Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BEST PRACTICE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM


MENGURUTKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN DARI KECIL KE BESAR
TAHUN AJARAN 2023 / 2024

Di Susun oleh : MUJIYATI

Disusun Oleh :
MUJIYATI, S.Pd

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pengembangan kognitif merupakan pengembangan daya fikir pada pendidikan anak
usia dini yang di lakukan melalui panca indra. Pengembangan daya fikir di lakukan
melalui proses pembelajaran dalam pengembangan kecerdasan emosional dan sosial
dengan prinsip bermain sambil belajar sesuai dunia dan karakteristik anak usia dini.
Berdasarkan pengamatan di TK PERTIWI 1 SANGGE. Peneliti menemukan adanya
masalah yaitu belum optimalnya kemampuan anak didik belajar mengurutkan ukuran
benda- benda, anak lebih menyukai pembelajaran seperti mewarnai, dan bermain di luar.
Hal ini di dukung dengan hasil pembelajaran di kelas khususnya kemampuan
mengurutkan benda menunjukkan hasil 3 anak dari 9 anak mendapatkan bintang empat,
yang lainnya rata - rata masih mendapat bintang 2.
Berkenaan dengan hal tersebut guru kelas merasa bertanggung jawab untuk
mengatasi masalah tersebut dengan mengunakan media bahan alam di lingkungan sekitar
sebagai pendukung proses pembelajaran sehingga pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan, dan bermakna bagi anak.

B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari identifikasi masalah yang melatarbelakangi penyusunan rencana aksi
(RPP) yaitu:
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru sejak awal masuk tahun
ajaran baru, anak-anak kelompok B masih banyak yang keliru dalam kegiatan
mengurutkan benda dari kecil-besar.
2. Banyak dari anak-anak yang belum memahami dengan benar konsep kecil – besar,
sehingga saat mengurutkan bendanya masih banyak yang keliru.
3. Guru kurang memberikan stimulasi saat menerangkan tentang materi.
4. Kegiatan yang dilakukan kurang menyenangkan hanya terpaku dengan LKPD saja.
Dari penyebab diatas yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut
adalah:
1. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariatif sehingga dapat memotivasi anak
untuk semangat dalam mengikuti kegiatan.
2. Penyediaan kegiatan yang menyenangkan bagi anak dalam pembelajaran.
3. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi anak didik
4. Pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran dan
karakteristik anak.
BAB II
PEMBAHASAN

Kegiatan praktik baik ini dilaksanakan dengan Aksi dengan Topik: tanaman, sub
topik: tanaman buah dan tema: buah jeruk,. Kegiatan ini dilaksanaan pada tanggal 13
November 2022 dengan peserta didik sebanyak 9 anak.. Adapun Langkah-langkah dalam
pelaksanaan aksi yaitu dengan durasi waktu kegiatan awal 150 menit, kegiatan pembukaan
30 menit, kegiatan inti 60 menit, refleksi 15 menit, istirahat 30 menit dan kegiatan penutup
15 menit.

Aksi

Langkah yang dipersiapkan dalam menghadapi tantangan-tantangan di atas,yaitu dengan


kegiatan Main :Mengurutkan 5 ukuran daun jeruk dari kecil ke besar.
Langkah- Langkah main:(1) Guru menyampaiakan kegiatan main, (2) Guru menjelaskan
tentang alat dan bahan, (3) Guru belajar membiasakan menyampaikan kalimat pemantik
kepada anak(pada saat kegiatan main), (4) Guru menyiapkan beberapa pertanyaan terbuka
yang berkaitan dengan materi.(5) Anak melakukan kegiatan main.
Setelah rencana aksi selesai dilaksanakan, tugas yang harus dilakukan adalah memberikan
refleksi terkait kegiatan praktik tersebut. Respon yang muncul pada pelaksanaan aksi ini
adalah: 1.Respon dari anak : anak -anak belum terbiasa dengan media bahan alam, sehingga
anak- anak sangat antusian,2. Respon dari kepala sekolah dan teman sejawat adalah tema,
sub tema, dan kegiatan main sudah baik dan sesuai.dalam kegiatan saintifik guru belum
banyak memberikan kalimat terbuka kepada anak. Hasil dari aksi adalah dari 8 dari 9 anak
sudah mampu mengurutkan ukuran dari kecil ke besar dengan tepat.
Dampak yang muncul dari pelaksanaan aksi adalah: anak antusias dan
semangat dalam mengikuti kegiatan belajar dari awal sampai akhir. Yang menjadi Faktor
keberhasilan dari aksi ini adalah : Dengan menggunakan media bahan alam anak bisa
mengamati secara langsung, sehingga kegiatan lebih menarik karena menggunakan benda
nyata(bukan hanya gambar).Selain faktor keberhasilan, Ada juga faktor ketidak
berhasilannya, yaitu guru kurang memprovokasi anak sehingga anak mudah cepat merasa
cukup dengan kegiatan mainnya.
BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka kesimpulan
dari penelitian ini yakni sebagai berikut:
Dengan model pembelajaran PBL dengan menggunakan media bahan alam di
lingkungan sekitar dapat mengingkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengurutkan
ukuran dari kecil ke besar di TK Pertiwi 1 Sangge, Klego Kabupaten Boyolali tahun
pelajaran 2023/2024.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Anak Agung Diah Kartika Sari,dkk. (2018). Pengaruh Model Problem Based
Learning terhadap Kemampuan Sains Permulaan Anak Kelompok B. Singaraja :
Universitas Pendidikan Ganesha.
Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/paud/article/viewFile/8608/6353

Anda mungkin juga menyukai