Anda di halaman 1dari 5

LK-1.

Format Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian
Pembelajaran pada salah satu kegiatan inovasi pembelajaran yang dilakukan. Silakan ikuti
langkah berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan Laporan Hasil Analisis
Penilaian Pembelajaran (LK-2).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 7 MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Diharapkan pembelajaran
yang dipilih adalah pembelajaran yang direkam.
2. Bandingkan hasil penilaian pembelajaran (proses dan/atau hasil) siswa/i dengan capaian
pembelajaran yang Anda pilih.
3. Lakukan analisis terhadap penilaian yang telah dilaksanakan. Untuk analisis penilaian,
kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi hambatan
saat kegiatan penilaian berlangsung dengan teori yang dipelajari saat MK Pengembangan
Perangkat Pembelajaran.
4. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak
1x untuk siklus 1 dan 1x untuk siklus 2.

Nama Mapel Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Tempat Pelaksanaan SD Negeri Banyuputih 04

Waktu Pelaksanaan 07.00 sd 09.45

Nama Mahasiswa Safiudin, S.Pd

Nama Guru Pamong Awang Yulianto, S.Pd

Nama Dosen Mimi Haitami, M.Pd

I. Deskripsi Kegiatan Penilaian


(Kegiatan apakah yang Anda lakukan untuk menilai proses dan/atau hasil pembelajaran
siswa/i Anda saat inovasi pembelajaran berlangsung? Penilaian dapat berupa assessment for
learning, assessment as learning, atau assessment of learning)
A. Assement For Learning (Penilaian Untuk Pembelajaran)
Pertanyaan terbuka: Selama kegiatan pembelajaran, saya sebagai guru mengajarkan
pertanyaan terbuka yang mengharuskan siswa untuk merenung, merumuskan pertanyaan
dan berdiskusi. Hal ini akan membantu untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
memahami materi yang di berikan dan dapat menggali pemahaman siswa.
B. Assesmen Of Learning (Penilaian hasil pembelajaran)
Proyek analisis teks: Memberikan tugas kepada siswa dimana mereka harus menganalisis
unsur unsur pembangunan karya sastra dalam sebuah cerita pendek yang telah di tanyakan
dalam bentuk vidio di depan kelas. Kemudian siswa akan mempresentasikan hasil
pengerjaan mereka untuk mengevaluasi pemahaman dan kemampuan siswa dalam
menganalisis unsur-unsur pembangunan karya sastra dalam tekscerita pendek, yang
merupakan tujuan pembelajaran yang telah di terapkan.
II. Hasil dan Manfaat Penilaian
(Bagaimana hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian yang Anda lakukan? Apakah ada
manfaat yang dirasakan siswa/i untuk meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan
dan/atau keterampilan terhadap topik yang diajarkan? Apakah hasil penilaian
menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran yang Anda tetapkan? Kaitkan penjelasan
Anda dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran)
Pengalaman belajar dari kegiatan yang telah dilakukan selama PPL,
mahasiswa/guru mendapatkan banyak pengalaman yang baru yaitu prakik mengajar
terbimbing dari Dosen dan Guru Pamong selama masa PPL memberikan pengalaman
berharga dalam melakukan pembelajaran. Melalui kegiatan ini mahasiswa/guru
dapat menyusun RPP dengan lebih baik dari sebelumnya, dapat merencanakan
kegiatan pembelajaran, serta menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan sehingga
tercipta suatu proses pembelajaran yang inovatif, efektif dan efisien.
Manfaat penilaian yang dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran passing bawah
bolavoli bagi peserta didik antara lain adalah sebagai berikut:
 Membuat peserta didik konsentrasi terhadap materi passing bawah dengan
menghadirkan pembelajaran yang menarik dan kreatif.
 Memahami gerak spesifik passing bawah bolavoli.
 Meningkatkan pemahaman aktivitas belajar passing bawah dan keterampilan
berpikir kritis.
 Mendorong kemandirian peserta didik dalam belajar.
 Mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam proses belajar passing bawah.
 Mengembangkan soft skill yang dimiliki oleh peserta didik.
 Mendorong penghargaan intrinsik.
Hasil kegiatan pembelajaran melalui kegiatan observasi selama proses
pembelajaran terbukti dengan semakin termotivasinya peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan peserta didik semakin aktif dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Hasil lainnya melalui asesmen formatif yang
telah dilaksanakan adalah peserta didik mampu mengembangkan keterampilan
berpikir dan keterampilan pemecahan masalah. Sedangkan melalui refleksi peserta
didik didapatkan hasil penilaian sikap yang sangat baik. Pemahaman materi
pembelajaran dalam aktivitas belajar dan keterampilan berfikir kritis peserta didik
berdampak positif pada prestasi belajar melalui evaluasi hasil asesmen sumatif yang
telah dilaksanakan.

III. Tantangan Kegiatan Penilaian


(Apakah yang menjadi tantangan Anda saat kegiatan penilaian berlangsung? Apakah hasil
penilaian menggambarkan penilaian yang komprehensif? Mengapa dan kaitkan alasan Anda
dengan materi dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)

Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru yang


sering tidak dapat diramalkan sebelumnya. Tugas dan peranan guru sebagai pendidik
profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya
interaksi edukatif di dalam kelas yang lazim disebut proses belajar mengajar.
Passing bawah bolavoli merupakan materi yang belum dikuasai dengan baik oleh
peserta didik, sehingga motivasi peserta didik untuk mempelajari materi ini cukup
rendah. Kurangnya pemahaman, kurangnya respon peserta didik, kurangnya rasa
ingin tahu dari peserta didik, dan kurang mampunya peserta didik dalam pemecahan
masalah perlu menjadi perhatian khusus dari mahasiswa/guru dalam melaksanakan
proses kegiatan pembelajaran. Dari persiapan yang harus dilakukan oleh
mahasiswa/guru juga membutuhkan waktu cukup lama untuk pembuatan
perencanaan pembelajaran inovatif, persiapan pembelajaran, dan khususnya untuk
memfasilitasi pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
Hasil rancangan kegiatan dapat dibuktikan dengan hasil yang komprehensif
(menyeluruh/meliputi banyak hal) melalui proses penilaian (evaluasi) yang
dilaksanakan saat proses pembelajaran. Aktivitas praktik pembelajaran passing
bawah yang dilaksanakan pada kegiatan ini lebih banyak berpusat kepada peserta
didik sehingga menuntut peserta didik untuk lebih aktif dan mampu berpikir kritis.
Berfikir kritis melibatkan keahlian berfikir induktif seperti mengenali hubungan,
menganalisis masalah yang bersifat terbuka, menetukan sebab dan akibat, membuat
kesimpulan dan memperhitungkan data yang relevan. Keterampilan berpikir kritis
adalah salah satu dari keterampilan berpikir tingkat tinggi, yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik harus siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, berpasangan,
kelompok, ataupun klasikal. Peserta didik juga harus memiliki kesiapan untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif. Misalnya pada
kegiatan ini peserta didik melakukan diskusi kelompok, presentasi, dan demonstrasi
yang erat hubungannya dengan materi passing bawah bolavoli. Kegiatan ini
menekankan pada peserta didik baik secara individual maupun kelompok untuk
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara
holistik dan otentik.

IV. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada kegiatan
penilaian? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)
Untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan materi passing bawah
dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat. Penerapan strategi pembelajaran yang
tepat akan semakin meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga kurangnya
pemahaman terhadap materi yang diajarkan, kurangnya respon peserta didik,
kurangnya rasa ingin tahu dari peserta didik, dan kurang mampunya peserta didik
dalam pemecahan masalah dapat terfasilitasi dengan pembelajaran inovatif yang
diberikan oleh guru.
Pengembangan perangkat pembelajaran yang inovatif akan berdampak pada
pelaksanaan proses pembelajaran, antara lain: 1) Kegiatan belajar akan lebih
bermakan dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat lebih bertahan
lama; 2) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 3) Menyajikan
kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering
ditemui peserta didik di lingkungannya; 4) Mengembangkan keterampilan sosial
peserta didik, misalnya: kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap
gagasan orang lain.
Proses kegiatan pembelajaran harus melibatkan peserta didik secara aktif dan
ikut berpartisipasi dalam setiap proses kegiatan pembelajaran. Mahasiswa/guru
mengambil model Problem Based Learning (PBL) agar dapat mengajak peserta didik
berpartisipasi aktif secara langsung dalam proses kegiatan pembelajaran dan upaya
menambah wawasan peserta didik lebih luas pada materi yang dipelajarinya.
Akhirnya, dengan pengambilan model Problem Based Learning (PBL) dapat mengubah
pola pikir peserta didik yang tadinya peserta didik beranggapan bahwa passing bawah
yang tersa sulit dan membosankan dapat mengubah paradigma tersebut menjadi
lebih positif yakni bahwa passing bawah adalah materi pembelajaran yang edukatif
dan menyenangkan. Model pembelajaran ini, dipadukan dengan berbagai pendekatan
pembelajaran serta metode-metode pembelajaran lainnya untuk menunjang
pembelajaran yang inovatif.

V. Rencana Tindak Lanjut


(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) Anda untuk menjadikan kegiatan dan hasil penilaian
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan/metode/strategi pembelajaran
berikutnya?)

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang


dilakukan dalam proses interaksi (guru dan peserta didik) dalam rangka mencapai
tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan disini penekanannya pada peserta didik,
sebab dengan adanya aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran terciptalah
situasi belajar aktif. Belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang
menekankan keaktifan peserta didik secara fisik, mental, intelektual, dan emosional
guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Keaktifan peserta didik selama proses belajar mengajar merupakan salah
satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Tahapan dalam
proses pemecahan masalah tersebut digunakan sebagai kerangka atau panduan
dalam proses perencanaan strategi pembelajaran melalui PBL dengan
mengombinasikan berbagai pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran lain
yang inovatif.
Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar dan
pemahaman peserta didik dalam pembelajaran. Model ini juga sangat melatih
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah. Pembelajaran penggunaan PBL
dapat memfasilitasi keterlibatan peserta didik yang berprestasi tinggi, sedang,
ataupun rendah, karena seluruh peserta didik selalu diikutsertakan dalam seluruh
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dengan model PBL dapat meningkatkan
aktivitas belajar dan kemampuan berfikir kritis peserta didik, dimana peserta didik
dapat mencari dan menyelesaikan masalah sendiri yang dihadapinya melalui proses
bertanya, kerja kelompok, belajar dari model yang sebenarnya, bisa merefleksikan apa
yang diperoleh antara harapan dengan kenyataan sehingga peningkatan hasil belajar
yang didapat bukan hanya menghafal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata
(pemecahan masalah) yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses
pembelajaran (diskusi kelompok dan diskusi kelas).
Upaya mengubah pola pikir peserta didik pada materi passing bawah yang
dirasa berat dan membosankan oleh peserta didik bisa diatasi dengan
memberikan suatu inovasi baru dengan menggunakan model pembelajaran
yang berbeda dari sebelumnya dengan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL). Dimana model ini dapat memberikan kesempatan langsung
kepada peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif untuk menemukan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta dapat memecahkannya
kembali. Permasalahan-permasalahan yang ditemui yang belum mereka
ketahui, juga dapat menambah wawasan yang lebih luas untuk pengetahuan
peserta didik dalam pembelajaran yang dipelajarinya. Model ini menekankan
kepada peserta didik untuk dapat menemukan dan memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam pembelajaran sehingga dapat mentransfer pengetahuan
mereka ke dalam masalah di dunia nyata.

Daftar Pustaka

jurnal.uny.ac.id, “PENERAPAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA”,
Februari 2014.
<https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/viewFile/2540/2098#:~:text=Men
urut%20Arends%20(2008%3A55),mengevalu%2D%20asi%20proses%20pemecahan
%20masalah> (Diakses, 14 Oktober 2023)
scribd.com, “Format Hasil asesmen pembelajaran“,
<https://www.scribd.com/document/676362049/Format-Hasil-asesmen-
pembelajaran> (Diakses, 13 Oktober 2023)
hermananis.com, “Perbedaan Assessment of Learning for Learning dan as Learning”,
30 Agustus 2021. <https://hermananis.com/assessment-of-learning-for-learning-
dan-as-learning/> (Diakses, 13 Oktober 2023)
icando.co.id, “Pahami Model Problem-Based Learning (PBL) untuk Tingkatkan
Kemampuan Anak”, 15 Agustus 2021. <https://icando.co.id/artikel/problem-based-
learning> (Diakses, 13 Oktober 2023)
onesearch.id, “PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS SISWA”, 2016.
<https://onesearch.id/Record/IOS3183.6268/TOC> (Diakses, 14 Oktober 2023)

Batang, 17 Oktober 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

(Safiudin, S.Pd) (Awang Yulianto, S.Pd)

Anda mungkin juga menyukai