Sekaran, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50229, Indonesia
*email: fakinatulizzunhimmah98@gmail.com
Abstract. The background of this research is to determine students' learning styles. This is due to the
differences in the uniqueness of each student. These differences affect environmental factors and brain
dominance so that they form learning styles that tend to lead to sight, hearing or gestures. This type of
research includes qualitative descriptive research with case studies. This study used the subjects of all grade
VI students at the SDN Pesantren Mijen in the 2022/2023 academic year, a total of 19 students. Research
data obtained through observation, interviews, and questionnaires. The results showed that class VI has a
variety of learning styles. It is proven that 47% of students show visual, 31% auditory, and 21% kinesthetic
learning styles. This difference is the challenge for teachers to apply differentiating learning strategies.
Differentiated learning aims to facilitate students to meet their learning needs.
Abstrak. Latar belakang adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya belajar siswa. Hal
tersebut disebabkan karena perbedaan keunikan antara masing-masing siswa. Perbedaan itu
dipengaruhi faktor lingkungan dan dominasi otak sehingga membentuk gaya belajar yang
cenderung mengarah ke penglihatan, pendengaran, atau gerak tubuh. Jenis penelitian ini
termasuk penelitian deskriptif kualitatatif dengan studi kasus. Penelitian ini menggunakan
subjek semua siswa kelas VI SDN Pesantren Kecamatan Mijen tahun ajaran 2022/2023 yang
berjumlah 19 siswa. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
angket/kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VI memiliki gaya belajar
yang beragam. Terbukti bahwa gaya belajar siswa menunjukkan 47% visual, 31% auditori, dan
21% kinestetik. Perbedaan inilah yang menjadi tantangan guru untuk menerapkan strategi
pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk memfasilitasi siswa
agar terpenuhi kebutuhan belajarnya.
mengevaluasi capaian belajar siswa. penjelasan dan berimbas pula pada hasil
Pendidikan Indonesia saat ini mengarah belajar. meskipun berasa di tingkat kelas
pada perubahan positif sesuai dengan yang sama namun penguasaan siswa dalam
pemikiran Ki Hajar Dewantara, bahwa mengolah informasi pastilah berbeda, ada
pendidikan berorientasi pada empat yang lamban, menengah, dan ada pula yang
perspektif yakti tujuan jasmani, akal, rohani, cekatan. Belajar terjadi karena proses
dan sosial. Kedudukan pendidik menjadi pengalaman dan terjadi secara alamiah.
fasilitator dan motivator bagi siswa Menurut (Pane, 2017) metode perubahan
(Febriyanti, 2021). Pergantian kurikulum tingkah laku dari hubungan seseorang
saat ini menggunakan kurikulum merdeka, terhadap lingkungan itulah yang disebut
yang mengacu pada memanusiakan dengan belajar. Perubahan terjadi secara
manusia dan kebebasan dalam belajar. berkala, terarah, dan positif. (Mufidah, 2017)
Prinsip merdeka belajar menekankan mengemukakan bahwa aktivitas belajar
perlunya berkontribusi secara efektif untuk akan terus menerus timbul sehingga muncul
meningkatkan standar ekonomi bagi siswa perubahan keterampilan dan sikap dalam
agar mereka belajar secara optimal (Marisa, diri.
2021). (Suardi, 2018) mengungkapkan
Pergantian kurikulum saat ini tidak bahwa belajar untuk mencapai tujuan dan
serta merta dapat memaksimalkan dan meraih ilmu perlu bantuan dari pendidik.
meningkatkan kualitas belajar siswa. Proses meraih ilmu terjadi selama hidup dan
Penyebabnya kareba minim dalam membentuk sikap serta kepercayaan peserta
mengidentifikasi gaya belajar (learning style) didik kepada pendidik. Menurut Nasution
karena siswa ketika mneyerap penjelasan dalam (Herawati, 2018) menyebutkan ada
guru mempunyai gaya belajar yang tiga batasan definisi belajar, yaitu (a) sistem
berlainan. Guru selaku pendidik berperan urat dan saraf yang berganti dinamakan
dalam menciptakan suasana belajar yang dengan belajar. (b) pengetahuan yang
bahagia untuk siswa. Keunikan yang bertambah juga didefinisikan sebagai
dimiliki masing-masing siswa menuntut belajar. (c) peralihan tindakan dari
guru untuk mengajar dengan menyesuaikan pengalaman dan berbagai macam latihan
karakteristik siswa yang dihadapi. Guru disebut juga belajar. Berdasarkan pendapat
sebaiknya memberikan dampak positif di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
dengan merencanakan metode maupun membentuk karakter, sikap, perubahan
strategi pembelajaran yang tepat agar tingkah laku, dan mendapatkan pengalaman
memudahkan siswa menyerap materi selama hidup. Proses belajar pasti terjadi
sehingga pembelajaran lebih optimal. proses pembelajaran. Pembelajaran sebagai
Keunikan yang dimiliki siswa upaya untuk memudahkan dan
mempengaruhi hasil belajar dan gaya memfasilitasi proses belajar siswa. Dalam
belajarnya. Siswa menuntut ilmu bukan pembelajaran ada interaksi siswa, guru,
dengan gaya belajarnya maka mengganggu sumber belajar pada lingkungan belajar
proses pembelajaran dalam menerima (Hanafy, 2014). Dengan demikian, proses
Fakinatul Izzun Himmah, Nursiwi Nugraheni - Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi |
32
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 4 Nomor 1, Maret 2023; DOI 10.30595/jrpd.v4i1.16045
belajar dan pembelajaran akan hidup dan suatu fakta sehingga proses pembelajaran
efektif apabila komponen-komponen akan bermakna.
tersebut memadai. Kebiasaan siswa saat belajar
Proses belajar membutuhkan mempengaruhi gaya belajarnya. Gaya
membutuhkan bantuan panca indera belajar didefinisikan seperti cara belajar
manusia. Seseorang yang memiliki yang spesial bagi siswa. Kecakapan siswa
gangguan indera akan merasa kesulitan dalam mencerna informasi pasti
dalam belajar. Menurut (Thaib, 2013) mempunyai kategori yang berbeda. Kategori
penentuan syarat untuk belajar efektif tersebut seperti adanya siswa yang antusias
adalah menggunakan panca indera. Peran untuk menulis penjelasan guru, ada yang
penting dari panca indera untuk belajar merasa nyaman melalui mendengar apapun
yaitu indera penglihatan dan indera ucapan guru, dan ada pula siswa yang
pendengaran. Sistem panca indera manusia gemar menjalankan praktik serta
inilah yang berguna dalam menentukan mengaplikasikannya dengan kontan.
gaya belajar siswa. Perbedaan kategori saat pembelajaran akan
(Silitonga & Ina, 2020) membangun lingkungan belajar yang
mengungkapkan gaya belajar yakni usaha menarik dan tercapai karena unsur
menyerap, mengolah, mengingat maupun pembiasaan. Kategori atau cara belajar siswa
mengimplementasikan fakta. Menurut didefinisikan sebagai modalitas belajar atau
Ghufron dalam (Agusta Kurniati, 2019) gaya belajar siswa.
dalam gaya belajar menggambarkan Menurut (Widayanti, 2013) ada tiga
rumusan bagaimana seseorang belajar jenis learning style yang terdiri dari gaya
maupun upaya yang dibangun seseorang belajar dalam bentuk visual, auditori, dan
untuk berproses dalam menguasai informasi kinestetik. Guru dapat memfasilitasi siswa
yang sulit dan baru melalui persepsi yang sesuai gaya belajarnya maka akan tercapai
berbeda. Selain itu, Joko dalam (Wahyuni, prestasi belajar yang maksimal. Selaras
2017) menegaskan bahwa gaya belajar dengan pendapat Marno dan M. Indri dalam
(learning styles) merupakan proses (Fitriani, 2017) mengemukakan tiga macam
penjiwaan, tingkah laku, beserta keinginan tipe belajar: (1) cara belajar siswa dengan
seseorang untuk menelaah ilmu melalui memperhatikan dan menyaksikan secara
kebiasaan. (Bire AL, 2014) menyebutkan langsung disebut visual. (2) siswa yang
gaya belajar yang selaras dengan kebiasaan nyaman belajar dengan cara menggunakan
menjadi pokok kesuksesan belajarnya. Guru disebut auditori. (3) kecenderungan siswa
perlu memandu dan dan mengakomodasi dalam mengaplikasikan dengan cara
siswa untuk menandai gaya belajar sehingga mempraktikkan disebut kinestetik.
pembelajaran dapat tercapai dengan Sementara itu, (Gilakjani, 2012) memerinci
berhasil. Berdasarkan beberapa pendapat di gaya belajar menjadi tiga yaitu: visual,
atas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar auditorial, serta kinestetik. Siswa yang
yaitu kombinasi kegiatan belajar dengan disebut pembelajar visual bergantung
cara mengolah informasi dan mengingat padaisyarat non verbal dan fokus dalam
Fakinatul Izzun Himmah, Nursiwi Nugraheni - Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi |
33
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 4 Nomor 1, Maret 2023; DOI 10.30595/jrpd.v4i1.16045
gambar visual, sering membuat catatan dan kemari ketika menghafal, membaca dengan
menyukai duduk di bangku paling depan. dibantu penanda jari, tidak nyaman duduk
Pembelajar auditori menemukan dan diam berlama-lama, memiliki gaya
menafsirkan informasi melalui penulisan yang tidak rapi. Pembelajar
mendengarkan, lebih menyukai membaca melalui belajar dengan gaya kinestetik lebih
dengan suara lantang. Pembelajar kinestetik dominan menyukai gerakan dan sentuhan.
lebih menggemari interaksi dunia fisik dan Gaya belajar setiap anak tidak bisa
pendekatan langsung secara aktif. disamaratakan sehingga dalam proses
Karakteristik gaya belajar siswa pembelajaran seorang guru memerlukan
dikemukakan oleh Bobby De Porter dalam tindakan yang bervariasi dengan
(Magdalena, 2020) bahwa pembelajar menggunakan strategi pembelajaran
dengan gaya visual bersifat rapi sekaligus berdiferensiasi. Pembelajaran
terstruktur, menyukai bicara cepat, berdiferensiasi berarti guru tidak
keributan tidak menjadi halangan dalam memaksakan kehendaknya dan memahami
belajar, cenderung gemar membaca, menjadi minat siswa. Selaras dengan pendapat
pembaca yang teliti dan cepat, memahami Tomlinson dalam (Simanjuntak, 2020)
apa yang mau dibicarakan namun pemilihan bahwa penyesuaian instruksi dalam proses
kata tidak terlalu mahir, penglihatan asosiasi pembelajaran kepada siswa memiliki tujuan
mudah untuk diingat, kesulitan memahami agar potensi yang diberikan lebih maksimal.
perintah secara langsung, membutuhkan Sementara itu, (Morgan, 2014) berpendapat
pengulangan kata jika ada yang meminta pembelajaran berdiferensiasi merupakan
bantuan kepadanya, tidak ceroboh. Dengan kegiatan menggali bakat dan gaya belajar
demikian, pembelajar visual terdorong siswa. Berdasarkan riset yang dilakukan
menyerap ilmu dengan memandang secara oleh (Hamad, 2020) merumuskan bahwa
langsung. Sedangkan karakteristik penerapan differentiated learning untuk
pembelajar gaya auditorial dengan cara peningkatan ilmu pengetahuan serta
bekerja sering sekali bergumam, tidak keterampilan masing-masing siswa secara
menyukai keramaian, menangkap suara dan utuh perlu dilakukan pada setiap jenjang
menjadi pembaca dengan suara lantang, kelas.
mempunyai kemampuan bercerita namun Penelitian ini berpusat pada strategi
sukar dalam kegiatan menulis kalimat, pengajaran dengan pembelajaran
pandai mengenang apa yang di dengar dari berdiferensiasi supaya gaya belajar siswa
pendapat orang lain, menjabarkan suatu dapat terarah. Pembelajaran yang paling
masalah dengan menyampaikan secara tepat saat ini berpusat pada siswa. Erat
utuh. Maka dari itu, pembelajar melalui gaya kaitannya dengan pendapat (Wijayanti,
belajar auditori lebih nyaman dalam hal 2011) student centered memiliki pandangan
berbicara dan gemar wawancara. Sementara dengan berpusat pada pembelajar meliputi
itu, untuk pembelajar kinestetik bercirikan keturunan, pengalaman, perspektif, latar
enggan bicara dengan lantang, sukar dalam belakang, bakat, minat, kapasitas, dan
hal ingatan suatu tempat, bergerak kesana kebutuhan untuk berfokus dalam
Fakinatul Izzun Himmah, Nursiwi Nugraheni - Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi |
34
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 4 Nomor 1, Maret 2023; DOI 10.30595/jrpd.v4i1.16045
Fakinatul Izzun Himmah, Nursiwi Nugraheni - Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi |
35
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 4 Nomor 1, Maret 2023; DOI 10.30595/jrpd.v4i1.16045
Fakinatul Izzun Himmah, Nursiwi Nugraheni - Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi |
36
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 4 Nomor 1, Maret 2023; DOI 10.30595/jrpd.v4i1.16045
Fakinatul Izzun Himmah, Nursiwi Nugraheni - Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi |
37
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 4 Nomor 1, Maret 2023; DOI 10.30595/jrpd.v4i1.16045
Fitriani, C. (2017). Gaya Belajar Siswa Kelas Marisa, M. (2021). Inovasi Kurikulum
IIIB SDN Tukangan Yogyakarta. "Merdeka Belajar" di Era Society 5.0.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar , Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan
18-27. Humaniora , 66-78.
Gilakjani, A. (2012). Visual, Auditory, Morgan, H. (2014). Maximizing Student
Kinaesthetic Learning Styles and Success with Differentiated
Their Impacts on English Language Learning. The Clearing House: A
Teaching. Journal of Studies in Journal of Educational , 34-38.
Education , 104-113.
Mufidah, L. L. (2017). Memahami Gaya
Hamad, K. A. (2020). The Impact of Using Belajar untuk Meningkatkan Potensi
Effective Differentiation Strategies Anak. Martabat: Jurnal Perempuan dan
on Students' Learning: A case study Anak , 245-260.
of an Elementary School in Dubai.
Pane, A. (2017). Belajar dan Pembelajaran.
BSpace The British University in Dubai
FITRAH Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
(BUiD) Digital Repository .
Keislaman , 333-352.
Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar dan
Silitonga, E., & Ina. (2020). Gaya Belajar
Pembelajaran. Lentera Pendidikan , 66-
Siswa di Sekolah Dasar Negeri
79.
Cikokol 2 Tangerang. PENSA : Jurnal
Herawati. (2018). Memahami Proses Belajar Pendidikan dan Ilmu Sosial , 17-22.
Anak. Bunayya : Jurnal Pendidikan
Simanjuntak, S. d. (2020). Penerapan
Anak , 27-48.
Differentiated Instruction dalam
Herwina, W. (2021). Optimalisasi Meningkatkan Pemahaman Konsep
Kebutuhan Siswa dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 SD.
dengan Pembelajaran Scholaria: Jurnal Pendidikan dan
Berdiferensiasi. PERSPEKTIF Ilmu Kebudayaan , 134-141.
Pendidikan , 175-185.
Siyoto, & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi
Lailiyah, E. (2016). Pendekatan Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Differentiated Instrukction untuk Media Publishing.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran.
Kritis Matematis Siswa SMP. Nabla
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Dewantara: Jurnal Pendidikan
Matematika , 55-64. Sukardi. (2014). Metodologi Penelitian
Pendidikan. Yogyakarta: PT. Bumi
Magdalena, A. N. (2020). Identifikasi Gaya
Aksara.
Belajar Siswa (Visual, Auditorial,
Kinestetik). PENSA : Jurnal Thaib, E. N. (2013). Hubungan Antara
Pendidikan dan Ilmu Sosial , 1-8. Prestasi Belajar dengan Kecerdasan
Emosional. Jurnal Ilmiah DIDAKTITA
, 384-399.
Fakinatul Izzun Himmah, Nursiwi Nugraheni - Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi |
38
Jurnal Riset Pendidikan Dasar
Volume 4 Nomor 1, Maret 2023; DOI 10.30595/jrpd.v4i1.16045
Fakinatul Izzun Himmah, Nursiwi Nugraheni - Analisis Gaya Belajar Siswa untuk Pembelajaran Berdiferensiasi |
39