Anda di halaman 1dari 11

JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No.

3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif IPA Berbasis Articulate


Storyline Pada Materi Sistem Tata Surya SMP

Muhammad Nadzif1*, Yudha Irhasyuarna2, Sauqina3


1,2,3
Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat. Jl. Brigjend Hasan Basri, Pangeran, Kec.
Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Email: nadzib.andro@gmail.com1*

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan dan keefektifan dari media
pembelajaran interaktif IPA berbasis articulate storyline. Metode yang digunakan yaitu Penelitian dan
pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Plomp-Tessmer. Teknik pengumpulan data
menggunakan analisis lembar validasi ahli materi dan ahli media, angket respon kepraktisan peserta
didik, serta tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran interaktif IPA berbasis
articulate storyline mendapatkan skor validitas materi sebesar 79% dengan kriteria valid adapun
validitas ahli media mendapatkan skor sebesar 79% dengan kriteria valid. Media pembelajaran telah
diuji cobakan pada uji small group mendapatkan skor rata-rata persentase 82% serta pada field test
mendapatkan skor rata-rata sebesar 83% dengan kriteria sangat praktis. Peserta didik melaksanakan uji
coba tes hasil belajar yang didapatkan skor rata-rata pada uji small group sebesar 76 dan pada uji field
test dengan skor 78 dengan kriteria efektif yang berarti diatas dari KBM (Ketuntasan Belajar Minimum)
sekolah. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif IPA berbasis
articulate storyline pada materi sistem tata surya secara keseluruhan memenuhi kriteria valid, praktis &
efektif. Peneliti meyakini bahwa media pembelajaran yang dikembangkan ini dapat jadi solusi dalam
pengembangan media pembelajaran interaktif yang memudahkan peserta didik khususnya pada materi
sistem tata surya.

Keywords: Articulate storyline, Sistem tata surya, Validitas media, Kepraktisan media, Keefektifan
media

PENDAHULUAN perkembangan teknologi. Sehingga dapat


Penggunaan media pembelajaran diketahui bahwa media pembelajaran dapat
mampu meningkatkan hubungan komunikasi menjadi jembatan antara peningkatan kualitas
sehingga dapat berjalan dengan lancar dan pendidikan dan perkembangan teknologi.
dengan hasil yang maksimal (Taufiq, Dewi, & Berbagai upaya dan inovasi tentunya
Widiyatmoko, 2014). Media pembelajaran perlu dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
merupakan sebuah sarana, perantaram alat dan Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
penghubung untuk menyampaikan suatu pesan inovasi pendidikan adalah dengan
dan gagasan, sehingga dapat merangsang menyediakan fasilitas sesuai dengan
perasaan, pikiran, minat dan perhatian dari perkembangan sains dan teknologi (Zulfah &
seseorang. Selain itu, (Iman, 2015) Aznam, 2018). Salah satu fasilitas penting
mengungkapkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran adalah media
pembelajaran yang baik secara tidak langsung pembelajaran.
dapat menambah pengetahuan serta Media pembelajaran harus menarik,
pengalaman peserta didik tentang dan dapat membuat siswa interaktif, agar

17
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

siswa dapat belajar secara menyenangkan pengetahuan dan informasi terkait media
sehingga membentuk suasana belajar yang pembelajaran interaktif.
nyaman dan kondusif; untuk itu diperlukan Hal ini dikuatkan dari temuan pada
multimedia interaktif dalam proses kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 14
pembelajaran di kelas. (Munir, 2013) Surabaya pada materi sistem tata surya yang
mengemukakan bahwa penggunaan media tidak didukung dengan ketersediaan media
pembelajaran interaktif dapat membantu pembelajaran yang layak dan menarik.
peserta didik memahami materi yang Sementara itu, hasil belajar peserta didik
diajarkan melalui pola penyajian yang SMP Negeri 14 Surabaya pada mata pelajaran
menarik, mudah dipahami, dan IPA kelas VII materi sistem tata surya belum
menyenangkan. maksimal hanya 70% siswa yang memenuhi
Menurut (Oktavia, 2016) rendahnya KKM (Agyofannyngrum & Widodo, 2017).
kualitas pendidikan di Indonesia berakibat Selain itu, penelitian (Ritonga, 2018)
pula pada pembelajaran sains termasuk IPA. menyatakan bahwa peserta didik
Minimnya sarana dan fasilitas khususnya menggunakan multimedia (media
media pembelajaran sains, membuat pembelajaran) prestasi belajar siswa pada
pembelajaran sains dilaksanakan tanpa kegiatan belajar mengajar meningkat pada
memperhatikan kualitas serta efektivitas materi sistem tata surya. Fakta-fakta tersebut
media tersebut. Dalam pembelajaran IPA mengindikasikan harus ada inovasi dalam
untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), sarana yang mendukung dalam kegiatan
pemanfaatan media juga sangat minim karena pembelajaran berupa media pembelajaran
media yang digunakan masih terbatas pada yang menarik dalam kegiatan pembelajaran.
buku paket dan alat peraga. Materi sistem tata surya termasuk
Berdasarkan pra-penelitian telah materi yang sulit untuk diamati secara
dilakukan di salah satu SMP di Kota langsung atau bersifat abstrak, sehingga
Banjarmasin, peneliti mengetahui bahwa guru dibutuhkan visualisasi atau animasi untuk
telah melaksanakan kegiatan pembelajaran mempelajarinya. Hal ini sejalan dengan
dengan metode ceramah, diskusi dan penelitian (Ifani, Munzil, & Setiawan, 2021)
presentasi. Selain itu, sarana dan prasarana tentang kajian literasi pengembangan media
pendukung penggunaan media pembelajaran pembelajaran edukasi materi sistem tata surya
interaktif telah memadai. Akan tetapi, hal kelas VII SMP yang mana dari hasil
tersebut di rasakan guru masih belum cukup observasi dan wawancara bahwa materi
untuk mendukung proses pembelajaran yang sistem tata surya merupakan materi abstrak
interaktif, khususnya materi Sistem Tata karena pengamatan fenomena dan benda
Surya. Faktor penyebab media interaktif langit yang sejatinya tidak bisa diamati secara
jarang digunakan antara lain, kurangnya langsung. Untuk itu materi sistem tata surya
sarana pendukung serta kurangnya ini sangat membutuhkan media yang dapat

18
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

membentuk pengertian yang sama pada siswa merupakan prototipe multimedia


sehingga sistem tata surya tidak abstrak lagi. pembelajaran; c) tahap penilaian (assessment
Berdasarkan data dan fakta di atas, phase) berupa evaluasi semi sumatif untuk
maka media pembelajaran berbasis articulate menyimpulkan apakah prototipe akhir atau
storyline pada materi sistem tata surya produk sudah sesuai dengan yang diinginkan.
diharapkan dapat menjadi solusi yang dapat Adapun evaluasi produk yang digunakan
menjadi bahan referensi dalam merancang pada penelitian dan pengembangan kali ini
pengembangan suatu media pembelajaran adalah dengan menggunakan Evaluasi
yang dapat membuat peserta didik lebih aktif Tessmer.
dalam proses pembelajaran dan membantu Tahap pertama yaitu pendahuluan
guru dalam proses pembelajaran. Penelitian terdiri dari 2 kegiatan yaitu analisis
ini diharapkan dapat menganalisis kevalidan kebutuhan dan analisis karakteristik peserta
media serta dapat mempengaruhi hasil belajar didik. Tahap selanjutnya yaitu, prototipe yang
dan kepraktisan peserta didik SMP pada terdiri dari perancangan, evaluasi formatif
materi pelajaran IPA sistem tata surya. model Tessmer (self-evaluation, expert
review, one-to-one evaluation, small group).
METODE Kemudian, tahap penilaian dengan kegiatan
Penelitian ini merupakan penelitian uji lapangan (model Tessmer).
pengembangan (Research & Development). Penelitian dan pengembangan ini
Metode ini dilakukan untuk menghasilkan dilaksanakan dari bulan Maret sampai
sebuah produk baru atau memperbaiki produk November 2021. Adapun perangkat dan
yang sudah ada agar lebih efektif dan relevan. instrumen penelitian yang digunakan berupa
Penelitian ini mengembangkan produk yang lembar validasi media pembelajaran, angket
berupa media pembelajaran interaktif IPA respon kepraktisan peserta didik, tes hasil
yang berbasis articulate storyline pada materi belajar dan dokumentasi.
sistem tata surya. Adapun model penelitian Analisis data dalam penelitian ini
pengembangan yang digunakan adalah dilakukan dengan menggunakan Teknik
pengembangan model Plomp yang analisis deskriptif kuantitatif. Adapun teknis
dikembangkan oleh (Plomp & Nieveen, 2013), analisis yang dimaksud adalah analisis
yang terdiri dari tiga tahap yaitu: a) tahap validitas ahli dan analisis kepraktisan.
penelitian pendahuluan (preliminary research), Analisis validitas ahli dilakukan untuk
merupakan tahap persiapan yang terdiri mengetahui kevalidan dari suatu produk yaitu
analisis kebutuhan dan analisis kurikulum, media pembelajaran interaktif. Validitas yang
tinjauan literatur, pengembangan kerangka dilaksanakan dalam 2 bidang yaitu validitas
konseptual atau teoritis; b) tahap prototipe media dan validitas materi. Validitas
(prototyping phase) menggabungkan siklus dilaksakanan masing masing oleh 3 orang ahli
analisis, desain dan pengembangan, evaluasi, untuk menilai produk media pembelajaran
dan revisi. Prototipe dalam tahap ini interaktif yang ingin di uji cobakan.

19
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

Persentase hasil angket respon dihitung Tabel 3. Hasil Validitas Ahli Media
dengan rumus sebagai berikut: Aspek % Keterangan
Desain Tampilan 85% Sangat Valid
Audio 75% Valid
% Video 83% Sangat Valid
Animasi 75% Valid
Kemudahan
78% Valid
Penggunaan Media
Hasil persentase tersebut diubah Rata-rata 79% Valid
menjadi sebuah data dengan kriteria kevalidan
media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1 Pada tahap ini juga setelah
berikut ini. melaksanakan validasi maka dilaksanakan
Tabel 1. Kriteria Kevalidan Media Pembelajaran juga uji one-to-one yang di laksanakan
Skor Kategori dengan 3 orang peserta didik. Setelah media
81,25 % > Skor ≤ 100 % Sangat Valid pembelajaran divalidasi dan juga di uji one-
62,50 % > Skor ≤ 81,25 % Valid
43,75 % > Skor ≤ 62,50 % Cukup Valid to-one dan kemudian selesai revisi, kemudian
25 % ≥ Skor ≤ 43,75 % Tidak Valid dilanjutkan untuk di uji cobakan kembali
(Adaptasi (Nugraheni, 2017) pada kelompok kecil (small group) berupa uji
kepraktisan dan uji keefektifan media
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran. Kelompok kecil dengan
Produk hasil pengembangan pada
delapan orang peserta didik sebagai
penelitian ini berbentuk media pembelajaran
responden. Berikut data hasil kepraktisan
interaktif IPA articulate storyline materi
yang dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
sistem tata surya yang diperuntukan untuk
peserta didik kelas VII SMP. Media Tabel 4. Hasil Respon Kepraktisan Uji Small group
pembelajaran interaktif ini dinilai oleh 3 orang Aspek Jumlah % Skor Kriteria
Pernyataan Skor Aspek Aspek
ahli media dan ahli materi yang merupakan Kemudahan 82 85% Sangat Praktis
dosen dari Program Studi Pendidikan IPA. Penggunaan
Kandungan 53 83% Sangat Praktis
Media pembelajaran interaktif telah dinilai Materi
bahwa materi yang termuat telah sesuai Penyajian 130 81% Praktis
Informasi
dengan indikator pembelajaran IPA. Berikut Desain 147 77% Praktis
Media
hasil validasi oleh ahli materi:
Manfaat 109 85% Sangat Praktis
Tabel 2. Hasil Validitas Ahli Materi Media
Aspek % Keterangan Skor rata-rata 82% Sangat Praktis
Kesesuaian materi 77% Valid
Kesesuaian bahasa 81% Valid Adapun hasil keefektifan dari uji coba
Rata-rata 79% Valid
kelompok kecil dapat di amati pada tabel 5
Adapun hasil perhitungan validitas oleh bawah ini.
ahli materi dapat di amati pada tabel 3 berikut
ini.

20
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

Tabel 5. Hasil Keefektifan Uji Coba Small group R9 100 Sangat Efektif
R10 80 Efektif
Kode Peserta Didik Nilai Keterangan
R11 80 Efektif
S1 60 Efektif
R12 90 Sangat Efektif
S2 80 Efektif
R13 80 Efektif
S3 90 Sangat Efektif
R14 90 Sangat Efektif
S4 90 Sangat Efektif
R15 70 Cukup Efektif
S5 80 Efektif
R16 80 Efektif
S6 50 Cukup Efektif
Rata – rata 78 Efektif
S7 90 Sangat Efektif
S8 70 Cukup Efektif
Rata – rata 76.25 Efektif Media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan adalah pada mata pelajaran
Setelah melaksanakan uji coba IPA materi sistem tata surya dengan nama
kelompok kecil, selanjutnya masuk ke tahap “Medista”. Pembuatan media pembelajaran
penilaian untuk melakukan evaluasi lapangan menggunakan articulate storyline yang
(field test). Berikut ini hasil uji coba merupakan software pembuat media
kepraktisan media pembelajaran melalui field pembelajaran dengan didukung konten teks,
test yang berjumlah 16 orang peserta didik audio, gambar, serta video yang dapat
yang dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini. disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Tabel 6. Hasil Respon Kepraktisan Field test Media ini juga didukung dengan konten kuis
Aspek Jumlah Skor % Skor Kriteria yang menarik, sehingga peserta didik dapat
Pernyataan Aspek Aspek
langsung aktif beinteraksi dengan kegiatan
Kemudahan 163 85% Sangat Praktis
Penggunaan pembelajaran. Selain interaktifitasnya, media
Kandungan 107 84% Sangat Praktis pembelajaran ini menarik dari segi penyajian
Materi
Penyajian 267 83% Sangat Praktis
multimedia yang menarik untuk peserta didik
Informasi dalam mempelajarinya karena tidak monoton
Desain 307 80% Praktis dari teks, karena bisa dimasukkan narasi
Media
Manfaat 109 85% Sangat Praktis
suara serta video yang menarik.
Media Materi sistem tata surya merupakan
Skor rata-rata 83% Sangat Praktis materi yang membahas kejadian fenomena
alam yang terbentang luas di angkasa raya
Adapun hasil keefektifan untuk
termasuk bumi yang sedang ditinggali saat
evaluasi lapangan dapat di amati pada tabel 7
ini. Maka dari itu disarankan oleh validator
dibawah ini.
untuk memperkaya materi yang ada tidak
Tabel 7. Hasil Keefektifan Uji Field test
hanya berpatokan dari sumber belajar siswa
Kode Peserta Didik Nilai Keterangan
R1 80 Efektif saja. Karena hal tersebut peneliti
R2 90 Sangat efektif memperbaiki materi dengan menambahkan
R3 50 Tidak efektif
R4 80 Efektif materi yang dapat dijadikan sebagai
R5 70 Cukup Efektif pengetahuan tambahan oleh peserta didik
R6 60 Cukup Efektif
SMP. Contohnya yaitu pada materi Matahari
R7 70 Cukup Efektif
R8 80 Efektif dengan penambahan halaman untuk

21
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

penjelasan bagian-bagian dari lapisan didalamnya. Penambahan daftar referensi


matahari. Berikut ini adalah hasil sebelum diperlukan agar dapat memberikan informasi
perbaikan dan sesudah pada media yang terpercaya dan kredibel baik itu sumber
pembelajaran: belajar yang digunakan ataupun multimedia
resource yang digunakan dalam media
pembelajaran. Berikut adalah hasil sebelum
dan sesudah penambahan daftar referensi
pada media pembelajaran:

Gambar 1. Sebelum revisi

Gambar 3. Belum ada Daftar Referensi

Gambar 2. Materi sesudah revisi

Selanjutnya halaman video


pembelajaran di ganti dengan halaman video
fakta menarik tata surya kita. Penggantian
video ini karena dianggap kurang pas jika
Gambar 4. Mencantumkan Daftar Referensi
disandingkan dengan materi yang isinya
kurang lebih hampir sama dengan video yang Berdasarkan hasil validasi ahli media
ditampilkan. Karena hal tersebut, maka pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
dilakukan penyesuaian agar isi dari media tabel 2 menunjukkan bahwa media
pembelajaran lebih beragam dan tidak pembelajaran yang dikembangkan
monoton. Hal ini sejalan dengan pernyataan mendapatkan persentase rata-rata sebesar
(Daryanto, 2016) bahwa media dapat 79% dengan kriteria valid. Berdasarkan tabel
dikatakan baik jika bersifat mandiri, yang 3 pada validasi ahli media terdapat 5 aspek
artinya memberikan kemudahan dan fokus penilaian yang terdiri dari aspek desain
kelengkapan isi, sehingga pengguna tidak tampilan, audio, video, animasi, dan
perlu mencari lebih dalam karena materi yang kemudahan penggunaan media. Pada aspek
diberikan lebih banyak dari sumber belajar desain tampilan memiliki persentase paling
yang tersedia. Pada media pembelajaran yang tinggi yaitu sebesar 85% dengan kriteria
dibuat sebelum revisi belum ada sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa
menambahkan sumber rujukan atau referensi
22
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

tampilan media yang dikembangkan menarik, untuk di amati secara langsung. Kehadiran
dari segi komposisi warna serta latar yang aspek ini akan membantu siswa dalam
digunakan dalam media dan juga penyusunan memahami materi sistem tata surya yang
tata letak tombol yang konsisten, walaupun dipelajari. Materi yang bersifat abstrak sangat
ada beberapa perbaikan guna menunjang cocok dijadikan materi pengembangan media
media agar menjadi lebih baik lagi yaitu karena materi pada pembelajaran IPA
perbaikan tulisan dan warna latar tulisan agar melibatkan banyak objek yang perlu
lebih kontras dan bisa terbaca dengan jelas. divisualisasikan (Safira, Sarifah, &
Berikut adalah hasil sebelum dan sesudah Sekaringtyas, 2021). Pada aspek animasi
perbaikan dari font tulisan dan latar tulisan. dilakukan juga revisi atau perbaikan sesuai
saran dari para ahli, yaitu dengan mengganti
animasi atau karakter yang lebih relevan
terhadap peserta didik dan guru yang dikenal
di masyarakat kita. Berikut ini hasil sebelum
dan sesudah revisi karakter animasi pada
media pembelajaran.
Gambar 5. Warna Sebelum Revisi

Gambar 7. Animasi Guru Sebelum


Gambar 6. Warna Sesudah Revisi

Pada aspek video memiliki nilai


persertase 83% dengan kriteria sangat valid.
Hal ini menunjukkan bahwa video yang
ditampilkan dalam media sudah baik.
Kemudian, pada aspek audio dan aspek
animasi memiliki persentase sebesar 75% Gambar 8. Animasi Guru Sesudah Revisi
dengan kriteria valid. Pada aspek kemudahan Secara keseluruhan media ini telah
penggunaan media mendapatkan nilai berhasil menyediakan materi yang sesuai
persentase 78% dengan kriteria valid. Adapun dengan tuntutan kurikulum yang dapat dilihat
Aspek video, audio dan animasi sangat dari hasil skor validasi materi dan media
berkaitan dengan pembelajaran apalagi sebesar 79% dengan kriteria valid. Kemudian,
dikaitkan dengan materi sistem tata surya media pembelajaran yang dikembangkan juga
yang sejatinya bersifat abstrak dan susah
23
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

berhasil mengintegrasikan desain tampilan informasi, desain media, dan manfaat media.
dengan nilai 85%, aspek video dengan nilai Hasil respon kepraktisan dengan persentase
83%, aspek animasi dan suara sebesar 75%. tertinggi yaitu pada aspek kemudahan
Aspek-aspek tersebut harus mendapatkan nilai penggunaan dan manfaat media sebesar 85%
setidaknya dalam kategori valid. Hal itu dengan kriteria sangat praktis. Sedangkan
karena fitur dalam media dikembangkan harus Hasil respon kepraktisan dengan persentase
menarik, seperti warna, gambar, dan animasi terendah yaitu pada aspek desain media
yang disajikan sehingga membangkitkan rasa sebesar 77% dengan kriteria praktis.
ingin tahu peserta didik untuk mengoperasikan Pada tabel 5 diperoleh hasil respon
media lebih lanjut (Rahayu & Ulumiyah, kepraktisan field test dari peserta didik
2021). dengan rata-rata persentase 83% dengan
Dari jabaran tersebut media ini telah kriteria sangat praktis. Kemudian, pada aspek
mampu menyediakan materi yang lengkap dan kemudahan penggunaan dan manfaat media
difasilitasi interaktifitasnya. Kualitas ini jelas mendapatkan persentase tertinggi dengan
berbeda jika dibandingkan dengan 85%. Sedangkan hasil respon kepraktisan
pembelajaran menggunakan media dengan persentase terendah yaitu pada aspek
pembelajaran konvensional yang mana guru desain media dengan 80%. Aspek kemudahan
hanya menggunakan buku pelajaran atau dan manfaat media mendapatkan nilai
hanya menggunakan metode ceramah dan tertinggi hal ini sebabkan kemudahan akses
diskusi kelompok. Hasil ini sesuai dengan dan kebermanfaatan media dalam
penelitian (Harsiwi & Arini, 2020) pelaksanaan pembelajaran dari peserta didik.
mengatakan bahwa media pembelajaran Hal ini sesuai dengan pernyataan (Widiyatun,
interaktif dapat meningkatkan hasil belajar et al., 2020) bahwa media pembelajaran
siswa lebih baik dari pada media interaktif membantu peserta didik dalam
konvensional. Disimpulkan bahwa media pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran yang dikembangkan telah valid pembelajaran interaktif karena pengalaman
sesuai dari hasil penilaian para ahli baik dari belajar menjadi lebih bermakna dan
segi materi maupun segi media serta telah memuaskan, artinya media pembelajaran
sesuai dengan penelitian sebelumnya. yang dikembangkan telah sesuai dengan
Pada tabel 4 diperoleh hasil respon ekspektasi yang diinginkan peserta didik dari
kepraktisan uji small group dari peserta didik segi kemudahan dan kebermanfaatannya.
dengan rata-rata persentase sebesar 82% Perbandingan uji coba small group
dengan kriteria sangat praktis. Lembar angket dan field test memperlihatkan bahwasanya
respon peserta didik memiliki 5 aspek sebagai media yang di uji cobakan sudah sangat
acuan peserta didik dalam menilai media praktis. Hal ini sesuai dengan penelitian
pembelajaran interaktif yang di uji cobakan. (Safira, Sarifah, & Sekaringtyas, 2021) bahwa
Aspek yang dimaksud yaitu kemudahan media pembelajaran berbasis articulate
penggunaan, kandungan materi, penyajian storyline sangat layak digunakan dilihat dari

24
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

hasil evaluasi tahap small group sebesar 98%. menggunakan media interaktif, peserta didik
Hal ini diperkuat oleh Budiono (2014) dalam memiliki pembelajaran yang dirasakan efektif
(Octavia, Surjanti, & Suratman, 2021) yang sebagai sarana pembelajaran seperti kuis dan
menyatakan bahwa kualitas animasi, video, umpan balik langsung membantu peserta
grafik dan game (kuis) mendapatkan penilaian didik dapat mencapai skor tinggi pada ujian
baik yang berarti peserta didik antusias untuk (So, Che, & Wan, 2019).
belajar menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan pembahasan di atas,
Selain itu, media pembelajaran berbasis media pembelajaran interaktif IPA Sistem
articulate storyline dapat mempermudah guru Tata Surya “Medista” berhasil dan efektif
dalam menyampaikan materi karena banyak digunakan dalam pembelajaran dilihat dari
fitur yang bisa digunakan didalamnya (Safira, skor rata-rata nilai peserta didik pada uji
Sarifah, & Sekaringtyas, 2021). small group dan field test yang cenderung
Dari pembahasan di atas maka media meningkat. Hal ini relevan dengan penelitian
pembelajaran interaktif yang dikembangkan (Putra & Negara, 2021) bahwa media
berbasis articulate storyline dapat dikatakan pembelajaran dapat membantu peseta didik
praktis dilihat dari data-data angket respon dalam memahami materi pembelajaran yang
peserta didik dari setiap uji coba. Disimpulkan berdampak pada hasil belajar siswa yang di
bahwa peserta didik terbantu dengan atas KBM.
pembelajaran menggunakan “Medista”. Pembelajaran menggunakan media
Pembelajaran menggunakan media interaktif interaktif efektif dan bermanfaat bagi peserta
efektif dan bermanfaat bagi peserta didik dan didik dan baik untuk tujuan jangka panjang,
baik untuk tujuan jangka Panjang, hal ini hal ini berdampak pada kinerja yang lebih
berdampak pada kinerja yang lebih baik dari baik dari siswa yang berpartisipasi dalam
siswa yang berpartisipasi dalam proses proses pembelajaran karena didukung dengan
pembelajaran karena didukung dengan tampilan grafis, animasi dan simulasi yang
tampilan grafis, animasi dan simulasi yang lebih baik (Liou, Bhagat, & Chang, 2018).
lebih baik (Liou, Bhagat, & Chang, 2018). Dari jabaran di atas membuktikan
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa bahwa “Medista” dapat memberikan solusi
hasil keefektifan peserta didik dalam uji coba dari proses belajar mengajar dan dapat
small group memperoleh nilai rata-rata diterima oleh peserta didik. Proses
sebesar 76 dengan kriteria efektif. Pada tabel 7 pembelajaran akan lebih baik jika
diketahui bahwa hasil keefektifan peserta dilaksanakan dengan pembelajaran interaktif
didik dalam uji lapangan memperoleh nilai dengan media pembelajaran, apalagi materi
rata-rata sebesar 78 dengan kriteria efektif. yang digunakan dalam penelitian ini bisa
Hasil ini sesuai dengan penelitian (Pratama, dikatakan abstrak sesuai penelitian (Ifani,
2018) bahwa penggunaan media Articulate Munzil, & Setiawan, 2021). Secara
Storyline dapat tercapai hasil belajarnya keseluruhan “Medista” dapat dikatakan valid,
dengan rata-rata yaitu diatas 75. Ketika praktis dan efektif menjadi solusi kepada guru

25
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

agar terus berinovasi dalam proses UCAPAN TERIMAKASIH


pembelajaran dan disenangi oleh peserta Penulis mengucapkan syukur
didik. Alhamdulillah kepada Allah SWT diberikan
rahmat karunia, serta kepada Bapak dan Ibu
KESIMPULAN yang telah banyak memberikan dukungan
Berdasarkan hasil penelitian dan nasihat dan moril sehingga dapat
pengembanagan media pembelajaran interaktif menyelesaikan penelitian ini. Selain itu,
IPA berbasis Articulate Storyline pada materi terima kasih kepada Bapak Yudha
sistem tata surya SMP dapat ditarik simpulan Irhasyuarna, M.Pd. dan Ibu Sauqina, S.Pd.,
sebagai berikut: M.A. sebagai dosen yang telah memberikan
1. Media pembelajaran interaktif IPA berbasis bimbingan dalam penelitian ini.
Articulate Storyline pada materi sistem tata
surya SMP mendapatkan nilai persertase DAFTAR PUSTAKA
validitas dari ahli materi sebesar 79% Agyofannyngrum, S. P., & Widodo, W.
dengan kriteria valid dan memperoleh nilai (2017). Keefektifan Kit Pembelajaran
persentase validitas dari ahli media sebesar IPA untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep pada Materi Sistem Tata
79% dengan kriteria valid. Surya untuk Siswa SMP Kelas VII. E-
2. Media pembelajaran interaktif IPA berbasis Journal Pensa, 05(03), 288-292.
Articulate Storyline pada materi sistem tata Daryanto. (2016). Media Pembelajaran:
Peranannya Sangat Penting dalam
surya SMP mendapatkan nilai persentase Mencapai Tujuan Pembelajaran Edisi
kepraktisan dari uji one-to-one sebesar 81% Ke-2 Revisi. Yogyakarta: Gava Media.
dengan kriteria praktis, pada uji small Harsiwi, U. B., & Arini, L. D. (2020).
Pembelajaran Menggunakan Media
group mendapatkan nilai persentase sebesar
Pembelajaran Interaktif terhadap Hasil
82% dengan kriteria sangat praktis dan Belajar Siswa di Sekolah Dasar.
pada uji field test mendapatkan nilai Jurnal Basicedu, 4(4), 1104-1113.
persentase sebesar 83% dengan kriteria Ifani, R., Munzil, & Setiawan, A. M. (2021).
Kajian literasi pengembangan
sangat praktis. multimedia pembelajaran interaktif
3. Media pembelajaran interaktif IPA berbasis berbasis game edukasi materi sistem
Articulate Storyline pada materi sistem tata tata surya kelas VII SMP. Jurnal
MIPA Dan Pembelajarannya, 1(4),
surya SMP mendapatkan nilai skor rata-rata 278-281.
hasil belajar peserta didik dari uji small Iman, F. N. (2015). Evaluasi Pemanfaatan
group sebesar 76 dengan kriteria efektif TIK pada Pembelajaran oleh Guru-
Guru SMP Negeri 1 Ungaran dalam
dan pada uji field test mendapatkan nilai
Rangka Implementasi Kurikulum
skor rata-rata hasil belajar peserta didik 2013. Indonesian Journal of
sebesar 78 dengan kategori efektif. Curriculum and Educational
Technology Studies, 3(1), 9-15.
Liou, W. K., Bhagat, K. K., & Chang, C. Y.
(2018). The design, implementation,
and evaluation of a digital interactive
globe system integrated into an Earth
26
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005

Science course. Educational 192, pp. 206-218. Padang: Atlantis


Technology Research and Press.
Development, 66(2), 545-561. Ritonga, L. (2018). Meningkatkan Prestasi
Munir. (2013). Pembelajaran Jarak Jauh Belajar IPA Siswa Menggunakan
Berbasis Teknologi Informasi dan Multimedia Pembelajaran Sistem Tata
Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Surya pada Siswa Kelas IX SMP
Nugraheni, T. D. (2017). Pengembangan Negeri 1 Selesai Tahun Ajaran
Media Pembelajaran Interaktif 2016/2017. JURNAL TABULARASA
Menggunakan Articulate Storyline PPS UNIMED, 15(1).
Pada Mata Pelajaran Sejarah Safira, A. D., Sarifah, I., & Sekaringtyas, T.
Indonesia Kelas X di SMK Negeri 1 (2021). Pengembangan Media
Kebumen. Semarang: UNNES. Pembelajaran Interaktif Berbasis
Octavia, A. D., Surjanti, J., & Suratman, B. Articulate Storyline Pada
(2021). Pengembangan Media M- Pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah
Learning Berbasis Aplikasi Articulate Dasar. Prima Magistra : Jurnal
Storyline untuk Meningkatkan Hasil Ilmiah Kependidikan, 2(2), 237-253.
Belajar Peserta Didik Sekolah So, W. W., Che, Y., & Wan, Z. H. (2019).
Menengah Atas. Edukatif : Jurnal Ilmu Multimedia e-Learning and Self-
Pendidikan, 3(5), 2380-2391. Regulated Science Learning: a Study
Oktavia, R. (2016). Hubungan antara Cara of Primary School Learners’
Belajar dengan Prestasi Belajar IPA Experiences and Perceptions. Journal
di SMP Negeri Se-Kecamatan Metro of Science Education and Technology,
Timur Kota Metro Tahun Ajaran 28(5), 508-522.
2015/2016. Bandar Lampung: Taufiq, M., Dewi, N. R., & Widiyatmoko, A.
Universitas Lampung. (2014). Pengembangan Media
Plomp, T., & Nieveen, N. (2013). An Pembelajaran IPA Terpadu
introduction to educational design Berkarakter Peduli Lingkungan Tema
research. Enschede: Netherlands Konservasi Berpendekatan Science-
Institute for Curriculum Development. Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA
Pratama, R. A. (2018). Media Pembelajaran Indonesia, 3(2).
Berbasis Articulate Storyline 2 Pada Widiyatun, F., Sumarni, R. A., Astuti, I. D.,
Materi Menggambar Grafik Fungsi DI Bhakti, Y. B., Okyranida, I. Y., &
SMP Patra Dharma 2 Balikpapan. Dasmo, D. (2020). Validation of
Jurnal Dimensi, 7(1), 19-35. audio-based solar system visual aid
Putra, W. P., & Negara, I. A. (2021). for special school students. The 9th
Pengembangan Multimedia Sistem International Conference on
Tata Surya Pada Muatan IPA Kelas Theoretical and Applied Physics
VI. Jurnal Mimbar Ilmu, 26(1), 108- (ICTAP). 1572. Bandar Lampung:
117. IOP Publishing.
Rahayu, W. P., & Ulumiyah, A. (2021). Zulfah, H., & Aznam, N. (2018).
Development of Mobile Learning Development of natural sciences
Media Based on Articulate Storyline 3 module with reflective learning
to Support Independence Learning of journal to enchance student's
Vocational High School Students in reporting-interpretative skills. Journal
the New Normal Era. Proceedings of of Biology & Biology Education,
the Seventh Padang International 10(2), 362-368.
Conference On Economics Education,
Economics, Business and
Management, Accounting and
Entrepreneurship (PICEEBA 2021).
27

Anda mungkin juga menyukai