Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Septa Cahyani

NIM : 06284882326344
Kelas : PGSD 6 PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2 TAHUN 2023

Mata Kuliah : Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Saparini, M.Pd

Topik : T3-7 Koneksi Antar Materi

1. Menurut Anda, kapan waktu yang tepat seorang guru dapat melakukan asesmen?
Mengapa?

Jawaban:

Waktu yang tepat untuk guru melakukan asesmen adalah sebelum, selama dan setelah
proses pembelajaran, yang dapat memberikan gambaran yang lebih tepat tentang
pemahaman dan kebutuhan peserta didik. Pemilihan waktu yang tepat untuk melakukan
asesmen tergantung pada tujuan pembelajaran, konteks, dan kebutuhan peserta didik.
Kombinasi dari berbagai jenis asesmen pada waktu yang berbeda dapat memberikan
informasi yang komprehensif tentang kemajuan peserta didik dan membantu guru dalam
merencanakan pembelajaran yang efektif.

1) Sebelum pembelajaran: Melakukan asesmen sebelum pembelajaran dimulai


memungkinkan guru untuk mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan, dan
pemahaman awal peserta didik. Ini membantu guru memahami kebutuhan dan
kemampuan peserta didik secara individual, sehingga mereka dapat merencanakan
pembelajaran yang sesuai dan relevan.
2) Selama pembelajaran: Asesmen formatif dapat dilakukan sepanjang proses
pembelajaran untuk memantau kemajuan peserta didik dan memberikan umpan
balik yang cocok, Ini membantu guru menilai pemahaman dan memperbaiki
strategi pembelajaran jika diperlukan. Asesmen formatif juga membantu peserta
didik memantau perkembangan mereka sendiri dan melakukan perbaikan tepat
waktu.
3) Setelah pembelajaran: Asesmen sumatif dilakukan setelah pembelajaran selesai
untuk mengevaluasi pencapaian akhir peserta didik terhadap tujuan pembelajaran.
Ini dapat berupa tes, proyek, atau penugasan akhir. Asesmen. sumatif memberikan
gambaran keseluruhan tentang pemahaman dan keterampilan peserta didik, dan
dapat digunakan untuk memberikan nilai atau umpan balik akhir.
4) Sebelum dan setelah pembelajaran: Melakukan asesmen sebelum dan setelah
pembelajaran memungkinkan guru untuk mengukur pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik. Perbandingan hasil sebelum dan sesudah
pembelajaran memberikan gambaran tentang peningkatan pemahaman dan
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Jika Anda berada di kelas yang memiliki peserta didik dengan tahapan perkembangannya
yang berbeda-beda, asesmen seperti apakah yang dapat Anda terapkan di kelas tersebut?
Jelaskan.

Jawaban:

Jika saya berada di kelas dengan peserta didik dengan tahapan perkembangan yang
berbeda-beda, berikut asesmen yang akan saya terapkan di kelas tersebut, yaitu:

a. Asesmen formatif berbasis tugas: Asesmen formatif dapat dilakukan melalui


tugas berbasis tugas yang memungkinkan peserta didik menunjukkan
pemahaman mereka dengan cara yang berbeda sesuai dengan kemampuan
mereka. Saya dapat memberikan pilihan tugas dengan tingkat kesulitan yang
berbeda dan memfasilitasi kerjasama sejawat agar peserta didik dengan
perkembangan yang lebih baik dapat membantu peserta didik lain. Ini
memungkinkan saya melihat kemajuan individual serta memberikan umpan balik
yang sesuai.
b. Asesmen jangka pendek dan selalu berkelanjutan: Saya akan menggunakan
asesmen berkelanjutan yang dilakukan secara teratur untuk melacak kemajuan
peserta didik. Asesmen ini dapat berupa pertanyaan lisan atau tulisan singkat,
latihan pilihan ganda, atau aktivitas refleksi. Dengan melakukan asesmen
berkelanjutan, saya dapat mengidentifikasi ketidakpahaman atau kebingungan
pada tahap awal dan memberikan intervensi yang diperlukan.
c. Rubrik penilaian diferensial: Saya akan menggunakan rubrik penilaian yang
diferensial untuk memberikan panduan dan harapan yang jelas bagi peserta didik
dengan tingkat perkembangan yang berbeda-beda. Rubrik ini juga membantu
peserta didik memahami kriteria penilaian dan memberikan dasar untuk diskusi
umpan balik yang efektif.

3. Bagaimana memberikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil dari
asesmen peserta didik tersebut?

Jawaban:

Memberikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil asesmen adalah langkah
penting dalam proses pembelajaran. Setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan gaya
belajar yang berbeda, penting bagi guru untuk menyesuaikan umpan balik dengan cara
yang sesuai dengan peserta didik yang bersangkutan. Selain itu, pastikan juga untuk
memberikan umpan balik secara teratur dan berkelanjutan, sehingga peserta didik
memiliki kesempatan untuk terus berkembang dan memperbaiki diri.

Berikut adalah beberapa cara untuk memberikan umpan balik yang efektif.

1) Jadikan umpan balik spesifik dan terarah: Fokuslah pada aspek-aspek tertentu
yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Hindari umpan balik yang terlalu umum
atau ambigu.
Contoh yang kurang efektif. "Kamu perlu meningkatkan keterampilan
menulismu."
Contoh yang lebih efektif: "Tulisanmu memiliki ide-ide yang bagus, tetapi perlu
diperhatikan tata bahasa dan struktur kalimat agar lebih jelas dan teratur."
2) Berikan umpan balik secara konstruktif, Sampaikan umpan balik dengan cara
yang membangun, bukan mengkritik atau menyalahkan peserta didik. Berikan
saran atau alternatif yang dapat membantu mereka memperbaiki keterampilan
atau pengetahuan mereka.
Contoh yang kurang efektif: "Tulisanmu buruk. Kamu harus lebih banyak
membaca."
Contoh yang lebih efektif. "Tulisanmu memiliki potensi yang baik. Mungkin
kamu bisa mencoba membaca lebih banyak buku atau artikel untuk memperluas
pengetahuanmu dan memperbaiki gaya penulisanmu."
3) Berikan contoh konkret: Sertakan contoh atau ilustrasi yang relevan untuk
mendukung umpan balikmu. Hal ini dapat membantu peserta didik memahami
dengan lebih baik apa yang perlu mereka perbaiki atau tingkatkan.
Contoh yang kurang efektif: "Kamu perlu meningkatkan kualitas presentasimu."
Contoh yang lebih efektif: "Presentasimu memiliki potensi yang baik. Mungkin
kamu bisa mencoba menggunakan slide yang lebih menarik, menggunakan contoh
nyata, atau berlatih lebih banyak untuk meningkatkan kepercayaan dirimu saat
berbicara di depan umum."
4) Berikan kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi: Ajak peserta didik untuk
berdiskusi atau bertanya tentang umpan balik yang diberikan. Hal ini dapat
membantu mereka memahami dengan lebih baik dan memperjelas hal-hal yang
mungkin masih belum mereka mengerti.
Contoh: "Apakah ada hal yang masih belum jelas dalam umpan balik yang saya
berikan? Jika ada, jangan ragu untuk bertanya atau meminta penjelasan lebih
lanjut."

4. Seberapa besar pengaruh umpan balik untuk proses pembelajaran peserta didik? Jelaskan.

Jawaban:

Umpan balik memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran peserta
didik. Dalam keseluruhan, umpan balik memiliki peran penting dalam meningkatkan
pembelajaran peserta didik. Dengan memberikan umpan balik yang tepat, peserta didik
dapat memperbaiki kinerja mereka, mengembangkan keterampilan yang lebih baik, dan
merasa termotivasi untuk terus belajar. Umpan balik yang efektif dapat membantu peserta
didik untuk memperbaiki pemahaman dan keterampilan mereka, memperkuat motivasi,
dan meningkatkan rasa percaya diri. Adapun pengaruh umpan balik dalam proses
pembelajaran, yaitu:

1) Meningkatkan motivasi dan keterlibatan: Umpan balik yang positif dan


konstruktif dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Ketika peserta didik
mendapatkan umpan balik yang memberikan pengakuan atas upaya mereka dan
memberikan arahan untuk perbaikan, mereka cenderung lebih termotivasi untuk
terus belajar dan meningkatkan kinerja mereka.
2) Memperbaiki pemahaman dan pengetahuan: Umpan balik membantu peserta didik
untuk memahami dengan lebih baik apa yang telah mereka pelajari. Dengan
melihat kekuatan dan kelemahan mereka, peserta didik dapat fokus pada area
yang perlu diperbaiki dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.
3) Meningkatkan keterampilan: Umpan balik yang spesifik dan terarah membantu
peserta didik untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau kekurangan
dalam keterampilan mereka. Dengan mengarahkan mereka pada aspek-aspek yang
perlu ditingkatkan, umpan balik membantu peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan yang lebih baik.
4) Memperbaiki refleksi diri: Umpan balik memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk merenung tentang kinerja mereka sendiri. Dengan menerima umpan
balik, mereka dapat mempertimbangkan apa yang telah mereka lakukan dengan
baik dan apa yang perlu mereka tingkatkan. Hal ini membantu mereka untuk
menjadi lebih sadar diri dan mengembangkan kemampuan untuk melakukan
refleksi diri yang lebih baik.
5) Membangun hubungan yang positif antara guru dan peserta didik: Memberikan
umpan balik yang efektif dan mendukung menciptakan hubungan yang positif
antara guru dan peserta didik. Peserta didik merasa didengar, dihargai, dan
didorong untuk terus berkembang. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran
yang aman dan mendukung, di mana peserta didik merasa nyaman untuk
bertanya, berpartisipasi, dan belajar dengan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai