Refleksi Keragaman Siswa Dan Pemenuhan Target Kurikulum pada Siswa Kelas IX-D
SMP Negeri 1 Malang
Ikrima Nida Kencana Wati
PPG Prajabatan Universitas Negeri Malang, Kelas IPS-002
ikrimand@gmail.com
Abstrak
Penting bagi seorang pendidik untuk mengetahui bagaimana keragaman peserta didik di dalam kelas guna menentukan
tujuan pembelajaran dan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi pada proses pembelajaran. Dalam artikel
refleksi kali ini penulis akan membahas mengenai keberagaman peserta didik di SMPN 1 Malang dengan sample penelitian
pada kelas IX-D. Apakah para pendidik di SMPN 1 Malang sudah mengenali dan memetakan keberagaman peserta didik
dalam kelas IX-D dan bagaimana pendidik menerapkan pebelajaran berdiferensiasi dalam pembelejaran untuk mencapai
target kurikulum dalam kelas IX-D. Dari keberagaman fisik yang dimiliki peserta didik di kelas IX-D terdapat 16 peserta
didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan. Ditinjau dari keberagaman sensorik, mayoritas peserta didik di kelas IX-D
tidak memiliki hambatan dalam kemapuan sensorik dilihat dari hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS, peserta didik
di kelas IX-D juga memiliki hasil belajar yang cukup memuaskan. Berdasarkan keberagaman peserta didik di kelas IX-D,
guru sudah mencoba melakukan pemetaan berdasarkan kesiapan belajar, gaya belajar, dan minat peserta didik dan
kemudian di tuangkan kedalam strategi pembelajaran berdiferensiasi beruba diferensiasi konten, proses dan produk dalam
mata pelajaran IPS. Hasil dari pemenuhan target kurikulum dinjukkan bahwa pemenuhan target kurikulum di SMPN 1
Malang pada peserta didik kelas IX-D dalam mata pelajaran IPS diketahui bahwa peserta didik mampu memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural serta peserta didik mampu mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan yang mereka miliki.
Kata Kunci: Kegaraman, Pembelajaran Diferensiasi, Target Kurikulum
ekonomi. Misalnya, ada peserta didik dari keluarga ahli biologi, aktivis pencinta alam maupun
kaya, sedang, dan ada pula peserta didik yang lingkungan.
berasal dari keluarga tak mampu. Ada peserta Dari hasil pbservasi yang dilakukan selama proses PPL
didik yang tinggal di pedesaan ada pula yang di SMPN 1 Malang di kelas IX-D menghasilkan temuan
tinggal di perkotaan, ada yang tinggal di berbagai eragaman peserta didik. Dari keberagaman fisik
perumahan ada pula yang tinggal di yang dimiliki peserta didik di kelas IX-D terdapat 16
perkampungan. peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan.
4) Keberagaman Jenis Lainnya Ditinjau dari keberagaman sensorik, mayoritas peserta
Keberagaman jenis lainnya ini menyangkut didik di kelas IX-D tidak memiliki hambatan dalam
dengan adanya hambatan perilaku dan emosi, kemapuan sensorik, hanya terdapat satu siswa yang
kesulitan belajar spesifik, autis, dan sebagainya. memiliki hambatan penglihatan namun dapat diatasi
Selain keempat bentuk keberagaman peserta didik dengan bantuan fisik berupa kacamata. Ditinjau dari
tersebut di atas, terdapat pula keberagaman kemampuan keeragaman sosial ekonomi dan demografis, peserta didik
yang ada di dalam diri peserta didik. Keberagaman dari kelas IX-D sangat beragam karena mereka berasal
kemampuan itu terdiri atas 10 jenis yaitu kemampuan dari bermacam-macam latar belakang keluarga. Meskipun
sensoris, kemampuan kinestetik, kemampuan matematis, semua peserta didik tinggal di daerah kota malang, namun
kemampuan berbahasa, kemampuan musical, kemampuan diantara mereka ada yang tinggal di kompleks perumahan
religious, kemampuan memahami alam, kemampuan dan perkampungan. Dilihat dari pekerjaan orang tua dari
menguasai diri, kemampuan spasial, kemampuan peserta didik kelas IX-D juga sangat beragam, mulai dari
bekerjasama dengan orang lain. Kesepuluh keberagaman pekerjaan sebagai PNS hingga penjual di pasar. Oleh
kemampuan peserta didik tersebut sejalan dengan Mulitiple karena itu, dapat diketahui bahwasanya peserta didik di
Intelegencies yang dikemukakan oleh Howard Gardner, kelas IX-D memiliki keberagaman sosial ekonomi yang
bahwa setiap peserta didik memiliki satu atau lebih jenis bermacam-macam. Selanjutnya, ditinjau dari sepuluh
kecerdasannya, tanpa melihat mana yang lebih menonjol. keberagaman oleh Howard Gardner peserta didik di kelas
Howard Gardner mengemukakan 8 jenis kecerdasan IX-D memiliki multiple intelegencies yang mumpuni,
manusia, yakni; dibuktikan dengan hasil observasi selama proses
1) Kemampuan menggunakan nalar dan hubungan pembelajaran tidak terlihat pesrta didik yang mengalami
logis suatu peristiwa, menguasai penggunaan hambatan belajar, selain itu dilihat dari hasil belajar siswa
angka dan sebab akibat dengan baik yang disebut dalam mata pelajaran IPS, peserta didik di kelas IX-D juga
kecerdasan Logis Matematis. memiliki hasil belajar yang cukup memuaskan.
2) Kemampuan menggunakan kata baik secara verbal B. Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi
maupun tulisan, seperti yang dimiliki oleh orator Anak-anak yang memiliki usia yang sama dan datang
dan penulis. Kemampuan ini disebut kecerdasan ke sekolah bersama-sama, belum tentu memiliki kesamaan
bahasa. ukuran badan, hobi, kepribadian, kesukaan atau
3) Peserta didik yang memiliki kecerdasan musikal ketidaksukaan yang sama. Kemampuan merekapun juga
adalah anak yang memiliki kepekaan yang tinggi beragam, mungkin ada yang sudah paham banyak hal
terhadap irama, melodi ataupun warna suara. tetapi ada juga yang belum memahami apapun. Mereka
Mereka berbakat menjadi penyanyi atau komposer. memiliki suatu hal yang berbeda, karena anak-anak ini
4) Kecerdasan spasial visual merupakan kemampuan adalah manusia yang mempunyai banyak hal yang berbeda
yang dimiliki peserta didik dalam dalam dirinya. Mereka terlahir dari latarbelakang, budaya
metransformasikan warna, garis, bentuk, dan ruang dan kebiasaan yang berbeda-beda pula sehingga akan
serta hubungan yang terjadi di dalamnya. sangat berpengaruh terhadap semua hal pada diri anak
5) Peserta didik yang memiliki kemampuan fisik tersebut.
seperti berolahraga dengan baik atau mampu Kelas yang ditandai dengan keanekaragaman kultur
melenturkan tubuhnya bagai penari merupakan dan bahasa, menuntut beragam strategi untuk
kecerdasan kinestetik. mendiferensiasikan pengajaran agar kebutuhan siswa yang
6) Kemampuan menangkap ekspresi wajah, suara, beragam dan banyak tersebut akan terpenuhi. Dalam kelas
gerak tubuh seperti yang biasa dimiliki oleh yang didiferensiasikan, guru akan memulai mengajar
psikolog maupun pekerja sosial dikategorikan berdasarkan kebutuhan, kesiapan (di mana posisi siswa),
sebagai kecerdasan interpersonal. minat dan kemudian menggunakan banyak model
7) Sebaliknya, kemampuan untuk memahami diri mengajar dan penataan instruksional untuk memastikan
sendiri seperti yang dimiliki spiritualis, penulis bahwa siswa meraih prestasinya. (Arends, 2008:123)
maupun psikologi, oleh Gardner dikategorikan Dalam buku Inklusif School in Action, kurikulum
sebagai kecerdasan intrapersoal. yang digunakan dalam sekolah inklusi adalah dengan
8) Dan, yang terakhir adalah kecerdasan naturalis. memodifikasi kurikulum, di mana kurikulum itu didesain
Suatu kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan siswa yang berisi berupa
yang mampu mengenali benda-benda fisik yang pelajaran dan keterampilan sesuai dengan tingkat
ada di alam. Kemampuan ini bisanya dimiliki oleh kemampuan anak dengan memberikan materi-materi
4
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Hal dalam bidang-bidang tertentu
tersebut bisa juga dengan mengubah isi dari kurikulum dan b. Semua siswa memiliki bidang yang butuh untuk
strategi pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa dikuatkan
atau disebut sebagai Differentiated of instruction dan juga c. Setiap otak siswa adalah unik seperti suatu sidik jari
menggunakan metode student-center (metode pengajaran (fingerprint)
berpusat pada anak dan sesuai dengan kebutuhan anak) d. Tidak ada kata terlambat untuk belajar
(McLeskey dan Waldron, 2000:150). e. Ketika memulai suatu topik yang baru, siswa
Dalam penjelasan Tomlinson (2001:1), pada membawa dasar pengetahuan mereka sebelumnya
pembelajaran diferensiasi berarti mencampurkan semua dan pengalaman dalam belajar
perbedaan untuk mendapatkan suatu informasi, membuat f. Emosi, perasaan, dan sikap berpengaruh pada
ide dan mengekspresikan apa yang mereka pelajari. belajar
Dengan kata lain bahwa pembelajaran diferensiasi adalah g. Semua siswa dapat belajar
menciptakan suatu kelas yang beragam dengan h. Siswa-siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda
memberikan kesempatan dalam meraih konten, pada waktu yang berbedabeda pula.
memproses suatu ide dan meningkatkan hasil setiap murid, Untuk lebih memahami apa itu pembelajaran
sehingga murid-murid akan bisa lebih belajar dengan diferensiasi dan yang membedakan dengan pendekatan
efektif. lain, akan dibahas satu persatu berkenaan dengan hal
“In its simple form, differentiated instruction means tersebut.
that you are consistently and proactively creating different 1. Pembelajaran diferensiasi bukanlah
pathway to help all your student to be succesfull”. Dari pembelajaran individual
pernyataan tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam Seperti halnya yang terjadi pada perkembangan
pembelajaran diferensiasi seorang guru harus konsisten pendidikan pada tahun 70an, bahwa jika ada murid yang
dan proaktif dalam mencari jalan untuk membantu murid- memiliki tingkat perbedaan kemampuan dalam kelas,
muridnya belajar sehingga akan mencapai kesuksesan maka dalam belajar sesuai dengan kemampuannya, anak
dalam mencapai atau meraih proses pembelajaran di kelas. tersebut akan ditarik dari kelas dia berada dan akan
Sebagai contoh, apabila guru memberikan tugas membaca diberikan pembelajaran individual sesuai dengan
kepada murid-muridnya, guru harus mengetahui tingkat kemampuannya yang berada di ruangan lain atau terpisah
level kemampuan membaca muridnya sehingga dari kelasnya tersebut. Berbeda dengan pembelajaran
memberikan tugas membaca sesuai dengan tingkat level diferensiasi, bahwa anak-anak yang memiliki perbedaan
membaca murid tersebut dan juga bisa mengaitkannya kemampuan tersebut, akan diberikan kesempatan untuk
dengan ketertarikan dari murid tersebut. Sehingga belajar, tidak dipisahkan oleh karena level kemampuannya
pembelajaran diferensiasi tidak menambah beban murid- tetapi berfokus pada makna belajar itu sendiri dan juga
murid dalam belajar tetapi justru menciptakan suasana kekuatan dari setiap siswa miliki. Model pembelajaran
belajar yang menyenangkan dan merangsang anak untuk dalam mengajar, terkadang guru akan mengajar pada
terus belajar sehingga akan membantu anak dalam “whole class” atau kelompok besar, terkadang kelompok
mencapai kesuksesan dalam belajar. (Hollas, 2005:3) kecil dan terkadang secara individual dalam satu kelas.
Adapun dalam referensi lain yang dimaksud dengan Variasi yang dilakukan ini sangat penting dalam
Differentiated of instruction adalah modifikasi kurikulum meningkatkan pemahaman murid dan ketrampilan juga
di mana semua anak bisa belajar dalam satu kelas dengan membangun rasa kebersamaan dalam kelompok.
tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Pendekatan ini 2. Pembelajaran diferensiasi bukanlah
dilakukan dalam proses belajar-mengajar di dalam kelas pembelajaran yang semrawut atau kacau
dengan berbagai kemampuan anak yang berbeda dalam Banyak guru yang mengalami ketakutan akan
kelas tersebut. Maksud dari differentiated itu sendiri terulangnya kejadian di awal tahun ajaran baru yang
adalah setiap anak mempunyai standar kurikulum yang kurang bisa mengatasi perilaku muridmuridnya di kelas.
berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhannya. Hal ini Hal ini seharusnya tidak terjadi apabila guru melakukan
dimaksudkan bahwa guru harus memodifikasi isi, managemen kelas yang baik. Seorang guru yang
proses/cara berpikir (the thinking process) dan produk menerapkan menerapkan pembelajaran diferensiasi, akan
yang harus dikerjakan sebagai evaluasi, berdasarkan ahli dalam memeimpin kelas dan dengan cepat
karakteristik anak, tingkat kesiapan anak, interest atau menanggulangi masalah ini. Dibandingkan dengan guru
kesukaan anak, kecerdasan majemuk (mulltiple yang menggunakan pendekatan satu center (guru menjadi
intelegences), pemberian instruksi dan pembelajaran atau pusat pembelajaran), pada guru yang menerapkan
materi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pembelajaran diferensiasi akan mengatur dan memonitor
kemampuan anak, memperdalam pemahaman, dan kelas dengan menggunakan beberapa aktivitas bersama-
melibatkan kerja kelompok. (Hollas, 2005:2). Menurut sama. Guru juga akan membantu anak dalam
Gregory dan Chapman (2007:2) mengungkapkan hal-hal mengembangkan peraturan untuk mengontrol perilaku,
yang mendukung pandangan atau filosofi mengenai memberi dan mememonitor secara langsung aktivitas serta
pembelajaran diferensiasi adalah sebagai berikut. memberikan tahapantahapan pembelajaran yang
a. Semua siswa pada dasarnya memiliki kekuatan berhubungan dengan pengalaman belajar anak.
5
Pembelajaran diferensiasi di kelas akan memberikan pengetahuan baru. Kesiapan murid akan erat hubungannya
keefektifitasan tujuan pembelajaran murid dan bukan kelas dengan tingkat perkembangan pemehaman dan prestasi
tanpa perencanaan atau ketidakdisiplinan. murid di kelas (achievement).
3. Pada Pembelajaran diferensiasi kelompok tidak b) Ketertarikan (interest)
homogen tetapi bersifat fleksibel (Flexible Ketertarikan merupakan faktor terbesar dari dalam
Grouping) diri seseorang dalam memotivasi untuk belajar. Guru yang
Pada kelas yang menerapkan pembelajaran bijak akan menghubungkan konten yang dipelajari dengan
diferensiasi, kelompok yang dibentuk akan bersifat ketertarikan (interest) dari murid-muridnya. Hal ini akan
fleksibel, di mana murid yang memiliki kekuatan dalam mempertahankan level perhatian siswa dalam belajar.
bidang tertentu akan bergabung dengan teman yang lain Ketertarikan dari murid ini berhubungan dengan semua hal
dan bekerjasama dengan teman-temannya. Murid yang yang murid suka atau tidak suka dan mengenai hobinya.
kuat dalam hal tertentu belum tentu memiliki kekuatan c) Learning profile (Profil belajar)
yang sama dalam bidang lain. Misalnya, mungkin murid Gaya belajar merupakan cara/jalan bagaimana murid
tersebut akan memiliki kekuatan dalam memahami suatu tersebut bisa belajar dengan baik. Beberapa murid
bacaan, belum tentu dalam memulis, ia akan bisa menulis mungkin akan lebih bagus belajar dengan cara diskusi
dengan ejaan yang benar atau menuliskan kalimat dengan dengan teman sebayanya, tetapi ada juga sebagian murid
tepat, atau dalam hal matematika, mungkin murid tersebut yang lebih bagus belajar sendiri. Ada murid yang belajar
akan mengalami kelemahan dalam berhitung dan lain-lain. dari beberapa bagian dari tema tetapi adapula yang
Dalam kelompok yang bersifat fleksibel tersebut, guru menganalisanya. Guru harus jeli dalam memahami gaya
akan paham bahwa mungkin ada beberapa murid yang belajar setiap muridnya. Adapun dalam profile belajar
dalam mengerjakan tugas baru kerjanya lambat dan anak akan dihubungkan pula dengan faktor sosial/emosi
kemudian akan diberikan penjelasan untuk mempercepat yaitu mengenai bahasa, budaya, kesehatan, kenyataan
kerjanya sambil yang lain belajar tetapi dilakukan dengan dalam keluarga, dan kekhususan lainnya. Selain itu
perlahan-lahan. Dalam pembelajaran diferensiasi, learning profile juga berhubungan dengan gaya belajar
kelompok akan selalu diubah-ubah berdasarkan kebutuhan (learning style) seseorang. Ada beberapa yang memiliki
dan pengalaman belajar murid. gaya belajar dengan visual (melihat gambar, membaca),
4. Pembelajaran diferensiasi adalah proaktif dan ada yang auditory (mendengarkan ceramah atau diskusi),
berdasar pada asesmen ada juga yang memiliki gaya belajar dengan bergerak
Pada kelas yang menerapkan pembelajaran (kinestetik). Multiple intelegances juga berhubungan
diferensiasi, kita harus berpikir bahwa murid-murid dengan learning profile ini, yang sesuai dengan yang
memiliki kebutuhan belajar yang beragam dan berbeda diungkapkan oleh Howard Gardner. Menurut Howard
satu dengan yang lainnya. Guru harus proaktif menemukan Gardner ada 8 intelegensi yaitu logicmatematis, linguistik,
dan melakukan perencanaan dengan berbagai cara untuk musikal, spasial, bodily kinesthetic, interpersonal,
bisa mengekspresikan bagaimana murid-muridnya bisa intrapersonal dan naturalis.Teori ini akan membantu dalam
belajar. Guru akan bisa merencanakan cara bagaimana mengadaptasikan pengajaran kepada siswa, selain itu guru
murid-murid belajar dengan melakukan asesmen terlebih juga harus mengetahui learning profile atau gaya belajar
dahulu berdasarkan tingkat kesiapan murid, ketertarikan dari masing-masing siswanya. (Arends, 2008:123)
dan gaya belajar dari setiap murid-muridnya tersebut. Setelah dilakukan asesmen tersebut kemudian baru
Murid-murid di dalam kelas akan mempunyai karakteristik membuat design atau perencanaan pengalaman belajar
yang berbeda, yang mungkin akan mengindikasikan dalam berdasarkan dari pemahaman murid, memperhitungkan
kebutuhan modifikasi kurikulum dan pembelajaran. produk/hasilbelajar yang akan dibuat atau membuat
Adapun penjelasan mengenai ketiga hal yang akan asesmen akhir sebagai final untuk mengetahui kesuksesan
dilakukan asesmen adalah: murid dalam belajar.
a) Readiness (Kesiapan) 5. Pembelajaran diferensiasi menggunakan
Murid yang memiliki kesiapan untuk belajar suatu hal berbagai pendekatan (multiple approach)
yang mana sudah mempunyai pengetahuan mengenai apa dalam konten, proses dan produk
yang akan dipelajari, memahaminya dan memiliki Dalam kelas diferensiasi, guru akan memperhatikan 3
ketrampilan yang bagus, dipastikan akan sukses dan bisa elemen penting dalam pembelajaran diferensiasi di kelas
mencapai tugas yang diberikan. Lain halnya bagi murid yaitu (1) Content (input) yaitu mengenai apa yang murid
yang belum memahami apa yang akan mereka pelajari, pelajari, (2) Proses yaitu bagaimana murid akan
maka mereka akan menjadi murid yang sulit dalam mendapatkan informasi dan membuat ide mengenai hal
mempelajari tema/topik pembelajaran dan mungkin akan yang dipelajarinya, (3) product (output), bagaimana murid
frustasi karena tidak bisa menyelesaikan tugas dengan akan mendemonstrasikan apa yang sudah mereka pelajari.
baik. Pemahaman dalam belajar akan lebih bagus apabila Ketiga elemen tersebut di atas akan dilakukan modifikasi
tingkat kesulitan yang diberikan sedikit lebih tinggi dari dan adaptasi berdasarkan asesmen yang dilakukan sesuai
level pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dengan tingkat kesiapan murid, ketertarikan (interes) dan
sebelumnya. Hal tersebut akan membantu dalam learning profile. Terdapat 3 elemen penting yang akan
menghubungkan pengetahuan yang baru dan tingkat dilakukan diferensiasi, antara lain sebagai berikut.
6
Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar (Readiness) IX-D / SMPN 1 Malang
Tujuan Pembelajaran: Menyajikan hasil analisis perubahan kehidupan sosial budaya dalam arus globalisasi untuk
memperkokoh kebangsaan.
Tabel 2. Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar (Readiness)
7
Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil Belajar Peserta Didik IX-D / SMPN 1 Malang
Tujuan Pembelajaran: Menyajikan hasil analisis perubahan kehidupan sosial budaya dalam arus globalisasi untuk
memperkokoh kebangsaan.
Tabel 3. Pemetaan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil Belajar Peserta Didik
Visual Auditori Kinestetik
Profil Belajarmurid
1. Aisyah Sasi Khairani 1. Adila Ananda Amigusrama 1. Aisyah Putri Handayani
2. Abdul Afiq Hamdani 2. Alifayrus Nissapuri 2. Alifio Ishful Ahsani
3. Cinta Amelia Putri Abdullah 3. Calista Andra Fitryani
Ferdiandova 3. Arkana Kareem 4. Erlyta Zeva Ditya
4. Dzaki Firjatullah 4. Fairuz Wahyu Faturohman 5. Ivan Wahyu Gustiananda
Namamurid Chimiko 5. Khayla Nafeeza Twisca 6. Muchammad Setiadi Saputro
5. Khifara Hawa Tsuraya 6. Muhammad Andischa 7. Mutiara Sakinah Az Zahra
6. Muchammad Vicky Pratama 8. Ricky Wahyuda Pratama
Oktaviano 7. Rico Maulana Kanaku 9. Satria Wahyu Saputro
7. Ressa Prameswari 8. Ratna Okta Safira Putri 10. Zazkia Nur Maulidia
Nuraini 9. Virly Bilqis Zabilla 11. Farzana Nadifa Salsabila
10. Muhammad Zidane Al 12. Rifki Wicaksono Setiawan
Khaidar 13. Syiane Maharani
11. Muhammad Athoillah 14. Yazid Aldi Kurniawan
Dagna K.
8
Murid diperbolehkan memilih cara menghimbau masyarakat untuk menghemat energi. Boleh
Produk
dalam bentuk poster, artikel,lagu, maupun video.
Proses Saat menjelaskanguru Guru juga menyediakan
Guru membuat beberapa sudut
menggunakan banyak kesempatan bagi murid
gambar atau alat bantu untuk mengakses sumber belajar atau displayyang ditempel
visual. belajar yang dapat di tempat-tempat berbeda untuk
didengarkan muridsecara memberikan kesempatan murid
lisan. bergerak saat mengakses
informasi.