Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI

TERBIMBING BERBANTUAN M-LEARNING UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN LITERASI SAINS SISWA SMP

THESIS

ABDILLAH FAIZIN
22070795004

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini telah berkembang pesat.

Setiap aspek kehidupan manusia merasakan pengaruh dari perkembangan

teknologi tersebut, termasuk bidang pendidikan. Perkembangan teknologi

yang dimanfaatkan dalam pembelajaran sangat berpengaruh bagi siswa,

seperti adanya kesempatan dan ruang untuk mengembangkan potensi yang

dimiliki, serta dapat memenuhi kebutuhan emosional siswa. Guru

memanfaatkan perkembangan teknologi untuk berinovasi dalam

penyampaian materi, penggunaan media pembelajaran, ataupun evaluasi

dalam pembelajaran. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi akan

menciptakan suasana baru dalam proses pembelajaran sehingga minat

belajar siswa akan meningkat. Furqon (2016) menyatakan bahwa dengan

memanfaatkan teknologi tertentu dalam pembelajaran akan memberikan

warna tersendiri sehingga pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

Pembelajaran yang aktif, kreatif, efisien, dan menyenangkan akan

membawa pemahaman siswa dapat memahami yang dibangun lebih lengkap

dan bermakna. Salah satu hal yang guru dapat lakukan untuk pembelajaran

adalah memanfaatkan media digital sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran atau dengan kata lain disebut media pembelajaran. Proses

pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila seorang guru mampu

menggunakan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan

2
didukung dengan teknologi yang tersedia. Menurut Arsyad dalam Furqon

(2016), penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan

terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Pengertian media pembelajaran menurut Sanaky dalam Rahmi dkk

(2019), media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran

merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembelajaran

karena berkaitan dengan pengalaman belajar siswa. Dengan demikian,

penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Perkembangan teknologi yang pesat dapat dimanfaatkan dalam

pengembangan media pembelajaran. Salah satunya penggunaan komputer

dalam pengembangan media yang nantinya dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan pembelajaran.

IPA pada dasarnya merupakan suatu produk, proses, serta aplikasi.

Sebagai produk IPA terdiri dari hukum, prinsip, teori, konsep, fakta, dan

informasi. Sebagai proses IPA merupakan proses yang digunakan untuk

mempelajari objek studi. Sedangkan sebagai aplikasi ditemukan dan

dikembangkannya produk-produk sains. Pembelajaran IPA menekankan

kepada peserta didik untuk dapat mengaitkan pengetahuandengan

pengalaman kehidupan sehari-hari agar siswa mampu menyelesaikan

masalah melalui pengetahuan sains, sehingga pelajaran IPA yang diperoleh

menjadi pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang bermakna dalam

pembelajaran IPA merupakan proses mengaitkan informasi baru pada

struktur kognitif peserta didik. Tingkat bermakna dalam pembelajaran IPA

3
diperoleh apabila peserta didik memiliki keterampilan literasi sains yang

baik.

Ibrahim (dalam Alawiyah 2018) menyatakan kemampuan dalam

menghadapi persaingan global dipengaruhi oleh tingkat literasi sains

seseorang, dimana tiap individu dituntut untuk dapat memecahkan masalah

secara mandiri, mengambil keputusan, dan dapat bekerja sama. Literasi

sains adalah kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan, mengidentifikasi

pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti untuk

membuat keputusan tentang alam dan membuat perubahan melalui aktivitas

manusia. Literasi sains bukan hanya pemahaman terhadap pengetahuan

saja, melainkan juga menyangkut pemahaman terhadap berbagai aspek

proses sains, serta kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan proses

sains dalam situasi nyata yang dihadapi siswa, baik secara personal, sosial,

maupun global (Doeber dalam Rohmawati, 2018). Hal tersebut didukung

oleh laporan PISA 2018 yang menyatakan bahwa individu berkemampuan

literasi sains harus mempunyai kompetensi dalam menjelaskan fenomena,

mengevaluasi, dan merancang penyelidikan, serta menginterpretasi data dan

bukti secara ilmiah agar dapat menyelesaikan masalah dalam keidupan

sehari-hari (OECD 2018).

Programme for International Students Assessment (PISA) adalah studi

yang diselenggarakan oleh Organization for Economic Co-Operation and

Development (OECD). OECD melakukan survei internasional untuk

mengukur tingkat literasi dasar siswa usia 15 tahun seperti membaca,

matematika, dan sains. Studi PISA tidak hanya melaporkan hasil capaian

4
literasi setiap negara, namun juga menyajikan informasi mengenai aspek

demografi, kebiasaan, persepsi, serta aspirasi yang diperoleh dari data

angket sekolah dan siswa (OECD, 2019a). PISA 2018 di Indonesia diikuti

oleh 399 satuan pendidikan dengan 12.098 siswa. Responden PISA

Indonesia tersebut mewakili 3,7 juta siswa kelas 7 – 12 yang berusia 15

tahun.

Berdasarkan hasil penelitian PISA, Indonesia berada di posisi 10

terbawah dari 79 negara yang berpartisipasi. Peringkat dan capaian

Indonesia pada PISA mengalami penurunan dari tahun 2015 hingga tahun

2018. Dibuktikan dengan perolehan poin sebelumnya di tahun 2015 yaitu

403 menjadi 396 di tahun 2018 untuk kompetensi sains dengan capaian

negara ASEAN yang memiliki skor 433 (Puslitjak Kemendikbud, 2021).

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa peserta didik Indonesia masih

kesulitan dalam menghubungkan konsep sains dengan fenomena dalam

kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi sains yang rendah menunjukkan

bahwa pembelajaran sains di Indonesia belum maksimal dan masih

memerlukan banyak kekurangan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran dan perlu mendapatkan perhatian, salah satunya adalah

ketersediaan sarana yaitu mulai dari media pembelajaran yang akan

digunakan pada saat proses pembelajaran hingga perangkat pembelajaran.

Perangkat pembelajaran yang dimaksud meluputi silabus, RPP, bahan ajar,

LKS, serta instrumen penilaian. Salah satu model pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk dapat menemukan, mengembangakan

5
pemahaman konsep serta mengkombinasikannya dengan keterampilan

literasi sains adalah model pembelajaran inkuiri.

Pembelajaran inkuiri menekankan pada keaktifan peserta didik dalam

mencari serta menemukan, artinya peserta didik tidak hanya duduk dan

mendengarkan penjelasan guru melainkan dituntut untuk menemukan

sendiri inti dari materi yang disampaikan. Salah satu pembelajaran yang

dimaksud adalah inkuiri terbimbing, yang didasarkan pada proses

penyelidikan melalui proses berpikir secara sistematis dengan bantuan guru

(Muhimatin, 2015). Melalui pembelajaran inkuiri terbimbing

memungkinkan peserta didik untuk menjelaskan fenomena secara ilmiah,

mengevaluasi dan merancang penyelidikan, menginterpretasi data dan bukti

secara ilmiah (Wenning 2007).

Hasil dari penelusuran sederhana yang dilakukan di beberapa sekolah

menengah pertama di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Fattah

Siman Lamongan menggunakan metode wawancara dengan beberapa guru,

diketahui bahwa guru IPA masih sangat jarang menggunakan media

pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar dan mengajar di kelas.

Tidak sedikit juga, para siswa sering kali merasa bosan hingga malas dalam

mengikuti kegiatan belajar IPA di sekolah. Hal tersebut tentu merupakan

suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh guru bila ingin

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif.

Berdasarkan penelusuran sederhana yang telah dilakukan, beberapa siswa

sering mengeluhkan jika pembelajaran IPA kurang menyenangkan apabila

hanya dengan memai metode pengajaran konvensional, terlebih tidak

6
adanya media pendukung yang dipakai oleh guru untuk menunjang

pembelajaran.

Sawikno dalam Hotimah (2017) menyatakan bahwa pembelajaran IPA

di SMP/MTs pada hakikatnya merupakan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

saja, tetapi juga suatu proses penemuan. Tujuan umum dari pembelajaran

IPA adalah untuk mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dasar,

kemampuan dan sikap yang akan membawa siswa menuju kemandirian dan

bermanfaat bagi kehidupan masyarakat tempat ia tinggal. Selain itu, IPA

sebagai salah satu ilmu yang dianggap tidak mudah karena IPA gabungan

dari berbagai disiplin ilmu. Pelajaran IPA pada tingkat SMP/MTs terdiri

dari ilmu Fisika, Biologi, dan Kimia yang materinya cukup banyak dan

padat sehingga apabila disiplin ilmu ini harus diajarkan kepada siswa

dengan kurangnya media pendukung, maka akan menyebabkan pelajaran

IPA ini terasa sulit dan juga membosankan.

Peneliti mencoba memberikan sebuah alternatif, yaitu media

pembelajaran yang mudah dipakai, dan melibatkan panca indra. Media

pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran menggunakan media

berbasis Android. Pembelajaran dengan berbasis Android akan memberikan

pengalaman baru dalam belajar karena lebih praktis dipakai dan mampu

dipahami secara berulang. Penggunaan media pembelajaran berbasis

Android ini diharapkan kemampuan dalam belajar siswa berkembang dan

meningkat. Penggunaan media semacam ini, sangat diharapkan dalam

7
pembelajaran pada abad 21. Selain itu, pemakaian ponsel Android sudah

banyak digunakan oleh sisa dalam pembelajaran, maka akan mampu

mengurangi kegiatan siswa dalam bermain game (Septiana, 2014).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian

dengan judul, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Inkuiri

Berbantuan M-Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi Sains

Siswa SMP”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan

literasi sains siswa, dan mengetahui respon dari siswa terhadap media

pembelajaran berbasis Android di kelas VII SMP SIMANJAYA.

B. Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan untuk menghasilkan

perangkat pembelajaran yang berbantuan media pembelajaran m-learning

yang berupa Powerpoint interaktif dan terintegrasi ke dalam aplikasi

Android sebagai suatu produk yang valid, praktis, dan efisien untuk

meningkatkan keterampilan sains siswa. Indikator literasi sains yang akan

dikembangkan dalam penelitian ini adalah kemampuan literasi sains

menurut PISA, yaitu mengidentifikasi isu-isu atau pertanyaan ilmiah,

menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah.

Penelitian ini dibatasi pada pelajaran IPA materi Pencemaran

Lingkungan yang ditujukan kepada siswa SMP di sekolah SMP Simanjaya

yang berada di Lamongan. Topik yang dipilih berdasarkan studi

pendahuluan, di mana pada waktu pembelajaran materi ini sering kali guru

tidak banyak menggunakan media yang membuat siswa hanya berangan dan

berimajinasi selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, materi ini

8
dipilih berdasarkan karakteristik materi yang di nilai sesuai bila

diilustrasikan melalui media digital.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pokok pada penelitian ini adalah bagaimana

validitas, kepraktisan, dan keefektifan perangkat pembelajaran model inkuiri

terbimbing berbantuan media m-learning untuk meningkatkan literasi sains

siswa? Adapun rumusan masalah kemudian dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana validitas perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing

berbantuan media m-learning untuk meningkatkan literasi sains

siswa?

Rumusan masalah tersebut dijabarkan sebagai berikut :

a. Bagaimana validitas isi perangkat pembelajaran model inkuiri

terbimbing berbantuan media m-learning untuk meningkatkan

literasi sains siswa?

b. Bagaimana validitas konstruk perangkat pembelajaran model

inkuiri terbimbing berbantuan media m-learning untuk

meningkatkan literasi sains siswa?

2. Bagaimana kepraktisan perangkat pembelajaran model inkuiri

terbimbing berbantuan media m-learning untuk meningkatkan literasi

sains siswa?

Rumusan masalah tersebut dijabarkan sebagai berikut:

a. Bagaimana keterlaksanaan penggunaan perangkat pembelajaran

model inkuiri terbimbing berbantuan media m-learning untuk

meningkatkan literasi sains siswa?

9
b. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing

berbantuan media m-learning untuk meningkatkan literasi sains

siswa?

c. Bagaimana kendala-kendala yang muncul saat menggunakan

perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan

media m-learning untuk meningkatkan literasi sains siswa?

3. Bagaimana keefektifan perangkat pembelajaran model inkuiri

terbimbing berbantuan media m-learning untuk meningkatkan literasi

sains siswa?

Rumusan masalah tersebut jika dijabarkan sebagai berikut:

a. Bagaimana peningkatan keterampilan literasi sains siswa setelah

pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran model

inkuiri terbimbing berbantuan media m-learning?

b. Bagaimana respons siswa setelah penggunaan perangkat

pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan media m-

learning?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan

perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan media

pembelajaran m-learning yang layak untuk meningkatkan literasi sains

siswa. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

10
1. Mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran model inkuiri

terbimbing berbantuan media pembelajaran m-learning untuk

meningkatkan literasi sains siswa.

a. Mendeskripsikan validitas isi perangkat pembelajaran model

inkuiri terbimbing berbantuan media pembelajaran m-learning

meningkatkan literasi sains siswa.

b. Mendeskripsikan konstruk perangkat pembelajaran model inkuiri

terbimbing berbantuan media pembelajaran m-learning untuk

meningkatkan literasi sains siswa.

2. Mendeskripsikan kepraktisan perangkat pembelajaran model inkuiri

terbimbing berbantuan media pembelajaran m-learning untuk

meningkatkan literasi sains siswa.

a. Mendeskripsikan keterlaksanaan penggunaan perangkat

pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan media

pembelajaran m-learning untuk meningkatkan literasi sains siswa.

b. Mendeskripsikan aktivitas siswa selama pembelajaran perangkat

pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan media

pembelajaran m-learning untuk meningkatkan literasi sains siswa.

c. Mendeskripsikan kendala-kendala yang muncul pada saat

menggunakan perangkat pembelajaran model inkuiri terbimbing

berbantuan media pembelajaran m-learning untuk meningkatkan

literasi sains siswa.

11
3. Mendeskripsikan keefektifan perangkat pembelajaran model inkuiri

terbimbing berbantuan media pembelajaran m-learning untuk

meningkatkan literasi sains siswa.

a. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan literasi sains siswa

setelah pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran

model inkuiri terbimbing berbantuan media pembelajaran m-

learning untuk meningkatkan literasi sains siswa

b. Mendeskripsikan respon siswa terhadap penggunaan perangkat

pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan media

pembelajaran m-learning untuk meningkatkan literasi sains siswa.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini, diharapkan bisa menghasilkan perangkat

pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan media pembelajaran m-

learning untuk meningkatkan literasi sains siswa. Pengembangan perangkat

pembelajaran model inkuiri terbimbing berbantuan media pembelajaran m-

learning untuk meningkatkan literasi sains siswa melalui tahapan

pengembangan R&D sehingga diharapkan memberi manfaat yang baik

dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran IPA.

F. Definisi Istilah

1. Perangkat pembelajaran adalah perlengkapan yang digunakan untuk

membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guna

mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan (Ibrahim 2002).

2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu model

pembelajaran penemuan yang memungkinkan siswa lebih banyak

12
aktif dalam menemukan solusi untuk sebuah permasalahan dengan

bimbingan guru serta untuk memperoleh pengetahuan dan

pemahaman yang mendalam melalui sumber informasi yang luas

(Anam 2015)

3. Media Pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Salah satunya

penggunaan komputer dalam pengembangan media yang nantinya

dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Sanaky

dalam Rahmi dkk 2019)

4. M-Learning merupakan salah satu pemanfaatan perkembangan

teknologi dalam dunia pendidikan yang membantu guru untuk

menyampaikan pembelajaran sesuai denga karakteristik siswa saat ini,

yaitu pemakaian smartphone yang mobile (artikel unesa).

5. Literasi Sains merupakan kemampuan menggunakan ilmu

pengetahuan mengidentifikasi pertanyaan dan menarik kesimpulan

berdasarkan bukti-bukti untuk membuat keputusan tentang alam dan

membuat perubahan melalui aktivitas manusia. Literasi sains bukan

hanya pemahaman terhadap pengetahuan saja, melainkan juga

menyangkut pemahaman terhadap berbagai aspek proses sains, serta

kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan proses sains dalam

situasi nyata yang dihadapi siswa, baik secara personal, sosial,

maupun global (doeber dalam Rohmawati 2018).

13

Anda mungkin juga menyukai