Anda di halaman 1dari 4

Konsep Desain dan Prototipe Produk

Konsep desain/prototipe produk Prototype atau prototipe bentuk dasar suatu produk
bisa digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi gambaran produk
yang akan Anda buat. Esensi dasar prototipe dapat berupa merancang industri dari
konsep dan membuat prototipe rancangan.

Menurut Hidayat (2012) dapat didefinisikan bahwa prototipe adalah sebuah penaksiran
produk melalui satu atau lebih dimensi yang menjadi perhatian. Menurut
kbbi.web.id/prototipe adalah model yang mula-mula (model asli) yang menjadi contoh;
contoh baku; contoh khas

Ada lima kriteria prototipe yaitu: merupakan bentuk awal dari objek yang akan
diproduksi dalam jumlah banyak, prototipe dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan
komersialisasi, belum pernah dibuat sebelumnya, merupakan hasil penelitian dan
pengembangan dari objek atau sistem yang direncanakan dan mudah dipahami serta
dianalisis untuk penembangan lebih lanjut.

Ada dua tipe prototipe, yaitu prototipe fisik yang merupakan benda nyata dibuat untuk
memperkirakan produk yang diminati oleh tim pengembang secara nyata dibuat
menjadi suatu benda untuk pengujian. Kemudian yang kedua ada prototipe analitik
yang lebih fleksibel dari prototipe fisik karea sifatnya nontangible seperti sketsa,
simulasi dan matematik. Prototipe analitik juga lebih murah dibandingkan dengan fisik.
Namun tetap saja protitipe fisik dibutuhkan untuk mendeteksi fenomenafenomena yang
tidak terantisipasi sebelumnya. Bila dijalankan maka prototipe fisik akan berfungsi
sesuai dengan produk asli. Maka jika terjadi ketidaksesuaian seperti dalam rancangan
akan memudahkan Anda untuk mendeteksi

Pengusaha muda biasanya menghabiskan banyak waktunya untuk berpikir bahwa


produk mereka bisa menyelesaikan sebuah masalah tanpa pernah mengetesnya di
pelanggan yang asli. Dalam fase pengulangan desain, Anda harus menuliskan bentuk,
fungsionalitas, dan cara pembuatan produk Anda. Kemudian, buatlah desain awal
bentuk produk Anda, bisa dengan sketching biasa sampai membuat bentuk 3D nya di
komputer.
Kemudian, tiap bertemu orang, tunjukkan desain tersebut dan tanyakan pendapat
mereka tentang produk Anda. Ulangi terus sampai kebanyakan orang merasa puas dan
produk Anda layak dipasarkan. Fase pengulangan engineering dilakukan ketika Anda
merasa telah berhasil menyelesaikan fase pengulangan desain.

Semua input yang didapatkan dalam fase pengulangan desain akan menjadi dasar
pengembangan produk. Fase engineering intinya adalah bagaimana cara membuat
produk Anda telah bekerja sesuai dengan yang diinginkan, namun hal ini berlaku jika
membuat produk manufaktur.

Untuk produk di bidang kuliner yang perlu dilakukan adalah mengulang uji coba resep.
Kemudian produk yang sudah jadi langsung diteskan pada calon pelanggan, dan
berdasarkan feedback dari calon pelanggan, kembali ke fase pengulangan ini. Cobalah
tanyakan seberapa jauh calon pelanggan bisa menerima produk Anda. Tujuan akhir
dari fase ini adalah membuat prototipe versi beta.

Setelah versi beta berhasil dibuat, kita harus menghadapi sebuah fase kunci yang
sering membedakan ide bagus dengan produk bagus. Fase pengulangan produksi
mengharuskan kita untuk menemukan vendor yang bisa membantu, merangkai semua
bagian, sampai menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan legalitas. Fase ini
biasanya membutuhkan antara 2-6 bulan. Sedikit saja kesalahan dalam fase ini akan
membawa perusahaan Anda ke posisi yang buruk.

Maksud dari Desain Produk

1. Untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan


suatu produk.

2. Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk
BACA JUGA

 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMASARAN


 Menganalisis Pemasaran produk
 Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan

3. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.

4. Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.

5. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan


atau masih perlu perbaikan kembali

Tujuan tujuan Desain Produk

1. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang
tinggi.
2. Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya

3. Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan
biaya – biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.

Proses kerja prototipe


1. Prototipe pembuktian konsep, digunakan untuk menjawab kelayakan produk.
Kegiatan ini dilakukan setelah pengembangan konsep atau pemilihan konsep
2. Prototipe rancangan industri, digunakan untuk memperlihatkan tampilan dan
kesan dari produk.
3. Prototipe rancangan percobaan, fokusnya adalah untuk memodelkan suatu
subsistem dalam produk dalam rangka mencapai target performansi yang
ditetapkan. 
4. Alfa prototipe, dibuat untuk melihat komponen dari produk yang diharapkan.
Secara individu telah dibuktikan performansinya dari prototipe sebelumnya.
5. Beta prototipe, dibuat dengan proses sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk
melihat performansi dan reliability dalam rangka mengidentifikasi perubahan-
perubahan yang perlu dilakukan untuk produk akhir.
6. Prototipe praproduksi, percobaan produksi untuk kapasitas terbatas.

Prinsip/ lembar kerja pembuatan prototipe

1.  Beberapa prinsip berguna sebagai pemandu keputusan tentang prototipe


selama pengembangan produk. Prinsip-prinsip ini menunjukkan keputusan
terhadap tipe prototipe mana yang harus dibuat dan memasukkannya dalam
rencana pengembangan (Nur Hidayat:2012).
2. Prototipe analitik digunakan untuk mempersempit jarak parameter kemungkinan
dan kemudian prototipe fisik digunakan untuk menyesuaikan atau menegaskan
rancangan. 
3. Prototipe fisik dibutukan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga
yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan semula. Prototipe fisik tidak
hanya melihat bentuk geometris tetapi juga hal yang mempengaruhinya serta
ergonomis alat.
4. Prototipe dapat mengurangi resiko yang merugikan dalam pengembangan
produk. Hasil sebuah pengujian mungkin mengharuskan pengulangan karena
ketidaksesuaian fungsi. 
5. Keuntungan yang dapat diperkirakan dari prototipe dalam negurangi resiko harus
dipertimbangkan dengan waktu dan dana yang dibutukan untuk membuat dan
mengevaluasi prototipe.
6. Kadangkala penambahan tahap singkat pembuatan prototipe dapat membuat
kegiatan selanjutnya selesai lebih cepat dibandingkan jika tidak membuat
protitipe. 

Prototipe dapat dibuat melalui berbagai cara tergantung dari produk yang akan dibuat.
Yang paling banyak digunakan adalah dengan model computer 3D atau dikenal juga
dengan prototipe digital/ virtual prototipe.

Dapat juga dibuat dengan model konvensional, yaitu dengan membuat bentuk tiga
dimensi. Bagian-bagian dibuat dengan bahan yang mudah dibentuk namun cukup kuat.
Fungsi Prototipe

Ada beberapa kegunaaan jika anda membuat desain prototipe terlebih dahulu sebelum
melakukan produksi, diantaranya:

1. Pembelajaran. Prototipe sering dapat menjawab sebuah pertanyaan “sejauh


mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?” saat menjawab pertanyaan
tersebut prototipe diperlukan sebagai alat pembelajaran.
2. Komunikasi. Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak,
penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini
disebabkan protitipe bukan lagi gambar sketsa tetapi wujud sebenarnya.
3. Penggabungan. Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen-
komponen dan subsistem dari produk bekerja bersamaan seperti yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai