Anda di halaman 1dari 19

Jurnal 1

Judul PENGEMBANGAN PEMANFAATAN MEDIA


PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS PREZI PADA
MATERI DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
Nama jurnal Jurnal Buana
Volume dan halaman Volume 2, no.2
Tahun terbit 2018
pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk media
pembelajaran geografi berbasis prezi pada materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan yang valid dan praktis
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian ini
termasuk penelitian Research and Development dengan
menggunakan model 4-D). Model ini dikembangkan dalam empat
tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran geografi
berbasis prezi berada pada kategori valid dari ahli materi dengan
nilai 89,425%, kategori sangat valid dari ahli media dengan nilai
91,44%, kategori praktis dari guru geografi SMA 8 Padang dengan
nilai 88,46% dan kategori praktis dari siswa dengan nilai 82,34%.
metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian pengembangan atau Research and Development. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling.
Hasil dan pembahasan a.Tahap Define (Pendefinisian)
1) Analisis Awal Akhir
Analisis yang penulis lakukan dengan guru mata pelajaran geografi
didapat gambaran bahwa proses pembelajaran geografi di sekolah
masih didominasi oleh metode yang konvensional seperti metode
ceramah yang membuat pembelajaran menjadi tidak menarik.
Media yang digunakan oleh guru masih kurang menarik perhatian
siswa dalam belajar, respon siswa masih rendah terhadap materi
pelajaran sehingga kurangnya umpan balik dari siswa, dengan tidak
adanya umpan balik dari siswa menjadikan komunikasi bersifat
hanya satu arah. Beberapa materi geografi pada kelas X bersifat
abstak dan sulit untuk divisualisasikan khususnya pada materi
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan.

2) Analisis Siswa
Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik
siswa SMA Negeri 8 Padang dari analisis yang penulis lakukan
didapat beberapa karakteristik siswa yaitu sebagai berikut:
a) Siswa kelas X rata-rata berjumlah 30 orangdengan usia rata-
rata 15-16 tahun.
b) Beberapa materi pada kelas xada yang bersifat abstrak dan
sulit divisualisasikan seperti materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan, perlu ada pengembangan media
pembelajaran geografi yang bisa mendukung untuk materi ini.
c) Penelitian dilakukan khususnya pada kelas X IPS SI BIO 2
dengan jumlah siswa 30 orang.
d) Siswa bersifat sangat terbuka dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
3)Analisis Materi
Dalam pelaksanaan pembelajaran SMAN 8 Padang melaksanakan
kurikulum 2013 yang mengacu pada Permendikud no.21 tahun
2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah yang
memuat tentang tingkat kompetensi dan kompetensi inti sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi inti
meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Ruang lingkup materi yang spesifik untuk semua mata pelajaran
dirumuskan berdasarkan tingkat kompetensi dan kompetensi inti
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Mata pelajaran geografi merupakan salah satu
mata pelajaran yang menggunakan kurikulum acuan standar isi.
Berikut ini adalah tabel penjabaran standar KI dan KD pelajaran
geografi kelas X berdasarkan standar isi Silabus yang dipakai
adalah silabus kurikulum 2013.
Analisis materi dilakukan berdasarkan wawancara dan observasi,
didapat gambaran bahwa pada kompetensi inti dan kompetensi
dasar pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan merupakan pokok bahasan dengan materi yang sifatnya
abstrak serta sulit untuk divisualisasikan dan sulit dipahami oleh
siswa sehingga kurangnya minat siswa pada pelajaran geografi
khususnya pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan. KD 3.6 ini terdiri dari beberapa indikator.
b.Tahap Design (Perancangan)
1)Penyusunan Materi
a) Menentukan dan memahami KI dan KD dinamika atmosfer
dan dampaknya terhadap kehidupan.
b) Menentukan indikator yang mendukung dari KD.
c) Menentukan tujuan pembelajaran yang mendukung dari
indikator.
d) Menentukan materi yang akan digunakan pada aplikasi prezi
sebagai media pembelajaran.
e) Merancang peta konsep yang menghubungkan
materi dalam materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan
f) Membuat uraian materi yang terdapat dalam pokok bahasan
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan.
(1) Karakteristik lapisan-lapisan atmosfer bumi.
(2) Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca.
(3) Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global.
(4) Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap
aktifitas manusia
(5) Pengaruh perubahan iklim global terhadap
kehidupan.
(6) Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan
data cuaca dan iklim di
Indonesia.
g) Mencari gambar serta video yang sesuai dengan submateri
serta untuk mendukung materi dinamika atmosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan.
h) Mencari nilai religi yang sesuai dengan materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan untuk mendukung
materi.
i) Membuat soal-soal latihan yang berhubungan dengan materi
pada setiap pertemuan.
2)Perancangan Awal
Setelah penyusunan konsep materi pelajaran pokok bahasan
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan ditentukan.
Maka dilakukan proses perancangan media pembelajaran geografi.
Proses perancangan ini dilakukan dengan menentukan tampilan,
bentuk, warna dan urutan yang akan ditampilkan mulai dari
apersepsi, KI dan KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan sub
materi, gambar, video, unsur religi, dan soal-soal. Setelah
rancangan media pembelajaran geografi selesai dibuat, maka
langkah selanjutnya adalah membuat media pembelajaran geografi
tersebut menggunakan aplikasi prezi.
c.Tahap Develop (Pengembangan)
Pada tahap develop ini hasil yang diperoleh dari penelitian ini
terdiri atas 6 tahap. Keenam tahap ini meliputi: hasil validasi media
pembelajaran geografi berbasis prezi oleh ahli materi, hasil revisi
media pembelajaran geografi berbasis prezi dari ahli materi, hasil
validasi media pembelajaran geografi geografi berbasis prezi oleh
ahli media, hasil revisi media pembelajaran geografi berbasis prezi
dari ahli media, hasil uji kepraktisan terhadap media pembelajaran
geografi berbasis prezi oleh guru dan hasil uji kepraktisan oleh
siswa. Hasil revisi media pembelajaran geografi geografi dilakukan
dengan mempertimbangkan berbagai saran dan masukan dari ahli
materi, ahli media dan praktikalis dari guru dan siswa terhadap
keterbatasan, kekurangan serta kesalahan yang terdapat dalam
media pembelajaran geografi berbasis prezi.
Hasil validasi media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen validitas yang diisi oleh dosen sebagai ahli
materi. Hasil validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran
geografi berbasis prezi sangat valid untuk digunakan dalam proses
pembelajaran geografi. Media pembelajaran geografi berbasis prezi
ini sangat valid digunakan dalam pembelajaran karena telah
memiliki kelayakan pada komponen isi/materi, kebahasaan,
penyajian, dan kegrafisan yang baik. Hal ini sesuai dengan teori
yang dinyatakan oleh Depdiknas (2008: 28) yang menyatakan
bahwa kriteria penilaian validitas sebuah media pembelajaran
geografi harus mencakup Komponen evaluasi mencakup analisis
isi, kebahasaan, sajian dan kegrafisan. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari uji validitas, belum semua komponen penilaian
mencapai kategori sempurna. Berdasarkan saran dan tanggapan
yang diberikan oleh validator ahli materi maka dilakukan revisi
terhadap media pembelajaran geografi. Revisi yang dilakukan
menyangkut tampilan dari segi warna, ukuran gambar, tata tulis,
menggunakan sumber yang jelas, gambar yang mendukung materi,
dan tata bahasa sesuai EYD. Berdasarkan formula validasi media
pembelajaran geografi berbasis prezi oleh ahli materi yang
memperoleh nilai akhir 89,425% dengan kategori valid, hal ini
sesuai dengan kriteria validitas yang dimodifikasi dari Purwanto
(2009:82).
Hasil validasi media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen validitas oleh ahli media yang diisi oleh
dosen FIP jurusan kurikulum teknologi pendidikan (KTP) dan
dosen FIS jurusan geografi sebagai validator. Hasil validasi oleh
validator menunjukkan bahwa media pembelajaran geografi
berbasis prezi ini sangat valid untuk digunakan dalam proses
pembelajaran karena pada aspek efisiensi memperoleh hasil sangat
valid dan aspek tampilan program memperoleh hasil valid dan pada
aspek kualitas teknis dan kefektifitasan program memperoleh hasil
sangat valid. Berdasarkan formula kevalidan media pembelajaran
geografi berbasis prezi oleh ahli media ini memperoleh nilai akhir
91,44% dengan kategori sangat valid, hal ini sesuai dengan kriteria
validitas yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:82)
Hasil kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen kepraktisan oleh praktisi yang diidi oleh
dua orang guru. Hasil kepraktisan oleh praktisi menunjukkan bahwa
media pembelajaran geografi berbasis prezi ini praktis untuk
digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Mudjijo dalam Aufi Husni (2014 :86) yang
menyatakan bahwa kepraktisan menunjukkan pada tingkat
kemudahan penggunaan, pelaksanaan dan penafsiran hasilnya.
Berdasarkan formula kepraktisan media pembelajaran geografi
berbasis prezi oleh guru yaitu memperoleh nilai akhir 88,46%
dengan kategori praktis, hal ini senada dengan dengan kriteria
kepraktisan yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:102-103)
Hasil kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen kepraktisan oleh praktisi yang diisi oleh
siswa. Hasil kepraktisan oleh praktisi menunjukkan media
pembelajaran geografi berbasis prezi ini praktis untuk digunakan
dalam proses pembelajaran, Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Mudjijo dalam Aufi Husni (2014: 86) yang
menyatakan bahwa kepraktisan menunjukkan pada tingkat
kemudahan penggunaan, pelaksanaan dan penafsiran hasilnya.
Berdasarkan formula kepraktisan media pembelajaran geografi
berbasis prezi oleh siswa yaitu memperoleh nilai akhir 82,34%
dengan kategori praktis, hal ini senada dengan kriteria kepraktisan
yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:102103).
kesimpulan Hasil penelitian pengembangan yaitu tersusunnya media
pembelajaran geografi berbasis prezi pada materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Penyusunan media
pembelajaran geografi barbasis prezi ini sesuai dengan prosedur
pengembangan 4-D yaitu: 1) pendefinisian (define), 2) perancangan
(design), 3) pengembangan (develop), dan 4) penyebaran
(disseminate). Penilaian produk media pembelajaran geografi
berbasis prezi dilakukan oleh ahli materi, ahli media, guru mata
pelajaran geografi serta siswa SMA Negeri 8 Padang kelas X IPS SI
BIO 2 sebanyak 30 orang siswa.
Validasi penilaian oleh ahli materi terhadap media pembelajaran
geografi berbasis prezi pada materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan berada pada kategori validdengan
nilai akhir 89,425%. Hasil penilaian dari ahli media dengan nilai
akhir 91,44% berada pada kategori sangat valid.
Penilaian kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi
pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
dari dua orang guru geografi dengan nilai akhir 88,46% dengan
kategori praktis. Untuk penilaian dari praktisi siswa dengan nilai
akhir adalah 82,34% dengan kategori praktis.
Jurnal 2

judul PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA
KELAS X DI SMA NEGERI 1 SUNGAI TABUK
Nama jurnal Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, 6 (2)
Oktober 2017
Volume dan volume 6 , no.2
halaman
Tahun terbit Oktober 2017
pendahuluan SMA Negeri 1 Sungai Tabuk telah mempunyai sarana dan prasarana dalam
pembelajaran berbasis TIK, tetapi dalam proses belajar mengajar guru di
SMA Negeri 1 Sungai Tabuk kurang memanfaatkan TIK yang telah
dimiliki. Dengan kurangnya pembelajaran berbasis TIK, sehingga
pembelajaran kurang menarik dan inovatif dan membosankan. Dalam hal
ini kurang meningkatkan motivasi dan prestasi belajar di SMA Negeri 1
Sungai Tabuk. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angkaangka. Penentuan
sampel menggunakan teknik probabilitas sampling. Dari hasil penelitian
yang dilakukan, adanya perbedaan prestasi belajar dari pembelajaran
berbasis powerpoint dengan pembelajaran konvensional. Prestasi belajar
yang menggunakan pembelajaran berbasis powerpoint lebih tinggi
dibandingkan dengan prestasi belajar yang menggunakan pembelajarn
konvensional. Dan adanya perbedaan prestasi belajar dari pembelajaran
berbasis internet dengan pembelajaran konvensional. Prestasi belajar yang
menggunakan pembelajaran berbasis internet lebih tinggi dibandingkan
dengan prestasi belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional,
tetapi prestasi belajar yang menggunakan pembelajaran berbasis internet
lebih signifikan dalam peningkatan prestasi belajar siswa.Pembelajaran
berbasis TIK yang dapat meningkatkan prestasi belajar yang terbukti dari
analisa penelitian ini peneliti memberikan saran kepada guru dalam proses
belajar mengajar menggunakan pembelajaran berbasis TIK yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa
metode Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena
penelitian ini disajikan dengan angkaangka. Penentuan sampel
menggunakan teknik probabilitas sampling. Dari hasil penelitian yang
dilakukan, adanya perbedaan prestasi belajar dari pembelajaran berbasis
powerpoint dengan pembelajaran konvensional
Hasil dan A.Hasil Penelitian
pembahasan
Pada bagian ini peneliti memaparkan proses pengumpulan data secara
singkat dan empiris di lapangang yang menyangkut segala langkah
kerja penelitian yang dilakukan di lapangan.
1. Kuesioner (angket).
Dari hasil analisis data angket kelas X-1 kelompok eksperimen
dalam pembelajaran media powerpoint pada tabel 4.2 dapat
dinyatakan bahwa siswa-siswi kelas X-1 mempunyai semangat
(motivasi) dalam pembelajaran media powerpoint yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sedangkan dari hasil analisis data angket kelas X-3 kelompok
eksperimen dalam pembelajaran berbasis web (internet) pada tabel
4.4 dapat dinyatakan bahwa siswa-siswi kelas X-3 mempunyai
semangat (motivasi) dalam pembelajaran berbasis web (internet)
yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Observasi (pengamatan).
Jadi, dari hasil observasi pada tabel4.10 dan 4.11 maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media
powerpoint dan internetyang dilakukan oleh guru berlangsung
dengan baik sesuai dengan teori dan langkah–langkah
pembelajaran yang telah dibuat. Pada pertemuan pertama guru
tidak jelas untuk menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan dan tidak melakukan penguatan terhadap siswa. Pada
pertemuan kedua aspek yang diamati sudah terlaksana dengan
baik, tujuan pembelajaran dan penguatan sudah dilaksanakan.
Kemudian, pada pertemuan pertama dan kedua diakhiri dengan
evaluasi untukmendapat nilai hasil belajar siswa. Tindakan yang
dilakukan oleh guru tersebut selama 2xpertemuan mengacu pada
RPP (Rencana PelaksanaanPembelajaran) yang didesain
menggunakan pembelajaran media powerpoint dan internet yang
dibedakan atas kegiatan EEK (Elaborasi, Eksplorasi, Konfirmasi).
3. Test.
Dari data test tersebut diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 2 Analisis Data Pembelajaran Dengan Media Powerpoint
Kelas X-1 Kel. Kelas X-3 Kel.
No. Data Ekperimen Kontrol
Pretest Postest Pretest Postest
1. Nilai tertinggi 85 85 75 85
2. Nilai terendah 5 20 10 40
3. Mean 42 72 37 64
4. Modus 45 85 45 65
40 75 38 65
334,084 242,492 211,171 115,456
5. Median
6. Varian
7. Standar Deviasi 18,278 15,5722 14,5317 10,7451

Tabel 3 Analisis Data Pembelajaran Berbasis Internet


Kelas X-1 Kel. Kelas X-3 Kel.
No. Data Kontrol Ekperimen
Pretest Postest Pretest Postest
1. Nilai tertinggi 75 85 70 90
2. Nilai terendah 10 30 10 45
3. Mean 42 61 39 76
4. Modus 25 70 40 80

6. Varian
7. Standar Deviasi 17,2488 16,3632 14,6764 10,7644
45 65 40 80
297,523 267,755 215,397 115,873
5. Median

4. Perlakuan terhadap kelas


Pada penelitian ini penulis bertindak sebagai observer. Kegiatan
yang dilakukan pada tahapan perencanaan penelitian ini yaitu
menyiapkan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
membuat pedoman penilaian, menyiapkan materi yang sesuai
dengan kompetensi yang akan diajarkan dan membuat media
pembelajaran yang berupa powerpoint dan pengarahan dalam
menggunakan internet.

Pembahasan
Dalam penelitian ini bila kita lihat bahwa hasil pembelajaran yang diperoleh
dapat disimpulkan pada pembelajaran berbasis internet lebih berpengaruh
dari pada pembelajaran yang menggunakan media powerpoint, hal ini
disebabkan:
1. Pembelajaran berbasis internet lebih banyak dikuasai oleh siswa dari
pada menjalankan program powerpoint.
2. Pembelajaran berbasis internet materi pembelajaran yang diperoleh
lebih banyak dari pada program powerpoint, materi yang ada terbatas pada
program powerpoint.
3. Pembelajaran berbasis internet tidak hanya bisa diakses melalaui
laptop melainkan bisa diakses dengan smartphone. Powerpoint sebetulnya
juga bisa diakses melalui smartphone, tetapi lebih baik menggunakan laptop
untuk menjalankan program powerpoint.
4. Pembelajaran berbasis internet dapat dilaksanakan dimana saja tidak
tergantung pada ruangan, sedangkan pembelajaran dengan powerpoint
banyak terpaku di dalam ruangan sehingga anak juga bisa merasa bosan.
kesimpulan Dilihat dari hasil penelitian hipotesis yang ada diterima yaitu Ha: Adanya
perbedaan antara pembelajaran berbasis TIK dengan pembelajaran
konvensional dalam mata pelajaran Geografi untuk meningkatkan prestasi
belajar di SMAN 1 Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Dilihat dari hasil
observasi pembelajaran berbasis TIK yang dilakukan oleh guru berlangsung
dengan baik sesuai dengan teori dan langkah-langkah pembelajaran yang
telah dibuat. Tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut sudah mengacu
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Berdasarkan hasil angket pemahaman konsep peserta didik sesudah
perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK diketahui terdapatnya motivasi belajar pada siswa yang dapat
dibuktikan dalam peningkatan hasil nilai pretest-postest pada kelas
eksperimen.Kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran
berbasis TIK dibandingkan dengan kelompok kontrol pada pembelajaran
konvensional terdapat perbedaan yang siknifikan hasil prestasi belajar
siswa. Perbedaan ini dapat dilihat dari skor ratarata gain dari skor pretest
dan postest pada kedua kelompok tersebut.
Kelompok eksperimen dalam pembelajaran berbasis TIK lebih efektif dari
pada kelompok kontrol. Pembelajaran berbasis TIK dapat membantu dalam
proses pembelajaran dan dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga
meningkatkan prestasi belajar siswa.
jurnal 3

judul PENGGUNAAN MEDIA PETA BERBASIS WEB UNTUK


PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA
Nama jurnal Jurnal pendidikan : Teori, penelitian dan pengembangan
Volume dan halaman Volume 4 no.5, halaman 615 – 621.
Tahun terbit Mei, 2019
pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran peta
media pembelajaran; berbasis web dan mengetahui tingkat
keefektifan media pada mata pelajaran Geografi peta berbasis web;
kelas XI IPS. Penelitian ini merupakan research and development
yang geografiberkecendurungan menghasilkan produk. Produk yang
dihasilkan berupa media pembelajaran peta berbasis web. Instrumen
yang digunakan adalah angket. Penelitian ini dilakukan dengan
model pengembangan ADDIE. Hasil uji validasi sebesar 75%, berarti
media valid dan dapat dilakukan uji coba. Hasil uji coba siswa
mencapai skor 80% dan hasil uji coba guru mencapai skor 83,3%.
Hasil uji coba menunjukkan tingkat efektif, berarti media layak
dipergunakan.
Metode Jenis Penelitian ini merupakan Research and Development. Model
penelitian dan pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE
(Analysis, Design, Development orProduction,Implementation or
Deliveryand Evaluations). Sarana (instrumen) yang digunakan untuk
pengolahan penelitian iniadalah angket. Angket merupakan teknik
untuk memperoleh data mengenai semua hal berkaitan dengan
ketercapaian media pembelajaran. Angket diberikan kepada
responden (validator, siswa, dan guru) untuk mendapatkan penilaian
yang otentik terkait produk.
Bentuk angket dalam penelitian ini berisi beberapa pernyataan yang
dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan. (1)angket berupa
uraian perbaikan dari ahli bidang studi dan ahli desain pembelajaran
yang berupa hasil uraian validator, diskusi, dan konsultasi digunakan
untuk merevisi produk; (2) angket uji coba lapangan yang bertujuan
untuk menilai fungsi gambar, teks, warna, dan fungsi keberadaan
media pembelajaran tersebut.
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian dan
pengembangan ini yaitu analisis kuantitatif. Analisis data kuantitatif
digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dalam bentuk
analisis persentase dari angket hasil uji coba. Selanjutnya,
diinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat deskriptif.

Hasil dan pembahasan Hasil uji coba produk di SMAN 1 Srono dan SMAN 1 Cluring
Banyuwangi menunjukkan bahwa media pembelajaran peta berbasis
web efektif dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Geografi.
Keefektifan media pembelajaran tersebut didukung oleh hasil
penskoran angket guru dan siswa. Hal ini sesuai hasil penelitian
(Rahmawati, Roekhan, & Nurchasanah, 2016) juga menyatakan agar
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan efektif, guru harus
mampu menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan
media pembelajaran yang dapat membantu menyampaikan materi
serta keterampilan kepada siswa.
Media pembelajaran yang kekinian lebih dapat diterima sehingga
siswa memiliki keinginan untuk mempelajarinya. Pembelajaran perlu
menyesuaikan dengan keadaan terkini (Syafiudin, Sumarmi, &
Astina, 2016). Media pembelajaran yang kekinian juga dapat
diciptakan dari melihat lingkungan sekitar. Lingkungan pembelajaran
yang menyenangkan bisa diciptakan dari pembelajaran berbasis
internet. (Rahayu, Pratikto, & Rahayu, 2016) menyatakan bahwa,
”contoh yang terjadi langsung di dalam dunia nyata yang terjadi di
sekitar siswa agar cepat memahami materi”. Upaya agar siswa aktif
dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kontekstual. Lingkungan yang
menyenangkan menjadikan siswa senang untuk belajar.
Media dapat memenuhi kebutuhan dan karakteristik siswa sebagai
perantara pesan dari konkret ke abstrak. Kemampuan berpikir siswa
yang masih dalam tahapoperasional konkret menurut Piaget dimana
siswa membangun konseppengetahuan melalui benda konkret (Ali &
Asrori, 2010).Alat atau bahan untuk pembelajaran dapat membantu
guru ketika memberikan informasi, memunculkan perhatian, pikiran,
rasa dan keinginan siswa untuk belajar. Peran gurudalam
pembelajaran dengan media yaitu memfasilitasi dan
membimbingsiswa sangat dituntut dalam memaksimalkan
pembelajaran.
Penggunaan media berbasis teknologi diharapkan dapat menjalin
komunikasi yang intensif antara siswa dengan guru. Internet
merupakan merupakan hasil kemajuan teknologi yang banyak
digunakan saat ini dan bisa mendukung dalam pembelajaran (Cholid,
Elmunsyah, & Patmanthara, 2016). Hal ini disebabkan teknologi
tersebut telah terbukti mampu memberikan kontribusi bagi siswa
dalam aktivitas pembelajaran mereka. Produk teknologi untuk
keperluan pendidikan yang banyak diteliti oleh para ahli merupakan
dasar pengembangan media ini. Media pembelajaran peta berbasis
web adalah produk dari pengembangan teknologi komunikasi dan
pembelajaran jejaring sosial.
Media pembelajaran peta berbasis web yang dikembangkan setelah
melewati tahap validasi kepada para ahli dan tanggapan siswa.
Setelah tahap validasi diperoleh beberapa saran yang dijadikan
pengembang sebagai acuan untuk memperbaiki produk media yang
dibuat sebelumnya. Beberapa saran yang sesuai dengan tujuan
pengembangan media peta berbasis web adalah dengan memperbaiki
peta, memadatkan materi dan menonjolkan gambar agar dapat lebih
diterima siswa.
Pengembangan media peta berbasis web ini juga merupakan salah
satu bentuk dari pemanfaatan IPTEK yang semakin berkembang
pesat. Media dimanfaatkan dalam pembelajaran mata pelajaran
geografi. Berdasarkan hasil validasi pada para ahli dan uji coba pada
siswa, hasil akhir dari pengembangan ini adalah berupa media
pembelajaran berbasis web, yakni berbagai peta Banyuwangi yang
berisi tentang berbagai materi Geografi kelas XI yang terintegrasi
pada kabupaten Banyuwangi. Media pembelajaran peta berbasis web
ini efektif digunakan untuk siswa. Hal tersebut dikarenakan hasil
keefektifan media yang telah diuji di dua sekolah. Media ini dapat
memfasilitasi siswa dengan sesuai kecepatan belajar siswa masing-
masing.
Hasil analisis dari angket siswa dan juga guru, menunjukkan bahwa
media pembelajaran peta berbasis web mampu menarik dan
memberikan variasi berbeda dalam pembelajaran. Secara umum,
siswa terlihat tertarik dan antusias saat menggunakan media tersebut.
Terlebih media juga menampilkan kegiatan peta-peta, video, dan
gambar. Apalagi pada materi geografi kelas xi masih kurang banyak
media peta kontekstual yang bisa dipakai dan dimanfaatkan oleh
siswa maupun guru. Oleh karena itu, media berbasis web ini dapat
menjadi sumber atau sarana yang efektif dalam pembelajaran
Geografi baik di kelas maupun secara mandiri.
kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran peta berbasis web
adalah produk penelitian pengembangan dengan menggunakan
model ADDIE (Analysis, Design, Development, and Evaluation)
yang dijalankan atau diakses menggunakan jaringan internet. Produk
yang sudah didesain atau produk setengah jadi kemudian divalidasi
untuk menentukan kevalidan atau kelayakan sebelum diuji coba.
Produk ini divalidasi oleh ahli media. Hasil analisis uji coba lapangan
dilakukan untuk menilai keefektifan produk sebelum digunakan
secara luas. Hasil uji coba oleh guru diperoleh persentase 83,33%,
nilai diperoleh dari presentasi sebesar 50 dari 60 nilai maksimal.
Hasil analisis uji coba lapangan oleh siswa diperoleh persentase 80%,
yang diperoleh dari persentase skor 32 dari skor maksimalnya 40.
Hasil uji coba oleh guru dan siswa tersebut dinyatakan efektif untuk
digunakan secara luas. Berdasarkan hasil uji coba bahwa media ini
dapat digunakan sebagai media pembelajaran Geografi kelas XI
untuk menunjang pembelajaran sehingga siswa lebih memahami
materi Geografi.
Jurnal 4

Judul PENGEMBANGAN PEMANFAATAN MEDIA


PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS PREZI PADA
MATERI DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KEHIDUPAN
Nama jurnal Jurnal Buana
Volume dan halaman Volume 2, no.2
Tahun terbit 2018
pendahuluan Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk media
pembelajaran geografi berbasis prezi pada materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan yang valid dan praktis
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian ini
termasuk penelitian Research and Development dengan
menggunakan model 4-D). Model ini dikembangkan dalam empat
tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran geografi
berbasis prezi berada pada kategori valid dari ahli materi dengan
nilai 89,425%, kategori sangat valid dari ahli media dengan nilai
91,44%, kategori praktis dari guru geografi SMA 8 Padang dengan
nilai 88,46% dan kategori praktis dari siswa dengan nilai 82,34%.
metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian pengembangan atau Research and Development. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling.
Hasil dan pembahasan a.Tahap Define (Pendefinisian)
1) Analisis Awal Akhir
Analisis yang penulis lakukan dengan guru mata pelajaran geografi
didapat gambaran bahwa proses pembelajaran geografi di sekolah
masih didominasi oleh metode yang konvensional seperti metode
ceramah yang membuat pembelajaran menjadi tidak menarik.
Media yang digunakan oleh guru masih kurang menarik perhatian
siswa dalam belajar, respon siswa masih rendah terhadap materi
pelajaran sehingga kurangnya umpan balik dari siswa, dengan tidak
adanya umpan balik dari siswa menjadikan komunikasi bersifat
hanya satu arah. Beberapa materi geografi pada kelas X bersifat
abstak dan sulit untuk divisualisasikan khususnya pada materi
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan.

2) Analisis Siswa
Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik
siswa SMA Negeri 8 Padang dari analisis yang penulis lakukan
didapat beberapa karakteristik siswa yaitu sebagai berikut:
a) Siswa kelas X rata-rata berjumlah 30 orangdengan usia rata-
rata 15-16 tahun.
b) Beberapa materi pada kelas xada yang bersifat abstrak dan
sulit divisualisasikan seperti materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan, perlu ada pengembangan media
pembelajaran geografi yang bisa mendukung untuk materi ini.
c) Penelitian dilakukan khususnya pada kelas X IPS SI BIO 2
dengan jumlah siswa 30 orang.
d) Siswa bersifat sangat terbuka dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
3)Analisis Materi
Dalam pelaksanaan pembelajaran SMAN 8 Padang melaksanakan
kurikulum 2013 yang mengacu pada Permendikud no.21 tahun
2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan menengah yang
memuat tentang tingkat kompetensi dan kompetensi inti sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Kompetensi inti
meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Ruang lingkup materi yang spesifik untuk semua mata pelajaran
dirumuskan berdasarkan tingkat kompetensi dan kompetensi inti
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Mata pelajaran geografi merupakan salah satu
mata pelajaran yang menggunakan kurikulum acuan standar isi.
Berikut ini adalah tabel penjabaran standar KI dan KD pelajaran
geografi kelas X berdasarkan standar isi Silabus yang dipakai
adalah silabus kurikulum 2013.
Analisis materi dilakukan berdasarkan wawancara dan observasi,
didapat gambaran bahwa pada kompetensi inti dan kompetensi
dasar pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan merupakan pokok bahasan dengan materi yang sifatnya
abstrak serta sulit untuk divisualisasikan dan sulit dipahami oleh
siswa sehingga kurangnya minat siswa pada pelajaran geografi
khususnya pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan. KD 3.6 ini terdiri dari beberapa indikator.
b.Tahap Design (Perancangan)
1)Penyusunan Materi
a) Menentukan dan memahami KI dan KD dinamika atmosfer
dan dampaknya terhadap kehidupan.
b) Menentukan indikator yang mendukung dari KD.
c) Menentukan tujuan pembelajaran yang mendukung dari
indikator.
d) Menentukan materi yang akan digunakan pada aplikasi prezi
sebagai media pembelajaran.
e) Merancang peta konsep yang menghubungkan
materi dalam materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan
f) Membuat uraian materi yang terdapat dalam pokok bahasan
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan.
(1) Karakteristik lapisan-lapisan atmosfer bumi.
(2) Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca.
(3) Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global.
(4) Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap
aktifitas manusia
(5) Pengaruh perubahan iklim global terhadap
kehidupan.
(6) Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan
data cuaca dan iklim di
Indonesia.
g) Mencari gambar serta video yang sesuai dengan submateri
serta untuk mendukung materi dinamika atmosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan.
h) Mencari nilai religi yang sesuai dengan materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan untuk mendukung
materi.
i) Membuat soal-soal latihan yang berhubungan dengan materi
pada setiap pertemuan.
2)Perancangan Awal
Setelah penyusunan konsep materi pelajaran pokok bahasan
dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan ditentukan.
Maka dilakukan proses perancangan media pembelajaran geografi.
Proses perancangan ini dilakukan dengan menentukan tampilan,
bentuk, warna dan urutan yang akan ditampilkan mulai dari
apersepsi, KI dan KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan sub
materi, gambar, video, unsur religi, dan soal-soal. Setelah
rancangan media pembelajaran geografi selesai dibuat, maka
langkah selanjutnya adalah membuat media pembelajaran geografi
tersebut menggunakan aplikasi prezi.
c.Tahap Develop (Pengembangan)
Pada tahap develop ini hasil yang diperoleh dari penelitian ini
terdiri atas 6 tahap. Keenam tahap ini meliputi: hasil validasi media
pembelajaran geografi berbasis prezi oleh ahli materi, hasil revisi
media pembelajaran geografi berbasis prezi dari ahli materi, hasil
validasi media pembelajaran geografi geografi berbasis prezi oleh
ahli media, hasil revisi media pembelajaran geografi berbasis prezi
dari ahli media, hasil uji kepraktisan terhadap media pembelajaran
geografi berbasis prezi oleh guru dan hasil uji kepraktisan oleh
siswa. Hasil revisi media pembelajaran geografi geografi dilakukan
dengan mempertimbangkan berbagai saran dan masukan dari ahli
materi, ahli media dan praktikalis dari guru dan siswa terhadap
keterbatasan, kekurangan serta kesalahan yang terdapat dalam
media pembelajaran geografi berbasis prezi.
Hasil validasi media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen validitas yang diisi oleh dosen sebagai ahli
materi. Hasil validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran
geografi berbasis prezi sangat valid untuk digunakan dalam proses
pembelajaran geografi. Media pembelajaran geografi berbasis prezi
ini sangat valid digunakan dalam pembelajaran karena telah
memiliki kelayakan pada komponen isi/materi, kebahasaan,
penyajian, dan kegrafisan yang baik. Hal ini sesuai dengan teori
yang dinyatakan oleh Depdiknas (2008: 28) yang menyatakan
bahwa kriteria penilaian validitas sebuah media pembelajaran
geografi harus mencakup Komponen evaluasi mencakup analisis
isi, kebahasaan, sajian dan kegrafisan. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari uji validitas, belum semua komponen penilaian
mencapai kategori sempurna. Berdasarkan saran dan tanggapan
yang diberikan oleh validator ahli materi maka dilakukan revisi
terhadap media pembelajaran geografi. Revisi yang dilakukan
menyangkut tampilan dari segi warna, ukuran gambar, tata tulis,
menggunakan sumber yang jelas, gambar yang mendukung materi,
dan tata bahasa sesuai EYD. Berdasarkan formula validasi media
pembelajaran geografi berbasis prezi oleh ahli materi yang
memperoleh nilai akhir 89,425% dengan kategori valid, hal ini
sesuai dengan kriteria validitas yang dimodifikasi dari Purwanto
(2009:82).
Hasil validasi media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen validitas oleh ahli media yang diisi oleh
dosen FIP jurusan kurikulum teknologi pendidikan (KTP) dan
dosen FIS jurusan geografi sebagai validator. Hasil validasi oleh
validator menunjukkan bahwa media pembelajaran geografi
berbasis prezi ini sangat valid untuk digunakan dalam proses
pembelajaran karena pada aspek efisiensi memperoleh hasil sangat
valid dan aspek tampilan program memperoleh hasil valid dan pada
aspek kualitas teknis dan kefektifitasan program memperoleh hasil
sangat valid. Berdasarkan formula kevalidan media pembelajaran
geografi berbasis prezi oleh ahli media ini memperoleh nilai akhir
91,44% dengan kategori sangat valid, hal ini sesuai dengan kriteria
validitas yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:82)
Hasil kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen kepraktisan oleh praktisi yang diidi oleh
dua orang guru. Hasil kepraktisan oleh praktisi menunjukkan bahwa
media pembelajaran geografi berbasis prezi ini praktis untuk
digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Mudjijo dalam Aufi Husni (2014 :86) yang
menyatakan bahwa kepraktisan menunjukkan pada tingkat
kemudahan penggunaan, pelaksanaan dan penafsiran hasilnya.
Berdasarkan formula kepraktisan media pembelajaran geografi
berbasis prezi oleh guru yaitu memperoleh nilai akhir 88,46%
dengan kategori praktis, hal ini senada dengan dengan kriteria
kepraktisan yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:102-103)
Hasil kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi ini
diperoleh dari instrumen kepraktisan oleh praktisi yang diisi oleh
siswa. Hasil kepraktisan oleh praktisi menunjukkan media
pembelajaran geografi berbasis prezi ini praktis untuk digunakan
dalam proses pembelajaran, Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Mudjijo dalam Aufi Husni (2014: 86) yang
menyatakan bahwa kepraktisan menunjukkan pada tingkat
kemudahan penggunaan, pelaksanaan dan penafsiran hasilnya.
Berdasarkan formula kepraktisan media pembelajaran geografi
berbasis prezi oleh siswa yaitu memperoleh nilai akhir 82,34%
dengan kategori praktis, hal ini senada dengan kriteria kepraktisan
yang dimodifikasi dari Purwanto (2009:102103).
kesimpulan Hasil penelitian pengembangan yaitu tersusunnya media
pembelajaran geografi berbasis prezi pada materi dinamika
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Penyusunan media
pembelajaran geografi barbasis prezi ini sesuai dengan prosedur
pengembangan 4-D yaitu: 1) pendefinisian (define), 2) perancangan
(design), 3) pengembangan (develop), dan 4) penyebaran
(disseminate). Penilaian produk media pembelajaran geografi
berbasis prezi dilakukan oleh ahli materi, ahli media, guru mata
pelajaran geografi serta siswa SMA Negeri 8 Padang kelas X IPS SI
BIO 2 sebanyak 30 orang siswa.
Validasi penilaian oleh ahli materi terhadap media pembelajaran
geografi berbasis prezi pada materi dinamika atmosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan berada pada kategori validdengan
nilai akhir 89,425%. Hasil penilaian dari ahli media dengan nilai
akhir 91,44% berada pada kategori sangat valid.
Penilaian kepraktisan media pembelajaran geografi berbasis prezi
pada materi dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
dari dua orang guru geografi dengan nilai akhir 88,46% dengan
kategori praktis. Untuk penilaian dari praktisi siswa dengan nilai
akhir adalah 82,34% dengan kategori praktis.

Anda mungkin juga menyukai