Anda di halaman 1dari 6

Rekayasa Ide

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA VIDIO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA DALAM MATERI SUHU DAN KALOR KELAS XI

Dosen Pengampu : Drs. Jurubahasa Sinuraya , M.Pd.

Disusun Oleh :

Febri Yanti (4191121037)

Melyca Br Sirait (4193321006)

Michael Sinaga (4193321010)

Ramayana Siburian (4193321018)

Pendidikan Fisika B 2019

FAKULTAS MATETMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Tahun 2022
Latar Belakang

Pada saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu virus yang bernama Corona atau
yang sering disebut dengan Covid-19 (Corona Virus Disease-19). Virus ini mulai mewabah
di Kota Wuhan, Tiongkok dan menyebar dengan sangat cepat ke seluruh dunia, termasuk
Indonesia hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja. Wabah Covid-19 ini
mempengaruhi banyak sekali sektor, mulai dari bidang ekonomi, sosial, hingga bidang
pendidikan. Karena imbas dari munculnya virus ini di bidang pendidikan membuat Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease-19. Agar dapat memutus rantai penyebaran virus ini pemerintah menganjurkan untuk
menutup kegiatan pembelajaran di sekolah dan menerapkan pembelajaran daring (dalam
jaringan). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung
oleh guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.
Di antara tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang
dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Suasana
pembelajaran yang demikian akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang
optimal. Oleh karena itu guru sebaiknya memiliki kemampuan dalam memilih metode dan
media pembelajaran yang tepat. Ketidak-tepatan dalam memilih metode dan media akan
menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga
materi kurang dapat dipahami yang akan mengakibatkan siswa menjadi apatis.
Pembelajaran pada masa pandemi ini dilakukan secara daring,dimana pembelajaran
daring dilakukan dengan memanfaatkan Whatsapp Group yang di dalamnya terdapat guru
kelas dan siswa . Pada pembelajaran daring saat ini Dalam pelaksanaannya guru hanya
memberikan intruksi bacaan dan memberikan tugas. Hal tersebut menunjukkan kurangnya
guru dalam mengeksplorasi berbagai jenis media pembelajaran daring yang menarik
perhatian siswa. Sehingga hal tersebut berdampak pada proses pembelajaran yang monoton
dan membosankan bagi siswa.dan hal tersebut dapatberdampak pada hasil belajar siswa .
Adapun faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kurangnya minat
siswa, selain itu faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa adalah
kurang beragamnya metode pembelajaran yang digunakan yang mengakibatkan kegiatan
pembelajaran kurang menarik dan efektif. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk
mendongkrak atau meningkatkan hasil belajar
Berdasarkan uraian diatas maka solusi yang dapat ditawarkan yaitu dengan
menggunakan vidio pembelajaran ,Dimana media Video pembelajaran merupakan sebuah
media yang menyajikan audio visual yang mengandung materi pembelajaran yang berisikan
konsep, prinsip, prosedur, teori dan contoh terhadap suatu pengetahuan dengan harapan
penonton dari video dapat memahami isi materi pembelajaran tersebut.
Media video memiliki fungsi sebagai media pembelajaran yaitu fungsi atensi, fungsi
afektif, fungsi kognitif dan fungsi kompensatoris (Arsyad 2003). Fungsi atensi yaitu media
video dapat menarik perhatian dan mengarahkan konsentrasi audiens pada materi video.
Fungsi afektif yaitu media video mampu menggugah emosi dan sikap audiens. Fungsi
kognitif dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan
mengingat pesan atau informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang. Sedangkan
fungsi kompensatoris adalah memberikan konteks kepada audiens yang kemampuannya
lemah dalam mengorgani- sasikan dan mengingat kembali informasi yang telah diperoleh.
Dengan demikian media video dapat membantu audiens yaitu peserta didik yang lemah dan
lambat menangkap suatu pesan menjadi mudah dalam menerima dan memahami inovasi
yang disampaikan, hal ini disebabkan karena video mampu mengkombinasikan antara visual
(gambar) dengan audio (suara).
Menurut Nana Sudjana (2016) “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”. Pembelajaran dimana siswa hanya
dituntut untuk memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru tanpa adanya
keterlibatan siswa untuk aktif dalam bertanya, menanggapi materi, berinteraksi dan
menyampaikan pendapat akan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Maka dari itu peneliti Ingin melakukan penelitian dengan metode gabungan kualitatif dan
kuantitatif sedangkan untuk pembelajaran dilakukan secara online atau daring. Adapun
penelitian ini akan dilakukan dengan pembelajaran metode gabungan berupa angket dan
instrumen pretest dan posstest. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA VIDIO
PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN SUHU DAN KALOR KELAS XI

Tujuan

Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan vidio pembelajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA Materi suhu dan Kalor
di SMA Swasta Methodist Indonesia Lubuk Pakam .

Manfaat

Setelah penelitian ini selesai di laksanakan maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah :

Untuk Guru :

1. Menambah kepustakaan guru


2. Membangun Inovasi media pembelajaran guru
Untuk Mahasiswa

1. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan mengenai pengaruh pemanfaatan vidio
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
2. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya
Untuk Siswa

1. Meningkatkan hasil belajar siswa


2. Menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan
3. Alternatif memahami materi pembelajaran

Mekanisme Pelaksanaan
Design penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah One Group Pretest Postest design
yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok
pembanding .Design penelitian itu hanya menggunakan satu kelompok saja sebagai subjek
penelitian sehingga tidak diperlukan kelompok kontrol.

Prosedur

Adapun tahap penelitian dibagi dalam beberapa langkah sebagai berikut :

1. Tahapan Awal (Persiapan dan Perencanaan)


Kegiatan yang dilakukan meliputi
a. Membuat surat persetujuan dosen pembimbing
b. Menentukan masalah ,judul, lokasi, dan waktu penelitian
C. Menentukan populasi dan sampel
d. Melakukan studi pendahuluan
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti langsung terjun kelapangan yaitu ke SMA Swasta metodist Indonesia
Lubuk Pakam sebagai penelitianperdana (pra-survai) yang sudah direncanakan dan dipersiapkan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penelitian perdana ini dilakukan untuk memperoleh
data-data akurat yang akan dipresentasikan dalam landasan teori sebagai dasar validitas dan
reabilitas penelitian.

3. Tahap Pembuktian Hasil

Tahap ini merupakan akhir dari penelitian, meliputi proses penulisan dan penyusunan laporan
hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah. Peneliti mengintensifkan SMA Swasta metodist
Indonesia Lubuk Pakammelalui observasi yang mendalam dengan menggunakan beberapa
instrumen penelitian, seperti : dokumentasi, angket, observasi dengan para siswa siswi SMA
Swasta metodist Indonesia Lubuk Pakam.

Teknik Analisis Data

a) Uji Hipotesis
b) Uji Validitas

Dapat di hitung dengan rumus


r xy =N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan :
Dengan keterangan:

rxy = Validitas tes

N = Jumlah peserta tes

Σx = Jumlah skor butir tes

Σx2 = Jumlah kuadrat skor butir tes

Σy = Jumlah skor total

Σy2 = Jumlah kuadrat skor total

Σxy = Jumlah perkalian skor butir tes dengan skor total

c) Uji Reabilitas

Dapat dihitung dengan rumus :


ri= 2rb / 1 +rb

Dengan keterangan:

ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen


rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

d) Uji Daya Pembeda

Dapat dihitung dengan rumus :


DP= BA-BB / ½ N
Dengan keterangan:

DP = Daya pembeda soal

N = Banyaknya peserta tes

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Arsyad, Azhar. 2003, Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nana Sudjana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Nugent, 2005. Smaldino dkk. 2008: 310.

Robiatul Adawiyah ,2012.Superlengkap Fisika SMP .Jakarta :Gagasmedia

Wiwi Sulekha .2015.SKS Pendalaman Materi Fisika SMA Kelas 10,11,12.Jakarta :Lembar
Langit Indonesia

Anda mungkin juga menyukai