Anda di halaman 1dari 10

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel SENI TARI

Tempat Pelaksanaan SMP Al-Ma’moen Cianjur

Waktu Pelaksanaan Selasa, 14 November 2023 (07.30-08.40)


Rabu, 15 November 2023 (07.30-08.40)
Nama Mahasiswa Nani Yulyani

Nama Guru Pamong Yogi Hadiansyah, M.Pd

Nama Dosen Hadiyatno, M.Pd

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran

Topik Pembelajaran : Pola Lantai dalam Tari Kelompok (Buku Unit 1. Kurikulum

Merdeka)

Pertunjukan dan Evaluasi karya Tari (Buku Unit 1. Kurikulum

Merdeka)

Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk Pola lantai.


2. Peserta didik mampu menggambar pola Lantai
3. Peserta didik mampu menirukan gerak tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari.
4. Peserta didik mampu memperagakan gerak tari kreasi dan
mengembangkannya berdasarkan unsur pendukung tari.
Pada praktik pengalaman lapangan kali ini setelah melalui tahapan-tahapan identifikasi
masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan solusi dari permasalahan yang
dipilih dengan melakukan inovasi menggunakan model pembelajaran project based learning
(PJBL). Model proect based learning dipilih menjadi inovasi dalam pembelajaran karena
selama ini model yang digunakan saat pembelajaran masih monoton dan tidak membuat
peserta didik aktif dalam pembelajaran. Model ini memiliki kelebihan membantu guru
memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, dapat membantu peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan keterampilan
intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam
pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri. Model
Project Based Learning tentunya dapat membiasakan peserta didik untuk mengembangan
keterampilan berpikir kritis peserta didik. Keterampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta
didik sangat berguna bagi kehidupan nyata dimana kehidupan penuh tantangan yang datang
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia kerja karena peserta didik
memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif, memecahkan masalah,
komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik.

II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran

Hal baik dan manfaat yang dirasakan dari inovasi pembelajaran memberikan
kemudahan bagi:

 Guru
1. Guru dapat dengan mudah menyampaikan materi secara global dengan
pemanfaatan TPACK
2. Guru dapat memanfaatkan secara maksimal dalam perannya sebagai fasilitator.
3. Guru dapat dengan mudah mengakses dan mendokumentasikan hasil kerja
peserta didik secara Daring/online.
4. Guru dapat melakukan proses pengadministrasian (perangkat ajar, assessment) secara
efektif dan efisien

 Peserta didik
1. Peserta didik dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran yang
lebih factual.
2. Peserta didik menemukan kemudahan dalam mengeksplorasi untuk mencari solusi
masalah.
3. Peserta didik dapat dengan mudah berbagi informasi kepada teman sejawat.
4. Peserta didik mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang pembelajaran
yang diimplementasikan dalam kegiatan praktik kehidupan sehari-
hari.

Pengembangan media:
Guru :
1. Guru bisa menyampaikan materi dengan jelas dan menarik.
2. Guru bisa lebih maksimal melakukan eksplorasi pengembangan materi, media,
metode/strategi pembelajaran secara bervariasi sesuai tujuan pembelajaran
yang sudah ditentukan.
3. Guru bisa melakukan inovasi dalam upaya menemukan solusi terkait
dengan keterbatasan sarana pendukung media pembelajaran.

Peserta didik :
1. Peserta didik lebih termotivasi dan bersemangat dengan media pembelajaran
yang bervariasi.
2. Peserta didik dapat mengekspresikan dirinya dengan lebih maksimal
3. Peserta didik mendapatkan pengalaman baru dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Efektivitas (Assesment dan waktu):


Guru :
1. Guru dapat mengatur management waktu pembelajaran dengan lebih efektif.
2. Guru dapat merancang assessment dengan pemanfaatn media yang tepat.
3. Guru dapat mengkolaborasikan system penilaian yang tidak terikat pada
jam pembelajaran.
Peserta didik :
1. Peserta didik dapat mengakses informasi pembelajaran kapan dan dimana saja
diluar jam kegiatan belajar mengajar. (bagaimana cara membuat flip book bisa utk
1 materi/1 semester),
2. Peserta didik dapat memaksimalkan waktu pembelajaran pada ruang lingkup
materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran

Faktor Internal :
1. Guru mengalami kesulitan dalam mengelola management waktu, menyusun
Perangkat pembelajaran dan memonitor perkembangan peserta didik.
2. Guru dan peserta didik tidak memiliki fasilitas dan akses dalam penguasaan
tehnologi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

Faktor Eksternal :
1. Peserta didik mengalami kesulitan berkolaborasi dengan kelompok pada
model/metode pembelajaran menggunakan Project Based Learning, tidak semua
peserta didik pandai berinteraksi dan pandai berkomunikasi baik secara individu
maupun kelompok.
2. Faktor keluarga juga dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik.
Ketidakharmonisan hubungan dengan orang tua, atau antara orang tua, dan masalah
ekonomi keluarga juga dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.
3. Faktor lingkungan juga merupakan faktor penghambat prestasi belajar peserta didik.
Faktor lingkungan mencakup teman, dan lingkungan di sekitar rumah. Faktor
lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan peserta didik, seperti contoh: apabila
teman- temannya merupakan anak yang rajin maka, peserta didik tersebut juga akan
tertular oleh teman-temannya, begitu juga sebaliknya.
4. Faktor sekolah merupakan faktor di mana peserta didik sangat dekat dengannya.
Faktor sekolah berhubungan dengan kondisi sekolah, kondisi guru, dan alat-alat
pendukung sarana belajar. Apabila kondisi sekolah tidak kondusif maka dapat
menghambat prestasi belajar peserta. Begitu pula dengan alat pendukung sarana
pembelajaran, apabila alat pendukung tersebut tidak terpenuhi maka peserta
didik tidak akan dapat meng-explore keinginan belajar mereka.

IV. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada penerapan
inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan
materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Bagi Guru :
1. Guru mengalami kesulitan dalam mengelola management waktu, menyusun
Perangkat pembelajaran dan memonitor perkembangan peserta didik.
Solusi : Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan guru adalah meningkatkan
kemampuan literasi digital peserta didik melalui bahan ajar digital. Bahan ajar digital
menjadi salah satu peluang guru dalam menjawab tantangan era disrupsi. Bahan ajar
elektronik adalah bahan ajar yang dipublikasikan dalam format digital, berisi tulisan,
gambar, yang dapat dibaca melalui perangkat komputer atau perangkat digital lainnya. Bahan
ajar elektronik adalah sebuah sarana belajar yang didesain untuk membantu pembelajaran
baik di kelas maupun di luar kelas yang ditampilkan dalam format digital sehingga dapat
menjadikan pembelajaran lebih bersifat interaktif (Anori, Putra, & Asrizal, 2013).
Bagi Peserta didik :
2. Peserta didik mengalami kesulitan berkolaborasi dengan kelompok pada
model/metode pembelajaran menggunakan Project Based Learning, tidak semua
peserta didik pandai berinteraksi dan pandai berkomunikasi baik secara individu
maupun kelompok.
Solusi : Wujud pembelajaran berbasis proyek (PjBL) merupakan sebuah model pembelajaran yang
memanfaatkan kegiatan, jadi sarana pembelajaran membuat strategi pendidikan konstruktivis yang
berfokus pada peserta didik semacam mekanisme pendidikan. Lewat wujud pengkajian pengriset
mendasar pekerjaan ini, peserta didik bisa menghasilkan ciptaansi prestasi saat berlatih. Wujud
pendidikan ini amat baik guna menambah kreativitas peserta didik pada keahlian menari. Peserta
didik tentu memiliki bermacam-macam tingkat kreativitas saat menari. Di masuk kendala ini, semisal
peserta didik gampang memahami dinamika atau kebalikannya, dan peserta didik yang menari kadang
kurang maksimal saat menampilkan tarian. Disini peserta didik dapat melihat kreativitas saat
menarikan sebuah tarian, dan peserta didik bisa mencermati aspek fleksibilitas, kecepatan, sensitivitas
dan segi lainnya. (Agustina, 2020)

3. Faktor keluarga juga dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik.


Ketidakharmonisan hubungan dengan orang tua, atau antara orang tua, dan
masalah ekonomi keluarga juga dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik.

Solusi : Orang tua harus memahami dan memberikan banyak waktu belajar dirumah kepada
anaknya. Orang tua harus mampu menciptakan lingkungan belajar di rumah yang nyaman
apabila mereka menginginkan anak-anaknya mencapai prestasi yang lebih baik.

4. Faktor lingkungan juga merupakan faktor penghambat prestasi belajar peserta


didik. Faktor lingkungan mencakup teman, dan lingkungan di sekitar rumah.
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan peserta didik, seperti contoh:
apabila teman-temannya merupakan anak yang rajin maka, peserta didik tersebut
juga akan tertular oleh teman-temannya, begitu juga sebaliknya.
Solusi : Solusi yang diberikan guru dalam mengatasi perilaku negatif meliputi (1) melakukan
pendekatan khusus terhadap siswa yang mempunyai perilaku negatif, (2) tidak pernah bosan
memberikan nasehat dan motivasi sebagai dorongan agar siswa mempunyai perilaku yang
baik, (3) memberikan teguran dan peringatan secara langsung maupun tertulis, (4)
memberikan sanksi atau hukuman yang mendidik, dan (5) melakukan kerja sama atau
pendekatan terhadap orang tua siswa.
5. Faktor sekolah merupakan faktor di mana peserta didik sangat dekat dengannya.
Faktor sekolah berhubungan dengan kondisi sekolah, kondisi guru, dan alat-alat
pendukung sarana belajar. Apabila kondisi sekolah tidak kondusif maka dapat
menghambat prestasi belajar siswa. Begitu pula dengan alat pendukung sarana
pembelajaran, apabila alat pendukung tersebut tidak terpenuhi maka peserta didik
tidak akan dapat meng-explore keinginan belajar mereka.
Solusi : Bentuk strategi kepala sekolah, di antaranya:
(1) kerjasama dengan wali siswa, guru dan kepala sekolah;
(2) kegiatan training motivasi;
(3) inovasi pembelajaran;
(4) menjadi leader, supervisor dan manajer; dan
(5) menganjurkan siswa memiliki buku referensi belajar.

V. Rencana Tindak Lanjut

1. Memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan baik dalam kurikulum dan materi
yang diajarkan.
2. Perencanaan yang matang dan koordinasi antara guru dan staf pendidikan dapat
membantu mencapai ini. Perencanaan yang matang memastikan bahwa inovasi tidak
mengganggu alur pembelajaran materi yang mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat
mendukung pemahaman materi dengan lebih baik.

Daftar Pustaka

1. Anori, S., Putra, A., & Asrizal. (2013). Pengaruh penggunaan buku ajar elektronik

dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa kelas x SMAN
1 lubuk alung. Pillar of Physics Education, 1(april), 104–111.
Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Berbasis Flip Book Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik Nina Fitriya Yulaika Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya,
ninafitriyayulaika22@gmail.com Harti Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
harti@unesa.ac.id Norida Canda Sakti Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
noridasakti@unesa.ac.id

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpeka/article/view/7877

2.Pertiwi, Hana (2023) Pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kreativitas gerak tari
manuk dadali. Jurnal Cakrawala Pendas, 9 (3). ISSN 2579-4442
Agustina, V. (2020). Peningkatan Kreativitas Siswa Materi Seni Tari Kipas Pakarena Mata
Pelajaran Seni Budaya Dan Prakarya Melalui Model Project Based Learning Pada Siswa Kelas
IV E MIN 1 Kota Surabaya. UIN Sunan Ampel Surabaya
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/21160/
3. PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS
BELAJAR Akhmad Suyono FKIP Universitas Islam Riau
https://media.neliti.com/media/publications/92731-ID-pengaruh-latar-belakang-
sosial- ekonomi-o.pdf
4. PERILAKU NEGATIF SISWA: BENTUK, FAKTOR PENYEBAB,
DAN SOLUSI GURU DALAM MENGATASINYA-Juli 2020-Hawa Laily
Handayani
https://www.researchgate.net/publication/342630002_PERILAKU_NEGATIF_SISWA_BENTUK_FAK
TOR_PENYEBAB_DAN_SOLUSI_GURU_DALAM_MENGATASINYA

5. STRATEGI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI


BELAJAR SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI
4 YOGYAKARTA- Insania, Vol. 24, No. 1, Januari - Juni 2019
Ahmad Fauzan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Faizah Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama’ (STAINU) Temanggung
https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/insania/article/view/2589/1643

Cianjur, 23 November 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

(Nani Yulyani, S.Sn) (Yogi Hadiansyah, M.Pd)

Anda mungkin juga menyukai