3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan dan keefektifan dari media
pembelajaran interaktif IPA berbasis articulate storyline. Metode yang digunakan yaitu Penelitian dan
pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Plomp-Tessmer. Teknik pengumpulan data
menggunakan analisis lembar validasi ahli materi dan ahli media, angket respon kepraktisan peserta
didik, serta tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran interaktif IPA berbasis
articulate storyline mendapatkan skor validitas materi sebesar 79% dengan kriteria valid adapun
validitas ahli media mendapatkan skor sebesar 79% dengan kriteria valid. Media pembelajaran telah
diuji cobakan pada uji small group mendapatkan skor rata-rata persentase 82% serta pada field test
mendapatkan skor rata-rata sebesar 83% dengan kriteria sangat praktis. Peserta didik melaksanakan uji
coba tes hasil belajar yang didapatkan skor rata-rata pada uji small group sebesar 76 dan pada uji field
test dengan skor 78 dengan kriteria efektif yang berarti diatas dari KBM (Ketuntasan Belajar Minimum)
sekolah. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif IPA berbasis
articulate storyline pada materi sistem tata surya secara keseluruhan memenuhi kriteria valid, praktis &
efektif. Peneliti meyakini bahwa media pembelajaran yang dikembangkan ini dapat jadi solusi dalam
pengembangan media pembelajaran interaktif yang memudahkan peserta didik khususnya pada materi
sistem tata surya.
Keywords: Articulate storyline, Sistem tata surya, Validitas media, Kepraktisan media, Keefektifan
media
17
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
siswa dapat belajar secara menyenangkan pengetahuan dan informasi terkait media
sehingga membentuk suasana belajar yang pembelajaran interaktif.
nyaman dan kondusif; untuk itu diperlukan Hal ini dikuatkan dari temuan pada
multimedia interaktif dalam proses kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 14
pembelajaran di kelas. (Munir, 2013) Surabaya pada materi sistem tata surya yang
mengemukakan bahwa penggunaan media tidak didukung dengan ketersediaan media
pembelajaran interaktif dapat membantu pembelajaran yang layak dan menarik.
peserta didik memahami materi yang Sementara itu, hasil belajar peserta didik
diajarkan melalui pola penyajian yang SMP Negeri 14 Surabaya pada mata pelajaran
menarik, mudah dipahami, dan IPA kelas VII materi sistem tata surya belum
menyenangkan. maksimal hanya 70% siswa yang memenuhi
Menurut (Oktavia, 2016) rendahnya KKM (Agyofannyngrum & Widodo, 2017).
kualitas pendidikan di Indonesia berakibat Selain itu, penelitian (Ritonga, 2018)
pula pada pembelajaran sains termasuk IPA. menyatakan bahwa peserta didik
Minimnya sarana dan fasilitas khususnya menggunakan multimedia (media
media pembelajaran sains, membuat pembelajaran) prestasi belajar siswa pada
pembelajaran sains dilaksanakan tanpa kegiatan belajar mengajar meningkat pada
memperhatikan kualitas serta efektivitas materi sistem tata surya. Fakta-fakta tersebut
media tersebut. Dalam pembelajaran IPA mengindikasikan harus ada inovasi dalam
untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), sarana yang mendukung dalam kegiatan
pemanfaatan media juga sangat minim karena pembelajaran berupa media pembelajaran
media yang digunakan masih terbatas pada yang menarik dalam kegiatan pembelajaran.
buku paket dan alat peraga. Materi sistem tata surya termasuk
Berdasarkan pra-penelitian telah materi yang sulit untuk diamati secara
dilakukan di salah satu SMP di Kota langsung atau bersifat abstrak, sehingga
Banjarmasin, peneliti mengetahui bahwa guru dibutuhkan visualisasi atau animasi untuk
telah melaksanakan kegiatan pembelajaran mempelajarinya. Hal ini sejalan dengan
dengan metode ceramah, diskusi dan penelitian (Ifani, Munzil, & Setiawan, 2021)
presentasi. Selain itu, sarana dan prasarana tentang kajian literasi pengembangan media
pendukung penggunaan media pembelajaran pembelajaran edukasi materi sistem tata surya
interaktif telah memadai. Akan tetapi, hal kelas VII SMP yang mana dari hasil
tersebut di rasakan guru masih belum cukup observasi dan wawancara bahwa materi
untuk mendukung proses pembelajaran yang sistem tata surya merupakan materi abstrak
interaktif, khususnya materi Sistem Tata karena pengamatan fenomena dan benda
Surya. Faktor penyebab media interaktif langit yang sejatinya tidak bisa diamati secara
jarang digunakan antara lain, kurangnya langsung. Untuk itu materi sistem tata surya
sarana pendukung serta kurangnya ini sangat membutuhkan media yang dapat
18
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
19
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
Persentase hasil angket respon dihitung Tabel 3. Hasil Validitas Ahli Media
dengan rumus sebagai berikut: Aspek % Keterangan
Desain Tampilan 85% Sangat Valid
Audio 75% Valid
% Video 83% Sangat Valid
Animasi 75% Valid
Kemudahan
78% Valid
Penggunaan Media
Hasil persentase tersebut diubah Rata-rata 79% Valid
menjadi sebuah data dengan kriteria kevalidan
media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1 Pada tahap ini juga setelah
berikut ini. melaksanakan validasi maka dilaksanakan
Tabel 1. Kriteria Kevalidan Media Pembelajaran juga uji one-to-one yang di laksanakan
Skor Kategori dengan 3 orang peserta didik. Setelah media
81,25 % > Skor ≤ 100 % Sangat Valid pembelajaran divalidasi dan juga di uji one-
62,50 % > Skor ≤ 81,25 % Valid
43,75 % > Skor ≤ 62,50 % Cukup Valid to-one dan kemudian selesai revisi, kemudian
25 % ≥ Skor ≤ 43,75 % Tidak Valid dilanjutkan untuk di uji cobakan kembali
(Adaptasi (Nugraheni, 2017) pada kelompok kecil (small group) berupa uji
kepraktisan dan uji keefektifan media
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran. Kelompok kecil dengan
Produk hasil pengembangan pada
delapan orang peserta didik sebagai
penelitian ini berbentuk media pembelajaran
responden. Berikut data hasil kepraktisan
interaktif IPA articulate storyline materi
yang dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
sistem tata surya yang diperuntukan untuk
peserta didik kelas VII SMP. Media Tabel 4. Hasil Respon Kepraktisan Uji Small group
pembelajaran interaktif ini dinilai oleh 3 orang Aspek Jumlah % Skor Kriteria
Pernyataan Skor Aspek Aspek
ahli media dan ahli materi yang merupakan Kemudahan 82 85% Sangat Praktis
dosen dari Program Studi Pendidikan IPA. Penggunaan
Kandungan 53 83% Sangat Praktis
Media pembelajaran interaktif telah dinilai Materi
bahwa materi yang termuat telah sesuai Penyajian 130 81% Praktis
Informasi
dengan indikator pembelajaran IPA. Berikut Desain 147 77% Praktis
Media
hasil validasi oleh ahli materi:
Manfaat 109 85% Sangat Praktis
Tabel 2. Hasil Validitas Ahli Materi Media
Aspek % Keterangan Skor rata-rata 82% Sangat Praktis
Kesesuaian materi 77% Valid
Kesesuaian bahasa 81% Valid Adapun hasil keefektifan dari uji coba
Rata-rata 79% Valid
kelompok kecil dapat di amati pada tabel 5
Adapun hasil perhitungan validitas oleh bawah ini.
ahli materi dapat di amati pada tabel 3 berikut
ini.
20
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
Tabel 5. Hasil Keefektifan Uji Coba Small group R9 100 Sangat Efektif
R10 80 Efektif
Kode Peserta Didik Nilai Keterangan
R11 80 Efektif
S1 60 Efektif
R12 90 Sangat Efektif
S2 80 Efektif
R13 80 Efektif
S3 90 Sangat Efektif
R14 90 Sangat Efektif
S4 90 Sangat Efektif
R15 70 Cukup Efektif
S5 80 Efektif
R16 80 Efektif
S6 50 Cukup Efektif
Rata – rata 78 Efektif
S7 90 Sangat Efektif
S8 70 Cukup Efektif
Rata – rata 76.25 Efektif Media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan adalah pada mata pelajaran
Setelah melaksanakan uji coba IPA materi sistem tata surya dengan nama
kelompok kecil, selanjutnya masuk ke tahap “Medista”. Pembuatan media pembelajaran
penilaian untuk melakukan evaluasi lapangan menggunakan articulate storyline yang
(field test). Berikut ini hasil uji coba merupakan software pembuat media
kepraktisan media pembelajaran melalui field pembelajaran dengan didukung konten teks,
test yang berjumlah 16 orang peserta didik audio, gambar, serta video yang dapat
yang dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini. disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Tabel 6. Hasil Respon Kepraktisan Field test Media ini juga didukung dengan konten kuis
Aspek Jumlah Skor % Skor Kriteria yang menarik, sehingga peserta didik dapat
Pernyataan Aspek Aspek
langsung aktif beinteraksi dengan kegiatan
Kemudahan 163 85% Sangat Praktis
Penggunaan pembelajaran. Selain interaktifitasnya, media
Kandungan 107 84% Sangat Praktis pembelajaran ini menarik dari segi penyajian
Materi
Penyajian 267 83% Sangat Praktis
multimedia yang menarik untuk peserta didik
Informasi dalam mempelajarinya karena tidak monoton
Desain 307 80% Praktis dari teks, karena bisa dimasukkan narasi
Media
Manfaat 109 85% Sangat Praktis
suara serta video yang menarik.
Media Materi sistem tata surya merupakan
Skor rata-rata 83% Sangat Praktis materi yang membahas kejadian fenomena
alam yang terbentang luas di angkasa raya
Adapun hasil keefektifan untuk
termasuk bumi yang sedang ditinggali saat
evaluasi lapangan dapat di amati pada tabel 7
ini. Maka dari itu disarankan oleh validator
dibawah ini.
untuk memperkaya materi yang ada tidak
Tabel 7. Hasil Keefektifan Uji Field test
hanya berpatokan dari sumber belajar siswa
Kode Peserta Didik Nilai Keterangan
R1 80 Efektif saja. Karena hal tersebut peneliti
R2 90 Sangat efektif memperbaiki materi dengan menambahkan
R3 50 Tidak efektif
R4 80 Efektif materi yang dapat dijadikan sebagai
R5 70 Cukup Efektif pengetahuan tambahan oleh peserta didik
R6 60 Cukup Efektif
SMP. Contohnya yaitu pada materi Matahari
R7 70 Cukup Efektif
R8 80 Efektif dengan penambahan halaman untuk
21
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
tampilan media yang dikembangkan menarik, untuk di amati secara langsung. Kehadiran
dari segi komposisi warna serta latar yang aspek ini akan membantu siswa dalam
digunakan dalam media dan juga penyusunan memahami materi sistem tata surya yang
tata letak tombol yang konsisten, walaupun dipelajari. Materi yang bersifat abstrak sangat
ada beberapa perbaikan guna menunjang cocok dijadikan materi pengembangan media
media agar menjadi lebih baik lagi yaitu karena materi pada pembelajaran IPA
perbaikan tulisan dan warna latar tulisan agar melibatkan banyak objek yang perlu
lebih kontras dan bisa terbaca dengan jelas. divisualisasikan (Safira, Sarifah, &
Berikut adalah hasil sebelum dan sesudah Sekaringtyas, 2021). Pada aspek animasi
perbaikan dari font tulisan dan latar tulisan. dilakukan juga revisi atau perbaikan sesuai
saran dari para ahli, yaitu dengan mengganti
animasi atau karakter yang lebih relevan
terhadap peserta didik dan guru yang dikenal
di masyarakat kita. Berikut ini hasil sebelum
dan sesudah revisi karakter animasi pada
media pembelajaran.
Gambar 5. Warna Sebelum Revisi
berhasil mengintegrasikan desain tampilan informasi, desain media, dan manfaat media.
dengan nilai 85%, aspek video dengan nilai Hasil respon kepraktisan dengan persentase
83%, aspek animasi dan suara sebesar 75%. tertinggi yaitu pada aspek kemudahan
Aspek-aspek tersebut harus mendapatkan nilai penggunaan dan manfaat media sebesar 85%
setidaknya dalam kategori valid. Hal itu dengan kriteria sangat praktis. Sedangkan
karena fitur dalam media dikembangkan harus Hasil respon kepraktisan dengan persentase
menarik, seperti warna, gambar, dan animasi terendah yaitu pada aspek desain media
yang disajikan sehingga membangkitkan rasa sebesar 77% dengan kriteria praktis.
ingin tahu peserta didik untuk mengoperasikan Pada tabel 5 diperoleh hasil respon
media lebih lanjut (Rahayu & Ulumiyah, kepraktisan field test dari peserta didik
2021). dengan rata-rata persentase 83% dengan
Dari jabaran tersebut media ini telah kriteria sangat praktis. Kemudian, pada aspek
mampu menyediakan materi yang lengkap dan kemudahan penggunaan dan manfaat media
difasilitasi interaktifitasnya. Kualitas ini jelas mendapatkan persentase tertinggi dengan
berbeda jika dibandingkan dengan 85%. Sedangkan hasil respon kepraktisan
pembelajaran menggunakan media dengan persentase terendah yaitu pada aspek
pembelajaran konvensional yang mana guru desain media dengan 80%. Aspek kemudahan
hanya menggunakan buku pelajaran atau dan manfaat media mendapatkan nilai
hanya menggunakan metode ceramah dan tertinggi hal ini sebabkan kemudahan akses
diskusi kelompok. Hasil ini sesuai dengan dan kebermanfaatan media dalam
penelitian (Harsiwi & Arini, 2020) pelaksanaan pembelajaran dari peserta didik.
mengatakan bahwa media pembelajaran Hal ini sesuai dengan pernyataan (Widiyatun,
interaktif dapat meningkatkan hasil belajar et al., 2020) bahwa media pembelajaran
siswa lebih baik dari pada media interaktif membantu peserta didik dalam
konvensional. Disimpulkan bahwa media pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran yang dikembangkan telah valid pembelajaran interaktif karena pengalaman
sesuai dari hasil penilaian para ahli baik dari belajar menjadi lebih bermakna dan
segi materi maupun segi media serta telah memuaskan, artinya media pembelajaran
sesuai dengan penelitian sebelumnya. yang dikembangkan telah sesuai dengan
Pada tabel 4 diperoleh hasil respon ekspektasi yang diinginkan peserta didik dari
kepraktisan uji small group dari peserta didik segi kemudahan dan kebermanfaatannya.
dengan rata-rata persentase sebesar 82% Perbandingan uji coba small group
dengan kriteria sangat praktis. Lembar angket dan field test memperlihatkan bahwasanya
respon peserta didik memiliki 5 aspek sebagai media yang di uji cobakan sudah sangat
acuan peserta didik dalam menilai media praktis. Hal ini sesuai dengan penelitian
pembelajaran interaktif yang di uji cobakan. (Safira, Sarifah, & Sekaringtyas, 2021) bahwa
Aspek yang dimaksud yaitu kemudahan media pembelajaran berbasis articulate
penggunaan, kandungan materi, penyajian storyline sangat layak digunakan dilihat dari
24
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
hasil evaluasi tahap small group sebesar 98%. menggunakan media interaktif, peserta didik
Hal ini diperkuat oleh Budiono (2014) dalam memiliki pembelajaran yang dirasakan efektif
(Octavia, Surjanti, & Suratman, 2021) yang sebagai sarana pembelajaran seperti kuis dan
menyatakan bahwa kualitas animasi, video, umpan balik langsung membantu peserta
grafik dan game (kuis) mendapatkan penilaian didik dapat mencapai skor tinggi pada ujian
baik yang berarti peserta didik antusias untuk (So, Che, & Wan, 2019).
belajar menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan pembahasan di atas,
Selain itu, media pembelajaran berbasis media pembelajaran interaktif IPA Sistem
articulate storyline dapat mempermudah guru Tata Surya “Medista” berhasil dan efektif
dalam menyampaikan materi karena banyak digunakan dalam pembelajaran dilihat dari
fitur yang bisa digunakan didalamnya (Safira, skor rata-rata nilai peserta didik pada uji
Sarifah, & Sekaringtyas, 2021). small group dan field test yang cenderung
Dari pembahasan di atas maka media meningkat. Hal ini relevan dengan penelitian
pembelajaran interaktif yang dikembangkan (Putra & Negara, 2021) bahwa media
berbasis articulate storyline dapat dikatakan pembelajaran dapat membantu peseta didik
praktis dilihat dari data-data angket respon dalam memahami materi pembelajaran yang
peserta didik dari setiap uji coba. Disimpulkan berdampak pada hasil belajar siswa yang di
bahwa peserta didik terbantu dengan atas KBM.
pembelajaran menggunakan “Medista”. Pembelajaran menggunakan media
Pembelajaran menggunakan media interaktif interaktif efektif dan bermanfaat bagi peserta
efektif dan bermanfaat bagi peserta didik dan didik dan baik untuk tujuan jangka panjang,
baik untuk tujuan jangka Panjang, hal ini hal ini berdampak pada kinerja yang lebih
berdampak pada kinerja yang lebih baik dari baik dari siswa yang berpartisipasi dalam
siswa yang berpartisipasi dalam proses proses pembelajaran karena didukung dengan
pembelajaran karena didukung dengan tampilan grafis, animasi dan simulasi yang
tampilan grafis, animasi dan simulasi yang lebih baik (Liou, Bhagat, & Chang, 2018).
lebih baik (Liou, Bhagat, & Chang, 2018). Dari jabaran di atas membuktikan
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa bahwa “Medista” dapat memberikan solusi
hasil keefektifan peserta didik dalam uji coba dari proses belajar mengajar dan dapat
small group memperoleh nilai rata-rata diterima oleh peserta didik. Proses
sebesar 76 dengan kriteria efektif. Pada tabel 7 pembelajaran akan lebih baik jika
diketahui bahwa hasil keefektifan peserta dilaksanakan dengan pembelajaran interaktif
didik dalam uji lapangan memperoleh nilai dengan media pembelajaran, apalagi materi
rata-rata sebesar 78 dengan kriteria efektif. yang digunakan dalam penelitian ini bisa
Hasil ini sesuai dengan penelitian (Pratama, dikatakan abstrak sesuai penelitian (Ifani,
2018) bahwa penggunaan media Articulate Munzil, & Setiawan, 2021). Secara
Storyline dapat tercapai hasil belajarnya keseluruhan “Medista” dapat dikatakan valid,
dengan rata-rata yaitu diatas 75. Ketika praktis dan efektif menjadi solusi kepada guru
25
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 3 Juli 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005