Dalam makalah ini, penulis mencoba untuk mengajukan suatu ide terkait
dengan pemanfaatan lidi sebagai alat bantu hitung alternative. Dalam kegiatan
belajar mengajar bagi siswa sekolah dasar (SD) kelas bawah pembelajaran masih
bersifat abstrak atau nyata. Siswa SD yang umurnya berkisar antara 6 atau 7
tahun, sampai 12 atau 13 tahun, mereka berada pada fase operasional konkret.
Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berfikir
yang bersifat konkret. Pembelajaran di sekolah akan lebih bermakna jika guru
karena itu, guru perlu memiliki kemampuan, kejelian dan kreativitas dalam
memilih dan mendayagunakan potensi berbagai sumber dan media belajar yang
ada di sekeliling kita. Dengan memanfaatkan media yang berasal dari alam siswa
PENDAHULUAN
Lidi merupakan media pembelajaran matematika yang dapat kita peroleh
dari lingkungan sekitar. Lidi dapat kita gunakan sebagai alat bantu hitung pada anak
kelas satu dan dua sekolah dasar. Sekarang ini memang banyak bermunculan alat
bantu hitung yang modern dan harga yang cukup terjangkau. Dalam suatu proses
belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media
teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-
alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak menutup kemungkinan bahwa
alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Secara umum,
manfaat media atau alat bantu dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien. Oleh karena itu, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan
alat yang murah dan efisien meskipun sederhana seperti lidi. Guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran (Fitri: 2010).
Pada anak SD kelas bawah pembelajaarn masih bersifat abstrak dan memerlukan
media atau alat bantu dalam memahami materi pembelajaran. Pada dasarnya anak
belajar dari hal-hal yang kongkrit, sehingga untuk mengetahui konsep-konsep yang
dengan menyodorkan buku latihan. Di sisi lain, banyak pula jenis media yang telah
tersedia di lingkungan sekitar kita yang langsung dapat kita gunakan untuk
Pemanfaatan lidi sebagai alat bantu hitung merupakan suatu alternatif dalam
matematika.
URAIAN GAGASAN
Kondisi Kekiniaan
Pada tahun tujuhpuluhan lidi dimanfaatkan sebagai alat bantu hitung dan
alat kebersihan. Lidi digunakan sebagai alat bantu hitung dalam bentuk yang masih
sederhana yaitu lidi dipotong-potong dengan panjang yang sama dan diikat dengan
jumlah yang sama. Lidi sebagai alat bantu hitung pada waktu itu, kurang menarik
Saat ini, penggunaan lidi hanya sebagai alat kebersihan. Pada pembelajaran
seperti kalkulator dan sempoa. Dengan memanfaatkan media yang berasal dari
alam siswa menjadi lebih kreatif dan mendapatkan pengalaman yang dapat
Penggunaan Lidi
dari lingkungan sekitar. Lidi dapat kita gunakan sebagai alat bantu hitung pada anak
kelas satu dan dua sekolah dasar. Pemanfaatan lidi dapat diterapkan dalam
merupakan proses menemukan jumlah dua bilangan atau lebih tanpa membilang.
Hal ini dimaksudkan untuk menekankan pendapat bahwa barangkali anak itu
hasilnya serta dapat menerapkannya dalam soal-soal penjumlahan yang lebih sukar
satu dari dua buah bilangan jika jumlahnya dan bilangan yang lain ditentukan
(Ardhana: 1977).
3. celupkan lidi pada cat dengan warna yang kita inginkan agar menarik;
5. potong batang lidi dengan panjang lidi 10 cm sebanyak 100 batang atau sesuai
kebutuhan.
Media atau alat bantu sebagai komponen yang berasal dari lingkungan
sekitar siswa, yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan sebagai alat yang
digunakan untuk memberikan rangsangan bagi siswa agar terjadi proses belajar.
guru dengan siswa. Sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien
dimiliki siswa (Sumiyati, 2008: 2). Siswa mudah memahami materi yang dipelajari
sebab dia memiliki gambaran tentang apa yang akan dipelajarinya karena siswa
pernah melihat, mengamati bahkan menerapkan atau mengunakan alat bantu yang
digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar yang berasal dari lingkungan
sekitar siswa.
Hal penting dalam proses belajar mengajar yaitu memotivasi siswa. Salah
satu cara meningkatkan motivasi belajar adalah dengan menggunakan alat peraga
sehingga, diharapkan konsep abstrak yang baru di fahami siswa akan mengendap,
melekat dan tahan lama, tidak hanya sekedar lewat begitu saja (Amin: 2010)..
Dengan memanfaatkan lidi siswa akan terbantu dalam memahami penjumlahan dan
pengurangan dalam matematika. Pemanfaatan lidi sebagai alat bantu hitung dalam
diaplikasikan, mudah didapat dan lebih terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat.
Dalam pengunaanya sebagai alat bantu hitung lidi praktis karena mudah di bawa
dan mudah di buat. Lidi mudah diaplikasikan karena mudah diterapkan bagi siswa
dalam pembelajaran matematika di dalam kelas. Bahan dasar pembuatan alat bantu
hitung yang terbuat dari lidi mudah didapat sebab bahan tersebut mudah dijumpai
Selain itu, dengan menggunakan lidi siswa kelas satu dan dua SD akan lebih
Cara penggunaan lidi dalam kegiatan belajar mengajar cukup mudah karena
dalam hal penjumlahan dan pengurangan. Cara penggunaan lidi dalam proses
1. Penjumlahan
7 + 9 = 16
2. Pengurangan
20- 6 = 14
Lidi merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh siswa yang
dapat diperoleh dari alam sekitar. Dengan memanfaatkan media yang berasal dari
alam siswa menjadi lebih kreatif dan mendapatkan pengalaman yang dapat
menambah semangat belajar siswa. Pemanfaatan lidi sebagai alat bantu hitung
mudah diaplikasikan, mudah didapat dan terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat,
lebih bermakna jika guru mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman yang telah
DAFTAR PUSTAKA
Amin. 2010. “Masih Perlukah Alat Peraga”(online), (http://aminhers.com/masih perlukah
Untuk belajar matematika sebenarnya tidak perlu mengeluarkan modal yang besar dan membutuhkan
peralatan yang mahal dan mewah,yang diperlukan adalah kekreatifan.Misalnya apa yang ada di alam bisa
dijadikan media pembelajaran matematika sebagai contoh lidi dari daun kelapa.Bagi sebagian orang mungkin
berpikir bahwa lidi kelapa tidak ada kaitannya dengan matematika,tapi dalam kasus ini lidi kelapa kalau
dimanfaatkan sebaik mungkin dalam pembelajaran matematika maka ia akan sangat membantu proses
pembelajaran,misalnya lidi kelapa tersebut dapat dijadikan alat hitung dalam mengerjakan soal-soal
matematika.Ini terbukti,sejak dulu anak-anak di desa yang kurang mampu menggunakan lidi kelapa sebagai
alat hitung pengganti sampoa.
1) Siswa harus menyiapkan lidi yang telah dipotong dengan ukuran kira-kira 10 cm
2) Ambilah potongan lidi tersebut sebanyak lima batang,lalu jadikan satu kelompok
o Penggunaan lidi dalam memahami materi tentang mengenal bentuk-bentuk bangun datar.
Selain untuk berhitung lidi juga bisa disusun menyerupai bangun datar,misalnya persegi.Cara membuatnya
yaitu :
Jadi dapat disimpukan, media pembelajaran matematika tidak harus benda yang mahal dan modern,benda
yang tidak berguna sekalipun bisa dijadikan media pembelajaran matematika,seperti lidi yang merupakan
media belajar yang tradisional