Oleh:
Kelompok 5
1. Femil Adella (23300594)
2. Ildha Elmonda (23300624)
3. Khamisatul Husna (23300639)
4. Lisanul Ulya Fatri (23300653)
2024
Topik 5. Ruang Kolaborasi
Lembar Kerja E (Evaluate)
UbD adalah pendekatan untuk merancang kurikulum dan instruksi yang berfokus pada
pemahaman konseptual dan transfer pengetahuan, dimana UbD memiliki alur backward design
(alur mundur). Backward Design terdiri dari 3 tahapan yaitu 1) identifikasi hasil yang
diinginkan, 2) menentukan asesmen, dan 3) merancang pembelajaran.
Tahap ketiga dalam UbD adalah merencanakan pembelajaran. Setelah guru merumuskan
tujuan dan instrument penilaian, langkah berikutnya guru merencankan pembelajaran. Peran guru
pada tahap ini adalah bagaimana menciptakan suasana belajar yang berkualitas, bermakna,
menantang, dan menyenangkan. Dalam merumuskan rencana pembelajaran guru dapat
berpedoman pada akronim WHERE TO. Sehingga perencanaan pembelajaran dapat mewujudkan
tujuan yang diharapkan.
W = where and what
H = hook and hold
E = equid and experience
R = rethink and revise
E = evaluate
T = be tailored
O =be organized
2. Bagaimana peserta didik akan terlibat dalam evaluasi diri akhir untuk mengidentifikasi diri,
menetapkan tujuan masa depan, dan memiliki semangat belajar?
Jawab:
Evaluasi diri merupakan proses untuk menentukan dan menelaah nilai kinerja diri
sendiri. Dengan adanya evaluasi diri dalam pembelajaran, peserta didik dapat mengetahui
sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pembelajarann. Pada kondisi
ini peserta didik mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan dampak berupa
suatu stimulus, motivator dan semangat belajar agar peserta didik dapat lebih meningkatkan
prestasi. Apabila hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka peserta akan berusaha
memperbaiki kegiatan belajar. Untuk mencapai evaluasi diri peserta didik memerlukan
bimbingan dan stimulus positif dari guru agar peserta didik dapat melakukan penilaian
terhadap diri sendiri agar peserta didik tidak mudah putus asa. Tujuan evaluasi diri peserta
didik adalah mengetahui kemajuan, perkembangan, dan keberhasilan peserta didik itu sendiri
setelah melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
Seorang guru dapat melibatkan peserta didik dalam evaluasi diri akhir untuk
mengidentifikasi diri, menetapkan tujuan masa depan, dan memiliki semangat belajar yaitu
dengan cara memberikan pengertian tentang tujuan dan manfaat evaluasi diri sehingga mereka
menyadari bahwa dengan melakukan evaluasi mereka akan mengetahui kemampuan dan
perkembangan hasil belajarnya, apakah ada kemajuan atau semakin menurun. Dengan
memahami tujuannya peserta didik merasa perlu untuk melakukan evaluasi diri, karena hal
tersebut menguntungkan bagi diri mereka sendiri. Selain itu, untuk melibatkan peserta didik
dalam evaluasi diri beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Memberikan perhatian penuh pada peserta didik. Dalam proses evaluasi diri, penting untuk
memastikan bahwa peserta didik merasa didengar dan dipahami.
Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Peserta didik dapat diminta untuk merefleksikan
pengalaman belajar mereka dan mengevaluasi kemajuan mereka terhadap tujuan
pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk melihat kelebihan dan kelemahan peserta didik
untuk menentukan tujuan pembelajaran ke depannya.
Menggunakan metode yang bervariasi. Evaluasi diri dapat dilakukan melalui berbagai
metode, seperti jurnal refleksi, diskusi kelompok, atau presentasi.
Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media yang
digunakan dalam evaluasi diri harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
memungkinkan peserta didik untuk mengekspresikan diri mereka dengan mudah.seperti
pembuatan video singkat tentang penilaian dirinya .
3. Bagaimana peserta didik akan dibantu untuk melihat dari apa yang telah mereka pelajari dan
apa yang membutuhkan untuk penyempurnaan lebih lanjut?
Jawab:
Wiggins dan Mc Tighe (2005) menjelaskan bahwa dalam melihat apa yang telah
peserta didik pelajari dan menyempurnakannya, guru dapat mengembangkan kemmapuan
metakognitif dari peserta didik, contohnya dengan mengkondisikan peserta didik untuk
melakukan penilaian diri, monitor diri, dan self-adjusment yaitu melakukan refleksi diakhir
pembelajaran secara jujur dengan guru memberikan beberapa pernyataan untuk mengetahui
apa yang sudah dipahami dan apa yang belum dipahami oleh peserta didik.
Peserta didik dapat dibantu untuk melihat dari apa yang telah mereka pelajari dan apa
yang membutuhkan untuk penyempurnaan lebih lanjut pada saat pemberian umpan balik.
Dengan adanya umpan balik, memungkinkan peserta didik untuk mengetahui kelemahannya
sendiri, membantu mereka mengembangkan pemahaman yang sudah ada, dan dapat
memberikan motivasi serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, guru bisa
memberikan tugas terkait materi yang telah dipelajari ataupun rangkaian tes serta melakukan
tindak lanjut tes. Hasil tes ini akan digunakan untuk memperbaiki/mengevaluasi proses
kegiatan pembelajaran yang sedang/sudah dilakukan pada saat itu.
Daftar Pustaka
D’Angelo, T., Harsh, J., Bunch, J. C., Thoron, A., Roberts, G. 2019. Exploring Learning Dtyles
Expressed In Teaching Philosophies Among Agriculture University Teaching Faculty.
Journal of Agricultual Education, 60(1):238-295
Fitrianti, L. 2018. Prinsip Kontinuitas dalam Evaluasi Proses Pembelajaran. Al-Ishlah: Jurnal
Pendidikan, 10(1):89-102
Nugraheni, M. W. (2016). Pembelajaran Melaporkan Peristiwa dengan Perlakuan Model
Evaluasi Diri dan Model Latihan Terbimbing Bagi Peserta Didik Kelas VIII yang Tingkat
Kemandiriannya Berbeda. Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya, 12 (2), 93-104. https://core.ac.uk/download/pdf/228480168.pdf
Winaryati, E. 2018. Penilaian Kompetensi Siswa Abad 21. Seminar Nasional Edusaintek:FMIPA
UNIMUS, 6:19.