Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“Media berbasis ICT dalam Pembelajaran Fisika (berkaitan dengan media


dalam pembelajaran online)”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Program
Pengajaran Fisika
Dosen Pengampu : Dr. Martiati Purnama Simanjuntak, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH :
Nama : Rut Okduena
Sinurat NIM4193321001
Kelas : Fisika Dik B
2019 Prodi : Pendidikan
Fisika

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR)
ini tepat waktu. Tugas ini saya buat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah yaitu
Pengembangan Program Pengajaran Fisika .
Saya berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung saya
dalam mengerjakan CJR ini dan saya tidak lupa juga berterima kasih kepada dosen pengampu
Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, S.Pd., M.Si yang telah membimbing saya dalam
mengerjakan tugas ini. Saya berharap CJR ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi salah
satu referensi bagi pembaca.
Saya minta maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam tulisan CJR ini, saya
sadar bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca sehingga tugas tugas berikut nya akan lebih baik kedepan
nya.
Sekian dan terimakasih

Medan, Maret 2022

Rut Okduena Sinurat

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
Rasionalisasi Pentingnya CJR......................................................................................................1
Tujuan Penulisan CJR..................................................................................................................1
Manfaat CJR................................................................................................................................1
Identitas Jurnal.............................................................................................................................2
BAB II RINGKASAN JURNAL...........................................................................................3
Jurnal Pertama..............................................................................................................................3
Jurnal Kedua................................................................................................................................9
Jurnal Ketiga................................................................................................................................14
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................19
Kelebihan Jurnal..........................................................................................................................19
Kekurangan Jurnal.......................................................................................................................20
BAB IV PENUTUP................................................................................................................21
Kesimpulan..................................................................................................................................21
Saran 21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical journal review merupakan keigiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui
dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Critik jurnal sangat penting karena dapat
melatih kemampuan dalam menganalisis,mengevaluasi pembahsan yang disajikan peneliti.
Critical journal review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dari jurnal.
Semoga CJR dapat berguna bagi pembaca dan juga penulis.
Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun
si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana
jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka
diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana
kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis
atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

Tujuan Penulisan CJR


Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah Pengembangan Program Pengajaran Fisika Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan
untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan untuk
melihat atau membandingkan dua jurnal atau lebih yang baik dan yang benar. Setelah dapat
membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan
mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah
mengerti langkah-langkah dari pembuatan suatu jurnal.

Manfaat CJR
Adapun manfaat penulisan Critical Journal Review (CJR) ini, yaitu :
1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview
2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar
4. Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian

1
Identitas Jurnal
Jurnal Pertama
1. Judul Artikel : Pengembangan E-Modul Fisika Berbasis Discovery Learning
Terintegrasi Website Sebagai Alternatif Pembelajaran Akibat Pandemi Covid 19
2. Nama Journal : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA
3. Penulis Artikel : Wayan Sudarsana, Sarwanto, Ahmad Marzuki
4. Penerbit : Universitas Sebelas Maret
5. Kota Terbit : Surakarta
6. Alamat Situs : https://www.jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/eduproxima/
article/download/2085
/988

Jurnal Kedua
1. Judul Artikel : Pemanfaatan PHET Sebagai Media Pembelajaran Fisika Berbasis
STEM Untuk Menghadapi Tantangan Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19
2. Nama Journal : Jurnal Pendidikan Fisika
3. Penulis Artikel : Shofi Nurul Insani, Andik Purwanto, Eko Risdianto
4. Penerbit : Universitas Bengkulu
5. Kota Terbit : Bengkulu
6. Alamat Situs :
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpf/article/download/29178/pdf

Jurnal Ketiga
1. Judul Artikel : Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Channel Youtube
di Masa Pandemi Covid-19
2. Nama Journal : Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
3. Penulis Artikel : Nilawati Ute, Abdin, Naim, Kasman
4. Penerbit : Universitas Halu Oleo
5. Kota Terbit : Kendari
6. Alamat Situs : http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI/article/view/21783

2
BAB II
RINGKASAN JURNAL

Jurnal Pertama
1 Judul Pengembangan E-Modul Fisika Berbasis Discovery Learning
Terintegrasi Website Sebagai Alternatif Pembelajaran Akibat
Pandemi Covid 19
2 Jurnal Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA
3 Download
4 Volume / Halaman Vol :3
Hal : 65 – 71
5 Tahun 2021
6 Penulis Wayan Sudarsana, Suwanto, Ahmad Marzuki
7 Reviewer Rut Okduena Sinurat
8 Tanggal Review 20 Maret 2022
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengembangan
e-modul fisika berbasis discovery learning terintegrasi website
menjadi kebutuhan dalam pembelajaran fisika yang disebabkan
oleh pandemi covid 19.

-Subjek Penelitian Subyek penelitian ini yaitu 28 guru SMA yang terdiri dari 28
Sekolah tersebar di dua provinsi Jawa Timur dan Sulawesi
Tengah.

-Assesment Data Jenis Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dengan


metode penelitian kualitatif pendekatan deskriptif dan instrumen
yang digunakan berupa angket (kuesioner).Analisis data
menggunakan deskriptif kualitatif dari jawababan yang diberikan
oleh guru.

-Kata Kunci e-modul fisika, analisis kebutuhan, covid 19


10 Pendahuluan
-Latar Belakang dari Belajar diartikan sebagai perubahan perilaku seseorang yang
disebabkan oleh pengalaman yang dilalui [1]. Dalam proses

3
Teori belajar seseorang memperoleh pengalaman baru yang berupa
keterampilan dan pengetahuan. Belajar yaitu suatu proses
pemikiran yang sangat luas dan tersusun sedemikian rupa, hal ini
disebabkan oleh pada saat belajar seluruh aspek internal maupun
eksternal saling berhubungan.
Belajar fisika difokuskan pada kegiatan untuk menemukan
informasi melalui pengalaman. Pengalaman belajar seperti
pengamatan, memecahkan permasalah, dan pengolahan informasi.
Oleh karena itu, siswa harus diberikan kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan dalam suasana belajar. Konsep
fisika merupakan kemampuan siswa untuk mendefenisikan dan
menjelaskan dengan Bahasa sendiri mengenai konsep fisika yang
telah dipelajari tanpa mengurangi makna sebenarnya. Fisika yaitu
cabang ilmu mempelajari tentang fenomena atau gejala alam pada
kehidupan sehari-hari, sehingga dalam mempelajari fisika
bergantung pada penguasaan konsep dasar melalui pengamatan.
Pembelajaran saat ini telah memasuki abad 21 yaitu siswa
dituntut agar lebih mengembangkan keterampilan berpikir sebagai
tantangan di masa yang datang. Adanya inovasi pembelajaran
yang terwujud bahan ajar berbentuk e-modul yang diharapkan
dapat menginovasi proses pembelajaran yang menarik yang
diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Model discovery learning
yaitu model pembelajaran yang memiliki karakteristik berbasis
penemuan dimana siswa diberikan kesempatan untuk belajar
sendiri dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan, sehingga
siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir. Tujuan
model discovery learning adalah untuk melatih keterampilan-
keterampilan siswa untuk menemukan serta memecahkan sebuah
permasalahan sehingga siswa dapat menganalisis dan mengolah
informasi yang ada. Sedangkan untuk penggunaan e-modul oleh
siswa melalui website sehingga siswa dapat mengakses e-modul
fisika dimanapun mereka berada sekaligus memperkenalkan
perkembangan teknologi yang baru.
Pandemi covid 19 sangat berpe-ngaruh terhadap proses
pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan
mengharuskan secara online. Hal ini mengkibatkan para pendidik
harus kreatif dalam menyiapkan media pembelajaran yang
digunakan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian pendahuluan
untuk mengetahui apakah pengembangan e-modul fisika berbasis
discovery learning terintegrasi website menjadi kebutuhan dalam
pembelajaran fisika akibat pandemic covid 19.

11 Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan suatu penelitian


pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui apakah
pengembangan e-modul fisika berbasis discovery learning
terintegrasi website menjadi kebutuhan dalam pembelajaran fisika

4
akibat pandemi covid 19.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
penelitian deskriptif kualitatif menggunakan dan instrumen yang
digunakan berupa angket (kuesioner) terdiri dari 25 pernyataan
dengan 4 kategori yang kemudian disebar kepada responden
kemudian membuat analisis deskriptif hasil dari kuesioner yang
ada. Subjek penelitian ini yaitu 28 orang guru SMA yang tediri
dari 28 Sekolah tersebar di dua provinsi Jawa Timur dan Sulawesi
Tengah.

-Hasil Penelitian Adapun hasil dan pembahasan dari penelitian pendahuluan


mengenai analisis kebutuhan pengembangan e-modul fisika
berbasis discovery learning terintegrasi website ini dijelaskan
sebagai berikut :

Analisis Kebutuhan untuk Guru


Analisis kebutuhan untuk guru dilaksanakan dengan
menggunakan angket (kuesioner) berisi mengenai pernyataan yang
mengacu keterkaitan dengan pengembangan e-modul fisika
berbasis discovery learning terintegrasi website. Adapun beberapa
hasil analisis kebutuhan kepada guru dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 2. Jawaban guru terkait penggunaan media pembelajaran


Berdasarkan Gambar 2. Pernyataan “saya menggunakan
media pembelajaran dikelas”, dapat dilihat bahwa jawaban yang
diberikan oleh guru terdapat 3 kategori berbeda yaitu 3,6% yang
menjawab tidak setuju dengan keterangan 1 orang guru, 53,6%
yang menjawab setuju dengan keterangan 15 orang guru, dan
42,9% yang menjawab sangat setuju dengan keterangan 12 orang
guru. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua guru mengajar
terbiasa menggunakan media pembelajaran.

Gambar 3. Jawaban guru terkait penggunaan bahan ajar

5
Berdasarkan Gambar 3. Pernyataan “saya menggunakan
bahan ajar berupa modul dalam mengajar”, dapat dilihat bahwa
jawaban yang diberikan oleh guru terdapat 3 kategori berbeda
yaitu 7,1% yang menjawab tidak setuju dengan keterangan 2 orang
guru, 64,3% yang menjawab setuju dengan keterangan 18 orang
guru, dan 28,6% yang menjawab sangat setuju dengan keterangan
8 orang guru. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua guru
menggunakan modul sebagai bahan ajar dalam melaksanakan
proses pembelajaran.

Gambar 4. Jawaban guru terkait penggunaan modul digital (elektrik)


Berdasarkan Gambar 4. Pernyataan “saya menggunakan
modul digital (elektrik) atau e-modul dalam mengajar”, dapat
dilihat bahwa jawaban yang diberikan oleh guru terdapat 3
kategori berbeda yaitu 28,6% yang menjawab tidak setuju dengan
keterangan 8 orang guru, 60,7% yang menjawab setuju dengan
keterangan 17 orang guru, dan 10,7% yang menjawab sangat
setuju dengan keterangan 3 orang guru. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar guru telah menggunakan modul digital
(elektrik) atau e-modul dalam mengajar.

Gambar 5. Jawaban guru terkait kefektifan e-modul


Berdasarkan Gambar 5. Pernyataan “saya meyakini bahwa
dengan menggunakan e-modul pembelajaran dapat mengatasi
masalah kekurangan waktu dalam tatap muka”, dapat dilihat
bahwa jawaban yang diberikan oleh guru terdapat 3 kategori
berbeda yaitu 10,7% yang menjawab tidak setuju dengan
keterangan 12 orang guru, 42,9% yang menjawab setuju dengan
keterangan 12 orang guru, dan 46,4% yang menjawab sangat
setuju dengan keterangan 13 orang guru. Hal ini menunjukkan

6
bahwa guru meyakini salah satu solusi yang dapat digunakan
sebagai alternatif pembelajaran online yaitu dengan menggunakan
modul elektronik.

Gambar 6. Jawaban guru terkait e-modul berbasis discovery learning


Berdasarkan Gambar 6. Pernyataan “dalam pelaksanaan
pembelajaran, e-modul dirancang dengan model pembelajaran
dengan isi yang menyertai didalamnya. Saya pernah mendengar e-
modul berbasis discovery learning”, dapat dilihat bahwa jawaban
yang diberikan oleh guru terdapat 4 kategori berbeda yaitu 3,6%
yang menjawab sangat tidak setuju dengan keterangan 1 orang
guru, 21,4% yang menjawab setuju dengan keterangan 6 orang
guru, 53,6% yang menjawab setuju dengan keterangan 15 orang
guru, dan 21,4% yang menjawab sangat setuju dengan keterangan
6 orang guru. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru
telah mengetahui karakteristik dari sebuah modul ataupun e-modul
yang digunakan dalam pembelajaran.

Gambar 7. Jawaban guru terkait website


Berdasarkan Gambar 7. Pernyataan “Website sebagai aplikasi
yang dapat dimanfaatkan untuk media dalam pembelajaran.
Pembelajaran dengan internet atau website tidak hanya sekedar
meletakkan materi belajar untuk kemudian diakses, tetapi web
digunakan sebagai media alterlatif pengganti kertas untuk
menyimpan dokumentasi (gambar maupun vidio) dan informasi.
Saya mengetahui bahwa website merupakan salah satu media
alternatif dalam pembelajaran”, dapat dilihat bahwa jawaban
yang diberikan oleh guru terdapat 3 kategori berbeda yaitu 7,1%
yang menjawab tidak setuju dengan keterangan 2 orang guru, 50%

7
yang menjawab setuju dengan keterangan 14 orang guru, dan
42,9% yang menjawab sangat setuju dengan keterangan 12 orang
guru. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua guru mengenal
ataupun mengetahui bahwa website dapat dimanfaatkan sebagai
media alternative dalam pmbelajaran.

Gambar 8. Jawaban guru terkait masa pandemic covid 19


Berdasarkan Gambar 8. Pernyataan “Pandemi covid-19 ini
mengharuskan pembelajaran yang dilakukan tidak sepenuhnya
terjadi didalam kelas secara real. Saya meyakini pembelajaran
dengan web sebagai media alternative dapat menjadi salah satu
solusi alternatif dalam pembelajaran saat ini”, dapat dilihat
bahwa jawaban yang diberikan oleh guru terdapat 3 kategori
berbeda yaitu 7,1% yang menjawab tidak setuju dengan
keterangan 2 orang guru, 57,1% yang menjawab setuju dengan
keterangan 16 orang guru, dan 35,7% yang menjawab sangat
setuju dengan keterangan 10 orang guru. Hal ini menunjukkan
bahwa hampir semua guru setuju dengan pembelajaran yang
memanfaatkan website sebagai media pembelajaran karena adanya
pandemic covid 19.
-Diskusi Penelitian Penelitian ini hanya memaparkan hasil penelitian dan
pembahasannya saja, untuk diskusi penelitian tidak ada di
paparkan.

-Daftar Pustaka Pada jurnal tersebut penulis mencantumkan daftar pustaka


sebanyak 13 rujukan referensi, 3 buku dan 10 jurnal.Referensi
yang digunakan pada jurnal ini sudah cukup banyak dan
mendukung isi dari jurnal.

12 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian pendahuluan ini yaitu dengan


keadaan pandemic seperti sekarang ini sangat berpengaruh
terhadap pendidikan sehingga guru dituntut untuk menyiapkan
media pembelajaran. Dalam hal ini, guru membutuhkan bahan ajar
berupa media yang interaktif, salah satunya yaitu e-modul fisika
berbasis discovery learning terintegrasi website.

8
Jurnal Kedua
1 Judul Pemanfaatan PHET Sebagai Media Pembelajaran Fisika Berbasis
STEM Untuk Menghadapi Tantangan Pendidikan Pada
Masa Pandemi Covid-19
2 Jurnal Jurnal Pendidikan Fisika
3 Download
4 Volume / Halaman Vol :10
Hal :104 – 111
5 Tahun 2021
6 Penulis Shofi Nurul Insani, Andik Purwanto, Eko Risdianto
7 Reviewer Rut Okduena Sinurat
8 Tanggal Review 20 Maret 2022
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat keefektifan pemanfaatan
PhET sebagai media pembelajaran fisika berbasis STEM untuk
menghadapi tantangan pendidikan pada masa pandemi COVID-19.

-Subjek Penelitian Populasi yang digunakan yaitu peserta didik kelas XI Mipa di
SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan. Sampel yang digunakan adalah
2 kelas Mipa, dengan jumlah keseluruhannya adalah 64 orang,
dimana satu kelas sebagai kelas yang diberi perlakuan dengan
PhET sebagai media dalam pembelajaran berbasis STEM
(Eksperimen) dan satu kelas lainnya adalah kelas yang tidak diberi
perlakuan (kontrol).

-Assesment Data Analisis data pada penelitian ini dibantu software SPSS 20, dengan
analisis deskriptif serta dilakukan juga pengujian hipotesis,
menggunakan uji t atau uji independent sample t-test.
-Kata Kunci Pandemi COVID-19, Tantangan Pendidikan, PhET, STEM
10 Pendahuluan
-Latar Belakang dari (PhET) atau Physic Education and Technology, merupakan
media yang bisa digunakan dalam pembelajaran secara virtual
Teori
ataupun non virtual dengan memanfaatkan teknologi. Media
pembelajaran PhET, merupakan inovasi baru yang dibuat dan
dikembangkan oleh Universitas Colorado (Aziza, 2020).
Penggunaan PhET sebagai media pembelajaran dapat menjadikan
kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif, sehingga
meningkatkan keaktifan siswa dan juga mampu membantu siswa

9
memahami konsep pelajaran (Fauziah & Sulisworo, 2021).
PhET, merupakan media pembelajaran yang dapat membantu
tercapainya tujuan pendidikan abad 21, dimana PhET menawarkan
simulasi berbasis penelitian, yang tepat digunakan dalam
pendidikan berbasis STEM, yang mana pendidikan berbasis
STEM sangat sejalan dengan tujuan pendidikan abad 21 (Fauziah
& Sulisworo, 2021) , selain itu, penggunaan PhET sebagai media
pembelajaran berbasis STEM, akan dapat membantu untuk
mengatasi tantangan pendidikan pada saat pandemi virus Corona
atau COVID-19.
Pendidikan dimasa pandemi COVID-19, dilaksanakan secara
daring (online) dan blended learning mengikuti kebijakan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Pembelajaran daring (online)
adalah kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara virtual
dengan memanfaatkan teknologi, pembelajaran daring juga
merupakan pembelajaran yang memungkinkan para pesertanya
tidak harus berada pada satu lokasi yang sama, artinya
pembelajaran daring merupakan pembelajaran jarak jauh dengan
pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi (Asmuni,
2020). Pembelajaran blended learning merupakan sistem
pembelajaran yang memadukan beberapa cara belajar, seperti
halnya menggabungkan antara pembelajaran tradisional dengan
pembelajaran berbasis teknologi, dalam proses pembelajaran
dengan sistem blended learning dapat juga memadukan antara
pelajaran tatap muka langsung dikelas atau secara daring (online)
menggunakan LMS (E-Learning) (Adi & Fathoni, 2020), akan
tetapi pendidikan yang dilaksanakan secara daring ataupun
blended learning, banyak menemui kendala mulai dari kendala
teknis (Rahman, 2020) sampai kurangnya keaktifan peserta didik
yang mengakibatkan turunnya tingkat pemahaman peserta didik
terutama dalam konsep pelajaran atau dapat juga dikatakan bahwa
kurangnya keatifan peserta didik dapat menjadi salah satu faktor
yang mengakibatkan turunnya pemahaman peserta didik dalam
konsep pelajaran, terutama pada pelajaran sains seperti fisika.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
dalam konsep pelajaran fisika dan menghadapi tantangan
pendidikan ketika pandemi Coronavirus Disease 2019 atau
COVID-19, dibutuhkan media pembelajaran yang tepat, selain itu
metode dan pendekatan yang digunakan juga harus sesuai dengan
karakteristik peserta didik serta sesuai juga dengan situasi dan
kondisi lingkungan belajar. Adapun media pembelajaran yang bisa
digunakan dalam menghadapi tantangan pendidikan ketika
pandemi COVID-19 adalah PhET. Selanjutnya, PhET dapat
digunakan sebagai media pembelajaran fisika berbasis STEM
karena PhET menawarkan simulasi penelitian yang menyenangkan
dan interaktif (Laila, 2020).

10
Pendekatan STEM ialah pendekatan yang berfokus pada
aspek sains, teknologi, teknik, dan matematika dan mengkaitkan
keempat aspek STEM dengan contoh konkrit dalam kegiatan
belajar mengajar. Penerapan STEM pada kegiatan belajar
mengajar difokuskan pada kemampuan 4C yakni creativity,
critical thingking, collaboration, dan communication, hal ini dapat
membantu peserta didik dalam memahami konsep pelajaran
dengan lebih baik (Anonim, 2018). Media pembelajaran berbasis
STEM bisa menjadi penolong bagi siswa untuk memahami
konsep-konsep pada pelajaran dengan baik, hal ini dikarenakan
pemanfaatan media pembelajaran berbasis STEM membuat siswa
mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, inovatif, mandiri,
dan literasi teknologi (Dewati et al., 2019). Oleh karena itu,
pendekatan STEM sangat cocok untuk diintegrasikan dengan
media pembelajaran PhET.

11 Metode Penelitian Metode kuasi eksperimen adalah metode yang dipakai dalam
penelitian ini, kemudian, untuk desain yang digunakan ialah
control group pretest and posttest design atau non-equivalen
control group design, teknik random cluster sampling digunakan
untuk penentuan pengambilan sampel.
Tahapan dipenelitian ini mengikuti metode kuasi eksperimen
dengan jenis non-equivalen control group design, tahap awal
adalah observasi, tahap selanjutnya adalah menentukan populasi
dan sampel. Setelah itu peneliti menyiapkan isntrumen penelitian,
untuk instrumen penelitian yang dipakai yaitu rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD) serta soal
pretest dan posttest sebanyak 15 soal dengan tipe pilihan ganda
yang mengacu pada indikator pemahaman konsep materi fluida
dinamik.
-Hasil Penelitian Selain dari hasil uji independent sample t-test, data yang
didapat ditinjau lagi berdasarkan hasil analisis deskriptif dari nilai
posttest setiap kelas, dimana hasil analisis deskriptif dari nilai
posttest juga menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman
konseptual yang lebih baik pada peserta didik yang diajar dengan
media pembelajaran PhET berbasis STEM (kelas eksperimen).
Berdasarkan tinjauan dari hasil analisis data, dapat kita
simpulkan bawasannya pemanfaatan PhET sebagai media
pembelajaran fisika berbasis STEM terbukti efektif untuk
membantu para guru dan peserta didik dalam menghadapi
tantangan pendidikan, terutama pada masa pendemi COVID-19,
dimana, ketika adanya pandemi COVID-19, telah ditemukan lebih
banyak tantangan bagi dunia pendidikan.
PhET atau virtual lab, dikenal sebagai media pembelajaran
berbasis teknologi, yang bisa dipakai oleh siswa untuk
melaksanakan kegiatan eksperimen baik secara individu ataupun

11
kelompok karena PhET merupakan media pembelajaran berbasis
teknologi berbentuk software yang mudah untuk diakses oleh
setiap peserta didik.
Adanya pemanfaatan PhET sebagai media pembelajaran,
menjadikan peserta didik dapat dengan mudah untuk melakukan
kegiatan eksperimen, dimana dengan adanya kegiatan eksperimen,
peserta didik akan lebih terbantu untuk memahami konsep suatu
pembelajaran, hal ini dikarenakan eksperimen merupakan suatu
kegiatan yang memberikan simulasi yang nyata kepada peserta
didik, sehingga peserta didik dapat mengamati lebih jauh dan
menghubungkan berbagai fenomena yang terjadi ketika
melakukan kegiatan eksperimen dengan konsep yang ada pada
pelajaran fisika dan memahaminya dengan lebih baik (Yulinda &
Hafizah, 2021).
Eksistensi pemanfaatan PhET sebagai media pembelajaran
semakin meningkat semenjak adanya pandemi COVID-19,
peningkatan pemanfaatan PhET dalam proses belajar terjadi
karena media pembelajaran PhET dapat membantu dan
memudahkan proses pembelajaran, baik itu pembelajaran daring
ataupun blended learning , selain itu, pemanfaatan PhET sebagai
media pembelajaran sangat mendukung beberapa kegiatan peserta
didik tertutama dalam pelaksanaan kegiatan eksperimen, karena
media pembelajaran PhET yang berbentuk software menjadikan
peserta didik bisa bereksperimen tanpa takut untuk merusak alat
eksperimennya. Pemanfaatan PhET dalam proses pembelajaran
juga dapat menghilangkan perasaan jenuh pada peserta didik, hal
ini diperlihatkan dari meningkatnya keaktifan para siswa dalam
mengikuti pembelajaran yang ditinjau secara langsung ketika
pembelajaran dengan media PhET berbasis pendekatan STEM
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan, keaktifan para
peserta didik menjadikan ketertarikan peserta didik terhadap
pelajaran jadi lebih meningkat, dengan adanya ketertarikan peserta
didik terhadap pembelajaran, maka kefokusan peserta didik pada
pelajaran semakin tinggi sehingga dapat membantu meningkatkan
pemahaman peserta didik dalam konsep pelajaran.
Keefektifan pemanfaatan PhET sebagai media pembelajaran
fisika untuk menghadapi tantangan pendidikan pada masa pandemi
COVID-19 dan meningkatkan pemahaman konsep peserta didik
dapat didukung oleh pendekatan pembelajaran berbasis STEM,
dimana pembelajaran dengan pendekatan STEM lebih
menekankan pada pemanfaatan Science, Thecnology, Engineering
and Mathematics, berdasarkan empat aspek utama pada
pendekatan STEM, tentunya menjadikan pendekatan STEM sangat
cocok untuk diimplementasikan dengan media pembelajaran
PhET, yang mana PhET sebagai media pembelajaran berbasis
teknologi sangat sejalan dengan pendekatan STEM yang

12
mengutamakan proses pembelajaran dengan menggunakan
teknologi. Pemanfaatan PhET sebagai media pembelajaran
berbasis STEM juga menuntut peserta didik untuk lebih mandiri,
kreatif, inovatif dan berpikir kritis, dimana aspek-aspek tersebut
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik
terhadap konsep pelajaran.
Hasil dari penelitian ini relevan dengan hasil penelitian dari
Masita et al. (2020) yang mengatakan bahwa, pemanfaatan PhET
sebagai media untuk pembelajaran dapat menolong peserta didik
dalam memahami konsep pelajaran.
Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan
oleh Dewati et al. (2019) juga dikatakan bahwa, kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan dengan pendekatan STEM bisa
membantu dalam meningkatkan pemahaman konsep pada peserta
didik.
Kemudian, penelitian dari Maulana & Sari (2018) juga
menyatakan bahwa, terdapat peningkatan hasil belajar setelah
PhET diterapkan sebagai media dalam proses belajar mengajar,
kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi et al. (2018)
juga menyatakan bawasannya keterampilan pemecahan masalah
pada peserta didik mengalami peningkatan setelah dilakukan
pembelajaran dengan pendekatan STEM.
Berikutnya penelitian yang telah dilaksanakan oleh Laila
(2020) juga memperlihatkan hasil yang sama dengan penelitian
ini, yang mana dari penelitiannya didapati hasil bawasannya,
penerapan PhET berbasis STEM telah menjadikan keterampilan
pemecahan masalah peserta didik lebih meningkat serta dapat
dijadikan solusi untuk menghadapi permasalahan pendidikan pada
masa pandemi COVID-19. Keterampilan pemecahan masalah
yang tinggi pada peserta didik akan dapat membantu mereka
dalam memahami konsep pelajaran.
-Diskusi Penelitian Penelitian ini hanya memaparkan hasil penelitian dan
pembahasannya saja, untuk diskusi penelitian tidak ada di
paparkan.

-Daftar Pustaka Pada jurnal tersebut penulis mencantumkan daftar pustaka


sebanyak 16 rujukan referensi.Referensi yang digunakan pada
jurnal ini sudah cukup banyak dan mendukung isi dari jurnal.

12 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di bulan


Oktober-November 2021, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh dari pemanfaatn PhET sebagai media pembelajaran
fisika berbasis STEM untuk menghadapi tantangan pendidikan
pada masa pandemi COVID-19. Dibuktikan dari peningkatan
pemahaman peserta didik dalam konsep pelajaran yang dilihat dari
hasil analisis data dengan uji independent sample t-test dan

13
didapatkan nilai p-value 0.000 atau lebih rendah dibandingkan
dengan taraf signifikansi lima persen, dari nilai tersebut maka
hipotesis yang diterima adalah Ha .

Jurnal Ketiga
1 Judul Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Channel
Youtube di Masa Pandemi Covid-19
2 Jurnal Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
3 Download
4 Volume / Halaman Vol :6
Hal :279 – 288
5 Tahun 2021
6 Penulis Nilawati Ute, Abdin, Naim, Kasman
7 Reviewer Rut Okduena Sinurat
8 Tanggal Review 20 Maret 2022
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu (a) menghasilkan video
pembelajaran powerpoint berbasis youtube pada pembelajaran
fisika di masa pandemi covid-19, (b) untuk mengetahui
keefektifan hasil perancangan video channel youtube berbantu
aplikasi powerpoint dalam penyajian materi pembelajaran fisika
di masa pandemi covid-19.

-Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 Kendari. Target


dari hasil penelitian ini yaitu media pembelajaran fisika berbasis
channel youtube di masa pandemi covid-19, guru dapat
memanfaatkan media ini dalam melakukan pembelajaran online
selama pandemi covid-19, peserta didik dapat mengakses materi
pembelajaran dimanapun dan kapanpun.

-Assesment Data Teknik pengumpulan data pada penelitian kali ini yaitu :
a. Data tentang validitas media pembelajaran diambil
dengan menggunakan lembar validasi oleh ahli media dan
ahli materi.
b. Dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian
-Kata Kunci Channel youtube, aplikasi powerpoint, pembelajaran fisika,
covid-19
10 Pendahuluan

14
-Latar Belakang dari Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melaju
begitu cepat, merambah ke semua sektor kehidupan, bahkan
Teori
perkembangannya diperkirakan lebih pesat dari perkiraan
semula, kita masih ingat bahwa beberapa tahun lalu teknologi
informasi dan komunikasi, seperti komputer dan telepon seluler
berbasis web, masih terbilang barang yang mahal dan hanya
dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Tetapi pada hari ini,
teknologi tidak lagi hanya milik orang-orang tertentu tetapi
milik semua bangsa, milik semua orang dari lapisan terendah
sampai teratas bahkan banyak orang yang tidak dapat terlepas
dari teknologi tersebut dalam kesehariannya, mulai dari pagi
sampai petang dan sampai pagi lagi.
Pada saat ini seluruh umat manusia sedang dilanda
keresahan akan pandemi yang sedang mengalami dunia yaitu
covid-19, tidak terkecuali Indonesia. Pandemi covid-19 ini
membuat hampir semua aktivitas dilakukan di rumah saja
(WFH). Salah satu dampak yang sangat terasa dari pandemi ini
adalah proses pembelajaran di SMK Negeri 6 Kendari.
Semenjak covid-19 semua aktivitas belajar mengajar di SMK
Negeri 6 Kendari ditiadakan dan dilakukan di rumah saja.
Dalam hal ini guru dan peserta didik dituntut untuk bisa
memanfaatkan teknologi yang ada sebagai media pembelajaran
untuk keberlangsungan proses pembelajaran secara online.
Solusi dalam melaksanakan proses pembelajaran secara
online melalui pembuatan atau perancangan media
pembelajaran fisika channel youtube di masa pandemi covid-19,
sangat penting diterapkan karena media pembelajaran secara
online ini dapat membantu peserta didik dalam proses kegiatan
pembelajaran. Media pembelajaran secara online ini merupakan
salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik (guru) dengan
peserta didik yang dapat merangsang pikiran, perasaan, minat,
serta perhatian peserta didik sehingga proses interaksi
komunikasi edukasi antara pendidik dan peserta didik dapat
berlangsung secara baik dan efisien.
Media pembelajaran yang dirancang ini memuat materi
fisika juga bisa materi-materi di bidang mata pelajaran lainnya.
Media yang dirancang ini sangat cocok diterapkan di masa
pandemi covid-19. Isi media yang dirancang ini adalah mata
pelajaran fisika dasar dengan materi gerak lurus. Dimana materi
ini merupakan mata pelajaran yang ada dalam kehidupan sehari-
hari serta mempelajari fenomena yang terjadi di alam. Fisika
juga merupakan mata pelajaran yang kurang disukai sehingga
peneliti merancang media pembelajaran berbasis channel
youtube. Peneliti memilih media pembelajaran dengan tampilan
powerpoint, hal tersebut disebabkan karena media pembelajaran
powerpoint merupakan media pembelajaran yang dapat diakses

15
secara gratis yang digunakan untuk pembuatan video pendek.
Tampilan kerja powerpoint saat ini dilengkapi dengan fitur
pilihan karakter animasi tulisan tangan, kartun, dan efek transisi
dan pengaturan timeline yang mudah serta dapat ditambahkan
dengan musik atau audio. Powerpoint memiliki kelebihan yaitu
mencakup segala aspek indra, penggunaannya praktis, dapat
digunakan dalam kelompok besar, lebih variatif dan memotivasi
dalam proses pembelajaran. Media powerpoint yang digunakan
adalah berbasis channel youtube. Youtube merupakan situs web
video sharing yang dapat memuat video secara menarik yang
dapat dilihat secara gratis. Penggunaan video interaktif seperti
youtube yang memudahkan peserta didik ketika proses
pembelajaran.
11 Metode Penelitian Penelitian dan perancangan media pembelajaran berbasis
channel youtube ini terdiri dari 7 tahap, yaitu Potensi Masalah,
Pengumpulan Data, Desain Produk, Validasi Desain, Revisi
Desain, Uji Coba Produk, dan Revisi Produk. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK Negeri 6 Kendari. Variabel yang akan
diukur atau diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kevalidan media pembelajaran berbasis channel youtube
yaitu kelayakan hasil perancangan media pembelajaran berbasis
channel youtube dimasa pandemi covid-19.
b. Keefektifan hasil perancangan video channel youtube
berbantu aplikasi powerpoint dalam penyajian materi
pembelajaran Fisika di masa pandemi covid-19.
-Hasil Penelitian Uji coba pemakaian setelah pengujian terhadap produk
berhasil dan mungkin ada revisi maka selanjutnya, produk yang
berupa sistem kerja baru tersebut dapat diterapkan dalam
kondisi nyata untuk lingkungan yang luas.
Berdasarkan data hasil pra penelitian dan observasi
lapangan, maka spesifik produk yang akan dirancang adalah
media pembelajaran fisika berbasis channel youtube berbantu
aplikasi powerpoint yang dapat membantu peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Sebelum merancang media pembelajaran fisika berbasis
channel youtube, peserta didik semester 1 (satu) SMK Negeri 6
Kendari diberikan soal pree-test untuk melihat pemahaman
konsep yang dimiliki peserta didik terhadap materi materi gerak
lurus selama masa pandemic ini. Hasil pree-test dengan
mengambil sampel 15 peserta didik, diperoleh rata-rata nilai
hasil belajar peserta didik sebesar 50. Hal ini menunjukkan
bahwa selama masa pandemi peserta didik belum sepenuhnya
bisa memahami materi yang diberikan karena keterbatasan
waktu dan media pembelajaran selama diberlakukannya
pembelajaran daring.
Setelah melakukan pree-test pada peserta didik semester 1

16
(satu) SMK Negeri 6 Kendari, peneliti mulai merancang media
pembelajaran fisika berbasis channel youtube berbantu aplikasi
powerpoint. Adapun hasil rancangan media pembelajaran fisika
berbasis channel youtube berbantu aplikasi power point pada
materi pokok gerak lurus ini berupa video pembelajaran.
Setelah produk berhasil dibuat, tahap selanjutnya adalah
dilakukan uji kelayakan media dengan cara validasi produk. Uji
kevalidan produk ini dilakukan oleh tim validator yang sudah
ahli dalam bidangnya masing-masing. Tim validator ada 2 yaitu
1 orang validator ahli materi, dan 1 orang validator ahli media.
1. Validasi ahli materi
Berdasarkan hasil rancangan produk yang telah dibuat
berupa media pembelajaran berbasis channel youtube berbantu
aplikasi powerpoint, ahli materi melakukan validasi dan
diperoleh hasil bahwa materi yang disajikan sesuai dengan
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
menumbuhkan interaktifitas peserta didik dengan media, dan
memberi motivasi belajar pada peserta didik. Dari hasil
penilaian ahli materi dapat diketahui bahwa materi yang
disajikan dalam media pembelajaran berbasis channel youtube
berbantu aplikasi powerpoint ini sesuai dengan aspek-aspek
dalam pembelajaran fisika khusunya semester 1 (satu) jurusan
pendiikan fisika. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil validasi
oleh ahli materi yaitu sebesar 3,88 dan berada pada kategori
valid dengan persentase 61% ≤ X ≤ 80% yaitu 77,5% .
2. Validasi ahli media
Berdasarkan hasil rancangan produk yang telah dibuat
berupa media pembelajaran berbasis channel youtube berbantu
aplikasi powerpoint, ahli media melakukan validasi produk
yang telah dirancang dan diperoleh hasil bahwa media
pembelajaran berbasis channel youtube berbantu aplikasi
powerpoint ini sangat layak digunakan karena tampilannya yang
menarik, mudah digunakan dan bisa membuat peserta didik
lebih mudah mengakses materi pembelajarannya dimanapun
mereka berada. Hal ini dapat dilihat dari hasil validasi media
yang dilakukan oleh ahli media, bahwa media pembelajaran
berbasis channel youtube berbantu aplikasi powerpoint ini dari
segi kualitas, petunjuk penggunaan, kepraktisan, dan
kebahasaannya diperoleh rata-rata 3,93 dan berada pada
kategori valid dengan persentase 61% ≤ X ≤ 80% yaitu 78,67%.
Pemanfaatan channel youtube sebagai media pembelajaran
di masa pandemi seperti ini sangat tepat. Hal ini dikarenakan
pada masa pandemi, seluruh masyarakat dibelahan dunia tidak
terkecuali peserta didik sangat sering menggunakan aplikasi ini
untuk mengisi aktivitas mereka disela waktu yang senggang
selama mematuhi peraturan pemerintah untuk tidak berkumpul

17
dengan teman dalam mencegah penularan covid 19.
Selanjutnya, setelah media pembelajaran divalidasi dan
dinyatakan layak untuk digunakan, maka media pembelajaran
tersebut kemudian diujicobakan pada peserta didik semester 1
(satu) SMK Negeri 6 Kendari dengan materi pokok gerak lurus.
Berdasarkan hasil pengamatan, dalam hal ini uji coba produk
yang dirancang dengan sampel 15 peserta didik, diperoleh rata-
rata nilai hasil belajar peserta didik sebesar 85,67. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran fisika berbasis
channel youtube sangat membantu dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik dimasa pandemic covid-19 karena
media ini selain tampilannya yang menarik, juga bisa diakses
dimanapun dan kapanpun tanpa ada batasan waktu. Dengan
demikian, produk rancangan media pembelajaran berbasis
channel youtube sangat bermanfaat bagi peserta didik dimasa
pandemi covid-19.
-Diskusi Penelitian Penelitian ini hanya memaparkan hasil penelitian dan
pembahasannya saja, untuk diskusi penelitian tidak ada di
paparkan.
-Daftar Pustaka Pada jurnal tersebut penulis mencantumkan daftar pustaka
sebanyak 15 rujukan referensi. Referensi yang digunakan pada
jurnal ini sudah cukup banyak dan mendukung isi dari jurnal.
12 Kesimpulan Kesimpulan hasil akhir penelitian ini adalah sebagai
berikut: (1) Perancangan media pembelajaran berbasis berbasis
channel youtube berbantu aplikasi powerpoint layak digunakan
pada masa pandemi covid-19. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian yaitu berdasarkan penilaian atau validasi dari ahli
materi diperoleh rerata skor sebesar 3,88 dengan skala
presentase skor 77,5 kategori valid. Untuk penilaian atau
validasi dari ahli media diperoleh rata-rata sebesar 3,93 dengan
skala presentase skor 78,67 kategori valid. (2) Perancangan
media pembelajaran berbasis channel youtube berbantuan
aplikasi powerpoint untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi gerak lurus sangat efektif digunakan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil penelitian berdasarkan rata-rata nilai
pree-test sebesar 50 meningkat menjadi 85,67 pada post-test
dikarenakan adanya media pembelajaran berbasis channel
youtube telah digunakan sehingga sangat membantu peserta
didik dalam memahami pelajaran di masa pandemic covid-19.
Saran laporan hasil penelitian ini: (1) Meskipun penelitian ini
telah menghasilkan temuan awal, peneliti masih harus
mengembangkan dan berinovasi lebih lanjut lagi. (2) Perlu
diperhatikan waktu yang lebih efektif dan efisien dalam
melaksanakan penelitian ini.

18
BAB III
PEMBAHASAN

Kelebihan
Jurnal Jurnal
Pertama
 Pada jurnal ini menggunakan bahasa Indonesia dan setiap penggunaan kalimat di
dalamnya sudah cukup efektif dan mudah dipahami oleh pembaca.
 Kerapian tulisan pada jurnal ini sudah cukup rapi karena pada jurnal ini menggunakan
rata kiri dan kanan (Justyfi) sehingga penulisannya terkesan rapid an enak untuk dilihat
dan dibaca.
 Abstrak pada jurnal sudah lengkap, dimana pada abstrak juga sudah di paparkan tujuan
dari penelitian tersebut.
 Pada hasil dan pembahasan yang terdapat pada jurnal ini sudah memaparkan hasil yang
di dapat berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan form dimana pada jurnal
ini sudah dilampirkan hasil yang didapat
 Jurnal penelitian ini memaparkan mengenai pembelajaran pada masa pandemi covid-19
dengan pengembangan E-Modul pada pembelajaran Fisika Berbasis Discovery Learning.
 Pada jurnal ini juga memiliki referensi yang cukup dan mendukung isi dari jurnal
tersebut.

Jurnal Kedua
 Pada jurnal ini menggunakan bahasa Indonesia dan setiap penggunaan kalimat di
dalamnya sudah cukup efektif dan mudah dipahami oleh pembaca.
 Kerapian tulisan pada jurnal ini sudah cukup rapi karena pada jurnal ini menggunakan
rata kiri dan kanan (Justyfi) sehingga penulisannya terkesan rapid an enak untuk dilihat
dan dibaca.
 Abstrak pada jurnal sudah lengkap, dimana pada abstrak juga sudah di paparkan tujuan
dari penelitian tersebut.
 Pada hasil dan pembahasan yang terdapat pada jurnal ini sudah dipaparkan dengan baik
dan jelas dalam bentuk tabel
 Jurnal penelitian ini memaparkan mengenai penggunaan aplikasi PhET sebagai media
pembelajaran Fisika pada masa pandemi covid-19.

19
Jurnal Ketiga
 Pada jurnal ini menggunakan bahasa Indonesia dan setiap penggunaan kalimat di
dalamnya sudah cukup efektif dan mudah dipahami oleh pembaca.
 Kerapian tulisan pada jurnal ini sudah cukup rapi karena pada jurnal ini menggunakan
rata kiri dan kanan (Justyfi) sehingga penulisannya terkesan rapid an enak untuk dilihat
dan dibaca.
 Abstrak pada jurnal sudah lengkap, dimana pada abstrak juga sudah di paparkan tujuan
dari penelitian tersebut.
 Jurnal penelitian ini memaparkan mengenai penggunaan Channel Youtube sebagai media
pembelajaran Fisika pada masa pandemi covid-19

Kekurangan Jurnal
Pada ketiga jurnal sudah memaparkan dengan baik. Namun masih ada kekurangan-
kekurangan yang dimiliki oleh ketiga jurnal. Pada ketiga jurnal masih ada kalimat yang tidak
baku, dan pada ketiga jurnal juga tidak ada memaparkan diskusi penelitian.

20
Jurnal Kedua
1 Judul Pemanfaatan PHET Sebagai Media Pembelajaran Fisika Berbasis
STEM Untuk Menghadapi Tantangan Pendidikan Pada
Masa Pandemi Covid-19
2 Jurnal Jurnal Pendidikan Fisika
3 Download
4 Volume / Halaman Vol :10
Hal :104 – 111
5 Tahun 2021
6 Penulis Shofi Nurul Insani, Andik Purwanto, Eko Risdianto
7 Reviewer Rut Okduena Sinurat
8 Tanggal Review 20 Maret 2022
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat keefektifan pemanfaatan
PhET sebagai media pembelajaran fisika berbasis STEM untuk
menghadapi tantangan pendidikan pada masa pandemi COVID-19.

-Subjek Penelitian Populasi yang digunakan yaitu peserta didik kelas XI Mipa di
SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan. Sampel yang digunakan adalah
2 kelas Mipa, dengan jumlah keseluruhannya adalah 64 orang,
dimana satu kelas sebagai kelas yang diberi perlakuan dengan
PhET sebagai media dalam pembelajaran berbasis STEM
(Eksperimen) dan satu kelas lainnya adalah kelas yang tidak diberi
perlakuan (kontrol).

-Assesment Data Analisis data pada penelitian ini dibantu software SPSS 20, dengan
analisis deskriptif serta dilakukan juga pengujian hipotesis,
menggunakan uji t atau uji independent sample t-test.
-Kata Kunci Pandemi COVID-19, Tantangan Pendidikan, PhET, STEM
10 Pendahuluan
-Latar Belakang dari (PhET) atau Physic Education and Technology, merupakan
media yang bisa digunakan dalam pembelajaran secara virtual
Teori
ataupun non virtual dengan memanfaatkan teknologi. Media
pembelajaran PhET, merupakan inovasi baru yang dibuat dan
dikembangkan oleh Universitas Colorado (Aziza, 2020).
Penggunaan PhET sebagai media pembelajaran dapat menjadikan
kegiatan belajar mengajar menjadi lebih interaktif, sehingga
meningkatkan keaktifan siswa dan juga mampu membantu siswa

21
memahami konsep pelajaran (Fauziah & Sulisworo, 2021).
PhET, merupakan media pembelajaran yang dapat membantu
tercapainya tujuan pendidikan abad 21, dimana PhET menawarkan
simulasi berbasis penelitian, yang tepat digunakan dalam
pendidikan berbasis STEM, yang mana pendidikan berbasis
STEM sangat sejalan dengan tujuan pendidikan abad 21 (Fauziah
& Sulisworo, 2021) , selain itu, penggunaan PhET sebagai media
pembelajaran berbasis STEM, akan dapat membantu untuk
mengatasi tantangan pendidikan pada saat pandemi virus Corona
atau COVID-19.
Pendidikan dimasa pandemi COVID-19, dilaksanakan secara
daring (online) dan blended learning mengikuti kebijakan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Pembelajaran daring (online)
adalah kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara virtual
dengan memanfaatkan teknologi, pembelajaran daring juga
merupakan pembelajaran yang memungkinkan para pesertanya
tidak harus berada pada satu lokasi yang sama, artinya
pembelajaran daring merupakan pembelajaran jarak jauh dengan
pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi (Asmuni,
2020). Pembelajaran blended learning merupakan sistem
pembelajaran yang memadukan beberapa cara belajar, seperti
halnya menggabungkan antara pembelajaran tradisional dengan
pembelajaran berbasis teknologi, dalam proses pembelajaran
dengan sistem blended learning dapat juga memadukan antara
pelajaran tatap muka langsung dikelas atau secara daring (online)
menggunakan LMS (E-Learning) (Adi & Fathoni, 2020), akan
tetapi pendidikan yang dilaksanakan secara daring ataupun
blended learning, banyak menemui kendala mulai dari kendala
teknis (Rahman, 2020) sampai kurangnya keaktifan peserta didik
yang mengakibatkan turunnya tingkat pemahaman peserta didik
terutama dalam konsep pelajaran atau dapat juga dikatakan bahwa
kurangnya keatifan peserta didik dapat menjadi salah satu faktor
yang mengakibatkan turunnya pemahaman peserta didik dalam
konsep pelajaran, terutama pada pelajaran sains seperti fisika.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
dalam konsep pelajaran fisika dan menghadapi tantangan
pendidikan ketika pandemi Coronavirus Disease 2019 atau
COVID-19, dibutuhkan media pembelajaran yang tepat, selain itu
metode dan pendekatan yang digunakan juga harus sesuai dengan
karakteristik peserta didik serta sesuai juga dengan situasi dan
kondisi lingkungan belajar. Adapun media pembelajaran yang bisa
digunakan dalam menghadapi tantangan pendidikan ketika
pandemi COVID-19 adalah PhET. Selanjutnya, PhET dapat
digunakan sebagai media pembelajaran fisika berbasis STEM
karena PhET menawarkan simulasi penelitian yang menyenangkan
dan interaktif (Laila, 2020).

22
Pendekatan STEM ialah pendekatan yang berfokus pada
aspek sains, teknologi, teknik, dan matematika dan mengkaitkan
keempat aspek STEM dengan contoh konkrit dalam kegiatan
belajar mengajar. Penerapan STEM pada kegiatan belajar
mengajar difokuskan pada kemampuan 4C yakni creativity,
critical thingking, collaboration, dan communication, hal ini dapat
membantu peserta didik dalam memahami konsep pelajaran
dengan lebih baik (Anonim, 2018). Media pembelajaran berbasis
STEM bisa menjadi penolong bagi siswa untuk memahami
konsep-konsep pada pelajaran dengan baik, hal ini dikarenakan
pemanfaatan media pembelajaran berbasis STEM membuat siswa
mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, inovatif, mandiri,
dan literasi teknologi (Dewati et al., 2019). Oleh karena itu,
pendekatan STEM sangat cocok untuk diintegrasikan dengan
media pembelajaran PhET.

11 Metode Penelitian Metode kuasi eksperimen adalah metode yang dipakai dalam
penelitian ini, kemudian, untuk desain yang digunakan ialah
control group pretest and posttest design atau non-equivalen
control group design, teknik random cluster sampling digunakan
untuk penentuan pengambilan sampel.
Tahapan dipenelitian ini mengikuti metode kuasi eksperimen
dengan jenis non-equivalen control group design, tahap awal
adalah observasi, tahap selanjutnya adalah menentukan populasi
dan sampel. Setelah itu peneliti menyiapkan isntrumen penelitian,
untuk instrumen penelitian yang dipakai yaitu rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD) serta soal
pretest dan posttest sebanyak 15 soal dengan tipe pilihan ganda
yang mengacu pada indikator pemahaman konsep materi fluida
dinamik.
-Hasil Penelitian Selain dari hasil uji independent sample t-test, data yang
didapat ditinjau lagi berdasarkan hasil analisis deskriptif dari nilai
posttest setiap kelas, dimana hasil analisis deskriptif dari nilai
posttest juga menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman
konseptual yang lebih baik pada peserta didik yang diajar dengan
media pembelajaran PhET berbasis STEM (kelas eksperimen).
Berdasarkan tinjauan dari hasil analisis data, dapat kita
simpulkan bawasannya pemanfaatan PhET sebagai media
pembelajaran fisika berbasis STEM terbukti efektif untuk
membantu para guru dan peserta didik dalam menghadapi
tantangan pendidikan, terutama pada masa pendemi COVID-19,
dimana, ketika adanya pandemi COVID-19, telah ditemukan lebih
banyak tantangan bagi dunia pendidikan.
PhET atau virtual lab, dikenal sebagai media pembelajaran
berbasis teknologi, yang bisa dipakai oleh siswa untuk
melaksanakan kegiatan eksperimen baik secara individu ataupun

23
kelompok karena PhET merupakan media pembelajaran berbasis
teknologi berbentuk software yang mudah untuk diakses oleh
setiap peserta didik.
Adanya pemanfaatan PhET sebagai media pembelajaran,
menjadikan peserta didik dapat dengan mudah untuk melakukan
kegiatan eksperimen, dimana dengan adanya kegiatan eksperimen,
peserta didik akan lebih terbantu untuk memahami konsep suatu
pembelajaran, hal ini dikarenakan eksperimen merupakan suatu
kegiatan yang memberikan simulasi yang nyata kepada peserta
didik, sehingga peserta didik dapat mengamati lebih jauh dan
menghubungkan berbagai fenomena yang terjadi ketika
melakukan kegiatan eksperimen dengan konsep yang ada pada
pelajaran fisika dan memahaminya dengan lebih baik (Yulinda &
Hafizah, 2021).
Eksistensi pemanfaatan PhET sebagai media pembelajaran
semakin meningkat semenjak adanya pandemi COVID-19,
peningkatan pemanfaatan PhET dalam proses belajar terjadi
karena media pembelajaran PhET dapat membantu dan
memudahkan proses pembelajaran, baik itu pembelajaran daring
ataupun blended learning , selain itu, pemanfaatan PhET sebagai
media pembelajaran sangat mendukung beberapa kegiatan peserta
didik tertutama dalam pelaksanaan kegiatan eksperimen, karena
media pembelajaran PhET yang berbentuk software menjadikan
peserta didik bisa bereksperimen tanpa takut untuk merusak alat
eksperimennya. Pemanfaatan PhET dalam proses pembelajaran
juga dapat menghilangkan perasaan jenuh pada peserta didik, hal
ini diperlihatkan dari meningkatnya keaktifan para siswa dalam
mengikuti pembelajaran yang ditinjau secara langsung ketika
pembelajaran dengan media PhET berbasis pendekatan STEM
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan, keaktifan para
peserta didik menjadikan ketertarikan peserta didik terhadap
pelajaran jadi lebih meningkat, dengan adanya ketertarikan peserta
didik terhadap pembelajaran, maka kefokusan peserta didik pada
pelajaran semakin tinggi sehingga dapat membantu meningkatkan
pemahaman peserta didik dalam konsep pelajaran.
Keefektifan pemanfaatan PhET sebagai media pembelajaran
fisika untuk menghadapi tantangan pendidikan pada masa pandemi
COVID-19 dan meningkatkan pemahaman konsep peserta didik
dapat didukung oleh pendekatan pembelajaran berbasis STEM,
dimana pembelajaran dengan pendekatan STEM lebih
menekankan pada pemanfaatan Science, Thecnology, Engineering
and Mathematics, berdasarkan empat aspek utama pada
pendekatan STEM, tentunya menjadikan pendekatan STEM sangat
cocok untuk diimplementasikan dengan media pembelajaran
PhET, yang mana PhET sebagai media pembelajaran berbasis
teknologi sangat sejalan dengan pendekatan STEM yang

24
mengutamakan proses pembelajaran dengan menggunakan
teknologi. Pemanfaatan PhET sebagai media pembelajaran
berbasis STEM juga menuntut peserta didik untuk lebih mandiri,
kreatif, inovatif dan berpikir kritis, dimana aspek-aspek tersebut
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik
terhadap konsep pelajaran.
Hasil dari penelitian ini relevan dengan hasil penelitian dari
Masita et al. (2020) yang mengatakan bahwa, pemanfaatan PhET
sebagai media untuk pembelajaran dapat menolong peserta didik
dalam memahami konsep pelajaran.
Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan
oleh Dewati et al. (2019) juga dikatakan bahwa, kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan dengan pendekatan STEM bisa
membantu dalam meningkatkan pemahaman konsep pada peserta
didik.
Kemudian, penelitian dari Maulana & Sari (2018) juga
menyatakan bahwa, terdapat peningkatan hasil belajar setelah
PhET diterapkan sebagai media dalam proses belajar mengajar,
kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi et al. (2018)
juga menyatakan bawasannya keterampilan pemecahan masalah
pada peserta didik mengalami peningkatan setelah dilakukan
pembelajaran dengan pendekatan STEM.
Berikutnya penelitian yang telah dilaksanakan oleh Laila
(2020) juga memperlihatkan hasil yang sama dengan penelitian
ini, yang mana dari penelitiannya didapati hasil bawasannya,
penerapan PhET berbasis STEM telah menjadikan keterampilan
pemecahan masalah peserta didik lebih meningkat serta dapat
dijadikan solusi untuk menghadapi permasalahan pendidikan pada
masa pandemi COVID-19. Keterampilan pemecahan masalah
yang tinggi pada peserta didik akan dapat membantu mereka
dalam memahami konsep pelajaran.
-Diskusi Penelitian Penelitian ini hanya memaparkan hasil penelitian dan
pembahasannya saja, untuk diskusi penelitian tidak ada di
paparkan.

-Daftar Pustaka Pada jurnal tersebut penulis mencantumkan daftar pustaka


sebanyak 16 rujukan referensi.Referensi yang digunakan pada
jurnal ini sudah cukup banyak dan mendukung isi dari jurnal.

12 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di bulan


Oktober-November 2021, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh dari pemanfaatn PhET sebagai media pembelajaran
fisika berbasis STEM untuk menghadapi tantangan pendidikan
pada masa pandemi COVID-19. Dibuktikan dari peningkatan
pemahaman peserta didik dalam konsep pelajaran yang dilihat dari
hasil analisis data dengan uji independent sample t-test dan

25
didapatkan nilai p-value 0.000 atau lebih rendah dibandingkan
dengan taraf signifikansi lima persen, dari nilai tersebut maka
hipotesis yang diterima adalah Ha .

Jurnal Ketiga
1 Judul Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Channel
Youtube di Masa Pandemi Covid-19
2 Jurnal Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika
3 Download
4 Volume / Halaman Vol :6
Hal :279 – 288
5 Tahun 2021
6 Penulis Nilawati Ute, Abdin, Naim, Kasman
7 Reviewer Rut Okduena Sinurat
8 Tanggal Review 20 Maret 2022
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu (a) menghasilkan video
pembelajaran powerpoint berbasis youtube pada pembelajaran
fisika di masa pandemi covid-19, (b) untuk mengetahui
keefektifan hasil perancangan video channel youtube berbantu
aplikasi powerpoint dalam penyajian materi pembelajaran fisika
di masa pandemi covid-19.

-Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 Kendari. Target


dari hasil penelitian ini yaitu media pembelajaran fisika berbasis
channel youtube di masa pandemi covid-19, guru dapat
memanfaatkan media ini dalam melakukan pembelajaran online
selama pandemi covid-19, peserta didik dapat mengakses materi
pembelajaran dimanapun dan kapanpun.

-Assesment Data Teknik pengumpulan data pada penelitian kali ini yaitu :
c. Data tentang validitas media pembelajaran diambil
dengan menggunakan lembar validasi oleh ahli media dan
ahli materi.
d. Dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian
-Kata Kunci Channel youtube, aplikasi powerpoint, pembelajaran fisika,
covid-19
10 Pendahuluan

26
-Latar Belakang dari Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melaju
begitu cepat, merambah ke semua sektor kehidupan, bahkan
Teori
perkembangannya diperkirakan lebih pesat dari perkiraan
semula, kita masih ingat bahwa beberapa tahun lalu teknologi
informasi dan komunikasi, seperti komputer dan telepon seluler
berbasis web, masih terbilang barang yang mahal dan hanya
dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Tetapi pada hari ini,
teknologi tidak lagi hanya milik orang-orang tertentu tetapi
milik semua bangsa, milik semua orang dari lapisan terendah
sampai teratas bahkan banyak orang yang tidak dapat terlepas
dari teknologi tersebut dalam kesehariannya, mulai dari pagi
sampai petang dan sampai pagi lagi.
Pada saat ini seluruh umat manusia sedang dilanda
keresahan akan pandemi yang sedang mengalami dunia yaitu
covid-19, tidak terkecuali Indonesia. Pandemi covid-19 ini
membuat hampir semua aktivitas dilakukan di rumah saja
(WFH). Salah satu dampak yang sangat terasa dari pandemi ini
adalah proses pembelajaran di SMK Negeri 6 Kendari.
Semenjak covid-19 semua aktivitas belajar mengajar di SMK
Negeri 6 Kendari ditiadakan dan dilakukan di rumah saja.
Dalam hal ini guru dan peserta didik dituntut untuk bisa
memanfaatkan teknologi yang ada sebagai media pembelajaran
untuk keberlangsungan proses pembelajaran secara online.
Solusi dalam melaksanakan proses pembelajaran secara
online melalui pembuatan atau perancangan media
pembelajaran fisika channel youtube di masa pandemi covid-19,
sangat penting diterapkan karena media pembelajaran secara
online ini dapat membantu peserta didik dalam proses kegiatan
pembelajaran. Media pembelajaran secara online ini merupakan
salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik (guru) dengan
peserta didik yang dapat merangsang pikiran, perasaan, minat,
serta perhatian peserta didik sehingga proses interaksi
komunikasi edukasi antara pendidik dan peserta didik dapat
berlangsung secara baik dan efisien.
Media pembelajaran yang dirancang ini memuat materi
fisika juga bisa materi-materi di bidang mata pelajaran lainnya.
Media yang dirancang ini sangat cocok diterapkan di masa
pandemi covid-19. Isi media yang dirancang ini adalah mata
pelajaran fisika dasar dengan materi gerak lurus. Dimana materi
ini merupakan mata pelajaran yang ada dalam kehidupan sehari-
hari serta mempelajari fenomena yang terjadi di alam. Fisika
juga merupakan mata pelajaran yang kurang disukai sehingga
peneliti merancang media pembelajaran berbasis channel
youtube. Peneliti memilih media pembelajaran dengan tampilan
powerpoint, hal tersebut disebabkan karena media pembelajaran
powerpoint merupakan media pembelajaran yang dapat diakses

27
secara gratis yang digunakan untuk pembuatan video pendek.
Tampilan kerja powerpoint saat ini dilengkapi dengan fitur
pilihan karakter animasi tulisan tangan, kartun, dan efek transisi
dan pengaturan timeline yang mudah serta dapat ditambahkan
dengan musik atau audio. Powerpoint memiliki kelebihan yaitu
mencakup segala aspek indra, penggunaannya praktis, dapat
digunakan dalam kelompok besar, lebih variatif dan memotivasi
dalam proses pembelajaran. Media powerpoint yang digunakan
adalah berbasis channel youtube. Youtube merupakan situs web
video sharing yang dapat memuat video secara menarik yang
dapat dilihat secara gratis. Penggunaan video interaktif seperti
youtube yang memudahkan peserta didik ketika proses
pembelajaran.
11 Metode Penelitian Penelitian dan perancangan media pembelajaran berbasis
channel youtube ini terdiri dari 7 tahap, yaitu Potensi Masalah,
Pengumpulan Data, Desain Produk, Validasi Desain, Revisi
Desain, Uji Coba Produk, dan Revisi Produk. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK Negeri 6 Kendari. Variabel yang akan
diukur atau diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
c. Kevalidan media pembelajaran berbasis channel youtube
yaitu kelayakan hasil perancangan media pembelajaran berbasis
channel youtube dimasa pandemi covid-19.
d. Keefektifan hasil perancangan video channel youtube
berbantu aplikasi powerpoint dalam penyajian materi
pembelajaran Fisika di masa pandemi covid-19.
-Hasil Penelitian Uji coba pemakaian setelah pengujian terhadap produk
berhasil dan mungkin ada revisi maka selanjutnya, produk yang
berupa sistem kerja baru tersebut dapat diterapkan dalam
kondisi nyata untuk lingkungan yang luas.
Berdasarkan data hasil pra penelitian dan observasi
lapangan, maka spesifik produk yang akan dirancang adalah
media pembelajaran fisika berbasis channel youtube berbantu
aplikasi powerpoint yang dapat membantu peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Sebelum merancang media pembelajaran fisika berbasis
channel youtube, peserta didik semester 1 (satu) SMK Negeri 6
Kendari diberikan soal pree-test untuk melihat pemahaman
konsep yang dimiliki peserta didik terhadap materi materi gerak
lurus selama masa pandemic ini. Hasil pree-test dengan
mengambil sampel 15 peserta didik, diperoleh rata-rata nilai
hasil belajar peserta didik sebesar 50. Hal ini menunjukkan
bahwa selama masa pandemi peserta didik belum sepenuhnya
bisa memahami materi yang diberikan karena keterbatasan
waktu dan media pembelajaran selama diberlakukannya
pembelajaran daring.
Setelah melakukan pree-test pada peserta didik semester 1

28
(satu) SMK Negeri 6 Kendari, peneliti mulai merancang media
pembelajaran fisika berbasis channel youtube berbantu aplikasi
powerpoint. Adapun hasil rancangan media pembelajaran fisika
berbasis channel youtube berbantu aplikasi power point pada
materi pokok gerak lurus ini berupa video pembelajaran.
Setelah produk berhasil dibuat, tahap selanjutnya adalah
dilakukan uji kelayakan media dengan cara validasi produk. Uji
kevalidan produk ini dilakukan oleh tim validator yang sudah
ahli dalam bidangnya masing-masing. Tim validator ada 2 yaitu
1 orang validator ahli materi, dan 1 orang validator ahli media.
3. Validasi ahli materi
Berdasarkan hasil rancangan produk yang telah dibuat
berupa media pembelajaran berbasis channel youtube berbantu
aplikasi powerpoint, ahli materi melakukan validasi dan
diperoleh hasil bahwa materi yang disajikan sesuai dengan
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
menumbuhkan interaktifitas peserta didik dengan media, dan
memberi motivasi belajar pada peserta didik. Dari hasil
penilaian ahli materi dapat diketahui bahwa materi yang
disajikan dalam media pembelajaran berbasis channel youtube
berbantu aplikasi powerpoint ini sesuai dengan aspek-aspek
dalam pembelajaran fisika khusunya semester 1 (satu) jurusan
pendiikan fisika. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil validasi
oleh ahli materi yaitu sebesar 3,88 dan berada pada kategori
valid dengan persentase 61% ≤ X ≤ 80% yaitu 77,5% .
4. Validasi ahli media
Berdasarkan hasil rancangan produk yang telah dibuat
berupa media pembelajaran berbasis channel youtube berbantu
aplikasi powerpoint, ahli media melakukan validasi produk
yang telah dirancang dan diperoleh hasil bahwa media
pembelajaran berbasis channel youtube berbantu aplikasi
powerpoint ini sangat layak digunakan karena tampilannya yang
menarik, mudah digunakan dan bisa membuat peserta didik
lebih mudah mengakses materi pembelajarannya dimanapun
mereka berada. Hal ini dapat dilihat dari hasil validasi media
yang dilakukan oleh ahli media, bahwa media pembelajaran
berbasis channel youtube berbantu aplikasi powerpoint ini dari
segi kualitas, petunjuk penggunaan, kepraktisan, dan
kebahasaannya diperoleh rata-rata 3,93 dan berada pada
kategori valid dengan persentase 61% ≤ X ≤ 80% yaitu 78,67%.
Pemanfaatan channel youtube sebagai media pembelajaran
di masa pandemi seperti ini sangat tepat. Hal ini dikarenakan
pada masa pandemi, seluruh masyarakat dibelahan dunia tidak
terkecuali peserta didik sangat sering menggunakan aplikasi ini
untuk mengisi aktivitas mereka disela waktu yang senggang
selama mematuhi peraturan pemerintah untuk tidak berkumpul

29
dengan teman dalam mencegah penularan covid 19.
Selanjutnya, setelah media pembelajaran divalidasi dan
dinyatakan layak untuk digunakan, maka media pembelajaran
tersebut kemudian diujicobakan pada peserta didik semester 1
(satu) SMK Negeri 6 Kendari dengan materi pokok gerak lurus.
Berdasarkan hasil pengamatan, dalam hal ini uji coba produk
yang dirancang dengan sampel 15 peserta didik, diperoleh rata-
rata nilai hasil belajar peserta didik sebesar 85,67. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran fisika berbasis
channel youtube sangat membantu dalam meningkatkan
pemahaman peserta didik dimasa pandemic covid-19 karena
media ini selain tampilannya yang menarik, juga bisa diakses
dimanapun dan kapanpun tanpa ada batasan waktu. Dengan
demikian, produk rancangan media pembelajaran berbasis
channel youtube sangat bermanfaat bagi peserta didik dimasa
pandemi covid-19.
-Diskusi Penelitian Penelitian ini hanya memaparkan hasil penelitian dan
pembahasannya saja, untuk diskusi penelitian tidak ada di
paparkan.
-Daftar Pustaka Pada jurnal tersebut penulis mencantumkan daftar pustaka
sebanyak 15 rujukan referensi. Referensi yang digunakan pada
jurnal ini sudah cukup banyak dan mendukung isi dari jurnal.
12 Kesimpulan Kesimpulan hasil akhir penelitian ini adalah sebagai
berikut: (1) Perancangan media pembelajaran berbasis berbasis
channel youtube berbantu aplikasi powerpoint layak digunakan
pada masa pandemi covid-19. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian yaitu berdasarkan penilaian atau validasi dari ahli
materi diperoleh rerata skor sebesar 3,88 dengan skala
presentase skor 77,5 kategori valid. Untuk penilaian atau
validasi dari ahli media diperoleh rata-rata sebesar 3,93 dengan
skala presentase skor 78,67 kategori valid. (2) Perancangan
media pembelajaran berbasis channel youtube berbantuan
aplikasi powerpoint untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi gerak lurus sangat efektif digunakan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil penelitian berdasarkan rata-rata nilai
pree-test sebesar 50 meningkat menjadi 85,67 pada post-test
dikarenakan adanya media pembelajaran berbasis channel
youtube telah digunakan sehingga sangat membantu peserta
didik dalam memahami pelajaran di masa pandemic covid-19.
Saran laporan hasil penelitian ini: (1) Meskipun penelitian ini
telah menghasilkan temuan awal, peneliti masih harus
mengembangkan dan berinovasi lebih lanjut lagi. (2) Perlu
diperhatikan waktu yang lebih efektif dan efisien dalam
melaksanakan penelitian ini.

30
31
DAFTAR PUSTAKA

Insani, S. N., Purwanto, A., & Risdianto, E. (2021). Pemanfaatan PHET Sebagai Media
Pembelajaran Fisika Berbasis STEM Untuk Menghadapi Tantangan Pendidikan Pada
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Fisika, 10(2), 104-111.
Sudarsana, W., Sarwanto, S., & Marzuki, A. (2021). Pengembangan E-Modul Fisika Berbasis
Discovery Learning Terintegrasi Website Sebagai Alternatif Pembelajaran Akibat
Pandemi Covid 19. Eduproxima: Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA, 3(2), 65-71.
Ute, Nilawati., Abdin., Naim., Kasman. (2021). Perancangan Media Pembelajaran Fisika
Berbasis Channel Youtube di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Pendidikan
Fisika, 6(4), 279-288.

32

Anda mungkin juga menyukai