Arifudin Ferdyansyah
PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya, ferdyansyaharifudin@gmail.com
Ulhaq Zuhdi
PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya, ulhaqzuhdi@unesa.ac.id
Abstrak
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat banyak kemudahan di dalam dunia Pendidikan,
termasuk dalam hal pemberian materi pembelajaran kepada siswa. Media
pembelajaran berperan penting dalam menarik minat belajar siswa. Peneliti mengembangkan media
“EKSIS” yang bertujuan untuk mengatahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media pembelajaran
pada materi ekosistem kelas V SD. Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE dimana
mempunyai 5 tahapan, yaitu (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, dan (5)
evalution. Pada hasil kevalidan media mendapatkan skor persentase validasi media 84% dan skor
persentase validasi materi 84,6% dengan kategori “sangat layak”. Pada hasil kepraktisan media dari hasil
uji coba produk dengan menggunakan angket mendapatkan skor persentase angket guru 100% dan angket
siswa 98,1% dengan kategori “sangat praktis” Pada keefektifan media mendapatkan skor persentase
ketuntasan belajar siswa 80% dengan kategori “baik” dan peningkatan belajar siswa 0,6 dengan kategori
“sedang”
Kata Kunci: pengembangan, media,android, ekosistem
Abstract
The development of science and technology offers more and more conveniences in the world of education,
one of which is the delivery of subject matter to students. Learning media plays an important role in
attracting students' interest in learning. Researchers developed "EKSIS" media which aims to find out the
validity, practicality, and effectiveness of instructional media in the material of the fifth grade elementary
school ecosystem. This study uses the ADDIE model which has 5 stages, (1) analysis, (2) design, (3)
development, (4) implementation, and (5) evaluation. On the results of the validity of the media, the
percentage score of media validation was 84% and the percentage score of material validation was 84.6%
with the very feasible category. In the media practicality results from the results of product trials using a
questionnaire, the percentage score of the teacher's questionnaire was 100% and the student questionnaire
was 98.1% with the very practical category.On the effectiveness of the media, the percentage score of
student learning completeness was 80% with good categories and student learning improvement 0, 6 in the
medium category
Keywords:.development,media,android,ecosystem
dan mengkreasi sendiri. Media dan metode tersebut dilakukan uji coba, memperoleh kesimpulan bahwa
berasal dari kurikulum kementrian Pendidikan yang Media interaktif berbasis ispring layak dan efektif untuk
sudah ada, maka dari itu hanya sebagian kecil dari Guru meningkatkan pemahaman materi pembelajaran sistem
yang menambahkan dan berkreasi sendiri menemukan pencernaan. Penelitian selanjutnya oleh Hamdan Husein
media dan metode yang cocok untuk para siswa. Bisa Batubara pada tahun 2017 dengan judul “Pengembangan
dari buku atau sumber belajar yang lainnya. Penggunakan Media Pembelajaran Matematika berbasis Android untuk
media dan metode pembelajaran yang konvensional akan Siswa SD/MI”. Metode penelitian yang digunakan ialah
membuat siswa bosan untuk belajar materi pelajaran di Research and Development yang mempunyai empat
sekolah. Maka dari itu diperlukan media pembelajaran langkah. Subjek penelitian ini ialah reviewer, peer
yang inovatif dan kreatif yang berbasis teknologi terbaru reviewer, dan guru SD/MI maupun siswa SD. Dan
serta dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Penelitian oleh Eflin Puput Putriana pada tahun 2019
Alasan Peneliti membuat media Pembelajaran dengan judul “Pengembangan Media Game Edukasi
Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS) dan memilih materi Berbasis Android dengan Model Problem Based
Ekosistem karena saat pandemi Covid19 ini membuat Learning pada Muatan Pelajaran IPA Kelas IVA SD
siswa harus belajar dari rumah dan siswa kesulitan untuk Negeri Wonosari 03”. Metode penelitian yang digunakan
belajar materi ekosistem karena Guru kurang kreatif ialah Research and Development yang meliputi sepuluh
dalam memilih media yang cocok untuk pembelajaran langkah model pengembangan menurut Sugiyono.
daring. Guru hanya memberi materi dari buku tema yang Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk
menurut siswa membosankan. Sebelumnya Peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa Aplikasi
melakukan wawancara kepada guru kelas V SDN “EKSIS” yang berisi penjelasan materi Ekosistem yang
Semambung, Semambung Lor, Desa dikemas dalam satu Aplikasi yang menarik, singkat,
Semambung,Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, padat, dan jelas serta terdapat gambar-gambar ilustrasi
Jawa Timur. Dari hasil wawancara dengan walikelas hewan-hewan yang menarik. Materi pembelajaran IPA
diperoleh penjelasan bahwa siswa kurang tertarik atau yang dibahas dalam Aplikasi ini adalah materi Ekosistem
minat untuk mempelajari materi Ekosistem dikarenakan bagi siswa kelas V sekolah dasar.
malas untuk menghafalkan materi pembelajaran. Media Pada artikel ini peneliti focus untuk mengetahui
pembelajaran yang digunakan juga terbatas, hanya ada kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media EKSIS
buku pelajaran yang referensinya terbatas. Apalagi di sehingga dapat menjadikan pertimbangan penggunaan
masa pandemi Covid-19 seperti ini, pembelajaran tatap media untuk siswa kelas V SD. Berdasarkan uraian
muka tidak bisa dilakukan dan harus digantikan secara tersebut, maka dilakukan penelitian pengembangan
online. Biasanya guru memberi instruksi kepada siswa tentang media Aplikasi Edukasi Ekosistem sebagai media
untuk membaca buku pelajaran dan guru memberi pembelajaran untuk membantu siswa kelas V sekolah
penjelasan secara singkat mengenai materi pembelajaran, dasar dalam memahami materi Ekosistem. Adapun judul
kemudian siswa diberi Latihan soal untuk berlatih. penelitian ini adalah “PENGEMBANGAN MEDIA
Namun, siswa kurang memahami dari bacaan yang telah APLIKASI EDUKASI EKOSISTEM (EKSIS) BERBASIS
dibaca, bahkan untuk menjawab soal-soal yang diberikan ANDROID PADA MATERI EKOSISTEM KELAS V SD”.
oleh guru kebanyakan siswa langsung mencari di internet METODE
tanpa mengetahui esensi dari jawabannya tersebut. Prosedur yang digunakan pada penelitian ini
Peneliti membuat aplikasi yang berbasis Android untuk menggunakan langkah penelitian pengembangan (R&D).
menarik minat para siswa agar mau belajar materi Penelitian ini akan menghasilkan suatu produk yaitu
Ekosistem . Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS) berbasis android
Android ialah sistem operasi di dalam perangkat yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran
seluler yang berbasis Linux. Adapun Fungsi sama Ekosistem yang menarik untuk siswa kelas V sekolah
layaknya sistem operasi Symbian . Android memfasilitasi dasar. Sugiyono (2015:530), Research and Development
platform yang terbuka bagi semua pengembang untuk (R&D) ialah jenis penelitian yang digunakan untuk
mengkreasikan aplikasi mereka sendiri dengan bebas menciptakan suatu produk tertentu.
untuk bisa difungsikan untuk berbagai macam ponsel. Branch (2009:2), mengatakan bahwa penelitian
Android biasanya banyak digunakan di berbagai jenis R&D ini mempunyai 5 langkah,yang bisa disebut dengan
Smartphone dan tablet PC. pendekatan ADDIE yang berarti sebagai Analysis , Design
Banyak Peneliti yang mengembangkan Aplikasi , Development , Implementation , dan Evaluation. Berikut
Edukasi berbasis Android pada pelajaran IPA, tetapi ini merupakan contoh gambaran tahapan dalam penelitian
belum ada Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS) pada R&D dengan metode pendekatan ADDIE.
materi ekosistem untuk siswa kelas V SD. Penelitian
dilakukan oleh Nury Yuniasih, dkk pada tahun 2018
dengan judul “Pengembangan Media Interaktif Berbasis
Ispring Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas V Di
SDN Ciptomulyo 3 Kota Malang”. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan peneliti ialah dengan cara memberi
angket. Teknik analisis data yang digunakan peneliti
ialah teknik analisis deskriptif secara kuantitatif. Setelah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
Pengembangan Mediasuatu
Aplikasi Edukasi
proses Ekosistem (EKSIS)
penemuan
3
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273
Validasi Ahli Materi yang minimal lulusan S-2 dan peneliti untuk mengembangkan Media Edukasi “EKSIS”.
memiliki keahlian di bidang Ilmu Pengetahuan Alam Dijelaskan secara rinci berikut ini:
(IPA) ,Sedangkan untuk Validasi Ahli Media yang
minimal lulusan S-2 dan Memiliki keahlian di bidang Lembar Validasi
Teknologi dan Informasi Lembar validasi merupakan lembar yang
diperuntukkan untuk mengetahui nilai kevalidan dari
Uji Coba Produk (Implement) suatu produk. Terdapat dua jenis lembar validasi yang
Tahapan keempat pada penelitian ini adalah uji coba digunakan dalam penelitian pengembangan, yaitu lembar
produk. Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan validasi materi dan lembar validasi media yang diperjelas
uji coba produk terhadap siswa kelas V SDN sebagai berikut:
Semambung sebanyak 10 siswa. Peneliti melakukan Lembar Validasi Materi
secara offline dengan mematuhi protocol Kesehatan yang Penggunaan lembar validasi materi bertujuan
ketat dan dengan siswa yang terbatas. Sekolah tersebut untuk mengetahui kevalidan atau kelayakan materi yang
sudah menggunakan kurikulum 2013 dan mendapat terkandung dalam suatu produk, yaitu media
akreditasi A. Alasan pemilihan SDN Semambung sebagai pembelajaran Aplikasi Android. Validator akan mengisi
tempat uji coba produk ini adalah setelah melakukan Lembar validasi dengan menggunakan skala Likert
wawancara dengan wali kelas V SDN Semambung yang dengan pilihan jawaban 1 = sangat tidak baik, 2 = kurang
menyatakan bahwa buku Tematik dan PPT kurang efektif baik, 3 =cukup baik, 4 = baik, 5= sangat baik (Riduwan,
digunakan sebagai media pembelajaran karena siswa 2012: 39). Selain itu, validator juga dapat memberikan
kurang memperhatikan penjelasan guru. Adapun kritik dan saran terhadap materi yang digunakan.
mekanisme pembelajaran pertama peneliti membagikan
soal pretest terlebih dahulu agar mendapatkan data nilaia. Lembar Validasi Media
awal siswa. Selanjutnya peneliti memberikan dan Penggunaan lembar validasi media bertujuan
menjelaskan materi dengan menggunakan media EKSIS. untuk mengetahui kevalidan atau kelayakan suatu
Langkah terakhir peneliti memberikan soal posttest untuk produk, yaitu media pembelajaran Aplikasi EKSIS yang
mengetahui hasil akhir siswa setelah diberikan media berbasis Android. Validator akan mengisi lembar validasi
EKSIS. Tujuan dari uji coba penelitian ini ialah agar dengan menggunakan skala Likert dengan pilihan
mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan jawaban 1 = sangat tidak baik, 2 = kurang baik, 3 =cukup
dalam penggunaan media pembelajaran Aplikasi Edukasi baik, 4 = baik, 5= sangat baik (Riduwan, 2012: 39) Selain
Android. Kevalidan media dinilai dan divalidasi oleh itu, validator juga dapat memberikan kritik dan saran
para ahli dibidangnya. Kepraktisan media dinilai melalui terhadap produk yang dikembangkan.
hasil angket yang diisi oleh siswa dan guru, sedangkan
keefektifan media dinilai melalui pemberian pretest dan Lembar Angket
posttest kepada siswa. Lembar angket ialah lembaran yang difungsikan
untuk mengetahui pendapat siswa dan guru mengenai
Evaluasi (Evaluation) pengembangan Aplikasi EKSIS yang berbasis Android.
Tahap kelima dan terakhir penelitian ini adalah Siswa dan guru mengisi lembar angket dengan
Evaluasi. Tahapan ini dilakukan untuk memperbaiki menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban 1 =
produk. Guru dan Siswa diberi angket penilaian Ya dan 0 = Tidak (Sugiyono, 2013: 96). Selain itu,
mengenai Aplikasi Android. Berdasarkan angket yang terdapat juga kolom kritik dan saran sehingga guru dan
diisi oleh Guru dan Siswa, peneliti mengetahui tingkat siswa dapat memberikan kritik dan saran terhadap produk
kepraktisan dari Aplikasi yang digunakan sebagai media yang dikembangkan.
pembelajaran. Dan bisa dilihat dari analisis hasil pretest
dan posttest yang diberikan untuk mengetahui keefektifan Lembar Tes
media pembelajaran. Hasil pengisian angket dan hasil Lembar tes merupakan lembar yang digunakan untuk
pretest dan posttest oleh siswa, serta masukan dari para mengetahui keefektifan media Aplikasi EKSIS yang
dosen pembimbing dan dosen penguji dapat dijadian berbasis Android dari hasil pretest dan posttest. Tes yang
pedoman untuk memperbaiki produk agar produk ini diberikan kepada siswa 10 siswa kelas V SDN
dapat lebih layak dan lebih sempurna untuk dijadikan Semambung berupa 20 soal pilihan ganda. Materi tes
media pembelajaran. merupakan materi sesuai kompetensi dasar 3.5 kelas V
Model Addie tersebut dapat menjadikan setiap mengenai Ekosistem.
penelitian bisa lebih dinamis, karena pada tiap
tahapannya ada proses evaluasi yang menjadikan Teknik Analisis Data
penelitian bisa dievaluasi dan diperbaiki untuk bisa lebih Analisis Data Validasi
baik daripada sebelumnya. Terdapat dua jenis teknik analisis data validasi,
yaitu dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Instumen Pengumpulan Data Kedua teknik analisis data tersebut akan diperjelas
Instrumen pengumpulan data ialah alat untuk sebagai berikut:
mengumpulkan data-data yang digunakan oleh para a. Analisis Kualitatif
Pengembangan Media Aplikasi Edukasi Ekosistem (EKSIS)
5
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273
peningkatan. 4. Kuis
0,0 < g < 0,30 rendah.
0,30 < g < 0,70 sedang.
0,70 < g < 1,00 tinggi.
(Sundayana, 2015)
2. KD,Indikator,Tuj
uan
Pembelajaran
1. Kesuaian materi dengan media 4
Aplikasi Edukasi Ekosistem
(EKSIS) yang dikembangkan
2. Kejelasan materi yang 4
disampaikan pada media
Aplikasi Edukasi Ekosistem
(EKSIS)
3. Kemudahan dalam memahami 4
materi pada media Aplikasi
Edukasi Ekosistem (EKSIS)
Berikut Tabel hasil Uji Kevalidan Media dan Materi:
Isi Materi
Tabel 6. Hasil Uji Kevalidan Media.
4. Materi pembelajaran yang 5
No. Aspek Penilaian Skor dikembangkan sesuai dengan
Tampilan Desain KI, KD, dan Indikator
1. Kemenarikan komposisi warna 5 5. Materi pembelajaran yang 4
desain pada Aplikasi dikembangkan diberi gambar
2. Kesesuaian backsound pada 4 yang mendukung
Aplikasi 6. Kejelasan isi materi pada media 4
3. Keterpaduan komposisi warna 4 Aplikasi Edukasi Ekosistem
backgorund dan layout pada (EKSIS) telah sesuai dengan
Aplikasi perkembangan kognitif siswa
4. Kejelasan gambar yang 4 7. Materi yang disampaikan pada 5
digunakan pada Aplikasi media Aplikasi Edukasi
5. Kesesuaian gambar dengan 4 Ekosistem (EKSIS) dapat
materi pada Aplikasi menambah pengetahuan siswa
6. Ketepatan tata letak pada 4 8. Keruntutan isi materi pada 4
Aplikasi media Aplikasi Edukasi
7. Kesesuaian penempatan 4 Ekosistem (EKSIS)
tombol pada Aplikasi Penyajian
Bahasa 9. Kejelasan informasi pada media 4
8. Ketepatan penggunaan istilah 4 Aplikasi Edukasi Ekosistem
pada Aplikasi (EKSIS)
9. Kemudahan dalam memahami 4 10. Kesesuaian materi dengan 4
bahasa yang digunakan pada tujuan pembelajaran
Aplikasi 11. Penyajian gambar pada materi 4
Penggunaan Font terlihat jelas
10. Kemenarikan font yang 5 12. Bahasa yang digunakan sesuai 5
digunakan pada Aplikasi dan mudah untuk difahami
11. Kejelasan font yang digunakan 5 Keefektifan
pada Aplikasi
13. Materi pada media Aplikasi 4
Karakteristik Aplikasi
Edukasi Ekosistem (EKSIS)
12. Kemudahan menggunakan 4 efektif untuk diterapkan
Aplikasi
Jumlah Nilai 55
13. Kemenarikan pada Aplikasi 4
PRESENTASE
14. Aplikasi bersifat interaktif dan 4 P= x 100 %
edukatif
15. Aplikasi sesuai digunakan 4
P= x 100%
untuk peserta didik kelas V
sekolah dasar P = 84,6%
Jumlah Nilai 63
P= x 100 Tabel 8. Hasil Uji Kevalidan Media dan Materi
PRESENTASE
%P= x Kevalidan Nilai Presentase Kriteria
100% P =
84% Media 84% Sangat Valid
Materi 84,6% Sangat Valid
Tabel 7. Hasil Uji Kevalidan Materi
No Aspek Penilaian Skor
7
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273
Berikut Tabel Hasil Nilai pretest dan posttest Siswa: RATA-RATA 51 84,5 0,6
Tabel 10. Hasil Nilai pretest dan posttest Siswa
memberi kritik ataupun saran terhadap materi yang Berdasarkan pengertian media dari (Sanaky, 2011:4)
digunakan. Media pembelajaran merupakan sarana untuk
Menurut Akbar (2013: 41) media dinyatakan valid meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada capaian suatu
apabila memperoleh skor persentase kevalidan 61%-80%. tujuan pengajaran di pendidikan yang menggunakan
Kevalidan media Aplikasi Edukasi Ekosistem “EKSIS” perantara untuk keberlangsunganya suatu proses
diperoleh dari hasil validasi oleh validator dosen ahli pembelajaran. Dari pendapat ahli diatas dapat
bidang IT PGSD FIP UNESA yaitu bapak Ganes disimpulkan bahwa Media Pembelajaran harus bisa
Gunansyah, S.Pd., M.Pd. yang dilaksanakan pada tanggal meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada tujuan
21 April 2021 yang memperoleh skor persentase 84% pembelajaran.
dengan kategori Sangat Valid dan memerlukan sedikit Pada Keefektifan media EKSIS dengan
revisi. melaksanakan pretest dan posttest pada 10 siswa SDN
Kevalidan materi Ekosistem diperoleh dari hasil Semambung Sidoarjo untuk mengetahui keefektifan
validasi oleh validator dosen ahli bidang IPA PGSD FIP media EKSIS dengan melihat ketuntasan belajar dan
UNESA yaitu ibu Farida Istianah, S.Pd., M.Pd. yang peningkatan nilai siswa. Pada tanggal 26 April 2021
dilaksanakan pada tanggal 21 April 2021 yang dilaksanakan pretest dan posttest yang mendapatkan skor
memperoleh skor persentase 84,6% dengan kategori presentase ketuntasan belajar 80% dengan kategori
Sangat Valid dan memperlukan sedikit revisi. “baik” dan peningkatan nilai mendapatkan skor 0,6
Pada media Aplikasi Edukasi Ekosistem “EKSIS” dengan kategori “sedang”.
mendapatkan sedikit revisi yaitu Jawaban pada kuis dapat
diberi pembahasan, Konfirmasi/respon kunci jawaban PENUTUP
baiknya diinformasikan setelah siswa mengerjakan semua Simpulan
soal (untuk mengurangi demotivasi siswa dalam Dari penelitian pengembangan media “EKSIS”
menjawab soal), dan Soal dapat dikembangkan menjadi untuk pembelajaran Ekosistem siswa kelas V
soal HOTS. sekolah dasar bisa disimpulkan bahwa pada
Pada materi Ekosistem mendapatkan sedikit revisi pengembangan media EKSIS memperlihatkan hasil
yaitu Gambar perlu diperjelas atau diperbesar lagi. yang baik dan memenuhi kriteria dari kevalidan,
kepraktisan,dan keefektifan suatu media. Sesuai
Kepratisan Media dengan didapatnya hasil dari validasi ahli materi
Media pembelajaran dikategorikan bisa memenuhi dan ahli media serta angket respon dari siswa dan
kriteria dalam kepraktisan jika 50% dari siswa dapat guru. Untuk bisa mengetahui kevalidan, kepraktisan
menjawab respon positif terhadap beberapa poin dan keefektifan media “EKSIS” menggunakan hasil
pertanyaan di dalam lembar respon siswa (Jusniar dkk, validasi yang diperoleh dari ahli materi sebesar
2014:40) 84,6% dengan kategori “sangat valid” dan ahli
Pada Kepraktisan media Aplikasi Edukasi Ekosistem media sebesar 84% dengan kategori “sangat valid”
“EKSIS” terdapat hasil respon guru dan siswa. Uji coba untuk digunakan. Sedangkan untuk mengetahui
terbatas diikuti oleh 10 siswa dan 1 wali kelas V SDN kepraktisan dari media “EKSIS” yaitu
Semambung Sidoarjo. menggunakan angket respon dari siswa dan guru
Lembar angket respon menggunakan skala Guttman, yang memperoleh hasil presentase 100% dan 98,1%
kategori pada aspek penilaian yaitu 1= Ya dan 0= Tidak dengan kategori “sangat praktis”. Sedangkan untuk
(Sugiyono, 2017:96) . keefektifan media mendapatkan skor persentase
Pada respon Guru dilaksanakan pada tanggal 26 ketuntasan belajar siswa 80% dengan kategori
April 2021 yang diisi guru kelas V SDN Semambung “baik” dan peningkatan belajar siswa 0,6 dengan
Sidoarjo dengan menggunakan 11 pertanyaan yang kategori “sedang”.
memperoleh skor presentase 100% dengan kategori
“Sangat Praktis”. Saran
Pada respon Siswa dilaksanakan pada tanggal 26 Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan yaitu
April 2021 yang diisi 10 siswa kelas V SDN Semambung Pengembangan media Edukasi Ekosistem “EKSIS”
Sidoarjo dengan menggunakan 11 pertanyaan pada dengan materi Ekosistem terdapat beberapa saran yaitu:
angket dan memperoleh skor presentase 98,1% dengan 1. Media pembelajaran “EKSIS” dapat digunakan sebagai
kategori “Sangat praktis”. alternatif pembelajaran, baik digunakan pada
pembelajaran daring maupun luring dengan
Keefektifan Media menyesuaikan materi yang terkait.
9
JPGSD. Volume 09 Nomor 05 Tahun 2021, 2264-2273
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan
Inovasi Pembelajaran Panduan untuk Guru,
Konselor, Psikolog, Orang Tua, dan Tenaga
Kependidikan. Bandung: PT Refika Aditama
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat
Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Branch, R. M. 2009. Instructional Design-The ADDIE
Approach. New York: Springer.
Jusniar, S., Sumiati, A. M., (2014). Pengembangan
Perangkat Assesment Berbasis Keterampilan
Generik Sains (KGS) pada Mata Kuliah
Praktikum Kimia Fisika II. Makassar
Prastowo, andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan
Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press
Riduwan. 2012. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:
CV.Alfabeta
Sanaky, Hujair. 2011. Media.Pembelajaran. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara
Sundayana, Rostina. 2016. Media dan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono .2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix
Methods). Bandung: Alfabeta
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada