Proposal
Penelitian Tindakan Kelas
OLEH :
IMAM MUSA ALFAROZI (2191000310063)
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah proses sistematis dan struktural yang di dalamnya
mencangkup berbagai aspek kehidupan. Pembelajaran serta pengajaran yang
termuat dalam pendidikan mencangkup dua aspek yakni, nilai dan kebudayaan.
Penerapan nilai serta kebudayaan termuat dalam proses belajar mengajar yang di
lakukan dalam ruang lingkup kelas. Salah satu pembelajaran penting dalam
pengajaran nilai, kebudayaan, dan pengajaran sikap termuat dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Penggunaan metode pembelajaran interaktif dapat dikatakan efektif dan
efensiensi dibanding metode ceramah atau yang biasa disebut guru menjelaskan
materi selama jam pembelajaran. Metode interaktif lebih fleksibel dalam
penerapan di dalam proses pembelajaran. Pembelajaran sendiri membutuhkan
metode yang fleksibel dikarenakan bahan ajar atau materi pembelajaran semakin
lama semakin luas dan tingkatan kesulitan yang semakin tinggi. Untuk
meningkatkan proses pembelajatran yang fleksibel, efektif dan efensien di
perlukan metode yang cicik yakni salah satunya metode interaktif.
Berdasarkan Standar Kompetensi Permendikbud no. 37 Tahun 2018 dikatakan
pemebelajaran secara langsung dan tidak langsung dapat dicapai melalui beberapa
aspek antra lain : keteladanan, pembiasaan, karakteristik, kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Di mana pemnegembangan sikap dilakukan secara terus menerus
melalui proses pembelajaran yang berlangsung dan sebgai ancuan pengembangan
pendidikan karakter peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk
pendidikan karakter. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mencangkup tentang
kaidah berbahasa yang baik dan benar dimana terdapat aspek nilai didalamnya.
Aspek nilai yang terdapat di dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah etika,
sosialisasi, komunikasi, interaksi, memahami, memaknai dan lain sebgainyaselain
itu kreatifitas yang menurun disebabkan pembelajaran yang monoton dalam hal
penciptaan karya sastra baik berbentujk puisi, prosa dan lain sebagainya. Dengan
adanya Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan siswa dapat berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
Selain itu pemicu problema yang terjadi adalah kurangnya keaktifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga di perlukannya
pengubahan metode pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih efektif. Jika
dilihat pembelajaran Bahasa Indonesia hanya menekankan pada metode ceramah
yang dapat dikatakan pendidik lebih banyak menjelaskan materi dan siswa hanya
mengamati saja. Hal ini menyebabkan siswa merasa bosan dalam mengikuti
proses pembelajaran yang berlangsung.
Karena rendahnya minat siswa dan hasil belajar Bahasa Indonesia yang
berlangsung pada kelas VII SMPN 6 Kota Batu Angkatan 2021, maka
dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul : Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 6 Kota Batu dengan Metode Interaktif.
Metode ini mampu meningkatkan siswa lebih aktif atau lebih berperan dalam
proses pembelajaran yang berlangsung, menikatkan kreatifitas siswa, melibatkan
siswa dalam proses pembelajaran, meningkatkan kemampuan dalan berbahasa.
Dengan penerapan metode interaktif diharapkan dapt meningkatkan keaktifan
siswa, kreatifitas siswa, serta hasil belajar siswa kelas VII khususnya Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan pemaparan latar belakang masalah, maka penelitian ini berfokus
pada beberapa permasalahan pokok sebgai berikut :
a) Apakah penerapan metode interaktif dapat meninggkatakan keaktifan,
kreatifitas serta minat belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII ?
b) Apakah penerapan metode interaktif efektif dan efensien dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Bedasarkan pokok rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui peningakatan keaktifan serta hasil belajar Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia setelah penerapan metode interaktif serta
penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses
pembelajaran.
b) Untuk meningkatkan penggunaan bahasa dan minat siswa setelah
penerapan metode interaktif dan penggunaan media pembelajaran.
D. MANFAAT PENELITIAN
a) Manfaat teoritis
Secara teoritis pada kegiatan penilitian ini akan mengkaji metode
pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan keaktifan siswa, pemahaman
materi, kreatifitas siswa dlam mengikuti Mata Pelajaran Bahasa Indonesia melalui
metode interaktif. Dengan demiukian dengan adanya temuan penelitian ini akan
memaksimalkan potensi siswa dalam memahami materi pembelajaran secara
praktis dan efektif.
b) Manfaat praktis
Bagi siswa
Memperoleh model pembelajaran yang menyenangkan dan mudah untuk
difahami, sehingga siswa dapat menerapkan materi pembelajaran secara langsung
dan lebih aktif dqalam mengikuti pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Bagi guru
Sebagai masukan model pembelajaran batru untuk siswa dan sebagai
peningkatan kualitas proses dan hasil belajaran dengan penerapan metode
interaktif dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Bagi Orang Tua Siswa
Dengan adanya penelitian membantu orang tua siswa dalam meningkatkan
pengetahuan, keaktifan, dan hasil belajar siswa dengan penerapan metode
interaktif
Bagi Sekolah
Penelitianini diharapkan dapat menjadi acuan atau sebuah informasi bagi
pihak sekolah untuk mengambil suatu kebijakan dalam upaya menyajikan strategi
pembelajaran yang lebih efektif dan efensien untuk kedepannya. Dan sebagai
penerapan proses pembelajaran baru dan lebih mudah untuk diterapkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORITIS
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktifitas psikis yang di jalani oleh setiap individu untuk
merubah tingkah lakunya dari sebelum dan sesudah belajar. Adanya perubahan
atau tingkah laku dikarenakan proses pengalaman baru, ilmu baru, dan aktivitas
berlatih. Dapat dikatakan bahwa brlajar merupakan proses yang berproses di mana
di dalamnya terjadi suatu perubahan berbentuk peningkatan kualitas perilaku yang
mencangkup pengetahuan, keterampilan, daya berfikir, pemahaman, sikap, dan
kemampuan lainnya. (Djamaluddin, Andar dan Wardana, 2019 : 6).
Terdapat pendapat ahli mengenai belajar yang antaralain sebagi berikut :
M. Sobry Sutikno Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang
untuk mendapatkan perubahan baru dari sebuah pengalaman baru dan
interprestasi lingkungannya dilakukan secara sadar.
C. T. Morgan Belajar adalah perubahan yang relatuf dalam menetapkan
tingkah laku sebagai sebab akibat dan hasil pengalaman yang berlalu.
Hillgard dan Bower Belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap sistuasi yang disebabkan pengalaman yang terus berulang dalam
situasi tersebut. (Djamaluddin, Andar dan Wardana, 2019 : 6-8).
Jika dilihat dari pengertian belajar yang dipaparkan oleh para ahli dapat di
simpulkan bahwa belajar merupakan proses yang terus berulang yang dimana
didasari adanya pengalaman baru untuk melakukan sebuah perubahan tingkah
laku yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Model Pembelajaran Intreraktif
Model pembelajaran interaktif adalah jenis pengembangan model
pembelajaran dimana guru berperan utama dalampenyampaian materi dalam
menciptakan situasi yang interaktif dan edukatif dengan lebih banyak adanya
interaksi atau komunikasi antar guru dan siswa atau sebaliknya dengan disertai
unsur sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
Dalam penerapan model pembelajaran interaktif seorang guru haruslah
memperhatikan 9 hal pokok pendukung proses pembelajaran antara lain :
Motivasi, Pemusatan perhatian, Latar belakang siswa dan materi bahan ajar,
Perbedaan individu siswa, Belajar sambil bermain, Belajar sambil berkerja,
Menemukan dan memecahkan permasalahan, Hubungan sosial Seorang guru.
Model pembelajaran interaktif sendiri berpusat pada guru, di mana guru sebagai
seorang fasilitator, pengajar, mediator, evaluator, pembimbing, dan pembaharu.
Di mana siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan cara
bertanya jawab, mencatat, menanyakan, mengemukakan pendapat, pengerjaan
tugas atau proyek baik secara individu maupun kelompok.
Pelatihan kreatifitas siswa dalam metode interaktif dapat dilakukan dengan
cara pembelajaran dengan permainan yang tepat dan tentunya menyenangkan
menjadikan peranan guru dalam menyampaikan materi dapat dipahami oleh setiap
siswa. Selain itu dengan cara kerja kelompok proyek siswa dapat meningkatkan
kreatifitas siswa sebagai contoh dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat
pembelajaran musikalisasi puisi dimana kreatifitas siswa bukan hanya dari segi
pembuatan karya sastra akan tetapi bermusik. Pada metode interaktif ini
penekanan pembelajaran bukan berfokus pada hasilakan tetapi pada proses
pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengalami bukan menghafal suatu
materi yang diajarkan. Selain itu metode interaktif lebih menekankan pada tanya
jawab kreatif dimana siswa secara tidak langsung diajak untuk berfikir secara
kreatif dalam memberikan pendapat atau hanya sekedar menanggapi. Tentunya
dengan pertanyaan yang mudah dipahami oleh siswa.
3. Pembelajaran Fleksibel
Pembelajaran fleksibilitas merupakan sarana optimalisasi proses belajar
mengajar dikarenakan penyesuaiannya yang begitu mudah menentukan suatu
keadaan atau kondisi pembelajaran. Jika dilihat dari arti kata fleksibel yakni
adalah lentur. Pembelajaran secara fleksibilitas sangat disisi lain menjadikan
proses pembelajaran lebih mudah, pemikiran manusia semakin lama semakin
maju di mana pembahasan yang terjadi dalam proses pembelajaran akan semakin
luas terutama dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
B. KERANGKA BERFIKIR
Sebelum menggunakan model pembelajaran interaktif, pembelajaran masih
menggunakan model konvensional atau yang biasa di sebut ceramah. Dalam
model konvensional terdapat kekurangan yakni guru kurang berinteraksi dengan
siswa tentang pembahasan materi yang sedang diajarkan, selain itu peranan siswa
dapat dikatakan pasif. Jika dilihat dari rangkaian pertemuan guru lebih
mendominasi pembelajran dibanding keterlibatan siswa di dalamnya yang
mengakibatkan siswa tidak memahami materi yang telah disampaikan atau
dijelaskan oleh guru. Serta menjadikan pencampaian, pemahaman, penerapan
tidak tercapai dengan adanya tujuan pembelajaran yang telah dirancang.
Dengan menggunakan model pembelajatran interaktif siswa diharapkan dapat
memahami, menerapkan, menguasai materi yang disampaikan secara kompleks.
Dengan adanya dasar ini pembelajaran haruslah dikemas menjadi proses yang
praktis dan mudah dipahami dalam artian memiliki hubungan yang felksibel
dalam jangka panjang bukan sebagai proses penerima pengetahuan jangka
pendek.
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia lebih menekankan kepada memaknai,
memahami, menerapkan yang dimana dikatakan sebagai proses mengolah.
Sedangkan komunikatif sebagai indikator interaktif itu sendiri bukan akumulasi
perubahan prilaku terpisah, akan tetapi sebagai proses pembentukan kerangka
teori belajar terhadap usaha individu dalam mengembangkan pemahamannya
secara fleksibel. Sehingga dengan adanya penerapan interaktif dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa akan lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran dan lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru
sehingga tujuan pembelajaran tercapai secar maksimal.
C. PERUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan teori serta kerabgka berfikir sebagaimana telah diuraikan pada
sub bab diatas maka berikut ini dapat dijadikan sebagai hipotesis yang
dirumuskan sebagai berikut.
Penerapan metode interaktif dapat berjalan dengan efektif serta efensien maka
keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
meningkat.
BAB III
METODE PENLITIAN
A. OBJEK PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di SMPN 6 Kota Batu pada Semester Ganjil Bulan
Desember 2021. Dengan menyesuaikan jam pelajaran Bahasa Indonesia yang
telah ditetapkan.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Sampel data pada kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMPN 6
Kota Batu, yang berjumblah N siswa yang terdiri P siswa putri dan L siswa pria.
Siswa kelas dipilih sebagai subjek penelitian karena adanya permasalahan yang
telah di paparkan pada latar belakang. Objek pada penelitian ini adalah penerapan
model pembelajaran interaktif.
B. RANCANGAN TINDAKAN
1. Rencana Kegiatan, Penjelasan Siklus
Pada Siklus I terdiri atas :
Tahap perencanaan
Pembuatan rencana pembelajaran dengan ppt atau peta konsep
Menyiapkan media, alat, dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Menyiapkan lembar aktivitas guru dan sisa selam pelaksanaan
pembelajaran
Menyusun lembar kerja siswa
Tahap pelaksanaan atau tindakan
Awal :
Memulai pembelajaran dengan doa dan absensi
Mini game atau kuis
Apresepsi :
Ada yang tahu apa itu karya sastra puisi ?
Inti :
Guru menjelaskan materi menggunakan peta konsep, ppt dan video
Guru mengajak siswa berinteraksi tentang pembahasan materi menurut
pengetahuan mereka
Guru menbagi kelompok yang terdiri atas tiga orang
Guru memberikan teks puisi dan memperintahkan untuk mencari ciri ciri
puisi dengan memberikan tanda pada teks puisi yang diberikan sesuai
dengan apa yang mereka ketahui
Guri memberika reward bagi kelompok yang mendapatkan skor tinggi
Guru memberikan umpan balik positif atas materi yang sudah di pelajari.
Penutup
Menyimpulkan danmerefleksikan hasil belajar siswa
Siswa diminta mengerjakan soal latihan yang telah di berikan
Guru menyampaikan rencana pembelajaran peertemuan selanjutnya
Guru memberikan motivasi kepada siswa
Mengakhiri pembelajaran dengan doa
Observasi
Pengamatan dolakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
dengan menilaipenugasan yang telah diberikan kepada siswa.
Refleksi
Melakukan kajian tindak lanjut hsil observasi analisis untuk melakukan
tindakanperbaikan yang akan di lakukan kemudian. Dan mengetahui kekurangan
yang perlu di perbaiki.
Pada Siklus II terdiri atas :
Tahap perencanaan
Pembuatan rencana pembelajaran dengan ppt atau peta konsep
Menyiapkan media, alat, dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Menyiapkan lembar aktivitas guru dan sisa selam pelaksanaan
pembelajaran
Menyusun lembar kerja siswa
Tahap pelaksanaan atau tindakan
Awal :
Memulai pembelajaran dengan doa dan absensi
Mini game atau kuis
Apresepsi :
Bagaimana cara cepat membuat karya sastra puisi ?
Inti :
Pembagian kelompok beranggotakan lima orang
Guru menugaskan setiap kelompok menuliskan tiga suku kata di lembar
kertas kecil yang sudah di bagikan dan dikumpulkan kembali setelah
dituliskan kata
Kata yang sudah dituliskan pada lembar kecil diacak dan perwakilan setiap
kelompok mengambil tiga lembar kertas kecil tadi
Guru menugaskan membuat majas sesuai dengan kemampuan siswa
melaui kata yang sudah didapatkan secara berkelompok.
Selanjutnya guru menunjuk kelompok untuk membacakan hasil kerjanya
dan memberikan pertanyaan kepada kelompok lain mengenai majas yang
sudah dibacakan. Jiaka benar kelompok mendapatkan poin disetiap
pertanyaanya.
Guru menjeleskan setiap selesai tanyajawab mengenai bentuk majas
hasilkerja kelompok
Guru memberikan reward atau hadiah diakhir kerja kelompok
Guru melakukan evaluasi dan memberikan motivasi terhadap kinerja kelas
dalam mengikuti pembelajaran dan guru mencontohkan cipta karya puisi
secara spontang dengan teknik puisi lagu.
Penutup
Menyimpulkan danmerefleksikan hasil belajar siswa
Siswa diminta mengerjakan soal latihan yang telah di berikan
Guru memberikan motivasi kepada siswa
Mengakhiri pembelajaran dengan doa
Observasi
Melakukan pengamatan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam menanggapi
atau memahami materi yang diberikan
Refleksi
Menganalisis dan menyimpulkan hasil pelaksanaan pembelajaran guna
meningkatkan pemahaman serta hasil akhir belajar melalui ppt atau peta konsep.
2. Rencana pengambilan dan instrumen pengambilan data
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Wawancara tidak langsung
Kegiatan tanya jawab untuk menggali informasi dalam peneletian ini
wawancara dilakukan kepada guru Mata Pelajaran dan siswa untuk
memperoleh data KBM yang sudah berlangsung
Observasi
Pengamatan secara sistematis untuk mengetahui segala aspek yang sedang
diteliti. Sebagai evaluasi proses pembelajran yang berlangsung
Dokumentasi
Merupaakan penggambaran, catatan, bukti, pengabadian suatu ruang
lingkup sebagai pemerolehan data
Indikator yang di gunakan pada penelitian ini antara lain :
Pemahaman siswa tentang materi yang diberikan oleh guru
Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan kelompok maupun penugasan
individu
Kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran baik secara individu
maupun kelompok
Kreatifitas siswa dalam menerapkan pemahaman materi yang tealah di
tugaskan oleh guru
Sebagai penunjang pengukuran indikator dalam proses pembelajaran terdapat
instrument yang digunakan dalam penelitian
Bahan pengajaran peta konsep
Bahan ajar yang mudah dipahami dan dimengerto oleh siswa
Format wawancara tidak langsung
Pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik, kemampuan,
keaktifan siswadalam mengikuti pembelajaran
Lembar observasi
Pengamatan terhadap berjalannya proses pembelajaran yang dijalani oleh
siswa
Lembar kinerja kelompok dan individu
Pengamatan atas kinerja siswa dan keaktifan siswa dalammengikuti
pembelajaran
Kuis, soal tes
Tolak ukur kemampuan siswa dari bahan ajar dan merupan hasil
pencapaian proses pembelajaran.
Pengamatan dilakukan dengan observasi terstruktur menandai dengan
pendeskripsian pada pola struktur yang berjalan dengan cara menggunakan tanda
bilangan cacah atau tanda lain yang seperti centang yang disertai dengan kolom
Keterangan :
Sangat aktif :5
Aktif :4
Cukup aktif :3
Kurang aktif :2
Sangat kurang :1
Kurang :2
Cukup :3
Baik :4
Sangat baik :5
Kelas : VII
1. Pelaksanaan siklus 1
Perencanaqan siklus 1
2. Refleksi siklus 1
3. Perencanaan siklus 2
2. Siklus ke N
Silklus ke 2
3. Observasi siklus 2
4. Refleksi siklus 2
Batu :
Wali Kelas
Sugiono M.pd