Anda di halaman 1dari 8

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD


NEGERI SUMBEREJO 2 BONANG DEMAK

Ademas Dwi Laksono1, M.Arief Budiman2, Choirul Huda3


123
Universitas PGRI Semarang
123
e-mail: ademas.dl@gmail.com, Absolutegreen@gmail.com,
choirulhuda581@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya hasil belajar siswa yang
belum mencapai KKM dan kurang aktifnya siswa pada mata pelajaran IPA.
Kurangnya variasi model pembelajaran menyebabkan 54% siswa
memperoleh nilai dibawah KKM yaitu 63. Tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar keefektifan model
pembelajaran project based learning terhadap hasil belajar siswa kelas V SD
Negeri Sumberejo 02 Bonang. Serta untuk mengetahui peningkatan keaktifan
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran project based learning bagi siswa kelas V SD Negeri
Sumberejo 02 Bonang.Penelitian ini melibatkan semua siswa kelas VA dan
kelas VB di SD Negeri Sumberejo 2 Bonang sebagai populasi. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment). Data hasil belajar
IPA, dikumpulkan dengan metode tes sedangkan instrumen yang digunakan
berupa tes obyektif dan untuk data keaktifan diperoleh dari angket siswa.
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan
statistik inferensial yaitu uji-t. Perhitungan hasil analisis uji-t membuktikan
dimana, thitung lebih besar dari ttabel seperti untuk keaktifan siswa diperoleh
thitung > ttabel yaitu 2,497 > 2,020 dan pada hasil belajar juga menunjukkan
bahwa thitung > ttabel yaitu 2,395 > 2,020 dengan derajat kebebasan 41. Dari
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
keaktifan dan hasil belajar antara siswa yang belajar dengan model
pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dengan siswa yang
belajar dengan model pembelajaran konvensional.
Kata kunci: Model Project Based Learning, Keaktifan Siswa, Hasil
Belajar

Abstract
This research is motivated by the still low student learning outcomes that
have not reached KKM and less active students on science subjects. The lack
of learning model variation causes 54% of students to score below KKM that
is 63. The attempt to be achieved in this study is to find out how much the
effectiveness of learning-based project learning model on the results of
students of class V SD Negeri Sumberejo 02 Bonang. And to know the
increase of activity and learning outcomes of students on science subjects by
using the model of learning project based learning for students of grade V SD
Negeri Sumberejo 02 Bonang. This research involves all VA and VB class
students in SD Negeri Sumberejo 2 Bonang as population. This type of
research is a quasi experiment. Science learning outcomes data, collected by
the instrument while the test method used in the form of objective tests and
and for activity data obtained from student questionnaire. Data were
analyzed using descriptive statistics and inferential statistics, namely the t-
test. The calculation of t-test results proves where, tarithmrtic is greater than
ttable such as for student activeness is obtained tarithmrtic > ttable that is 2,497 >
2,020 and on learning outcomes also show that tarithmrtic > ttable that is 2,395 >
2,020, with 41 degrees of freedom. From the results of this study it can be
concluded that there are differences in liveliness and learning outcomes
between students who learn with a model of project-based learning with
students who learn with conventional learning model.
Keywords: Model of Project Based Learning, Student Activity, Learning
Outcomes

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan Kegiatan pembelajaran ada tiga
terencana untuk mewujudkan suasana aspek penting yaitu aspek kognitif, afektif,
belajar dan proses pembelajaran agar dan psikomotorik. Salah satunya yaitu
peserta didik secara aktif mengembangkan aspek afektif mengenai keaktifan siswa.
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan Kenyataannya saat ini keaktifan siswa
spiritual pengendalian diri, kepribadian, dalam kegiatan pembelajaran di Indonesia
kecerdasan, akhlak mulia serta jauh dari kata baik, karena secara
keterampilan yang diperlukan dirinya, menyeluruh para siswa masih kurang aktif
masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh dalam kegiatan pembelajaran khususnya
karena itu, setiap manuasia berhak untuk siswa sekolah dasar.
mendapatkan pendidikan yang layak dan Belajar tidak hanya terpaku di
sebagaimana mestinya (UU Sisdiknas tempat duduk, mencatat, mendengarkan
Nomor 20 Tahun 2003). Upaya guru, dan menghafal namun berpindah-
meningkatkan kualitas pendidikan terus pindah, berkolaborasi, berfikir keras,
menerus dilakukan baik secara antusias serta aktif dalam pembelajaran.
konvensional maupun inovatif. Hal Kurangnya keaktifan seorang siswa dalam
tersebut lebih terfokus setelah diamanatkan memahami pembelajaran menyebabkan
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah siswa kesulitan dalam menyelesaikan
untuk meningkatkan mutu pada setiap masalah dalam pembelajaran.
jenis dan jenjang pendidikan. Jenis Berdasarkan observasi yang
pendidikan adalah kelompok yang dilakukan di SD Negeri Sumberejo 2
didasarkan pada kekhususan tujuan Bonang Demak pada kelas V khususnya
pendidikan suatu pendidikan yang meliputi pada mata pelajaran IPA. Ketika proses
pendidikan formal, nonformal, dan pembelajaran model pembelajaran yang
informal. digunakan oleh guru dominan
menggunakan model konvensional yaitu Menurut Thomas dalam (Dewi,
ceramah, sehingga mengakibatkan siswa 2013), model pembelajaran berbasis
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran proyek adalah model pembelajaran yang
karena berpusat pada guru. Dalam melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran tersebut, siswa terlihat pemecahan masalah dan tugas-tugas
mengalami kesulitan dalam mengingat dan bermakna lainnya, memberi peluang siswa
memahami materi. Ini terbukti dari masih bekerja secara otonom mengkonstruksikan
banyaknya nilai siswa di bawah KKM kegiatan belajar mereka sendiri, dan
pada mata pelajaran IPA. Proses menghasilkan produk karya siswa. Selain
pembelajaran yang dilakukan guru selama itu pembelajaran dengan model project
ini hanya menyuruh siswa untuk membaca based learning juga memiliki keuntungan
buku, mencatat, menggunakan model seperti, meningkatkan motivasi,
gambar-gambar sehingga pembelajaran meningkatkan kemampuan pemecahan
belum terpusat pada siswa. masalah, meningkatkan kolaborasi,
Belajar akan lebih bermakna jika meningkatkan ketrampilan mengelola
anak mengalami apa yang dipelajarinya, sumber (Warsono 2013:157).
bukan hanya mengetahuinya. Dari Berdasarkan uraian di atas, maka
pengalaman anak tersebut diharapkan penulis merasa perlu mengadakan
siswa dapat memahami IPA secara lebih penelitian dengan judul keefektifan model
mendalam dan dapat diingat dalam waktu pembelajaran project based learning
yang relatif lama. Untuk itu guru perlu terhadap keaktifan dan hasil belajar IPA
menciptakan kondisi pembelajaran IPA di siswa kelas V SD Negeri Sumberejo 02
SD yang dapat mendorong siswa untuk Bonang Demak tahun 2017/2018.
aktif dan mendorong keingin tahuan siswa, METODE PENELITIAN
sehingga guru harus memilih dan Penelitian ini merupakan jenis
menentukan sebuah model pembelajaran penelitian eksperimen semu (quasi
yang tepat. experiment) karena tidak semua variabel
Dari uraian diatas dibutuhkan suatu yang muncul dalam kondisi eksperimen
tindakan atau solusi untuk mengatasi dapat diatur dan dikontrol secara ketat.
permasalahan tersebut. Salah satunya Dengan desain penelitian Non Equivalent
adalah dengan menggunakan model Control Group Design.
pembelajaran yang sesuai dengan Penelitian ini menggunakan desain
pembelajaran IPA yaitu model project kelas kontrol dan eksperimen yaitu
based learning. Pretest-Posttest. Pemberian pretest
digunakan untuk mengetahui keadaan awal Hasil uji reliabilitas butir soal,
siswa yang selanjutnya akan diketahui diperoleh koefisien reliabilitas sebesar
adakah perbedaan antara kelas eksperimen 0,79. Hal ini berarti, butir soal yang diuji
dan kelas kontrol melalui pemberian termasuk ke dalam kriteria reliabilitas
posttest. tinggi (baik). Hasil perhitungan dalam uji
Teknik pengumpulan data yang daya beda butir soal, diperoleh hasil untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah tes, uji daya beda butir tes adalah 1 butir soal
obervasi, angket dan dokumentasi. Untuk tergolong sangat baik, 4 butir soal
instrumen hasil belajar IPA menggunakan tergolong baik, 9 butir soal tergolong
metode tes berbentuk tes objektif (pilihan cukup, dan 16 butir soal tergolong jelek.
ganda) yang terdiri dari 4 pilihan yang Sedangkan untuk uji tingkat
diberikan sesudah perlakuan. Soal pilihan kesukaran, setelah dilakukan perhitungan
ganda dengan skor 1 bila menjawab untuk tingkat kesukaran butir soal
dengan benar, dan skor 0 jika menjawab didapatkan hasil 1 butir tes tergolong
salah. Sedangkan untuk keaktifan siswa sukar, 8 butir tes tergolong sedang dan 31
menggunakan teknik obervasi dan angket butir tes tergolong mudah.
siswa. Dari hasil analisis uji validitas,
Uji coba instrumen yang telah reliabilitas, daya beda, dan tingkat
dilakukan pada tanggal 4 Desember 2017 kesukaran butir soal diperoleh 15 butir soal
dengan jumlah soal obyektif sebanyak 40 yang valid dengan reliabilitas yang tinggi
butir soal di SD Negeri Sumberejo 2 dan memiliki daya pembeda dan taraf
Bonang dikelas VI dengan jumlah 22 sukar yang baik sehingga 15 butir soal
siswa. Setelah dilakukan uji coba tersebut digunakan dalam penelitian untuk
instrumen, hasilnya dianalisis baik uji soal pretest dan posttest.
validitas, reliabilitas, daya beda, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
tingkat kesukaran. Penelitian ini merupakan penelitian
Untuk uji validitas butir tes dibantu eksperimen jenis Quasi
dengan program Microsoft Excel 2007 for Experimental Design dengan memberikan
Windows, dari 40 butir tes diperoleh 15 perlakuan model Project Based Learning
butir tes yang valid dan 25 butir tes yang terhadap kelas eksperimen dan tidak
tidak valid. Butir soal yang tidak valid memberikan perlakuan model Project
adalah butir soal nomor 1, 3, 4, 6, 8, 10, Based Learning terhadap kelas kontrol.
13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, Data penelitian ini terdiri dari data awal
28, 29, 30, 31, 32, 34, 37, dan 39.
yang diperoleh dari nilai pretest dan data pada kedua kelas tersebut. Pada kelas
akhir yang diperoleh dari nilai posttest. kontrol rata-rata menjadi 66,98 sedangkan
Pada awal pembelajaran kedua kelas pada kelas eksperimen 76,97. Kemudian
tersebut yaitu, kelas kontrol dan kelas untuk ketuntasan siswa pada kelas kontrol
eksperimen diberikan pretest berbentuk dari 6 siswa menjadi 13 siswa dan pada
pilihan ganda untuk mengetahui hasil kelas eksperimen naik dari 7 siswa
belajar siswa pada pembelajaran IPA. menjadi 20 siswa. Nilai tertinggi dan
Setelah itu diakhir pembelajaran, kedua terendah pada kelas kontrol dan kelas
kelas tadi diberikan posttest berupa soal eksperimen terjadi kenaikan yaitu nilai
evaluasi berbentuk piliha ganda sama tertinggi pada kelas kontrol 93,33 dan
dengan pretest hanya saja diacak nomor kelas eksperimen 100, sedangkan nilai
soalnya. Adapun hasil data yang diperoleh terendah pada kelas kontrol 40 dan pada
pada penelitian di kelas kontrol dan kelas kelas eksperimen 53,33.
eksperimen dapat dilihat pada tabel 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Tabel 1. Daftar Nilai Hasil Penelitian kelas kontrol dan kelas eksperimen
Nilai pretest Nilai posttest mempunyai kemampuan awal yang sama
Kelas Kelas
Kelas Kelas dan setelah diberikan perlakuan terdapat
Eksperi Eksperi
Kontrol Kontrol
men men perbedaan hasil belajar pada kelas
Nilai
80 86,66 93,33 100
Tertinggi eksperimen yang menggunakan model
Nilai
20 26,66 40 53,33 pembelajaran Project Based Learning
Terendah

Rata-rata 53,33 56,66 66,98 76,97 dengan kelas kontrol menggunakan model

Siswa konvensional. Untuk lebih mempermudah


6 7 13 20
Tuntas pemahaman hasil data di atas maka dapat
dilihat pada gambar 1.
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa
pada pelaksanaan pretest di kelas kontrol
dan kelas eksperimen mempunyai selisih
rata-rata sebesar 3,33. Nilai teringgi
pretest kelas kontrol yaitu 80 dan kelas
eksperimen yaitu 86,66, sedangkan nilai
terendah pada kelas kontrol yaitu 20 dan
kelas eksperimen yaitu 26,66.
Selanjutnya pada pelaksanaan
posttest terlihat peningkatan yang terjadi
Berdasarkan data yang disajikan
dalam tabel 2 di atas diketahui bahwa dari
jumlah siswa kelas kontrol sebanyak 21
siswa dan diperoleh data keaktifan siswa
kelas eksperimen dengan rata-rata 69,95.
Tabel 3. Angket Kelas Eksperimen
NO Kode Nilai NO Kode Nilai

1 E-01 70 12 E-12 75
2 E-02 72 13 E-13 68
3 E-03 74 14 E-14 73
4 E-04 84 15 E-15 81
5 E-05 75 16 E-16 85
6 E-06 73 17 E-17 65
Untuk data keaktifan siswa diperoleh 7 E-07 71 18 E-18 84
dari lembar observasi dan angket. Data 8 E-08 68 19 E-19 74

lembar observasi ini diperoleh selama 9 E-09 77 20 E-20 74


10 E-10 75 21 E-21 80
proses pembelajaran berlangsung
11 E-11 73 22 E-22 77
sedangkan untuk data angket ini diperoleh
Jumlah 812 Jumlah 836
dari hasil responden siswa dari angket
yang sudah disebarkan oleh peneliti.
 X  812  836  1648 X  74,91

Adapun hasil data angket pada penelitian


Berdasarkan data yang disajikan
di kelas kontrol dan kelas eksperimen
dalam tabel 3 di atas diketahui bahwa dari
dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.
jumlah siswa kelas eksperimen sebanyak
Tabel 2. Angket Kelas Kontrol
22 siswa, diperoleh data keaktifan siswa
NO Kode Nilai NO Kode Nilai kelas eksperimen dengan rata-rata 74,91.
1 K-01 60 11 K-11 84
Rata-rata tersebut lebih tinggi dri rata-rata
2 K-02 65 12 K-12 80
3 K-03 71 13 K-13 55 kelas kontrol.
4 K-04 60 14 K-14 85 Dari tabel diatas dapat disimpulkan
5 K-05 71 15 K-15 70
6 K-06 60 16 K-16 68 bahwa terdapat perbedaan keaktifan yang
7 K-07 65 17 K-17 73 cukup signifikan antara kelas eksperimen
8 K-08 70 18 K-18 75
9 K-09 68 19 K-19 70 yang menggunakan model pembelajaran
10 K-10 71 20 K-20 75 Project Based Learning dengan kelas
21 K-21 73
Jumlah 661 Jumlah 808
kontrol menggunakan model

 X  661  808  1469 X  69,95 konvensional.


Setelah mendapatkan data hasil 22+21-2 = 41 diperoleh ttabel = 2,020. Jika
belajar dan keaktifan siswa akan thitung> ttabel yaitu 2,395 >2,020, maka H0
dilakukan pengujian hipotesis, normalitas ditolak dan Ha diterima, sehingga rata-rata
dan homogenitas. Pada analisis data awal hasil belajar posttest lebih besar dari
uji normalitas di kelas kontrol diperoleh pretest. Dengan demikian dapat
L o = 0,1158 yang lebih kecil dari L tabel = disimpulkan bahwa hasil belajar dengan

0,186 sedangkan dikelas eksperimen menggunakan model Project Based


Learning lebih baik dari pada hasil belajar
diperoleh L o = 0,1310 yang lebih kecil
yang menggunakan model konvesional.
dari L tabel = 0,183 sehingga kedua data
Sedangkan untuk keaktifan siswa
tersebut dikatakan berdistribusi normal.
diperoleh nilai t hitung = 2,497 sementara itu
Kemudian pada analisis data akhir
dk = 22 + 21 – 2 = 41 dengan siginifikan =
uji normalitas dikelas kontrol diperoleh
5% (0,05) didapat t tabel = 2,02, sehingga t
L o = 0,1271 yang lebih kecil dari L tabel = hitung (2,497) > t tabel (2,020) maka dapat
0,186 sedangkan dikelas eksperimen dikatakan bahwa ada perbedaan keaktifan
diperoleh L o = 0,1694 yang lebih kecil siswa antara kelas kontrol dan eksperimen.

dari L tabel = 0,183 sehingga kedua data Berdasarkan data tersebut dapat
dikatakan bahwa model Project Based
tersebut dikatakan berdistribusi normal.
Learning efektif terhadap keaktifan dan
Maka dapat disimpulkan kedua data di
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri
kelas kontrol dan kelas eksperimen
Sumberejo 2 Bonang Demak, hal tersebut
berdistribusi normal.
dihasilkan dari peningkatan hasil belajar
Pada analisis data awal uji
siswa sebesar 20,31% dan keaktifan siswa
homogenitas diperoleh nilai Fhitung = 1,
yang jauh meningkat pada saat mengikuti
067 yang lebih kecil dari Ftabel = 2,10
proses pembelajaran dengan model Project
sedangkan pada analisis data akhir uji Based Learning dari pada model
homogenitas diperoleh nilai Fhitung = 1, konvensional.
758 yang lebih kecil dari Ftabel = 2,10 SIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang
sehingga dapat dikatakan kedua sampel
terdapat pada penelitian ini dapat
berasal dari populasi yang homogen.
disimpulkan bahwa model pembelajaran
Pada analisis akhir perhitungan uji
Project Based Learning efektif terhadap
hipotesis dengan menggunakan uji-t dua
keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas
pihak diperoleh jika α = 0,05 dan dk=
V SD Negeri Sumberejo 2 Bonang Demak.
Hal ini bisa dibuktikan dengan pengujian . 2013. Prosedur
menggunakan uji t hasil belajar yang Penelitian Suatu Pendekatan
didapatkan nilai t hitung = 2,395 sementara Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
itu dk = 22 + 21 – 2 = 41 dengan Daryanto. 2014. Pendekatan
siginifikan = 5% (0,05) didapat t tabel = Pembelajaran Saintifik kurikulum
2,020. Dikarenakan t hitung (2,395) > t tabel 2013. Yogyakarta: Gava Media.
(2,020) maka dapat dikatakan bahwa ada Dewi, Nik Aris Sandi. 2013. “Pengaruh
perbedaan hasil belajar antara kelas Model Pembelajaran Berbasis
kontrol dan eksperimen. Proyek (Project Based Learning)
Sedangkan untuk keaktifan siswa Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
diperoleh nilai t hitung = 2,497 sementara itu Kelas IV SD N 8 Banyuning ”.
dk = 22 + 21 – 2 = 41 dengan siginifikan = MIMBAR PGSD Vol. 1 No. 1
5% (0,05) didapat t tabel = 2,02, sehingga t http://id.portalgaruda.org/index.php
hitung (2,497) > t tabel (2,020) maka dapat ?ref=browse&mod=viewarticle&ar
dikatakan bahwa ada perbedaan keaktifan ticle=105329. (Diakses pada
siswa antara kelas kontrol dan eksperimen. tanggal 07 Juni 2017)
Berdasarkan data tersebut dapat Sugiyono.2015. Metode Penelitian
dikatakan bahwa model Project Based Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Learning efektif terhadap keaktifan dan Sudjana. 2005. Metoda Statistika.
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Bandung: Tarsito.
Sumberejo 2 Bonang Demak, hal tersebut Pamelasari, A.Widiyatmoko. 2012.
dihasilkan dari peningkatan hasil belajar “Pembelajaran Berbasis Proyek
siswa sebesar 20,31% dan keaktifan siswa Untuk Mengembangkan Alat
yang jauh meningkat pada saat mengikuti Peraga IPA Dengan Memanfaatkan
proses pembelajaran dengan model Project Bahan Bekas Pakai ”. Jurnal
Based Learning dari pada model Pendidikan IPA Indonesia. VOL.1
konvensional. NO.1.http://journal.unnes.ac.id/ind
DAFTAR PUSTAKA ex.php/jpii. (Diakses pada tanggal

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar 21 Juni 2017)

Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.


Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai