Bu Samsia seorang guru kelas V SD Mallusetasi yang mau mencoba menerapkan pendekatan terpadu
yakni memadukan pelajaran bahasa Indonesia dan kerajinan tangan. Jumlah siswa kelas V sebanyak 42
orang dengan tingkat kecerdasan yang hamper sama. Sikap atau perkembangan jiwa mereka pun biasa-
biasa saja, tidak ada yang memiliki keistimewaan.
Hasil belajar yang diharapkan dari pembelajaran terpadu tersebut adalah siswa diharapkan mampu:
Di dalam perencanaan (RP) Bu Samsia menyediakan waktu untuk proses pembelajaran ini selama 2 kali
pertemuan dengan rincian waktu; untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 1 x 4 jam pelajaran a 35
menit, mata pelajaran Kerajinan tangan 1 x 2 jam pelajaran a 35 menit. Alat peraga atau bahan, media
sudah dipersiapkan dengan baik, siswa hanya diminta menyiapkan sendiri alat lain yang diperlukan
untuk membuat kerajinan tangan membuat bunga teratai.
Setelah waktu yang ditetapkan selesai (2 x pertemuan), ternyata apa yang diharapkan dan direncanakan
BU Samsia tidak seluruhnya tercapai, tidak semua siswa memperoleh skor membaca puisi, dan tidak ada
seorang siswa pun yang dapat menyelesaikan hasil kerajinan tangan membuat kembang.
Perhatikan kelemahan yang tidak disadari bu Samsia dalam melaksanakan pembelajaran secara terpadu.