1
menjawab “suka”. Kemudian guru mengadakan “sayembara” kepada siswa. Bagi
yang mampu menjawab dengan tepat soal penjumlahan, pengurangan, atau
perkalian yang diajukan/ditulis/ditampilkan oleh guru pada slide power point,
maka siswa tersebut berhak mendapatkan 1 buah permen susu. Soal penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian yang diajukan oleh guru dapat berupa soal cerita
terkait permasalahan nyata yang ada di sekitar siswa. Jadi, inti dari apersepsi yang
dilakukan adalah menguji kembali pengetahuan siswa tentang materi
penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Setelah proses tersebut dirasa cukup
(disesuaikan juga dengan alokasi waktu), guru kemudian menampilkan 1 buah
soal cerita lagi seperti berikut. “Andi memiliki 8 buah permen. Permen tersebut
akan dimasukkan ke dalam 4 kantung plastik dengan isi yang sama. Berapa buah
permen yang ada pada masing-masing kantung plastik?”. Guru kemudian bertanya
“Anak-anak, soal yang bapak tampilkan ini termasuk soal operasi hitung apa?
Penjumlahan, pengurangan, atau perkalian?”. Sebagian besar siswa pasti akan
diam karena tidak tahu nama operasi hitungnya. Disini guru kemudian
mengenalkan bahwa selain 3 jenis operasi hitung yang telah dipahami siswa, ada 1
jenis operasi hitung lagi yang wajib untuk mereka pahami. Operasi hitung itu
disebut pembagian. “Nah, apa itu pembagian? Nanti kita akan mencari tahu dan
mempelajarinya bersama-sama.”. Guru kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Setelah melakukan kegiatan pendahuluan, guru kemudian melanjutkan
proses pembelajaran ke tahapan kegiatan inti. Di kegiatan inti, guru memusatkan
kembali perhatian siswa terhadap soal pembagian yang ditampilkan guru tadi.
Siswa diajak bersama-sama memecahkan permasalahan tersebut melalui
demonstrasi yang dibimbing oleh guru. Guru mempersilakan 1 orang siswa untuk
ke depan kelas. Satu orang siswa tersebut diberikan 8 buah permen susu dan 4
kantung plastik. Semua benda tersebut kemudian diletakkan di atas meja. Siswa
tersebut kemudian dipersilahkan untuk menaruh permen-permen tersebut ke
dalam kantung plastik. Siswa memiliki beberapa kemungkinan berpikir dalam
menjawab soal tersebut yaitu:
2
1. Menaruh permen satu persatu (mencacah) ke dalam kantung plastik
sampai 8 permen di atas meja dimasukkan semuanya dengan isi kantung
plastik yang sama.
2. Siswa mungkin saja tidak bisa menaruh permen tersebut secara adil atau
masing-masing kantung tidak berisi bagian yang sama.
Jika pemikiran pertama yang dilakukan, berarti apa yang dilakukan siswa
sudah benar dan layak diapresiasi. Namun jika siswa melakukan pemikiran kedua,
guru perlu membimbing siswa tersebut dengan mengingatkan bahwa pada soal
telah ditentukan jika keempat kantung plastik berisi permen yang sama banyak.
Persilahkan dan bimbing siswa untuk memperbaiki apa yang telah dilakukannya
sampai dia benar-benar mampu memasukkan permen ke dalam kantung plastik
dengan isi kantung plastik yang sama.
Apabila demonstrasi yang dilakukan sudah benar (permen telah habis
dimasukkan ke dalam kantung plastik dan keempat kantung plastik berisi bagian
yang sama), guru kemudian meminta siswa untuk melihat isi dari kantung plastik
sambil guru bertanya kepada seluruh siswa “Jadi, masing-masing kantung plastik
berisi berapa buah permen anak-anak?”. Semua siswa akan menjawab “2 buah
permen pak guru”. Guru kemudian memberikan penegasan dengan mengambar di
papan tulis atau menampilkan animasi melalui slide power point dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
3
3) Permen yang belum dimasukkan ke dalam kantong plastik tinggal
8 – 4 = 4. Keempat permen yang tersisa dimasukkan lagi ke dalam kantong
plastik. Setiap kantong dimasukkan 1 permen.
4) Sekarang, semua permen berada di dalam kantong plastik, berapa isi setiap
kantong? Karena Andi memasukkan permen ke dalam 4 kantong sebanyak
2 kali itu artinya Andi melakukan dua kali pengurangan.
8–4–4=0
(8 dikurangi 4 sebanyak dua kali)
Jadi, setiap kantong plastik berisi 2 permen.
4
1. Siswa meniru persis proses yang dicontohkan guru lewat demonstrasi tadi.
Enam orang siswa berkumpul, 1 orang berperan sebagai Sonia, dan 5
orang lainnya berperan sebagai ayah, ibu, kakek, nenek, dan kakaknya
Sonia. Lalu siswa yang berperan sebagai Sonia membagikan 15 buah
pensil (sebagai pengganti buah jeruk) dengan bagian yang sama kepada 5
orang temannya sehingga masing-masing mendapat 3 buah pensil. Dari
proses tersebut, mereka kemudian menjawab bahwa masing-masing orang
mendapat 3 buah jeruk.
2. Ada siswa yang menjawab dengan menggambar 5 buah kotak, lalu dia
menggambar 15 lingkaran (sebagai ilustrasi buah jeruk) pada masing-
masing kotak secara satu persatu (mencacah), sehingga masing-masing
kotak berisi 3 buah lingkaran. Dari proses tersebut, siswa tersebut
kemudian menjawab bahwa masing-masing orang mendapat 3 buah jeruk.
5
4. Siswa menjawab dengan alternatif lain yang mungkin masih keliru. Untuk
hal ini, guru perlu memberikan bimbingan yang lebih sampai siswa
tersebut bisa memahami konsep pembagian dengan benar.
6
Penyelesaian:
Soal cerita tersebut dapat ditulis dalam kalimat matematika menjadi:
12 : 3 = ....
Kemudian diselesaikan dengan menggunakan pengurangan berulang.
12
3 (1 kali)
9
3 (2 kali)
6
3 (3 kali)
3
3 (4 kali)
0 12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0
Jadi, 12 : 3 = 4
7
sebagai media pembelajaran kepada siswa sebagai penyemangat untuk mereka.
Masing-masing siswa bisa diberikan 1 sampai 2 buah permen untuk mereka
nikmati bersama-sama.