Untuk memenuhi
TUGAS AKHIR PERKULIAHAN (TAP)
Oleh :
1. Ainun Maghfiroh (858751926)
2. Ari Kusumaningrum (858750433)
3. Cholidatus Silvia (858750741)
4. Dewi Muzdalifah (858751743)
5. Khoirun Niswah (858750465)
6. Najmah Zahiro (858163999)
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
POKJAR PITALOKA SURABAYA
TAHUN 2023
1. Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Tepat pukul 07.00 bel sekolah telah berbunyi pertanda masuk, semua siswa
berhamburan masuk ke kelasnya masing – masing. Semua guru kelas masuk ke kelas
terkecuali Pak Muhlas guru kelas IV MI Miftahul Ulum. Beliau masih asyik ngobrol-ngobrol
di kantor bersama guru lainnya yang pagi itu tidak masuk kelas. Padahal saat itu pak Muhlas
seharusnya masuk kedalam kelas IV. Sementara terlihat beberapa anak kelas IV yang masih
berada di luar kelas dan ada pula yang memukul – mukul meja dengan sapu ijuk sehingga
membuat gaduh keadaan dikelas. Karena beliau mendengar suara gaduh dari kelas IV,
akhirnya Pak Muhlas masuk kedalam kelas memberikan teguran kepada siswa kelas IV.
Sebelum pak Muhlas memulai kegiatan belajar mengajar, pak muhlas memimpin doa
sebelum belajar, dilanjut dengan mengabsen siswa dan menanyakan kabar siswa. Selain itu,
pak Muhlas mengajak anak – anak untuk membaca surat – surat pendek dan asmaul husna.
Pak Muhlas hari itu akan mengajarkan B. Indonesia dengan topik Pantun. Pak Muhlas
menyampaikan tengertian Pantun, pantun adalah puisi lama. Kemudian menjelaskan tentang
macam - macam pantun diantaranya pantun jenaka, pantun kasih sayang, pantun teka-teki dan
masih banyak lagi. Pak Muhlas menulis contoh pantun di papan tulis dengan membelakangi
siswa. Sehingga siswa pun tidak melihat apa yang ditulis Pak Muhlas di papan. Kemudian
terdapat salah satu murid yang berkomentar jika tidak kelihatan. Pak Muklas selesai menulis
contoh pantun berikut ini:
Setelah penjelasan selesai Pak Muklas memberi kesempatan kepada anak-anak unuk
bertanya, namun tidak ada yang bertanya. Kemudian pak Muhlas meminta anak-anak
mengeluarkan buku tulis dan mengerjakan tugas membuat contoh pantun. Anak – anak
terlihat bingung karena tidak mengerti bagaimana mengerjakan tugas tersebut. Waktu yang
diberikan oleh pak Muhlas hanya 10 menit. Sementara itu, pak Muklas meninggalkan anak -
anak pergi ke kantor. Setelah 10 menit berlalu, Pak Muklas masuk ke dalam kelas dan
menanyakan apakah anak-anak sudah selesai mengerjakan tugas tersebut. Pak Muhlas
kecewa karena banyak anak yang belum selesai mengerjakan tugas. Hanya beberapa anak
sudah selesai dan dikumpulkan ke depan. Setelah mengecek 5 anak, ternyata 4 siswa
membuat pantun dengan kalimat yang sama dan satu anak menjawab atas pemikiran sendiri.
Sementara 20 siswa masih kebingungan. Pak Muhlas kecewa dengan anak – anak atas
pekerjaan mereka.
Analisis Kasus