Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam pembangunan bangsa.

Karakter suatu bangsa dibangun melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang

bermutu, suatu bangsa menyongsong masa depan yang lebih baik. Pada dasarnya

pendidikan merupakan usaha mendewasakan dan memandirikan manusia melalui

kegiatan yang terencana dan disadari melalui kegiatan belajar dan pembelajaran yang

melibatkan siswa dan guru (Irham dkk, 2013:15).

Sumber belajar merupakan salah satu unsur penting dalam proses

pembelajaran. Karena dengan adanya sumber belajar maka proses pembelajaran akan

lebih mudah bagi para peserta didik. Sumber belajar yang bervariatif akan sangat

membantu para peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Dengan adanya sumber belajar yang interaktif, menarik, dan menyenangkan bagi para

peserta didik dapat membuat proses pembelajaran lebih bermakna dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Perkembangan ilmu pengetahuan tak dapat dipisahkan dengan pesatnya

kemajuan teknologi. Teknologi sekarang ini telah banyak menunjukan kemajuan

yang luar biasa. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap

dunia pendidikan. Peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga

1
2

pendidikan, terutama dalam aktivitas pembelajaran guna meningkatkan kualitas

pendidikan.

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses pendorong yang

sangat diperlukan dalam peningkatan sumber daya manusia. Menyadari pentingnya

pendidikan, maka pemerintah Indonesia bersama-sama masyarakatnya telah dan terus

berupaya mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui

perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan,

pengembangan media pendidikan dan pengadaan materi pelajaran serta pendidikan

bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.

Media pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran yang dapat bertindak

sebagai penyalur informasi secara langsung atau pun tidak langsung dalam proses

belajar mengajar. Dalam merancang media pembelajaran yang tepat untuk sebuah

proses pembelajaran, seorang pendidik harus melakukan pengembangan terhadap

media pembelajaran. Hal ini dikarenakan kebutuhan peserta didik jelas berbeda

seiring perkembangan zaman.

Media membantu memvisualisasikan sesuatu yang abstrak agar menyerupai

keadaan yang sebenarnya, sehingga makna isi pesan yang disampaikan oleh guru

dapat dimengerti oleh siswa. Pembelajaran menggunakan media dipengaruhi oleh

daya dukung yang lain, seperti ketersediaan sarana dan prasarana, kemauan guru

dalam menggunakan media, serta ketepatan guru dalam memilih media tersebut.

Media pembelajaran yang dipilih oleh guru juga harus disesuaikan dengan materi

yang diajarkan, sehingga tujuan dari pembelajaran yang dilakukan dapat tercapai.
3

Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa media memiliki peran yang

sangat penting, yaitu suatu sarana prasarana atau perangkat yang berfungsi sebagai

perantara dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan. Media

pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau

menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan

belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara

efisien dan efektif (Asyar, 2012:8).

Sejarah merupakan salah satu bidang studi yang kurang begitu diminati siswa

dan keberadaannya juga dianggap kurang penting dan tidak prestisius di mata siswa,

orang tua dan sekolah. Widja (dalam Agung dan Sri, 2013: 64) menegaskan bahwa

pengajaran sejarah di sekolah sering memunculkan kesan tidak menarik, bahkan

cenderung membosankan sebab guru sejarah hanya mengulang hal-hal yang sama

dari tingkat SD, SMP, sampai SMA.

Berdasarkan hasil analisis data angket pra penelitian yang dilakukan melalui

observasi di SMA Negeri 6 Kota Jambi pada tanggal 07 s.d 14 November 2018,

100% siswa mengatakan bahwa telah memiliki laptop. Dari keseluruhan responden

40% mengunakan laptop untuk browsing, 20% untuk sosial media, 35% untuk

Youtube, dan sisanya 5% digunakan untuk mencari refernsi/membaca e-book,

sehingga tampak bahwa penggunaan fasilitas yang dimiliki kurang dimanfaatkan

dengan maksimal dalam kegiatan belajar mengajar.

Terkait dengan analisis materi pembelajaran, didapatkan bahwa materi

proklamasi kemerdekaan memperoleh 55% untuk materi yang terbilang sulit untuk
4

dipahami, masa penjajahan jepang sebanyak 35%, dan sisanya 10% materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Dalam proses pembelajaran guru sudah

sering menggunakan media pembelajaran, namun media yang digunakan masih

terbatas pada powerpoint dan buku teks saja. Jadi, permasalahan yang utama dalam

proses pembelajaran bukanlah materinya melainkan cara penyampaian materi yang

harus diperhatikan sehingga dianggap perlu dilakukan inovasi media pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu media yang ditawarkan adalah

media pembelajaran berbasis software ISpring. Hal ini dikarenakan siswa

menginginkan adanya variasi dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tidak

terkesan monoton dan membosankan. Alasan pemilihan software ini adalah karena

penggunaannya yang mudah dan berbasis pada powerpoint sehingga sangat mudah

digunakan oleh pemula ataupun guru yang ingin mengembangkan media sesuai

kebutuhannya.

Software ISpring Suite merupakan salah satu software yang dapat digunakan

dalam mengembangkan media pembelajaran sejarah. Dengan menggunakan ISpring

Suite ini kita dapat menggunakan presentasi dengan animasi-animasi interaktif

menarik sesuai dengan keinginan kita yang sebelumnya telah kita buat di powerpoint.

Software ISpring Suite ini diakses melalui powerpoint dikarenakan Software ISpring

Suite ini bersifat add-ins atau software yang dapat menambah fungsi dari software

utama. iSpring juga dapat mengubah file presentasi menjadi bentuk flash dan dalam

bentuk SCROM/IACC, yaitu bentuk yang biasa digunakan dalam pembelajaran


5

dengan e-learning LMS (Learning Management System). Perangkat lunak Ispring

tersedia dalam versi free (gratis) dan berbayar.

Media pembelajaran berbasis ISpring adalah salah satu variasi dalam

mengembangkan media pembelajaran sehingga diharapkan dapat memaksimalkan

kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya pembelajaran sejarah. Beberapa

alasan perlunya dikembangkan media tersebut di SMA Negeri 6 Kota Jambi antara

lain yakni dengan adanya media tersebut, fasilitas yang dimilki siswa maupun

sekolah dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Media tersebut dapat disalin ke

laptop siswa sehingga dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Selain itu, dengan

media pembelajaran berbasis software ISpring, materi dapat dengan mudah dipahami

siswa karena keterkaitan mereka dengan media tersebut, sehingga mampu

memotivasi siswa dalam belajar dan membantu mereka dalam penguasan konsep.

Penggunaan iSpring diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kesulitan

belajar yang dialami oleh peserta didik dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran sejarah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis iSpring

Suite Siswa Kelas XI SMA 6 Kota Jambi”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari hasil pengamatan peneliti di SMA 6 Kota Jambi maka dapat di

identifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Nilai siswa rendah dalam pelajaran.


6

2. Siswa mudah merasa bosan dan ngantuk saat berada di dalam kelas

3. Siswa tidak aktif (pasif) dalam mengikuti pelajaran sejarah, siswa hanya

menerima penjelasan dari guru saja

4. Guru jarang menggunakan media pembelajaran

5. Siswa hanya mencatat materi yang disajikan di papan tulis

6. Guru kurang dan belum inovatif dalam menggunakan media pembelajaran

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang dikaji dapat terarah

dan mendalam, maka dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IIS di SMA 6 Kota Jambi T.A

2018/2019.

2. Pengembangan media ISpring Suite di kelas XI SMA terkhusus di sekolah yang

telah mempunyai sarana dan prasarana yang memadai.

3. Materi yang dikembangkan pada media ini adalah materi proklamasi

kemerdekaan Indonesia

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran sejarah berbasis

ISpring pada siswa kelas XI SMA 6 Kota Jambi?

2. Bagaimana respon siswa terhadap produk hasil pengembangan media berbasis

ISpring di SMA 6 Kota Jambi?


7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Mengetaui prosedur pengembangan media pembelajaran berbasis ISpring pada

siswa kelas XI SMA 6 Kota Jambi

2. Mengetahui respon siswa terhadap produk hasil pengembangan media berbasis

ISpring di SMA 6 Kota Jambi.

1.6 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritik maupun

praktis. Manfaat teoritik berguna untuk pengembangan disiplin ilmu yang berkaitan

lebih lanjut dan manfaat praktis berguna untuk memecahkan masalah yang aktual.

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritik

Dengan berhasilnya penelitian ini diharapkan akan menambah khasanah ilmu

pengetahuan dan keajian pustaka bagi penelitian lebih lanjut mengenai

pengembangan media pembelajaran sejarah berbasis iSpring suite.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:


8

a. Bagi guru SMA, sebagai media untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran sejarah dan sebagai bahan rujukan untuk menggunakan

media ISpring Suite.

b. Bagi siswa di kelas XI SMA, sebagai saran untuk meningkatkan daya

tarik siswa dalam pembelajaran menggunakan media iSpring terutama

pembelajaran sejarah.

c. Bagi pembaca, sebagai rujukan informasi mengenai pengembangan media

menggunakan iSpring suite pada materi di kelas XI SMA.

1.7 Definisi Operasional

Agar terhindar dari penafsiran yang berbeda terhadap istilah dalam tulisan ini,

maka dipandang perlu menjelaskan beberapa istilah yang digunakan sebagai berikut:

1. Pengembangan adalah suatu perubahan secara bertahap kearah tingkat yang

berkecenderungan lebih tinggi, meluas dan mendalam yang secara menyeluruh

dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan.

2. Media pembelajaran merupakan media yang penggunaannya diintegrasikan

dengan tujuan dan isi pelajaran yang bermaksud untuk mempertinggi kegiatan

belajar mengajar dalam segi mutu, alat, metode, dan teknik yang dipergunakan

dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam

proses pendidikan dan pengajaran.

3. iSpring merupakan perangkat untuk membuat media pembelajaran yang

bersifat presentasi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang

memuat aspek media pada audio, visual, audio visual, dan beragam jenis
9

evaluasi yang sudah disediakan. Selain itu, iSpring dapat mengkonversi file

powerpoint menjadi bentuk flash yang aktraktif sehingga user dapat

menggunakannya baik secara langsung maupun dioptimalkan untuk

pembelajaran dalam bentuk e-learning berinteraksi langsung terhadap materi

yang disampaikan ditambah dengan materi-materi pokok dalam power point.

Anda mungkin juga menyukai