Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

TUGAS AKHIR PROGRAM

Nama : Ema Fitriyeni

NIM : 825563969

Pokjar : Perawang

UPBJJ : Pekanbaru

Kasus

Ibu Tiara adalah guru kelas 2 pada salah satu SD di Jakarta. Pada suatu pagi, setelah Bu Tiara
membuka kelas dengan menyapa siswa, Bu Tiara mengumumkan kepada semua siswa umtuk
membuat kelompok.

Bu Tiara: “Anak-anak, Ibu telah membagi 5 kelompok untuk pelajaran matematika pagi ini.
Ibu bacakan dulu nama-nama nya ya”

Anak-anak: “Iya Bu” (Bu Tiara membacakan nama-nama setiap kelompok di depan kelas).

Suasana sedikit riuh karena anak-anak berpindah dan duduk dalam kelompoknya masing-
masing.

Bu Tiara : ”Nah anak-anak, semua sudah mendapatkan kelompoknya ya?Coba sekarang


gentian ibu yang bicara, kalian dengarkan baik-baik”

Anak-anak: “Iya Bu”

Bu Tiara : “ Ini Ibu punya 10 apel, sekarang Ibu akan membagikan 10 apel ini kepada
masing-masing kelompok”

Abdi : “Asyik, boleh dimakan tidak apelnya Bu?”

Bu Tiara : “ ah Abdi lapar ya. Iya, kalua sudah selesai pelajaran matematika ini, apelnya
boleh dimakan”.

Bu Tiara juga membagikan 10 piring plastic kepada masing-masing kelompok.

Bu Tiara : “Anak-anak silahkan letakkan 3 piring di atas meja. Sudah?”


Sandra : “Begini ya Bu?”

Bu Tiara berkeliling pada setiap meja untuk memastikan bahwa setiap kelompok meletakkan
piring dengan benar.

Bu Tiara :“Iya bagus, sudah semuanya? Sekarang letakkan dua apel pada setiap piring.”

Semua kelompok meletakkan masing-masing dua apel pada setiap piring plastic. Bu Tiara
kfembalii mengecek setiap kelompok. Setelah semua kelompok selesai meletakkan apel pada
masing-masing piring plastik, Bu Tiara meminta semua kelompok menghitung jumlah apel.

Bu Tiara : “Sekarang dengarkan pertanyaan Ibu ya, berapakah jumlah apel semuanya. Ayo
coba dihitung?

Anak-anak menghitung semua jumlah apel pada semua piring plastik. Suasana sedikit bising
katena anak-anak menghitung dengan bersuara keras. Selanjutnya, Bu Tiara meminta
kelompok 2 dan 4 untuk menjawab pertanyaaan.

Bu Tiara : “Sudah anak-anak. Tenang ya.Menghitungnya dalam hati saja. Nah sudah ya,.
Sekarang ibu bertanya kepada kelompok 2 dan 4. Berapa jumlah apel yang ada di seluruh
piring yang ada di meja? Coba kelompok 2 dulu”.

Kelompok 2 : “Ada 6 Bu.

Bu Tiara : “Bagaimana dengan jawaban kelompok 4?”

Kelompok 4 : “Iya, ada 6 apel Bu semuanya”.

Bu Tiara : “Bagus”. Sekarang kita lanjutkan ya. Ada berapa jumlah piringnya?

Anak-anak serentak: “Ada 3 Bu”.

Selanjutnya, Bu Tiara menggambar piring di papan tulis dan menuliskan jumlah piring di
papa tulis dengan angka 3. Kemudian, Bu Tiara bertanya lagi kepada anak-anak.

Bu Tiara : “Ada berapa jumlah apel pada setiap piring plastik? Coba Rina, Ayo jawab”.

Rina (dengan suara lirih): “ Ada 2 Bu”.

Bu Tiara : “ Bagus Rina. Jawabanmu benar Rina. Lain kali suaranya sedikit lebih keras ya,
supaya temanmu yang lain bisa mendengar “. Jadi anak-anak,ada 2 apel pada setiap piring
plastik. Sekarang Ibu akan menuliskan seperti ini ya. Ada dua apel pada masing-masing
piring plastik. Jadi 3x2 = 6. Paham kan anak-anak?
Anak-anak : “Ulang lagi Bu. Kok bisa gitu Bu?

Bu Tiara kemudia memberikan contoh kepada anak-anak agar semua anak memahami konsep
perkalian.

Pertanyaan

1. Menurut Teori Gagne, terdapat 2 hal yang berkaitan dengan pembelajaran matematika,
yaitu: 1) Objek belajar matematika.Terdiri dari objek langsung (Fakta, operasi, konsep dan
prinsip), dan objek tidak langsung ( kemampuan menyelidiki, memecahkan masalah,
disiplin diri berssikap positif, dan tahu bagaimana semestinya belajar.
2). Tipe belajar berturut-turut. Terdiri dari 8 tahapan, yaitu belajar isyarat, stimulus
respons, belajar aturan, dan pemecahan masalah.
Berkaitan dengan kasus pembelajaran matematika di atas, (a) Sebutkan kegiatan
pembelajaran mana yang termasuk dalam teori Gagne (objek belajar dan tipe-tipe belajar);
(b) jelaskan alasan jawaban anda
2. Secara umum, model pembelajaran matematika terdiri dari 3 model, yaitu model
penanaman konsep, model pemahaman konsep dan model pembinaan keterampilan.
Menurut Anda, model pembelajaran yang manakah yang telah diterapkan oleh Bu Tiara
pada contoh kasus di atas? Dan sebutkan alasannya!
3. Susunlah langkah-langkah pembelajaran secara berurutan mulai dari pembukaan hingga
penutupan untuk menjelaskan materi matematika dengan menggunakan model
pembelajjaran penanaman konsep.

Jawaban
1. Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan Bu Tiara di atas yang termasuk kegiatan
pembelajaran sesuai dengan teori Gagne adalah
a. Kegiatan yang termasuk dalam objek belajar menurut Gagne adalah kegiatan ketika
setiap kelompok diminta oleh Bu Tiara untuk meletakkan dua apel pada setiap piring.
Alasannya, karena pada kegiatan tersebut tergambar bahwasanya konsep perkalian 3 x 2 =
6 dapat dibuktikan dengan melalui operasi penambahan dua buah apel yang ada pada tiga
buah pirig plastic, dimana faktanya 2 apel + 2 apel + 2 apel = 6 apel dan dalam hal ini
prinsip terlihat bahwa 3 x 2 = penjumlahan berulang dari 2 + 2 + 2 = 6.
b. Kegiatan yang termasuk dalam tipe belajar menurut Gagne adalah
1) Belajar isyarat, ini terlihat ketika Bu Tiara mengatakan “coba sekarang gentian ibu
yang berbicara, kalian dengarkan baik-baik” dan “ah Abdi lapar ya? Iya kalau sudah
selesai pelajaran matematika ini, apelnya boleh dimakan.
Alasannya, karena dengan ucapan Bu Tiara tersebut dapat merangsang sikap positif dari
siswanya.
2) Stimulus respons, ini terlihat ketika Bu Tiara meminta kepada Rina untuk menjawab
pertanyaan.
Alasannya, karena Rina memberi jawaban setelah terlebih dahulu mendapatkan penjelasan
dari Bu Tiara.
3) Pemecahan masalah, ini terlihat ketika siswa mengatakan “ulang lagi Bu. Kok bias
seperti itu Bu?
Alasannya, dari kegiatan pembelajaran tersbut, siswa telah memiliki prasyarat tetapi
pembelajaran itu masih masalah bagi siswa karena hal tersebut baru dikenalnya.

2. Menurut saya model pembelajaran yang diterapkan oleh Bu Tiara pada pembelajaran
tersebut adalah model penanaman konsep karena pada kegiatan pembelajarannya Bu Tiara
menyampaikan konsep baru bagi kelas 2 SD, yaitu konsep perkalian yang dibantu dengan
mengunakn buah apel sebagai media pembelajaran. Dan siswapun telah mempunyai
pengetahuan prasyarat untuk mempelajari konsep bau tersebut (konsep perkalian), yaitu
siswa telah menguasai konsep penjumlahan bilangan.

3. Langkah-langkah pembelajaran dalam menjelaskan materi tentang penjumlahan bilangan


1 - 10 dengan model pembelajaran penanaman konsep pada siswa kelas 1 SD.
a. Kegiatan awal
1) Guru memberi salam, mencek kehadiran siswa, meminta salah satu siswa untuk
menyiapkan kelas dan memimpin pembacaan doa
2) Sebagai apersepsi dan memberi motivasi, dengan menggunakan media
pembelajaran, guru mengingatkan kembali pengetahuan prasyarat dari pelajaran
matematika sebelumnya yaitu tentang konsep “banyaknya” dengan menggunakan
benda-benda konkret, misalnya: berapa banyaknya jari tanganmu?, berapa
banyaknya pensil ini?, dan lain-lain.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah pembelajaran nanti siswa
diharapkan mampu menjumlahkan dengan menggunakan angka 1 – 10.
4) Guru menyampaikan skenario pembelajaran yang akan dilalui.
b. Kegiatan inti
1) Sambil memegang pensil secara klasikal, guru bertanya 1 pensil ditambah 1 pensil
menjadi berapa? Dan dilanjutkan dengan pertanyaan serupa dengan menggunakan
benda konkret lainnya.
2) Dengan pertanyaan sejenis, guru meminta beberapa orang siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut
3) Selanjutnya dengan menggambar benda konkret di papan tulis, guru meminta
beberapa orang siswa untuk menggambar jumlah gambar tersebut
4) Kemudian guru memadukan gambar dengan angka dan meminta menjawab secara
klasikal
5) Kemudian guru menjelaskan penjumlahan angka 1 – 10 dengan contoh-contoh
sambil bertanya jawab dengan siswa.
6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami dan mengapresiasi tentang materi yang telah dipahami siswa.
c. Kegiatan akhir
1) Bersama siswa guru membuat kesimpulan pembelajaran
2) Melaksanakan post tes dengan 5 butir soal isian.
3) Memberi umpan balik dari hasil post tes siswa.

Anda mungkin juga menyukai