PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap
guru dan peserta didik. Peserta didik sebagai raw input dan subjek pendidikan
memiliki ciri khas individu yang perlu dipahami oleh pendidik, diantaranya
peserta didik adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas;
peserta didik sebagai individu yang unik; peserta didik sebagai individu yang
(Sanjaya, 2010).
menyampaikan materi kepada siswa yang disiapkan oleh guru dalam proses
belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk
android.
Menurut Ali (2004), proses belajar mengajar secara formal di sekolah terjadi
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu: (1) guru, (2) isi atau
1
materi pelajaran dan (3) siswa. Interaksi antara ketiga komponen utama
melibatkan sarana dan prasarana seperti metode, media, dan penataan lingkungan
proses ini menemui beberapa kendala yang menyebabkan proses pendidikan tidak
dapat berjalan dengan optimal, sehingga berdampak pada kualitas peserta didik
yang rendah.
dan minat belajar dan siswa menjadi kurang aktif didalam kelas.
Berdasarkan pengamatan awal peneliti dengan guru kelas pada saat proses
pembelajaran. Rendahnya minat siswa untuk belajar IPA Biologi berdampak pada
2
respon siswa terhadap pembelajaran biologi. Siswa menganggap biologi itu sulit
di mengerti karena banyaknya hafalan. Di samping itu, guru masih dianggap satu-
siswa, media dan metode menjadi faktor yang berpengaruh dalam proses
mencakup dua kegiatan yaitu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan proses
mengajar yang dilakukan oleh guru. Posisi guru sebagai instrumental input dalam
pendidikan harus mempunyai kompetensi yang baik dalam hal mendidik dan
membelajarkan utuk dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Oleh
karena itu, untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa dalam belajar seorang
guru dituntut untuk selalu melakukan inovasi dan dapat menemukan kiat-kiat baru
disampaikan. Hal ini perlu dilakukan karena aspek yang terpenting adalah minat
siswa terhadap pelajaran sains itu sendiri. Minat siswa terhadap suatu pelajaran
dengan menumbuhkan emosi positif siswa (seperti rasa senang dan rasa puas)
dalam belajar. Dengan adanya minat, siswa akan termotivasi untuk belajar yang
Salah satu solusi untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menggunakan
3
sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu guru dalam
berperan sangat penting sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju
penerima (siswa). Untuk itu, penggunaan media yang tepat dan menarik akan
menumbuhkan minat, rasa ingin tahu, motivasi dan kreativitas siswa, sehingga
stimulus siswa salah satunya adalah android yang sering dipakai banyak orang
saat ini.
belajar abad ke-21. Penggunaan media pembelajaran sejenis ini berpotensi untuk
Salah satu media pembelajaran berbasis android adalah Aplikasi Canva yang
akan dikembangkan oleh penulis. Canva salah satu aplikasi online yang dapat kita
template yang bisa digunakan yaitu untuk infografis, grafik, poster, presentasi,
brosur, logo,resume, flyer, dokumen A4,video dan banyak lagi. Dari aplikasi ini,
guru dapat berkreasi dalam membuat media pembelajaran agar dapat merangsang
4
minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran dan juga termotivasi dalam belajar
media pembelajaran tersebut, kita perlu melihat juga kondisi fasilitas yang
B. Identifikasi Masalah
LANGOWAN adalah:
3) Guru terlalu monoton dalam mengajar dan tidak memiliki media belajar
di dalam pembelajaran.
5
C. Pembatasan Masalah
bantuan aplikasi canva. Media berisikan materi Biologi yaitu pewarisan sifat pada
D. Rumusan Masalah
canva sebagai media dalam pembelajaran pada materi pewarisan sifat pada
E. Tujuan Penelitian
6
1. untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran IPA Biologi berbasis
Langowan.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Guru
b. Siswa
c. Sekolah
7
d. Peneliti
Sebagai calon guru maka dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
e. Peneliti lain
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi dan pengetahuan untuk
lainnya.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Ngalim (1986: 85) belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi berupa kecakapan,
Menurut Kokom belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang
lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh
2010).
Dari beberapa definisi belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan berpikir baik dari sikap maupun tingkah laku yang dapat
9
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses
secara efektif dan efisien ( Komalasari, 2010). Terdapat dua konsep yang tidak
bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu belajar dan mengajar. Belajar
mengacu kepada apa yang dilakukan siswa, sedangkan mrngajar mengacu kepada
yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai
evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
10
diwujudkan guru akan bnayak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan
(Komalasari, 2010).
antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan dan mendapatkan
Ciri-ciri belajar menurut Eveline Siregar dan Hartini Nara (2010) diantaranya
adalah:
11
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. Sebagai hasil
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Dalam perbuatan belajar,
sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja dan tidak
5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Perubahan tingkah laku terjadi
2. Konsep Pembelajaran
perkembangan emosi, sikap, nilai estetika dan kesenian serta ciri dalaman juga
12
3. Kondisi Pembelajaran
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam
kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar
sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. “Perubahan tingkah
(Sulfemi dkk(2019)).
Kondisi belajar adalah suatu keadaan yang dapat mempengaruhi proses dan
hasil belajar siswa. Definisi yang lain tentang kondisi belajar adalah suatu
berbagai proses pengolahan mental. Kondisi belajar juga dapat diartikan sebagai
suatu keadaan yang harus dialami siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
1. Kondisi internal (Internal condition) : kemampuan yang telah ada pada diri
theory Gagne).
berbeda pula.
13
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu “hasil”
dan “belajar”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Moeliono (1989 : 300)
mengemukakan bahwa hasil adalah sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan, dan
sebagainya oleh usaha. Hasil juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang diperoleh
Pada tingkat yang sangat umum sekali, hasil pembelajaran dapat dilkasifikasikan
pencapaian belajar. Ada 4 aspek yang penting yang dapat dipakai untuk
yang dipelajari, kecepatan unjuk kerja, tingkat alih belajar, tingkat retensi dari apa
yang dipelajari. 2.) efisien pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara
keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai dalam belajar dan/atau jumlah biaya
didik mulai antusias dalam pembelajaran.4) pemahaman materi oleh peserta didik
14
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan
para guru memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah bagi para guru
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini akan memberikan
pendekatannya dari cara lama ke cara baru yang lebih meyakinkan. Beberapa
didik
15
g) Menggunakan pengukuran dan evaluasi hasil belajar yang standar untuk
akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain belajar
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
perubahan tingkah lakunya. Sebagai contoh anak belum tahu membaca, walaupun
ia sudah berusaha dengan giat dan gurunya pun sudah mengajarkannya dengan
tekun. Namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan bacaan tersebut,
objektif, bersifat temporer, selalu berubah, dan tidak menentu (Brooks dan
Brooks, 1993)
16
b. Teori Pembelajaran Konstruktivisme
generatif, yaitu tindakan menciptakan suatu makna dari apa yang dipelajari.
pengetahuan mereka.
pembelajaran terbaru.
17
Konstrutivis; construtivism dalam bahasa Inggris berasal dari kata
menunjang usaha pelajar mengaitkan ide lama dengan ide baru dalam
Teori belajar kognitif berbeda dengan dengan teori belajar yang lainnya, teori
belajar kognitif ini lebih mementingkan proses belajar dari hasil belajarnya. Para
hubungan antara stimulus dan respon. Model belajar kognitif merupakan suatu
bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual. Model belajar
kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahaman yang tidak selalu dapat terlibat dalam tingkah laku yang nampak.
kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia/satu
konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap
18
d. Teori Pembelajaran Humanistik
Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu atau bermuara pada
manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya isi dari
proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang
pendidikan dan proses belajar dalam bnetuknya yang paling ideal. Dengan kata
lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal
daripada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-
potensi yang ada dalam diri mereka. Menurut Moh. Suardi (2018) teori belajar
dirinya.
19
B. Media Pembelajaran
Nunu Mahmun (2012) menyebutkan bahwa “media” berasal dari bahasa Latin
yang dikutip oleh Basyaruddin (2002) “media adalah segala bentuk yang
Menurut Stefi Adam dan Muhammad Taufik Syastra (2015) bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang baik berupa fisik maupun teknis dalam
Dari pengertian media diatas menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
Fungsi Media Pembelajaran Menurut Levie & Lentz Fungsi Atensi adalah
mengingat informasi
20
b. Fungsi Kompensantoris Mengakomodasi/membantu siswa yang lemah dan
Media pembelajaran dalam bentuk cetak adalah media yang berasal dari teks,
informasi belajar.
Media cetak terbagi kedalam 3 golongan, yakni (1) media cetak lepas (buku,
modul, majalah, gambar, leaflet, handout dan foto-foto. (2) Media cetak dipajang
(poster, peta, papan planel, mading) dan (3) Media cetak diproyeksikan seperti
b. Media Audio
Media pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh media audio
d. Multimedia Interaktif
21
Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang
dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat dapat
memberi respon dan ada hubungan timbal-balik antara alat dan pengguna.
e. E-Learning
f. Media Realita
Media pembelajaran realita adalah alat atau benda yang terdapat dalam
kehidupan nyata.Umumnya benda ini adalah benda alam yang dapat ditemukan
guru ataupun bagi siswa. Berikut ini adalah beberapa manfaat media
pembelajaran;
22
Efisiensi waktu dan tenaga
dimana saja
sedang dipelajari
Membuat siswa menjadi lebih aktif di kelas dan tidak mudah merasa bosan
di kelas
23
Proses belajar dapat dilakukan dimana saja
Melatih guru, siswa dan juga peneliti berpikir kreatif dan inovatif
Membuat proses belajar mengajar menjadi lebih terarah dan lebih efektif
Menstimulus siswa agar lebih memahami dan ingat akan materi pelajaran
Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat
Media audio adalah media yang hanya dapat didengar. Isi pesan media ini
24
Media audio visual adalah media kombinasi audio dan visual ia dapat
menampilkan unsur verbal dan juga suara. Artinya ia dapat didengar dan dilihat
secara bersamaan
Multimedia adalah media yang merangsang semuda indra dalam satu kegiatan
pembelajaran.
yang dipilih sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran.Untuk itu ada beberapa
Menurut Hernawan (2007: 39) setidaknya ada 3 hal yang perlu dijadikan
yang dipilih.
Banyak cara atau media yang dapat guru maupun calon guru gunakan dalam
pembelajaran untuk mendapatkan perhatian dan fokus siswa dalam proses belajar
mengajar. Bisa dalam berbasis computer, papan tulis maupun android yang rata-
rata banyak siswa pakai dalam kehidupan sehari-hari. Media yang digunakan
harus sesuai kreasi guru dan juga materi ajar yang dibawa. Dalam hal ini, guru
dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memakai media pembelajaran.
25
Disini peneliti memilih aplikasi canva dalam upaya pengembangan media
dipaparkan pengertian dari aplikasi canva tersebut. Canva adalah aplikasi desain
material kreatif secara online. Mulai dari mendesain kartu ucapan, poster, brosur,
Dalam hal ini, peneliti akan membuat sebuah presentasi pembelajaran dengan
bantuan aplikasi canva dalam materi ajar pewarisan sifat pada makhluk hidup di
Aplikasi Canva
Perlu diketahui aplikasi canva ini merupakan aplikasi online, jadi harus
terhubung ke jaringan seluler ataupun wifi. Banyak pilihan desain, itu tergantung
kreasi pengguna dalam memilih desain sesuai materi yang akan di ajarkan.
menggunakan canva :
2. Setelah itu, memilih desain apa yang akan dibuat. Dalam hal ini memilih
26
3. Setelah memilih desain, di desain presentasi akan ada pilihan template yang
4. Template yang dipilih siap untuk di edit dan diisi sesuai materi ajar yang akan
diajarkan.
Pada saat kita membandingkan wajah kita dengan orang tua kita, jelas kita
karena sifat-sifat yang kita miliki itu sebenarnya “warisan” dari kedua orang tua
kita.Jadi, besar kemungkinan, kita mirip dengan orang tua maupun saudara
kandung.
Pewarisan sifat (Hereditas) adalah proses penurunan atau pewarisan sifat dari
substansi genetika yang disebut DNA (deoxyribo nucleic acid = asam dioksiribo
2. Materi Genetik
Molekul yang berperan sebagai materi genetik adalah asam nukleat yaitu
makhluk hidup yang disebut gen. keseluruhan informasi genetic yang menentukan
27
Gambar 1.1 ilustrasi untaian DNA dalam manusia
Sumber : Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS kelas IX. Kemendibud.2018.
DNA terletak dalam inti sel, merupakan untaian yang sangat panjang, untaian
DNA melilit pada protein histon.Lilitan DNA dengan protein histon membentuk
Pada saat sel akan membelah, kromosom akan memadat sehingga lebih mudah
diamati. Oleh karena itu, kita dapat melihat struktur kromosom pada saat sel akan
membelah. Sebagai contoh bias melihat dengan jelas pada sel akar bawang merah
28
a. Struktur DNA dan RNA
Penemuan struktur DNA tak lepas dari penelitian Maurice Wilkins dan Rosalind
struktur seperti suatu untai ganda yang membentuk heliks atau bentuk ulir.
Gambar 1.3 sumber : Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS kelas IX. Kemendikbud.2018
DNA dan RNA terdiri dari nukleotida, setiap nukleotida tersusun atas gugus
fosfat, gula dan basa nitrogen.Pada DNA gulanya berupa deoksiribosa, pada RNA
29
Basa nitrogen yang menyusun DNA ada 4 yaitu adenine (A) berpasangan
dengan timin (T), guanine (G) berpasangan dengan sitosin (C).Adenin dan guanin
termasuk basa purin, timin dan sitosin termasuk basa pirimidin.Pada RNA tidak
terdapat timin (T), timin ini pada RNA digantikan oleh urasil (U).
Struktur DNA berbentuk heliks karena adanya jenis ikatan kimia.Antara untai
DNA diikat oleh ikatan hidrogen, antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan
Gambar 1.4 sumber : Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS kelas IX. Kemendikbud.2018
30
D. Kerangka Berpikir
Menurut Schramm (1977) dikutip dalam Rudi dan Cepi (2008: 6) menjelaskan
Media belajar itu diperlukan oleh guru agar pembelajaran berjalan efektif dan
dalam belajar.Hal ini terlihat dari hasil rata-rata skor angketmotivasi belajar
yaitu3,78. Adanya motivasi belajar siswa ini mem-bantu dalam mencapai hasil
31
ini senadadengan pernyataan Arsyad (2011) yang menyatakan bahwa media
makhluk hidup :
32
1. Pemanfaatan media pembelajaran di SMP Negeri 6
Langowan masih sebatas buku paduan siswa dan modul
pembelajaran.
LAYAK
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
dikembangkan.
yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain,
revisi desain, uji coba produk, uji coba pemakaian, revisi produk, produksi missal,
pendapat Borg & Gall yang menyarankan dalam penelitian untuk jenjang S1,
penelitian ini dibatasi dalam skala kecil yaitu dihasilkan produk setelah uji coba
yaitu pewarisan sifat pada manusia. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6
Langowan, pada kelas IX-C semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022. Subjek
34
A. Lokasi dan Sasaran penelitian
penelitian atau di sebut objek penelitian adalah ahli materi,ahli media, Guru, dan
B. Jenis Data
1. Data Kuantitatif
Yaitu data yang diperoleh dengan mengolah angka pada tahap pengembangan.
Data kuantitatif ini dapat diperoleh dari skor angket penilaian dari ahli media, ahli
materi, guru SMP Negeri 6 Langowan, serta peserta didik sebagai pengguna.
Penilaian untuk setiap point kriteria diubah menjadi skor dengan skala likert, yaitu
2. Data Kualitatif
Yaitu data yang berupa pendeskripsian dalam bentuk informasi kalimat yang
diperoleh pada validasi produk. Data kualitatif ini berupa tanggapan dan saran
35
C. Populasi dan Sampel Penelitian
peserta didik kelas IX yang berjumlah 1 SMP, yaitu SMP Negeri 6 Langowan.
Sampel analisis kebutuhan menggunakan 12 peserta didik pada skala terbatas, dan
Penentuan sampel Uji Ahli dengan kriteria 2 orang ahli media dan 2 orang
Pada uji terbatas sampel yang digunakan adalah berasal dari 1 sekolah yaitu
SMP Negeri 6 Langowan dengan 1 orang guru IPA dan 12 orang peserta didik
dengan uji terbatas dan 36 orang peserta didik dengan uji luas.
Pada uji lapangan sampel yang digunakan adalah berasal dari 1 sekolah yaitu
sekolah. 48 peserta didik berasal dari 12 peserta didik skala terbatas dan 36
peserta didik dari skala luas dengan menggunakan teknik purpose sampling.
36
D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
1. Potensi Masalah
yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 6 Langowan, dimana hasilnya akan
melakukan tinjauan terhadap kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD)
dalam penelitian dan pengembangan ini adalah pewarisan sifat pada makhluk
hidup.
2. Pengumpulan Data
terhadap guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 6 Langowan tentang keaktifan
siswa di kelas khususnya di kelas IX, serta media pembelajaran yang dapat
37
Contoh pertanyaan kepada guru kelas “bagaimana keaktifan siswa di
sebagai bahan ajar, membuat desain yang didalamnya membahas pewarisan sifat
yang digunakan untuk mengembangkan media /perangkat lunak. Produk ini akan
berisikan cara-cara pembuatan power point yang digunakan sebagai media dalam
pembelajaran dengan materi pewarisan sifat pada makhluk hidup yang mengacu
pada kompetensi inti dan kompetensi dasar IPA Terpadu SMP/MTs berdasarkan
disesuaikan dengan kategori masing-masing penilaian seperti ahli materi dan ahli
media. Instrument penelitian yang akan digunakan berupa lembar validasi untuk
penilaian para ahli. Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui kelayakan
tutorial pembuatan power point animasi berdasarkan ahli materi dan ahli media.
5. Revisi Desain
Perbaikan atau revisi produk berdasarkan hasil dari penilaian ahli materi dan
ahli media. Revisi produk ini dapat dilakukan secara berulang-ulang sampai
38
pembelajaran. Hasil akhir produk bahan ajar berbentuk power point animasi yang
selanjutnya diuji cobakan dalam kegiatan pembelajaran. Uji coba ini dimaksudkan
menyampaikan materi yang berbentuk power point animasi lebih efetif dan
guru sebelumnya. Uji coba produk dilakukan dengan cara uji coba satu lawan satu
(one to one), uji kelompok kecil (small group evaluation) sebanyak 12 orang dan
Perbaikan produk berdaasarkan hasil uji lapangan lebih luas atau revisi tahap
II dan hasil akhir produk berbentuk power point animasi sebagai media
pembelajaran. Hasil uji coba produk ini apabila tanggapan pendidik maupun
peserta didik mengatakan produk ini menarik, kemudian dari segi keefetifan dan
point animasi sebagai media pembelajaran ini ternyata lebih efektif dan
menghasilkan produk akhir. Namun apabila produk belum sempurna maka hasil
dari uji coba dijadikan bahan perbaikan dan penyempurnaan bahan pembelajaran
39
yang dibuat, sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang siap digunakan
disekolah.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian berupa angket yang disusun meliputi empat jenis sesuai
dengan peran dan posisi subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini,
yaitu: angket untuk ahli materi, angket untuk ahli media, angket, angket untuk
guru, dan angket untuk peserta didik pada uji coba kelompok kecil dan uji coba
lapangan.
yang ditinjau dari aspek kebenaran konsep. Isi dari kuesioner yang diberikan
kepada ahli materi memiliki beberapa aspek pokok yang disajikan. Validasi ahli
materi dilakukan oleh dua orang validator. Data yang diperoleh kemudian
angket/kuesioner untuk ahli materi yang berisi rincian dari aspek isi, bahasa dan
Tabel 3.1
40
1. Aspek Isi a. Kesesuaian isi materi dengan 1 1
kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran.
b. Kebenaran konsep materi. 2 1
c. Kecepatan cakupan materi 3 1
d. Penyampaian materi yang 4 1
urut
e. Adanya soal-soal latihan
5 1
f. Kesesuaian gambar untuk
memperjelas materi 6 1
g. Kesesuaian tingkat kesulitan
dengan perkembangan 7 1
Jumlah 10
Canva. Instrumen angket/kuesioner untuk ahli media yang berisi rincian aspek
Tabel 3.2
41
1. Aspek Kualitas kualitas media sudah 1 1
memenuhi kriteria
media pembelajaran
Penggunaan media 2 1
yang dikembangkan
memenuhi fungsi
praktis
Desain media baik 3 1
(kejelasan huruf,
gambar dan
background)
Ketepatan bentuk 9 1
gambar
Keseimbangan 10 1
proporsi gambar
Kemudahan memilih 13 1
menu sajian
Kemudahan dalam 14 1
penggunaan media
Jumlah 15
42
3. Angket Respon Peserta Didik
Angket respon peserta didik yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
dikembangkan. Tujuan angket ini adalah untuk mengetahui pendapat peserta didik
pewarisan sifat.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Peserta Didik
43
Ketepatan pemilihan warna 12 1
background dan warna
tulisan
Jumlah 12
angket langsung dibagikan kepada ahli materi, ahli media dan peserta didik
G. Analisis Data
Setelah melakukan uji coba, data yang diperoleh adalah data kuantitaif. Data
(skala likent) yang diadaptasi dari Sugiyono untuk mengetahui kelayakan. Data
xi=
∑x ×100%
smaks
44
∑ x = jumlah skor jawaban
Smaks = skor maksimum yang diharapkan
Pada penelitian ini skala yang digunakan adalah 1 sampai 5, dimana 1 sebagai
skor terendah dan 5 sebagai skor tertinggi. Penggolongan powerpoint biologi
sebagai media pembelajaran apakah tergolong dalam kategori sangat layak, layak,
cukup layak, tidak layak dan sangat tidak layak, dilakukan dengan cara
menginterpretasi data kuantitatif ke kualitatif jumlah rata-rata skor tiap aspek.
Pengonversian skor menjadi persyaratan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel
3.4
Tabel 3.4
Kriteria Kelayakan
45
BAB IV
A. Hasil Penelitian
sampel peserta didik kelas IX. Data dari penelitian ini diambil melalui
46
Penelitian ini berawal dari potensi dan masalah. Potensi adalah
terjadi pada peserta didik kelas IX, Yaitu: peserta didik kurang
siswa salah satu materi yang sulit dipahami dari guru dan guru
47
lebih mudah mempersiapkan media pembelajaran dengan
Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu media yang dapat
digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu
oleh pelajar dan pengajar ini bisa dibuat dengan aplikasi Microsoft
setelah ditelusuri aplikasi tersebut ternyata ada beberapa design yang dapat
design presentasi di aplikasi tersebut yaitu design yang bertema kan sains.
b. Mengumpulkan Informasi
48
tahapan ini dimulai dari mengumpulkan semua data dan perlengkapan yang
dibutuhkan dalam proses penelitian seperti fasilitas yang tersedia di sekolah dan
juga fasilitas yang harus disediakan oleh peneliti dan pengembangan produk
dan waktu serta materi yang dipilih sesuai dengan yang dibutuhkan siswa dan
guru.
c. Desain Produk
Pada tahapan ini, peneliti memulai merancang desain awal produk sesuai
materi yang ditentukan oleh peneliti dengan dibantu oleh dosen pembimbing
yang memberi arahan serta masukan. Berikut adalah tahapan yang telah dilalui
canva
49
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Albensindo.
50
research. Educational Communication and Technology Journal, 30: 195-
232.
Scrhamm, W. 1977. Big Media Little Media. London: Sage Public – Baverly
Hills.
Sugiono. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: 2012.
Sulfemi, W.B, dkk. 2019. Korelasi Penguasaan Materi Pembelajaran oleh Guru
Sulfemi, W.B., dkk. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik kelas 3 SD
Menggunakan Model Picture And Picture dan Media Gambar Seri. JPSD.
4 (2), 228-242.
Yaktyastuti, Resti, dkk. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Android pada Materi Kelarutan untuk Meningkatkan Performa Akademik Peserta
Didik SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2(1) 89.
Yudasmara, G.A., Purnami,Desi. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran. Jilid 48,Nomor 1-3.hlm.1-8
Zubaidah, Siti., dkk. 2018. Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
51
Satria Offset.
Faizah, Nur. 2017. Hakikat Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan guru
Nara, E.S. dan H. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
52