Anda di halaman 1dari 14

Struktur dan Fungsi Sel

Kelompok 3
Lalla Putri Afridar (A1C418013)
Ayu Ratna Kurniawati (A1C418079)
Rohot Rizkita Sinambela (A1C418082)
Adibya Khari Ulhaqi (A1C418084)
Anggun Br. Sihotang (A1C418089)
Reguler C 2018
Bakteri berasal dari kata bakterion, dalam bahasa yunani
itu berarti tongkat atau batang. Sekarang nama itu
dipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme
yang bersel satu, tidak berklorofil, berbiak dengan
pembelahan diri, serta demikian kecilnya sehingga hanya
tampak dengan mikroskop .

Berdasarkan bentuk morfologinya, bakteri dapat dibagi


atas tiga golongan yaitu:
 golongan basil, berbentuk serupa tongkat pendek,
silindris
 golongan kokus, bakteri yang bentuknya serupa bola-
bola kecil
 golongan spiril, bakteri yang bengkok atau berbengkok-
bengkok serupa spiral
Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang
terdiri dari monomer-monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan
asam amino).

Berdasarkan susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas :


• Bakteri gram-positif
Dinding sel bakteri gram positif hanya tersusun atas satu lapis
peptidoglikan yang relatif tebal, lapisan luar tersusun atas protein
dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan
yang lebih tipis

• Bakteri gram negatif


Dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan , lapisan
dalamnya tersusun atas peptidoglikan yang lebih tebal
Fungsi Dinding Sel :
»Mempertahankan bentuk darisel
»Memberikansebuahperlindungan fisik
Kapsul merupakan lapisan
lendir yang menyelubungi
dinding sel bakteri. Pada
mumnya kapsul tersusun atas
senyawa polisakarida,
Fungsi Kapsul atau Lapisan
polipeptida atau protein-
Lendir:
polisakarida (glikoprotein).
 Sebagai pelindung,
 Menjaga sel agar tidak
kekeringan
 Membantu pelekatan dengansel
bakteri lain atau pada substrak
 Pada bakteri patogen, kapsul
melindungi bakteri dari
pengaruh
 sistem kekebalan (antibodi)
yang dihasilkan oleh sel tubuh
inang.
 Membran sel merupakan selaput
yang membungkus sitoplasma
beserta isinya, terletak di
sebelah dalam dinding sel, tetapi
tidak terikat erat dengan dinding
sel.
Fungsi Membran Plasma :
 Bagi membran sel sangat vital,
bagian ini merupakan batas
» Membungkus sitoplasma
antara bagian dalam sel dengan
lingkungannya.
»Mengatur pertukaran zat
 Jika membran sel pecah atau
yang berada di dalam sel
rusak, maka sel bakteri akan
dengan zat yang ada diluar
mati. Membran sel terdiri atas
sel.
dua lapis molekul fosfolipid. Pada
lapisan fosfo-lipid ini terdapat
senyawa protein dan karbohidrat
dengan kadar berbeda-beda
pada berbagai sel bakteri.
 Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua
gerakan bakteri disebabkan oleh flagel.

 Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein


yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa
bakteri mengandung lipid.

 Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi,


bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi, atau
pada seluruh permukaan sel.

 Jumlah dan letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan


bakteri.
Berdasarkan dari jumlah dan letak flagelanya

 Atrik, adalah bakteri yang tidak mempunyai flagela


 Monotrik, adalah bakteri yang hanya mempunyai satu flagela
 Lofotrik, adalah bakteri yang mempunyai banyak flagela
 pada salah satu sisi sel
 Amfitrik, adalah bakteri yang mempunya flagela pada kedua
ujung sel
 Peritrik, adalah bakteri dengan flagela yang tersebar di seluruh
permukaan dinding sel.
Pilus (Latin, pili = rambut) atau
fimbria (fimbria = daerah pinggir)
adalah struktur seperti flagela tetapi berupa rambut-
rambut yang memiliki diamater lebih kecil, pendek, dan
kaku, dengan terdapat di sekitar dinding sel.

Fungsi plii :
Membantu bakteri yang hidup pada suatu medium tempat
hidupnya
Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga
dapat terjadi transfer DNA pada saat terjadi konjugasi.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya
reaksi metabolik.
Sitoplasma pada bakteri tidak mempunyai
mitokondria, kloroplas, dan mikrotubulus.
Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk
granula sitoplasma yang bekerja menjadi sumber
nitrogen, sulfur, fosfat anorganik dan granula
metakromatik.
Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang
mengandung molekul organik seperti lemak,
protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral,
enzim, DNA, dan ribosom.
NUKLEOID (DNA Sirkuler)

DNA berfungsi untuk mengontrol sintesisi


protein dan pembawaan sifat genetik.

DNA merupakan materi bakteri genetik,


terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri
merupakan benang sirkuler (melingkar). DNA
bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti
yang disebut Nukleoid. Bagian ini tidak
mempunyai membran sebagaimana inti sel
eukariotik.
RIBOSOM

Ribosom merupakan bagian sel yang


berfungsi sebagai tempat sinteis
protein.
Bentuknya berupa butir-butir kecil dan
tidak diselubungi membran. Ribosom
tersusun atas protein dan RNA.
PLASMID

Plasmid (DNA nonkromosom) memiliki


bentuk melingkar dengan ukuran yang lebih
kecil dibandingkan DNA kromosom.
Umumnya bakteri tetap dapat hidup
walaupun plasmidnya dikeluarkan dari sel.
Plasmid digunakan sebagai vektor atau
pembawa suatu gen tertentu yang ingin
didisipkan. Plsmid dapat bereplikasi tanpa
kontrol dari DNA kromosom, serta memiliki
kemudahan dalam ditransfer ke sel bakteri
lainnya pada saat terjadi konjugasi.

Anda mungkin juga menyukai