Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN


TENTANG KEADAAN CUACA UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN BOLENG

SALEHA WASA
859248084
wasasaleha@gmail.com

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2022
ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN TENTANG KEADAAN


CUACA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS III SDN BOLENG

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajara Siswa Kelas III

SDN Boleng. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus yakni siklus yakni siklus 1 pada

hari Selasa,

18 Oktober 2022 dan siklus 2 Jumat 28 Oktober 2022. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan media gambar dengan harapan bisah meningkatkan hasil be;ajara siswa kelas

111 SDN Boleng. Dari hasil pembahasan siklus 1 siswa yang tuntas sebanyak 17 anak

dengan presentase 68%, sedangkan pada siklus 2 siswa yang tuntas sebanyak 25 anak

dengan presentase 100% dari jumlah siswa seluruhnya 25. Peningkatan hasil pada siklus 2

jika dibandingkan siklus 1 maupun pra siklus merupakan pengaruh penggunaan media

gambar dalam pembelajaran. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang cuaca dikelas III SDN

Boleng.

Kata kunci: Media gambar, hasil belajar siswa.


I. Pandahuluan
A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk


menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Oleh karna itu Kurikulum
2013 tidak hanya menekankan kepada pembentukan karakter. Sesuai dengan
Kompetensi Inti (KI) yang telah diberlakukan oleh Kemendikbud, KI 1 dan KI 2
berkaitan dengan tujuan pembentukan karakter peserta didik, sedangkan KI 3 dan KI
4 berkaitan dengan penguasaan kompetensi peserta didik. oleh karena itu kurikulum
2013 merupakan kurikulum yang mengarahkan pembentukan karakter peserta didik
dan penguasaan kompetensi peserta didik.

Oleh karna itu untuk mendukun termencapai kurikulum di perlukan proses


pebelajarna yang berbasis aktifitas sehinga mendukun kopetensi telah di tentukan,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengra untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu yang menyajikan materi pendidikan karakter yang mencakup,
relijius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, mandiri, rasa
kebangsaan, peduli linkungan, cinta tana air, gemmar mebaca, peduli sosial, dan rasa
tangungjawab.

Pembelajaran tematik merupakan suatu cara untuk mengembangkan


pengetahuan anak dan keterampilan anak secara simultan untuk menghubungkan
suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda-beda sehingga proses belajar
yang diharapan anak, bisa belajar lebih baik.

Berdasarkan pemahaman tersebut maka pembelajaran tematik merupakan


pembelajaran yang dirancang sesuai dengan tema-tema tertentu (Majid, 2014). Tema
dan sub tema disusun sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan tahap perkembangan
anak, lingkup materi dalam standar isi meliputi program pengembangan yang disajikan
dalam tema dan sub tema. Tema dapat dibagi menjadi delapan bagian, yaitu: mahluk
hidup, menyayangi tumbuhan dan hewan, benda di sekitarku, kewajiban dan hakku,
cuaca, pengegembangan teknologi, prajamuda karana.
Dengan adanya media pembelajaran sebagai pendukung keberhasilan
pendidikan sudah menjadi bagian yang penting dalam pembelajaran. Keberadaan media
tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Suprihatiningrum (2013:
319) menyatakan bahwa media diartikan sebagai pengantar atau perantara, diartikan
pula sebagai pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. dan Hamalik (Arsyad,
2009: 15) mengemukakan pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh baik
psikologis terhadap siswa.
Pada saat penelitian, kenyaatanya proses pembelajaran hanya berlangsug Pada
pengunaan buku guru dan buku siswa, hampir dari semua guru tidak mengunakan meda
pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung siswa kurang perhatian dalam
belajar. Media yang digunakan oleh guru hanya berfokus pada media yang ada pada
buku itu sendiri yang kueang berfariasi, efektif. Sehinga mengakibatkan siswa kurang
antusias dalam belajar.
Materi tentang keadaan cuaca yaitu sebuah mareri yang suda menjadi kewajiban
guru mutuk mengajarka pada siswa kels 3 SD. Pada tema 5 tercantum cuaca, sub tema
1 kelas 3 SD yang sudah di tetapkan oleh kemendikbud dalam kurikulum 2013 yang
harus di ajarkan oleh guru selamah proses pembelajaran mengajar. Keadann cuaca
adalah keadaan udara pada suatu tempat tertntu dengan jangka waktu terbatas sehinga
cenderung kemateri saja yang mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang
disampaikan. Mengakibatkan pembelajran tidak optimal sehinga suasananya kurang
nyaman, dan mekibatkan prosess belajar siswa hanya bermain sendiri.
Adanya pengembangan media merupakan factor yang akan mempengruhi
proses belajar dan mengajar sehinga lebih efektif dan menarik, dengan mengunakan
media pembelajaran gambar cuaca pada tema 5 kelas 3 SD.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masala yang di kaji antara lain:
1. Bagaimana pengembangan media gambar keadaan cuaca pada tema 5 siswa kelas
III SDN Boleng
2. Bagaimana kelayakan dan kepratisan media pembelajaran gambar keadaan cuaca di
kelas III SDN Boleng pada tema 5 sub tema I.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti berdasarkan rumusan maslah tersebut yaitu:
1. Mengetahui prosedur pengembangan media gambar keadaan cuaca pada siswa
kelas 3
SD tema 5 sub tema I
2. Mengetahui kelayakan dan kepratisan media gambar keadaan cuaca pada siswa
kelas 3 SD tema 5 sub tema I
D. Manfaat Penelitian
Di harapkan dari hasil penilitian ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis:
1. Teoritis
a. Menanbah sumber pengetahuan mengenai pengembangan media pembelajaran
gambar keadaan cuaca.
b. Memberikan sumbangan informasi bagi penelitian sejenis pada masa yang akan
datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Mengembangkan potensi, meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait dengan
media gambar keadaan cuaca.
b. Bagi Guru
Dapat di jadikan sebagai pedoman untuk membantu guru dalam mengajarkan materi
pembelajaran tematik dan memotivasi guru dalam mengembangkan media belajar
sehinga pembelajaran itu lebih menarik.
c. Bagi Siswa
Dengang adanya media dapat mempermudah dan mempengaruhi pemahaman siswa
terhadap pembelajaran, untuk memahami materi dan konsep pembelajaran tematik.
Yang termuat pada tema cuca.
II. Kajian Pustaka

Diyah Nur Fadilah, Rahmat Rais, Diana Endah Handayani 2018. Dengan judul
Pengembangan Media Taktik (Kotak Tematik) Model Number Head Together Tema
Diriku Kelas 1 Sekolah Dasar. Hasil pengembangan berupa produk media Kotak
Tematik. Pengolahan data dari ahli materi I 85% sangat layak, ahli materi II 80%
layak, ahli media I 79,68% layak, ahli media II 78,125% layak, angket respon guru
96% sangat positif, angket respon siswa 89,01% sangat positif.

Jadi dapat peneliti simpulkan penlitian yang di lakukan oleh Diyah Nur Fadilah,
Rahmat Rais, Diana Endah Handayani. penelitian yang di laksanakan oleh peneliti
yaitu sama-sama mengunakan media box dan peneliti lebih mengarah ke
pengembangan media box cuaca, model yang di gunakan adalah penelitian dan
pengembangan (ADDIE) meliputi (Analisis, Desimng, Defeloupmen,
Implementatioen, Evaluation) yang yang akan di efaluasi setiap tahapnya.

III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian

Kegiatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran dilakukan di SDN Boleng Desa


Boleng, Kecamatan Adonara Kabupaten Flores Timur. Penelitian ini dilakukan di
kelas III dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa dan di bantu oleh teman sejawat.
Adapun jadwal pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel III.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

No Hari/Tanggal Materi Pelajaran Kelas Keterangan

1 Selasa/18 Oktober 2022 Keadaan Cuaca III Siklus I

2 Keadaan Cuaca III Siklus II


Jumat/ 28 Oktober 2022

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan

Prosedur perbaikan pembelajaran ini terdiri dari empat komponen pokok yang
dilakukan secara berulang, yaitu :Perencanaan (planning), Tindakan (action),
Pengamatan (observing), Refleksi (reflecting)

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan
3.1.1. Prasiklus
Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari
data awal pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SDN Boleng, yaitu
melakukan observasi tentang keadaan cuaca dengan menggunakan media gambar.
Penelitian pertama dilakukan pada hari selasa tanggal 11 Oktober 2022.
Penelitian pertama dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang nantinya
digunakan sebagai pembanding data penelitian yang diperoleh sesudah penerapan
metode diskusi.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru cenderung ceramah dan menulis
latihan soal di papan tulis kemudian siswa disuruh mencatat, menghafal dan
mengerjakan tugas. Tentu saja, banyak siswa yang merasa kesulitan karena siswa masih
berada ditahap operasional konkret yang tidak bisa lepas dari dunia nyata. Guru juga
masih berperan sebagai aktor pembelajaran dan kurang melibatkan siswa dalam
pembelajaran sehingga banyak siswa yang asyik bermain sendiri saat pembelajaran.
3.1.2. Siklus I
a. Perencanaan
 Menentukan kelas subyek penelitian
 Menyiapkan rencana pembelajaran
 Menentukan fokus observasi dan aspek-aspek yang diamati
 Menentukan jenis data
 Menentukan pelaku observasi (observer), alat bantu observasi, pedoman
observasi dan pelaksanaan observasi
 Menyusun instrumen penelitian
 Menetapkan kriteria keberhasilan
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah tehnik model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan
menulis yang penulis kembangkan adalah sebagai berikut:
 Membentuk kelompok kecil siswa yang beranggotakan 4 – 6 orang.
 Menggunakan sumber dan media belajar yang berhubungan dengan materi
pelajaran.
 Setiap siswa dalam kelompok mengamati dan berdiskusi berdasarkan media
gambar yang disajikan di depan kelas
 Mempresentasikan hasil kelompok.
 Guru membuat kesimpulan.
c. Pengamatan
 Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai dari
permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga akhir. Berikan
penilaian untuk masing-masing siswa tentang indikator keaktifan dan
ketrampilan proses yang telah disiapkan.
 Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran. Adakah permasalahan yang
dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana mereka mengalami kesulitan.
 Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran pada individu-
individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya.
d. Refleksi
 Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat
suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.
 Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator pengamatan, membuat
suatu perbaikan tindakan atau rancanngan revisi berdasarkan hasil analisis
pencapaian indikator.
3.1.3. Siklus II
a. Perencanaan
 Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 2
dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1.
 Menyiapkan lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan
 Membentuk kelompok kecil siswa yang beranggotakan 4-6 orang.
 Menggunakan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan dengan
materi pelajaran.
 Guru menjelaskan cara mengamati gambar keadaan cuaca yang benar
menggunakan media gambar
 Setiap kelompok menentukan dan menulis gambar berdasarkan media gambar
yang ada di depan ruangan kelas.
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan ruangan
kelas.
 Guru dan siswa membuat kesimpulan.
c. Pengamatan
 Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai dari
permasalahan yang muncul pada awal pembelajaran hingga akhir. Berikan
penilaian untuk masing-masing siswa tentang indikator keaktifan dan
ketrampilan proses yang telah disiapkan.
 Teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran dengan. Adakah
permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana mereka
mengalami kesulitan.
 Teman sejawat mengamati jalannya proses pembelajaran pada individu-
individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya.
d. Refleksi
 Secara kolaboratif guru menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat
suatu refleksi dan membuat kesimpulan.
 Mendiskusikan hasil analisis berdasarkan hasil indikator pengamatan.

C. Teknik Analisis Data


Data yang digunakan selama proses dan hasil yang dicapai pada akhirnya harus
dianalisa.
Data yang diperoleh dalam proses, nilai yang diberikan kepada siswa secara kualitatif
sebagai berikut:
 BS = Baik Sekali
 B = Baik
 C = Cukup
 K = Kurang
 KS = Kurang Sekali
Untuk mendapat nilai kualitatif dialihkan ke kuantitatif terlebih dahulu sebagai berikut:
 BS = 85-100
 B = 75-84
 C = 55-74
 K = 35-54
 KS = 10-34
Berdasarkan nilai kualitatif yang ada peneliti menjumlahkan nilai yang dicapai oleh siswa
dibagi skor maksimal X10.
IV. Hasil dan Pembahasan
A. PELAKSANAAN SIKLUS
Pelaksanaan kegiatan prasiklus dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data terkait dengan strategi, metode, media yang digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Metode yang digunakan pada kegiatan pembelajaran
prasiklus adalah metode ceramah dan penugasan, kendala ketika proses pembelajaran
berlangsung yaitu, siswa tidak termotivasi utuk megikuti kegiatan pemelajaran,
kegiatan pemelajaran hanya berfokus pada guru, masih banyak siswa yang tidak bisa
meyelesaikan tugas yang diberikan dengan benar yang mengakibatkan rendahya hasil
belajar siswa.
Tabel IV.1 Pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran (proses).
Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 7 Orang 28 BS
2. Aktif 14 Orang 56 B
3. Cukup Aktif 4 Orang 16 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -

Tabel IV.2 Pengamatan kerjasama siswa

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 2 Orang 8 BS
2. Aktif 20 Orang 80 B
3. Cukup Aktif 3 Orang 12 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -
Tabel IV.3 Pengamatan kesungguhan siswa

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 3 Orang 12 BS
2. Aktif 17 Orang 68 B
3. Cukup Aktif 5 Orang 20 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -

Tabel IV.4 Pengamatan ketepatan siswa

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 5 Orang 20 BS
2. Aktif 8 Orang 32 B
3. Cukup Aktif 12 Orang 48 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -

Tabel IV.5 Hasil post test

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 4 Orang 16 BS
2. Aktif 12 Orang 48 B
3. Cukup Aktif 9 Orang 36 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -
4.1.1. Hasil Pembelajaran Siklus I

a. Perencanaan
Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian berman dengan
kurikulum yang digunakan, yaitu kurikulum 2013, memilih kompetensi inti dan
kompetensi dasar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi keadaan cuaca.
Selanjutnya menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan pada
siklus I.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti bertindak sebagai
guru dengan diamati oleh pak Rahman Atanggae, S.Pd.SD selaku teman sejawat
menggunakan lembar observasi yag telah dibuat sebelumnya. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah :
1. Kegiatan Awal
 Salam
 Berdoa
 Absensi
 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Apersepsi dan motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
 Menjelaskan materi pembelajaran dengan media gambar
 Tanya jawab
 Guru memberikan penguatan
 Evaluasi
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
 Tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan hasil-hasil pengamatan
sebagai berikut:
Tabel IV.6 Pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran (proses).

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 7 Orang 28 BS
2. Aktif 14 Orang 56 B
3. Cukup Aktif 4 Orang 16 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -

Tabel IV.7 Pengamatan kerjasama siswa

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 2 Orang 8 BS
2. Aktif 20 Orang 80 B
3. Cukup Aktif 3 Orang 12 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -

Tabel IV.8 Pengamatan kesungguhan siswa

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 3 Orang 12 BS
2. Aktif 17 Orang 68 B
3. Cukup Aktif 5 Orang 20 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -
Tabel IV.9 Pengamatan ketepatan siswa

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 5 Orang 20 BS
2. Aktif 8 Orang 32 B
3. Cukup Aktif 12 Orang 48 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -

Tabel IV.10 Hasil post test

Jumlah Prosentase
No Uraian Kemampuan Siswa (%) Mutu
1. Sangat Aktif 4 Orang 16 BS
2. Aktif 12 Orang 48 B
3. Cukup Aktif 9 Orang 36 C
4. Kurang Aktif - - -
5. Tidak Aktif - - -

c. Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pak Rahman Atanggae,
S.Pd.SD selaku teman sejawat, hasil belajar pada kegiatan perbaikan pembelajaran
siklus I meningkat dibandingkan pada pemelajaran prasiklus, namun masih terdapat
beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu :
1. Pengelolaan waktu belum efisien
2. Metode diskusi dan Media gambar sabaiknnya dibuat semenarik mungkin agar
menarik minat siswa untuk belajar dan mudah diingat.
3. Masih ada siswa yang tidak fokus pada materi pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas, guru melakukan refleksi diri dan
memutuskan untuk mengadakan perbaikan pada siklus II sebagai berikut :
1. Mengelola waktu secara efisien
2. Membagi kelompok diskusi secara homogen dan Meggunakan media gambar
yang sudah dikenal siswa
3. Mengkondisikan kelas yang kondusif sehingga semua siswa dapat fokus dengan
materi pembelajaran.
Rencana Tindaklanjut
Hal-hal apa saja yang akan dilakukan atau diperbaiki pada siklus II.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1. Pra siklus
a. Tabel 1
Berdasarkan hasil belajar diatas bahwa jumlah siswa kelas III yang mengikuti
adalah 25 siswa. Dari segi keaktifan hanya 21 siswa. Yang cukup aktif 4 orang .
Siswa kurang aktif karena kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus 1
dilakukan dengan menekankan pada metode ceramah, sehingga siswa masih
kurang memahami. Hal ini menunjukan kegagalan dalam proses pembelajaran.
Sehingga jumlah mutu yang lulus 21 siswa.
b. Tabel 2
Siswa yang kerjasama dalam pembelajaran dalam berdiskusi ada 21 siswa orang.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya bimbingan guru pada saat diskusi kelompok
berjalan dan kemampuan pemahaman konsep tentang materi yang diberikan belum
terserap siswa dengan baik.
c. Tabel 3
Dilihat dari segi kesungguhan dalam pembelajaran berdiskusi ada 20 orang. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya perhatian guru selama diskusi kelompok berjalan,
sehingga masih ada siswa yang bermain disaat diskusi berjalan.
d. Tabel 4
Dilihat dari segi ketepatan bahwa jumlah siswa yang tepat menjawab 13 orang. Hal
ini disebabkan oleh penggunaan metode belum tepat dan kurangnya bimbingan
guru dalam pembelajaran, sehingga jumlah mutu yang lulus 13 orang.
e. Tabel 5
Berdasarkan tabel diatas siswa yang mendapat nilai 8,5 keatas ada 4 oarng. Yang
mendapat nilai 7,5-8,4 ada 12 orang. Siswa yang mendapat nilai 5,5-7,4 ada 9
orang, sehingga berdasarkan KKM yang tetapkan maka jumlah anak yang belum
tuntas ada 9 orang.
4.2.2. Siklus 1
a. Tabel 1
Berdasarkan hasil belajar diatas bahwa jumlah siswa kelas III yang mengikuti
adalah 25 siswa. Dari segi keaktifan hanya 21 siswa. Yang cukup aktif 4 orang .
Siswa kurang aktif karena kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus 1
dilakukan dengan menekankan pada metode ceramah, sehingga siswa masih
kurang memahami. Hal ini menunjukan kegagalan dalam proses pembelajaran.
Sehingga jumlah mutu yang lulus 21 siswa.
b. Tabel 2
Siswa yang kerjasama dalam pembelajaran dalam berdiskusi ada 21 siswa orang.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya bimbingan guru pada saat diskusi kelompok
berjalan dan kemampuan pemahaman konsep tentang materi yang diberikan belum
terserap siswa dengan baik.
c. Tabel 3
Dilihat dari segi kesungguhan dalam pembelajaran berdiskusi ada 20 orang. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya perhatian guru selama diskusi kelompok berjalan,
sehingga masih ada siswa yang bermain disaat diskusi berjalan.
d. Tabel 4
Dilihat dari segi ketepatan bahwa jumlah siswa yang tepat menjawab 13 orang. Hal
ini disebabkan oleh penggunaan metode belum tepat dan kurangnya bimbingan
guru dalam pembelajaran, sehingga jumlah mutu yang lulus 13 orang.
e. Tabel 5
Berdasarkan tabel diatas siswa yang mendapat nilai 8,5 keatas ada 4 oarng. Yang
mendapat nilai 7,5-8,4 ada 12 orang. Siswa yang mendapat nilai 5,5-7,4 ada 9
orang, sehingga berdasarkan KKM yang tetapkan maka jumlah anak yang belum
tuntas ada 9 orang.
4.2.3. Siklus II
a. Tabel 1
Berdasarkan hasil belajar di siklus 2 dari segi keaktifan terlihat bahwa semua siswa
sudah sangat aktif dalam proses belajar mengajar, karena penggunaan metode
sudah tepat.
b. Tabel 2
Bedasarkan hasil yang dicapai pada tabel kerjasama terlihat bahwa semua siswa
sudah kerjasama antara satu dengan yang lainnya karena guru telah membimbing
siswa dalam diskusi kelompok dengan maksimal sehingga semua siswa kelihatan
kerjasama dalam menyampaikan hasil diskusi.
c. Tabel 3
Berdasarkan hasil yang dicapai pada tabel kesungguhan terlihat bahwa semua
siswa sudah sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran karena dorongan dan
perhatian guru yang sudah baik.
d. Tabel 4
Berdasarkan hasil yang dicapai pada tabel ketepatan terlihat bahwa semua siswa
sudah menjawab karena penjelasan serta percobaan yang dilakukan sehingga
semua siswa sudah mengerti.
e. Tabel 5
Berdasarkan tabel diatas semua siswa tuntas dengan nilai rata-rata yang
ditargetkan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian proses dan


pengetahuan pada siklus 1 nilai yang diperoleh siswa masih dibawah KKM yang
ditetapkan, sedangkan pada siklus 2 nilai yang diperoleh siswa sudah memenuhi
ketuntasan belajar dengan nilai yang sangat memuaskan. Oleh karena itu penilai
menetapkan untuk tidak melanjutkan perbaikan pembelajaran kesiklus berikutnya.

V. Kesimpulan Dan Saran


1. Kesimpulan
Penggunaan metode diskusi dan media gambar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi keadaan cuaca di Kelas III dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian proses dan pengetahuan
pada siklus 1 nilai yang diperoleh siswa masih dibawah KKM yang ditetapkan,
sedangkan pada siklus 2 nilai yang diperoleh siswa sudah memenuhi ketuntasan belajar
dengan nilai yang sangat memuaskan. Oleh karena itu penilai menetapkan untuk tidak
melanjutkan perbaikan pembelajaran kesiklus berikutnya.
2. Saran
Sesuai dengan manfaat penelitian
1. Media gambar sebaiknya disesuaikan dengan materi pembelajaran dan gunakan
gambar-gambar yang sudah dikenal siswa agar lebih mudah diingat.
2. Guru hanya sebagai pembimbing pada saat diskusi kelompok.
3. Lakukan tanya jawab dengan siswa agar siswa lebih memahami materi yang sudah
di ajarkan.
4. Penataan kelas yang variatif membuat kegiatan pembelajaran menjadi komunikatif.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arsyad. (2009). Media Pembelajaran, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.

Djamarah & Zain. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, R. W.
(1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Proses Belajar Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara. Huda, Miftahul. (2011). Model-
Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gerlach dan Ely. 1971. Teaching and Media A Systemic Approach.

Chauhan. (1997). Problem-Based Learning and Other Curriculum Models.

Fatah Syukur NC. 2008. Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasai Media Group).

Haryono, N. D. (2015). Pengembangan Multimedia Interaktif sebagai Media.

Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Pendidikan. Jakarta


: Prenada Media Group.

Sukiyati dan Sri Wundari (2009: 14-16) Pembelajaran tematik.

Anderson, J. (1969). “Efficient Reading: A Partical Guide” dalam Strategi dan.


Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai