OLEH:
IDENTITAS PRIBADI
Nama : SIFA YULIASIH, S.Pd.
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang/ 25 Juli 1987
Alamat Rumah : Jatirejo RT04 RW22 Sendangadi Mlati Sleman
No HP/ WA 081286000774
E-mail : sifaa74@gmail.com
IDENTITAS KEPEGAWAIAN
NIP 19870725 201903 2 014
Pangkat/Gol : Penata Muda/IIIa
NUPTK 507765666130173
No. UKG 201900600525
Jenis Guru : Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
Unit Kerja : SMKN 1 GEDANGSARI
Alamat Unit Kerja : Bulu, Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul
Kegiatan peningkatan kompetensi pembelajaran dalam bentuk Laporan Refleksi Pengembangan Diri
Tahun Pelajaran 2020/2021. Karya ini telah yang disusun oleh :
Nama : Sifa Yuliasih, S.Pd
NIP 19870725 201903 2 014
Jabatan : Guru
Instansi : SMKN 1 Gedangsari
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan refleksi pengembangan karya
inovasi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada:
1. Seluruh pimpinan, rekan guru, dan staf karyawan SMKN 1 Gedangsari yang telah
mendukung proses penyelesaian laporan ini.
2. Semua pihak baik langsung maupun tidak langsung yang ikut membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan laporan refleksi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan bagi penulis pada khususnya.
1. LATAR BELAKANG
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau yang dikenal dengan istilah
Information and Communication Technology (ICT) telah merambah dalam berbagai bidang kehidupan
tidak terkecuali bidang Pendidikan dan pengajaran. Dunia Pendidikan yang mulai membaur dengan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti saat ini, bisa dilihat dengan mulai diterapkannya
kurikulum 2013 di sebagian besar sekolah yang mulai mengintegrasikan TIK, terutama dalam proses
pembelajaran yang dipusatkan terhadap siswa (student-centered), yang menuntut peran aktif siswa
dalam belajar, beraktifitas dan memperbaharui serta menambah ilmunya.
Salah satu media pembelajaran berbasis teknologi, yang disebut dengan Power Point (PPT),
cukup membantu dalam menyampakan materi pembelajaran media pembelajaran dengan aplikasi
Microsoft Power Point dapat menampilkan gambar, suara, bahkan video. Dengan adanya media
tersebut, maka pembelajaran akan menjadi lebih menarik. Tulisan warna warni dan disertai gambar
serta video, akan dianggap lebih menarik dilihat daripada tulisan guru yang ada di papan tulis.
Berdasarkan hal di atas, maka diperlukan keahlian dalam teknologi informasi untuk membuat media
pembelajaran oleh guru. Berdasarkan latar belakang tersebut maka saya sebagai guru di SMKN 1
Gedangsari mengikuti pelatihan atau webinar Peningkatan Kompetensi Pendidik dalam Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk Mensukseskan
Pembelajaran Jarak Jauh pada tanggal 6 dan 12 Agustus 2021 oleh Balai Tekkomdik DIY. Jenis
pelatihan ini dianggap lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat media
pembelajaran khususnya media ajar power point (PPT). Bagi saya selaku pengajar seni budaya,
pelatihan ini sangat bermanfaat terutama pada materi kompetensi dasar menerapkan apresiasi seni
Nusantara khususnya mengapresiasi seni music Nusantara yaitu menganalisis tentang klasifikasi alat
music, nada-nada music Nusantara dan cara memainkan alat music Nusantara. Pembelajaran ini jika
hanya dijelaskan dengan metode ceramah maka materi ini akan terlihat abstrak dan kurang melibatkan
keaktifan siswa sehingga pembelajaran kurang bermakna, oleh karena itu perlunya membuat media ajar
dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. TUJUAN UMUM
Tujuan dari Laporan Refleksi Pengembangan Diri adalah
a. Mengidentifikasi permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran
b. Melakukan perbaikan pada media pembelajaran
c. Menerapkan perbaikan media pembelajaran pada KBM
PELAKSANAAN
2. Jenis Kegiatan
Refleksi Pengembangan Diri
3. PERMASALAHAN
SMKN 1 Gedangsari adalah sekolah yang berada di daerah pinggiran dan pedesaan, di mana
dari fasilitas sarana dan prasarana masih belum memadahi. Setiap kelas masih belum dilengkapi dengan
LCD, Ketika mau menggunakan LCD harus bergantian dengan guru yang lain. Selain itu jaringan
internet menjadi kendala tersendiri dikarenakan sekolah terletak di daerah pegunungan. Untuk itu guru
terutama saya pribadi selaku guru seni budaya perlu diberikan bekal pelatihan pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran. Karena dalam kenyataannya tidak setiap pembelajaran guru menampilkan PPT
dan terkadang juga masih berisi tulisan saja dan tidak ada gambar sehingga kurang menarik bagi siswa.
Masalah lainnya adalah guru belum menggunakan media pembelajaran secara optimal, bahkan
tidak memiliki keahlian dalam membuatnya. Akibat kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang
menarik tersebut, maka pembelajaran di kelas menjadi kurang interaktif. Siswa pun menjadi cepat
bosan dalam menyimak pembelajaran, apalagi jika metode yang digunakan guru adalah ceramah. Hal
tersebut juga akan memberikan pengaruh terhadapa hasil belajar peserta didik. Berdasarkan
permasalahan diatas saya perlu melakukan refleksi diri agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih
baik dan terarah serta memiliki kemajuan dalam motivasi dan hasil belajar siswa maka diperlukan
strategi baru dalam pemanfaatan media ajar PPT. Adanya diklat pemanfaatan Teknologi yang
diselenggarakan oleh balai Tekkomdik DIY salah satu kesempatan bagi saya untuk dapat membuat
media ajar PPT yang kreatif.
4. PERBAIKAN
Untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran dengan penggunaan media ajar melalui pelatihan
pemanfaatan Teknologi yang saya ikuti, saya melakukan perbaikan pembuatan media PPT terutama
bab Apresiasi Alat Musik Nusantara yang lebih interaktif terintegrasi dengan model pembelajaran PBL.
Berikut adalah perbaikan yang saya lakukan :
1) Mengikuti diklat pemanfaatan Teknologi untuk pembelajaran (Lampiran 1)
2) Membuat Media PPT Interaktif (Lampiran 2)
5. DAMPAK
Setelah mengikuti diklat pembuatan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dan melakukan perbaikan media PowerPoint yang saya buat. Seta
mengintegrasikan media pembelajaran berupa PPT pada RPP peserta didik merasa senang, tertarik
mengikuti pembelajaran dan puas karena mereka bisa belajar secara mandiri dimana saja dan kapan
saja. Selain itu penyajian materi dengan PPT yang menarik membuat siswa lebih memahami materi
yang diberikan dan meningkatnya motivasi belajar.
PENUTUP
Penggunaan power point interaktif yang diintegrasikan degan model pembelajaran PBL menambah
keaktifan siswa sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran lebih antusias dan memberikan
pengalaman bermakna. Demikian refleksi saya selama pembuatan media pembelajaran PPT kelas X
semester genap tahun ajaran 2020/2021.
LAMPIRAN 1. SERTIFIKAT PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
LAMPIRAN 2. MEDIA PPT APRESIASI SENI MUSIK NUSANTARA
LAMPIRAN 3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan):
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja Seni Budaya
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian/kerja Seni Budaya. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan tentang apresiasi seni music Nusantara dengan baik dan benar.
2. Peserta didik dapat menyebutkan klasifikasi alat music dan nada-nada Nusantara dengan baik
dan benar.
3. Peserta didik dapat menjelaskan bagaimana cara menggunakan aplikasi canva dengan baik dan
benar
4. Peserta didik dapat menjelaskan bagaimana menggunakan platform google classroom dengan
baik dan benar.
5. Peserta didik dapat membuat peta konsep melalui aplikasi canva dengan baik dan benar.
6. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil dari peta konsep melalui aplikasi canva dengan
baik dan benar.
7. Peserta didik dapat mengupload tugas menggunakan classroom dengan baik dan benar.
D. Materi
1. Materi Fakta : Pengertian apresiasi seni musik Nusantara
2. Materi Konsep : Identifikasi klasifikasi alat musik dan nada-nada musik Nusantara
3. Materi Prinsip : Ketentuan yang terdapat dalam apresiasi seni musik Nusantara
4. Materi Prosedural : Karya apresiasi seni musik Nusantara
F. Kegiatan Pembelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggung jawab, rasa
ingin tahu, peduli lingkungan)
Guru :
Memberikan penghargaan kepada kelompok peserta didik yang memiliki kinerja dan hasil
karyanya yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas perseorangan (jika diperlukan).
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi dan Sikap Spiritual
b. Pengayaan
1). Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM
atau mencapai Kompetensi Dasar.
2). Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
3). Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya (Peserta didik yang sudah menguasai materi
mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan
pilihan ganda dalam buku panduan guru. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai
bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan)
4). Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soalsoal dengan tingkat
kesulitan lebih tinggi, meringkas buku -buku referensi dan mewawancarai nara sumber.