NIM : 825563969
Pokjar : Perawang
UPBJJ : Pekanbaru
Kasus
Ibu Tiara adalah guru kelas 2 pada salah satu SD di Jakarta. Pada suatu pagi, setelah Bu Tiara
membuka kelas dengan menyapa siswa, Bu Tiara mengumumkan kepada semua siswa umtuk
membuat kelompok.
Bu Tiara: “Anak-anak, Ibu telah membagi 5 kelompok untuk pelajaran matematika pagi ini.
Ibu bacakan dulu nama-nama nya ya”
Anak-anak: “Iya Bu” (Bu Tiara membacakan nama-nama setiap kelompok di depan kelas).
Suasana sedikit riuh karena anak-anak berpindah dan duduk dalam kelompoknya masing-
masing.
Bu Tiara : “ Ini Ibu punya 10 apel, sekarang Ibu akan membagikan 10 apel ini kepada
masing-masing kelompok”
Bu Tiara : “ ah Abdi lapar ya. Iya, kalua sudah selesai pelajaran matematika ini, apelnya
boleh dimakan”.
Bu Tiara berkeliling pada setiap meja untuk memastikan bahwa setiap kelompok meletakkan
piring dengan benar.
Bu Tiara :“Iya bagus, sudah semuanya? Sekarang letakkan dua apel pada setiap piring.”
Semua kelompok meletakkan masing-masing dua apel pada setiap piring plastic. Bu Tiara
kfembalii mengecek setiap kelompok. Setelah semua kelompok selesai meletakkan apel pada
masing-masing piring plastik, Bu Tiara meminta semua kelompok menghitung jumlah apel.
Bu Tiara : “Sekarang dengarkan pertanyaan Ibu ya, berapakah jumlah apel semuanya. Ayo
coba dihitung?
Anak-anak menghitung semua jumlah apel pada semua piring plastik. Suasana sedikit bising
katena anak-anak menghitung dengan bersuara keras. Selanjutnya, Bu Tiara meminta
kelompok 2 dan 4 untuk menjawab pertanyaaan.
Bu Tiara : “Sudah anak-anak. Tenang ya.Menghitungnya dalam hati saja. Nah sudah ya,.
Sekarang ibu bertanya kepada kelompok 2 dan 4. Berapa jumlah apel yang ada di seluruh
piring yang ada di meja? Coba kelompok 2 dulu”.
Bu Tiara : “Bagus”. Sekarang kita lanjutkan ya. Ada berapa jumlah piringnya?
Selanjutnya, Bu Tiara menggambar piring di papan tulis dan menuliskan jumlah piring di
papa tulis dengan angka 3. Kemudian, Bu Tiara bertanya lagi kepada anak-anak.
Bu Tiara : “Ada berapa jumlah apel pada setiap piring plastik? Coba Rina, Ayo jawab”.
Bu Tiara : “ Bagus Rina. Jawabanmu benar Rina. Lain kali suaranya sedikit lebih keras ya,
supaya temanmu yang lain bisa mendengar “. Jadi anak-anak,ada 2 apel pada setiap piring
plastik. Sekarang Ibu akan menuliskan seperti ini ya. Ada dua apel pada masing-masing
piring plastik. Jadi 3x2 = 6. Paham kan anak-anak?
Anak-anak : “Ulang lagi Bu. Kok bisa gitu Bu?
Bu Tiara kemudia memberikan contoh kepada anak-anak agar semua anak memahami konsep
perkalian.
Pertanyaan
1. Menurut Teori Gagne, terdapat 2 hal yang berkaitan dengan pembelajaran matematika,
yaitu: 1) Objek belajar matematika.Terdiri dari objek langsung (Fakta, operasi, konsep dan
prinsip), dan objek tidak langsung ( kemampuan menyelidiki, memecahkan masalah,
disiplin diri berssikap positif, dan tahu bagaimana semestinya belajar.
2). Tipe belajar berturut-turut. Terdiri dari 8 tahapan, yaitu belajar isyarat, stimulus
respons, belajar aturan, dan pemecahan masalah.
Berkaitan dengan kasus pembelajaran matematika di atas, (a) Sebutkan kegiatan
pembelajaran mana yang termasuk dalam teori Gagne (objek belajar dan tipe-tipe belajar);
(b) jelaskan alasan jawaban anda
2. Secara umum, model pembelajaran matematika terdiri dari 3 model, yaitu model
penanaman konsep, model pemahaman konsep dan model pembinaan keterampilan.
Menurut Anda, model pembelajaran yang manakah yang telah diterapkan oleh Bu Tiara
pada contoh kasus di atas? Dan sebutkan alasannya!
3. Susunlah langkah-langkah pembelajaran secara berurutan mulai dari pembukaan hingga
penutupan untuk menjelaskan materi matematika dengan menggunakan model
pembelajjaran penanaman konsep.
Jawaban
1. Dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan Bu Tiara di atas yang termasuk kegiatan
pembelajaran sesuai dengan teori Gagne adalah
a. Kegiatan yang termasuk dalam objek belajar menurut Gagne adalah kegiatan ketika
setiap kelompok diminta oleh Bu Tiara untuk meletakkan dua apel pada setiap piring.
Alasannya, karena pada kegiatan tersebut tergambar bahwasanya konsep perkalian 3 x 2 =
6 dapat dibuktikan dengan melalui operasi penambahan dua buah apel yang ada pada tiga
buah pirig plastic, dimana faktanya 2 apel + 2 apel + 2 apel = 6 apel dan dalam hal ini
prinsip terlihat bahwa 3 x 2 = penjumlahan berulang dari 2 + 2 + 2 = 6.
b. Kegiatan yang termasuk dalam tipe belajar menurut Gagne adalah
1) Belajar isyarat, ini terlihat ketika Bu Tiara mengatakan “coba sekarang gentian ibu
yang berbicara, kalian dengarkan baik-baik” dan “ah Abdi lapar ya? Iya kalau sudah
selesai pelajaran matematika ini, apelnya boleh dimakan.
Alasannya, karena dengan ucapan Bu Tiara tersebut dapat merangsang sikap positif dari
siswanya.
2) Stimulus respons, ini terlihat ketika Bu Tiara meminta kepada Rina untuk menjawab
pertanyaan.
Alasannya, karena Rina memberi jawaban setelah terlebih dahulu mendapatkan penjelasan
dari Bu Tiara.
3) Pemecahan masalah, ini terlihat ketika siswa mengatakan “ulang lagi Bu. Kok bias
seperti itu Bu?
Alasannya, dari kegiatan pembelajaran tersbut, siswa telah memiliki prasyarat tetapi
pembelajaran itu masih masalah bagi siswa karena hal tersebut baru dikenalnya.
2. Menurut saya model pembelajaran yang diterapkan oleh Bu Tiara pada pembelajaran
tersebut adalah model penanaman konsep karena pada kegiatan pembelajarannya Bu Tiara
menyampaikan konsep baru bagi kelas 2 SD, yaitu konsep perkalian yang dibantu dengan
mengunakn buah apel sebagai media pembelajaran. Dan siswapun telah mempunyai
pengetahuan prasyarat untuk mempelajari konsep bau tersebut (konsep perkalian), yaitu
siswa telah menguasai konsep penjumlahan bilangan.