Anda di halaman 1dari 9

REFLEKSI MAHASISWA TENTANG KERAGAMAN SISWA DAN

PEMENUHAN TARGET KURIKULUM


UTS MK PEMBELAJARAN BERDEFERENSIASI

DI SUSUN OLEH
NAMA : SISKAMIA
NIM : 06284882326424

PROGRA STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN PGSD


05 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2024
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................
ABSTRAK...........................................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Keragaman Peserta Didik.....................................................................................2
B. Pelaksanaan Pembelajaran Diferensiasi................................................2
C. Pemenuhan target kurikulum.................................................................................4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Keragaman peserta didik merupakan aspek penting dalam konteks pendidikan yang
perlu diperhatikan. Keberagaman tersebut bisa mencakup berbagai aspek, termasuk budaya,
etnis, bahasa dan latar belakang sosial, kemampuan akademik, minat dan kebutuhan.
Memahami keberagaman peserta didik merupakan tanggung jawab guru, staf sekolah,
administrator, dan semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Memahami
keberagaman peserta didik merupakan hal yang sangat penting, karena dapat menciptakan
lingkungan belajar yang efektif bagi semua peserta didik. Dalam memahami keberagaman
peserta didik bukan hanya tentang pengenalan perbedaan, tetapi juga tentang menghargai,
menghormati, dan mengakomodasi perbedaan tersebut dalam lingkungan pendidikan.
Pemenuhan target kurikulum adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap peserta
didik mencapai kompetensi dan pemahaman yang diinginkan sesuai dengan standar
kurikulum yang ditetapkan. Target kurikulum memberikan arahan yang jelas bagi para
pendidik dan peserta didik tentang apa yang harus dicapai selama proses pembelajaran
serta membantu mengarahkan pengembangan kurikulum, pengajaran, dan penilaian untuk
memastikan bahwa peserta didik mencapai kemajuan yang diharapkan.
Metode analisis yang digunakan pada pembahasan makalah ini despripsi kualitatif
dengan teknik pengumpulan data wawancara, aobservasi dan dokumentasi di SDN 94
Palembang. Hasil penelitian ini yaitu pembelajaran diferensiasi telah dilaksanakan guru di
SDN 94 Palembang secara baik dan tepat, hal ini menunjukkan telah terpenuhi target
kurikulum sesuai dengan tetap memperhatikan kebutuhan peserta didik.

Kata Kunci : Pembelajaran Diferensiasi, kurikulum,. Lingkungan Belajar.


BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keberagaman bersifat unik atau variasi yang mengacu pada perbedaan.
Menyadari bahwa setiap siswa adalah individu yang unik dan berbeda, saya
menyadari bahwa pendidik perlu menghadapi tantangan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran diferensasi berfokus untuk
mengarahkan peserta didik pada kebutuhan dan kelebihan peserta didik agar
tujuan pembelajaran maksimal. Menurut Champan dan King (dalam Sion Stepani
Simanjuntak dan Tanti Listiani 2020 : 135) mengemukakan bahwa pembelajaran
diferensiasi adalah pembelajaran yang terdiferensiasi yang berdasarkan pada
keberagaman kesiapan (readiness), profil belajar siswa (learning profile) dan
ketertarikan (interest).
Guru dapat menerapkan diferensiasi berdasarkan preferensi belajar
peserta didik dalam hal kemampuan, gaya belajar dan kecerdasan, sehingga
peserta didik dapat memilih apakah akan bekerja sama, mandiri atau
berkelompok. Kurikulum di Indoensia telah mengalami perubahan sebanyak 10
kali setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami 9 kali
perubahan diantaranya adalah pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984,
1994, 2004, 2006, 2013 dan kurikulum merdeka. (Farah Dina Insani 2019: 46).
Merdeka belajar dapat menjadi motivasi pesrta didik dalam
pembelajaran dan dalam penyempurnaan sikap serta karakteristik pribadinya,
menjadikan pribadi peduli terhadap lingkungan sekitar, membuat percaya diri
dan melatih keterampilan serta kemudahan dalam besosialisasi dan beradaptasi
terhadap lingkungan masyarakat luas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keberagaman Peserta Didik
1. Keberagaman Secara Psikis
Perbedaan individu dari psikis yaitu intelektual, emosi, sosial dan
moral. Keragaman ini muncul oleh bberapa faktor misalnya faktor
kesiapan, kematangan, genetik dan latar belakang peserta didik (minat,
gaya belajar dan kesiapan belajar). Permasalah yang timbul dari aspek psikis
adalah Salah satu permasalahan yang sering timbul dalam pembelajaran adalah
latar belakang peserta didik. Menurut Dedi Supriadi (1999:14), dengan kondisi
yang kurang menguntungkan, anak-anak miskin memerlukan perhatian khusus.
2. Keberagaman Secara Fisik
Keberagaman fisik dapat meliputi, warna kulit, jenis rambut, tinggi
dan rendah badan serta berat badan. Permasalahan yang Timbul dari Aspek
Fisik Bullying fisik lebih mudah dikenali daripada yang verbal karena bisa
dilihat kasat mata, baik tindakannya maupun akibatnya. Contoh tindakan
perundungan fisik, misalnya melempari teman dengan alat tulis, menghadang
teman saat akan lewat, bahkan tindakan yang lebih parah adalah memukul,
menonjok, dan sejenisnya. Guru harus bekerja sama dan berkomunikasi aktif
dengan siswaorang tua. Para guru memberi keteladanan, berperilaku
positif dan tanpa kekerasan. Membuat program anti-bullying di sekolah
yang melibatkan siswa-guru-orang tua-alumni dan lingkungan sekitar
sekolah. fatimah (2010:153-155) mengumukakan menumbuhkan percaya
diri seseorang diperlukan indikator-indikator yang dapat menjadi
pertimbangan diri seseorang, indikator tersebut antara lain adanya
evaluasi diri secara objektif, memberikan penghargaan yang jujur
terhadap diri sendiri, Berfikir positif, menggunakan Self-Affirmation
berani mengambil resiko. Kedua aspek tersebut harus benar-benar
dipelajari oleh pendidik secara mendalam dan menyelruh karena hal
tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam proses.
B. Pelaksanaan Pembelajaran Diferensiasi
1. Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Terdapat 3 strategi yaitu, diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi
produk. Adapun strategi pembelajaran berdiferensiasi seperti berikut ini:
a. Diferensiasi Konten
Difereniasi konten berkaitan perbedaan kontens materi yang diajarkan kepada
murid sebagai tanggapan dari kesiapan belajar murid, minat, atau profil
belajarnya (visual, auditori, kinestetik) atau bahkan bisa kombinasi dari
ketiganya.
b. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses berkaitan dengan perbedaan proses pembelajaran dengan
menyediakan kegiatan berjenjang, adanya pertanyaan pemandu atau tantangan,
membuat agenda individual murid, memvariasikan waktu, mengembangkan
kegiatan bervariasi, dan menggunakan pengelompokan yang fleksibel. Dalam
kegiatan ini guru perlu memahami apakah siswa akan belajar secara
berkelompok atau mandiri
c. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk merupakan strategi membuat produk atau hasil pekerjaan
atau unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu
yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan,
presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling penting
produk ini harus mencerminkan pemahaman siswa yang berhubungan dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
2. Langkah-langkah pembelajaran berdiferensiasi
a. menentukan tujuan pembelajaran.
b. memetakan kebutuhan belajar murid
(kesiapan belajar, minat, profil belajar.
c. menentukan strategi dan alat penilaian yang akan digunakan.
d. menentukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang akan
dijalankan (konten, proses dan produk.

C. Target Pemenuhan Kurikulum


Disekolah tempat saya PPL yaitu SDN 94 Palembang saat ini
menggunakan dua kurikulum yaitu K-13 dan kurikulum merdeka. Di kelas V
menggunakan kurikulum K-13 akan tetapi guru telah menerapkan pembelajaran
diferensiasi dimana peserta didik telah dibagi menjadi kelompok-
kelompok diskusi dengan memperhatikan latar belakang peserta didik.
Sementara di kelas 1 juga telah menggunakan prinsip pembelajaran
diferensiasi dengan pembentukan kelompok yang disesuaikan dengan
kebutuhan belajar peserta didik kelas bawah yang membutuhkan benda-
benda konkret (gaya belajar yang mencakup visual, audio visual atau
kinestik).
Tujuan penerapan pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
individu setiap peserta didik. Selaras dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang
bagaimana pendidik harus menghamba pada anak dengan ruh humanisme system
among yang harus dikedepankan sehingga ada nuansa mendidik bukan sebuah
perintah saja. Dengan memberi kebebasan anak bergerak menurut kemauannya tetapi
pendidik akan memanatau, mengarahkan dimana akan mengambil tindakan tegas
pada situasi yang membahayakan keselamatan anak saja.ARGET KURIKULUM
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peserta didik memiliki latar belakang, kebutuhan, minat, dan kemampuan yang
berbeda. Keberagaman ini penting dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang
efektif. Pembelajaran berdiferensiasi menjadi pendekatan yang tepat dalam memenuhi
keberagaman peserta didik. Dengan pembelajaran yang bervariasi peserta didik akan
termotivasi untuk belajar sehingga target kurikulum terpenuhi. Dalam proses pembelajaran
kurikulum tetap dijadikan pedoman dalam proses belajar, misalnya menentukan materi dan
bahan belajar. Namun dalam penerapannya harus menyesuaikan kondisi peserta didik yang
memiliki keberagaman dalam kelas.
Pemenuhan target kurikulum harus memperhatikan kebutuhan serta potensi semua
peserta didik tanpa diskriminasi. Guru memiliki peran penting dalam memastikan
pemenuhan target kurikulum di tengah keberagaman peserta didik. Salah satunya yaitu
menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi, mengantarkan, danmendukung
pengembangan potensi setiap peserta didik. Sehingga diharapkan menjadi lebih relevan,
berkelanjutan, dan bermakna bagi perkembangan seluruh peserta didik dalam lingkungan
pendidikan.
ELAJARAN DIFERENSIASI DALAM KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK PADA
PEMENUHAN TARGET KURIKULUM
DAFTAR PUSTAKA
Rosinta S & inta D (2019). Penerapan Pembelajaran Diferensiasi dalam Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Pembelajaran Daring.
Jurnal Pendidikan, 484, hal 33.
Farah D (2020). Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Awal Kemerdekaan Hingga
Saat Ini. Jurnal Pendidikan, 20, hal 46.
Delvi (2021). Manajemen Pendidikan Anak di Kalangan Keluarga Miskin. Jurnal Pendidikan, hal
115
Novia A Mohammad K (2021). Perilaku Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Gribik Kudus. Jurnal
Prakarsa Paedagogia, 4 (2). Hal 167
Pengamatan/Observasi PPL di SDN 94 Palembang minggu ke-1 dan 2 orientasi dan
observasi.
Helper. (2018). Telaah Teoritis : Apa Itu Belajar ? Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA, 33.

Diniati, A. (2021). Signifikansi Kebudayaan dalam Pendidikan: Refleksi Identitas Keberagaman Siswa di
Ruang Kelas. Blantika Pendidikan, 75-76.
Danial, D. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas V di SDN 45
Bekasi. Kanayagan-Journal of Music Education, 2.

Niken, N. P. (2021). Implementasi Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Pembelajaran Pada Siswa
Kelas VIII A SMP NURUL ILMI. Jurnal Pendidikan Deiksis, 55-58.

Anda mungkin juga menyukai