Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH PENERAPAN METODE LEARNING CONTRACT

(KONTRAK BELAJAR) TERHADAP HASIL BELAJAR


SEJARAH INDONESIA KELAS X IPS 2 DI SMA NEGERI 5
PAYAKUMBUH

OLEH
MUHAMMAD KEVIN SOLIFAZRI
NIM: 1810007722004
Pebimbing I Pembimbing II

Nahdatul Hazmi, S.S, M.Pd Fikrul Hanif Sufyan, S.S, M, Hum

Penguji I Penguji II

Adi Priyanto, M.Pd Destel Meri, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU ABDI PENDIDIKAN
YAYASAN ABDI PENDIDIKAN
KOTA PAYAKUMBUH
2022

0
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan adalah proses dimana masyarakat, melalui lembaga-

lembaga pendidikan (sekolah, perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lain),

dengan sengaja mentransformasikan warisan budayanya, yaitu pengetahuan

nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, dari generasi ke generasi (Dwi

Siswoyo. 2008:18). Agar pendidikan di Indonesia mampu mengembangkan

intelektual bangsanya, maka pemerintah khususnya Depdiknas melakukan

usaha dengan melakukan pembaruan-pembaruan terhadap sistem

pendidikan di Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan di Indonesia

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk meningkatkan mutu

pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan (Mulyasa, 2003: 5).

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003

menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu

manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan.

Untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya. Pendidikan tidak hanya dilihat melalui sisi hasil yang diperoleh

melainkan juga dilihat dari proses yang terjadi di dalam kegiatan

1
pembelajaran, kedua hal tersebut harus dilakukan secara seimbang. Fakta

yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia menunjukan bahwa faktor

yang menyebabkan gagalnya siswa dalam belajar karena oleh lemahnya

proses belajar yang dilakukan oleh guru.

Fakta yang terjadi di sekolah tempat meneliti adalah adanya siswa yang masih

berkeliaran dan ribut di dalam kelas,ada juga siswa yang main handphone dalam

proses belajar mengajar, dan siswa pun ada yang tidak aktif dalam proses belajar

mengajar, maka dalam hal itu peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan yang ada

di sekolah tersebut. Pembelajaran dalam dunia pendidikan saat ini menunjukan situasi

yang berbeda, proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas

menggunakan model pembelajaran yang konvensional dalam arti proses

pembelajaran terpusat pada guru. Hal ini menyebabkan pembelajaran

cendrung membosankan dan monoton. Sehingga peran siswa dalam

proses pembelajaran belum optimal. Proses Pembelajaran yang demikian

akan berpengaruh pada tingkat keaktifan siswa yang cendrung kurang aktif

dalam belajar. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran

berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh. Strategi pembelajaran yang

efektif adalah menekankan keaktifan siswa dalam proses belajar baik

secara fisik, mental, intelektual dan emosional.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada proses

pembelajaran sejarah di kelas X IPS 2 SMA Negeri 5 Payakumbuh, kegiatan belajar

mengajar hanya terpusat pada guru, serta penggunaan metode terpaku

pada metode ceramah dan tanya jawab. Situasi ini

memacu keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga

2
siswa merasa jenuh dan proses pembelajaran dirasa membosankan. Hal ini jelas akan

berdampak pada rendahnya terhadap hasil belajar sejarah Indonesia kepada siswa.

Berdasarkan hasil masalah diatas dengan mata guru pelajaran sejarah

Indonesia menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas X IPS 2 lebih rendah

dibanding kelas X lainnya. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk

mengangkat tema yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Learning Contract

(kontrak belajar) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Indonesia Kelas X IPS 2 Di SMA

Negeri 5 Payakumbuh Tahun Ajaran 2021/2022”.

B. Identifikasi Masalah

Jadi dari latar belakang diatas dapat disimpulkan indentifikasi masalahnya

adalah sebagai berikut.

1. Strategi pelajaran yang dipakai oleh guru yaitu metode ceramah dan tanya jawab

yang membuat siswa pun merasa jenuh dan sistem pembelajaran pun

membosankan.

2. Dengan memakai metode ceramah dan tanya jawab membuah siswa merasa bosan

dan juga malas dan bisa juga berdampak terhadap hasil belajar siswa tersebut.

3. Masih ada juga siswa yang cuek dengan guru,malah siswa tersebut dalam proses

pembelajaran bermain handphone.

4. Ketika guru menerangkan pembelajaran masih ada juga siswa yang ribut dengan

temannya di jam pelajaran terakhir sehingga siswa mengantuk dan bosan.

5. Prestasi belajar yang diperoleh dari siswa kelas X IPS 2 masih rendah.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam 

maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi

3
variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan

“Pengaruh Penerapan Learning Contract (Kontrak Belajar) Terhadap Hasil Belajar

Sejarah Indonesia Kelas X IPS 2 Di SMA Negeri 5 Payakumbuh.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan  batasan  masalah yang  telah penulis pilih maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut apakah pengaruh penerapan

learning contract dapat mempengaruhi hasil belajar sejarah Indonesia kelas X IPS 2

Di SMA Negeri 5 Payakumbuh?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui

pengaruh penerapan metode learning contract (kontrak belajar) terhadap hasil belajar

sejarah Indonesia kelas X IPS 2 Di SMA Negeri 5 Payakumbuh

F. Manfaat

1. Secara Teoritis

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode

learning contracts terhadap hasil belajar sejarah Indonesia kelas X IPS 2 Di SMA

N 5 Payakumbuh terhadap penguasaan pembelajaran yang dapat mengaktifkan

siswa dan meningkatkan semangat,siswa lebih senang dan giat menyelesaikan

tugas-tugas pembelajaran yang diberikan oleh guru.

2. Secara Praktis

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu proses

pembelajaran siswa untuk meningkatkan hasil belajar sejarah Indonesia dan

membuat suasana belajar sejarah Indonesia menjadi menyenangkan.

4
2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan tambahan

pengetahuan tentang metode pembelajaran pengaruh penerapan metode learning

contract terhadap hasil belajar sejarah Indonesia kelas X IPS 2.

3. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk memperbaiki hasil belajar

sejarah Indonesia kelas X IPS 2.

4. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar sejarah Indonesia.

5
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi Pembelajaran

Menurut Kimble dan Garmezy (dalam Pringgawidagda, 2002: 20),

pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan

hasil praktik yang diulang-ulang. Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek

belajar harus dibelajarkan bukan diajarkan. Subjek belajar yang dimaksud adalah

siswa atau disebut juga pembelajar yang menjadi pusat kegiatan belajar. Siswa

sebagai subjek belajar dituntut untuk aktif mencari, menemukan, menganalisis,

merumuskan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan suatu masalah.

Selain itu, Rombepajung (1988:25) juga berpendapat bahwa pembelajaran

adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan

melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran. Brown (2007: 8) memerinci

karakteristik pembelajaran sebagai berikut.

a. Belajar adalah menguasai atau “memperoleh”.

b. Belajar adalah mengingat-ingat informasi atau keterampilan.

c. Proses mengingat-ingat melibatkan system penyimpanan, memori, dan

organisasi kognitif.

d. Belajar melibatkan perhatian aktif sadar dan bertindak menurut peristiwa-

peristiwa di luar serta di dalam organisme.

e. Belajar itu bersifat permanen, tetapi tunduk pada lupa.

f. Belajar melibatkan berbagai bentuk latihan, mungkin latihan yang ditopang

dengan imbalan dan hukum.

6
g. Belajar adalah suatu perubahan dalam perilaku

Pembelajaran membutuhkan sebuah proses yang disadari yang cendrung

bersifat permanen dan mengubah perilaku. Pada proses tersebut terjadi

pengingatan informasi yang kemudian disimpan dalam memori dan organisasi

kognitif. Selanjutnya, keterampilan tersebut diwujudkan secara praktis pada

keaktifan siswa dalam merespons dan bereaksi terhadap peristiwa-peristiwa

yang terjadi pada diri siswa ataupun lingkungannya.

1. Model Pembelajaran

Konsep model pembelajaran menurut Trianto (2010: 51), menyebutkan

bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

2. Metode Pembelajaran

Sedangkan metode pembelajaran menurut Djamarah, SB. (2006: 46)

“suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru agar

penggunaannya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.

Dari konsep pembelajaran, model dan metode pembelajaran dapat

didefinisikan bahwa model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis

yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

didalamnya terdapat strategi, teknik, metode, bahan, media dan alat penilaian

7
pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang

digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme

metode pembelajaran.

3. Learning Contract (Kontrak Belajar)

Learning contract atau Kontrak belajar adalah salah satu metode yang

dikembangkan guru untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan siswa dalam

pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang hendak dikerjakan siswa untuk

memenuhi kebutuhan tersebut (Frymier, 1965: 5).

Learning contract atau kontrak belajar adalah salah satu jenis metode

di dalam model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan guru untuk

mengidentifikasi berbagai kebutuhan siswa dalam pembelajaran dan aktifitas-

aktifitas yang hendak dikerjakan siswa untuk memenuhi kebutuhan tersebut

(Agus Suprijono, 2013:123).

Contract Learning sudah banyak digunakan dalam berbagai

pendidikan, misalnya pendidikan orang dewasa, pendidikan tinggi, training

dalam dunia industri dan bisnis.

 Manfaat Contract Learning

Metode ini dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk:

- Membantu siswa mendiagnosa kebutuhan belajar

- Merancang kegiatan belajar

- Mendefinisikan dan memilih bahan ajar yang relevan dan cara

belajar yang tepat

- Menjadi terlatih untuk melakukan evaluasi pribadi

8
 Keuntungan dan Kerugian Metode Learning Contract

1. Keuntungan

Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, memberikan cara belajar

baru bagi siswa, meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, serta

mengetahui karakteristik belajar siswa.

Memberikan kemudahan bagi guru/dosen untuk pendekatan emosional

anak, juga memberikan kesempatan untuk siswa berpendapat dan

membuat sebuah sistem dalam belajar, dari siswa, kembali kesiswa dan

untuk siswa.

Aktifitas belajar yang efektif (Hisyam Zaini, dkk, 2008).

Membantu siswa mengenali perasaan, nilai-nilai, dan sikap mereka

(Melvin L Siberman, 2013: 209).

2. Kelemahan

Dalam memahami karakteristik belajar siswa adalah memerlukan

waktu yang cukup panjang, metode pembelajaran learning contract

merupakan metode yang mengarahkan siswa untuk belajar mandiri

tetapi peran guru sangat penting dalam membantu siswa menemukan

cara belajarnya.

Dalam proses belajar untuk melihat hasil belajar anak didik

membutuhkan waktu yang cukup lama, juga peran guru yang paling

utama untuk mengarahkan siswa agar lebih aktif dan potensi pada

siswa bisa terlihat.

9
Langkah-langkah atau Prosedur-prosedur dalam menerapkan metode

pembelajaran Learning contract (Kontrak belajar) adalah sebagai

berikut (Mel Siberman, 2009: 195).

 Mintaklah setiap peserta didik untuk memilih tugas yang ia

inginkan untuk dipelajari dan dikerjakan secara independent.

 Doronglah setiap peserta didik untuk memikirkan secara hati-

hati melalui rencana studi.

 Berikan waktu yang cukup untuk konsultasi dalam menyusun

rencana.

 Mintaklah kontrak yang ditulis peserta didik yang mencakup

topics (topik), learning objectives (tujuan pembelajaran),

learning strategies (strategi pembelajaran), dan closed-date

(tanggal tutup).

4. Belajar

Menurut Suprijono (2009: 4-5), belajar terdiri dari tiga hal. Pertama,

belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang memiliki ciri-ciri

sebagai berikut.

1. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan

yang disadari.

2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

4. Positif atau berakumulasi.

5. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

6. Permanen atau tetap.

10
7. Bertujuan dan terarah.

8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan

kebutuhan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis,

konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai

komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman yang

pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya. William

Burton mengemukakan, “A good learning situation consist of a rich and varied series

of learning experiences unified around a vigorous purpose and carried on in

interaction wirh a rich varied and propocative environment”(Situasi belajar yang

baik terdiri dari rangkaian pengalaman belajar yang kaya dan beragam yang disatukan

di sekitar tujuan yang kuat dan dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan yang

beragam dan provokatif).

5. Tujuan Belajar

Menurut Suprijono (2009: 5), tujuan belajar yang eksplisit diusahakan

untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang dinamakan instructional

effects, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan

tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional disebut

nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap

terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini

merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi” (live in) suatu

sistem lingkungan belajar tertentu.

11
B. Hasil Belajar

Menurut Suprijono (2009: 5-6), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk

pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal-hal berikut.

1. Informasi verbal.

2. Keterampilan intelektual.

3. Strategi kognitif.

4. Keterampilan motorik.

5. Sikap.

Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2002: 6), hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1. Domain kognitif mencakup:

a. Knowledge (pengetahuan, ingatan);

b. Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,

contoh);

c. Application (menerapkan);

d. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan);

e. Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk

bangunan baru);

f. Evaluating (menilai).

2. Domain Afektif mencakup:

a. Receiving (sikap menerima);

b. Responding (memberikan respons):

c. Valuing (nilai);

12
d. Organization (organisasi);

e. Characterization (karakterisasi).

3. Domain Psikomotor mencakup:

a. Initiatory (inisiator):

b. Pre –routine (pra-rutin)

c. Roundtinized (dibulatkan)

d. Keterampilan produktif, teknik, fisik, social, manajerial, dan

intelektual

Selain itu, menurut Lindgren (dalam Suprijono, 2009: 7), hasil pembelajaran

meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran

yang dikategorisasikan oleh pakar pendidikan sebagaimana disebutkan di atas tidak

dilihat secara fragmentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif.

C. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan adalah penelaahan dari hasil penelitian yang terdahulu.

yang diperlukan untuk mempertajam penelitian yang akan dilakukan.

a. (Ruslimin. A , Agung Suci Dian Sari, Hafsyah, Vol. 1. No. 1, Thun. 2021.

Jurnal Perbandingan Hasil Belajar Matematika antara Metode

Pembelajaran Learning Contract dengan Metode Pembelajaran Learning

Journals Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Enrekang)

Hasil penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa

kelas X SMAN 1 Enrekang yang diajar dengan menggunakan metode

13
Learning Journals dan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

Matematika siswa yang diajar dengan menggunakan Metode Pembelajaran

Learning Contracts dengan yang diajar dengan menggunakan metode

pembelajaran Learning Journals pada siswa kelas X SMAN 1 Enrekang.

Penelitian diatas membahas tentang untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode

Learning Contract dengan menggunakan metode pembelajaran Learning

Journals, sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang

kontrak pembelajaran dan hasil belajar sejarah Indonesia.

b. (Cut Irawati, Resty Gustiawati, Ruslan Abdul Gani, Vol. 1, No. 1, Thun.

2020. Jurnal literasi olahraga)

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

learning contract dengan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran Pendidikan

Jasmani kelas VIII di SMP Negeri 1 Purwasari. Latar belakang masalah

penelitian ini adalah masih rendahnya kedisiplinan siswa dalam pembelajaran

pendidikan jasmani, maka dari itu penulis akan mencoba menggunakan

learning contract untuk melihat sampai mana kedisiplinan siswa dalam

pembelajaran Pendidikan Jasmani. Penelitian diatas membahas tentang

learning contract dengan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran Pendidikan

Jasmani, sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang

kontrak pembelajaran dan hasil belajar sejarah Indonesia.

D. Kerangka Berpikir

Pembelajaran sejarah Indonesia di Kelas X IPS 2 SMA Negeri 3

Payakumbuh masih bersifat konvensional dalam arti guru sebagai pusat kegiatan

14
atau pembelajaran bertumpu pada guru, hal ini mengakibatkan guru kurang

melibatkan peran serta siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dampak yang

ditimbulkan oleh pembelajaran yang demikian ialah tingkat keaktifan siswa

menjadi rendah begitu pula dengan hasil belajar siswa tersebut.

Melihat fenomena tersebut, maka diperlukan jalan keluar yang tepat

untuk memecahkan masalah tersebut. Kegiatan pembelajaran khususnya mata

pelajaran sejarah Indonesia akan lebih efektif jika menggunakan metode

pembelajaran Learning Contract (Kontrak Belajar) karena metode ini memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengetahui gaya belajarnya masing-masing. Oleh

karena itu, kerangka berpikir diatas dapat digambarkan sebagai berikut.

Guru

Pembelajaran Konvensional

Hasil Belajar Siswa Rendah

Metode Learning Contract (Kontrak


Belajar)

Hasil Belajar Siswa Meningkat

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,

15
2006: 71). Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka dapat ditarik rumusan atau

dugaan sementara yang diambil sebagai hipotesis sebagai berikut :

Ho : Artinya HO diterima . (apabila tidak terdapat pengaruh signifikan pada pretest

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen).

Ha : Artinya Ha diterima. (apabila terdapat pengaruh yang signifikan pada posttest

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

16
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu eksperimen kuantitatif yang di lakukan di

SMA Negeri 5 Payakumbuh, yang berarti penelitian yang di lakukan pada

sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu

subyek penelitian di kelas tersebut (Kardiawarman, 2007 : 2, di dalam buku

Model Evaluasi pembelajaran Sejarah). Penelitian ini di lakukan secara

eksperimen dan partisifatif, eksperimen artinya dilakukan secara bersama atau

bekerja sama antara peneliti dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan di

tempat peneliti akan melaksanakan penelitian, sedangkan partisipatif artinya

peneliti dibantu oleh teman sejawat atau mahasiswa lainnya yang bertugas

mengikuti dan mengamati proses pembelajaran selama tindakan dilakukan.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode eksperimen

untuk menguji apakah pengaruh penerapan learning contract (kontrak belajar)

terhadap hasil belajar sejarah Indonesia kelas X IPS 2 di SMA Negeri 5

Payakumbuh. Siswa kelas X IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas

kontrol pada penelitian ini.

Sesuai dengan jenis penelitiannya, penelitian ini menggunakan desain

eksperimen yaitu Nonequivalent Control Group Design, desain itu di gambar sebagai

berikut :

17
KELOMPOK PRETEST TREATMENT POST TEST

EKSPRERIMEN O1 X O2

CONTROL O3 - O4

Keterangan :

O1 : Hasil awal sebelum diberikan treatment

O2 : Hasil akhir setelah diberikan treatment

O3 : Hasil awal sebelum diberikan treatment

O4 : Hasil akhir yang tidak mendapat treatment

X : Treatment / perlakuan yang menggunakan metode pembelajaran learning contract

Pada desain ini terdapat dua kelas yang peneliti pilih, kemudian di beri pretest

untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelas eksperimen dengan kelas

kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara

signifikan.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan

subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 :

119, di dalam buku Model Evaluasi pembelajaran Sejarah). Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 2 yang laki-laki berjumlah 20 dan

siswa perempuan berjumlah 20, kelas X IPS 2 yang berjumlah 40 siswa

18
sebagai kelas eksperimen. Dan jumlah siswa dari keseluruhan adalah 40

siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan

diberlakukan untuk populasi.

Sampel penelitian di ambil dari kelas X IPS 2 di SMA Negeri 5 Payakumbuh.

Di dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling

yaitu dimana seorang peneliti membagi populasi menjadi beberapa kelompok yang

terpisah yang disebut sebagai cluster. Ketika pada populasi didapati kelompok-

kelompok yang nampak seragam namun secara internal tetap berlainan.

D. Teknik Penarikan Sampel

1. Penarikan Sampel Berkelompok (Cluster Sampling)

Adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan

sampel ini berdasarkan kelompok/area tertentu. Tujuan metode kluster

random sampling ini antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada

bagian-bagian yang berbeda dalam suatu instansi.

Kelompok yang benar-benar dimasukkan kedalam penyelidikan

itu perlu sekali dipilih secara acak dari populasi kelompok. Kelompok yang

dipakai adalah kelas X IPS 2 di SMAN 5 Payakumbuh yang mana kelompok

tersebut adalah kelas eksperimen yang dianggap kurang berminat di

pelajaran sejarah Indonesia dan tidak bersemangat mengikuti mata pelajaran

19
sejarah Indonesia sehingga mengakibatkan nilai para siswa rendah dan

kebanyakan dibawah KKM (kriteria ketuntasan maksimal).

2. Variabel Dan Jenis Data

Variabel penelitian merupakan suatu atau sifat atau nilai dari orang.

Obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu ditetapkan oleh

peneliti untuk di penelitian ini terdiri dari :

a. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah hasil belajar sejarah Indonesia kelas X IPS 2 di SMA Negeri 5

Payakumbuh.

b. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012 : 39, di

dalam buku Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah). Variabel bebas dalam

penelitian ini yaitu kontrak belajar.

E. Sumber Data

1. Jenis Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu

data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data Primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan

20
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama dan tempat obyek

penelitian dilakukan. Secara umum, terdapat 3 cara untuk mendapatkan

data primer yaitu lewat hasil tes angket , observasi, dan melakukan survei.

b. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud

selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat

ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder

adalah literatur, artikel. Jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan

penelitian yang dilakukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dan

metode didalam pengumpulan data, yaitu :

1. Observasi

(Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2008 : 70, di dalam buku Model

Evaluasi pembelajaran Sejarah) menjelaskan observasi atau pengamatan

adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan

mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Dari pendapat

tersebut peneliti melakukan observasi mengenai keadaan awal di kelas X

IPS di SMA Negeri 5 Payakumbuh. Mengenai keadaan kelas, sarana

belajar siswa, kegiatan pembelajaran di kelas dan kondisi siswa saat proses

kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran


Variabel X Kegiatan Indikator Nomor

21
Pengaruh Pendahuluan - Menyampaikan 1,2
penerapan apersepsi
learning contract - Menyampaikan 3
(kontrak belajar) tujuan pembelajaran
terhadap hasil - Memberikan
belajar sejarah motivasi 4
Indonesia kelas
X IPS 2 di SMA
Negeri 5
Payakumbuh
Kegiatan - Menyampaikan 5,6
inti materi
- Memberikan kuis 7
individu
- Menghitung skor 8
perkembangan
individu
- Memberikan 9
penghargaan kepada
siswa terbaik

Penutup - Menyimpulkan 10
materi

2. Dokumentasi

Teknik dokumenter merupakan cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip – arsip dan termasuk juga buku tentang

pendapat, teori, dalil, hukum – hukum, dan lain – lain yang berhubungan

dengan masalah penelitian (Margono, 2010 : 181, di dalam buku Model

Evaluasi pembelajaran Sejarah). Berdasarkan pendapat tersebut peneliti

melengkapi data dengan nilai siswa.

22
3. Tes

Teknik tes digunakan untuk mengetahui data tentang hasil belajar

siswa kelas X IPS 2 SMA Negeri 3 Payakumbuh pada mata pelajaran

sejarah Indonesia perubahan dan keberlanjutan. Tes tersebut dilaksanakan

dengan ketentuan sebagai berikut :

 Prosedur tes : Pretes dan postes

 Jenis Tes : Tertulis

 Bentuk Tes : Esai

G. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrument yang digunakan meliputi :

a. Tes

Instrumen tes dalam penelitian biasanya berupa rangkaian pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur pengetahuan, latihan, lembar kerja, kemampuan,

maupun keterampilan dari responden atau subjek penelitian. Pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan dalam instrumen test setidaknya harus mewakili

variabel-variabel yang diukur. Jenis-jenis instrument tes tersebut lebih sering

dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam penyusunan

instrumen tes ini, terdapat beberapa prosedur yang harus diikuti untuk

menghasilkan instrument tes yang sesuai, yaitu:

 Menetapkan aspek-aspek yang akan diukur

 Mendeskripsikan aspek-aspek yang diukur

 Pemilihan jenis tes

23
 Penyusunan butir soal

 Pelaksanaan uji coba

 Analisis hasil uji coba

 Penyempurnaan butir soal

 Pencetakan lembar tes

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai tes maka teknik ini

digunakan oleh penulis untuk dapat mengungkapkan data dari variabel bebas

(X) kontrak belajar. Sumber : Sugiyono (2016, hlm. 93, di dalam buku Model

Evaluasi pembelajaran Sejarah)

Penggunaan instrumen ini akan membantu peneliti dalam menjelaskan

pengaruh penerapan learning contract (kontrak belajar) terhadap hasil belajar sejarah

Indonesia.

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu:

1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya

variabel terikat.

2. Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah

hasil belajar (X) dan variabel bebasnya adalah kontrak belajar (Y)

a. Data Observasi

Data observasi yang dilakukan untuk mengumpulkan data berupa dimensi

tolak ukur hasil belajar siswa mata pelajaran sejarah Indonesia sub tema perubahan

dan keberlanjutan dalam sejarah.

24
b. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:236), dokumentasi adalah metode mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, prestasi, agenda, dan

sebagainya. Metode dokumentasi digunakan untuk mencari dan megumpulkan

data serta informasi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

yang berkaitan dengan aspek kajian yang telah dirumuskan, meliputi daftar kelas

dan daftar siswa. Sehubungan hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti

mengumpulkan data-data dengan merekap data-data yang ada dalam arsip

dokumentasi di SMA Negeri 5 Payakumbuh.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan,

sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai

sosial, akademis dan ilmiah (Suprayogo, 2003: 191).

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Menurut Ridwan (2012, hlm.132) mengatakan bahwa, Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu penyebaran data.

Rumus yang digunakan dalam uji normalitas yaitu Chi-Kuadrat ( x 2 )

𝑥 2=∑ (𝑓𝑜−𝑓𝑒) 2
𝑓𝑒
Keterangan:
𝑥 2 =Nilai Chi-kuadrat
Fo = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

25
Fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
Jika 𝑥2 hitung > 𝑥2 tabel artinya Distribusi data tidak normal
Jika 𝑥2 hitung < 𝑥2 tabel artinya data berdistribusi normal

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes atau soal dikatakan valid apabila tes

tersebut mengukur apa yang hendak di ukur. Teknik yang digunakan untuk

mengetahui kevalidan soal adalah teknik korelasi.

Product moment :

b. Uji Hipotesis

Menurut (Sugiyono, 2017:89, di dalam buku Model Evaluasi

pembelajaran Sejarah) Uji Hipotensis adalah suatu pertanyaan yang

menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam

menguji hipotesis dilakukan dengan uji koefisien determinasi, uji statistik t

dan uji statistik F .

Hipotesis penelitian ini adalah adanya pengaruh penerapan learning

contract (kontrak belajar) terhadap hasil belajar sejarah Indonesia.

26
Hipotesis statistiknya adalah :
Ho : µ1 < µ2
Ha : µ1 > µ2
Keterangan :
µ1 = Nilai rata-rata setelah perlakuan (tes akhir)
µ2 = Nilai rata-rata sebelum perlakuan (tes awal)

I. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Adapun langkah-langkah penelitian yang harus dipersiapkan

adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

a. Penjajakan awal ke lokasi penelitian.

b. Berkonsultasi dengan pembimbing mengenai rencana penelitian.

c. Membuat desain proposal penelitian dan mengajukan

proposal penelitian ke Jurusan pendidikan Sejarah, Sekolah

Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Yayasan Abdi

Pendidikan Payakumbuh.

2. Tahap Persiapan

a. Menentukan sekolah untuk penelitian.

b. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Payakumbuh.

c. Melaksanakan kesepakatan dengan guru bidang studi Sejarah

Indonesia tentang apa yang akan diteliti dan lamanya waktu

penelitian.

d. Menyusun dan menyiapkan perangkat kegiatan penelitian.

27
e. Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian.

3. Langkah Pelaksanaan learning contract (kontrak belajar).

Materi pokok yang akan digunakan pada penerapan metode

pembelajaran learning contract (kontrak belajar) yaitu tentang perubahan dan

keberlanjutan dalam sejarah pada pertemuan pertama proses pembelajaran

dibuka dengan memberikan apersepsi sebagai tindakan awal dan memberikan

tes awal (pre-test).

Langkah pelaksanaan pertama:

a. Guru menjelaskan kepada siswa tentang learning contract (kontrak

belajar).

b. Guru menjelaskan kembali langkah-langkah yang harus dilakukan

siswa pada saat melaksanakan tindakan dengan menggunakan metode

pembelajaran learning contract (kontrak belajar).

c. Setelah menjelaskan lamgkah-langkah dalam metode learning contract,

guru kemudian membagi siswa menjadi 6 kelompok.

d. Guru meminta masing-masing kelompok untuk memilih topik

pembelajaran yang akan siswa buat sebagai kontrak belajar.

e. Dalam memilih topik pembelajaran, guru membatasi materi dari topik

yang akan dipilih dan menyesuaikan topik tersebut dengan materi pokok

yang akan dibahas.

f. Dalam menentukan topik, setiap anggota kelompok harus memilih topik

yang kemudian akan mereka bahas bersama di dalam kelompok.

28
g. guru meminta siswa untuk memikirkan secara hati-hati dalam

menentukan topik yang akan siswa susun menjadi kontrak belajar siswa

sendiri.

h. Setelah menentukan topik, guru meminta siswa untuk menyusun topik

tersebut menjadi rencana studi

Langkah pelaksanaan kedua:

a. Guru membuka pelajaran dan memberikan apersepsi sebelum

melaksanakan tindakan.

b. Setelah membuka pelajaran, guru kemudian mengingatkan kembali

tindakan yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya.

c. Selanjutnya guru meminta siswa untuk membuka modul sejarah

Indonesia tentang materi perubahan dan keberlanjutan

d. Mintaklah siswa untuk menulis kontrak belajar yang mencakup

kategori-kategori berikut ini.

 Tujuan belajar yang ingin dicapai siswa.

 Pengetahuan atau keterampilan yang khusus mesti dipahami.

 Bukti yang akan diajukan siswa untuk mengajukan bahwa tujuan itu

telah tercapai.

e. Tugas dari kelompok lain adalah mengomentari hasil rencana studi

yakninya tentang materi perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah

dari kelompok yang melalukan diskusi.

f. Setelah selesai melaksanakan tindakan, guru dan siswa menyimpulkan

29
materi pembelajaran bersama-sama.

g. Sebelum menutup kegiatan belajar mengajar, guru memberikan tes akhir

(post-test) sebagai evaluasi hasil belajar pada pertemuan tersebut.

h. Mengumpulkan data-data, mengolah dan menganalisis data yang

diperoleh mengenai. Pengaruh penerapan metode learning contract

(kontrak belajar) terhadap hasil belajar sejarah Indonesia.

i. Menyimpulkan hasil penelitian.

4. Tahap Penyusunan Laporan

a. Penyusunan hasil penelitian dengan sistematika yang telah ditetapkan

berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk dikoreksi dan disetuju.

b. Berkonsultasi dengan dosen pebimbing untuk dikoreksi dan disetuju.

30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 5 PAYAKUMBUH


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : X MIPA/X IPS/Ganjil
Materi Pokok : Perubahan dan Keberlanjutan
Alokasi Waktu : 2 x 45
Pertemuan ke : 1-2

A. Kompetensi Inti (KI)


KI -1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
dan Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
KI-2: (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Menganalisis konsep perubahan dan 3.2.1 Menganalisis makna perubahan

31
keberlanjutan dalam sejarah
3.2.2 Menganalisis makna keberlanjutan
3.2.3 Menjelaskan dengan singkat
contoh perubahan dan contoh
keberlanjutan dalam sejarah

4.2 Menerapkan konsep perubahan dan 4.2.1 Menganalisis peristiwa sejarah


keberlanjutan dalam mengkaji peristiwa menggunakan konsep perubahan dan
sejarah keberlanjutan
4.2.2 Menyajikan secara tertulis
kesimpulan tentang konsep
perubahan dan berkelanjutan dalam
sejarah

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dan metode pembelajaran learning

contract peserta didik menganalisis konsep perubahan dan keberlanjutan dalam

sejarah,berperilaku teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab,berperilaku berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi.

D. Materi Pembelajaran

Konsep perubahan dan keberlanjutan

 Makna Perubahan

 Makna Keberlanjutan

E. MetodePembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Ilmiah (saintific approach)

2. Model Pembelajaran : learning community dengan discovery

3. Metode Pembelajaran : learning contract, tanya jawab dan penugasan

32
F. Media/alat , bahan dan Sumber Belajar

a. Media :

 Gambar-gambar yang berhubungan dengan materi

 White Board

b. Bahan : -

c. Sumber Belajar

 Kemdikbud RI. 2020. Modul Guru, Sejarah Indonesia Kelas X, Jakarta:

Kemdikbud

 Kemdikbud RI. 2020. Modul Siswa, Sejarah Indonesia Kelas X, Jakarta:

Kemdikbud

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I
Kegiatan Langkah-
langkah
pembelaja
No Deskripsi kegiatan AlokasiWaktu
ran
Learning
Contract
1 Pendahu 15 menit
luan  Guru meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa.
 Membaca al-quran dan literasi
 Guru mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi,
menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan.
 Guru menyampaikan topik
pembelajaran dan tujuan serta
kompetensi yang perlu dimiliki.
 Guru mengaitkan topik
pembelajaran yang lalu mengenai

33
cara berpikir dalam sejarah
dengan materi akan akan
disampaikan
 Guru juga memberi motivasi dan
menegaskan pentingnya topik
pembelajaran “Konsep perubahan
dan keberlanjutan”
 Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok, masing masing
kelompok beranggotakan 5-6
anak.

2
Kegiatan 60 menit
Stimu Peserta didik membaca buku teks
Inti
lation dan/melihat tayangan film pendek
tentang aktivitas manusia sehari-hari.
(pemberia
n
rang-
sanga
n)
Melalui pengamatan gambar peserta
didik bertanya tentang gambar yang
ditayangkan. Lalu peserta didik dalam
Identifikas kelompok menghubungkan antara
gambar yang ditayangkan dengan
i masalah/
pembahasan topik pembelajaran “Makna
pertanyaa Perubahan”.
n

 Peserta didik menganalisis


informasi dari bacaan berbagai buku
sumber untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah
ditugaskan:
 Kelompok I dan Kelompok II
Data bertindak sebagai kelompok
penyaji yang bertanggung jawab
collection
untuk mengkaji tentang makna
(Pengump perubahan
ulan data)

34
 Kelompok III dan Kelompok IV
penyaji yang bertanggung jawab
untuk mengkaji dan merumuskan
ciri-ciri dari makna perubahan

 Kelompok V dan Kelompok VI


penyaji yang bertanggung jawab
untuk mengkaji dan merumuskan
contoh dari makna perubahan

 Setiap siswa mencatat hasil


diskusi
 Masing-masing kelompok
menyimpulkan hasil diskusinya

Mendiskusikan hasil pengolahan data


Data dan memverikasi hasil pengolahan
dengan data-data pada sumber terkait
processing materi yang disajikan
(pengolah
an data)

 Peserta didik menyimpulkan hasil


Verificatio
diskusi dan masing-masing
n kelompok mempresentasikan secara
bergiliran. Presentasi hasil diskusi
(pembukti
masing-masing kelompok dalam
an) rangka mengomunikasikan hasil
karya kelompok. Pada saat kelompok
tertentu melakukan prentasi,
kelompok yang lain dapat bertanya,
demikian sampai masing-masing
Generaliza
mendapat giliranPeserta didik
tion mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan
(menarik
yang telah diidentifikasi melalui
kesimpula berbagai macam sumber.
n)

35
3 penutup  Guru bersama-sama dengan peserta 15 menit
didik membuat rangkum an/simpulan
pelajaran tentang materi yang telah
dibahas
 Guru melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
baik tentang proses maupun hasil
yang dicapai
 Guru melakukan penilaian berkenaan
dengan materi yang telah di bahas
 Guru merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk tugas kelompok
 Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.

Pertemuan ke II

Kegiata Sintak
n (langkah-
AlokasiWakt
No langkah Deskripsi kegiatan
u
pembelajar
an)
1 Pendahu 15 menit
luan
 Guru meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa.
 Guru mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar (kerapian dan
kebersihan ruang kelas,
presensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang
diperlukan.
 Guru menyampaikan topik

36
pembelajaran dan tujuan serta
kompetensi yang perlu dimiliki.
 Guru mengaitkan topik
pembelajaran yang lalu
mengenai makna perubahan dan
Guru juga memberi motivasi
menegaskan pentingnya topik
pembelajaran “makna
keberlanjutan dalam sejarah”
 Guru membagi peserta didik
menjadi 6 kelompok, masing
masing kelompok
beranggotakan 5-6 anak.

2
Kegiata 60 menit
Stimul Peserta didik yang sudah tergabung
n Inti
ation dalam kelompok membaca buku
teks/ modul mengamati gambar
(pemberian
yang ditampilkan melalui gambar
rang- tentang aktivitas manusia sehari-
sangan hari

Melalui pengamatan gambar peserta


Identifikasi
didik bertanya tentang gambar yang
masalah/ ditayangkan
pertanyaan

 Peserta didik menganalisis


informasi dari bacaan berbagai
buku sumber untuk menjawab
Data pertanyaan-pertanyaan yang telah
collection ditugaskan:
 Kelompok I dan Kelompok II
(Pengumpu
bertindak sebagai kelompok
lan data) penyaji yang bertanggung

37
jawab untuk mengkaji tentang
keberlanjutan

 Kelompok III dan Kelompok IV


penyaji yang bertanggung
jawab untuk mengkaji dan
mencari ciri-ciri keberlanjutan

 Kelompok V dan Kelompok VI


penyaji yang bertanggung
jawab untuk mengkaji dan
merumuskan contoh dari
keberlanjutan

 Setiap peserta didik mencatat


hasil diskusi
 Masing-masing kelompok
menyimpulkan hasil diskusinya

Data
processing
(pengolaha
Mendiskusikan hasil pengolahan data
n data)
dan memverikasi hasil pengolahan
dengan data-data pada sumber terkait
materi yang disajikan

Verificatio
n
(pembuktia
n)  Peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi dan masing-masing
kelompok mempresentasikan
secara bergiliran. Presentasi hasil
Generalizat diskusi masing-masing kelompok
dalam rangka mengomunikasikan
ion hasil karya kelompok. Pada saat
(menarik kelompok tertentu melakukan
prentasi, kelompok yang lain dapat
kesimpulan bertanya, demikian sampai masing-
) masing mendapat giliranPeserta

38
didik mengumpulkan informasi
yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui berbagai
macam sumber.

3 Penutup  Guru bersama-sama dengan peserta 15 menit


didik membuat rangkum
an/simpulan pelajaran tentang
materi yang telah dibahas
 Guru melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
baik tentang proses maupun hasil
yang dicapai
 Guru melakukan penilaian
berkenaan dengan materi yang telah
di bahas
 Guru merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk tugas kelompok
 Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.

H. Teknik Penilaian
1. Jenis tes : tes tertulis dan Non tes
2. Bentuk tes : Uraian

Mengetahui, Menyetujui, Payakumbuh, Maret 2022


Guru Mata Pelajaran Kepala Sekolah SMAN 5 Guru Peneliti
Payakumbuh

MEILA. NM, S.Pd EFDA SOFLIARNI, S.Pd, M.Si M KEVIN SOLIFAZRI


NIP:19680222 1990032004 NIM:1810007722004

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

39
Materi : Perubahan dan Keberlanjutan Dalam Sejarah
Waktu : 60 Menit

Silahkan jawab soal berikut dengan tepat !


1. Jelaskanlah pengertian perubahan dan sebutkan 2 buah contohnya!

2. Sebutkan dan jelaskan 2 faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan!

3. Sebutkan 4 faktor yang menjadi pendorong sebuah perubahan!

4. Sebutkan 3 faktor penghambat perubahan!

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan!

 Evolusi

 Revolusi

Dan berikan contohnya!

6. Sebutkan 2 salah satu contoh perubahan yang membawa pengaruh sangat

besar pada masyarakat!

7. Sebutkan 2 faktor pendorong perubahan !

8. Perubahan yang membawa kemunduran dalam kehidupan masyarakat

adalah perubahan dalam bentuk!

9. Sebutkan 4 pengaruh penemuan baru terhadap kehidupan masyarakat!

10. Jelaskanlah pengertian keberlanjutan dan sebutkan 2 buah contonya!

DAFTAR PUSTAKA

40
Jurnal
Cut Irawati, Resty Gustiawati, Ruslan Abdul Gani, Hubungan Learning
Contract Dengan Kedisiplinan Siswa Di Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani. Jurnal Literasi Olahraga vol 1, No 2 (2021) SMP Negeri 1
Sumber Kabupaten Cirebon
(https://journal.unsika.ac.id/index.php/JLO/issue/view/244)
Ruslimin. A , Agung Suci Dian Sari, Hafsyah, Perbandingan Hasil Belajar
Matematika antara Metode Pembelajaran Learning Contract dengan
Metode Pembelajaran Learning Journals. Jurnal Pembelajaran
Matematika Vol 1, No. 1, (2021). SMA Negeri 1 Enrekang.
(https://ummaspul.e-journal.id/diferensial/article/view/2234)
Buku
Ahmadi, Abu. 2008. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhammad Tobroni. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Rianto.2010.Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Impelementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rustiyah. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Edisi
kesatu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Silberman, Mal. 2009. Active Learning : 101 strategi pembelajaran aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Slameto, 1990, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 1996. Metode Statistik. Tarsito. Jakarta.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Pendidikan, Bandung. Alfabeta.

41
42

Anda mungkin juga menyukai