(PTK)
Oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Laporan PTK ini Telah Diperiksa dan Disyahkan untuk Dipresentasikan Pada
Kegiatan Pembinaan Sekolah
Mengetahui :
Kepala Sekolah
M.SAN PRIANTO,S.Pd.,M.Si
PEMBINA TK I
NIP: 19650406 1991 031 012
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan PTK
ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap
terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGATAR
BAB I PENDAHULAN
Latar Belakang
1.1 Rumusan Masalah
1.2 Tujuan Penelitian
1.3 Manfaat Penelitian
A. BAB II KAJIAN PUSTAKALandasan Teori
1. Pengertian Hasil Belajar
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
3. Seni Budaya
4. Seni Tari
5. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
B. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
1. Setting Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Tempat Penelitian
4. Waktu Penelitian
C. Prosedur Penelitian
1. Siklus I
D. Siklus II
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
2. Sumber Data
1. Teknik Analisis Data
2. Data Aktivitas Guru
F. Data Aktivitas SiswaIndikator Keberhasilan .
5
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil PenelitianSiklus I
Siklus II Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanSaran
6
BAB I PENDAHULUAN
Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
dialami saat ini pendidikan masih belum mampu menunjang kualitas pendidikan.
Guru adalah ujung tombak dalam melaksanakan misi pendidika dilapangan serta
dan efisien, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sangat
ilmunya kepada anak didik, akan tetapi fenomena selama ini yang terjadi sangat
jauh berbeda, dimana guru dalam mengajar masih sangat monoton dan terpaku
pada buku, sehingga suasana seperti itu sangat membosankan bagi anak didik.
Anak didik menjadi acuh tak acuh dalam mengikuti pembelajaran. Untuk
7
memperbaiki mutu pendidikan, guru dituntu lebih kreatif dalam menyampaikan
taraf perkembangan dan kemampuan peserta didik. Guru harus bisa membuat
peserta didik tertarik untuk mengikuti kelas Seni Budaya,terutama Seni Tari
yang bisa dikatakan termasuk pelajaran yang masih menjadi momok bagi
siswa seperti pada sekolah lainnya juga kesulitan dalam belajar Seni Tari. Hasil
Penilaian Seni Tari yang dilakukan baik lewat penilaian tengah semester
ataupun PAS dan PAT selalu rendah, sangat sedikit siswa yang bisa mencapai
nilai KKM.Hal ini tentu saja menjadi masalah dalam pembelajaran sekaligus
menjadi tantangan buat peneliti yang juga sebagai pengajar Seni Tari.Perlu
mampu bekerja sama dengan teman lainnya dalam mencapai tujuan Bersama.
8
Diharapkan dengan model pembelajaran Kooperatif, dapat meningkatkan
sama dan memperoleh hasil yang baik, khususnya pada mata pelajaran seni
tari.
menelaah masalah ini dan akan mengadakan penelitian lebih lanjut dengan
Belajar Seni Budaya Khususnya Seni Tari Siswa Kelas X SMK Negeri 2
A. RUMUSAN MASALAH
dalam penelitian Tindakan kelas ini diajukan rumusan masalah yang diajukan
Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar Seni Budaya Khususnya Seni Tari
B. TUJUAN PENELITIAN
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Penerapan
Khususnya Seni Tari Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Sekayu Tahun Pelajaran
2020-202.
9
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
menyenangkan.
10
c. Bagi Pihak Sekolah
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
rountinized.
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Menurut
perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan
12
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan
sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi tersebut. Menurut
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai
Hasil belajar merupakan pengukuran dari penilaian kegiatan belajar atau proses
yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
13
Pengertian tentang hasil belajar dipertegas oleh Nawawi (dalam Susanto, 2013:
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu.
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor”.
hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut
telah dicapai oleh seseorang dengan melibatkan aspek kognitif, afektif maupun
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu yang berasal
dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa.
mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: (1) bakat siswa; (2) waktu yang
tersedia bagi siswa; (3) waktu yang diperlukan guru untuk menjelaskan materi;
mempengaruhi hasil belajar antara lain meliputi faktor internal dan faktor
14
faktor psikologis. Sementara faktor eksternal meliputi faktor lingkungan
a. Faktor jasmaniah
b. Faktor psikologis
a. Faktor keluarga
b. aktor sekolah
c. Faktor masyarakat
didik yaitu:
a. Aspek fisiologis
b. Aspek psikologis
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar
15
3. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
materi-materi pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya faktor jasmani dan rohani
siswa, hal ini berkaitan dengan masalah kesehatan siswa baik kondisi fisiknya
1. Faktor yang terjadi pada diri organisme itu sendiri disebut dengan faktor
2. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut dengan faktor sosial, faktor
sosial.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa secara garis
1. Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta
16
2. Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan
Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor lingkungan alam atau non sosial
seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, sore, malam),
2. Faktor instrumental
fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran, media pembelajaran, guru, dan
yang ada, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut
Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku seseorang yang
proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya melalui
17
program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses
keterampilannya, (d) memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal, (e) lebih
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana, hasil belajar diartikan
1. Informasi Verbal
18
2. KeterampilanIntelektual
19
3. Strategi Kognitif
masalah.
4. Keterampilan Motorik
koordinasi.
5. Sikap
perilaku.
Kingsley (dalam Sudjana 2009:45) membagi tiga macam hasil belajar yait
u: (1) keterampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan pengertian; (3) sikap dan
informasi verbal; (2) keterampilan intelektual; (3) strategi kognitif; (4) sikap;
20
evaluasi baik proses maupun hasil. Hasil belajar siswa digunakan oleh guru
untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
3. Seni Budaya
“seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang bersifat
lingkungannya”.(Padmodarmaya, 1990:1).
dan tercipta lah suatu seni yang indah dan dapat dinikmati.
karya manusia dengan cara belajar. Budaya atau kebudayaan berasal dari
buddhi ( budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal, yang berkaitan dengan
dari kata latin Colore, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
21
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam Bahasa Indonesia”. (Mujianto, dkk,
2010:1)
keindahan yang dapat dinikmati dengan mata atau telinga dari bentuk corak
menurut kepekaan rasa, kreatifitas, cita rasa, etika, dan kesadaran cultural
4. Seni Tari
Pada dasarnya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh
atau hanya sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu
musik atau tanpa iringan musik. Dalam hal ini, penari yang menggunakan
iringan musik, maka gerakannya akan mengikuti irama dari musik yang
dibawakan. Dengan kata lain, pengiring penari yang memainkan musik akan
22
mengatur setiap gerakan penari supaya makna dan tujuan dari tarian yang
Gerakan-gerakan yang ada di dalam seni tari berbeda dengan gerakan yang
pada seni tari ini bisa dikatakan sebagai gerakan yang yang sangat elastis
ekspresif. Selain itu, pada seni tari, setiap gerakannya juga berpola sangat
ritmis.
berasal dari unsur-unsur tari itu sendiri. Unsur tari terbagi menjadi tiga yaitu,
unsur wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan unsur wirasa (rasa). Oleh
sebab itu, ketika kita sedang menonton dan menikmati suatu tarian yang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari adalah seni yang
dalam KBBI berarti gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama,
kedua pengertian seni tari dan tari dapat disimpulkan bahwa unsur tari
8) siswa aktif.
3) heterogin,
4) berbagi kepepimpinan,
5) berbagi tanggungjawab,
sebagai berikut:
secara bersama,
24
2. kelompok terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan
3. jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari berbagai ras,
kelompok yang lain. Guru membagi materi pelajaran, baik berupa lembar kerja
bersama.
25
B. Kerangka Berfikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. SettingPenelitian
1. Subyek Penelitian.
Musi Banyuasin tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 15 siswa dan terdiri
atas 5 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan dengan usia rata-rata 16 tahun.
Tabel 3.1. Daftar Nama Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Sekayu Tahun Pelajaran
2021/2022
27
Mayoritas dari siswa kelas X ini berasal dari keluarga petani karet dan
berdagang. Keseluruhan siswa kelas X ini tidak ada yang mengalami kelainan
fisik maupun mental, namun demikian ada beberapa siswa mengalami lamban
belajar. Tempat tinggal para siswa kelas X rata-rata jauh dari sekolah.
789 siswa mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII, dan memiliki tenaga
orang kepala sekolah, tenaga pendidik 35 orang guru mata pelajaran. Dari 16
orang tenaga pendidik, 25 orang di antaranya pegawai negeri sipil (PNS) dan
2. Tempat Penelitian
sekolah ini berada di jalan muara teladan kecamatan sekayu kabupaten Musi
Banyuasin.
28
3. Waktu Penelitian.
29
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus, dengan
selama kurang lebih tiga bulan, yaitu mulai Bulan September sampai dengan
30
31
B. Prosedur Penelitian
Tabel : 3.3. Model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut:
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Secara rinci prosedur penelitian tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah :
1) Peneliti menjelaskan kepada observer tentang apa saja yang akan diobservasi dan
Sekayu.
3) Menyusun lembar observasi untuk mencatat aktivitas siswa dan guru selama
pembelajaran berlangsung.
4) Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD) atau menyiapkan soal kerja
kelompok.
5) Menyusun tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
32
b. Pelaksanaan Tindakan
mengajar.
- Apersepsi.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang mengarah pada materi inti yang
akan disampaikan.
siswa.
Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi inti tentang keunikan gerak tari kreasi dan
- Guru menampilkan salah satu tari kreasi daerah untuk di identifikasi unsur
pendukungnya.
temannya.
Elaborasi
berkelompok.
33
- Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok.
disajikan.
dilakukan siswa
Konfirmasi
masing-masing, guru dan siswa menyimpulkan hasil akhir dari kerja masing-
masing kelompok.
- Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang baru saja disajikan.
- Melakukan evaluasi.
- Menutup pelajaran.
setiap kali pembelajaran berlangsung dengan mengamati kegiatan guru dan aktivitas
siswa. Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes berupa pilihan ganda. Tes ini
34
d. Refleksi
35
Refleksi dilakukan pada akhir siklus, pada tahap ini peneliti sebagai pengajar
bersama guru yang bertindak sebagai observer mengkaji hasil yang diperoleh dari
pemberian tindakan pada tiap siklus. Hal ini dilakukan dengan melihat data hasil
evaluasi yang dicapai siswa pada siklus I, jika refleksi menunjukkan bahwa pada
tindakan siklus I memperoleh hasil yang tidak optimal yaitu tidak tercapai ketuntasan
belajar ≥ 85% dari siswa yang memperoleh nilai KKM, maka dilanjutkan siklus
berikutnya. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta
2. Siklus II
Prosedur pada siklus kedua dan seterusnya pada dasarnya sama dengan siklus
pertama, hanya saja pada siklus kedua dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada
siklus pertama dari segi perencanaan maupun pelaksanaan tindakan, yang diketahui
dari hasil tes belajar siswa yang telah dianalisis, demikian juga untuk siklus berikutnya.
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah :
1) Peneliti menjelaskan kepada observer tentang apa saja yang akan diobservasi dan
Sekayu .
3) Menyusun lembar observasi untuk mencatat aktivitas siswa dan guru selama
pembelajaran berlangsung.
4) Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD) atau menyiapkan soal kerja
kelompok.
5) Menyusun tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
36
b. Pelaksanaan Tindakan
mengajar.
- Apersepsi.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang mengarah pada materi inti yang
akan disampaikan.
siswa.
Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi inti tentang Keunikan gerak tari kreasi dan
pendukungnya.
temannya.
Elaborasi
berkelompok.
37
- Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok.
kreasi.
dilakukan siswa
Konfirmasi
masing-masing, guru dan siswa menyimpulkan hasil akhir dari kerja masing-
masing kelompok.
- Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang baru saja disajikan.
- Melakukan evaluasi.
- Menutup pelajaran.
setiap kali pembelajaran berlangsung dengan mengamati kegiatan guru dan aktivitas
siswa. Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes berupa pilihan ganda. Tes ini
38
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah.
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:
(RPP).
1. Dokumentasi
keaktifan siswa maupun data nilai hasil ulangan harian siswa yang peneliti
2. Observasi
39
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini
disampaikan.
Tes ini berbentuk pilihan ganda dan diberikan untuk memperoleh data tentang
prestasi akademik setiap siklus. Tes ini memuat tentang materi – materi yang
telah dibahas dan tes ini akan diberikan pada akhir siklus, kemudian dianalisis
secara kuantitatif.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini berasal dari peneliti, guru sebagai observer, dan
a. Jenis Data
Jenis data yang didapatkan adalah kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari:
1. Data hasil belajar diperoleh dengan cara memberikan tes evaluasi atau ulangan
2. Data tentang situasi belajar mengajar diperoleh dari lembar observasi baik
pembelajaran.
40
D. Teknik Analisis Data
Setiap indikator perilaku siswa pada penelitian ini, cara pemberian skornya
a. Skor 5 diberikan jika 81% - 100% (14 - 17 siswa) melakukan deskriptor yang
dimaksud.
b. Skor 4 diberikan jika 61% - 80% (10 - 14 siswa) melakukan deskriptor yang
dimaksud.
dimaksud.
dimaksud.
41
e. Skor 1 diberikan jika 0% - 20% (0 - 4 siswa) melakukan deskriptor yang
dimaksud.
𝛴𝑋
A=
𝑛.𝑖
Keterangan :
i = Banyaknya item
n = Banyaknya siswa
Untuk menilai kategori aktivitas siswa, ditentukan terlebih dahulu Mi dan SDi
1
M (Skor max + Skor min)
i
2
1
SD = Mi
i
3
Keterangan :
Mi Mean ideal
Interval Kategori
AS Mi + 1,5 SDi Sangat Aktif
Mi +0,5 SDi AS<Mi +1,5SDi Aktif
Mi -0,5 SDi AS<Mi +0,5SDi Cukup Aktif
Mi -1,5 SDi AS<Mi -0,5SDi Kurang Aktif
AS<Mi - 1,5 SDi Sangat Kurang Aktif
42
Keterangan : AS = Aktivitas Siswa
Berdasarkan skor yang telah ditentukan, yaitu : skor tertinggi = 5 dan skor
terendah = 1, maka :
1 1
Mi = (5+1) dan SDi = Mi
2 3
1 1
= 6 = 3
2 3
=3 =1
Nilai Kategori
AS 4,5 Sangat Aktif
3,5 AS < 4,5 Aktif
2,5 AS < 3,5 Cukup Aktif
1,5 AS < 2,5 Kurang Aktif
AS < 1,5 Sangat Kurang Aktif
Keterangan : AS = Aktivitas Siswa
Setelah memperoleh data tes hasil belajar, maka data tersebut dianalisa dengan
a. Ketuntasan Individu
karena sesuai dengan kemampuan individu, hal ini juga sesuai dengan standar
43
ketuntasan belajar siswa pada X SMK Negeri 2 Sekayu.
b.Ketuntasan Klasikal
analisis ketuntasan hasil belajar secara klasikal minimal 85% dari jumlah siswa
yang memperoleh nilai KKM yaitu 70. Dengan rumus ketuntasan belajar
klasikal adalah:
X
KK = x 100 %
Z
Keterangan :
KK = Ketuntasan klasikal
X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai KKM
Z = Jumlah seluruh siswa
Ketuntasan belajar klasikal tercapai jika 85% siswa memperoleh nilai
E. Indikator Keberhasilan
Adapun yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah
pencapaian prestasi dan aktivitas belajar siswa dengan ketentuan sebagai berikut:
klasikal yaitu jika 85% siswa mendapat nilai KKM yaitu 70 pada saat
evaluasi.
demonstrasi, yakni apabila aktivitas belajar siswa berada pada interval 2,5
AS < 3,5.
44
BAB IV
Pada bab ini akan dikemukakan analisis data yang diperoleh dari hasil observasi dan
hasil evaluasi pada setiap siklus yang telah direncanakan. Data yang diperolah berupa
data kuantitatif dari hasil evaluasi dan data kualitatif yang dikumpulkan dari hasil
observasi. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi akan memberikan
secara klasikal. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang akan memberikan
gambaran tentang aktivitas siswa maupun aktivitas guru yang dilakukan oleh observer
pada setiap pertemuan pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut ini akan disajikan
A. HASIL PENELITIAN
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini yang akan dilakukan adalah kegiatan membuat rencana
siklus I pertemuan 1 (lampiran 10), lembar observasi aktivitas guru pada siklus
pertemuan 1 (lampiran 9), dan lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I
dan pedoman penskoran (lampiran 11), hasil evaluasi siklus I (lampiran 6).
b. Pelaksanaan Tindakan
45
Dalam tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan kegiatan pembelajaran
1. Hasil Observasi
observer yang dilakukan oleh rekan guru peneliti dengan mengisi lembar
observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa untuk merekam jalannya proses
guru sendiri maupun dari pihak siswa. Adapun kekurangan itu antara lain:
Guru belum memberikan motivasi kepada siswa sesuai dengan materi, guru
demonstrasi.
Tabel : 4.1. Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa setelah dianalisa
46
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I
pertemuan 1 adalah 2,6 dengan kategori cukup aktif dan pertemuan 2 adalah 3,1
kategori cukup aktif. Tingkat aktivitas siswa ini tergolong cukup aktif. Oleh karena
itu maka aktivitas siswa pada siklus berikutnya masih perlu ditingkatkan.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas guru pada siklus I
pertemuan 1 adalah 2,4 dan pertemuan 2 adalah 2,9. Tingkat aktivitas guru ini
tergolong baik. Oleh karena itu maka aktivitas guru pada siklus berikutnya masih
Data lengkap tentang hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada
Tuntas/ Tidak
No. Nama Siswa L/P Skor Nilai Tuntas(KKM=
70)
1. AHMAD ADI SYAPUTRA L 7 70 Tuntas
2. DESMI DWI ANJELI P 5 50 Tidak Tuntas
3. DUDI APRIANSYAH L 7 70 Tuntas
47
4. IMAM SAMUDRA L 8 80 Tuntas
5. JULIKA NIZMI P 8 80 Tuntas
6. NOVIN RAFLES L 4 40 Tidak Tuntas
7. PUTRI REZKI UTAMI P 8 80 Tuntas
8. RASYAH ADITYA PUTRA L 8 80 Tuntas
9. RESA LESTARI P 8 80 Tuntas
10. SELPIANA P 5 50 Tidak Tuntas
11. SISKA P 4 40 Tidak Tuntas
12. TEGUG WAHYU LESTARI P 7 70 Tuntas
13. TIARA EKA PRATIWI P 8 80 Tuntas
14. WULAN AGUSTIN P 8 80 Tuntas
15. YUNIZA SAPITRI P 5 50 Tidak Tuntas
Nilai Rata-rata 60,7
Jumlah Siswa Yang Tuntas 10
Persentase Ketuntasan Klasikal 52%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar yang dicapai siswa
adalah 52% (lampiran 6) dengan nilai rata-rata 60,74. Hasil ini belum mencapai
berikutnya.
d. Refleksi
Berdasarkan analisis hasil observasi pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas
masih 52% berarti masih dibawah standar minimum yakni 85%. Hasil tersebut
belum mencapai hasil yang diharapkan, untuk itu peneliti melanjutkan ke siklus
dalam menerima materi atau pokok bahasan baru dengan menerapkan model
48
pembelajaran kooperatif sehingga pada siklus II pemberian motivasi lebih
diperhatikan.
3. Meminta siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi, (tidak hanya diam
temannya).
4. Meminta siswa agar lebih aktif dan bertanya jika mendapat kesulitan atau jika
5. Kesimpulan yang belum jelas membuat siswa sedikit bingung atau kurang
jelas dengan batasan materi yang disampaikan guru sehingga pada siklus II
dari hasil evaluasi yang diberikan. Oleh karena itu, sebelum berdiskusi guru
menghimbau agar siswa tidak ada yang ngobrol, mengganggu temannya yang
demikian juga pembagian tugas dalam setiap kelompok harus lebih jelas
a. Perencanaan
Pada tahap ini yang akan dilakukan adalah kegiatan membuat rencana
siklus II pertemuan 1 (lampiran 9), dan lembar observasi aktivitas siswa pada
49
siklus II pertemuan 2 (lampiran 9), kisi-kisi soal evaluasi siklus II (lampiran
(lampiran 7).
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Hasil Observasi
Hasil observasi diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer
yang dilakukan oleh rekan guru peneliti dengan mengisi lembar observasi
analisis hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II didapat bahwa aktivitas
siswa tergolong aktif dalam setiap pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel
50
Dari tabel diatas dilihat bahwa aktivitas siswa pada siklus II untuk
penggolongan aktivitas belajar siswa maka kategori aktivitas siswa pada siklus
Dari tabel di atas dilihat bahwa aktivitas guru pada siklus II untuk
penggolongan aktivitas belajar guru maka kategori aktivitas guru pada siklus II
Data lengkap tentang prestasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada
Tuntas/ Tidak
No. Nama Siswa L/P Skor Nilai Tuntas(KKM=
67)
1. AHMAD ADI SAPUTRA L 8 80 Tuntas
2. DESMI DWI ANJELI P 9 90 Tuntas
3. DUDI APRIANSYAH L 7 70 Tuntas
4. IMAM SAMUDRA L 7 70 Tuntas
51
5. JULIKA NIZMI P 9 90 Tuntas
6. NOVIN RAFLES L 8 80 Tuntas
7. PUTRI RIZKI UTAMK P 8 80 Tuntas
8. RASYAH ADITYA PUTRA L 5 50 Tuntas
9. RESA LESTARI P 7 70 Tuntas
10. SELPIANA L 7 70 Tuntas
11. SISKA L 7 70 Tuntas
12. TEGUH WAHYU LESTARI P 8 80 Tuntas
13. TIARA EKA PRATIWI P 7 70 Tuntas
14. WULAN AGUSTIN P 8 80 Tuntas
15. YUNIZA SAPITRI P 4 40 Tidak Tuntas
Nilai Rata-rata 75,2
Jumlah Siswa Yang Tuntas 14
Persentase Ketuntasan Klasikal 92,2
Hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus II ini mencapai tingkat 92,2 jadi
sudah dapat dikatakan tuntas, untuk itu tidak perlu lagi diadakan pembelajaran
pada siklus berikutnya dengan ketuntasan belajar yang sudah dicapai, dengan
bilangan bulat.
d. Refleksi
Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, kegiatan pembelajaran sudah
dapat berjalan dengan baik, dimana hasil observasi aktivitas siswa dapat tergolong
aktif dilihat dari setiap kegiatan pembelajaran begitu juga aktivitas guru sudah
tergolong baik sekali. Dari hasil analisis terhadap hasil evaluasinya terjadi
mencapai/melebihi 85% artinya sudah 85% atau lebih siswa sudah mencapai nilai
52
hasil ulangan sebesar KKM atau melebihi KKM yang ditentukan. Oleh karena itu
B. PEMBAHASAN
meningkatkan hasil belajar Matematika materi bilangan bulat pada siswa kelas
Berdasarkan hasil analisis data pada tiap siklus, terlihat bahwa hasil dari
dan hasil analisis data siklus I, untuk aktivitas siswa diperoleh nilai rata-rata
sebesar 2,6 dan aktivitas siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas
sebesar 3,1. Pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil analisis data siklus I,
untuk aktivitas guru diperoleh nilai rata-rata sebesar 2,4 dan aktivitas guru pada
No Uraian Hasil
1 Nilai Terendah 40
2 Nilai Tertinggi 90
3 Rata-rata 60,74
4 Jumlah siswa yang tuntas 14
53
5 Jumlah siswa yang ikut tes 15
6 Persentase yang tuntas 92%
No Uraian Hasil
1 Nilai Terendah 50
2 Nilai Tertinggi 90
3 Rata-rata 75,2
4 Jumlah siswa yang tuntas 14
5 Jumlah siswa yang ikut tes 15
6 Persentase yang tuntas 92%
Setelah melihat kedua tabel hasil evaluasi dari siklus I dan II dimana
nilai yang mereka peroleh sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dan
siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dalam lampiran.
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Seni Budaya pada materi Seni Tari
dilakukan dalam dua siklus yang didasarkan pada cakupan materi seni tari.
54
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
dan hasil belajar siswa pada materi Seni Tari kelas X SMK Negeri 2 Sekayu.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai skor aktivitas siswa, aktivitas
guru dan nilai rata-rata kelas serta tingkat ketuntasan secara klasikal pada tiap siklus
Seni Budaya materi Seni Tari pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Sekayu
belajar para siswa pada mata pelajaran Seni Budaya materi Seni Tari pada
siswa kelas X SMK Negeri 2 Sekayu Tahun Pelajaran 2021/2022 yang dapat
dilihat dari peningkatan aktivitas belajar dari siklus I sampai dengan siklus II,
dari kategori cukup aktif dengan nilai rata-rata 2,85 sampai dengan kategori
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Seni Budaya materi Seni Tari pada
55
B. Saran
Berdasarkan hasil yang dicapai dalam penelitian ini maka saran-saran yang
a. Untuk Siswa
siswa untuk belajar bersama serta saling menerima segala kekurangan dan
b. Untuk Guru
56
kompetensi yang dimiliki siswa dapat diungkapkan dan disalurkan dengan
c. Untuk Sekolah
57
58
59
60