Anda di halaman 1dari 4

TOPIK 3 ELABORASI PEMAHAMAN

Nama : Muspa Putriani


Kelas : PGSD 5

1. Bagaimana sebuah asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran?


Jawab :
Dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, pendidik perlu
menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria atau
indikator dikembangkan pendidik saat menyusun saat menyusun rencana
pembelajaran atau modul ajar, khususnya saat merancang asesmen. Kriteria
ketercapaian menjadi salah satu pertimbangan dalam memilihmembuat instrumen
asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria berupa penjelasan (deskripsi) tentang
kemampuan apa yang perlu ditunjukkandidemonstrasikan peserta didik sebagai
bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan
beberapa pendekatan yakni :
a. Menggunakan deskripsi, Penjelasan beruapa deskripsi yang
menjelaskan peserta didik apabila tidak mencapai kriteria
tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelaj apai
tujuan pembelajaran
b. Menggunakan rubrik, Mengidentifikasi sejauh mana peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran.
c. \Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam mengembangkan dalam
mengembangkannya
2. Bagaimana sebuah asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk
memberikan umpan balik pada proses pembelajaran?
Jawab :
Asesmen yang efektif memainkan peran yang penting dalam
pembelajaran, bukan hanya sebagai alat untuk mengukur pemahaman peserta
didik, tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan umpan balik yang
bermanfaat. Berikut adalah beberapa di di mana sebuah asesmen dapat memberi
ruang pada peserta didik untuk memberikan umpan balik pada proses
pembelajaran:
a. Refleksi. Mintalah peserta didik untuk merefleksikan proses
pembelajaran mereka dalam sebuah jurnal atau esai. Ini akan
memberi mereka kesempatan untuk memikirkan kembali
pengalaman belajar mereka, mengidentifikasi hambatan, dan
mengevaluasi bagaimana mereka dapat meningkatkan
pemahaman mereka.
b. Peer Assessment. Umpan balik tidak hanya dari pendidik,
melainkan peserta didik diberikan kesempatan untuk
memberikan umpan balik satu sama lain. Ini dapat dilakukan
melalui penugasan rekan sebaya, diskusi kelompok, atau sesi
peer review. Peserta didik dapat memberikan perspektif unik
satu sama lain tentang pemahaman mereka.
c. Kuesioner Evaluasi. Peserta didik diberikan kuesioner evaluasi
yang memungkinkan mereka untuk memberikan umpan balik
tentang kualitas materi pembelajaran, pengajaran pengajaran
guru, atau metode pembelajaran. Ini akan membantu guru
untuk memahami kebutuhan peserta didik dan memperbaiki
pengajaran mereka.
d. Wawancara Individu. Peserta didik melakukan wawancara
individu untuk mendengarkan pandangan mereka tentang
proses pembelajaran. Ini memungkinkan peserta didik untuk
berbicara secara lebih terbuka tentang pengalaman mereka,
kekhawatiran, atau tantangan yang mereka hadapi untuk
menciptakan lingkungan yang terbuka dan kolaboratif di mana
peserta didik merasa dihargai dan didengar.
e. Proses Evaluasi. Dalam hal ini melibatkan penilaian terhadap
bagaimana peserta didik belajar, apakah mereka aktif dalam
diskusi, bagaimana mereka mengatasi kesulitan, dan
sebagainya sehingga dapat membantu peserta didik memahami
aspek-aspek kritis dalam pembelajaran mereka.
f. Sistem Umpan Balik Berkelanjutan. Buat sistem umpan balik
berkelanjutan di mana peserta didik secara teratur dapat
memberikan umpan balik tentang pengalaman mereka secara
berkelanjutan. Umpan balik dari peserta didik adalah alat
penting dalam perbaikan proses pembelajaran. Dengan
memberikan peserta didik kesempatan untuk memberikan
umpan balik, Anda dapat membantu mereka merasa lebih
terlibat dalam pembelajaran mereka dan memungkinkan
pengajaran yang lebih efektif.
3. Bagaimana jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran
belum dapat memenuhi tujuan pembelajaran?
Jawab :
Jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran tidak
dapat memenuhi tujuan pembelajaran maka langkah-langkah berikut dapat
membantu anda mengatasi situasi tersebut yaitu melakukan refleksi. Refleksikan
kembali tujuan pembelajaran dan asesmen yang telah diterapkan. Apakah
asesmen tersebut dirancang dengan baik untuk mengukur pemahaman dan
pencapaian tujuan pembelajaran? Apakah format asesmen sesuai dengan tujuan
yang ingin Anda capai? Mungkin ada kekurangan dalam desain asesmen yang
perlu diperbaiki. Setelah refleksi lakukan komunikasi dengan peserta didik.
Diskusikan dengan peserta didik tentang hasil asesmen dan apakah mereka
merasa asesmen tersebut mencerminkan pemahaman mereka. Terbuka terhadap
umpan balik peserta didik dapat membantu anda memahami perspektif mereka
tentang keefektifan asesmen. Jika ditemukan bahwa asesmen yang digunakan
tidak efektif, pertimbangkan untuk memodifikasi atau menggantinya dengan
yang lebih sesuai.

Anda mungkin juga menyukai