Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No.

2, Agustus 2020

LESSON STUDY PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS


BUDAYA LOKAL DI SMP NEGERI 2 SERIRIT

1 2 3
I Nyoman Suardana , Ni Luh Pande Latria Devi , Kompyang Selamet
1,2,3
Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Pendidikan Ganesha

e-mail: nyoman.suardana@undiksha.ac.id

Abstrak
Lesson study merupakan program pembinaan profesi guru melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan. Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan lesson study
pada pembelajaran IPA berbasis budaya lokal di SMP Negeri 2 Seririt.
Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru IPA yang berjumlah 4 orang.
Pelaksanaan pengabdian menggunakan pola lesson study dengan metode
pendidikan dan pelatihan. Kegiatan diawali dengan pendidikan melalui
pembekalan materi pelatihan. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dalam
mengembangkan dan mengimplementasikan perangkat pembelajaran, serta
refleksi pembelajaran. Lesson study dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil
lesson study dikumpulkan dari komentar guru model dan guru observer serta
respon siswa terhadap pembelajaran. Guru model mengemukakan bahwa
sebelum pembelajaran, beliau menyiapkan diri dengan baik agar pembelajaran
berjalan dengan lebih baik. Hal ini didukung oleh komentar positif dari observer
dan respon positif dari 94,44% siswa. Para observer mengemukakan bahwa
semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran karena adanya arahan guru
model kepada ketua kelompok untuk melakukan pembagian tugas kepada
anggotanya masing-masing secara merata. Pembelajaran IPA berbasis
budaya yang diterapkan menarik, menyenangkan, dan memotivasi belajar
siswa.

Kata kunci: lesson study, pembelajaran IPA, SMP Negeri 2 Seririt

Abstract
Lesson study is a teacher professional development program through
collaborative and continuous learning assessment. This community service
activity aimed to describe the implementation of lesson study in natural science
learning based on local culture in SMP Negeri 2 Seririt. The target of this
activity is 4 natural science teachers. The implementing of services using
lesson study patterns with educating and training methods. The activity began
with educating through the provision of training materials. The activity was
continued with training in developing and implementing learning tools, as well
as learning reflection. Lesson study was carried out in two cycles. The results
of the lesson study were collected from the comments of the model teacher
and the observer teachers and student responses toward learning. The model
teacher stated that before learning, he prepared himself well so that learning

226
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

conducted better. This was supported by positive comments from observers


and positive responses from 94.44% of students. The observers stated that all
students were actively involved in learning because there was a model
teacher's direction for the division of tasks by the group leader to their
respective members equally. The implementation of natural science learning
based on local culture was interesting, fun, and motivates student learning.

Keywords: lesson study, natural science learning, SMP Negeri 2 Seririt

.
PENDAHULUAN baik karena kekurangsiapan siswa
Pembelajaran adalah proses mengikuti pembelajaran. Guru-guru
interaksi peserta didik dengan pendidik akhirnya lebih memilih menggunakan
dan sumber belajar pada suatu pembelajaran langsung dengan metode
lingkungan belajar (UU RI No. 20 ceramah agar materi pelajaran lebih
Tahun 2003). Agar terjadi interaksi mudah diterima oleh siswa.
yang efektif, pembelajaran hendaknya Pembelajaran langsung dengan
berpusat pada peserta didik (siswa), menjelaskan materi/konsep, tanpa
sedangkan guru lebih banyak berperan siswa yang menemukan atau
sebagai fasilitator dan mediator membangun konsep tersebut
pembelajaran. Pembelajaran seperti ini menjadikan siswa kurang kritis dan
sudah digariskan dalam kurikulum 2013 kreatif serta konsep yang telah
dengan menggunakan pendekatan diperoleh sangat mudah dilupakan.
saintifik. Pendekatan ini sangat relevan Pembelajaran langsung dengan
dengan hakikat IPA sebagai proses, metode ceramah menyebabkan
produk dan sikap ilmiah. Belajar IPA pembelajaran bersifat monoton dan
harus terjadi proses sains, membosankan serta siswa cenderung
menghasilkan produk sains dengan pasif dan hanya memahami beberapa
melakukan eksperimen/percobaan, dan konsep/pengetahuan yang disampaikan
terbentuknya sikap ilmiah (Sulthon, oleh guru. Ini menunjukkan bahwa
2016). guru-guru belum memahami hakikat
Namun, fakta menunjukan bahwa pembelajaran berpendekatan saintifik
pembelajaran IPA di sekolah-sekolah yang memberikan kesempatan siswa
belum dilaksanakan secara optimal menerapkan metode ilmiah sehingga
sesuai hakikat IPA. Rahmayanti, siswa terbiasa belajar menemukan
Antosa, dan Adiputra (2020) konsep dan mengonstruksi
menemukan bahwa kegiatan menanya, pengetahuan yang dipelajari (Suardana
mengumpulkan informasi/mencoba, et al., 2019). Apabila siswa sendiri yang
dan mengomunikasikan tidak menemukan konsep/pengetahuan yang
terlaksana dengan baik. Hal senada dipelajari maka konsep/pengetahuan
juga dinyatakan oleh guru-guru SMP tersebut akan bertahan lama dalam
Negeri 2 Seririt (2018) bahwa pikiran siswa.
pendekatan saintifik yang telah Salah satu upaya yang dapat
dirancang, tidak dapat diterapkan dilakukan untuk meningkatkan kualitas
dalam pembelajaran di kelas dengan pembelajaran adalah melalui kegiatan

227
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

lesson study yang merupakan bentuk kearifan lokal Bali banyak yang dapat
pengembangan profesionalisme guru diintegrasi dalam pembelajaran IPA.
secara berkesinambungan (Zubaidah, Misalnya falsafah tri hita karana dapat
2010). Lesson study merupakan diintegrasikan pada pembelajaran
program pembinaan profesi pendidik ekosistem (aspek biologi dalam mata
melalui pengkajian pembelajaran pelajaran IPA) yang mempelajari
secara kolaboratif dan hubungan timbal balik antar komponen
berkesinambungan berlandaskan biotik dan abiotik untuk menjaga
prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual kelestarian lingkungan (Suardana et al.,
learning untuk membangun komunitas 2019). Konsep tri hita karana juga
belajar (Hendayana, et.al., 2006). dapat diintegrasikan dalam
Komunitas belajar yang terbangun pembelajaran daur (siklus) air dengan
dapat. mendukung lahirnya pendidik model siklus belajar 7E oleh Ati,
profesional yang mampu menyediakan Suwatra, dan Wibawa (2013). Di
alternatif praktik-praktik pembelajaran samping itu, budaya lokal lain yang
terbaik untuk peningkatan hasil belajar dapat diintegrasikan adalah pembuatan
(Arif, D. B., 2013). garam dapur (aspek kimia dalam mata
Hal senada juga dinyatakan pelajaran IPA) yang dilakukan oleh
Madawati (2015) bahwa melalui lesson petani garam di Desa Tejakula
study pendidik dapat: (1) menentukan (Suardana, 2010). Pembuatan garam
kompetensi yang diperlukan oleh ini dapat diterapkan pada pembelajaran
peserta didik, (2) merencanakan pemisahan komponen campuran.
pembelajaran yang efektif secara Berdasarkan uraian di atas,
kolaboratif, (3) mengkaji dan kegiatan pengabdian kepada
meningkatkan kualitas pembelajaran, masyarakat (PkM) di SMP Negeri 2
(4) menambah wawasan dan Seririt dilakukan melalui pola lesson
memperdalam materi yang study untuk meningkatkan peningkatan
dibelajarkan, serta (5) mengetahui kualitas pembelajaran, khususnya
kualitas pembelajaran yang dilakukan pembelajaran IPA. Agar pembelajaran
berdasarkan dari respon peserta didik IPA lebih bermakna maka perlu
dan kolega selaku pengamat dilakukan integrasi budaya/kearifan
(observer). Lebih lanjut, Almujab et al. lokal yang relevan dengan materi yang
(2018) menyatakan bahwa penerapan dibelajarkan.
lesson study melalui pembelajaran
berbasis proyek mampu meningkatkan METODE
aktivitas peserta didik dalam Kegiatan PkM ini dilakukan
pembelajaran. terhadap guru-guru IPA SMP Negeri 2
Pembelajaran yang diterapkan Seririt Buleleng Bali yang berjumlah 4
guru dalam lesson study perlu orang. Kegiatan PkM dilakukan pada
mempertimbangkan budaya/kearifan Tahun 2019. Metode PkM dilakukan
lokal yang merupakan pengetahuan dengan metode pendidikan dan
awal yang telah dimiliki siswa sehingga pelatihan dengan pola lesson study.
memudahkan siswa mengonstruksi Kegiatan PkM diawali dengan
pengetahuan yang dipelajari. Budaya/ pendidikan melalui pembekalan materi

228
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

pelatihan tentang pembelajaran pembelajaran IPA, budaya lokal yang


berpendekatan saintifik, pendidikan diintegrasikan adalah (1) tata ukur
karakter, budaya/kearifan lokal, dan arsitektur tradisional Bali untuk sub-
konsep lesson study. Selanjutnya materi pengukuran dan (2) usada Bali
dilakukan pelatihan dan pendampingan untuk sub-materi klasifikasi makhluk
dalam mengembangkan perangkat hidup. Integrasi budaya/kearifan lokal
pembelajaran berbasis budaya/kearifan dalam pembelajaran dapat membuat
lokal. Tahap ini merupakan tahap plan pembelajaran lebih menarik dan
(perencanaan dalam lesson study) bermakna.
Perangkat ini diimplementasikan oleh Perangkat pembelajaran yang
guru model dan diobservasi oleh guru- telah dikembangkan, selanjutnya
guru IPA lain sebagai anggota tim diimplementasikan oleh guru model dan
lesson study. Pada setiap akhir diobservasi oleh guru lain dalam tim
pembelajaran dilakukan refleksi untuk lesson study. Kegiatan pembelajaran
perbaikan pembelajaran berikutnya. IPA ditunjukkan pada Gambar 1.
Lesson study dilakukan dua siklus.
Pada siklus satu dilakukan terdahap (a) (b)
sub-materi pengukuran, sedangkan pad
siklus dua dilakukan pada sub-materi
klasifikasi makhluk hidup. Pada akhir
siklus, respon siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan oleh guru Gambar 1. Pembelajaran IPA Siklus I (a)
dikumpulkan dengan menggunakan dan Siklus II (b)
angket. Berdasarkan hasil refleksi tim
lesson study dan respon siswa maka Pembelajaran pada kedua siklus
dapat diketahui kualitas pembelajaran berlangsung dengan baik dan lancar.
yang dilakukan oleh guru. Hampir semua siswa aktif mengikuti
pembelajaran. Setelah pembelajaran,
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan refleksi oleh tim lesson study
Kegiatan pembekalan materi untuk mengetahui keunggulan dan
pelatihan dalam PkM bertujuan kelemahan dari pembelajaran. Kegiatan
meningkatkan pemahaman guru-guru refleksi, dipimpin oleh salah satu dari
tentang pendekatan saintifik, model- tim lesson study. Pada saat refleksi,
model pembelajaran inovatif, guru model diberikan kesempatan
pendidikan karakter, budaya/kearifan pertama menyampaikan kesannya
lokal, dan lesson study. Pembekalan terhadap pembelajaran, dilanjukan
materi pelatihan dilaksanakan pada hari dengan penyampaian hasil
Sabtu, 25 Mei 2019. Guru-guru pengamatan oleh para observer secara
menunjukan kesungguhan mengikuti bergiliran. Guru model menyatakan
pembekalan materi pelatihan sehingga bahwa pembelajaran yang dilakukan
mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dari pembelajaran
memadai dalam mengembangkan sebelumnya, siswa sangat aktif
perangkat pembelajaran berbasis mengikuti pelajaran. Hampir semua
budaya/kearifan lokal. Pada siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

229
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

Siswa sangat antusias dengan cara meminta ketua kelompok


mengajukan dan menjawab pertanyaan membagi tugas secara merata kepada
serta aktif berdiskusi dalam masing-masing anggotanya dalam
mengerjakan LKS. Integrasi budaya/ mengerjakan LKS. Refleksi terhadap
kearifan lokal dalam pembelajaran pembelajaran IPA ditunjukkan pada
menyebabkan pembelajaran lebih Gambar 2.
menarik dan bermakna. Lesson study
sangat dirasakan manfaatnya oleh guru
model karena diberi kesempatan untuk (b)
berlatih sehingga beliau harus
mempersiapkan pembelajaran dengan (a)
lebih baik Para observer juga
memberikan apresiasi terhadap Gambar 2. Refleksi Pembelajaran IPA
pelaksanaan lesson study. Menurut Siklus I (a) dan Siklus II (b)
para observer, suasana pembelajaran
sangat kondusif dan siswa terlibat aktif Kondisi pembelajaran seperti
dalam pembelajaran karena kesigapan yang diuraikan di atas relevan dengan
guru model dalam mengelola kelas. respon siswa. Pembelajaran yang
Keaktifan siswa juga disebabkan siswa dilakukan oleh guru model mendapat
merasa dirinya diamati oleh banyak respon positif dari siswa seperti
guru. Hal positif yang dapat diambil dari ditunjukkan pada Tabel 1.
guru model adalah dalam melibatkan
semua siswa pada saat kerja kelompok

Tabel 1. Respon Siswa terhadap Pembelajaran IPA Berbasis Budaya Lokal


Respon (%)
No. Pernyataan
Ya Tidak
1 Pembelajaran yang diikuti menarik 100 0
2 Pembelajaran menyenangkan 100 0
3 Pembelajaran mudah dimengerti 100 0
4 Pembelajaran membangkitkan motivasi belajar 100 0
5 Pembelajaran mendorong kerjasama antara teman 82,22 27,78
6 Pembelajaran mendorong kemandirian belajar 88,89 11,11
7 Pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman terhadap
94,44 5,56
budaya/kearifan lokal Bali
8 Media yang digunakan menarik 94,44 5,56
9 Media yang digunakan dapat membantu untuk
100 0
memahami materi yang dibelajarkan
10 Pertanyaan dalam LKS memberi tantangan belajar 94,44 5,56
Rerata 94,44 5,56

230
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian Pelaksanaan lesson study mampu


besar (94,44%) siswa memberikan meningkatkan kualitas pembelajaran
respon sangat baik pada pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA berbasi budaya
IPA. Pembelajaran IPA berbasis lokal berlangsung dengan menarik,
budaya berlangsung secara menarik, menyenangkan, dan memotivasi belajar
menyenangkan, dan memotivasi belajar siswa. Guru model menyatakan bahwa
siswa, serta media yang digunakan sebelum pembelajaran, dilakukan
dapat membantu siswa dalam persiapan secara matang agar
memahami materi yang dipelajari. pembelajaran berjalan dengan lebih
Respon positif siswa terhadap baik. Hal ini didukung oleh komentar
pembelajaran menunjukkan bahwa positif dari para observer dan respon
integrasi budaya/kearifan lokal dalam positif dari 94,44% siswa. Para
pembelajaran menjadikan observer mengemukakan bahwa
pembelajaran lebih menarik, bermakna, semua siswa terlibat aktif dalam
dan dapat menumbuhkan kesadaran pembelajaran karena arahan yang
mereka akan pentingnya nilai-nilai diberikan guru model kepada ketua
kearifan lokal agar tetap lestari dan kelompok untuk melakukan pembagian
tidak termarginalkan. Hal senada tugas kepada anggotanya masing-
dinyatakan Umbara (2015) bahwa masing secara merata.
integrasi budaya/kearifan lokal dalam
pembelajaran memudahkan DAFTAR PUSTAKA
tercapainya tujuan pembelajaran dan Almujab, S., Yogaswara, S. M.,
kearifan lokal dapat diwariskan kepada Novendra, A. M. N., & Maryani,
generasi berikutnya. Pembelajaran IPA L. 2018. Penerapan Lesson
berbasis budaya/kearifan lokal dapat Study melalui Metode Project
meningkatkan pemahaman siswa Based Learning untuk
terhadap budayanya sendiri dan akan Meningkatkan Keaktifan
tumbuh keinginannya untuk terus Mahasiswa dalam Proses
melestarikan budaya yang dimiliki. Pembelajaran Di FKIP UNPAS.
Pembelajaran atau praktikum berbasis Jurnal Refleksi Edukatika. 8(2),
budaya/kearifan lokal (Bali) telah 139-148.
banyak dilakukan dan terbukti efektif Arif, D. B. 2013. Membangun
dalam meningkatkan hasil belajar siswa Komunitas Pembelajar melalui
(Suja, 2010; Suastra el al., 2011; Lesson Study: Pengalaman Di
Wahyuni et al, 2013, Sagung, et al, Program Studi Ppkn Universitas
2014) dan keterampilan berpikir kritis Ahmad Dahlan. Makalah.
siswa/mahasiswa (Selamat, et al., Universitas Ahmad Dahlan.
2009; Suardana, 2010; Suardana, et Ati, S. A. P. S. A., Suwatra, I W., &
al., 2018). Wibawa, C. (2013). Pengaruh
Model Siklus Belajar 7E
KESIMPULAN Berbasis Kearifan Lokal
Lesson study pada pembelajaran terhadap Hasil Belajar IPA
IPA berbasis budaya di SMP Negeri 2 Siswa Kelas V di Gugus V
Seririt dilakukan dalam dua siklus. Kecamatan Sukasada. Mimbar

231
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

PGSD Undiksha. 1(1). Journal Program Pascasarjana


Hendayana, S. et al. 2006. Lesson Universitas Pendidikan Ganesha,
Study Suatu Strategi untuk 4, 1-12.
Meningkatkan Keprofesionalan
Suja, I W. (2010). Pengembangan Buku
Pendidik. Bandung: FPMIPA
Ajar Sains SMP
UPI dan JICA.
Mengintegrasikan Content dan
Madawati, M. Y. 2015. Penerapan
Context Pedagogi Budaya Bali.
Lesson Study pada Program
Jurnal Pendidikan dan
Studi Pendidikan Matematika
Pengajaran. 43 (10), 79-88.
STKIP PGRI Pasuruan.
Prosiding Seminar Nasional Sulthon. (2016). Pembelajaran IPA
Matematika dan Pendidikan yang Efektif dan Menyenangkan
Matematika UMS Tahun 2015. Bagi Siswa Madrasah Ibtidaiyah
Rahmayanti, L., Antosa, Z., & Adiputra, (MI). Elementary. 4(1), 38-54.
M.J. (2020). Analysis of Umbara, U. (2015). Integrasi Nilai-Nilai
Teacher's Difficulty in Applying Kearifan Lokal Budaya
Learning with the Scientific Masyarakat dalam Pembelajar-
Approach. Primary. 9(1), 72-80. an Matematika Realistik.
Suardana, I N., Devi, N. L. P. L., & Proceedings of ACER-N
Selamet, K. 2019. Pelatihan Meeting and Seminar. Fakultas
Pengembangan Perangkat Pascasarjana Universitas
Pembelajaran Berbasis Budaya Pasundan. 268-279.
Lokal Bagi Guru-Guru SMP Undang-Undang Republik Indonesia
Negeri 2 Seririt. Prosiding No. 20 Tahun 2003 tentang
Senadinas Ke-4 Tahun 2019. Sistem Pendidikan Nasional.
Suardana, I N. (2010). Pengembangan Wahyuni, Ni L.E.P., Marhaeni, A.A.I.N.,
Model Praktikum Kimia Dasar & Suastra, I W. (2013). Pengaruh
Berbasis Budaya Bali untuk Model Pembelajaran Kontekstual
Meningkatkan Keterampilan Berorientasi Budaya Lokal
Berpikir Kritis Mahasiswa Calon terhadap Motivasi Belajar dan
Guru Kimia. Disertasi Sps UPI. Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V
Tidak Dipublikasikan. SD Gugus IX Kecamatan Banjar.
Sagung, A. A. O. V. W., Lasmawan, I e-Journal Program Pascasarjana
W., & Natajaya, I N. (2014). Universitas Pendidikan Ganesha.
Pengaruh Model Matematika 3, 1-9.
UMS Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Berbasis Kearifan Zubaidah, S. 2010. Lesson Study
Lokal Terhadap Tanggung Jawab Sebagai Salah Satu Model
Belajar dan Hasil Belajar IPA Pengembangan
Siswa Kelas V SD Gugus I Gusti Profesionalisme Guru. Makalah.
Ngurah Rai Denpasar Selatan. e- Universitas Negeri Malang.

232

Anda mungkin juga menyukai