PENDAHULUAN
“setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”. Ini artinya setiap warga negara
pendidikan yang bermutu pada satuan pendidikan disemua jenis, jalur, dan jenjang
pendidikan.
profesionalisme guru. Dewasa ini, guru tidak lagi menjadi sosok kaku yang hanya
dalam pembelajaran terus diupayakan agar hasil belajar dapat meningkat seperti
penemuan berbagai metode dan media pembelajaran yang dulu dilakukan secara
Membaca.
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
1
2
media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok
kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas
dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Membaca permulaan
merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa kelas awal. Siswa belajar
menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu, guru perlu merancang
membaca siswa. Setiap siswa adalah individu yang berbeda, begitupun dengan
kemampuan membaca yang dimiliki setiap anak juga akan berbeda-beda. Siswa
normalnya di sekolah. Akan tetapi bagi siswa yang bahkan dalam tahun
kesulitan dalam hal menulis. Kondisi ini sering disebut dengan disleksia. Derek
segala aspek kehidupan penderitanya sejak awal masuk sekolah, yakni ketika ia
membaca guna mempelajari sesuatu yang lebih spesifik. Dampak dari disleksia
tersebut tentu dapat dihindari ketika guru paham akan disleksia, baik teori maupun
metode pembelajarannya.
3
Pada anak normal, keterampilan baru yang didapatkan saat anak memasuki masa
sekolah adalah membaca dan menulis. Apabila dikaitkan dengan teori fonologi
dan tahapan membaca yang disebutkan (Kittel, 2018), anak-anak di tahun pertama
sekolah akan belajar mengidentifikasi kata tidak dikenal, mengenali kata yang
dapat dilihat, kemudian membaca teks pada kalimat sederhana. Sampai berlanjut
kosakata lebih luas dan mulai masuk ke konsep tata bahasa. Guru di Indonesia
anak yang mengalami kesulitan belajar membaca dapat memahami mata pelajaran
lainnya secara lancar. Penanganan kesulitan belajar membaca ini, terutama harus
dilakukan sejak tahap membaca permulaan. Pada tahap tersebut, belajar membaca
menjadi sangat penting karena merupakan pondasi untuk belajar pada tahap lebih
lanjut. Apabila pada tahap ini anak mengalami kesulitan maka akan berpengaruh
pada pelajaran membaca selanjutnya. Seperti yang terjadi pada anak disleksia,
bacaan dan menemui kesulitan mengikuti tahap membaca lanjut. Hal ini
berdampak pada prestasi belajar. oleh karena itu perlu adanya pemikiran tentang
penanganan anak yang mengalami kesulitan membaca permulaan bagi anak yang
salah satu sekolah yang terdapat siswa disleksia tepatnya di kelas II yang terdiri
4
dari 3 orang siswa yang mempunyai karakteristik disleksia seperti saat membaca
sering mengurangi dan menambah kata, membaca lambat dan tulisan tangan
buruk, perhatian mudah teralihkan atau gagal dalam menyelesaikan tugas sampai
akhir, sering bingung dengan kata pada huruf tertentu, misalnya b dianggap p dan
p dianggap q dan cenderung menjadi orang yang impulsive atau sering mengikuti
perasaan sendiri tanpa memikirkan orang lain. Hal ini membuat kesulitan untuk
guru dalam menanganinya apalagi siswa disleksia yang terdapat pada sekolah
tersebut memiliki jenis disleksia yang berbeda-beda seperti ada yang disleksia
Berbagai metode dilakukan oleh guru untuk anak cepat bisa membaca
mulai dari metode yang sederhana sampai ke metode yang menawarkan anak bisa
membaca dalam waktu yang singkat apalagi setiap siswa memiliki daya terima
yang berbeda seperti ada yang cepat, lambat dan sangat lambat. Untuk mengatasi
tepat dan sesuai dengan kebutuahan anak. Salah satu metode pembelajaran untuk
metode suku kata yang menyajikan kata menjadi suku kata kemudian merangkai
suku kata menjadi kata dengan tujuan siswa yang belum mampu membaca kata
pembelajaran yang sesuai. Namun tidak semua media yang dapat menunjang
pembelajaran menjadi menarik, baik itu media yang berupa media auditif yang
5
hanya mengandalkan kemampuan suara saja, media visual yang medianya hanya
suara dan gambar. Ketiga jenis media tersebut yang mempermudah siswa untuk
gambar yang disebut dengan media flashcard dengan melihat kondisi siswa yang
Beberapa kelebihan dari media flashcard adalah: 1) Sifatnya kongkret dan lebih
memperjelas masalah bidang apa saja, dan mudah di dapat dan mudah digunakan,
mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui
cara belajar membaca anak dengan peniruan berulang – ulang (drill) dan media
menggunakan kata – kata yang sederhana dan fungsional dalam kehidupan anak
hambatan yang terjadi. Di antara bentuk kesulitan membaca yang dialami seperti
kata, membalikkan bentuk huruf, kata, atau angka saat membaca. Oleh karena itu,
peneliti memilih flashcard sebagai media pembelajaran dan metode silaba sebagai
metodenya karena siswa dapat melihat dan menyentuh. Hal ini dapat melatih
kemampuan visual siswa untuk mengenali huruf atau kata yang mirip, dan
guru kelas atau wali kelas untuk melaksanakan penelitian yang diusung oleh
merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) sehingga siswa disleksia ini hanya
mau belajar dan mengikuti arahan dari guru kelasnya dan susah untuk mengikuti
dapat diatasi secara tepat perlu dilakukan tindakan sebagai upaya perbaikan. Agar
7
peneliti terfokus dan sesuai sasaran, maka peneliti dibatasi pada permasalahan
penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus,
setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu Perencanaan (Plan). Pelaksanaan
ini yang akan di teliti yaitu siswa kelas II yang berjumlah 3 (tiga) orang siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dalam penelitian ini ada dua
1 Kota Jambi?
(1) manfaat bagi guru akan menjadi lebih mudah dalam penyampaian
materi kepada siswa, dan guru hanya sebagai fasilitator saja dalam
kegiatan belajar mengajar (2) manfaat bagi siswa menjadi lebih mudah
memahami materi yang disampaikan oleh guru. (3) manfaat bagi peneliti
dan suatu metode yang tepat dalam peningkatan pemahaman siswa dalam
membaca.
media flashcard dengan metode silaba pada siswa kelas II khususnya siswa
1. Membaca Permulaan
dasar itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut anak akan mengalami
2. Disleksia
memberikan efek terhadap proses belajar atau gangguan belajar, salah satu
yang biasanya dialami oleh beberapa anak di dunia ini. Individu yang
bawah IQ-nya.
3. Media Flashcard
Flashcard adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda
berisi gambar atau foto di mana gambar disesuaikan dengan materi yang
10
akan diajarkan, pada kartu tersebut terdapat keterangan atau teks yang
4. Metode Silaba
suku kata, seperti ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co dan seterusnya,
bermakna. Jadi, Metode silaba merupakan suatu metode suku kata yang
menjadi kata dengan tujuan siswa yang belum mampu membaca kata