Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Media Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS)

PENGEMBANGAN MEDIA APLIKASI EDUKASI EKOSISTEM (EKSIS) BERBASIS ANDROID


PADA MATERI EKOSISTEM KELAS V SD

Arifudin Ferdyansyah
PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya, ferdyansyaharifudin@gmail.com

Ulhaq Zuhdi
PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya, ulhaqzuhdi@unesa.ac.id

Abstrak
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat banyak kemudahan di dalam dunia Pendidikan,
termasuk dalam hal pemberian materi pembelajaran kepada siswa. Media
pembelajaran berperan penting dalam menarik minat belajar siswa. Peneliti mengembangkan media
“EKSIS” yang bertujuan untuk mengatahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media pembelajaran
pada materi ekosistem kelas V SD. Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE dimana
mempunyai 5 tahapan, yaitu (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, dan (5)
evalution. Pada hasil kevalidan media mendapatkan skor persentase validasi media 84% dan skor
persentase validasi materi 84,6% dengan kategori “sangat layak”. Pada hasil kepraktisan media dari hasil
uji coba produk dengan menggunakan angket mendapatkan skor persentase angket guru 100% dan angket
siswa 98,1% dengan kategori “sangat praktis” Pada keefektifan media mendapatkan skor persentase
ketuntasan belajar siswa 80% dengan kategori “baik” dan peningkatan belajar siswa 0,6 dengan kategori
“sedang”
Kata Kunci: pengembangan, media,android, ekosistem

Abstract
The development of science and technology offers more and more conveniences in the world of education,
one of which is the delivery of subject matter to students. Learning media plays an important role in
attracting students' interest in learning. Researchers developed "EKSIS" media which aims to find out the
validity, practicality, and effectiveness of instructional media in the material of the fifth grade elementary
school ecosystem. This study uses the ADDIE model which has 5 stages, (1) analysis, (2) design, (3)
development, (4) implementation, and (5) evaluation. On the results of the validity of the media, the
percentage score of media validation was 84% and the percentage score of material validation was 84.6%
with the very feasible category. In the media practicality results from the results of product trials using a
questionnaire, the percentage score of the teacher's questionnaire was 100% and the student questionnaire
was 98.1% with the very practical category.On the effectiveness of the media, the percentage score of
student learning completeness was 80% with good categories and student learning improvement 0, 6 in the
medium category
Keywords:.development,media,android,ecosystem

PENDAHULUAN pembelajaran dapat mengatasi kendala ruang dan


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi waktu, serta menyebarkan informasi dengan lebih cepat
membuat banyak kemudahan di dalam dunia Pendidikan, sehingga pesan guru kepada siswa bisa tersampaikan
termasuk dalam hal pemberian materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dari pendapat
kepada siswa. Media tersebut dapat diketahui bahwa teknologi memudahkan
pembelajaran berperan penting dalam menarik minat kita untuk lebih kreatif dalam kegiatan pembelajaran.
belajar siswa. Maka dari itu lahirlah Meninggalkan metode lama yang cenderung
upaya untuk menerapkan teknologi informasi dan membosankan dan tidak menarik bagi siswa. Seperti
komunikasi dalam proses belajar mengajar. Seperti terlalu mengacu pada bahan ajar dan kurikulum yang
contohnya ialah media pembelajaran berbasis ICT konvensional dari pemerintah.
(Information and Communication Technology) yang Menurut Prastowo (2011:18) Kenyataan
dapat membuat nuansa seru dan menarik dalam hal terhadap dunia Pendidikan yang banyak terjadi di sekolah
penyampaian dan pemahaman materi. adalah masih banyaknya guru yang hanya memakai
Agustin (2011:102) menyatakan bahwa teknologi media dan metode mengajar yang konvensional. Media
dalam pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar dan metode yang konvensional ialah Media dan metode
terhadap hasil belajar. Penggunaan teknologi dalam yang langsung pakai, tanpa perlu untuk guru membuat
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273

dan mengkreasi sendiri. Media dan metode tersebut dilakukan uji coba, memperoleh kesimpulan bahwa
berasal dari kurikulum kementrian Pendidikan yang Media interaktif berbasis ispring layak dan efektif untuk
sudah ada, maka dari itu hanya sebagian kecil dari Guru meningkatkan pemahaman materi pembelajaran sistem
yang menambahkan dan berkreasi sendiri menemukan pencernaan. Penelitian selanjutnya oleh Hamdan Husein
media dan metode yang cocok untuk para siswa. Bisa Batubara pada tahun 2017 dengan judul “Pengembangan
dari buku atau sumber belajar yang lainnya. Penggunakan Media Pembelajaran Matematika berbasis Android untuk
media dan metode pembelajaran yang konvensional akan Siswa SD/MI”. Metode penelitian yang digunakan ialah
membuat siswa bosan untuk belajar materi pelajaran di Research and Development yang mempunyai empat
sekolah. Maka dari itu diperlukan media pembelajaran langkah. Subjek penelitian ini ialah reviewer, peer
yang inovatif dan kreatif yang berbasis teknologi terbaru reviewer, dan guru SD/MI maupun siswa SD. Dan
serta dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Penelitian oleh Eflin Puput Putriana pada tahun 2019
Alasan Peneliti membuat media Pembelajaran dengan judul “Pengembangan Media Game Edukasi
Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS) dan memilih materi Berbasis Android dengan Model Problem Based
Ekosistem karena saat pandemi Covid19 ini membuat Learning pada Muatan Pelajaran IPA Kelas IVA SD
siswa harus belajar dari rumah dan siswa kesulitan untuk Negeri Wonosari 03”. Metode penelitian yang digunakan
belajar materi ekosistem karena Guru kurang kreatif ialah Research and Development yang meliputi sepuluh
dalam memilih media yang cocok untuk pembelajaran langkah model pengembangan menurut Sugiyono.
daring. Guru hanya memberi materi dari buku tema yang Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk
menurut siswa membosankan. Sebelumnya Peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa Aplikasi
melakukan wawancara kepada guru kelas V SDN “EKSIS” yang berisi penjelasan materi Ekosistem yang
Semambung, Semambung Lor, Desa dikemas dalam satu Aplikasi yang menarik, singkat,
Semambung,Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, padat, dan jelas serta terdapat gambar-gambar ilustrasi
Jawa Timur. Dari hasil wawancara dengan walikelas hewan-hewan yang menarik. Materi pembelajaran IPA
diperoleh penjelasan bahwa siswa kurang tertarik atau yang dibahas dalam Aplikasi ini adalah materi Ekosistem
minat untuk mempelajari materi Ekosistem dikarenakan bagi siswa kelas V sekolah dasar.
malas untuk menghafalkan materi pembelajaran. Media Pada artikel ini peneliti focus untuk mengetahui
pembelajaran yang digunakan juga terbatas, hanya ada kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media EKSIS
buku pelajaran yang referensinya terbatas. Apalagi di sehingga dapat menjadikan pertimbangan penggunaan
masa pandemi Covid-19 seperti ini, pembelajaran tatap media untuk siswa kelas V SD. Berdasarkan uraian
muka tidak bisa dilakukan dan harus digantikan secara tersebut, maka dilakukan penelitian pengembangan
online. Biasanya guru memberi instruksi kepada siswa tentang media Aplikasi Edukasi Ekosistem sebagai media
untuk membaca buku pelajaran dan guru memberi pembelajaran untuk membantu siswa kelas V sekolah
penjelasan secara singkat mengenai materi pembelajaran, dasar dalam memahami materi Ekosistem. Adapun judul
kemudian siswa diberi Latihan soal untuk berlatih. penelitian ini adalah “PENGEMBANGAN MEDIA
Namun, siswa kurang memahami dari bacaan yang telah APLIKASI EDUKASI EKOSISTEM (EKSIS) BERBASIS
dibaca, bahkan untuk menjawab soal-soal yang diberikan ANDROID PADA MATERI EKOSISTEM KELAS V SD”.
oleh guru kebanyakan siswa langsung mencari di internet METODE
tanpa mengetahui esensi dari jawabannya tersebut. Prosedur yang digunakan pada penelitian ini
Peneliti membuat aplikasi yang berbasis Android untuk menggunakan langkah penelitian pengembangan (R&D).
menarik minat para siswa agar mau belajar materi Penelitian ini akan menghasilkan suatu produk yaitu
Ekosistem . Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS) berbasis android
Android ialah sistem operasi di dalam perangkat yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran
seluler yang berbasis Linux. Adapun Fungsi sama Ekosistem yang menarik untuk siswa kelas V sekolah
layaknya sistem operasi Symbian . Android memfasilitasi dasar. Sugiyono (2015:530), Research and Development
platform yang terbuka bagi semua pengembang untuk (R&D) ialah jenis penelitian yang digunakan untuk
mengkreasikan aplikasi mereka sendiri dengan bebas menciptakan suatu produk tertentu.
untuk bisa difungsikan untuk berbagai macam ponsel. Branch (2009:2), mengatakan bahwa penelitian
Android biasanya banyak digunakan di berbagai jenis R&D ini mempunyai 5 langkah,yang bisa disebut dengan
Smartphone dan tablet PC. pendekatan ADDIE yang berarti sebagai Analysis , Design
Banyak Peneliti yang mengembangkan Aplikasi , Development , Implementation , dan Evaluation. Berikut
Edukasi berbasis Android pada pelajaran IPA, tetapi ini merupakan contoh gambaran tahapan dalam penelitian
belum ada Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS) pada R&D dengan metode pendekatan ADDIE.
materi ekosistem untuk siswa kelas V SD. Penelitian
dilakukan oleh Nury Yuniasih, dkk pada tahun 2018
dengan judul “Pengembangan Media Interaktif Berbasis
Ispring Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas V Di
SDN Ciptomulyo 3 Kota Malang”. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan peneliti ialah dengan cara memberi
angket. Teknik analisis data yang digunakan peneliti
ialah teknik analisis deskriptif secara kuantitatif. Setelah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
Pengembangan Mediasuatu
Aplikasi Edukasi
proses Ekosistem (EKSIS)
penemuan

Desain Produk (Design)


Kondisi Ideal:kedua penelitian ini adalah mendesain produk.
Tahap
Media pembelajaran yang menarik perhatianTahap pesertainididik agar lebih
dilakukan konsentrasi
dengan dalam mengikuti
cara menyusun materi dan
matamerangkum
pelajaran IPAdengan bahasa yang cocok dan mudah
dipahami untuk siswa kelas V sekolah dasar. Selain itu,
peneliti juga membuat gambar karakter hewan dan
tumbuhan agar siswa kelas V tertarik untuk belajar.
Kurikulum
Desain2013 :
Aplikasi ini dapat diperinci sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran harus dikemas dengan menarik Media Aplikasi pada
dan berpusat keaktifan
Edukasi dan inisiatif
Ekosistem (EKSIS) peserta
materi
Gambar 1 Pengembangan Model ADDIE didik
Ekosistem yang berisi Petunjuk penggunaan, rangkuman
materi pembelajaran serta latihan soal.
Adapun rincian dari lima tahapan penelitian sebagai Media ini dapat diakses menggunakan semua versi
berikut: Kondisi lapangan Media Aplikasi Edukasi Ekosistem ini
Android
merupakan media yang berbasis Android yang
Analisis masalah (Analyze) dikembangkan menggunakan aplikasi power Peluang: point dan
Tahap pertama penelitian ialah mencari potensi dan ispring suite 9 , serta diubah Pengguna file ke android
android sangat
Peserta didik: Guru:
masalah secara langsung di lapangan. Tahapan ini menggunakan aplikasi website banyakserta 2 apk lalu aplikasi android sangat
menginstal
Malas untuk membaca buku, Metode pembelajaran
dilakukan dengan cara mewawancarai wali kelas V di berkembangbanyak
aplikasi ke android untuk siap digunakanTerdapat dan diminati
dan lebih tertarik kepada hp konvensional(ceramah dan tanya jawab),
SDN Semambung untuk memperoleh data awal gambar karakter dan hewan tumbuhan terkait masyarakat
dengan
mediaterkait
pembelajaran power point, LCD)
penggunaan media pembelajaran yang digunakan pada ekosistemnya
pembelajaran Ekosistem. Pada tahapan ini memperoleh Fitur-fitur terdiri dari Pengertian Ekosistem, Jaring-
data yang akan menjadi pedoman PENGEMBANGAN jaring
dan petunjuk dalamMEDIA APLIKASI makanan, Rantai ANDROIDmakanan, Hewan berdasarkan
melaksanakan penelitian. makanannya , dan Kuis
Berdasarkan hasil wawancara BERBASIS
dengan wali ISPRING
kelas V, SUITE TENTANG
Terdapat backsound MATERI
sepanjang aplikasi dibuka
memperoleh data yaitu media pembelajaran yang a. Background hutan yang menarik
digunakan disaat pembelajaran Ekosistem EKOSISTEM PADA SISWA
ialah hanya KELAS
b. Latihan soal Vtentang
SD ekosistem dibalut dengan
buku tematik dan ppt. Namun, terdapat kendala dalam konsep yang menarik
penggunaan media pembelajaran tersebut. Pertama, siswa
kurang minat untuk membaca buku pelajaran. Siswa Pengembangan (Development)
lebih tertarik pada HP masing-masing. Oleh sebab itu, Pada tahapan ketiga yaitu tahapan pengembangan
guru setuju apabila dilakukan penelitian untuk (development) dilakukan penciptaan dan perpaduan isi
pemenuhan kebutuhan pengembangan media materi yang telah dibuat pada langkah desain. Pada tahap
pembelajaran yang baru agar dalam kegiatan ini akan diciptakan Aplikasi EKSIS berbasis Android,
pembelajaran dapat berjalan secara kondusif dan lancer, Disini peneliti tidak melibatkan programmer saat
sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat pembuatan media tetapi membuat sendiri. Penulisan isi
tercapai. Maka dari itu dikembangkan media aplikasi materi konten dan pembuatan visual grafis sangat
Edukasi Ekosistem (EKSIS). dibutuhkan. Serta fitur-fitur dalam Aplikasi yang menarik
Berdasarkan hasil wawancara kepada wali kelas V, siswa sd kelas v untuk belajar materi ekosistem. Adapun
diperoleh data bahwa ruang lingkup materi yang dibahas tahap pembuatan media yaitu pertama membuat materi
ialah materi Ekosistem untuk siswa kelas V sekolah dasar pembelajaran dan membuat poin-poin di powerpoint,
yang bisa diperjelas di dalam KD dan indikator sebagai selanjutnya membuat desain background dengan
berikut: menggunakan corel draw, lalu membuat soal-soal Latihan
Kompetensi Dasar: di aplikasi ispring suite, selanjutnya mengatur tombol-
3.5 Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem tombol hyperlink, berikutnya mengubah file powerpoint
dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar. ke bentuk android menggunakan aplikasi website 2 apk,
Indikator: dan media EKSIS siap digunakan di handphone siswa
3.5.1 Menganalisis komponen dan macam-macam Selanjutnya peneliti membuat instrument validasi dan
ekosistem konsultasi dengan dosen pembimbing. Validasi materi
3.5.2 Menganalisis Jaring-Jaring makanan pada pada ahli materi yang kompeten di bidang IPA khusus
lingkungan sekitar terkait materi yang akan dijadikan pembuatan Aplikasi
3.5.3 Menganalisis Hewan berdasarkan Jenis edukasi dengan nama Edukasi Ekosistem (EKSIS). Mata
makanannya pelajaran yang perlu dikembangkan dalam penelitian ini
adalah mata pelajaran IPA materi Ekosistem sekitar.
Berdasarkan ruang lingkup materi tersebut, maka Kemudian melakukan Validasi media pada ahli media
peneliti akan melakukan perencanaan desain media kompeten di bidang Teknologi Informasi dan
pembelajaran. Selain itu diperlukan juga studi literatur, Komunikasi, produk yang dihasilkan dan desain dalam
jurnal,buku, serta penelitian terdahulu untuk mendukung pembuatan Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS).
pembuatan desain media melalui buku pelajaran maupun Berikut ini adalah pemilihan validator berdasarkan
beberapa jurnal referensi terkait. kriteria sebagai berikut:

3
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273

Validasi Ahli Materi yang minimal lulusan S-2 dan peneliti untuk mengembangkan Media Edukasi “EKSIS”.
memiliki keahlian di bidang Ilmu Pengetahuan Alam Dijelaskan secara rinci berikut ini:
(IPA) ,Sedangkan untuk Validasi Ahli Media yang
minimal lulusan S-2 dan Memiliki keahlian di bidang Lembar Validasi
Teknologi dan Informasi Lembar validasi merupakan lembar yang
diperuntukkan untuk mengetahui nilai kevalidan dari
Uji Coba Produk (Implement) suatu produk. Terdapat dua jenis lembar validasi yang
Tahapan keempat pada penelitian ini adalah uji coba digunakan dalam penelitian pengembangan, yaitu lembar
produk. Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan validasi materi dan lembar validasi media yang diperjelas
uji coba produk terhadap siswa kelas V SDN sebagai berikut:
Semambung sebanyak 10 siswa. Peneliti melakukan Lembar Validasi Materi
secara offline dengan mematuhi protocol Kesehatan yang Penggunaan lembar validasi materi bertujuan
ketat dan dengan siswa yang terbatas. Sekolah tersebut untuk mengetahui kevalidan atau kelayakan materi yang
sudah menggunakan kurikulum 2013 dan mendapat terkandung dalam suatu produk, yaitu media
akreditasi A. Alasan pemilihan SDN Semambung sebagai pembelajaran Aplikasi Android. Validator akan mengisi
tempat uji coba produk ini adalah setelah melakukan Lembar validasi dengan menggunakan skala Likert
wawancara dengan wali kelas V SDN Semambung yang dengan pilihan jawaban 1 = sangat tidak baik, 2 = kurang
menyatakan bahwa buku Tematik dan PPT kurang efektif baik, 3 =cukup baik, 4 = baik, 5= sangat baik (Riduwan,
digunakan sebagai media pembelajaran karena siswa 2012: 39). Selain itu, validator juga dapat memberikan
kurang memperhatikan penjelasan guru. Adapun kritik dan saran terhadap materi yang digunakan.
mekanisme pembelajaran pertama peneliti membagikan
soal pretest terlebih dahulu agar mendapatkan data nilaia. Lembar Validasi Media
awal siswa. Selanjutnya peneliti memberikan dan Penggunaan lembar validasi media bertujuan
menjelaskan materi dengan menggunakan media EKSIS. untuk mengetahui kevalidan atau kelayakan suatu
Langkah terakhir peneliti memberikan soal posttest untuk produk, yaitu media pembelajaran Aplikasi EKSIS yang
mengetahui hasil akhir siswa setelah diberikan media berbasis Android. Validator akan mengisi lembar validasi
EKSIS. Tujuan dari uji coba penelitian ini ialah agar dengan menggunakan skala Likert dengan pilihan
mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan jawaban 1 = sangat tidak baik, 2 = kurang baik, 3 =cukup
dalam penggunaan media pembelajaran Aplikasi Edukasi baik, 4 = baik, 5= sangat baik (Riduwan, 2012: 39) Selain
Android. Kevalidan media dinilai dan divalidasi oleh itu, validator juga dapat memberikan kritik dan saran
para ahli dibidangnya. Kepraktisan media dinilai melalui terhadap produk yang dikembangkan.
hasil angket yang diisi oleh siswa dan guru, sedangkan
keefektifan media dinilai melalui pemberian pretest dan Lembar Angket
posttest kepada siswa. Lembar angket ialah lembaran yang difungsikan
untuk mengetahui pendapat siswa dan guru mengenai
Evaluasi (Evaluation) pengembangan Aplikasi EKSIS yang berbasis Android.
Tahap kelima dan terakhir penelitian ini adalah Siswa dan guru mengisi lembar angket dengan
Evaluasi. Tahapan ini dilakukan untuk memperbaiki menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban 1 =
produk. Guru dan Siswa diberi angket penilaian Ya dan 0 = Tidak (Sugiyono, 2013: 96). Selain itu,
mengenai Aplikasi Android. Berdasarkan angket yang terdapat juga kolom kritik dan saran sehingga guru dan
diisi oleh Guru dan Siswa, peneliti mengetahui tingkat siswa dapat memberikan kritik dan saran terhadap produk
kepraktisan dari Aplikasi yang digunakan sebagai media yang dikembangkan.
pembelajaran. Dan bisa dilihat dari analisis hasil pretest
dan posttest yang diberikan untuk mengetahui keefektifan Lembar Tes
media pembelajaran. Hasil pengisian angket dan hasil Lembar tes merupakan lembar yang digunakan untuk
pretest dan posttest oleh siswa, serta masukan dari para mengetahui keefektifan media Aplikasi EKSIS yang
dosen pembimbing dan dosen penguji dapat dijadian berbasis Android dari hasil pretest dan posttest. Tes yang
pedoman untuk memperbaiki produk agar produk ini diberikan kepada siswa 10 siswa kelas V SDN
dapat lebih layak dan lebih sempurna untuk dijadikan Semambung berupa 20 soal pilihan ganda. Materi tes
media pembelajaran. merupakan materi sesuai kompetensi dasar 3.5 kelas V
Model Addie tersebut dapat menjadikan setiap mengenai Ekosistem.
penelitian bisa lebih dinamis, karena pada tiap
tahapannya ada proses evaluasi yang menjadikan Teknik Analisis Data
penelitian bisa dievaluasi dan diperbaiki untuk bisa lebih Analisis Data Validasi
baik daripada sebelumnya. Terdapat dua jenis teknik analisis data validasi,
yaitu dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Instumen Pengumpulan Data Kedua teknik analisis data tersebut akan diperjelas
Instrumen pengumpulan data ialah alat untuk sebagai berikut:
mengumpulkan data-data yang digunakan oleh para a. Analisis Kualitatif
Pengembangan Media Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS)

Analisis kualitatif dilakukan dengan cara Keterangan:


mendeskripsikan data yang diperoleh melalui kritik dan P : Persentase nilai kepraktisan.
saran yang diberikan oleh validator pada saat melakukan f : Jumlah skor yang diperoleh.
validasi materi dan validasi media. Data analisis tersebut N : Skor maksimal.
nantinya yang akan digunakan sebagai panduan untuk 100 % : Konstanta.
memperbaiki produk penelitian yang telah (Sudijono, 2007: 43)
dikembangkan. Hasil persentase yang telah diperoleh dapat
b. Analisis Kuantitatif dikategorikan melalui kriteria tabel sebagai berikut:
Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara Tabel 2. Kriteria Persentase Kepraktisan
menganalisis kevalidan materi dan media yang telah Persentase Kriteria
dinilai kevalidannya oleh validator menggunakan skala 0% - 20% sangat tidak praktis.
Likert. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif 21% - 40% kurang praktis.
menggunakan rumus persentase seperti berikut ini: 41% - 60% cukup praktis.
P= x 100 % 61% - 80 % praktis.
81% - 100% sangat praktis.
(Riduwan, 2012: 41)
Keterangan:
P : Persentase nilai validasi Analisis Data Tes
f : Jumlah skor yang diperoleh Analisis data tes bertujuan untuk mengetahui
N : Skor maksimal keefektifan penggunaan Aplikasi EKSIS Android sebagai
100 % : Konstanta media pembelajaran. Data tes diperoleh setelah siswa
(Sudijono, 2007: 43) mendapat pretest dan posttest. Data tes dianalisis
Hasil persentase yang telah diperoleh dapat menggunakan rumus kriteria ketuntasan belajar dengan
dikategorikan melalui kriteria tabel sebagai berikut: menggunakan nilai ketuntasan 75. Adapun rumus yang
Tabel 1. Kriteria Persentase Kevalidan digunakan untuk menghitung persentase ketuntasan
Persentase Kriteria belajar siswa berikut ini:
0% - 20% sangat tidak valid.
21% - 40% kurang valid.
41% - 60% cukup valid. P= x 100%
61% - 80 % valid.
81% - 100% sangat valid.
(Sudijono, 2007)
(Akbar, 2013: 41)
Hasil persentase yang telah diperoleh dapat
Analisis Data Angket
dikategorikan melalui kriteria tabel sebagai berikut:
Terdapat dua jenis teknik analisis data angket, yaitu
dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Kedua Tabel 3. Kriteria Persentase Ketuntasan Belajar
teknik analisis data tersebut akan diperjelas sebagai Siswa
berikut: Persentase Kriteria
a. Analisis Kualitatif 0% - 20% sangat kurang.
Analisis kualitatif dilakukan dengan cara 21% - 40% kurang.
mendeskripsikan data yang diperoleh melalui kritik 41% - 60% cukup.
dan saran yang diberikan oleh guru dan siswa pada 61% - 80 % baik .
saat melakukan penilaian terhadap penggunaan 81% - 100% sangat baik.
media. Data tersebut nantinya yang akan digunakan (Arikunto, 2009: 35)
sebagai panduan untuk memperbaiki produk Langkah berikutnya, agar mengetahui peningkatan
penelitian yang telah dikembangkan. nilai pretest dan postest maka dapat dihitung
menggunakan analisis N-Gain dengan rumus sebagai
b. Analisis Kuantitatif berikut:
Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara
menganalisis pendapat yang diberikan oleh siswa <g>=
dan guru mengenai kepraktisan penggunaan media
dengan menggunakan skala Guttman. Selanjutnya
dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif dengan (Riduwan, 2012)
menggunakan rumus persentase berikut ini: Hasil perhitungan yang telah diperoleh dapat
dikategorikan melalui kriteria tabel sebagai berikut:
P= x 100 % Tabel 4. Kriteria N-Gain
Nilai N-Gain Kriteria
-1,00 ≤ g < 0,00 terjadi penurunan.
g = 0,00 tidak terjadi

5
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273

peningkatan. 4. Kuis
0,0 < g < 0,30 rendah.
0,30 < g < 0,70 sedang.
0,70 < g < 1,00 tinggi.
(Sundayana, 2015)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Validasi Media
Hasil Penelitian Terdiri dari validasi media dan materi. Untuk
Hasil dari penelitian dengan model validasi media dilakukan oleh dosen ahli yaitu bapak
pengembangan ADDIE adalah media “EKSIS”. Ganes Gunansyah, S.Pd., M.Pd. dan Untuk Validasi
Pengembangan Media bertujuan untuk mengetahui Materi dilakukan oleh dosen ahli yaitu ibu Farida
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media Istianah, S.Pd., M.Pd. Pada media Aplikasi Edukasi
pembelajaran siswa kelas V sekolah dasar dengan Ekosistem “EKSIS” mendapatkan sedikit revisi yaitu
materi Ekosistem pada tema lima (Ekosistem), Jawaban pada kuis dapat diberi pembahasan,
subtema 1 (komponen Ekosistem), dan Konfirmasi/respon kunci jawaban baiknya
pembelajaran pertama. Dengan adanya media ini diinformasikan setelah siswa mengerjakan semua soal
diharapkan menunjang siswa dalam memahami (untuk mengurangi demotivasi siswa dalam menjawab
pembelajaran Ekosistem. Proses dari penelitian ini soal), dan Soal dapat dikembangkan menjadi soal HOTS.
menggunkan jenis penelitian pengembangan Pada materi Ekosistem mendapatkan sedikit revisi
ADDIE oleh Branch (2009). Prosedur yaitu Gambar perlu diperjelas atau diperbesar lagi.
pengembangan model ADDIE dilakukan dengan Berikut hasil sebelum dan sesudah revisi:
lima tahapan yaitu analysis (analisis) , design
(desain) , development (pengembangan) , Konfirmasi respon atau jawaban diberikan waktu
implementation (penerapan), dan evaluation mengerjakan soal
(evaluasi).
Penelitian dilaksanakan di SDN Semambung
Sidoarjo dengan mengambil sampel penelitian
terbatas sebanyak 10 orang siswa kelas V dalam
skala kecil dikarenakan terhalang oleh pandemi
covid-19 sehingga uji coba tidak secara luas.

Hasil Pengembangan Media


Tabel 5. Hasil Pengembangan media “EKSIS”

No. Gambar Keterangan


Sesudah di revisi Konfirmasi atau respon kunci
1. Menu utama
jawaban diinformasikan setelah siswa mengerjakan
semua soal untuk mengurangi demotivasi siswa

2. KD,Indikator,Tuj
uan

3. Materi Menurut Peneliti gambar yang disajikan sudah cukup


besar untuk siswa sehingga tidak perlu direvisi
Pengembangan Media Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS)

Pembelajaran
1. Kesuaian materi dengan media 4
Aplikasi Edukasi Ekosistem
(EKSIS) yang dikembangkan
2. Kejelasan materi yang 4
disampaikan pada media
Aplikasi Edukasi Ekosistem
(EKSIS)
3. Kemudahan dalam memahami 4
materi pada media Aplikasi
Edukasi Ekosistem (EKSIS)
Berikut Tabel hasil Uji Kevalidan Media dan Materi:
Isi Materi
Tabel 6. Hasil Uji Kevalidan Media.
4. Materi pembelajaran yang 5
No. Aspek Penilaian Skor dikembangkan sesuai dengan
Tampilan Desain KI, KD, dan Indikator
1. Kemenarikan komposisi warna 5 5. Materi pembelajaran yang 4
desain pada Aplikasi dikembangkan diberi gambar
2. Kesesuaian backsound pada 4 yang mendukung
Aplikasi 6. Kejelasan isi materi pada media 4
3. Keterpaduan komposisi warna 4 Aplikasi Edukasi Ekosistem
backgorund dan layout pada (EKSIS) telah sesuai dengan
Aplikasi perkembangan kognitif siswa
4. Kejelasan gambar yang 4 7. Materi yang disampaikan pada 5
digunakan pada Aplikasi media Aplikasi Edukasi
5. Kesesuaian gambar dengan 4 Ekosistem (EKSIS) dapat
materi pada Aplikasi menambah pengetahuan siswa
6. Ketepatan tata letak pada 4 8. Keruntutan isi materi pada 4
Aplikasi media Aplikasi Edukasi
7. Kesesuaian penempatan 4 Ekosistem (EKSIS)
tombol pada Aplikasi Penyajian
Bahasa 9. Kejelasan informasi pada media 4
8. Ketepatan penggunaan istilah 4 Aplikasi Edukasi Ekosistem
pada Aplikasi (EKSIS)
9. Kemudahan dalam memahami 4 10. Kesesuaian materi dengan 4
bahasa yang digunakan pada tujuan pembelajaran
Aplikasi 11. Penyajian gambar pada materi 4
Penggunaan Font terlihat jelas
10. Kemenarikan font yang 5 12. Bahasa yang digunakan sesuai 5
digunakan pada Aplikasi dan mudah untuk difahami
11. Kejelasan font yang digunakan 5 Keefektifan
pada Aplikasi
13. Materi pada media Aplikasi 4
Karakteristik Aplikasi
Edukasi Ekosistem (EKSIS)
12. Kemudahan menggunakan 4 efektif untuk diterapkan
Aplikasi
Jumlah Nilai 55
13. Kemenarikan pada Aplikasi 4
PRESENTASE
14. Aplikasi bersifat interaktif dan 4 P= x 100 %
edukatif
15. Aplikasi sesuai digunakan 4
P= x 100%
untuk peserta didik kelas V
sekolah dasar P = 84,6%
Jumlah Nilai 63
P= x 100 Tabel 8. Hasil Uji Kevalidan Media dan Materi
PRESENTASE
%P= x Kevalidan Nilai Presentase Kriteria
100% P =
84% Media 84% Sangat Valid
Materi 84,6% Sangat Valid
Tabel 7. Hasil Uji Kevalidan Materi
No Aspek Penilaian Skor

7
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273

Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil P = 84,5%


uji kevalidan media dan materi 84% dan 84,6% dengan P= x
kriteria sangat valid. 100%
P = 51%
Hasil Kepraktisan Media
Peneliti mengambil data angket melalui lembar
pertanyaan untuk mengetahui respon guru dan pera siswa
di SDN Semambung dengan 10 orang siswa dan 1 guru Tabel 11. Hasil Analisis N-Gain
kelas dengan menggunakan protokol kesehatan.
Berikut Tabel hasil Angket respon dari Guru dan No Nama Siswa Nilai Nilai N-
Siswa: Pretest Posttest Gain
1 KNS 60 100 1
Tabel 9. Hasil Uji Kepraktisan Media
2 FI 40 80 0,66
Kepraktisan Nilai Kriteria
Persentase 3 TH 40 80 0,66

Respon guru 100% Sangat Praktis 4 MRK 60 70 0,25

Respon siswa 98,1% Sangat Praktis 5 MAP 25 95 0,93

Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil 6 WI 25 90 0,86


uji Kepraktisan dapat dilihat dari respon guru dan siswa 7 YO 55 95 0,88
sebesar 100% dan 98,1% dengan kriteria sangat Praktis.
8 AL 85 90 0,33
Hasil Keefektifan Media 9 AIR 85 95 0,66
Hasil keefektifan Media dapat dilihat dari ketuntasan
belajar dan peningkatan antara nilai pretest dengan 10 FA 35 50 0,23
posttest siswa. JUMLAH 510 845 6,46

Berikut Tabel Hasil Nilai pretest dan posttest Siswa: RATA-RATA 51 84,5 0,6
Tabel 10. Hasil Nilai pretest dan posttest Siswa

No Nama Nilai Pretest Nilai Posttest


Siswa Tabel 12. Hasil Uji Keefektifan Media
1 KNS 60 100 Keefektifan Nilai Persentase Kriteria

2 FI 40 80 Ketuntasan belajar 80% Baik

3 TH 40 80 Peningkatan nilai 0,6 Sedang


Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil
4 MRK 60 70
ketuntasan belajar siswa sebesar 80% dengan kriteria
5 MAP 25 95 baik. Dan hasil peningkatan nilai siswa sebesar 0,6
dengan kriteria sedang.
6 WI 25 90
Pembahasan
7 YO 55 95
Kevalidan Media
8 AL 85 90 Pada kevalidan media Aplikasi Edukasi Ekosistem
“EKSIS” terdapat instrumen validasi materi dan validasi
9 AIR 85 95
media. Lembar validasi materi dan lembar validasi media
10 FA 35 50 yang diisi oleh validator ahli materi dan ahli media.
Instrumen validasi menggunakan menggunakan
Rata-Rata
skala Likert dengan pilihan jawaban 1 = sangat tidak baik
Persentase P= x 100 % P= x 100 %
, 2 = kurang baik , 3 =cukup baik , 4 = baik , 5= sangat
P= x 100% baik (Riduwan, 2012: 39). Selain itu, validator juga bisa
Pengembangan Media Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS)

memberi kritik ataupun saran terhadap materi yang Berdasarkan pengertian media dari (Sanaky, 2011:4)
digunakan. Media pembelajaran merupakan sarana untuk
Menurut Akbar (2013: 41) media dinyatakan valid meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada capaian suatu
apabila memperoleh skor persentase kevalidan 61%-80%. tujuan pengajaran di pendidikan yang menggunakan
Kevalidan media Aplikasi Edukasi Ekosistem “EKSIS” perantara untuk keberlangsunganya suatu proses
diperoleh dari hasil validasi oleh validator dosen ahli pembelajaran. Dari pendapat ahli diatas dapat
bidang IT PGSD FIP UNESA yaitu bapak Ganes disimpulkan bahwa Media Pembelajaran harus bisa
Gunansyah, S.Pd., M.Pd. yang dilaksanakan pada tanggal meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada tujuan
21 April 2021 yang memperoleh skor persentase 84% pembelajaran.
dengan kategori Sangat Valid dan memerlukan sedikit Pada Keefektifan media EKSIS dengan
revisi. melaksanakan pretest dan posttest pada 10 siswa SDN
Kevalidan materi Ekosistem diperoleh dari hasil Semambung Sidoarjo untuk mengetahui keefektifan
validasi oleh validator dosen ahli bidang IPA PGSD FIP media EKSIS dengan melihat ketuntasan belajar dan
UNESA yaitu ibu Farida Istianah, S.Pd., M.Pd. yang peningkatan nilai siswa. Pada tanggal 26 April 2021
dilaksanakan pada tanggal 21 April 2021 yang dilaksanakan pretest dan posttest yang mendapatkan skor
memperoleh skor persentase 84,6% dengan kategori presentase ketuntasan belajar 80% dengan kategori
Sangat Valid dan memperlukan sedikit revisi. “baik” dan peningkatan nilai mendapatkan skor 0,6
Pada media Aplikasi Edukasi Ekosistem “EKSIS” dengan kategori “sedang”.
mendapatkan sedikit revisi yaitu Jawaban pada kuis dapat
diberi pembahasan, Konfirmasi/respon kunci jawaban PENUTUP
baiknya diinformasikan setelah siswa mengerjakan semua Simpulan
soal (untuk mengurangi demotivasi siswa dalam Dari penelitian pengembangan media “EKSIS”
menjawab soal), dan Soal dapat dikembangkan menjadi untuk pembelajaran Ekosistem siswa kelas V
soal HOTS. sekolah dasar bisa disimpulkan bahwa pada
Pada materi Ekosistem mendapatkan sedikit revisi pengembangan media EKSIS memperlihatkan hasil
yaitu Gambar perlu diperjelas atau diperbesar lagi. yang baik dan memenuhi kriteria dari kevalidan,
kepraktisan,dan keefektifan suatu media. Sesuai
Kepratisan Media dengan didapatnya hasil dari validasi ahli materi
Media pembelajaran dikategorikan bisa memenuhi dan ahli media serta angket respon dari siswa dan
kriteria dalam kepraktisan jika 50% dari siswa dapat guru. Untuk bisa mengetahui kevalidan, kepraktisan
menjawab respon positif terhadap beberapa poin dan keefektifan media “EKSIS” menggunakan hasil
pertanyaan di dalam lembar respon siswa (Jusniar dkk, validasi yang diperoleh dari ahli materi sebesar
2014:40) 84,6% dengan kategori “sangat valid” dan ahli
Pada Kepraktisan media Aplikasi Edukasi Ekosistem media sebesar 84% dengan kategori “sangat valid”
“EKSIS” terdapat hasil respon guru dan siswa. Uji coba untuk digunakan. Sedangkan untuk mengetahui
terbatas diikuti oleh 10 siswa dan 1 wali kelas V SDN kepraktisan dari media “EKSIS” yaitu
Semambung Sidoarjo. menggunakan angket respon dari siswa dan guru
Lembar angket respon menggunakan skala Guttman, yang memperoleh hasil presentase 100% dan 98,1%
kategori pada aspek penilaian yaitu 1= Ya dan 0= Tidak dengan kategori “sangat praktis”. Sedangkan untuk
(Sugiyono, 2017:96) . keefektifan media mendapatkan skor persentase
Pada respon Guru dilaksanakan pada tanggal 26 ketuntasan belajar siswa 80% dengan kategori
April 2021 yang diisi guru kelas V SDN Semambung “baik” dan peningkatan belajar siswa 0,6 dengan
Sidoarjo dengan menggunakan 11 pertanyaan yang kategori “sedang”.
memperoleh skor presentase 100% dengan kategori
“Sangat Praktis”. Saran
Pada respon Siswa dilaksanakan pada tanggal 26 Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan yaitu
April 2021 yang diisi 10 siswa kelas V SDN Semambung Pengembangan media Edukasi Ekosistem “EKSIS”
Sidoarjo dengan menggunakan 11 pertanyaan pada dengan materi Ekosistem terdapat beberapa saran yaitu:
angket dan memperoleh skor presentase 98,1% dengan 1. Media pembelajaran “EKSIS” dapat digunakan sebagai
kategori “Sangat praktis”. alternatif pembelajaran, baik digunakan pada
pembelajaran daring maupun luring dengan
Keefektifan Media menyesuaikan materi yang terkait.

9
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273

2. Dalam membuat desain media “EKSIS” perlu adanya


inovatif, kreatif baru dari sebelumnya seperti
penambahan fitur-fitur yang lebih canggih, desain
background yang lebih terkini, dan soal yang berbeda.
3. Pada saat uji coba media “EKSIS” diharapkan untuk
menguji pada kelompok besar atau diterapkan di kelas
dalam jumlah yang banyak. Sehingga hasil yang didapat
dalam penelitian pengembangan media “EKSIS”
memiliki kelayakan yang tinggi untuk diterapkan guru
dalam membantu pelaksanaan suatu pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan
Inovasi Pembelajaran Panduan untuk Guru,
Konselor, Psikolog, Orang Tua, dan Tenaga
Kependidikan. Bandung: PT Refika Aditama
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat
Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Branch, R. M. 2009. Instructional Design-The ADDIE
Approach. New York: Springer.
Jusniar, S., Sumiati, A. M., (2014). Pengembangan
Perangkat Assesment Berbasis Keterampilan
Generik Sains (KGS) pada Mata Kuliah
Praktikum Kimia Fisika II. Makassar
Prastowo, andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan
Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press
Riduwan. 2012. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:
CV.Alfabeta
Sanaky, Hujair. 2011. Media.Pembelajaran. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara
Sundayana, Rostina. 2016. Media dan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono .2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix
Methods). Bandung: Alfabeta
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai