Anda di halaman 1dari 5

Ideguru : Jurnal Karya Ilmiah Guru

p-ISSN 2527-5712 ; e-ISSN 2722-2195 ; Vol.9, No.1, Januari 2024


Journal homepage : https://jurnal-dikpora.jogjaprov.go.id/
DOI : https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.828
Terakreditasi Kemendikbudristek Nomor: 79/E/KPT/2023 (Peringkat 3)

Tinjauan Pustaka – Naskah dikirim: 15/12/2023– Selesai revisi: 24/12/2023– Disetujui: 30/12/2023 – Diterbitkan: 01/01/2024

Pendekatan Berdeferensiasi Proses dalam Pembelajaran IPS Sekolah Dasar

Herawati Aisyah1, Nasution2, Utari Dewi3


Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia1, 2, 3
herawati.22005@mhs.unesa.ac.id1, nasution.@unesa.ac.id2, utaridewi@unesa.ac.id3

Abstrak: Pembelajaran termasuk kurikulum dan pendekatan yang dilaksanakan harus terus
disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Guru perlu mengetahui setiap anak punya karakteristik dan
gaya belajar masing-masing, sehingga guru dapat menentukan pendekatan yang tepat untuk proses
belajarnya. Pendekatan yang tepat dalam perspektif merdeka belajar saat ini adalah pendekatan
pembelajaran berdiferensiasi yang memungkinkan siswa mengambil peran secara lebih aktif dalam
proses pembelajaran dan keleluasaan menggunakan gaya belajarnya sendiri untuk mendapatkan
keterampilan dan pengetahuan. Pendekatan ini tepat jika diterapkan pada pembelajaran IPS,
pembelajaran IPS merupakan mata pelajaran berkaiatan antara manusia dan lingkungan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Melalui pendekatan pembelajaran yang
berdiferensiasi ini, siswa dapat memfokuskan potensi dan keterampilannya dan guru dapat
memfasilitasi pembelajaran siswa dengan menyesuaikan kebutuhan belajar pada siswa sehingga
memaksimalkan potensi dan keterampilannya.
Kata kunci: Pendekatan Berdiferensiasi; Sekolah Dasar; Pembelajaran IPS.

A Process Differentiation Approach In Elementary Social Science Learning

Abstract: Learning, including the curriculum and approaches implemented, must continue to be
adapted to student needs. Teachers need to know that each child has their own characteristics and
learning styles, so that teachers can determine the right approach for their learning process. The
appropriate approach in the independent learning perspective that is currently being implemented in
the national education system is a differentiated learning approach that allows students to take a
more active role in the learning process and the freedom to use their own learning styles to acquire
skills and knowledge. This approach is appropriate if applied to social studies learning, social studies
learning is a subject related to humans and the environment. The method used in this research is a
literature study obtained by searching for literature sources that are relevant to the research topic.
Through this differentiated learning, students can focus on their potential and skills and teachers can
facilitate students by adjusting students' learning needs so that students can maximize their potential
and skills.
Keywords: Differentiated Approach; Elementary School; Social Studies Learning.

1. Pendahuluan keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru


Kegiatan pembelajaran merupakan bagian hendaknya membimbing anak berdasarkan
yang sangat penting dalam upaya meningkatkan potensi, minat, bakat dan kemampuannya untuk
perkembangan pendidikan. Menurut Ki Hajar mencapai tujuannya. Namun kegiatan
Dewantara Pendidikan itu menuntun segala pembelajaran saat ini masih memperlakukan
kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka semua siswa secara setara tanpa
dapat mencapai keselamatan dan kebahagian mempertimbangkan keberagaman
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia kemampuannya (Iskandar, 2021). Selain itu,
maupun sebagai anggota masyarakat (Ngaisah, guru perlu mengetahui setiap anak itu memiliki
2023)., untuk mununtut kodrat murid-murid karakter masing-masing dan unik mereka
kita, pembelajaran termasuk kurikulum dan memiliki pengetahuan awal dan keterampilan
pendekatan yang kita selenggarakan juga harus yang dipengaruhi oleh lingkungannya masing-
terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. masing dan mereka juga mempunyai gaya belajar
Guru merupakan salah satu faktor utama dalam yang berbeda.

- 439 -
Hak Cipta ©2024 Marcelino B Prakasya,
Nathanael B Narayan, Akhmad Bagus Nuryanto
Lisensi: CC BY 4.0 internasional
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol.9, No.1, Januari 2024
p-ISSN 2527-5712 ; e-ISSN 2722-2195 DOI : https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.828

Gaya belajar merupakan cara individu 2. Metode Penelitian


dalam memahami sebuah informasi, menurut Penelitian ini menggunakan metode
beberapa ahli ada beberapa gaya belajar meliputi literatur review yang menjadi suatu proses
gaya belajar visual (melalui gambar), auditori ilmiah yang akan menghasilkan hasil berupa
(mendengarkan dan kinestetik (melalui gerak laporan untuk melakukan penelitian (Cahyono et
fisik), sebelum menentukan pendekatan yang al., 2019).
tepat guru perlu melaksanakan assessment Data ini bisa diperoleh dari pencarian
diagnostik gaya belajar. melalui Google Scholar, PubMed, Scopus,
Pendekatan yang tepat dari sudut pandang Elsevier, dan lainnya. Cara mengumpulkan data
kemandirian belajar yang saat ini diterapkan yang pertama adalah dengan memasukkan kata
dalam sistem pendidikan nasional adalah metode kunci untuk mencari artikel yang akan diulas.
pembelajaran berdiferensiasi. (Devi Kurnia; Fitra, Tinjauan pustaka adalah kajian ilmiah yang
2022). Pembelajaran berdiferensiasi merupakan terfokus pada suatu topik. (Yuniati & Sidiq,
filosofi pengajaran yang efektif karena 2020).
menyediakan berbagai cara untuk
mengkomunikasikan pengetahuan baru kepada 3. Hasil dan Pembahasan
siswa dalam komunitas kelas yang beragam Ada berbagai pendekatan pengajaran yang
(Suwartiningsih, 2021). bisa diterapkan guru dalam pengajaran di kelas.
Penerapan pendekatan berdiferensiasi di Salah satunya yang bisa digunakanan yaitu
sekolah dasar merupakan topik penelitian yang pendekatan pembelajaran berdiferensiasi (Kamal
menarik. Penelitian yang dilakukan untuk 2021). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengetahui manfaat dan tantangan penerapan “diferensiasi” memiliki arti membedakan.
pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar. Perbedaan juga dapat diartikan pembedaan,
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat keberagaman dan keberagaman. Pembelajaran
berjalan optimal apabila guru dapat menjadi terdiferensiasi adalah bagaimana guru
fasilitator yang baik. Penerapan pembelajaran memenuhi kebutuhan atau harapan siswa
berdiferensiasi diharapkan membawa manfaat dengan kegiatan pembelajaran yang beragam.
dan meningkatkan hasil belajar serta motivasi Pembelajaran yang berdiferensiasi mampu
siswa khususnya dalam mata pelajaran IPS, mata menampilkan kelebihan siswa dalam bidangnya
pelajaran IPS berurusan dengan hubungan antara dan memperlihatkan perlunya minat, gaya
manusia dan lingkungan. Peserta didik tumbuh belajar, dan jam pelajaran yang berbeda
sebagai anggota masyarakat dan menghadapi (Wahyuningsari dkk. 2022).
berbagai permasalahan yang ada di Melalui pendekatan berdiferensiasi,
lingkungannya. IPS di sekolah dasar kebutuhan belajar setiap siswa dapat dipenuhi
mengintegrasikan berbagai konsep akademik: berdasarkan minat atau kebutuhan belajarnya.
ilmu sosial, humaniora, sains, dan berbagai Pembelajaran berdiferensiasi juga dapat
masalah sosial dalam kehidupan. Bahan ajar IPS membantu siswa memahami materi ajar serta
tingkat SD bersifat nondisiplin dan menitik menguasai keterampilan sesuai dengan
beratkan pada aspek pedagogis dan psikologis kompetensi yang diharapkan. Kenyataannya,
serta ciri-ciri kemampuan berpikir umum siswa, guru tidak mengajar kelas dengan cara yang
Menurut Siska (2016) tujuan pembelajaran IPS di berbeda untuk setiap siswa. Namun, setiap orang
sekolah dasar yaitu untuk mempelajari diri memahami dengan jelas bahwa setiap siswa
sendiri dan lingkungannya (ciri sosial, budaya, berhak untuk mengeksplorasi bakat dan
dan fisik). Oleh sebab itu, IPS sangat penting potensinya secara maksimal. Guru memfasilitasi
karena bertujuan meningkatkan perkembangan dan memberikan pembelajaran yang
berpikir anak-anak di bidang sosial sehingga memungkinkan siswa memahami dan
mereka dapat berkembang dimanapun. mengembangkan potensi dirinya. Pembelajaran
Akan tetapi melaksanakan pembelajaran yang terdiferensiasi dapat membantu guru
berdiferensiasi perlu rancangan yang sesuai, memahami keragaman karakteristik belajar
meliputi pemahaman karakteristik siswa, siswa. Terdapat 4 aspek utama dalam
pemanfaatan teknologi, dan perencanaan pembelajaran diferensiasi, yaitu diferensiasi
pembelajaran untuk mencapai apa yang konten, diferensiasi proses, diferensiasi produk,
diharapkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diferensiasi lingkungan, 1) diferensiasi konten:
memberikan pemahaman yang lebih baik Konten itu sendiri merupakan materi
mengenai penerapan pembelajaran diferensiasi pembelajaran sebenarnya dimana siswa
pada pembelajaran IPS di sekolah dasar dan mempunyai tingkat pemahaman terhadap suatu
menjadi referensi bagi para pendidik. mata pelajaran yang berbeda-beda, beberapa

- 440 -
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol.9, No.1, Januari 2024
p-ISSN 2527-5712 ; e-ISSN 2722-2195 DOI : https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.828

siswa mungkin. 2) diferensiasi proses: proses yang berbeda: mata pelajaran sosial, humaniora,
menjelaskan cara guru dalam memberikan ilmu pengetahuan dan juga berbagai masalah
pengetahuan yang tepat kepada setiap siswa sosial kehidupan. Siska (2016) menjelaskan
dalam proses pembelajaran. 3) diferensiasi tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar yaitu
produk: ini menyangkut metode yang digunakan untuk mempelajari diri sendiri dan
guru untuk tau penguasaan setiap siswa terhadap lingkungannya (karakteristik sosial, budaya, dan
mata pelajaran atau bahan ajar. 4) deferensiasi fisik) serta memberikan tekanan pada diri
lingkungan: Secara umum lingkungan belajar sendiri. Oleh sebab itu Ilmu Pengetahuan Sosial
bagi siswa ada dua, yaitu lingkungan belajar yang (IPS) penting karena bertujuan untuk
dapat meningkatkan kemampuan belajarnya dan meningkatkan perkembangan pemikiran anak
lingkungan belajar yang dapat merugikan dalam bidang sosial agar dapat berkembang
belajarnya. dimanapun. Cakupan penerapan IPS sangat luas,
Menurut Faiz (2022), tujuan pembelajaran karena menurut (Rismayani et al., 2020), IPS
berdiferensiasi antara lain 1) Memberikan berkaitan dengan kenyataan, memuat fakta,
dukungan kepada setiap siswa untuk mencapai generalisasi, dan konsep yang terkandung di
apa yang diharapkan 2) Memotivasi belajar siswa dalamnya. Guru harus memahami hakikat dan
sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang ciri-ciri ilmu sosial, termasuk generalisasi,
lebih baik 3) Menciptakan keselarasan dalam konsep, fakta, dan prinsip ilmu sosial. Setuju
pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik dalam bahwa guru tidak hanya perlu mengetahui
proses pembelajaran 4) Mendorong siswa teorinya saja tetapi juga perlu memahami
menjadi pembelajar mandiri dan menghargai hakikat, ciri-ciri dan mata pelajaran IPS.
keberagaman 5) Meningkatkan motivasi guru Keterbatasan siswa dalam memahami materi
sehingga memiliki keinginan untuk pembelajaran IPS disebabkan karena ketidak
meningkatkan keterampilan mengajarnya. Selain mampuannya memahami konsep-konsep abstrak.
itu, dalam pembelajaran diferensiasi ada Secara konseptual, pembelajaran
beberapa pedoman atau prinsip yang perlu berdiferensiasi ini mengacu pada (Tomlinson &
dipahami sebagai wujud dari model Moon, 2013) yang mengartikan pembelajaran
pembelajaran diferensiasi itu sendiri. serupa berdiferensiasi merupakan proses pembelajaran
dengan prinsip pembelajaran diferensiasi yang membuat siswa belajar suatu topik
Tomlison (Gusteti & Neviyarni, 2022):1) berdasarkan kemampuan, minat, dan kebutuhan
Lingkungan belajar yang nyaman 2) Program pribadinya. agar siswa tidak patah semangat
yang berkualitas menjadi norma untuk mencapai dalam proses pembelajaran (Breaux & Magee,
tujuan pembelajaran 3) Penilaian yang 2010); (Fox dan Hoffman, 2011); (Tomlinson,
berkesinambungan 4) Pengajaran yang responsif 2017). Dalam literatur akademis dikatakan
dan 5). Kepemimpinan dan kebiasaan kelas. pembelajaran berdiferensiasi mencakup tiga
Pendekatan berdiferensiasi yang aspek yang dapat dibedakan oleh guru agar siswa
memerhatikan karakterisik unik gaya belajar memahami mata pelajaran yang dipelajarinya,
peserta didik secara individu merupakan salah yaitu aspek isi merupakan hal yang diajarkan,
satu aspek yang harus diperhatikan oleh guru aspek proses merupakan aktivitas bermakna yang
sebagai fasilitator di dalam kelas. Peserta didik dilaksanakan siswa di dalam kelas, dan aspek
yang memiliki gaya belajar visual cenderung produk merupakan kegiatan mencipta.
menggunakan gambar, diagram, grafik untuk Pembelajaran berdiferensiasi mengajarkan
memahami informasi, peserta didik yang guru memahami bukan hanya satu cara, metode
memiliki gaya belajar auditori cenderung atau strategi yang dapat digunakan dalam
memahami materi melalui pendengaran mempelajari materi pelajaran. Guru hendaknya
sedangkan peserta didik dengan gaya belajar mengatur materi pembelajaran, kegiatan serta
kinestetik cenderung lebih suka belajar dengan melakukan evaluasi pada akhir semester sesuai
bergerak atau melakukan tidakan fisik. kesiapan siswa dalam pemahaman materi dan
Pendidikan mencakup sejumlah mata minat. (Kemendikbud Ristek, 2021).
pelajaran, termasuk Pendidikan Ilmu Strategi yang tepat untuk menyampaikan
Pengetahuan Sosial (IPS) yang berupaya materi sesuai dengan peserta didik yang memiliki
memahami hubungan antara manusia dan gaya belajar visual, guru bisa memfasilitasi
lingkungan. Siswa tumbuh menjadi anggota dengan menggunakan papan tulis interaktif
masyarakat dan harus menghadapi berbagai dengan gambar, digram atau grafik yang
permasalahan yang ada di lingkungannya. Mata membantu visualisasi konsep, selain itu guru bisa
pelajaran Pendidikan Sosial (IPS) di sekolah menggunakan metode mind mapping, siswa
dasar mengintegrasikan banyak konsep akademik diminta membuat peta konsep dengan warna

- 441 -
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol.9, No.1, Januari 2024
p-ISSN 2527-5712 ; e-ISSN 2722-2195 DOI : https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.828

gambar yang membantu visualisasi informasi penelitian ini peneliti menemukan bahwa guru
contoh pada materi kerajaan, demokrasi, masih kebingungan dalam memahami konsep
mengenal pahlawan, letak geofrafis. diferensiasi proses. Guru bingung membedakan
Strategi yang tepat untuk menyampaikan materi terbuka kepada siswa yang berbeda.
materi sesuai dengan peserta didik yang memiliki Kesalah pahaman guru terhadap konsep
gaya belajar auditori, guru bisa memfasilitasi diferensiasi membuat mereka tidak mampu
dengan diskusi dan presentasi siswa bisa menerapkannya secara maksimal.
melakukan pembelajaran melalui percakapan Dari uraian di atas terlihat adanya
dengan pendengaran aktif, contoh pada materi perbedaan hasil terkait pendekatan pembelajaran
pemilu, ASEAN. berdeferensiasi dalam pembelajaran mata
Sedangkan strategi yang tepat untuk pelajaran IPS di tingkat SD. Perbedaan tersebut
menyampaikan materi sesuai dengan peserta merupakan suatu hal yang wajar, karena
didik yang memiliki gaya belajar kinestetik, guru dijelaskan bahwa terdapat kelebihan dan
bisa memfasilitasi dengan bermain peran , kekurangan dalam penerapannya. Namun
praktik langsung studi lapangan atau kunjungan mayoritas berpendapat bahwa pendekatan
ke tempat yang memberikan pengalaman berdeferensiasi ini membantu siswa mencapai
langsung yang relevan dengan materi tujuan pembelajaran mereka dan
pembelajaran contoh pada materi proklamasi. mengembangkan keterampilan berdasarkan
Merujuk pada banyak sumber dan hasil bakat dan minat mereka.
penelitian, terlihat bahwa penerapan
pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar 4. Simpulan dan Saran
membantu meningkatkan hasil belajar siswa Pendekatan diferensiasi tidak membebani
karena guru memperhitungkan perbedaan antar setiap anak untuk mampu dalam segala selain itu
siswa dalam hal kemampuan, minat, dan
dapat memberikan ruang yang cukup dalam
kemampuan. kesukaan dan gaya belajar.
Meskipun banyak manfaat yang diperoleh dari proses pembelajaran. Pendekatan ini
penerapan pembelajaran berdiferensiasi, namun dilaksanakan untuk mencapai hasil belajar yang
terdapat juga beberapa kendala yang perlu optimal. Dengan pendekatan berdeferensiasi saat
diatasi. Kendala yang dihadapi dalam hal ini pembelajaran dikelas anak mampu menghargai
adalah kurangnya pengetahuan dan perbedaan yang dimiliki, mereka berperan aktif
keterampilan guru untuk berinovasi dalam dalam proses belajarnya, guru mampu
penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
mengetahui serta mengatasi perbedaan gaya
Menurut (Marzoan, 2023), penerapan
pendekatan pembelajaran berdiferensiasi mampu belajar, keinginan dan kemampuan setiap siswa,
meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan sehingga dapat belajar pada tingkat dan
mutu pembelajaran, dan meningkatkan kebutuhan yang sesuai. Selain itu, pendekatan
kelancaran pendidikan. Pendekatan berdeferensiasi dapat membantu siswa
pembelajaran yang dibedakan dapat membantu mendapatkan pengalaman belajar menarik yang
guru merancang inovasi sehingga siswa mampu relevan dengan konteks mereka sendiri. Oleh
mengembangkan kemampuan, minat mereka.
karena itu, pendekatan ini cocok untuk IPS tetapi
Menurut (Sulistyosari dkk, 2022). menunjukkan
Hasil pendekatan berdeferensiasi memberikan juga dapat digunakan dalam konteks
dampak baik bagi guru dan siswa, siswa menjadi pembelajaran lain.
lebih tertarik dengan pembelajaran, Pelaksanaan
pendekatan pembelajaran berdiferensiasi yang Daftar Pustaka
dilakukan menggunakan tiga tahapan: 1) Breaux, E., & Magee, M. 2010. “How the Best
membedakan isi yang diharapkan dipahami Teacher Differentiate Instruction.” Eye on
siswa, 2) membedakan proses dimana guru Education.
memberikan materi pembelajaran sesuai dengan
kemampuan dan tingkat ketertarikan siswa. dan Cahyono, E. A., Sutomo, & Harsono, A. 2019.
3) diferensiasi produk guru memberikan “Literatur Review: Panduan Penulisan Dan
keleluasaan kepada siswa untuk menulis sesuai Penyusunan.” Jurnal Keperawatan.
topik yang telah ditentukan.
Oleh sebab itu pendekatan pembelajaran Faiz, A., Pratama, A., & Kurniawaty, I. 2022.
berdeferensiasi menyenangkan dan “Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam
memungkinkan siswa leluasa mengekspresikan Program Guru Penggerak Pada Modul 2.”
potensinya sesuai minatnya. Namun pada Jurnal Basicedu 6(2), 2846.

- 442 -
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol.9, No.1, Januari 2024
p-ISSN 2527-5712 ; e-ISSN 2722-2195 DOI : https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i1.828

Fitra, Devi Kurnia. 2022. “Pembelajaran Garudhawaca.


Berdiferensiasi Dalam Perspektif
Progresivisme Pada Mata Pelajaran IPA.” Sulistyosari, Y., Karwur, H. M., & Sultan, H. 2022.
Jurnal Filsafat Indonesia 5(3), 250-. “Penerapan Pembelajaran IPS
Berdiferensiasi Pada Kurikulum Merdeka
Fox, J., & Hoffman, W. 2011. “The Differentiated Belajar.” Jurnal Harmony 7 (2).
Instruction Book of Lists.”
Suwartiningsih, S. 2021. “Penerapan
Gusteti, M. U., & Neviyarni, N. 2023. Pembelajaran Berdiferensiasi Untuk
“Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Matematika Di Kurikulum Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Tanah
Merdeka.” Jurnal Lebesgue: Jurnal Ilmiah Dan Keberlangsungan Kehidupan Di Kelas
Pendidikan Matematika, Matematika dan IXb Semester Genap SMPN 4 Monta Tahun
Statistika 3(3), 636-. Pelajaran 2020/2021.” Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Indonesia 1(2).
Iskandar, Dedi. 2021. “Peningkatan Hasil Belajar https://doi.org/https://doi.org/10.53299/j
Siswa Pada Materi Report Text Melalui ppi.v1i2.39%0A%0A.
Pembelajaran Berdiferensiasi Di Kelas IX . A
SMP Negeri 1 Sape.” Tomlinson, C. A., & Moon, T. R. 2013. “Sessment
and Student Success in a Differentiated
Kamal, Syamsir. 2021. “Implementasi Classroom.” VA: ASCD.
Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Upaya
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Tomlinson, C. A. 2017. “How to Differentiate
Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA Instruction in Academically Diverse
Negeri 8 Barabai.” JULAK : Jurnal Classrooms.” VA: ASCD.
Pembelajara dan Pendidik 1(1): 89–1.
Wahyuningsari, D., Mujiwati, Y., Hilmiyah, L.,
Kemendikbud Ristek. 2011. “Naskah Akademik Kusumawardani, F., & Sari, I. P. 2022.
Prinsip Pengembangan Pembelajaran “Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam
Berdiferensiasi (Differentiated Instruction) Rangka Mewujudkan Merdeka Belajar.”
Pada Kurikulum Fleksibel Sebagai Wujud Jurnal Jendela Pendidikan 2(04), 529.
Merdeka Belajar.”
Yuniati, T., & Sidiq, M. F. 2020. “Literature
Ngaisah, N. C., & Aulia, R. 2013. “Perkembangan Review: Legalisasi Dokumen Elektronik
Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Menggunakan Tanda Tangan Digital
Kurikulum Merdeka Pada Pendidikan Anak Sebagai Alternatif Pengesahan Dokumen Di
Usia Dini.” Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak Masa Pandemi.” Jurnal RESTI (Rekayasa
9(1), 1–25. Sistem Dan Teknologi Informasi) 4 (6).
https://doi.org/10.29207/resti.v4i6.2502.
Siska, Y. 2016. “Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI.”

- 443 -

Anda mungkin juga menyukai