Anda di halaman 1dari 12

REFLEKSI KARYA INOVASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PENERAPAN

BILANGAN DENGAN PANCA ( PAPAN PECAHAN ) PADA PEMBELAJARAN


MATEMATIKA DI KELAS III SDN 3 MANISTUTU

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

==================================================================

A. LATAR BELAKANG

Alat peraga adalah salah satu sarana untuk mempermudah pemahaman konsep pada
waktu guru dan murid melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan alat peraga
dimaksud murid akan lebih mudah menyerap materi pelajaran, terutama konsep-konsep
yang bersifat abstrak.

Alat peraga termasuk media yang sangat penting dalam menyampaikan informasi ilmu
pengetahuan kepada murid. Penelitian membuktikan bahwa kemampuan alat indra
menerima dan menyerap informasi lebih besar pada penglihatan (70 % – 85%), dan
pendengaran ( 15% – 25%). Murid lebih mudah menerima informasi materi pelajaran
melalui proses penglihatan. Sebaliknya, guru akan mudah menyampaikan informasi
pelajaran melalui penggunaan alat peraga bersifat visual dan audio.

Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam
terjadinya pembelajaran. Berdasarkan fungsinya media dapat berbentuk alat peraga dan
sarana. 1. Alat Peraga a. Pengertian alat peraga Menurut Estiningsih (1994) alat peraga
merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari
konsep yang dipelajari. b. Fungsi alat peraga Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk
membantu menanamkan atau mengembangkan konsep yang abstrak, agar murid
mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut. Dengan melihat, meraba dan
memanipulasi obyek/ alat peraga maka murid mengalami pengalaman-pengalaman
nyata dalam kehidupan tentang arti dari suatu konsep. 2. Sarana Pengertian dan fungsi
sarana: Sarana merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat
bantu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan sarana
tersebut diharapkan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar.

Dalam hal aksi nyata ini penggunaan alat peraga pada proses pembelajaran
Matematika dengan materi Pecahan Sederhana diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi kemandirian dan inovatif guru sebagai pendidik yang pada akhirnya juga
dapat memberi dampak meningkatnya motivasi dan hasil belajar bagi peserta didik.

B. DESKRIPSI AKSI NYATA

Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan tindakan aksi nyata kegiatan proses
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan media pembelajaran pada materi
Pecahan Sederhana :
1) Tujuan khusus : meningkatkan kompetensi guru dengan cara berinovasi dan secara
mandiri membuat dan menggunakan alat peraga dan media pembelajaran dalam dalam
proses pembelajaran Matematika untuk materi Pecahan Sederhana di kelas III SDN 3
Manistutu tahun pelajaran 2020/2021

2) Tujuan Umum : memberi dampak positif terhadap meningkatnya motivasi dan hasil
belajar Matematika untuk materi Pecahan Sederhana di kelas III SDN 3 Manistutu
tahun pelajaran 2020/2021.

Kegiatan pada materi Pecahan Sederhana di kelas III ini, guru membuat sebuah
alat peraga dan media pembelajaran untuk materi Pecahan Sederhana dan
menggunakannya dalam proses pembelajaran di kelas III.

Pada aksi ini guru secara mandiri dan inovatif membuat sebuah alat peraga yang
bernama Panca ( Papan Pecahan ) dan media pembelajaran untuk materi Pecahan
Sederhana. .

Jadi dapat diambil kesimpulan di sini bahwa media pembelajaran berupa alat
peragayang bernama Panca Papan Pecahan adalah semua alat bantu atau benda yang
digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan
pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada
penerima (dalam hal ini perserta didik), dengan menggunakan alat indera mereka. Lebih
lanjut dari itu lebih baik lagi jika seluruh alat indera yang dimiliki mampu/dapat menerima
pesan yang disampaikan.

Untuk itu dengan model alat peraga/praktik ini diharapkan dapat mempermudah
pemahaman dan meningkatkan prestasi belajar murid dalam mata Matematika serta
menumbuhkan citra Matematika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan. Untuk
memenuhi hal tersebut tanggung jawab seorang guru terutama adalah mendorong
kreativitas murid. Dengan penekanan pada hal tersebut, diharapkan murid akhirnya
menemukan hal-hal yang menarik dalam mempelajari Matematika. Kompetensi yang
diharapkan setelah mengikuti pembelajaran mata ajaran ini peserta diklat memiliki
kemampuan mendayagunakan alat peraga dan media pembelajaran dari guru dalam
pembelajaran, sesuai dengan materi pokok, indikator, hasil belajar, kompetensi dasar
dan standar kompetensi untuk setiap aspeknya.

C. HASIL AKSI NYATA

Hasil aksi nyata dapat terlihat dengan munculnya kemandirian dan sikap inovatif guru
dalam upayanya melakukan proses pembelajaran yang dapat bermanfaat bagi muridnya.

Guru yang mandiri memiliki rasa tanggungjawab dalam memotivasi muridnya untuk
belajar dengan penuh semangat dan motivasi yang tinggi. Inisiatif dan kreativitas guru
dalam aksi nyata ini menunjukkan kompetensi kemandirian yang baik dan perlu
ditingkatkan ke depannya. Penulis menyadari masih ada banyak kekurangan dalam
melaksanakan aksi nyata ini, tetapi hal ini bukanlah menjadi kendala yang dapat
menghambat tindak lanjut aksi ini berikutnya. Justru kendala yang ada menjadi tantangan
baru yang siap di carikan solusinya.

keberhasilan yang diharapkan setelah pembelajaran mata ajaran ini bagi guru adalah
meningkatnya kompetensi kemandirian dan inovatif guru dalam proses pembelajaran dan
memberi dampak bagi murid yaitu mampu : a. Membuat alat peraga Pecahan Sederhana
dalam penanaman konsep, pemahaman konsep dan pembinaan keterampilan. b.
Terampil mengomunikasikan hasil karyanya kepada guru, dan kepada temannya. Murid
juga lebih kreatif memanfaatkan bahan-bahan seadanya dirumah yang dapat dijadikan
bahan pembelajaran yang murah buatan tangan sendiri.

D. REFLEKSI AKSI NYATA

D.1. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupun


keberhasilan)

Ada banyak pengalaman baru atau proses belajar baik yang dapat diperoleh dari
kegiatan aksi nyata ini baik oleh guru maupun murid. Penulis dapat mengeksplorasi
kemampuan atau potensi positif yang sebelumnya tidak disadari. Ketuntasan belajar
murid dapat menjadi lebih meningkat , yaitu :

1. Ketuntasan belajar kelas III SDN 3 Manistutu dari 50 % menjadi 76,6 %

2. Ketuntasan belajar kelas III SDN 3 Manistutu dari 30 % menjadi 73,3 %

Dapat disimpulkan beberapa manfaat penggunaan alat peraga bagi murid. Di antaranya
adalah:

1.Memusatkan perhatian murid

2.Menarik minat murid untuk belajar

3.Mempermudah penguasaan materi pelajaran

4.Merangsang daya fikir dan nalar murid

5.Meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas murid

Sedangkan bagi guru, manfaatnya adalah sebagai berikut:

1.Mempermudah penyampaian materi pelajaran yang bersifat abstrak.

2.Memperluas cakupan materi pelajaran


3.Mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran

4.Menciptakan suasana pembelajaran kondusif.

5.Menghindari pembelajaran verbalisme.

6.Menciptakan pembelajaran efektif dan efisien.

Selanjutnya guru dapat mengembangkan pembuatan dan penggunaan alat peraga


pada materi pokok dalam setiap aspek yang sesuai dengan kondisi di lingkungan
sekolah. Dengan alat peraga dan media pembelajaran ini diharapkan mutu hasil belajar
murid, khususnya dalam pelajaran Matematika di Kelas III akan semakin meningkat dan
menghindarkan pembelajaran yang bersifat verbalistik atau mengubah cara mengajar
dari metode pembelajaran perintah-kerjakan (tell-do-teaching method ) menjadi metode
yang mana para murid diberikan ruang dan waktu untuk memilih dan menemukan sendiri
alat peraga yang sesuai keinginan.

Dalam kegiatan aksi ini murid dilatih bekerja dengan menggunakan waktu terbatas.
Maksud digunakannya alat peraga agar murid lebih mudah memahami dan mendalami
Materi Pecahan Sederhana.

D. 2. Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan aksi nyata ini

Cara dan macam penggunaan setiap alat peraga memang berbeda-beda sesuai
dengan konsep materi yang harus dipahami oleh murid, apalagi disesuaikan dengan
metode pembelajaran yang dipakai, untuk itu harus dipahami betul cara penggunaan alat
peraga Matematika tersebut.

Jenis alat peraga pembelajaran pada aksi nyata ini memang masih tergolong
sederhana, Pada awalnya dalam membuat Panca ( Papan Pecahan ) bilangan dengan
menggunakan paku jarum tusuk untuk menusukkan pola pecahan dengan dengan kertas
warna warni dan pola angka, namun ketika digunakan media tersebut peserta didik sulit
menusukkan paku tersebut karena papan yang sebagai alasnya terbuat dari kayu yang
sifatnya keras, dan sulit menancapkan paku. Untuk memperbaikinya, kemudian saya
selaku pendiddik mengganti paku tersebutt dengan mengunakan solasi bolak balik untuk
menempelkan pola pecahan dan pola angka, Karena solasi bolak balik mudah untuk
mengunakannya, sehingga peserta didik lebih mudah menempelkan pola pecahan dan
pola angka di papan .

I. SIMPULAN

Pembuatan dan penggunaan media pembelajaran secara mandiri dan inovatif dari
seorang guru pada proses pembelajaran Matematika untuk materi Pecahan Sederhana
bagi kelas III SDN 3 Manistutu ini dapat meningkatkan kompetensi kemandirian dan
inovasi guru dan berdampak positif bagi murid yaitu dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar murid pada materi Pecahan Sederhana
Demikian, semoga pengalaman belajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dalam upaya meningkatkan kompetensi para guru dan memajukan proses belajar yang
selalu berpihak pada murid.

Mengetahui Manistutu, 12 Juli 2020


Kepala SDN 3 Manistutu , Guru Kelas 3

I Nyoman Kasnok, S.Pd. I Made Dwi Adnyana, S.Pd.SD


NIP. 19631231 198304 1 026 NIP. ....................
Lampiran - Lampiran
REFLEKSI ALAT PERAGA PENERAPAN PAPAN PECAHAN
KELAS III SDN 3 MANISTUTU
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai