PENDAHULUAN
pengajaran. Ada dua konsep pendidikan yang saling berkaitan yaitu belajar
pendidik itu sendiri. Dalam proses pendidikan diperlukan tujuan pendidikan yang
jelas.
Pendidikan dapat ditempuh melalui jalur formal dan nonformal. Pendidikan formal
merupakan pendidikan yang dimulai dari jenjang terendah hingga tertinggi yang
harus ditempuh dengan serangkaian persyaratan tertentu jika akan naik kejenjang
Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya. Belajar menunjuk kepada apa yang harus dilakukan oleh
1
seseorang sebagai subjek menerima pelajaran. Sedangkan mengajar menunjuk pada
pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar yang dapat dilihat dari
Kelola Perkantoran masih rendah minat dan motivasi siswa dalam memahami
pelajaran serta malas bertanya tentang materi yang diajarkan. Ini dibuktikan dengan
hasil belajar dari siswa masih banyak mendapatkan nilai dibawah KKM atau 75 dan
yang mendapatkan KKM ke atas hanya 20% dari jumlah siswa kelas X tersebut
yang ada.
pelajaran serta malas bertanya tentang materi yang diajarkan, siswa juga kurang
aktif dalam belajar pada mata pelajaran Korespondensi Siswa Kelas X Otomatisasi
dan Tata Kelola Perkantoran di SMKS YPP Lubuk Alung. Ini sangat jelas terlihat
pengetahuan kepada siswa juga masih menoton. Karena metode mengajar yang
digunakan dalam pembelajaran masih berpusat pada guru. Sehingga anak tidak
2
memadai. Sebagian siswa cenderung bersifat pasif merekam hanya mendengarkan
perkataan atau penjelasan dari guru saja tanpa adanya umpan balik. Jarang siswa
yang menanggapi penjelasan dari guru atau menjawab pertanyaan dari guru,
mereka merasa sangat sulit untuk menjawabnya. Kasus lain yang ditemui yaitu
guru. Hal ini menandakan siswa tidak merasa tertarik dengan materi yang
disampaikan oleh guru. Hanya 40-50% siswa aja yang dapat mengikuti pelajaran
Mata pelajaran Korespondensi Bahasa Indonesia ini tidak terlalu sulit untuk
dipahami siswa jika siswa dapat dengan semangat atau termotivasi untuk
mempelajari ini. Maka siswa akan mudah mamahami karena materi ini mengasah
daya kreatifitas siswa. Untuk itu supaya siswa dapat tertarik mempelajari materi ini
guru harus bisa memilih metode yang cocok digunakan. Metode yang digunakan
guru harus yang memudahkan siswa mamahami materi. Metode yang digunakan
guru harus sesuai dengan materi yang disampaikan yang membutuhkan penjelasan,
contoh-contoh, uraian dan sebagainya, agar mudah dipahami oleh siswa. Model
memungkinkan siswa lebih cepat mamahami materi karena model pembelajaran ini
menuntut siswa belajar mandiri agar dapat menemukan prinsip umum yang
dalam pemecahan masalah serta berpikir kritis.. Untuk itu penulis tertarik untuk
3
melakukan penelitian yang berkaitan dengan “Upaya Peningkatan Aktifitas dan
1. Rendahnya minat dan motivasi siswa dalam memahami pelajaran serta malas
2. Siswa kurang aktif dalam belajar pada mata pelajaran Korespondensi Siswa
Kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran di SMKS YPP Lubuk Alung.
Lubuk Alung
guru.
4
1. Apakah penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning dapat
Alung”.
aktivitas dan hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan maka
pada siswa, siswa dituntut untuk aktif berinisiatif dan berpartisipasi dalam
kemampuan siswa dalam pemecahan masalah serta berpikir kritis sehingga siswa
lebih aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang timbul dari teman
5
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pemecahan masalah dalam
6
2. Sebagai bahan informasi guru-guru di SMKS YPP Lubuk Alung untuk
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
mengajar banyak berakar dari berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu
adalah usaha sendiri memiliki pengetahuan. Dua pengertian ini tidaklah dapat
dikatakan dengan yang satu aktif dan yang lain pasif. Sebab belajar pada pihak
siswa adalah juga aktif. Dua-duanya ada saling hubungan. Mengajar tidak dengan
Guru sopir mengajar siswanya dapat menyopir. Mengajar dan belajar dalam
hal ini adalah suatu proses mekanis. Di lingkungan sekolah juga terdapat
Mengajar dalam bentuk lain adalah mengajar yang dilakukan secara teratur
menyelidiki dan mencoba. Belajar sebagai proses dapat juga berwujud dalam
8
melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan, atau kita kemudian
melakukannya secara lain, lebih cepat atau lebih baik dari yang sebelumnya.
a. Pengertian Belajar
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
laku seseorang sebagai hasil dari proses interaksi dengan lingkungan dalam
9
Berdasarkan pendapat diatas, maka dijelaskan bahwa belajar adalah
1) Faktor Internal
a) Kondisi Fisiologis
10
b) Kondisi psikologis
kognitif.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
berpendapat bahwa belajar pada pagi hari akan lebih baik hasilnya
b) Faktor instrumen
11
bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang tidak
kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian
Dan guru pun selalu menggunakan model yang lebih dari satu.
Pemakaian model yang satu digunakan untuk mencapai tujuan yang satu,
Bila ada para ahli yang mengatakan bahwa makin baik metode itu,
serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya. Jika memahami
12
Winarno surakhman (1990, 97) mengatakan bahwa pemulihan dan
a. Anak Didik
pesan dari bahan pelajaran yang baru diterima bisa dijadikan tolak ukur dari
kecerdasan seorang anak. Perbedaan individu anak didik pada aspek biologis,
kreatif dalam kondisi yang relative lama demi tercapainya tujuan pengajaran
b. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.
Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak
diisi kedalam diri setiap anak didik. Artinya, metode yang harus tunduk
kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya. Karena itu, kemampuan yang
sepenuhnya.
c. Situasi.
sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan
situasi belajar mengajar di alam terbuka, yaitu di luar ruangan sekolah, maka
13
guru dalam hal ini tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi
d. Fasilitas.
metode demonstrasi.
e. Guru.
kurang suka berbicara, tetapi seorang guru yang lain suka berbicara, latar
baik yang terjadi dalam suatu aktivitas yang disebut dengan proses belajar. Dalam
14
memperhatikan, dan mencerna materi pelajaran yang disampaikan guru. Serta
siswa diharapkan aktif dan menanyakan yang belum jelas kepada guru.
“guru sangat berperan dalam aktivitas belajar siswa karena aktivitas merupakan
prinsip atau jasa yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar”. Aktivitas
belajar dapat melibatkan aktivitas fisik dan aktivitas mental. Dalam kegiatan
belajar, kedua aktivitas ini saling terkait. Sebagai contoh yaitu siswa sedang
belajar dengan membaca menghadpi suatu buku, tapi mungkin pikiran dan sikap
mentalnya tidak tertuju pada buku yang dibacanya. Kalau sudah demikian, maka
jika hanya mentalnya saja melakukan aktivitas. Misalnya ada siswa berpikir
tentang suatu, tentang ide tetapi tidak dituangkan dalam aktivitas fisik berupa
berdampak keaktifan orang yang belajar atau siswa”. Keaktivan siswa dalam
yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulkit diamati. Kegiatan fisik
pertemuan sebelumnya.
15
untuk memberlajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh dan memproses
Dimana konsep belajar menekankan bahwa belajar menyangkut apa yang harus
dikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari
perahu, tetapi tenaga untuk menggerakkan perahu tersebut haruslah berasal dari
peserta didik yang belajar. Dengan demikian, dalam belajar orang tidak mungkin
melimpahkan tugas-tugas belajarnya kepada orang lain. Orang yang belajar adalah
orang-orang yang mengalami sendiri proses belajar. Walaupun telah lama kita
menyadari bahwa belajar memerlukan keterlibatan secara aktif orang yang belajar,
keterlibatan siswa.
disini adalah siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses
memiliki hubungan yang searah dengan hasil belajar, dimana apabila aktivitas
siswa meningkat dalam proses belajar mengajar, maka hasil belajar siswa juga
akan meningkat. Maka dari itu guru hendaknya mampu merancang proses
16
pembelajaran yang akan dapat meningkatkan aktivitas siswa sehingga hasil belajar
17
kebutuhan, melatih peserta didik dalam mengemukakan ide-ide,
motivasi belajar peserta didik dan motivasi guru untuk mengajar, memberi
yang telah dikonstruk oleh peserta didik dalam struktur kognitifnya (M.
1) Mengamati (Observing)
18
saintifik yang mengedepankan pengamatan langsung pada objek
informasi.
2) Menanya (Questioning)
3) Mengumpulkan Informasi
19
dapat mengembang melalui kegiatan ini yaitu sikap teliti, jujur, sopan,
4) Mengasosiasi/Mengolah Informasi/Menalar
menghubungkan apa yang sedang dipelajari dengan apa yang ada dalam
kegiatan ini yaitu sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
5) Mengomunikasikan
20
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
untuk hal-hal yang belum dipahami maupun untuk menambah informasi dari
21
kegiatan mengamati dan menanya), mengasosiasi (mengkaji lebih luas dan
yang dimana siswa berpikir secara mandiri agar dapat menemukan prinsip
umum yang diinginkan guru dengan cara mengikuti arahan dan bimbingan guru.
sebagai berikut:
kebenarannya
menjawab hipotesis
22
2.2 Penelitian Relevan
guru meningkat dari 2.9 pada siklus I menjadi 3.6 pada siklus II dan 4.3 pada
siklus III. Aktivitas siswa pada siklus I yang tergolong aktif dari 38 siswa adalah
77,1 % meningkat menjadi 76 % pada siklus II dan 81 % pada siklus III, hasil
belajar meningkat dari rata-rata 66,3 pada siklus I menjadi 73.1 pada Siklus II dan
79,5 pada siklus III, sedangkan ketuntasan minimal adalah meningkat dari 45 %
menjadi 89 %.
Ak 1 SMK Swasta Jambi Medan T.A 2013/2014. Aktivitas belajar akuntansi pada
sebesar 48 %. Hasil belajar akuntansi pada Siklus I sebesar 52 % siswa tuntas dan
Learning dalam meningkatkan aktivitas dan Hasil belajar siswa. Hasil analisis
23
dengan standar deviasi sebesar 11,26. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol
taraf signifikan 95%. Dari perhitungan hipotesis diperoleh t hitung sebesar 2,81
dan ttabel sebesar 1,667. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung
> t tabel (2,81 > 1,667) dengan kata lain hipotesis diterima. Hal ini dapat
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di kelas X SMK
belajar mengakar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Guru harus
proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan. Guru
pembelajaran yang dapat digunakan untuk aktivitas dan hasil belajar siswa adalah
24
Penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran cendrung
berpusat pada siswa, siswa dituntut untuk aktif berinisiatif dan berpartisipasi
pembelajaran.
pembelajaran yang dimana siswa berpikir secara mandiri agar dapat menemukan
prinsip umum yang diinginkan guru dengan cara mengikuti arahan dan
bimbingan guru.
sebagai berikut:
kebenarannya
menjawab hipotesis
Discovery Learning maka aktivitas dan hasil belajar Korespondensi siswa kelas X
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran di SMKS YPP Lubuk Alung dapat
ditingkatkan.
25
2.4 Hipotesis Tindakan
atas, maka yang menjadi hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah:
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
jalan Pasar Gadung Sei. Abang kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang
Pariaman. Dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola
kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran di SMKS YPP Lubuk Alung
ini yaitu pembelajaran dimana siswa siswa berpikir secara mandiri agar
27
dapat menemukan prinsip umum yang diinginkan guru dengan cara
ditentukan yaitu :
B. 61 % - 80 % = Baik
C. 41 % - 60% = Cukup
D. 21 % - 40 % = kurang
E. 0 % - 20 % = Kurang sekali
28
3.5 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research)
yang dilakukan dalam dua siklus dan tiap siklus-siklusnya terdiri dari empat tahapan.
Perencanaan Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus 1
Pengamatan
Perencanaan
Perencanaan
Refleksi Siklus II
Pengamatan
29
Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
2. Pelaksanaan
Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam
perencanaan. Adapun urutan kegiatan secara garis besar adalah sebagai berikut:
2) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari
30
mengerjakan latihan / membahas suatu topik lanjutan
(3) Tes / kuis atau silang tanya antar kelompok. Skor kuis / tes
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk memonitor tindakan yang terjadi di dalam kelas
selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam tahap ini peneliti mengamati kinerja
guru, aktivitas siswa dan berperan aktif dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
4. Refleksi
belajar, serta menentukan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan
selanjutnya.
yang penting, terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar
31
celah untuk dimasuki unsur minat penulis. Itulah sebabnya pengumpulan data harus ditangani
secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan
Adapu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Tes
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa data yang diungkap dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu fakta, pendapat dan kemampuan. Untuk mengukur ada
atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes. Diberikan tes ini
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, dalam hal ini berupa soal essay yang diambil
dari buku pegangan guru mata pelajaran Korespondensi. Sehingga realibilitasnya dan
2. Observasi
Metode obervasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan formal atau
blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang dususun berisi item-item tentang
kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Observasi atau pengamatan
dilakukan oleh penulis untuk belajar Perbankan Dasar selama proses belajar mengajar
berlangsung
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti untuk melihat aktivitas belajar
Korespondensi siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Berikut format observasi
32
Format Observasi aktivitas Siswa
Keterangan:
menaati peraturan)
B. Kriteria Skor
33
3= sering dilakukan (3 kali)
C. Kriteria Penilaian
Aqib (fitri,2013)
Data kualitatif ini, diperoleh dari data non tes yaitu lembar observasi v aktivitas siswa
dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Kategori keaktifan siswa dan
34
Tabel 3. Data kategori kinerja guru
NP = x 100 %
Keterangan:
NP = x 100 %
Keterangan:
35
SM = Skor maksimum ideal
yang diajarkan guru. Nilai hasil belajar tiap siswa diperoleh dengan rumus:
NS = x 100
Keterangan:
P = x 100% Diadaptasi
36
81 % - 100 % = Baik sekali
61 % - 80 % = Baik
41 % - 60% = Cukup
21 % - 40 % = kurang
0 % - 20 % = Kurang sekali
Indikator proses dalam penelitian ini yaitu proses sesuai dengan prosedur yang terdapat
Discovery Learning.
1. aktivitas belajar siswa yang diukur dengan keberhasilan berdasarkan persentase apabila
2. hasil belajar siswa ditentukan jika 70 % siswa yang mengikuti mata pelajaran
37
3.8.3 Indikator Dampak
Indikator dampak setelah penelitian ini berakhir yaitu hasil belajar Korespondensi
siswa mengalami peningkatan. Pada umumnya siswa yang mengikuti mata pelajaran
38
DAFTAR PUSTAKA
Kalim, Nur. 2013. Hubungan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Kelas IX SMA IPA YP UTAMA Sidoarjo. Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sidoarjo ISSN:2337-8166 Vol.1 N0.1 Hal 75-82 April 2013.
http://lppm.stkippgri-sidoarjo.ac.id/files/Model-Pembelajaran-Kooperatif-STAD-dalam
Siregar, Siti Maisarah.1014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Medan.UNIMED
39