Anda di halaman 1dari 25

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SDN

TOSARI BRANGSONG DENGAN MENGGUNAKAN DEKAK-DEKAK

TUTOR : Arina Haq, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH:

RUSTIANAH
835139299

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SDN


TOSARI BRANGSONG DENGAN MENGGUNAKAN DEKAK-DEKAK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


SDN Tosari adalah sebuah sekolah negeri yang terletak di Desa
Tosari, Kecamatan Brangsong. Pembelajaran matematika yang dilakukan di
Kelas III SDN Tosari masih belum menggunakan media, hanya sesekali
dalam penggunaannya. Media yang seharusnya dapat membantu dalam
mempermudah memahami materi, belum dipergunakan dan dimanfaatkan
dengan baik. Sehingga materi matematika yang dipelajari tidak dapat secara
mudah di pahami oleh siswa kelas III SDN Tosari.
Proses pembelajaran yang dilakukan masih banyak didominasi oleh
guru. Di awal pembelajaran guru memberikan contoh dalam bentuk soal.
Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam penyelesaiannya. Satu siswa
diminta ke depan untuk menyelesaikan soal tersebut. Saat satu siswa
mengerjakan di depan, siswa lain tidak diminta kesempatan mencoba
menyelesaikan soal tersebut di buku tulis masing-masing. Sebagian besar
siswa tidak dilibatkan aktif dalam praktek penyelesaian soal tersebut. Guru
belum memberikan kesempatan pada siswa untuk sampai benar-benar paham.
Guru langsung memberikan soal untuk dikerjakan. Guru juga kurang
menghiraukan tingkat perhatian siswa yang masih kurang dalam mengikuti
proses pembelajaran tersebut.
Perhatian sebagian besar siswa Kelas III SDN Tosari selama proses
pembelajaran matematika masih tergolong rendah. Proses pembelajaran yang
didominasi guru mengakibatkan banyak siswa yang tidak memperhatikan
guru saat proses pembelajaran berlangsung. Ada yang ramai sendiri, ada yang
bicara dengan teman sebangkunya, bahkan ada yang asyik menggambar di
buku tulisnya dengan gambar kesukaaannya. Perhatian tinggi yang

1
3

seharusnya dibutuhkan saat proses pembelajaran berlangsung tidak tampak.


Sehingga siswa tidak dapat memahami materi pelajaran dengan baik.
Pretes yang dilakukan penulis di kelas III SDN Tosari Kecamatan
Brangsong, menunjukkan hasil belajar matematika yang rendah. Hasil pretes
menunjukkan, dari 17 siswa diketahui ada 7 siswa yang mencapai KKM dan
10 siswa yang belum mencapai KKM. Hasil pretes tersebut menunjukkan 41
% siswa yang dapat mencapai KKM dan 59 % yang belum mencapai KKM.
Sehingga dapat di katakan hasil belajar siswa kelas III SDN Tosari belum
baik, karena pembelajaran dikatakan berhasil jika 100% siswa dapat
mencapai KKM.
Berdasarkan uraian di atas, penulis berupaya untuk mengkaji
peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SDN Tosari
dengan langkah melakukan Penelitian Tindakan Kelas tentang
“Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Operasi Hitung Bilangan
Tiga Angka Dengan Menggunakan Media Dekak-dekak pada Siswa Kelas III
SDN Tosari, Brangsong Tahun Pelajaran 2021/2022 ”.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan melalui menghitung bilangan tiga angka.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan jumlah 17 siswa dalam satu kelas, hanya
7 siswa (41%) yang dapat meraih nilai diatas KKM. Sedangkan 10 siswa
(59%) lainnya hanya mendapat nilai dibawah KKM.Berdasarkan hasil uji
kompetensi, refleksi pembelajaran, diskusi dengan teman sejawat dan hasil
konsultasi dengan supervisor, diperoleh hal-hal sebagai berikut:
a. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan di dominasi oleh guru.
b. Siswa masih sering bermain dan ribut dengan dirinya sendiri tidak
memperhatikan pembelajaran .
c. Pembelajaran kurang Menarik dan cenderung membosankan.
2. Analisis Masalah
Hal-hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Matematika
siswa kelas III SDN Tosari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal
tahun pelajaran 2021/2022adalah sebagai berikut:
4

a. Dalam proses pembelajaran Siswa kurang aktif di dominasi oleh


guru.
b. Siswa masih sering bermain dan ribut dengan dirinya sendiri tidak
memperhatikan pembelajaran.
c. Pembelajaran kurang Menarik dan cenderung membosankan.
d. Media dan alat peraga yang kurang menarik dan bervariasi.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Dalam penelitian ini, berdasarkan faktor kurang berhasilnya
pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya maka penulis berusaha
mencari solusi dan strategi yang tepat dalam memecahkan masalah
tersebut. Dalam hal ini yang menjadi prioritas pemecahan masalahnya
yaitu peningkatan kualitas pembelajaran sehingga akan meningkatkan
hasil belajar siswa yang dapat diukur dari uji kompetensi pada akhir
pembelajaran. Alternatif yang dipilih oleh penulis adalah dengan
menggunakan media pembelajaran Dekak-dekak yang dapat menarik
perhatian siswa, karena model pembelajaran ini berhubungan dengan
penggunaan gambar-gambar yang relevan dengan materi yang akan
diajarkan di SDN Tosari ,Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal pada
siswakelas III tahun pelajaran 2021/2022.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut “Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar Matematika
pada operasi hitung bilangan tiga angka dengan menggunakan media Dekak-
dekak pada siswa kelas III SDN Tosari Brangsong?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika pada operasi hitung bilangan tiga
angka pada siswa Kelas III SDN Tosari dengan menggunakan media “Dekak-
dekak”.
5

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun
secara praktis.
1. Manfaat Teoritis.
a. Dapat memberikan sumbangan kepada guru dalam pembelajaran,
khususnya pembelajaran Matematika.
b. Dapat memberi arah kepada guru dalam proses pembelajaran
Matematika.
c. Dapat meningkatkan hasil belajar Matematika.
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi guru kelas dapat menemukan solusi untuk meningkatkan hasil
belajar Matematika.
b. Bagi siswa dapat dijadikan motivasi belajar supaya hasil belajar
meningkat.
c. Bagi lembaga dapat memberikan masukan kepada sekolah dalam
usaha perbaikan proses pembelajaran, sehingga hasil belajar
Matematika meningkat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas


1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Suhardjono (2007) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas
sebagaipenelitian tindakan yang dilakukan di ruang kelas dengan tujuan
memperbaiki atau meningkatkan mutu proses atau praktik pembelajaran.
Wina (2009) menjelaskan Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu
upaya yang dapat dilakukan pendidikuntuk meningkatkan kualitas peran
dan tanggung jawabnya sebagai pendidikkhususnya dalam pengelolaan
pembelajaran. Sedangkan Arikunto (2006) menjelaskan Penelitian
Tindakan Kelas sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan.
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Dengan melakukan PTK ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh
guru, menurut Wardani, dkk (2005) manfaat PTK bagi guru antara lain:
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran.
b. Membantu guru berkembang secara profesional.
c. Meningkatkan rasa percaya diri guru.
d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan.
3. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Arikunto, dkk (2009) prosedur atau langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas didasarkan terdiri dari
empat komponen kegiatan pokok, yaitu:
a. Perencanaan (planning).
b. Tindakan (acting).
c. Pengamatan (observing).
d. Refleksi (reflecting).
5
7

B. Karakteristik Siswa
Siswa kelas III SDN Tosari memiliki tingkat kemampuan terhadap
materi pelajaran yang berbeda-beda, ada yang pandai, sedang dan kurang
pandai. Hal ini yang menyebabkan pembelajaran di kelas III SDN Tosari belum
berhasil atau masih banyak siswa yang belum mencapai KKM sesuai dengan
standar ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 70.
Karakteristik siswa kelas III SDN Tosari adalah sebagian besar dari
golongan ekonomi menengah kebawah. Tempat tinggal siswa di daerah
pedesaan yang memang dimana desa Tosari ini adalah desa yang sebagian
besar orang tua siswa bekerja sebagai buruh tani, bahkan ada juga yang
menjadi TKI dan TKW. Sehingga sebagian besar siswa kurang memperoleh
perhatian dari orang tuanya terutama masalah pendidikan. Para orang tua
beranggapan yang penting anak mereka mau berangkat sekolah dan para orang
tua kurang memperhatikan perkembangan yang terjadi pada siswa tersebut.
Kurangnya perhatian yang diberikan membuat anak menjadi malas belajar dan
kurang bersemangat dalam menerima pelajaran.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar, menurut Ali Imron (2011: 119), adalah hasil nilai
prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan patokan-patokan
tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Dimyati dan Mudjiono (2010: 200) menyatakan bahwa hasil belajar
yaitu tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu
kegiatan pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut ditandai
dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol.
Hasil belajar, menurut Nasution (2006: 36), adalah hasil dari suatu
interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai
tes yang diberikan guru. Nana Sudjana (2002: 22) menyatakan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
8

Dari pengertian yang telah disampaikan beberapa ahli di atas dapat


disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian tingkat penguasaan
atau kemampuan yang dicapai oleh siswa dari tindak interaksi dan
pengalaman belajar dengan menggunakan patokan tertentu serta dinyatakan
dalam bentuk angka, huruf, kata atau simbol.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu pemusatan
perhatian terhadap bahan yang diajarkan, pemasukan dan penyimpanan
informasi yang dipelajari ke dalam otak, dan mengeluarkan apa yang sudah
dipelajari dengan kata-kata maupun berupa gerakan/perilaku.
Menurut Suryabrata (2010:233) faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri, digolongkan menjadi faktor fisiologis dan
faktor psikologi.Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari
luar diri pelajar, digolongkan menjadi faktor nonsosial dan faktor sosial.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
menurut Ahmadi (2005), yaitu:
a. Faktorraw input(faktor siswa itu sendiri) dimana tiap anak memiliki
kondisi yang berbeda-beda dalam kondisi sosiologis dan kondisi
psikologis.
b. Faktorenvironmental input(faktor lingkungan) baik lingkungan alami
maupun lingkungan sosial.
c. Faktorinstrumental input, yang didalamnya antara lain terdiri dari
kurikulum, program/bahan pengajaran, sarana dan fasilitas serta tenaga
pengajar (guru).
Sedangkan menurut Purwanto (2010: 106) menyebutkan bahwa
hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor dari luar
1) Faktor lingkungan, baik lingkungan alam maupun sosial.
9

2) Faktor instrumental, berkaitan dengan kurikulum, atau bahan ajar,


guru sebagai pengajar, sarana dan fasilitas yang tersedia, administrasi
dan manajemen.
b. Faktor dari dalam
1) Faktor fisiologi, berkaitan dengan bagaimana kondisi fisik, panca
indera, dan sebagainya.
2) Faktor psikologi, seperti minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi,
kemapuan kognitif, dan sebagainya.
Dari beberapa faktor yang telah dikemukakan oleh beberapa orang
tersebut dapat disimpulkan hal apa saja yang akan mempengaruhi proses
belajar yang dilakukan siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar yang
diperoleh siswa. Tinggi dan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa
berkaitan dengan faktor yang mempengaruhinya. Pada umumnya hasil
belajar siswa yangtinggi maupun rendah bisa diakibatkan oleh beberapa
faktor, diantaranya:
a. semangat belajar
b. siswa yang kurang,
c. sarana prasarana belajar kurang,
d. siswa kurang minat belajar.
D. Tinjauan Tentang Media
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan.
Banyaknya batasan yang diberikan oleh para ahli tentang media
menurut Association Fun Educational Communications Technology
(AECT) di Amerika yang dikutip oleh Arief S. Sadiman (1996:6) media
pendidikan ialah segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi
10

Menurut M C Luhan (dalam Tim pengembang PGSD 1998: 7)


Media adalah semua saluran pesan yang tidak ada dihadapannya, meliputi:
surat, televisi, film, dan telepon bahkan jalan dan jalan kereta api.

Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian


rnedia dalam penelitian adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan atau isi pelajaran merangsang pikiran perasaan dan
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.

b .Tujuan dan Manfaat Media


Menurut piaget (dalam Muchtar A. Karim dkk, 1997: 20)
mengemukakan: Anak usia 7 s/d 12 tahun yang masih duduk di sekolah
Dasar masih dalam taraf berpikir semi konkrit sehingga belum dapat
memahami konsep – konsep pembelajaran secara sehingga harus
menggunakan bantuan media yang dapat mengembangkan secara jelas dan
kongkrit mengenai materi – materi pelajaran yang diberikan. Oleh karena
itu media sangat diperlukan dalam menunjang proses belajar mengajar
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Tujuan dari penggunaan suatu media membuat guru dapat
menyampaikan pesan secara lebih mudah kepada peserta didik. Sehingga
peserta didik (siswa) tersebut dapat menguasai pesan (pembelajaran) secara
cepat dan akurat.
Menurut Arief S. Sadiman (2002: 16) secara umum media
mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalisme.
2. Mengatasi keterbatasan rentang, waktu, dan daya indera.
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.
11

Dalam hal ini media berguna :

1. Menimbulkan kegairahan belajar.


2. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan.
3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuandan minatnya.
c. Fungsi Media pengajaran
MenurutMulyani Sumantri dan Johar Permana (Strategi Belajar
Mengajar 2001 : 1 54) mengemukakan:
Media pengajaran adalah menceritakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan berupa, sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta didik sehingga peserta
didik itu dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan
makna yang disampaikan itu.
Secara umum media berfungsi sebagai :

1). Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif.

2). Bagian integral dari keseluruhansituasi mengajar

3). Meletakkan dasar-dasar yang konkrit dari konsep yang arbstrak


sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.

4). Membangkitkan motivasi belajar pesrta didik.

5). Mempertinggi mutu belajar mengajar.

d. Prinsip – prinsip pemilihan media

MenurutMulyani Sumantri dan Johar Permana (Strategi Belajar


Mengajar 2001 : 56) mengemukakan:

Sebelum memutuskan untuk menggunakan sutu media tertentu


dalam suatu peristiwa pengajaran, seorang guru perlu memahami prinsip
12

atau faktor yang harus dipertimbangkandalam suatu pemilihan media


tersebut adalah :

1). Memilih media harus berdasarkan pada pelajaran dan bahan.

2). Pengajaran yang akan disampaikan

3). Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan


peserta didik baik dalam pengadaannya dan penggunaanya.
4). Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau
pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
5). Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.

e. Jenis Media Pembelajaran


Jenis media pembelajaran Matematika diantaranya adalah :
1). Busur.
2). Jangka,
3). Garis bilangan.
4). Kartu bilangan.
5). Bangun datar: segitiga siku, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi,
segitiga lancip, segitiga tumpul, persegi, belah ketupat,
trapesium, layang-layang, persegi panjang, jajar genjang dll.
6). Bangun ruang: kubus, balok, prisma, kerucut, limas, tabung, bola.
7). Dekak-dekak.
8). AIat peraga jam.
E. Tinjauan Tentang Dekak-Dekak
a. Pengertian Dekak-dekak
"Dekak-dekak" (Abakus biji) adalah salah satu media pengajaran
matematika yang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep atau
pengertian nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan, ribuan)
serta operasi penjumlahan dan pengurangan (Ruseffendi pendidikan
Matematika 3 199 : 261
13

Media ini terbuat dari dua potong papan, beberapa batang kawat
(sesuai kebutuhan) dan beberapa buah biji dekak-dekak (abakus biji),
Setiap kawat terdiri dari 20 buah biji.
Gambar Media Dekak
dekak dilihat dari depan
atau yang menghadap
siswa

Gambar 2.1

Gambar Media Dekak -


dekak dilihat dari
belakang sehingga biji-
bijinya tampak
semuanya (20 biji
perbatang)

Gambar 2.2

b . Fungsi Dekak-dekak (Abakus Biji)


Untuk menjelaskan nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan,
ribuan)
F. Kerangka Pemikiran
Untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupan serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang scmakin pesat diperlukan cara berpikir yang
sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten yang dapat dikembangkan rnelalui
pembelajaran matematika.
Matematika selalu dianggap oleh anak sebagai mata pelajaran yang sulit,
rumit, kurang manarik dan tidak disukai sebagian besar siswa. Anggapan
sebagian besar siswa tersebut menyebabkan siswa enggan belajar matematika.
14

Adapun beberapa upaya agar siswa terdorong tntuk belajar mat ematika adalah
berikut penyajian materi yang menarik perhatian sehingga menumbuhkan minat
untuk belajar.
Berdasar,hasil pengalaman peneliti, maka dengan mengoptimalkan
pengalaman media peraga khususnya "Dekak-dekak" yang buat secara menarik
dapat memperkuat ingatan siswa, sehingga pembelajaran tampak lebih hidup dan
menarik serta hasil lebih meningkat.
Penggunaan media dapat mendorong siswa untuk melihat dan menghayati
dengan seksama. Sehingga dapat memegang, menghitung dan menafsirkan apa
yang mereka pegang dengan bebas sesuai kemampuan masing-masing, yang
akhirnya apa yang mereka pelajari melekat dalam ingatan untuk meningatkan
hasil belajarnya.

G. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dam kerangka pemikiran di atas dapat diajukan


hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut jika menggunakan media
dekak-dekak dalam proses pembelajaran Matematika (nilai tempat,
penjumlahan, dan pengurangan) maka Hasil Belajar Matematika Pada Siswa
Kelas III SDN Tosari, Brangsong Tahun Pelajaran 2020/2021 ”.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas III SDN Tosari, Kecamatan
Brangsong, Kabupaten Kendal berjumlah 17 siswa dengan jumlah laki-laki
6 siswa dan jumlah perempuan 11 siswa pada tahun pelajaran 2021/2022.
Tabel 3.1Daftar Siswa Kelas III
NOMOR
Urut Induk NAMA SISWA L/P
1 795 AHMAD MUHTADIN L

2 796 AKHMAD SAEFUDIN P


3 797 BAGUS DEFAN L
4 798 CINTA PUTRIA ANNISA P

5 799 LIDYA ARTIKA NINGRUM P

6 800 MUHAMMAD MAHENDRA L

7 787 MUHAMMAD KHOIRUL ANAM L


8 802 NIYATUL ULYA SAPUTRI P

9 803 NIKEN ANINDA P


10 804 PUTRI SASMITA NUGROHO P
11 805 PUTRI ARTIKA DEWI P
12 806 RAGA ALVINO L
13 808 ROSSA FAHRUN JANAH P
14 810 SITI KHUMAIROH P
15 811 SITI FATIMATU ZAHRO P
16 792 VIAN VIDIC SAPUTRA L
17 836 YUMNA FARIKHA P

14
16

2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas di kelas III SDN Tosari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten
Kendal.
3. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian pembelajaran selama 1 bulan yaitu dibulan
Oktober tahun 2020 Penelitian ini terbagi dalam beberapa siklus yaitu:

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

NO SIKLUS HARI/TANGGAL PELAKSANAAN

1 Prasiklus Kamis, 22 Oktober 2020


2 Siklus I Kamis, 29 Oktober 2020

4. Pihak yang Membantu


Pihak yang membantu penelitian perbaikan pembelajaran yaitu:
a. Supervisor 1, selaku dosen pembimbing yang membantu dalam
pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian perbaikan ini.
b. Supervisor 2, selaku penilai 1 dan pembimbing 2 yang selalu
membimbing dan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran di SDN Tosari
c. Guru senior/kepala sekolah, selaku pembimbing dalam menginter-
pretasikan data dan selaku penilai 2 dalam pelaksanaan penelitian
perbaikan di SDN Tosari
d. Siswa kelas III SD Negeri Tosari, selaku subjek penelitian perbaikan
ini.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap -
tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang
telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki.
17

Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya


prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN Tosri Kecamatan
Brangsong Kabupaten Kendal, dilakukan observasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Berdasarkan temuan-temuan di kelas, maka peneliti berusaha


meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas III dengan
penanaman konsep, melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang telah dikuasai siswa. Sehubungan hal tersebut maka
tindakan yang diduga paling tepat adalah dengan menggunakan media
"Dekak-dekak" dalam menjelaskan konsep nilai tempat pada operasi
penjumlahan dan pengurangan dalam pembelajaran Matematika. Indikator
kinerja

Hasil nilai matematika siswa kelas III SDN Tosari Kecamatan


Brangsong Kabupaten Kendal sebelumnya adalah 60. adapun nilai penulis
inginkan adalah 70.

Langkah-langkah Penelitian

a. Siklus I

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam
tahap -tahap sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan
a. Mengumpulkan data yang diperlukan.
b. Merencanakan pembelajaran dengan media "Dekak-dekak"
beserta mendesain alai evaluasinya.
c. Membuat laporan observasi.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menerapkan model pembelajaran sesuai dengan rencana
pada siswa kelas III SDN Tosari Kecamatan Brangsong,
Kabupaten Kendal.
18

b. Siswa belajar dengan menggunakan media "Dekak-dekak"


dengan bimbingan guru.
3) Tahap Observasi
a. Tindakan guru memonitor siswa selama proses pembelajaran.
4) Tahap analisis Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1, 2, dan 3.
berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
Bila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya
peningkatan prestasi matematika pada siswa kelas III SDN Tosari
Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, maka tidak perlu
dilanjutkan dengan siklus II, Namun apabila belum memperlihatkan
adanya peningkatan basil belajar matematika siswa kelas III SDN
Tosari Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal ,maka dibuat
siklus II yang meliputi tahap perencanaan tindakan, tahap
pelaksanaan tindakan, tahap observasi tindakan, dan tahap refleksi.
Sehingga siswa benar-benar mampu meningkatkan hasil belajar
matematika.

C. Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang
diperoleh dari data penelitian yang sudah dikumpulkan selama satu siklus
penelitian. Hasil uji kompetensi yang diperoleh dari siswa dianalisis secara
kuantitatif untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar
siswa.Data yang diperoleh dari hasil tes dihitung jumlah skor masing-masing
dan didistribusikan ke dalam rentang nilai.
Dari hasil proses pembelajaran melalui tes formatif pembelajaran
Matematika di kelas III semester I di SDN Tosari, maka dapat diketahui hasil
data sebelum perbaikan dan perbaikan siklus I ternyata hasilnya menunjukkan
peningkatan yang cukup berarti seperti tampak pada tabel dibawah ini
19

Tabel 3.3

Nilai Tes Formatif Sebelum Perbaikan

Sebelum Perbaikan
Urut KKM Nama Siswa Ket
diperbaiki siklus I

1. 70 AHMAD MUHTADIN 40 60

2. AKHMAD SAEFUDIN 80 80

3. BAGUS DEFAN 40 80

4. CINTA PUTRIA ANNISA 40 40

5. LIDYA ARTIKA NINGRUM 80 80

6. MUHAMMAD MAHENDRA 40 80

7. MUHAMMAD KHOIRUL 60
ANAM 40

8. NIYATUL ULYA SAPUTRI 80 80

9. NIKEN ANINDA 40 80

10. PUTRI SASMITA 80


NUGROHO 40

11. PUTRI ARTIKA DEWI 80 80

12. RAGA ALVINO 80 80

13. ROSSA FAHRUN JANAH 40 60

14. SITI KHUMAIROH 80 80

15. SITI FATIMATU ZAHRO 40 60

16. VIAN VIDIC SAPUTRA 60 60

17. YUMNA FARIKHA 80 80

Jumlah 950 1220


20

Sebelum Perbaikan
Urut KKM Nama Siswa Ket
diperbaiki siklus I

Rata-rata 55,29 71,76

Nilai tertinggi 80 80
Nilai terendah 40 40
Prosentase ketuntasan 41 % 64 %

Berdasarkan tabel di atas hasil nilai tes formatif pembelajaran siklus


I menjadi 64 % dengan rata-rata 71,76.

Hasil nilai tes formatif perbaikan pembelajaran siklus I dari 17 siswa


disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.4 Distribusi Hasil Belajar Matematika Siklus 1


Nilai Banyak Siswa
10 -
20 -
30 -
40 1
50 -
60 5
70 -
80 11
90 -
100 -
Jumlah 17

Dari tabel di atas terdapat 11 siswa yang mencapai KKM dari


17 siswa atau 64 %.

D. Indikator Keberhasilan
21

Sebagai indikator mengenai keberhasilan dalam penelitian ini adalah


rata-rat kelas untuk materi Operasi hitung bilangan tiga angka pada kelas III
SDN Tosari telah mencapai 64%.
23

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2005.Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta.

Ali Imron. (2011). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.

Arikunto, Suharsimi,dkk. (2009).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamdayama, J. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.


Jakarta : Ghalia Indonesia.

Mulyani Sumantri & Johar Perman (2001) Strategi Pembelajaran Belajar Mengajar,
Bandung, CV Maulana Nurchasan.

Nasution. (2006). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.


Jakarta. Bumi Aksara.

Nana Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:


Algensindo.
Purwanto, N. 2010.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suprijono, Agus. 2009.Cooperatif Learning: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wardani, I.G.A.K, dkk. (2005). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas


Terbuka.
24

LAMPIRAN

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Nilai suatu Bilangan

Subpokok Bahasan : menghitung /menjelaskan nilai tempat suatu bilangan


(satuan, puluhan, ratusan)

Kelas/semester : III/II

Waktu : 40 menit

I. Tujuan
Tujuan umum
Siswa dapat mengenal dan menghitung nilai suatu bilangan
Tujuan Khusus
- Menjelaskan nilai suatu bilangan
- Menyebutkan nilai suatu bilangan

Tujuan Perbaikan

- Meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai suatu bilangan


dengan menggunakan dekak-dekak
- Siswa dapat mengerjakan soal observasi yang diberikan
II. Materi, Media dan Sumber
- Jangka
- Busur
- Penggaris bilangan
- Dekak-dekak
- Buku matematika kelas III
III. Kegiatan pembelajaran
A. Kegiatan awal
Memberi salam dan menanyakan kabar anak-anak
Mengabsen kehadiran anak-anak
Sedikit menyinggung tentang pelajaran matematika dengan
memberi soal tanya jawab sedikit
Menyampaikan tujuan dan kegiatan hari ini
25

B. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi matematika mengenai nilai suatu bilangan
dengan menggunakan dekak-dekak
Guru menanyakan bagian mana yang belum dimengerti oleh anak-
anak
Dari hasil tanya jawab yang sudah dilakukan, guru kemudian
memberi soal observasi untuk dikerjakan mandiri.
C. Kegiatan penutup
Menanyakan kembali jika masih ada siswa yang belum mengerti
Memberikan soal untuk dikerjakan di Rumah.
IV. Evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar dengan
tanya jawab dan tes tertulis.

Anda mungkin juga menyukai