TUGAS AKHIR
Oleh:
IFTITA HAIRIYA
NPM. 719710369
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
laku manusia baik secara individu maupun kelompok dalam upaya mendewasakan
antara satu dan yang lainnya, sesuai dengan falsafah negara yang dianutnya masing-
untuk membangun kemampuan berpikir sehingga siswa kurang aktif. Hal ini
disebabkan oleh model pembelajaran yang berpusat pada guru dan cenderung
pembelajaran. Jika guru tidak menerapkan pembelajaran yang efektif dan inovatif,
maka tenaga dan waktu akan sia-sia karena siswa tidak aktif dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang efektif dan
inovatif agar siswa dapat aktif dan berhasil dalam proses pembelajaran sesuai dengan
Menurut Glasgow (dalam Sunarto, 2012) siswa aktif adalah siswa yang bekerja keras
untuk mengambil tanggung jawab lebih besar dalam proses belajar siswa sendiri.
Sedangkan menurut Joel Wein (dalam Sunarto, 2012) active learning adalah suatu
pendekatan untuk mendidik para siswa dengan memberikan hal yang membuat siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada pendekatan ini guru berpindah peran
siswa yang berposisi sebagai pengajaran diri sendiri, sedangkan guru menjadi
karakter masing-masing. Hal ini dapat dijelaskan dalam beberapa indikator yaitu
melalui (a)turut serta dalam melaksanaan tugas belajarnya, (b) terlibat dalam
pemecahan masalah, (c)bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak
sesuai dengan petunjuk guru, (f) memulai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang
diperoleh, (g) melatih dirinya dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, (h)
tersebut dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari berbagai
jawab, dan tugas. Alhasil, kondisi pembelajaran membuat siswa cenderung bosan dan
jenuh dengan rutinitas pembelajaran seperti itu saja. Hal ini dapat menghambat
memberikan materi di LKS dan menulis rangkuman yang dibuat guru di papan tulis.
Siswa disuruh untuk menulis apa yang telah diberikan oleh guru. Setelah siswa
selesai menulis, guru akan menjelaskan materi tersebut. Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya terkait penjelasan yang kurang dipahami. Siswa yang kurang paham
akan bertanya pada guru mengenai penjelasan dan dibahas ulang oleh guru sampai
siswa mengerti. Namun dari hal tersebut, sekitar 5-6 siswa dari 30 siswa yang
melamun, mencorat-coret buku, bahkan tidur. Ketika guru mendapati siswa yang
tidur, guru akan membangunkan siswa dan memberi pertanyaan tentang apa yang
dibahas. Siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan akan diberi hukuman berupa
IPA tidak membosankan hanya saja sikap kurang bersemangat siswa adalah karena
pribadi siswa sendiri. Namun, ada beberapa siswa yang juga mengatakan bahwa
pembelajaran IPA membosankan karena selalu menulis. Tidak ada hal-hal baru
meningkatkan interaksi antara guru dan siswa. Jika interaksi guru dan siswa terjalin
dalam mata pelajaran IPA yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning). Dalam pembelajaran dengan metode ini siswa akan
berkolaborasi dengan guru bidang studi, dan belajar dalam tim kolaboratif. Ketika
sebuah model alternatif dalam semua mata pelajaran dan memberikan nuansa baru
B. IDENTIFIKASI MASALAH
pembelajaran berlangsung
cenderung pasif
C. BATASAN MASALAH
1. Penelitian dilakukan pada kelas VII-5 SMP Yas’a sebagai kelas eksperimen
2. Penelitian dilakukan pada kelas VII-8 SMP Yas’a sebagai kelas control
keaktifan siswa
D. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah dan batasan masalah yang telah dipaparkan,
maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh model project
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi guru
2. Bagi siswa
3. Bagi Sekolah
mampu menghasilkan sebuah karya proyek, dan melatih siswa untuk bekerja
dalam tim atau kelompok. Atau kata lain bahwa dengan model Project Based
diri.
tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98). Aktifitas fisik adalah siswa giat
tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang