Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD

KASUS
Bu Lina yang mengajar IPA di kelas V SD yang sudah memasuki pembelajaran BAB II yakni
tumbuhan hijau dengan materi pertama yaitu fotosintesis beserta dengan proses fotosintesis yang
memiliki definisi sebagai sebuah proses guna menghasilkan energi di dalam tumbuhan. Dikarenakan
belakangan ini merupakan masih rangka pembelajaran pasca pandemi maka untuk menarik perhatian
peserta didik Bu Lina menggunakan media pembelajaran power point yang diselingi dengan metode
ceramah untuk membiasakan kembali peserta didik untuk belajar di dalam kelas setelah melalui
pembelajaran daring selama dua tahun dikarenakan adanya pandemi COVID – 19. Serta tidak lupa Bu
Lina juga menyiapkan latihan soal mengenai fotosintesis juga prosesnya.
Sebelum mengajar Bu Lina memberikan motivasi belajar dengan memberitahukan materi apa saja
yang akan dipelajari hari ini, juga tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu mengetahui dan
mengerti tentang apa itu fotosintesis beserta dengan prosesnya.
Segera pembelajaran dimulai, Bu Lina menyalakan komputer kelas beserta dengan LCD proyektor
untuk menanyangkan power point tentang fotosintesis dan prosesnya, selanjutnya ia segera
menjelaskan materi kepada semua murid yang diselingi dengan contoh dan juga video animasi yang
juga tersedia di power pointnya. Setelahnya Bu Lina memberikan latihan soal dengan tingkat
kesulitan soal ringan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman peserta didik
mengenai materi yang telah diajarkan juga sebagai acuan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Karena ia merasa bahwa materi hari ini merupakan materi dasar dari BAB II karena hanya berisi
definisi, contoh, serta proses ringan dari fotosintesis.
Setelah peserta didik mengisi latihan soal yang diberikan Bu Lina dan dikumpulkan kembali kepada
Bu Lina, didapati hasil yang mengejutkan yakni hanya 35% peserta didik dari keseluruhan murid di
kelas yang memiliki nilai latihan soal di atas KKM bahkan itupun tidak ada yang melebihi nilai 80.
Hal ini menyebabkan Bu Lina merenung, mengapa tujuan pembelajaran serta target awal nilai yang
ingin dicapai tidak tercapai ?
IDENTIFIKASI MASALAH& ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
Karena peserta didik baru saja memasuki sekolah setelah melaksanakan pembelajaran daring selama
kurang lebih dua tahun yang hanya menggunakan gadget untuk pembelajaran yang seringkali peserta
didik mematikan kamera juga mic saat dimulainya pembelajaran entah melalui aplikasi zoom ataupun
google meet yang menyebabkan peserta didik tidak menedengarkan penjelasan dengan seksama, yang
juga seringkali peserta didik tidak mengikuti pembelajaran daring dengan berbagai alasan, juga
dikarenakan adanya pandemi COVID – 19 tidak dapat membuat peserta didik untuk keluar rumah
untuk belajar dengan tanaman secara langsung.
Media pembelajaran yang digunakan guru seharusnya ialah media pembelajaran yang juga dapat
diselingi dengan permainan karena peserta didik baru saja masuk kembali ke sekolah, jadi guru
harusnya melakukan pemanasan kepada peserta didik terlebih dahulu dengan menggunakan media
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Guru seharusnya tidak menggunakan LKS karena baru pertemuan pertama pada materi baru, guru
seharusnya hanya memberikan kuis ringan berupa pertanyaan acak kepada peserta didik dengan yang
mengetahui boleh mengacungkan tangannya, dari kuis ringan tersebut guru bisa mengetahui murid
mana saja yang telah memahami dan belum memahami serta bagaimana pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya dilakukan.
Bu Intan guru kelas 4 di SD Merdeka, Bu Sari termasuk salah satu guru yang sudah sepuh.
Kegiatan pembelajaran IPA Kelas 4 menggunakan kurikulum merdeka mengenai bagian-
bagian tumbuhan. Saat masuk ke dalam kelas Bu Sari langsung memerintahkan anak untuk
membaca buku mengenai materi bagian-bagian tumbuhan. Kemudian Bu Sari menunjuk
beberapa anak untuk menjelaskan ke depan kelas. Saat menjelaskan di depan kelas masih
banyak anak-anak yang belum memahami materi pembelajaran tersebut. Selanjutnya Bu
Sari memberi penguatan materi secara lisan. Di akhir pembelajaran Bu Sari memberikan
latihan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Setelah dikumpulkan didapatkan
hasil bahwa hanya 7 siswa dari total seluruhnya 22 siswa yang mendapatkan nilai di atas 75
atau KKTP yang telah ditetapkan.

KURANG KONSENTRASI SAAT KEGIATAN PEMBELAJARAN

Bu Anisa adalah guru kelas 5 kebetulan materi yang di jelaskan adalah organ gerak
Manusia, Bu anisa menjelaskan tentang organ gerak manusia pada manusia apa saja
sesuai dengan yang ada di buku, namun saat menjelaskan banyak anak-anak yang bicara
sendiri. Setelah selesai menjelaskan bertanya kepada anak-anak “ apa ada yang di
tanyakan ? namun tidak ada anak yang bertanya. Setelah itu Bu Anisa menganggap mereka
sudah paham. Lalu menyuruh mereka untuk mengerjakan Tugas, setelah tugas di
kumpulkan ternyata hanya beberapa anak saat di jelaskan mendengarkan mereka bisa
mengerjakan, dan yang berbicara sendiri tidak bisa mengerjakan

Bu Intan adalah seorang guru kelas 5 di SD Merah Putih. Bu Intan menjelaskan tentang
materi adalah organ gerak Manusia, Bu anisa menjelaskan tentang organ gerak manusia
pada manusia apa saja sesuai dengan yang ada di buku, namun saat menjelaskan banyak
anak-anak yang bicara sendiri. Setelah selesai menjelaskan bertanya kepada anak-anak “
apa ada yang di tanyakan ? namun tidak ada anak yang bertanya. Setelah itu Bu Anisa
menganggap mereka sudah paham. Lalu menyuruh mereka untuk mengerjakan Tugas,
setelah tugas di kumpulkan ternyata hanya beberapa anak saat di jelaskan mendengarkan
mereka bisa mengerjakan, dan yang berbicara sendiri tidak bisa mengerjakan

Bu Nurul adalah seorang guru kelas 5 di SD Merah Putih. Bu Nurul sedang melaksanakan
pembelajaran IPA mengenai Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya. Bu Nurul
menjelaskan topik dan tujuan pembelajaran. Semua siap belajar, meskipun lampu di ruang kelas
kurang terang, karena cuaca mendung saat hujan. Di depan kelas terlihat bu Nurul memasang
gambar-gambar hewan, begitu juga di meja guru, terlihat bebagai jenis tanaman. Dalam
melaksanakan pembelajaran, Bu Nurul menjelaskan berbagai jenis hewan satu per satu sambil
menunjuk ke gambar yang terpampang di papan tulis. Selanjutnya, Bu Nurul memberikan lembar
kerja siswa kepada masing-masing siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Setelah
dikumpulkan didapatkan hasil bahwa hanya 19 siswa mendapatkan nilai di atas 75, dari total
37 siswa seluruhnya.
Pak Edi mengajarkan tentang benda pada tema benda disekitarku pada sub tema
perubahan wujud benda. Pak Edi menjelaskan perubahan wujud benda disertai media yang
bisa berubah wujud yaitu air dan kapur barus, setelah itu Pak Edi memberi lembar kerja
siswa (LKS) untuk dikerjakan oleh siswa. Setelah selesai  hasil dari pekerjaan siswa
menujukkan bahwa hanya 10 siswa dari 30 anak yang bisa menguasai materi dengan baik
hal itu dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh. 
Siswa kesulitan membedakan antara Metamorfosis sempurna dan Metamorfosis tidak
sempurna
Saya  adalah guru kelas 3 SD Negeri 1 Lebakharjo masuk ke kelas dengan membawa
gambar struktur bunga dan menaruhnya diatas mejanya yang mana pada pertemuan kali ini
ingin memberikan materi pembelajaran IPA yaitu struktur bagian dari bunga. Setelah
mengucapkan salam dan mengabsen siswa yang tidak masuk, Dengan menerangkan
didepan kelas saya menjelaskan dan menyebutkan fungsi dari masing –masing bagian dari
bunga. Saat saya menyampaikan materi ada siswa yang  bicara sendiri.

Setelah selesai menjelaskan materinya saya memberikan kesempatan bertanya,tapi tidak


ada yang bertanya. Lalu saya meminta anak –anak mengeluarkan buku untuk mengerjakan
soal yang diberikan. Dari 20 siswa hanya 7 siswa yang faham akan materi yang diberikan.

Bu Titik mengajarkan topik tentang “Perkembangan teknologi pangan” di kelas 3


SD. Bu Titik menjelaskan perkembangan pangan serta menyebutkan jenis
pangan masa lalu dan masa kini. Jenis teknologi pangan masa lalu yaitu
makanan yang diolah secara tradisional. Sedangkan teknologi pangan masa kini
yaitu makanan yang diolah dengan teknologi modern. Sebelum melanjutkan
pembelajaran, Bu Titik memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tetapi anak-anak tidak ada yang mau bertanya. Setelah itu, Bu Titik membagikan
lembar kerja (LK) kepada anak-anak. Setelah anak-anak selesai mengerjakan
lembar kerja (LK), Bu Titik mengadakan tanya jawab. Ternyata hasilnya sangat
mengecewakan karena hanya 10 anak yang dapat menjawab dari 28 anak dalam
kelas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai