Anda di halaman 1dari 6

Vol.

2 Issue (3) 2023


Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
https://ojs.unm.ac.id/jppsd/index
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD

Rosmalah1, Muhammad Idris Jafar2, Nur Afia Amali3


1,2,3
PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Pendekatan yang di
Kata Kunci: gunakan pada penelitian ini adalah kualitatif bersifat deskripstif. Fokus dalam
Pembelajaran penelitian ini adalah 1) Penerapan model pembelajaran kontekstual, 2) Hasil
kontektual, Hasil belajar siswa. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV SDN 209
belajar,IPA Kajaolaliddong. Tujuan penelitian ini yaitu untuk: 1) mengetahui penerapan
model pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas IV SDN 209 Kajaolaliddong Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. 2)
mengetahui hasil penerapan model pembelajaran kontekstual dalam
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IVSDN 210 Kajaolaliddong
Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa dengan jumlah 17 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 8 perempuan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan
menarik kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan adanya peningkatan. Siklus
I mencapai kualifikasi Baik (B) dan pada siklus II mencapai kualifikasi
Sangat Baik (A). Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menerapkan model
pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
IV SDN 209 Kajaolaliddong Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone.
Abstract
This research is classroom action research (CAR). The approach used in this
research is descriptive qualitative. The focus in this research is 1) Application of
Keywords: contextual learning model, 2) Student learning outcomes. The subjects in the study
Contextual learning, were fourth grade students at SDN 209 Kajaolaliddong. The purpose of this:
Learning outcomes, 1)determine the application of contextual learning models in improving science
Science learning outcomes for fourth grade students of SDN 209 Kajaolaliddong, Barebbo
District, Bone Regency. 2) knowing the result of the application og contextual
learning models in improving scence learning outcomes for students of class IV
SDN 209 Kajaolaliddong, Barebbo District, Bone Regency. The subjects in this
study were students with a total of 17 people consisting of 9 males and 8 females.
Data collection techniques used are observation, tests and documentation. Data
analysis techniques in this study are data reduction, data presentation and
drawing conclusions. The results of the study showed an increase. Cycle I
achieved the qualification of Good (B) and in the second cycle achieved the
qualification of Very Good (A). The conclusion of this study is to apply the
Contextual Learning Model in Improving Science Learning Outcomes for Fourth
Grade Students at SDN 209 Kajaolaliddong, Barebbo District, Bone Regency.

©Universitas Negeri Makassar 2023


1
Alamat Penulis :
E-mail: rosmalah@unm.ac.id e-ISSN: 2807-7016

279
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar

PENDAHULUAN pendidikan disuatu sekolah di


Pendidikan adalah usaha sadar dan pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
terencana untuk mewujudkan suasana guru, siswa, kurikulum, lingkungan
belajar dan proses belajar agar siswa secara sekolah dan lain-lain, namun dari beberapa
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk faktor tersebut guru dan siswa adalah faktor
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, terpenting, tanpa guru siswa akan sulit
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, memahami pembelajaran, demikian juga
akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan guru harus mempu mengkondisikan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara pembelajaran agar menarik minat siswa
(Depdiknas, 2003). untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajarannya Keaktifan siswa akan menjadi modal dalam
menekankan pada pemberian konsep-konsep bahan ajar yang disampaikan
pengalaman langsung untuk Berdasarkan hasil observasi yang
mengembangkan kompetensi agar dilakukan peneliti terhadap proses
menjelajahi dan memahami alam pembelajaran tanggal 7 Februari 2022 di
sekitar secara ilmiah. Pendidikan SDN 209 Kajaolaliddong khususnya di kelas
IPA diarahkan untuk mencari dan IV saat proses pembelajaran IPA
berbuat sehingga dapat berlangsung, interaksi saat proses
membantu siswa untuk memperoleh pembelajaran IPA, guru masih jarang
pemahaman yang lebih mendalam menggunakan model pembelajaran
tentang alam semesta. Salah satu kontekstual. Hal ini disebabkan kurangnya
pembelajaran yang dapat digunakan dalam penguasaan guru terhadap model- model
pelajaran IPA di sekolah dasar, yang erat pembelajaran yang ada. Padahal penguasaan
kaitannya dengan peningkatan hasil terhadap model-model pembelajaran
belajar siswa sekolah dasar adalah sangat diperlukan untuk meningkatkan
dengan menerapkan pembelajaran kemampuan profesional guru, dan
kontekstual. sangat sesuai dengan kurikulum.
Pembelajaran kontekstual akan Selain itu, guru masih cenderung
mendorong siswa ke arah belajar hanya melatih siswa untuk berpikir
aktif, belajar aktif adalah suatu sistem konvergen, yang hanya berpikir satu arah,
belajar yang menekankan keaktifan siswa yang benar atau satu jawaban paling tepat,
secara fisik, mental, intelektual, dan atau satu pemecahan dari suatu
emosional guna memperoleh hasil belajar permasalahan.
yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, Penerapan model pembelajaran
afektif, dan psikomotorik (Kunandar, 2014) kontekstual dalam mata pelajaran
Melalui Pembelajaran kontekstual IPA merupakan upaya untuk
(CTL) juga dapat membantu guru mengatasi permasalahan dalam
mengaitkan antara materi pembelajaran IPA, serta dapat
gaya dengan situasi dunia nyata membuat siswa untuk belajar secara
siswa, dan mendorong siswa membuat bermakna, sehingga dapat merangsang
hubungan antara pengetahuan yang kemampuan afektif dan
dimilikinya dengan penerapannya dalam psikomotorik siswa yang
kehidupan mereka sehari-hari, berdampak terhadap peningkatan hasil
baik sebagai anggota keluarga dan belajar IPA.
masyarakat, dengan konsep itu Adapun beberapa keunggulan dari
hasil pembelajaran diharapkan lebih pembelajaran kontekstual menurut
menarik bagi siswa, dan dapat Meliawati, (2020) adalah :
meningkatkan hasil belajar siswa 1.Pembelajaran menjadi lebih bermakna
memahami konsep gaya dengan baik. artinya siswa dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman
belajar disekolah dengan kehidupan nyata.
Keberhasilan proses 2. Pembelajaran lebih produktif dan
pembelajaran sebagai proses dapat menumbuhkan penguatan konsep

280
Vol, 2. No, 3. Tahun 2023

kepada siswa karena metode pembelajaran konstan dan berbekas” (p.15).


kontekstual menganut aliran Hasil belajar adalah kemampuan
kontruktivisme, dimana seorang siswa yang dimiliki siswa setelah ia menerima
dituntut untuk menemukan pengetahuannya pengalaman belajarnya dalam proses
sendiri. pembelajaran. Menurut Nugroho (2015)
3.Kontekstual merupakan model “hasil belajar adalah suatu perubahan
pembelajaran yang menekankan pada tingkah laku baik itu dalam aspek kognitif,
aktivitas siswa secara penuh, baik fisik afektif, atau psikomotor yang
maupun mental. didapatkan siswa setelah melakukan
4. Kelas dalam pembelajaran kegiatan belajar mengajar” (h. 59).
kontekstual bukan sebagai tempat Berdasarkan uraian di atas, peneliti
untuk memperoleh informasi, akan tetapi bersama guru kelas tertarik untuk melakukan
sebagai tempat untuk menguji data hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
temuan mereka dilapangan. judul “Penerapan Model Pembelajaran
5. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri Kontekstual Dalam Meningkatkan Hasil
oleh siswa bukan hasil pemberian, Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 209
6. Penerapan kontekstual dapat Kajaolaliddong Kecamatan Barebbo
menciptakan suasana pembelajaran Kabupaten Bone.”
yang bermakna.
Wisudawati dan Sulistyowati METODE PENELITIAN
(2014:49) mengemukakan langkah-langkah Penelitian ini menggunakan
model pembelajaran kontekstual sebagai pendekatan kualitatif, karena peneliti
berikut: melihat keefektifan pembelajaran IPA
1). Mengembangkan pemikiran tentang gaya dengan menggunakan
siswa untuk melakukan kegiatan belajar model pembelajaran kontekstual.
lebih bermakna, apakah denga cara bekerja Metode penelitian kualitatif adalah
sendiri, menemukan sendiri, dan metode penelitian yang berlandaskan pada
mengkontruksi sendiri pengetahuan dan filsafat postpostitisme, digunakan untuk
keterampilan baru yang akan dimilikinya. 2). meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
Mengembangkan sifat ingin tahu siswa (sebagai lawannya adalah eksperimen)
melalui memunculkan pertanyaan - dimana peneliti adalah sebagai instrumen
pertanyaan. 3).Menciptakan masyarakat kunci teknik pengumpulan data dilakukan
belajar, seperti melalui kegiatan kelompok, secara trianggulasi (gabungan), analisis data
berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya. bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
4). Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan penelitian kualitatif lebih menekankan
inquiri untuk semua topic yang diajarkan. 5). makna dari pada generalisasi. (Sugiyono,
Menghadirkan model sebagai contoh 2021, p. 18).
pembelajaran, bisa melalui model, bahkan Berdasarkan paradigma
media yang sebenarnya. 6). Membiasakan tersebut, maka metode yang
anak untuk melakukan refleksi dari setiap digunakan adalah metode Penelitian
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Tindakan Kelas (Classroom Action
Belajar merupakan suatu proses atau Research), “Penelitian Tindakan Kelas
kegiatan yang dilakukan individu ubtuk merupakan sebuah kegiatan penelitian yang
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. dilakukan di kelas” (Arikunto,2020, p. 18).
Menurut E.R. Hilgard (Tahar, 2019) belajar Penelitian ini dimodifikasi sesuai dengan
adalah suatu perubahan kegiatan reaksi kebutuhan, alasannya karena penelitian ini
terhadap lingkungan (h. 15). W. S. Winkel dilakukan secara kolaboratif reflektif dalam
(Rini, 2012) mengungkapkan “belajar adalah situasi yang riil guna mencari
suatu aktivitas mental/psikis, yang dasar bagi kebutuhan praktis
berlangsung dalam interaksi aktif dengan khususnya dalam meningkatkan hasil
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah belajar siswa memahami konsep gaya di
perubahan dalam pengetahua dan sikap. kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan
Perubahan itu bersifat secara relative pembelajaran kontekstual.

281
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di teknik analisis data kualitatif yang


SDN 209 Kajaolaliddong, Desa dikembangkan oleh Miles dan
Kajaolaliddong, Kecamatan Barebbo, Huberman (1992) yang terdiri dari
Kabupaten Bone,. Subjek penelitian adalah tiga tahap kegiatan yaitu: 1)
guru dan siswa kelas IV dengan jumlah menyelidiki data, 2) menyajikan data,
siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan dan 3) menarik kesimpulan dan Verifikasi
8 siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari (Latri,2003, h. 25).
4 tahap, yaitu pra-tindakan, perencanaan, Indikator keberhasilan
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. dalam penelitian tindakan ini ada dua
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 macam yaitu indikator tentang proses dan
siklus, yang merupakan proses perbaikan indikator hasil. Adapun kriteria yang
dari tindakan yang masih kurang digunakan untuk mengungkapkan hasil
sebagaimana hasil refleksi menuju ke arah belajar siswa dalam memahami materi
yang lebih baik. Setiap siklus dilakukan 2 mengenai konsep gaya adalah sesuai
kali pertemuan. Hal ini sesuai dengan dengan kriteria indikator keberhasilan.
silabus dan rencana pelaksanaan yang diungkapkan oleh (Arikunto dan Cepi
pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh Safruddin: 2009).
penulis dimana materi untuk mata pelajaran Khusus untuk evaluasi
IPA. tiap siklus masing-masing 2 jam pelajaran.
Teknik pengumpulan data yang Instrumen penelitian ini adalah (1) tes hasil
digunakan dalam penelitian ini adalah belajar berupa soal uraian sebanyak 5 nomor
observasi dan tes. Untuk teknik analisis data pada siklus I dan soal uraian sebayak 5
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nomor pada siklus II; (2) lembar observasi
mereduksi data, menyajikan data, dan proses pembelajaran aspek guru; (3) lembar
menarik kesimpulan. Instrumen penelitian observasi pembelajaran aspek siswa.
ini yaitu lembar observasi, dan tes hasil
belajar. HASIL PENELITIAN DAN
Teknik Analisis Data Teknik PEMBAHASAN
analisis data yang digunakan adalah

Tabel 1. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II


Siklus I Siklus II
Nilai Kategori
F % F %
70-100 Tuntas 10 59 15 82
0-69 Tidak Tuntas 7 41 2 18
Jumlah 17 100 17 100

Tabel 2. Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran


Kontekstual
Aktivitas Persentase Kriteria
Siklus I Pertemuan I 57,14% Sedang
Siklus I Pertemuan II 76,19% Baik
Siklus II Pertemuan I 66,67% Baik
Siklus II Pertemuan II 95,24% Sangat Baik

Tabel 3. Perbandingan Aktivitas Mengajar Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran


Kontekstual
Aktivitas Persentase Kriteria
Siklus I Pertemuan I 57,14% Sedang
Siklus I Pertemuan II 85,71% Sangat Baik
Siklus II Pertemuan I 61,90% Baik

282
Vol, 2. No, 3. Tahun 2023

Siklus II Pertemuan II 95,24% Sangat Baik


Berdasarkan tabel I diatas dapat pengamatan dan refleksi menunjukkan
diketahui bahwa ada peningkatan dari siklus bahwa dengan menerapkan penerapan model
I ke siklus II untuk hasil belajar siswa. pembelajaran kontekstual dalam
Diketahui hanya 10 siswa pada siklus I yang meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
tuntas belajar, dan meningkat menjadi 15 IV SDN 209 Kajaolaliddong Kecamatan
siswa yang tuntas belajar pada siklus II. Barebbo Kabupaten Bone.
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui Keberhasilan penelitian sudah
bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari dilakukan oleh Baharuddin pada tahun
siklus I ke Siklus II. Semua aktivitas 2016 yang dilakukan dalam tiga siklus
menunjukkan peningkatan secara bertahap menyimpulkan bahwa Pembelajaran
dari siklus I ke siklus II. Kontekstual dapat meningkatkan
Penelitian ini dilaksanakan untuk hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
mengetahui keberhasilan dalam proses di kelas VI SD Negeri 25 Parepare.
penerapan dan peningkatan hasil belajar Penelitian yang dilakukan penulis relevan
Model Pembelajaran Kontekstual yang dengan penelitian yang Baharuddin lakukan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran karena adanya persamaan variabel yaitu
dengan usaha untuk meningkatkan hasil dengan model pembelajaran kontekstual
belajar siswa pada mata pelajaran IPA. mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Subjek penelitian yaitu siswa yang ada di Penelitian yang lain juga pernah
kelas IV SDN 209 Kajaolaliddong yang dilakukan oleh Maghfiroh pada tahun 2014
terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8 siswa dengan menunjukkan penerapan model
perempuan. pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA
Berdasarkan hasil refleksi yang untuk meningkatkan hasil belajar siswa
telah diuraikan pada siklus I proses kelas V SDN Keboananom Gedangan. Hal
pembelajaran aspek guru mencapai kategori ini dapat dibuktikan dengan adanya
sedang (C) dengan pencapaian 57,14% pada peningkataan secara signifikan pada
pertemuan I dan sangat baik (A) dengan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil
pencapaian 85, 71% pada pertemuan II. belajar siswa pada aspek kognitif, afektif,
Adapun hasil observasi proses pembelajaran psikomotor setelah mengikuti pembelajaran
aspek guru yang dilaksanakan pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran CTL.
menunjukkan bahwa telah mencapai
kategori baik (B) dengan pencapaian 61,90% SIMPULAN DAN SARAN
pada pertemuan I dan sangat baik (A) Berdasarkan rumusan masalah, hasil
dengan pencapaian 95,24 % pada pertemuan temuan dan pembahasan, maka hasil
II. penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil tes evaluasi akhir dengan menerapkan model pembelajaran
pada siklus I dengan rata-rata 70 menjadi kontekstual dalam pembelajaran IPA, maka
72,35 pada siklus II. Perubahan nilai hasil belajar siswa di kelas IV SDN 209
rata-rata siswa yang meningkat dari siklus I Kajaolaliddong Kecamatan Barebbo
ke siklus II berdasarkan hasil evaluasi. Kabupaten Bone meningkat. Hal ini terbukti
Selanjutnya pada siklus I hanya 10 siswa dengan adanya peningkatan hasil belajar IPA
yang tuntas atau 59% dan 7 siswa yang tidak siswa ditandai dengan peningkatan
tuntas atau 41% yang tidak tuntas. presentase ketuntasan belajar yakni dilihat
Kemudian pada siklus II yang tuntas dari hasil belajar siswa, pada siklus I
menjadi 15 siswa atau 82% dan 2 siswa presentase ketuntasan belajar siswa
yang tidak tuntas atau 18%. mencapai kualifikasi baik pada tindakan
Berdasarkan hasil siklus I dan siklus sikus II presentase ketuntasan belajar siswa
II yang diperoleh, hal ini sesuai dengan telah mencapai kriteria kualifikasi baik dan
hipotesis yang diuraikan oleh peneliti telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
terbukti bahwa dari keseluruhan proses yang ditetapkan.
di laksanakan dimulai dari proses Berdasarkan kesimpulan yang telah
pra-penelitian, perencanaan, pelaksanaan,

283
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar

diuraikan, dikemukakan beberapa saran Pelajaran PAI Kelas V SDN 4 Rama


sebagai berikut: Puja Kecamatan Raman Utara.” Metro :
1.Model pembelajaran kontekstual layak IAIN Metro Press.
dipertimbangkan dalam proses pelaksanaan Nugroho, Thomas Adi Tri. 2015. “Pengaruh
pembelajaran baik pada mata pelajaran IPA Penggunaan Media Video
maupun pada mata pelajaran lainnya. Pembelajaran Terhadap Keterampilan
2.Bagi guru dan praktisi pendidikan lainnya Proses IPA Dan Hasil Belajar IPA
yang tertarik untuk menerapkan model Pada Siswa Kelas V SD Negeri
pembelajaran kontektual, diharapkan untuk Rejowinangun 1 Yogyakarta.”
melaksanakan langkah- Yogyakarta : UNY Press.
langkah dengan baik dalam proses Rini, Esti Setya. 2012. “Hubungan Tingkat
pelaksanaan pembelajaran sehingga hasil Pendidikan Orang Tua Dan Prestasi
belajar siswa dapat meningkat. Belajar Siswa Dengan Minat Siswa
3.Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan Melanjutkan Studi Ke Perguruan
referensi atau acuan untuk melakukan Tinggi Pada Siswa Kelas XI SMA
penelitian selanjutnya. Negeri 1 Kalasan.” Yogyakarta : UNY
Press.
DAFTAR RUJUKAN Tahar, Siti Selpi Harlia. 2019. “Penerapan
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Evaluasi Metode Speed Reading Untuk
Program Pendidikan (Pedoman Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Teoritis Praktis Bagi Praktisi Kelas V Pada Mata Pelajaran Bahasa
Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara . Indonesia SD Negeri 2 Manurunge
Arikunto, Suharsimi. 2020. Penelitian Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten
Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Bone.” Makassar : UNM Press.
Baharuddin. (2016). "Penerapan Wisudawati, dkk. 2014. Metodologi
Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi
dalam meningkatkan hasil belajar Aksara.
siswa pada mata pelajaran IPA di
kelas VI SD Negeri 25 Parepare".
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan
Pembelajaran 1(1).
Depdiknas. (2003). Undang-Undang
Republik Indonesia No 20 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah
Umum, 6.
Karmatang. 2021. “Hubungan Perhatian
Orang Tua Dengan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV Gugus II Jaling Kecamatan
Awangpone.” Makassar : UNM Press
Kunandar. (2014). Penilaian Autentik
(Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Maghfiroh, Leny. 2014. “Penerapan Model
Pembelajaran CTL Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V
Sekolah Dasar.” Jurnal Ilmiah
Pendidikan dan Pembelajaran 2 (1).
Meliawati, Eka. 2020. “Penerapan Model
Pembelajaran Kontekstual Pada Mata

284

Anda mungkin juga menyukai