Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maya JF Beti

Kelas :001 PPKn


Mata Kuliah :Pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya
Topik :3-Elaborasi pemahaman

1. Bagaimana sebuah asesmen dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran?


Dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria atau indikator
dikembankan pendidik saat menyusun rencana pembelajaran atau modul ajar, khususnya
saat merancang asesmen. Kriteria ketercapaian menjadi salah satu pertimbangan dalam
memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan
tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria berupa penjelasan
(deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik
sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan
beberapa pendekatan yakni:
• Menggunakan deskripsi Penjelasan beruapa deskripsi yang menjelaskan peserta
didik apabila tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai
tujuan pembelajaran.
• Menggunakan rubrik Mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran.
• Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan
kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkanny
2. Bagaimana sebuah asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk
memberikan umpan balik pada proses pembelajaran?
Asesmen yang efektif memainkan peran yang penting dalam pembelajaran, bukan
hanya sebagai alat untuk mengukur pemahaman peserta didik, tetapi juga sebagai sarana
untuk memberikan umpan balik yang bermanfaat. Berikut adalah beberapa cara di mana
sebuah asesmen dapat memberi ruang pada peserta didik untuk memberikan umpan balik
pada proses pembelajaran:
• Refleksi. Mintalah peserta didik untuk merefleksikan proses pembelajaran mereka
dalam sebuah jurnal atau esai. Ini akan memberi mereka kesempatan untuk
memikirkan kembali pengalaman belajar mereka, mengidentifikasi hambatan, dan
mengevaluasi bagaimana mereka dapat meningkatkan pemahaman mereka.
• Peer Assessment. Umpan balik tidak hanya dari pendidik, melainkan peserta didik
diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik satu sama lain. Ini dapat
dilakukan melalui penugasan rekan sebaya, diskusi kelompok, atau sesi peer
review.Peserta didik dapat memberikan perspektif unik satu sama lain tentang
pemahaman mereka.
• Kuesioner Evaluasi. Peserta didik diberikan kuesioner evaluasi yang
memungkinkan mereka untuk memberikan umpan balik tentang kualitas materi
pembelajaran, pengajaran guru, atau metode pembelajaran. Ini akan membantu
guru untuk memahami kebutuhan peserta didik dan memperbaiki pengajaran
mereka.
• Wawancara Individu. Peserta didik melakukan wawancara individu untuk
mendengarkan pandangan mereka tentang proses pembelajaran. Ini
memungkinkan peserta didik untuk berbicara secara lebih terbuka tentang
pengalaman mereka,kekhawatiran, atau tantangan yang mereka hadapi untuk
menciptakan lingkungan yangterbuka dan kolaboratif di mana peserta didik merasa
dihargai dan didengar.
• Proses Evaluasi. Dalam hal ini melibatkan penilaian terhadap bagaimana peserta
didik belajar, apakah mereka aktif dalam diskusi, bagaimana mereka mengatasi
kesulitan,dan sebagainya sehingga dapat membantu peserta didik memahami
aspek-aspek kritis dalam pembelajaran mereka.
• Sistem Umpan Balik Berkelanjutan. Buat sistem umpan balik berkelanjutan di
mana peserta didik secara teratur dapat memberikan umpan balik tentang
pengalaman mereka secara berkelanjutan
Umpan balik dari peserta didik adalah alat penting dalam perbaikan proses
pembelajaran.Dengan memberikan peserta didik kesempatan untuk memberikan
umpan balik, Andadapat membantu mereka merasa lebih terlibat dalam
pembelajaran mereka danmemungkinkan pengajaran yang lebih efektif.
3. Bagaimana jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran belum
dapat memenuhi tujuan pembelajaran?

Jika asesmen yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran tidak dapat
memenuhitujuan pembelajaran maka langkah-langkah berikut dapat membantu anda
mengatasisituasi tersebut yaitu melakukan refleksi. Refleksikan kembali tujuan
pembelajaran dan asesmen yang telah diterapkan. Apakah asesmen tersebut dirancang
dengan baik untuk mengukur pemahaman dan pencapaian tujuan pembelajaran? Apakah
format asesmensesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai? Mungkin ada kekurangan
dalam desain asesmen yang perlu diperbaiki. Setelah refleksi lakukan komunikasi dengan
peserta didik.Diskusikan dengan peserta didik tentang hasil asesmen dan apakah mereka
merasaa sesmen tersebut mencerminkan pemahaman mereka. Terbuka terhadap umpan
balik peserta didik dapat membantu anda memahami perspektif mereka tentang
keefektifana sesmen. Jika ditemukan bahwa asesmen yang digunakan tidak efektif,
pertimbangkan untuk memodifikasi atau menggantinya dengan yang lebih sesuai. Anda
dapat merancanga sesmen yang lebih cocok dengan tujuan pembelajaran, menggunakan
berbagai jenis pertanyaan atau tugas yang relevan. Perbaikan asesmen adalah bagian
penting dari perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan. Dengan merancang
asesmen yanglebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik, Anda dapat
meningkatkan kualitas pengajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai