Anda di halaman 1dari 3

Nama: Farida

NIM: 236101140127

Kelas: Bahasa Indonesia

Alur: Eksplorasi Konsep

Topik: 4

Pertanyaan Penerapan Pendekatan CRT


1. Unsur bu
budaya
daya ap
apa
a yang ada pada
pada kegiatan
kegiatan pembelajaran
pembelajaran yang dil
dilakukan
akukan g
guru
uru dalam
dalam
video?

Jawaban:

Pada vid
video
eo “pe
“pener
nerapan
apan pendeka
pendekatan
tan CRT (Cult
(Cultura
urally
lly Res
Respons
ponsive
ive Teac
Teachin
hing)”
g)” di atas
atas
terdapat pendekatan pembelajaran unsur budaya bali. Hal ini terlihat dari pakaian yang
digunakan oleh peserta didik dan guru, guru menggunakan baju khas Bali yaitu Kamen
sedangkan peserta didik ada yang menggunakan kebaya khas bali bagi yang perempuan dan
yang laki-lai memakai saput poleng. Selain dari pakaian yang menggunakan baju khas Bali,
unsur
unsur buda
budaya
ya Ba
Bali
li dala
dalam
m pros
proses
es pemb
pembel
elaj
ajar
aran
an terl
terlih
ihat
at sa
saat
at keg
kegia
iata
tan
n aper
aperse
seps
psi,
i, gu
guru
ru
mengajukan
mengaj ukan pertanyaan
pertanyaan pemantik melal
melalui
ui sebuah kebudayaan lokal (ogoh-
(ogoh-ogoh)
ogoh) dengan
memberikan tayangan video pembuatan ogoh-ogoh dan eksitensi budaya ogoh-ogoh bali

yang sudah terkenal. Kemudian unsur budaya Bali juga terlihat dalam tayangan power point
yang menggunakan desain Bali. Selain budaya bali, guru juga memasukkan budaya lain
seperti budaya Papua, hal ini dapat terlihat saat kegiatan fun-games talking stick peserta didik
memainkan sebuah game untuk menjawab pertanyaan sambil menyanyikan lagu daerah
Papua
Pap ua “Apu
“Apuse
se”,
”, kemu
kemudidian
an dila
dilanj
njut
utkan
kan denga
dengann lagu
lagu da
daer
erah
ah Bal
Bali,
i, se
sete
teru
rusn
snya
ya sasamp
mpai
ai
pertanyaan yang disediakan oleh guru habis. Kemudian unsur budaya Bali juga terlihat
dimasukkan saat kegiatan menyimpulkan pembelajaran, guru menyimpulkan materi tentang
gotong
gotong royong
royong dengan
dengan men
mengai
gaitka
tkanny
nnyaa pada pembuat
pembuatan
an ogoh
ogoh-og
-ogoh
oh yang memmembut
butuhka
uhkann
kerjasama dalam membuatnya.
2. Ap
Apaka
akahh tahap
tahapan
an yang
yang di
dilak
lakuk
ukan
an guru
guru sudah
sudah sesua
sesuaii de
denga
ngan
n pe
pene
nerap
rapan
an pe
pende
ndeka
katan
tan
Culturally Responsive Teaching di kelas? Mengapa?

Jawaban:

Menurut saya tahapan pembelajaran pada video “Praktik Pengajaran Dengan Pendekatan
Culturally responsive Teaching” sudah sesuai dengan tahapan yang seharusnya. Hal ini
dibuktikan dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung, dimulai dari tahap pertama yaitu
guru mengenalkan identitas budaya bali yang dikaitkan dengan materi pembelajaran yang
akan diajar
diajarkan
kan yaitu
yaitu tentan
tentang
g got
gotong
ong roy
royong,
ong, pada keg
kegiat
iatan
an aper
apersep
sepsi/
si/pem
pemant
antik,
ik, guru
guru
menayan
mena yangkan
gkan video
video kebuday
kebudayaan
aan bal
balii (ogoh-
(ogoh-ogo
ogoh)
h) kemudi
kemudian an gur
guru
u menjel
menjelask
askan
an deng
dengan
an
materi
materi tentan
tentang
g ker
kerja
ja sama,
sama, gotong
gotong roy
royong
ong,, dan nilai-
nilai-nil
nilai
ai kema
kemanus
nusiaa
iaan,
n, keg
kegiat
iatan
an ini
merupakan tahapan pemahaman budaya, guru berusaha mengkonstruksi pemahaman budaya
yang terdapat pada kegiatan ogoh-ogoh dengan materi yang dipelajari. Kemudian kegiatan
selanjutnya guru memberikan LKPD kepada peserta didik untuk dikerjakan secara kelompok,
pada kegiatan ini termasuk dalam tahap kolaborasi, peserta didik berkolaborasi membahas
kerjasama, dan gotong royong yang ada dilingkungan sekitar mereka. Kemudian tahapan
ya
yang
ng beberi
riku
kutn
tnya
ya gu
guru
ru me
mela
laku
kuka
kann pe
pend
ndam
ampiping
ngan
an kepa
kepada
da se
selu
luru
ruh
h ke
kelo
lomp
mpokok un
untu
tuk
k
memfasilit
memfas ilitasi
asi jalannya diskusi.
diskusi. Dan yang terahir
terahir peserta
peserta didik menyajikan
menyajikan hasil diskusi
mereka
mer eka dengan
dengan memmemper
peraga
agakan
kan ata
atau
u memain
memainkan
kan dra
drama
ma sed
sederh
erhana
ana den
dengan
gan tem
temaa got
gotong
ong
royong, dan kerjasama.

3. Apa saja kelebiha


kelebihan
n dari
dari p
pend
endekatan Culturally Responsive Teaching?
ekatan

Jawaban:
Kelebihan dari pendekatan CRT yaitu:
a) Mendeka
Mendekatkan
tkan peserta
peserta did
didik
ik dengan
dengan budaya
budaya llokal
okal diseki
disekitarnya
tarnya
b) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik hal ini dikarenakan tidak ada pembedaan
antara peserta didik minoritas maupun mayoritas, semuanya berorientasi pada budaya
yang sama.
c) Men
Mening
ingkat
katkan
kan pemah
pemahama
amann pesert
pesertaa didik
didik kepada mate
materiri yang sedang
sedang dipelaja
dipelajari,
ri, hal ini
dikarenakan materi yang dipelajari dikonstruksi dari lingkungan dan budaya peserta didik
sehingga peserta didik merasa lebih mengenali materi tersebut.
d) Mer
Merekat
ekatkan
kan hubungan
hubungan antara guru denga
dengann pes
pesert
ertaa didik
didik karena guru lebih
lebih memaha
memahami mi
lingkungan peserta didik, dan merekatkan hubungan peserta didik dengan lingkungannya.

4. Me
Mengngap
apa
a pend
pendek
ekat an Culturally Responsive Teaching dapat membantu menciptakan
atan
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada peserta didik?

Jawaban:

Lingku
Lingkunga
ngann belaj
belajar
ar yang
yang am
aman
an,, nyama
nyaman,n, dan beberp
rpih
ihak
ak pa
pada
da pe
pese
sert
rtaa didi
didik
k dapat
dapat
diciptakan dari pengondisian guru terhadap kondisi belajar di ruang kelas, perlakuan guru
sangat menentukan arus belajar di kelas, sehingga guru perlu melakukan berbagai strategi,
pendekatan, dan cara mengajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik,
agar peserta didik merasa diakomodir, dan tidak diperlakukan berbeda saat belajar. Salah satu
caranya yaitu dengan menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching.
Culturally Responsive
Culturally Teaching dapat membantu guru menciptakan suasana belajar yang
Responsive Teaching
nyaman, aman, dan berpih
berpihak
ak kepada peser
peserta
ta didik. Hal ini dikarenaka
dikarenakan
n sebel
sebelum
um melakukan
pembelajaran guru sudah mempertimbangkan perbedaan kebutuhan belajar dan karakteristik

peserta didik sehingga saat ingin memulai pembelajaran guru mengakomodir itu semua
dengan
deng an pemb
pembela
elajar
jaran
an yan
yang
g tanggap
tanggap budaya,
budaya, gur
guru
u yan
yangg memaham
memahamii konkontek
tekss lin
lingku
gkungan
ngan,,
budaya peserta didik dapat memberikan dukungan lebih terhadap motivasi belajar mereka.
Pada pendekatan Culturally Responsive Teaching guru merespon keberagaman peserta didik
sehingga pembelajaran yang berlangsung mendorong keberdayaan peserta didik. Oleh karena
itu peserta didik merasa lebih dihargai, merasa lebih percaya diri, termotivasi dalam belajar,
sehingga menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, aman dan berpihak kepada mereka.
5. Bagaimana keterkaitan pendekatan CRT dengan hasil belajar siswa?
Jawaban:

Hasil belajar peserta didik dapat ditentukan dari bagaimana mereka berproses mencerna,
memahami materi pembelajaran sehingga dapat berterima dengan pemahaman mereka dan
mereka
mereka dapat
dapat menunju
menunjukka
kkann kemamp
kemampuanuan atau
atau kompet
kompetens
ensii ses
sesuai
uai tujuan
tujuan pembel
pembelajaajaran
ran..
Adapun keterkaitan antara pendekatan CRT dan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari:

a) Pem
Pemaham
ahamanan kri
kritis
tis pese
peserta
rta didik terh
terhadap
adap lingkung
lingkungan
an sos
sosial
ial di sek
sekita
itarr mer
mereka.
eka. Pese
Peserta
rta
didik lebih memahami kultur sosial, realitas sosial, karena pembelajaran yang dilakukan
sudah kontekstual dan holistik atau relevan dengan lingkungan kehidupan peserta didik.
b) Materi pembelajaran mencerminkan berbagai
b erbagai prespektif, sudut pand
pandang
ang dan
d an pen
pengalaman
galaman
masing-masing peserta didik, sehingga seluruh pengetahuan dan kemampuan mereka
dapatt ter
dapa teropt
optima
imalka
lkan
n dal
dalam
am pembel
pembelaja
ajaran
ran CRT yang emm emmungk
ungkink
inkanan mer
mereka
eka leb
lebih
ih
memahami materi.
c) Men
Menyel
yelara
araska
skann perbeda
perbedaanan dan ket
ketida
idakk setara
setaraan
an dalam penil
penilaia
aiann dan pemil
pemilihaihan.
n. Hal ini
dikarenakan guru menghilangkan pandangan minor dan mayor dalam mengidentifikasi
proses penilaian dan pemetaan peserta didik, guru lebih fokus pada kegiatan belajar
peserta didik yang dapat memecahkan maslaah dengan pengalaman yang telah mereka
lakukan di lingkungan mereka, sehingga peserta didik lebih kritis.

Anda mungkin juga menyukai