Abdiana Gulo1
1
SMP Negeri 4 Satu Atap Moro’o, Nias Barat, Indonesia
* Corresponding Author. E-mail: abdiana12gulo@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian: 1). mendeskripsikan proses pembelajaran IPA melalui penerapan
model pembelajaran problem based learning SMP Negeri 4 Satu Atap Moro’o, 2).
mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model
pembelajaran problem based learning SMP Negeri 4 Satu Atap Moro’o, 3). membuktikan
secara signifikan kualitas pembelajaran baik dengan menerapkan model pembelajaran
problem based learning SMP Negeri 4 Satu Atap Moro’o. Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Negeri 4 Satu Atap Moro’o. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Negeri 4
Satu Atap Moro’o tahun pembelajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa 16 orang. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Hasil penelitian:
1). pada siklus pertama pelaksanaan tes hasil belajar diperoleh rata-rata hitung hasil belajar
64,52 dan termasuk kategori cukup, dengan persentase ketuntasan 62,5% dan ketidaktuntasan
37,5%. Pada siklus dua pelaksanaan tes hasil belajar diperoleh rata-rata hitung hasil belajar
88,69 dan termasuk pada kategori baik sekali, dengan persentase ketuntasan 87,5%, sehingga
ketuntasan belajar mencapai target 75%, 2). berdasarkan pengujian hipotesis deskriptif
dengan menggunakan statistik parametris di dapat thitung = 9,66 dengan ttabel = 1,684 untuk n =
16 sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based
learning dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA SMP Negeri 4 Satu Atap
Moro’o tahun pelajaran 2021/2022 meningkat dan dapat di terima.
Kata Kunci: motivasi, hasil belajar siswa, model problem based learning
Abstract
Research objectives: 1). describe the science learning process through the application
of a problem based learning model for SMP Negeri 4 One Roof Moro'o, 2). describe student
learning outcomes in science subjects through the application of a problem based learning
model for SMP Negeri 4 Satu Atap Moro'o, 3). significantly prove the quality of learning is
good by applying the problem based learning model of SMP Negeri 4 One Roof Moro'o. This
research was conducted at SMP Negeri 4 One Roof Moro'o. The subjects of this study were
students of class VIII-A of SMP Negeri 4 One Roof Moro'o in the academic year 2021/2022
with a total of 16 students. This research is a classroom action research (CAR) which consists
of two cycles. Research results: 1). in the first cycle of the implementation of the learning
outcomes test, the average score for learning outcomes was 64.52 and was included in the
sufficient category, with the percentage of completeness 62.5% and incompleteness 37.5%. In
the second cycle of the implementation of the learning outcomes test, it was obtained that the
average learning outcomes were 88.69 and included in the very good category, with a
percentage of completeness of 87.5%, so that learning mastery reached the target of 75%, 2).
based on descriptive hypothesis testing using parametric statistics, tcount = 9.66 with ttable
= 1.684 for n = 16 so it can be concluded that the application of problem based learning
learning model in increasing motivation and science learning outcomes at SMP Negeri 4 Satu
Atap Moro'o in the academic year 2021/2022 is increasing and acceptable.
keterlibatan, dan otonomi, semua faktor (PBL). Model pembelajaran problem based
yang meningkatkan motivasi siswa untuk learning (PBL) adalah model pembelajaran
belajar. Para peneliti telah mendapati yang berlandaskan pada kehidupan nyata.
bahwa kemampuan untuk meningkatkan (Elizabeth & Sigahitong, 2018) yakni pada
rasa ingin tahu dan memberikan semacam problem based learning siswa dihadapkan
perasaan tantangan adalah dua karakteristik pada permasalahan-permasalahan yang
dari tugas-tugas yang secara intrinsik praktis sebagai pijakan dalam belajar, atau
memotivasi. dengan kata lain siswa belajar melalui
Kusnandar (2019) mengatakan permasalahan. Selanjutnya, menurut
motivasi dari dalam diri peserta didik Fauzan, Gani & Syukri (2017)
diperlukan agar proses pembelajaran bisa mendapatkan bahwa pembelajaran IPA
berjalan baik. Interaksi yang baik antara yang dikolaborasikan dengan model PBL
pendidik dan peserta didik bisa menggugah dapat meningkatkan hasil belajar peserta
motivasi peserta didik, karenanya proses didik secara efektif.
pembelajaran harus di buat menyenangkan
agar materi yang disampaikan dapat di METODE
terima oleh peserta didik dengan baik. Penelitian ini termasuk dalam jenis
Dengan motivasi belajar yang tinggi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
dalam diri peserta didik secara tidak Penelitian dilakukan dengan dua siklus
langsung dapat mempengaruhi hasil belajar meliputi empat tahap pokok, yaitu
peserta didik, dan sebaliknya motivasi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
belajar peserta didik rendah secara tidak pengamatan dan refleksi (Sholekah, 2020).
langsung akan mempengaruhi hasil belajar Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
peserta didik (Dakhi, 2022; Gulo, 2022; kelas VIII-A semester 1 SMP Negeri 4 Satu
Hulu, & Telaumbanua, 2022; Indrawati, & Atap Moro’o yang berjumlah 16 orang,
Nurpatri, 2022; Lase & Ndruru, 2022; dengan jumlah laki-laki 9 orang dan
Nurqaidah & Hendra, 2022; Telaumbanua, perempuan 7 orang.
2022; Tyera, Megawati & Rusli, 2022; Teknik pengumpulan data penelitian
Zebua & Harefa, 2022; Zagoto, 2022). ini meliputi observasi dilakukan melalui
Faktanya motivasi belajar IPA siswa pengamatan dan pencatatan untuk
masih terbilang rendah. Hal tersebut di mengetahui kelemahan proses
dukung dari hasil penelitian yang dilakukan pembelajaran, angket diberikan setiap
oleh (Sholekah, 2020) yang menyatakan siklusnya untuk mengukur motivasi siswa,
bahwa motivasi belajar siswa rendah dan tes diberikan untuk mengukur hasil belajar
bisa di lihat ketika saat guru menjelaskan setiap siklusnya, wawancara digunakan
materi, siswa melamun sehingga terkesan sebagai penguat data yang ada dan
pembelajaran yang monoton (Mayshandy, dokumentasi sebagai bukti-bukti penelitian.
Mahardika & Budiarso, 2021). Motivasi
belajar siswa rendah dikarenakan HASIL DAN PEMBAHASAN
kurangnya keterlibatan siswa dalam
pembelajaran tersebut sehingga siswa Sebelum penelitian dilakukan,
perberan pasif dan membuat mereka jenuh terlebih dahulu dilakukan berkolaborasi
dalam mengikuti pembelajaran (Laoli et al., kepada kepala sekolah SMP Negeri 4 Satu
2022; Novalinda et al., 2020; Timor et al., Atap Moro’o dan teman sejawat sebagai
2020; Zebua, Zagoto, & Dakhi, 2022; guru mata pelajaran IPA. Pelaksanaan
Zagoto et al., 2019). penelitian ini mengikuti empat tahapan
Salah satu model pembelajaran yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan
berbasis masalah yang dapat dikaitkan refleksi. Pelaksanaan penelitian dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari adalah model dengan menggunakan jasa pengamat yaitu
pembelajaran problem based learning guru mata pelajaran IPA yang membantu