Anda di halaman 1dari 22

Tugas

MATA KULIAH

Teknologi Informasi Dan Komunikasi

“review jurnal”

OLEH

BAKRI
A1P1 17 032

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
jurnal 1

judul PENGGUNAAN MEDIA PETA BERBASIS WEB UNTUK


PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA
Nama jurnal Jurnal pendidikan : Teori, penelitian dan pengembangan
Volume dan halaman Volume 4 no.5, halaman 615 – 621.
Tahun terbit Mei, 2019
pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran peta
media pembelajaran; berbasis web dan mengetahui tingkat
keefektifan media pada mata pelajaran Geografi peta berbasis web;
kelas XI IPS. Penelitian ini merupakan research and development
yang geografiberkecendurungan menghasilkan produk. Produk yang
dihasilkan berupa media pembelajaran peta berbasis web. Instrumen
yang digunakan adalah angket. Penelitian ini dilakukan dengan
model pengembangan ADDIE. Hasil uji validasi sebesar 75%, berarti
media valid dan dapat dilakukan uji coba. Hasil uji coba siswa
mencapai skor 80% dan hasil uji coba guru mencapai skor 83,3%.
Hasil uji coba menunjukkan tingkat efektif, berarti media layak
dipergunakan.
Metode Jenis Penelitian ini merupakan Research and Development. Model
penelitian dan pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE
(Analysis, Design, Development orProduction,Implementation or
Deliveryand Evaluations). Sarana (instrumen) yang digunakan untuk
pengolahan penelitian iniadalah angket. Angket merupakan teknik
untuk memperoleh data mengenai semua hal berkaitan dengan
ketercapaian media pembelajaran. Angket diberikan kepada
responden (validator, siswa, dan guru) untuk mendapatkan penilaian
yang otentik terkait produk.
Bentuk angket dalam penelitian ini berisi beberapa pernyataan yang
dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan. (1)angket berupa
uraian perbaikan dari ahli bidang studi dan ahli desain pembelajaran
yang berupa hasil uraian validator, diskusi, dan konsultasi digunakan
untuk merevisi produk; (2) angket uji coba lapangan yang bertujuan
untuk menilai fungsi gambar, teks, warna, dan fungsi keberadaan
media pembelajaran tersebut.
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian dan
pengembangan ini yaitu analisis kuantitatif. Analisis data kuantitatif
digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dalam bentuk
analisis persentase dari angket hasil uji coba. Selanjutnya,
diinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat deskriptif.
Hasil dan pembahasan Hasil uji coba produk di SMAN 1 Srono dan SMAN 1 Cluring
Banyuwangi menunjukkan bahwa media pembelajaran peta berbasis
web efektif dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Geografi.
Keefektifan media pembelajaran tersebut didukung oleh hasil
penskoran angket guru dan siswa. Hal ini sesuai hasil penelitian
(Rahmawati, Roekhan, & Nurchasanah, 2016) juga menyatakan agar
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan efektif, guru harus
mampu menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan
media pembelajaran yang dapat membantu menyampaikan materi
serta keterampilan kepada siswa.
Media pembelajaran yang kekinian lebih dapat diterima sehingga
siswa memiliki keinginan untuk mempelajarinya. Pembelajaran perlu
menyesuaikan dengan keadaan terkini (Syafiudin, Sumarmi, &
Astina, 2016). Media pembelajaran yang kekinian juga dapat
diciptakan dari melihat lingkungan sekitar. Lingkungan pembelajaran
yang menyenangkan bisa diciptakan dari pembelajaran berbasis
internet. (Rahayu, Pratikto, & Rahayu, 2016) menyatakan bahwa,
”contoh yang terjadi langsung di dalam dunia nyata yang terjadi di
sekitar siswa agar cepat memahami materi”. Upaya agar siswa aktif
dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kontekstual. Lingkungan yang
menyenangkan menjadikan siswa senang untuk belajar.
Media dapat memenuhi kebutuhan dan karakteristik siswa sebagai
perantara pesan dari konkret ke abstrak. Kemampuan berpikir siswa
yang masih dalam tahapoperasional konkret menurut Piaget dimana
siswa membangun konseppengetahuan melalui benda konkret (Ali &
Asrori, 2010).Alat atau bahan untuk pembelajaran dapat membantu
guru ketika memberikan informasi, memunculkan perhatian, pikiran,
rasa dan keinginan siswa untuk belajar. Peran gurudalam
pembelajaran dengan media yaitu memfasilitasi dan
membimbingsiswa sangat dituntut dalam memaksimalkan
pembelajaran.
Penggunaan media berbasis teknologi diharapkan dapat menjalin
komunikasi yang intensif antara siswa dengan guru. Internet
merupakan merupakan hasil kemajuan teknologi yang banyak
digunakan saat ini dan bisa mendukung dalam pembelajaran (Cholid,
Elmunsyah, & Patmanthara, 2016). Hal ini disebabkan teknologi
tersebut telah terbukti mampu memberikan kontribusi bagi siswa
dalam aktivitas pembelajaran mereka. Produk teknologi untuk
keperluan pendidikan yang banyak diteliti oleh para ahli merupakan
dasar pengembangan media ini. Media pembelajaran peta berbasis
web adalah produk dari pengembangan teknologi komunikasi dan
pembelajaran jejaring sosial.
Media pembelajaran peta berbasis web yang dikembangkan setelah
melewati tahap validasi kepada para ahli dan tanggapan siswa.
Setelah tahap validasi diperoleh beberapa saran yang dijadikan
pengembang sebagai acuan untuk memperbaiki produk media yang
dibuat sebelumnya. Beberapa saran yang sesuai dengan tujuan
pengembangan media peta berbasis web adalah dengan memperbaiki
peta, memadatkan materi dan menonjolkan gambar agar dapat lebih
diterima siswa.
Pengembangan media peta berbasis web ini juga merupakan salah
satu bentuk dari pemanfaatan IPTEK yang semakin berkembang
pesat. Media dimanfaatkan dalam pembelajaran mata pelajaran
geografi. Berdasarkan hasil validasi pada para ahli dan uji coba pada
siswa, hasil akhir dari pengembangan ini adalah berupa media
pembelajaran berbasis web, yakni berbagai peta Banyuwangi yang
berisi tentang berbagai materi Geografi kelas XI yang terintegrasi
pada kabupaten Banyuwangi. Media pembelajaran peta berbasis web
ini efektif digunakan untuk siswa. Hal tersebut dikarenakan hasil
keefektifan media yang telah diuji di dua sekolah. Media ini dapat
memfasilitasi siswa dengan sesuai kecepatan belajar siswa masing-
masing.
Hasil analisis dari angket siswa dan juga guru, menunjukkan bahwa
media pembelajaran peta berbasis web mampu menarik dan
memberikan variasi berbeda dalam pembelajaran. Secara umum,
siswa terlihat tertarik dan antusias saat menggunakan media tersebut.
Terlebih media juga menampilkan kegiatan peta-peta, video, dan
gambar. Apalagi pada materi geografi kelas xi masih kurang banyak
media peta kontekstual yang bisa dipakai dan dimanfaatkan oleh
siswa maupun guru. Oleh karena itu, media berbasis web ini dapat
menjadi sumber atau sarana yang efektif dalam pembelajaran
Geografi baik di kelas maupun secara mandiri.

kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya


dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran peta berbasis web
adalah produk penelitian pengembangan dengan menggunakan
model ADDIE (Analysis, Design, Development, and Evaluation)
yang dijalankan atau diakses menggunakan jaringan internet. Produk
yang sudah didesain atau produk setengah jadi kemudian divalidasi
untuk menentukan kevalidan atau kelayakan sebelum diuji coba.
Produk ini divalidasi oleh ahli media. Hasil analisis uji coba lapangan
dilakukan untuk menilai keefektifan produk sebelum digunakan
secara luas. Hasil uji coba oleh guru diperoleh persentase 83,33%,
nilai diperoleh dari presentasi sebesar 50 dari 60 nilai maksimal.
Hasil analisis uji coba lapangan oleh siswa diperoleh persentase 80%,
yang diperoleh dari persentase skor 32 dari skor maksimalnya 40.
Hasil uji coba oleh guru dan siswa tersebut dinyatakan efektif untuk
digunakan secara luas. Berdasarkan hasil uji coba bahwa media ini
dapat digunakan sebagai media pembelajaran Geografi kelas XI
untuk menunjang pembelajaran sehingga siswa lebih memahami
materi Geografi.

Jurnal 2
Judul PENGEMBANGAN PEMANFAATAN MEDIA
PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS PREZI PADA
MATERI DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
Nama jurnal Jurnal Buana
Volume dan halaman Volume 2, no.2
Tahun terbit 2018
pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk media
pembelajaran geografi berbasis prezi pada materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan yang valid dan praktis
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian ini
termasuk penelitian Research and Development dengan
menggunakan model 4-D). Model ini dikembangkan dalam empat
tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran geografi
berbasis prezi berada pada kategori valid dari ahli materi dengan
nilai 89,425%, kategori sangat valid dari ahli media dengan nilai
91,44%, kategori praktis dari guru geografi SMA 8 Padang dengan
nilai 88,46% dan kategori praktis dari siswa dengan nilai 82,34%.
metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian pengembangan atau Research and Development. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling.
Hasil dan pembahasan a.Tahap Define (Pendefinisian)
1) Analisis Awal Akhir
Analisis yang penulis lakukan dengan guru mata pelajaran geografi
didapat gambaran bahwa proses pembelajaran geografi di sekolah
masih didominasi oleh metode yang konvensional seperti metode
ceramah yang membuat pembelajaran menjadi tidak menarik.
Media yang digunakan oleh guru masih kurang menarik perhatian
siswa dalam belajar, respon siswa masih rendah terhadap materi
pelajaran sehingga kurangnya umpan balik dari siswa, dengan tidak
adanya umpan balik dari siswa menjadikan komunikasi bersifat
hanya satu arah. Beberapa materi geografi pada kelas X bersifat
abstak dan sulit untuk divisualisasikan khususnya pada materi
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan.

2) Analisis Siswa
Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik
siswa SMA Negeri 8 Padang dari analisis yang penulis lakukan
didapat beberapa karakteristik siswa yaitu sebagai berikut:
a) Siswa kelas X rata-rata berjumlah 30 orangdengan usia rata-
rata 15-16 tahun.
b) Beberapa materi pada kelas xada yang bersifat abstrak dan
sulit divisualisasikan seperti materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan, perlu ada pengembangan media
pembelajaran geografi yang bisa mendukung untuk materi ini.
c) Penelitian dilakukan khususnya pada kelas X IPS SI BIO 2
dengan jumlah siswa 30 orang.
d) Siswa bersifat sangat terbuka dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
3)Analisis Materi
Dalam pelaksanaan pembelajaran SMAN 8 Padang melaksanakan
kurikulum 2013 yang mengacu pada Permendikud no.21 tahun
2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah yang
memuat tentang tingkat kompetensi dan kompetensi inti sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi inti
meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Ruang lingkup materi yang spesifik untuk semua mata pelajaran
dirumuskan berdasarkan tingkat kompetensi dan kompetensi inti
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Mata pelajaran geografi merupakan salah satu
mata pelajaran yang menggunakan kurikulum acuan standar isi.
Berikut ini adalah tabel penjabaran standar KI dan KD pelajaran
geografi kelas X berdasarkan standar isi Silabus yang dipakai
adalah silabus kurikulum 2013.
Analisis materi dilakukan berdasarkan wawancara dan observasi,
didapat gambaran bahwa pada kompetensi inti dan kompetensi
dasar pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan merupakan pokok bahasan dengan materi yang sifatnya
abstrak serta sulit untuk divisualisasikan dan sulit dipahami oleh
siswa sehingga kurangnya minat siswa pada pelajaran geografi
khususnya pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan. KD 3.6 ini terdiri dari beberapa indikator.
b.Tahap Design (Perancangan)
1)Penyusunan Materi
a) Menentukan dan memahami KI dan KD dinamika atmosfer
dan dampaknya terhadap kehidupan.
b) Menentukan indikator yang mendukung dari KD.
c) Menentukan tujuan pembelajaran yang mendukung dari
indikator.
d) Menentukan materi yang akan digunakan pada aplikasi prezi
sebagai media pembelajaran.
e) Merancang peta konsep yang menghubungkan
materi dalam materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan
f) Membuat uraian materi yang terdapat dalam pokok bahasan
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan.
(1) Karakteristik lapisan-lapisan atmosfer bumi.
(2) Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca.
(3) Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global.
(4) Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap
aktifitas manusia
(5) Pengaruh perubahan iklim global terhadap
kehidupan.
(6) Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan
data cuaca dan iklim di
Indonesia.
g) Mencari gambar serta video yang sesuai dengan submateri
serta untuk mendukung materi dinamika atmosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan.
h) Mencari nilai religi yang sesuai dengan materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan untuk mendukung
materi.
i) Membuat soal-soal latihan yang berhubungan dengan materi
pada setiap pertemuan.
2)Perancangan Awal
Setelah penyusunan konsep materi pelajaran pokok bahasan
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan ditentukan.
Maka dilakukan proses perancangan media pembelajaran geografi.
Proses perancangan ini dilakukan dengan menentukan tampilan,
bentuk, warna dan urutan yang akan ditampilkan mulai dari
apersepsi, KI dan KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan sub
materi, gambar, video, unsur religi, dan soal-soal. Setelah
rancangan media pembelajaran geografi selesai dibuat, maka
langkah selanjutnya adalah membuat media pembelajaran geografi
tersebut menggunakan aplikasi prezi.
c.Tahap Develop (Pengembangan)
Pada tahap develop ini hasil yang diperoleh dari penelitian ini
terdiri atas 6 tahap. Keenam tahap ini meliputi: hasil validasi media
pembelajaran geografi berbasis prezi oleh ahli materi, hasil revisi
media pembelajaran geografi berbasis prezi dari ahli materi, hasil
validasi media pembelajaran geografi geografi berbasis prezi oleh
ahli media, hasil revisi media pembelajaran geografi berbasis prezi
dari ahli media, hasil uji kepraktisan terhadap media pembelajaran
geografi berbasis prezi oleh guru dan hasil uji kepraktisan oleh
siswa. Hasil revisi media pembelajaran geografi geografi dilakukan
dengan mempertimbangkan berbagai saran dan masukan dari ahli
materi, ahli media dan praktikalis dari guru dan siswa terhadap
keterbatasan, kekurangan serta kesalahan yang terdapat dalam
media pembelajaran geografi berbasis prezi.
Hasil validasi media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen validitas yang diisi oleh dosen sebagai ahli
materi. Hasil validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran
geografi berbasis prezi sangat valid untuk digunakan dalam proses
pembelajaran geografi. Media pembelajaran geografi berbasis prezi
ini sangat valid digunakan dalam pembelajaran karena telah
memiliki kelayakan pada komponen isi/materi, kebahasaan,
penyajian, dan kegrafisan yang baik. Hal ini sesuai dengan teori
yang dinyatakan oleh Depdiknas (2008: 28) yang menyatakan
bahwa kriteria penilaian validitas sebuah media pembelajaran
geografi harus mencakup Komponen evaluasi mencakup analisis
isi, kebahasaan, sajian dan kegrafisan. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari uji validitas, belum semua komponen penilaian
mencapai kategori sempurna. Berdasarkan saran dan tanggapan
yang diberikan oleh validator ahli materi maka dilakukan revisi
terhadap media pembelajaran geografi. Revisi yang dilakukan
menyangkut tampilan dari segi warna, ukuran gambar, tata tulis,
menggunakan sumber yang jelas, gambar yang mendukung materi,
dan tata bahasa sesuai EYD. Berdasarkan formula validasi media
pembelajaran geografi berbasis prezi oleh ahli materi yang
memperoleh nilai akhir 89,425% dengan kategori valid, hal ini
sesuai dengan kriteria validitas yang dimodifikasi dari Purwanto
(2009:82).
Hasil validasi media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen validitas oleh ahli media yang diisi oleh
dosen FIP jurusan kurikulum teknologi pendidikan (KTP) dan
dosen FIS jurusan geografi sebagai validator. Hasil validasi oleh
validator menunjukkan bahwa media pembelajaran geografi
berbasis prezi ini sangat valid untuk digunakan dalam proses
pembelajaran karena pada aspek efisiensi memperoleh hasil sangat
valid dan aspek tampilan program memperoleh hasil valid dan pada
aspek kualitas teknis dan kefektifitasan program memperoleh hasil
sangat valid. Berdasarkan formula kevalidan media pembelajaran
geografi berbasis prezi oleh ahli media ini memperoleh nilai akhir
91,44% dengan kategori sangat valid, hal ini sesuai dengan kriteria
validitas yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:82)
Hasil kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen kepraktisan oleh praktisi yang diidi oleh
dua orang guru. Hasil kepraktisan oleh praktisi menunjukkan bahwa
media pembelajaran geografi berbasis prezi ini praktis untuk
digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Mudjijo dalam Aufi Husni (2014 :86) yang
menyatakan bahwa kepraktisan menunjukkan pada tingkat
kemudahan penggunaan, pelaksanaan dan penafsiran hasilnya.
Berdasarkan formula kepraktisan media pembelajaran geografi
berbasis prezi oleh guru yaitu memperoleh nilai akhir 88,46%
dengan kategori praktis, hal ini senada dengan dengan kriteria
kepraktisan yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:102-103)
Hasil kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen kepraktisan oleh praktisi yang diisi oleh
siswa. Hasil kepraktisan oleh praktisi menunjukkan media
pembelajaran geografi berbasis prezi ini praktis untuk digunakan
dalam proses pembelajaran, Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Mudjijo dalam Aufi Husni (2014: 86) yang
menyatakan bahwa kepraktisan menunjukkan pada tingkat
kemudahan penggunaan, pelaksanaan dan penafsiran hasilnya.
Berdasarkan formula kepraktisan media pembelajaran geografi
berbasis prezi oleh siswa yaitu memperoleh nilai akhir 82,34%
dengan kategori praktis, hal ini senada dengan kriteria kepraktisan
yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:102103).
kesimpulan Hasil penelitian pengembangan yaitu tersusunnya media
pembelajaran geografi berbasis prezi pada materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Penyusunan media
pembelajaran geografi barbasis prezi ini sesuai dengan prosedur
pengembangan 4-D yaitu: 1) pendefinisian (define), 2) perancangan
(design), 3) pengembangan (develop), dan 4) penyebaran
(disseminate). Penilaian produk media pembelajaran geografi
berbasis prezi dilakukan oleh ahli materi, ahli media, guru mata
pelajaran geografi serta siswa SMA Negeri 8 Padang kelas X IPS SI
BIO 2 sebanyak 30 orang siswa.
Validasi penilaian oleh ahli materi terhadap media pembelajaran
geografi berbasis prezi pada materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan berada pada kategori validdengan
nilai akhir 89,425%. Hasil penilaian dari ahli media dengan nilai
akhir 91,44% berada pada kategori sangat valid.
Penilaian kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi
pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
dari dua orang guru geografi dengan nilai akhir 88,46% dengan
kategori praktis. Untuk penilaian dari praktisi siswa dengan nilai
akhir adalah 82,34% dengan kategori praktis.
Jurnal 3

Judul PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


GEOGRAFI
BERBASIS MEMORY SPORT PADA MATERI LITOSFER
UNTUK PESERTA DIDIK SMA
Nama jurnal Jurnal Inovasi Tekonologi Pendidikan
Volume dan halaman Volume 4, no.1
Tahun terbit April 2017
pendahuluan Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan pengembangan
produk multimedia pembelajaran geografi berbasis memory
sportyang layak pada peserta didik SMA, dan (2) mendeskripsikan
efektivitas produk multimedia pembelajaran geografi berbasis
memory sport terhadap hasil belajar peserta didik SMA. Penelitian
pengembangan ini menggunakan model pengembangan jenis
prosedural yang diformulasikan oleh Alessi & Trollip. Desain
pengembangan dengan menggunakan model tersebut terdiri dari
tiga fase, yaitu: (1) perencanaan, (2) desain, dan (3)
pengembangan. Penelitian dilakukan di SMAN 6 Yogyakarta.
Subjek coba dalam penelitian pengembangan, yaitu: 2 ahli materi
dan 2 ahli media pada uji alfa, kemudian 22 peserta didik SMA
kelas X pada uji beta. Sedangkan untuk uji efektivitas digunakan 2
kelas, diantaranya ialah kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan
kelas X-3 sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data
menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran geografi
berbasis memory sport dinilai sangat baik yang diperoleh melalui
uji alpha dan uji beta, sehingga layak digunakan untuk sumber
belajar peserta didik.
metode Metode penelitian memuat tentang bagaimana penelitian dan
pengembangan ini dilakukan, diantaranya ialah jenis penelitian,
subjek penelitian, prosedur pengembangan, instrumen dan teknik
analisis data yang akan dijelaskan sebagai berikut. Penelitian ini
menggunakan model penelitian dan pengembangan (research and
development) yang memiliki tujuan untuk mengembangkan
produk pembelajaran berupa multimedia pembelajaran geografi
untuk peserta didik SMA kelas X. Penelitian dan pengembangan
ini menggunakan model pengembangan jenis prosedural yang
diformulasikan oleh Alessi & Trollip untuk menghasilkan produk
pembelajaran berupa multimedia pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Subjek yang digunakan dalam penelitian pengembangan ialah
sebanyak tiga kelompok, diantaranya satu kelompok untuk uji beta
dan dua kelompok dalam uji coba produk untuk perbandingan
hasil belajar(Sumiyati & Surjono, 2014, p. 207).
Model penelitian dan pengembangan Alessi & Trollip (2001, p.
410) mempunyai tiga atribut (three attributes) dan tiga fase (three
phases). Tiga atribut yang dimaksud adalah (1) standards, hal–hal
penting yang diperhitungkan untuk menentukan kualitas produk,
baik ditetapkan oleh pengembang maupun dari klien, (2) ongoing
evaluation, evaluasi yang dilakukan secara terus-menerus selama
proses pengembangan berdasarkan standar yang telah ditetapkan
tersebut, dan (3) project management, pengaturan terhadap
berbagai sumber, seperti keuangan, waktu, materi
Hasil dan pembahasan Hasil Validasi Produk
Kegiatan uji coba produk meliputi uji alfa dan uji beta. Uji alfa
dilakukan masing–masing oleh 2 ahli materi dan 2 ahli media. Uji
beta dilakukan terhadap 22 peserta didik kelas X-8 yang dianggap
mewakili pengguna multimedia pembelajaran geografi kelas X di
SMA N 6 Yogyakarta. Penetapan kelas X-8 sebagai kelas untuk
uji coba multimedia pembelajaran geografi didasarkan pada hasil
obervasi kelas dan diskusi dengan guru Geografi SMA N 6
Yogyakarta. Penetapan kelas X-8 sebagai kelas untuk uji coba
dilandasi oleh kebutuhan peserta didik akan pembelajaran yang
berdaya tarik. Hal tersebut disebabkan karakteristik peserta didik
di kelas X-8 yang sulit sekali untuk dikondisikan dan cenderung
tidak fokus terhadap pembelajaran geografi sehingga hal tersebut
berdampak pada hasil belajar peserta didik.
Validasi terhadap materi yang digunakan untuk multimedia
pembelajaran geografi berbasis memory sport dilakukan oleh 2
orang ahli materi. Data validasi terhadap ahli materi diperoleh
melalui lembar instrumen ahli materi dengan penilaian berskala
Likert yang terdiri dari aspek kualitas materi dan kemanfaatan
materi.
Hasil Revisi Produk
Produk yang telah diuji coba melalui uji alfa dan uji beta
mendapatkan sejumlah revisi atau rekomendasi untuk perbaikan
produk multimedia pembelajaran. Tujuan dilakukannya revisi atau
perbaikan produk ialah agar produk yang dihasilkan dapat
digunakan oleh pengguna secara layak dan berkualitas.
Berdasarkan data deskriptif yang diperoleh dari ahli materi dan
ahli media maka dilakukan revisi tahap pertama, berupa
penambahan materi, pemberian video contoh kejadian, pembuatan
tampilan menjadi fullscreen, penambahan target pengguna dan
identitas program studi, pembesaran ukuran teks dalam pop up,
mengatur pergerakan siklus batuan berdasarkan keinginan
pengguna, meningkatkan konsistensi tmpilan pop up, pembesaran
volume pada video, pemberian terjemahan pada video yang
menggunakan Bahasa Inggris, pemberian pembahasan pada
halaman evaluasi (kuis), dan pencantuman sumber referensi
sumber dan video, dan pemberian pesan akhir program.
Revisi pada tahap kedua dilakukan setelah diperoleh data
deskriptif berupa masukan dari peserta didik. Berdasarkan data
tersebut maka dilakukan perbaikan berupa peningkatan kontras
pada petunjuk, penambahan soal pada evaluasi, dan penambahan
pembahasan tiap-tiap soal pada halaman evaluasi.

Hasil Uji Coba Produk


Produk multimedia yang sudah dapat dikatakan baik atau layak
untuk digunakan sebagai sumber belajar, maka selanjutnya produk
tersebut harus diuji keefektifan dalam pembelajaran. Pengujian
terhadap efektivitas produk multimedia pembelajaran geografi
menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di Kelas X-1
dan Kelas X-3. Kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen
adalah kelas X-1, sedangkan kelas kontrol adalah kelas X-3.
Perbedaan kelas uji efektivitas tersebut dengan kelas uji coba
produk dimaksudkan agar subjek coba berangkat dari kondisi
yang sama yakni belum diberikan perlakuan atau pengalaman
menggunakan multimedia pembelajaran geografi berbasis memory
sport sehingga data yang diperoleh lebih valid dan seimbang.
kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
disampaikan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama,
uji kelayakan produk dilakukan sebanyak dua jenis uji yaitu uji
alfa dan uji beta. Uji alfa dilakukan oleh 2 ahli materi dan 2 ahli
media. Rata-rata penilaian ahli materi terhadap produk multimedia
pembelajaran geografi ialah sebesar 4,18 atau dikategorikan
sangat baik, sedangkan ratarata penilaian ahli media ialah sebesar
4,09 atau dikategorikan sangat baik. Uji beta dilakukan oleh
peserta didik kelas X di SMA N 6 Yogyakarta. Rata-rata penilaian
oleh peserta didik atau pengguna ialah sebesar 4,09 atau
dikategorikan sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa produk multimedia pembelajaran geografi memiliki
kualitas yang baik sehingga layak digunakan untuk pembelajaran
geografi.
Kedua, uji efektivitas atau keampuhan dilakukan setelah uji
kelayakan produk multimedia pembelajaran. Pelaksanaan uji
efektivitas tersebut didasarkan hasil uji t (t-test) pada nilai pretest
dan posttest 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil terhadap uji efektivitas tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan multimedia pembelajaran geografi berbasis memory
sport secara signifikan terbukti lebih efektif daripada multimedia
pembelajaran geografi biasa. Nilai gain (perolehan) antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai gain kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan berbeda secara
signifikan.
Jurnal 4

Judul PENGARUH METODE PEMBELAJARAN RESITASI BERBASIS


INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY
(ICT)TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS
X IPS DI SMA NEGERI 1 PALEMBANG

Nama jurnal Jurnal Swarnabhumi


Volume dan halaman Vol. 3, No. 2
Tahun terbit Agustus 2018
pendahuluan Metode pembelajaran resitasi(penugasan) adalah metode penyajian
bahan pembelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar
peserta didik melakukan kegiatan belajar. Metode Resitasi adalah
cara untuk mengajar yang dilakukan dengan jalan tugas khusus
kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu diluar jam pelajaran.
Tujuan dalam penenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
metode pembelajaran Resitasi berbasis Information Communication
Technology (ICT) terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu metode penelitian eksperimen, dengan Design Quasi
Eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik
observasi, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada pengaruh metode pembelajaran resitasi berbasis ICT
(Information Communication Technology) terhadap hasil belajar
geografi pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Palembang. Hasil
Resitasi kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 75,71, hasil belajar
kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 84,28 dan hasil kelas kontrol
dengan rata-rata nilai 65,4. Hal tersebut dapat dibuktikan dari analisis
data yang menggunakan uji statistik aplikasi SPSS Versi 22 bahwa
nilai thitung = 5,884 lebih besar dari ttabel = 1,69 dengan taraf
signifikansi 0,05 dimana t-hitung > t-tabel (5,884 > 1,69). Maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
metode Metode penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran resitasi berbasis ICT dalam pembelajaran geografi.
Selain itu, juga untuk mendapatkan gambaran hasil belajar siswa
kelas X IPS SMA Negeri 1 Palembang setelah belajar dengan
menggunakan media pembelajaran resitasi berbasis ICT. Desain
penelitian yang digunakan dalam desain ini adalah desain penelitian
Posttest-
Only Control Design. Desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih
karena pertibangan tertentu, kelompok pertama diberi perlakuan (X)
dengan menggunakan metode Resitasi berbasis ICT dan kelompok
yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut eksperimen
dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kontrol.
Hasil dan pembahasan Setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data akan
dianalisis untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh metode
pembelajaran resitasi berbasis ICT (Information Communication
Technology) terhadap hasil belajar geografi siswa kelas X di SMA
Negeri 1 Palembang tahun pelajaran 2018/2019. Dari hasil nilai
Resitasi terdapat nilai terendah dan tertinggi, nilai terendah yaitu 55
dan nilai tertinggi 95 dengan jumlah 2650 dan rata-rata 75,71. Dari
35 siswa, 21 siswa mendapatkan hasil tuntas dan 14 siswa tidak
tuntas.
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Analisis statistik
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS 22.
Data yang diperoleh dari nilai kelas eksperimendan kelas
kontrolsiswa kelas X IPS 1 dan X IPS 3 seperti yang ditunjukkan
tabel 4.13 di atas, terlihat bahwa nilai kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki taraf signifikansi lebih dari 0,05 ( 0,200 >0,05) ini
artinya data nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal.
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari varians yang sama atau tidak dan membuktikan kesamaan
varians kelompok yang membentuk sampel tersebut. Analisa yang
digunakan untuk menguji kesamaan varians dalam penelitian ini
menggunakan uji-F menggunakan Program SPSS versi 22, dasar
pengambilan keputusan dari tes homogenitas ini yaitu jika nilai
signifikansi lebih dari 0,05 maka distribusi data adalah homogen,
begitu juga sebaliknya jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
distribusi data adalah tidak homogen. Hasil uji homogenitas
penelitian diketahui memiliki taraf signifikansi (p) sebesar 0,189
artinya p > 0,05. Maka dapat disimpulkan data nilai kelas eksperimen
dan nilai kelas kontrolmemiliki varians yang homogen.
Hasil analisis data diketahui bahwa nilai thitungsebesar 6,374 dengan
nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000. Kemudian nilai thitung
dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% dari d.b =
(N1) = (35-1) = 34, sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,69. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada ttabel
(6,347>1,69). Apabila dibandingkan dengan nilai signifikansi (2-
tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 0,05 (0,000<0,05),
maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan diterima. Artinya
terdapat pengaruh metode pembelajaran resitasi berbasis ICT
(Information Communication Technology) terhadap hasil belajar
geografi pada siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Palembang
dimana nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
kelas control.
Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi terdapat
pengaruh yang signifikan dari penerapan metode pembelajaran
resitasi berbasis ICT (Information Communication Technology)
terhadap hasil belajar geografi pada siswa kelas X IPS di SMA
Negeri 1 Palembang diterima. Ini berarti hipotesis nol (Ho) yang
berbunyi “tidak ada pengaruh yang signifikan dari penerapan metode
pembelajaran resitasi berbasis ICT (Information Communication
Technology) terhadap hasil belajar geografi pada siswa kelas X IPS
di SMA Negeri 1 Palembang” ditolak.
Penerapan metode pembelajaran resitasi berbasis ICT (Information
Communication Technology) merupakan penggunaan metode
pembelajaran yang seharusnya diterapkan oleh semua guru di SMA
Negeri 1 Palembang, karena metode ini mampu memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Sebelum
menerapkan metode pembelajaran resitasi berbasis ICT (Information
Communication Technology) tersebut peneliti mengumpulkan
dokumentasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah
sampel yang diambil secara Random ini memiliki kesesuaian dengan
tingkat kecerdasan siswa dari kedua kelas tersebut.
Dalam penelitian pengaruh metode pembelajaran resitasi berbasis
ICT (Information Communication Technology) terhadap hasil belajar
geografi pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Palembang, peneliti
menggunakan dua kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas X IPS
1 yang berjumlah 35 orang siswa dan kelas X IPS 3 sebagai kelas
kontrol berjumlah 35 siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
data hasil dokumentasi ternyata kelas X IPS 1 dan kelas X IPS 3
memiliki nilai yang homogen sehingga sangat tepat untuk dijadikan
sampel penelitian.
Pada penelitian di kelompok eksperimen, diadakan pertemuan
sebanyak tiga kali, dimana pertemuan pertama peneliti melakukan
kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen maupun kontrol sebanyak
tiga indikator, dilanjutkan dengan pertemuan kedua dan kegiatan
pembelajaran melanjutkan tiga indikator berikutnya. Dalam proses
kegiatan pembelajaran kelas eksperimen diberikan metode
pembelajaran resitasi berbasis ICT (Information Communication
Technology) sedangkan kelas kontrol tidak diberikan metode
pembelajaran resitasi berbasis ICT (Information Communication
Technology) dan hanya belajar secara konvensional. Setelah minggu
ketiga (pertemuan ketiga) diadakan tes akhir hasil belajar pada siswa
untuk melihat pengaruh dari metode pembelajaran resitasi berbasis
ICT (Information Communication Technology) terhadap hasil belajar
geografi pada siswa kelas X IPS 1 dan X IPS 3 di SMA Negeri 1
Palembang.
Setelah diperoleh data hasil tes siswa kelas eksperimen maupun kelas
kontrol, maka peneliti melakukan analisis data tes tersebut. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan Uji-t yang terdiri dari uji
normalitas data dan uji homogenitas data. Uji normalitas data
dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu peyebaran
data, kemudian uji homogenitas data diperlukan untuk membuktikan
persamaan variansi kelompok sampel.
Analisis data diketahui bahwa nilai thitung sebesar 6,374 dengan
nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000. Kemudian nilai thitung
dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% dari d.b =
(N1) = (35-1) = 34, sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,69. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada ttabel
(6,347>1,69). Apabila dibandingkan dengan nilai signifikansi (2-
tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 0,05 (0,000<0,05),
maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan diterima. Artinya
terdapat pengaruh metode pembelajaran resitasi berbasis ICT
(Information Communication Technology) terhadap hasil belajar
geografi pada siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Palembang
dimana nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
kelas Kontrol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, sampel
berasal dari populasi yang sama. Jadi, data penelitian yang berasal
dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengikuti distribusi
normal dan homogen.
Hasil penelitian Wibisono, (2017) dengan judul Efektivitas
Penggunaan Grup Sosial Media Whatsapp sebagai Media Edukasi
Penanganan Pertama Cedera Muskuloskeletal pada Pelatih Sepak
Bola, menunjukkan bahwa; 1. Pemberian intervensi berupa video
yang diberikan melalui whatsapp membantu peningkatan nilai atau
skor pelatih mengenai penanganan pertama cedera musculoskeletal;
2. Terdapat pengaruh yang signifikan intervensi video melalui grup
social media whatsapp dengan t hitung adalah -4.699 dengan
probabilitas 0,000 < 0,05; 3. Pemberian intervensi video melalui
whatsapp dinilai mampu meningkatkan pengetahuan pelatih.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Humairoh, 2011(Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Geografi) Siswa pada Kelas
VII di MTs. Daarul Hikmah Pamulang). Hasil penelitian diperoleh
nilai regresi “r” tabel =0,419. Jika dilihat dari pada taraf signifikansi
5% (0,419>0,349) sehingga disimpulkan bahwa pengaruh metode
pemberian tugas dan resitasi memberikan kontribusi positif terhadap
hasil belajar siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode Resitasi berbasis Information Communication Technology
(ICT) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar geografi siswa
kelas X IPS pada pokok bahasan pengetahuan dasar geografi.
Penelitian yang dilakukan oleh setiap peneliti tentu memiliki temuan-
temuan yang berbeda, sedangkan temuan yang di temukan oleh
peneliti adanya kelebihan dan kelemahan. Adapun,
kelebihan pada saat penelitian yaitu
1. Dapat merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
individual ataupun kelompok;
2. Dapat mengembangkan kemandirian siswa;
3. Dapat mengembangkan kreatifitas siswa;
4. Dapat meningkatkan keinginan belajar;
5. Menggunakan media sosial sebagai alat untuk melakukan
proses belajar mengajar;
6. Menggali informasi melalui ICT (information communication
technology);
7. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai, karena tidak
semua sekolah memiliki sarana dan prasarana tersebut.
Sedangkan kelemahan peneliti yaitu
1. Sulitnya mengontrol siswa saat diskusi online;
2. Saat peneliti memberi penugasan melalui grup Whatsapp,
sebagian siswa hanya menerima saja tetapi tidak merespon dengan
cepat;
3. Siswa kurang memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Untuk
peneliti lain hendaknya bisa mengembangkan lagi metode
pembelajaran resitasi berbasis ICT (information communication
technology) agar siswa dapat menggunakan sarana dan prasarana
yang ada, sehingga hasil belajar geografi siswa dapat meningkat.

kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hasil


belajar geografi siswa kelas yang diajar dengan menggunakan
metode pembelajaran resitasi berbasis ICT lebih tinggi dari hasil
belajar geografi siswa yang diajar dengan metode klasikal. Dengan
kata lain, dapat disimpulkan terdapat pengaruh dari penerapan
pembelajaran metode resitasi berbasis ICT terhadap hasil belajar
geografi siswa.
Jurnal 5

judul PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA
KELAS X DI SMA NEGERI 1 SUNGAI TABUK
Nama jurnal Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, 6 (2)
Oktober 2017
Volume dan volume 6 , no.2
halaman
Tahun terbit Oktober 2017
pendahuluan SMA Negeri 1 Sungai Tabuk telah mempunyai sarana dan prasarana dalam
pembelajaran berbasis TIK, tetapi dalam proses belajar mengajar guru di
SMA Negeri 1 Sungai Tabuk kurang memanfaatkan TIK yang telah
dimiliki. Dengan kurangnya pembelajaran berbasis TIK, sehingga
pembelajaran kurang menarik dan inovatif dan membosankan. Dalam hal
ini kurang meningkatkan motivasi dan prestasi belajar di SMA Negeri 1
Sungai Tabuk. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angkaangka. Penentuan
sampel menggunakan teknik probabilitas sampling. Dari hasil penelitian
yang dilakukan, adanya perbedaan prestasi belajar dari pembelajaran
berbasis powerpoint dengan pembelajaran konvensional. Prestasi belajar
yang menggunakan pembelajaran berbasis powerpoint lebih tinggi
dibandingkan dengan prestasi belajar yang menggunakan pembelajarn
konvensional. Dan adanya perbedaan prestasi belajar dari pembelajaran
berbasis internet dengan pembelajaran konvensional. Prestasi belajar yang
menggunakan pembelajaran berbasis internet lebih tinggi dibandingkan
dengan prestasi belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional,
tetapi prestasi belajar yang menggunakan pembelajaran berbasis internet
lebih signifikan dalam peningkatan prestasi belajar siswa.Pembelajaran
berbasis TIK yang dapat meningkatkan prestasi belajar yang terbukti dari
analisa penelitian ini peneliti memberikan saran kepada guru dalam proses
belajar mengajar menggunakan pembelajaran berbasis TIK yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa
metode Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena
penelitian ini disajikan dengan angkaangka. Penentuan sampel
menggunakan teknik probabilitas sampling. Dari hasil penelitian yang
dilakukan, adanya perbedaan prestasi belajar dari pembelajaran berbasis
powerpoint dengan pembelajaran konvensional
Hasil dan A.Hasil Penelitian
pembahasan
Pada bagian ini peneliti memaparkan proses pengumpulan data secara
singkat dan empiris di lapangang yang menyangkut segala langkah
kerja penelitian yang dilakukan di lapangan.
1. Kuesioner (angket).
Dari hasil analisis data angket kelas X-1 kelompok eksperimen
dalam pembelajaran media powerpoint pada tabel 4.2 dapat
dinyatakan bahwa siswa-siswi kelas X-1 mempunyai semangat
(motivasi) dalam pembelajaran media powerpoint yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sedangkan dari hasil analisis data angket kelas X-3 kelompok
eksperimen dalam pembelajaran berbasis web (internet) pada tabel
4.4 dapat dinyatakan bahwa siswa-siswi kelas X-3 mempunyai
semangat (motivasi) dalam pembelajaran berbasis web (internet)
yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Observasi (pengamatan).
Jadi, dari hasil observasi pada tabel4.10 dan 4.11 maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media
powerpoint dan internetyang dilakukan oleh guru berlangsung
dengan baik sesuai dengan teori dan langkah–langkah
pembelajaran yang telah dibuat. Pada pertemuan pertama guru
tidak jelas untuk menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan dan tidak melakukan penguatan terhadap siswa. Pada
pertemuan kedua aspek yang diamati sudah terlaksana dengan
baik, tujuan pembelajaran dan penguatan sudah dilaksanakan.
Kemudian, pada pertemuan pertama dan kedua diakhiri dengan
evaluasi untukmendapat nilai hasil belajar siswa. Tindakan yang
dilakukan oleh guru tersebut selama 2xpertemuan mengacu pada
RPP (Rencana PelaksanaanPembelajaran) yang didesain
menggunakan pembelajaran media powerpoint dan internet yang
dibedakan atas kegiatan EEK (Elaborasi, Eksplorasi, Konfirmasi).
3. Test.
Dari data test tersebut diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 2 Analisis Data Pembelajaran Dengan Media Powerpoint
Kelas X-1 Kel. Kelas X-3 Kel.
No. Data Ekperimen Kontrol
Pretest Postest Pretest Postest
1. Nilai tertinggi 85 85 75 85
2. Nilai terendah 5 20 10 40
3. Mean 42 72 37 64
4. Modus 45 85 45 65
40 75 38 65
334,084 242,492 211,171 115,456
5. Median
6. Varian
7. Standar Deviasi 18,278 15,5722 14,5317 10,7451

Tabel 3 Analisis Data Pembelajaran Berbasis Internet


Kelas X-1 Kel. Kelas X-3 Kel.
No. Data Kontrol Ekperimen
Pretest Postest Pretest Postest
1. Nilai tertinggi 75 85 70 90
2. Nilai terendah 10 30 10 45
3. Mean 42 61 39 76
4. Modus 25 70 40 80

6. Varian
7. Standar Deviasi 17,2488 16,3632 14,6764 10,7644
45 65 40 80
297,523 267,755 215,397 115,873
5. Median

4. Perlakuan terhadap kelas


Pada penelitian ini penulis bertindak sebagai observer. Kegiatan
yang dilakukan pada tahapan perencanaan penelitian ini yaitu
menyiapkan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
membuat pedoman penilaian, menyiapkan materi yang sesuai
dengan kompetensi yang akan diajarkan dan membuat media
pembelajaran yang berupa powerpoint dan pengarahan dalam
menggunakan internet.

Pembahasan
Dalam penelitian ini bila kita lihat bahwa hasil pembelajaran yang diperoleh
dapat disimpulkan pada pembelajaran berbasis internet lebih berpengaruh
dari pada pembelajaran yang menggunakan media powerpoint, hal ini
disebabkan:
1. Pembelajaran berbasis internet lebih banyak dikuasai oleh siswa dari
pada menjalankan program powerpoint.
2. Pembelajaran berbasis internet materi pembelajaran yang diperoleh
lebih banyak dari pada program powerpoint, materi yang ada terbatas pada
program powerpoint.
3. Pembelajaran berbasis internet tidak hanya bisa diakses melalaui
laptop melainkan bisa diakses dengan smartphone. Powerpoint sebetulnya
juga bisa diakses melalui smartphone, tetapi lebih baik menggunakan laptop
untuk menjalankan program powerpoint.
4. Pembelajaran berbasis internet dapat dilaksanakan dimana saja tidak
tergantung pada ruangan, sedangkan pembelajaran dengan powerpoint
banyak terpaku di dalam ruangan sehingga anak juga bisa merasa bosan.
kesimpulan Dilihat dari hasil penelitian hipotesis yang ada diterima yaitu Ha: Adanya
perbedaan antara pembelajaran berbasis TIK dengan pembelajaran
konvensional dalam mata pelajaran Geografi untuk meningkatkan prestasi
belajar di SMAN 1 Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Dilihat dari hasil
observasi pembelajaran berbasis TIK yang dilakukan oleh guru berlangsung
dengan baik sesuai dengan teori dan langkah-langkah pembelajaran yang
telah dibuat. Tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut sudah mengacu
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Berdasarkan hasil angket pemahaman konsep peserta didik sesudah
perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK diketahui terdapatnya motivasi belajar pada siswa yang dapat
dibuktikan dalam peningkatan hasil nilai pretest-postest pada kelas
eksperimen.Kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran
berbasis TIK dibandingkan dengan kelompok kontrol pada pembelajaran
konvensional terdapat perbedaan yang siknifikan hasil prestasi belajar
siswa. Perbedaan ini dapat dilihat dari skor ratarata gain dari skor pretest
dan postest pada kedua kelompok tersebut.
Kelompok eksperimen dalam pembelajaran berbasis TIK lebih efektif dari
pada kelompok kontrol. Pembelajaran berbasis TIK dapat membantu dalam
proses pembelajaran dan dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga
meningkatkan prestasi belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai