Anda di halaman 1dari 9

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Menggunakan Metode STAR

Disusun oleh:
Nama : Desi yana, S.Pd. SD
Nomor UKG : 201900814316
Kelas/Kelompok : PGSD – 004 / Kelompok 4
Asal Instansi : SDN 2 Gading rejo, Kec. Gading rejo
Kab. Pringsewu, Provinsi Lampung

TUGAS MANDIRI PPG DALAM JABATAN


KATEGORI I
UNIVERSITAS HALU OLEO
TAHUN 2022
TUGAS MANDIRI PPG DALAM JABATAN KATEGORI I
UNIVERSITAS HALU OLEO
TAHUN 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Nama : Desi yana, S.Pd. SD


Nomor UKG : 201900814316
Kelas/Kelompok : PGSD – 004 / Kelompok 4
Asal Instansi : SDN 2 Gading rejo, Kec. Gading rejo
Kab. Pringsewu, Provinsi Lampung

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SDN 2 Gadingrejo, Kec. Gadingrejo


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Kelas 3 (Tiga)
Tujuan yang ingin dicapai Aksi 1
Meningkatkan Kemampuan Literasi pada Pembelajaran
Bahasa indonesia Materi Dongeng ayam jago Peserta Didik
kelas 3 SDN 2 Gadingrejo

Aksi 2
Meningkatkan Kemampuan Numerasi pada pembelajaran
Matematika Materi Pengurangan dua bilangan yang selisihnya
sudah diketahui Peserta Didik kelas 3 SDN 2 Gadingrejo.
Penulis Desi yana, S.Pd. SD
Aksi 1 Hari Sabtu, Tanggal 3 September 2022
Tanggal
Aksi 2 Hari Jum’at, Tanggal 16 September 2022
1. Situasi: Aksi 1
Kondisi yang menjadi Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
latar belakang masalah, 1. Peserta didik lebih menyukai membaca dengan media
mengapa praktik ini yang disertai gambar khususnya pada materi membaca
penting untuk dongeng
dibagikan, apa yang 2. Guru kurang menguasai metode pembelajaran yang
menjadi peran dan inovatif pada saat proses belajar Peserta didik banyak
tanggung jawab anda yang main- main dan tidak memperhatikan penjelasan
dalam praktik ini. guru.
3. Guru tidak menggunakan media yang inovatif sehingga
Peserta didik merasa bosan membaca buku.
4. Pembelajaran hanya terpusat pada guru sebagai sumber
belajar.
kondisi tersebut juga disebabkan oleh guru pada saat
mengajar tidak menggunakan media dan metode yang
inovatif pembelajaran yang dilakukan cenderung monoton
(lebih banyak ceramah).

Aksi 2
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
1. Nilai matematika pada mater i Pengurangan dua
bilangan yang selisihnya sudah diketahui yang diperoleh
peserta didik rata-rata masih rendah
2. Peserta didik menganggap matematika sebagai pelajaran
yang sulit dimengerti materi Pengurangan dua bilangan
yang selisihnya sudah diketahui
3. Peserta didik kesulitan menjawab soal matematika yang
diberikan pada soal cerita matematika.
Kondisi tersebut setelah ditelusuri disebabkan oleh Guru
menjelaskan materi terlalu cepat dan guru belum maksimal
dalam memberikan pembiasaan terhadap siswa dalam
menyelesaikan permasalahan matematika yang menuntut
berpikir tingkat tinggi sehingga kemampuan siswa dalam
mengelolah angka (Literasi Numerasi) masih rendah
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah
sebagai guru yang mengidentifikasi tentang permasalahan
yang terjadi selama proses belajar mengajar di dalam kelas
serta menyelesaikan masalah yang telah di identifikasi
2. Tantangan : Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri,
Apa saja yang menjadi wawancara dengan guru, kepala sekolah serta fakar, maka
tantangan untuk beberapa tantangan yang terjadi yaitu :
mencapai tujuan Aksi 1
tersebut? Siapa saja Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri,
yang terlibat, wawancara dengan guru, kepala sekolah serta fakar, maka
beberapa tantangan yang terjadi yaitu :
1. Faktor lingkungan terdekat peserta didik yaitu keluarga
dimana orang tua mereka sibuk bekerja dan jarang
memperhatikan anaknya dalam belajar, sehingga
membuat peserta didik kurang termotivasi.
2. Faktor motivasi belajar dari diri pribadi peserta didik itu
sendiri yang kurang.
3. Faktor guru yang menyajikan pembelajaran
menggunakan metode yang monoton dan tidak
menggunakan media berbasis TPACK bahkan hanya
menggunakan media ceramah dengan bantuan buku
Aksi 2
1. Peserta didik kurang menyukai pelajaran matematika.
2. Guru menjelaskan materi terlalu cepat dan belum
maksimal dalam membiasakan peserta didik
menyelesaikan permasalahan matematika yang
berorientasi HOTS sehingga membuat peserta didik
kesulitan menjawab soal matematika menuntut berpikir
tingkat tinggi.
3. Faktor Guru yang menyajikan kegiatan pembelajaran
kurang menarik bagi peserta didik.
Jadi dari tantangan-tantangan yang disebutkan diatas maka
dapat diambil kesimpulan bahwa yang terlibat dalam praktik
ini adalah Guru yang harus meningkatkan kompetensi
mengajarnya agar Peserta didik lebih termotivasi untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
yangdilakukan untuk Aksi 1
1. Berkaitan dengan penggunaan media
menghadapi tantangan
Guru harus kreaktif dalam memilih media ajar yang baik
tersebut/ strategi apa
dan tepat. Guru akan menggunakan media pembelajaran
yangdigunakan/ bagai-
berupa Video pembelajaran bergambar melalui gambar
mana prosesnya, siapa
yang disesuaikan pada setiap bait cerita, dan video
saja yangterlibat / Apa
pembelajaran yang ditayangkan melalui slide powerpoint
saja sumber daya atau
sehingga dapat memudahkan peserta didik dan guru
materi yang diperlukan
untuk memahami dan menyampaikan materi
untuk melaksanakan
pembelajaran.
strategi ini

2. Berkaitan dengan Penggunaan model pembelajaran


Dalam hal ini guru menggunakan pendekatan saintifik
dengan model pembelajaran yang digunakan adalah model
problem based learning (PBL) yang terdiri dari 5
fase/tahapan, yaitu :
a. Mengorientasikan peserta didik pada masalah,
b. Mengorganisasikan peserta didik,
c. Membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok,
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan
terakhir
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.

3. Berkaitan dengan Penilaian


Guru harus melakukan penilaian secara keseluruhan baik
dari ranah kognitif, apektif dan psikomotor yang
dituangkan dalam instrumenyang lengkap mulai dari kisi-
kisi soal, indikator ketercapaian, dan rubrik penilaian.

4. Berkaitan dengan suasana kelas


Guru dapat mendesain ruang kelas dengan baik, mulai
dari kebersihan, kerapihan, keindahan, serta posisi
tempat duduk, sehingga peserta didik dapat merasa
nyaman dan termotivasi untuk belajar.

Aksi 2
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Strategi yang dapat digunakan adalah dengan
menyampaikan konsep matematika dengan benar
kemudian melakukan simulasi sederhana, dan
gunakanlah model yang menjelaskan konsep.
2. Menerapkan pembelajaran HOTS secara berjenjang,
dari soal mudah ke soal sukar.
3. Mendesain kegiatan pembelajaran yang mampu
merangsang peserta didik dalam melakukan
pemecahan masalah.
Dari langkah-langkah diatas maka strategi yang akan
dilakukan adalah :
1. Berkaitan dengan penggunaan media dalam hal ini guru
menggunakan media video pembelajaran yang di
download dari youtube untuk menjelaskan cara
menentukan dua bilangan yang selisihnya telah
diketahui
2. Membimbing peserta didik dalam mencari atau
menentukan dua bilangan yang selisihnya telah
diketahui.
3. Menggunakan model pembelajaran problem based
learning yang diharapkan mampu merangsang peserta
didik melakukan pemecahan masalah.
4. Membuat instrumen penilaian secara kompleks dari
aspek kognitif, apektif dan psikomotor.
5. Menyusun kegiatan pembelajaran matematika yang
berorientasi HOTS secara berjenjang dan menyusun
instrumen evaluasi dari soal mudah kesukar. Melalui
teknik ini peserta didik belajar menyelesaikan soal
HOTS sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri
mereka bahwa mereka mampu berfikir tingkat tinggi

4. Refleksi Hasil dan Dampak dari Pelaksanaan Aksi 1


dampak 1. Dampak dari penggunaan media berbasis TPACK yang
Bagaimana dampak dari diimplementasikan dalam bentuk gambar dan video
aksi dari langkah langkah pembelajaran yang ditayangkan berbantukan
yang dilakukan? Apakah powerpoint secara umum dapat dikatakan efektif dan
hasilnya efektif? Atau tidak sudah dapat membuat peserta didik lebih semangat dan
efektif? Mengapa? tidak mudah bosan dalam mengikuti proses
Bagaimana respon orang pembelajaran tema 2 subtema 3 materi dongeng ayam
lain terkait dengan strategi jago, dimana pada saat pembelajaran peserta didik
yang dilakukan, Apa yang diminta untuk membaca dongeng secara bergantian
menjadi faktor dengan menunjuk kembali temannya setelah membaca
keberhasilan atau melalui gambar dan video pembelajaran yang disajikan
ketidakberhasilan dari di slide powerpoint, kemudian peserta didik membentuk
strategi yang dilakukan? kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan tugas yang
Apapembelajaran dari diberikan guru pada Lembar Kerja Peserta Didik.
keseluruhan proses
tersebut
Peserta didik mengerjakan TTS dan menyimpuklan pesan
yang terkandung dalam dongeng ayam jago kemudian
mereka masing-masing kelompok mempresentasikannya
kedepan kelas. Diakhir pembelajaran guru dan peserta
didik melakukan refleksi dan tanya jawab dan diakhiri
dengan mengerjakan soal evaluasi yang harus diselesaikan
oleh peserta didik, dari hasil evaluasi tersebut diperoleh
hasil peserta didik yang mendapatkan nilai ≥KKM
sebanyak 12 orang peserta didik atau sebesar 75%.
2.Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar
dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional
yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari
indikator keaktifan peserta didik yang meningkat
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PBL,
walaupun masih ada 1 orang peserta didik yang masih
tidak terlalu terlibat aktif dalam kegiatan diskusi
kelompok.
3. Dampak menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning dan menggunakan media berbasis TPACK bagi
guru adalah dapat membantu guru menyampaikan materi
lebih mudah dan kegiatan pembelajarannya tidak
monoton.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan


menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan
sekitar yaitu peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah dan
guru pamong memberikan respon positif. Diantaranya :
1. Untuk kegiatan pembelajaran sebagian besar sudah
singkroud antara RPP dengan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan walaupun pada bagian penutup
pembelajaran masih ada yang belum tergambarkan
secara utuh.
2. Posisi guru pada saat menayangkan video pembelajaran
supaya tidak menghalangi peserta didik yang duduk
disebelah pinggir.
3. Pada saat peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
dari kerja kelompoknya guru jangan terlalu berperan aktif
untuk mengarahkan, biarkan peserta didik
menyampaikan sendiri presentasi mereka dengan bahasa
mereka sendiri, dan pada saat tahap analisis proses
pemecahan masalah baru guru memberikan penguatan
terhadap hasil presentasi tersebut.
4. Respon dari peserta didik mereka menyukai kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan karena kegiatannya
seru dan tidak membosankan bagi mereka.

Dampak dari Pelaksanaan Aksi 2


1. Penggunaan media video pembelajaran dan menggunakan
model problem based learning dalam menjelaskan materi
mencari pengurangan dua bilangan asli yang selisihnya
telah diketahui dimana diperoleh hasil keaktifan belajar
peserta didik meningkat tidak ada lagi peserta didik yang
sibuk sendiri dan main- main dalam kegiatan diskusi
kelompok, terlihat dalam kegiatan pembelajaran peserta
didik antusias melakukan simulasi dan mengikuti kegiatan
pembelajaran, mereka mengerjakan soal pada LKPD
dengan penuh semangat, dari hasil evaluasi akhir juga
menunjukkan peningkatan dimana diperoleh hasil peserta
didik yang mendapatkan nilai ≥KKM sebanyak 14 orang
peserta didik (93%), dan 1 orang peserta didik tidak hadir
2. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar
dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional
yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari
indikator keaktifan peserta didik yang meningkat
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PBL.
3. Dampak bagi Guru setelah menggunakan model
pembelajaran problem based learning dan penggunaan
media video bergambar adalah dapat menyampaikan
materi pembelajaran lebih mudah dibandingkan
menggunakan metode konvensional yang selama ini sering
digunakan.
Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan
sekitar yaitu dari peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah
dan Guru Pamong memberikan respon positif diantaranya
sebagai berikut :
1. Dari peserta didik mereka merasa senang dengan proses
pembelajaran karena media yang digunakan menarik
perhatian siswa.
2. Dari teman sejawat dan Kepala Sekolah : secara
keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dan
terarah, seluruh sintak PBL nya sudah terlihat secara jelas,
peserta didik dapat terlibat aktif dan kegiatannya
menyenangkan.
3. Guru Pamong : Perbaiki masalah teknis dalam
pengambilan video dan pemotongan video sehingga tidak
ada kata-kata atau instruksi penting dalam video hilang

Pembelajaran Penting Apa (Lesson Learned) yang


didapatkan dalam Proses kegiatan yang sudah dilakukan :
Pembelajaran yang saya dapatkan baik dari Aksi-1 dan Aksi- 2
adalah :
1. Dari kegiatan ini ternyata saya dapat mendesain
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inovatif dan membuat media berbasis TPACK.
2. Begitu besarnya dampak dari penggunaan model
pembelajaran inovatif serta penggunaan media berbasis
TPACK dalam kegiatan pembelajaran, hal itu dibuktikan
dengan menggunakan model dan media tersebut aktivitas
pembelajaran terasa lebih menyenangkan serta dapat
meningkatkan motivasi dan pemahaman peserta didik
terhadap materi dan kegiatan pembelajaran yang
diberikan. Guru juga menyampaikan materi pembelajaran
lebih mudah dibandingkan menggunakan metode
konvensional yang selama ini sering digunakan. Media
TPACK sangat mudah di akses oleh guru dan siswa serta
mampu menarik perhatian siswa. Dari kegiatan guru
berbagi di media sosial juga sangat membantu guru-guru
untuk lebih mudah mengakses media inovatif sehingga
tujuan pembelajaran bisa tercapai maksimal. Hal ini
dibuktikan dari peningkatan persentase hasil belajar aksi 1
sebesar 75 % dan hasil belajar pada aksi 2 mencapai 93%

Anda mungkin juga menyukai