Anda di halaman 1dari 10

UTS – PERANCANG DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Liza Malvina Ubat | Bahasa | PPG Prajabatan Gel. 02


Universitas Syiah Kuala

1. Setelah Anda memahami tentang backward design dalam UbD, tentulah ditemukan sebuah pola yang berbeda dari
yang selama ini dilaksanakan dalam pembelajaran. Untuk itu analisis apa perbandingan dari implementasi kurikulum
menggunakan UbD dengan model pengembangan kurikulum lainnya (Tyler, Taba, Oliva). Tunjukkan dalam bentuk
tabel!

MODEL DEFINISI
Model UbD (Understand by Design) adalah pendekatan pembelajaran yang diperkenalkan oleh
Grant Wiggins dan Jay McTighe. Model UbD menekankan pada tiga komponen utama, yaitu
komprehensi pembelajaran, desain pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Model UbD
berpusat pada penekanan pelajar untuk mengerti dan mengeksplorasi berbagai informasi dengan
UbD menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang terkonsep. Komponen-komponen tersebut
bertujuan untuk membantu para guru dalam menyusun pembelajaran yang lebih efektif dan
relevan dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, model UbD juga menitikberatkan pada proses
pembelajaran dan bukan hasil akhir, sehingga dapat membantu para siswa untuk memahami bahan
pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Kurikulum model UbD menurut Tyler yaitu model pengembangan kurikulum yang lebih bersifat
TYLER
bagaimana merancang suatu kurikulum, sesuai dengan tujuan dan misi suatu institusi Pendidikan.
Kurikulu model UbD menurut Taba lebih menitik beratkan kepada bagaimana mengembangkan
TABA
kurikulum sebagai suatau proses perbaikan dan penyempurnaan
Model pengembangan kurikulum Oliva merupakan model pengembangan kurikulum deduktif
OLIVA yang menawarkan sebuah proses pengembangan kurikulum sekolah secara lengkap. Oliva
Menyusun suatu kurikulum yang memenuhi tiga kritera : sederhana, komprehensif, dan sistematis.
PERBEDAAN
Perbedaan yang significan antara Kurikulum Model UbD dengan Kurikulum Model lainnya
UbD adalah penempatan siswa sebagai fokus pembelajaran. Dengan demikian, guru akan lebih
memperhatikan kebutuhan siswa.
Model ini tidak menguraikan pengembangan kurikulum dalam bentuk Langkah-langkah konkrit
TYLER
atau tahapan-tahapan secara rinci. Tyler hanya memberikan dasar-dasar pengembangan saja.
Model pengembangan ini lebih rinci dan lebih sempurna jika dibandingkan dengan model
TABA pengembangan Tyler. Model Taba merupakan modifikasi dari model Tyler. Modifikasi tersebut
terutama penekanannya pada pemusatan perhatian guru.
Oliva menekankan bahwa kurikulum model UbD harus memiliki tujuan yang jelas dan bertujuan
OLIVA untuk mengajarkan keterampilan dan keterampilan kritis yang diperlukan untuk memahami situasi
dan masalah yang kompleks. Kurikulum ini juga berfokus pada proses berpikir kritis dan kreatif.
Kurikulum ini juga fokus pada proses berpikir yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi,
menganalisis, menafsirkan, dan mengkritisi informasi. Kurikulum ini juga menekankan bahwa
anak-anak harus belajar untuk menyelesaikan masalah melalui kegiatan yang berkolaborasi dan
berbasis proyek. Ini juga menekankan pentingnya membangun relasi antara guru dan siswa dan
antara siswa-siswa.
LANGKAH - LANGKAH
1. Pemahaman Tujuan dan Standar Pengetahuan : Guru mengidentifikasi tujuan dan
standar pengetahuan untuk setiap materi yang akan diajarkan.

2. Menentukan Konten dan Keterampilan : Guru menentukan konten yang akan diajarkan
dalam materi dan keterampilan yang ingin ditingkatkan.

3. Penyusunan Tujuan Pembelajaran : Guru menentukan tujuan pembelajaran spesifik


yang akan dicapai dalam materi.
UbD
4. Penyusunan Kegiatan Pembelajaran : Guru menyusun kegiatan pembelajaran yang
kontekstual dan berfokus pada tujuan pembelajaran.

5. Melakukan Perbaikan : Guru mengevaluasi hasil pembelajaran dan melakukan


perbaikan yang diperlukan.

6. Menilai dan Mengukur Hasil Belajar : Guru menggunakan berbagai metode untuk
mengukur hasil belajar dan menilai siswa.
1).Menentukan Tujuan
Dalam penyusunan suatu kurikulum, merumuskan tujuan merupakan langkah pertama dan utama
yang harus dikerjakan. Sebab, tujuan merupakan arah atau sasaran Pendidikan.

2).Menentukan Pengalaman Belajar


Langkah kedua dalam proses pengembangan kurikulum adalah menentukan pengalaman belajar
(learning experiences) sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
TYLER
3).Mengorganisasi Pengalaman Belajar
Langkah yang ketiga dalam merancang suatu kurikulum adalah mengorganisasikan pengalaman
belajar baik dalam bentuk unit mata pelajaran, maupun dalam bentuk program.

4).Evaluasi
Proses evaluasi merupakan langkah yang sangat penting untuk mendapatkan informasi tentang
ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi memegang peranan yang cukup penting,
sebab dengan evaluasi dapat ditentukan apakah kurikulum yang digunakan sudah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai oelh sekolah atau belum

Langkah-langkah yang digunakan Taba dalam mengembangkan kurikulum model UbD yaitu :

1). Diagnosis of needs


Pada langkah ini, pengembangan kurikulum dimulai dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan
siswa melalui diagnosis tentang berbagai kekurangan (deficiencies), dan perbedaan latar belakang
siswa

2).Formulation of objectives
Merumuskan tujuan khusus.
Setelah kebuttuhan-kebutuhan siswa didiagnosis, selanjutnya para pengembang kurikulum
merumuskan tujuan. Rumusan tujuan akan meliputi:

-Konsep atau gagasan yang akan dipelajari


-Sikap, kepekaan dan perasaan yang akan dikembangkan
-Cara befikir untuk memperkuat,
-Kebiasaan dan keterampilan yang akan dikuasai

TABA
3). Selection of content
Pemilihan isi kurikulum sesuai dengan tujuan meerupakan langkah berikutnya. Pemilihan isi
bukan saja didasarkan pada tujuan yang harus dicapai sesuai dengan langkah kedua, akan tetapi
juga harus mempertimbangkan segi validitas dan kebermaknaannya untuk siswa

4). Organization of content

Melalui penyeleksian, selanjutnya isi kurikulum yang telah ditentukan itu disusun urutannya,
sehingga tampak pada tingkat atau kelas berapa sebaiknya kurikulum itu diberikan.

5). Election of learning experiences


Pada tahap ini ditentukan pengalaman-pengalaman belajar yag harus dimiliki siswa untuk
mencapai tujuan kurikulum.

6). Organization of learning experiences


Guru selanjutnya menentukan bagaimana mengemas pengalaman-pengalaman belajar yang telah
ditentukan itu kedalam paket-paket kegiatan itu, siswa diajak serta, agar mereka memiliki
tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan belajar.

7). Determination of what to evaluate and of the ways and means of doing it.
Menentukan alat evaluasi dan prosedur yang harus dilakukan siswa. Pada penentuan alat evaluasi
guru dapat menyeleksi berbagai teknik yang dapat dilakukan untuk menilai prestasi siswa, apakah
siswa sudah mencapai tujuan atau belum.
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah
Langkah pertama dalam model UBD adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah yang
akan dipecahkan. Ini akan memungkinkan guru untuk menentukan tujuan dan tujuan kurikulum
dan konsep utama yang akan diajarkan.

2. Menyusun tujuan Pendidikan


Setelah masalah teridentifikasi, guru harus menyusun tujuan pendidikan yang jelas yang akan
menjadi titik awal kurikulum. Tujuan pendidikan menyediakan dasar untuk pengembangan materi
dan aktivitas pembelajaran.

3. Mengevaluasi dan mengklasifikasikan informasi


Guru harus mengevaluasi dan mengklasifikasikan informasi yang relevan dengan masalah yang
akan dipecahkan. Ini akan memungkinkan mereka untuk menentukan konsep-konsep yang akan
OLIVA diajarkan dan aktivitas pembelajaran yang akan disajikan.

4. Menentukan aktivitas pembelajaran


Setelah mengklasifikasikan informasi, guru harus menentukan aktivitas pembelajaran yang akan
disajikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Ini akan memungkinkan guru untuk
mengembangkan materi dan tugas yang akan disajikan.

5. Mengorganisasikan dan mengorganisir materi


Guru harus mengorganisasikan dan mengorganisir materi yang akan disajikan. Ini akan
memungkinkan materi untuk disajikan secara efektif dan efisien.

6. Mengevaluasi dan mengukur hasil


Guru harus mengevaluasi dan mengukur hasil dari program kurikulum. Ini akan memungkinkan
guru untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan telah tercapai.

2. Jelaskan dalam bentuk artikel pendapat Anda terkait kurikulum menggunakan kerangka UbD. Anda dapat membahas
terkait beberapa hal berikut:

a. Bagaimana UbD diimplementasikan dalam pembelajaran.


b. Analisis implementasi UbD di Indonesia.
c. Bagaimana hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka UbD.
d. Bagaimana peran guru dalam implementasi UbD

Anda dapat mengembangkan topik tersebut sesuai dengan hal-hal yang sudah anda dapatkan selama proses perkuliahan
maupun rujukan sumber lainnya. Selain itu sertakan rujukan yang sesuai dalam artikel yang anda kembangkan.

A. Implementasi UbD dalam Pembelajaran

Kurikulum model UbD menggunakan model backward design, dimana suatu rancangan pembelajaran disusun dari
belakang yaitu berawal dari penentuan tujuan pembelajaran kemudian evaluasi dan kegiatan yang tepat untuk mencapai
tujuan tersebut. Pengembangan model UbD dimaksudkan agar guru mampu memahami kebutuhan peserta didik, sehingga
guru dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif. Ada dua jenis fokus dalam perancangan pembelajaran, yaitu: content-
focused design, dan result focused design. Guru harus merancang tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut. Sebagai contoh
jika siswa diminta membaca, guru harus menjelaskan apa yang harus dibaca, bagaimana cara membacanya, apa yang harus
dihasilkan dari kegiatan membaca tersebut, Pengembangan kurikulum model UbD dapat diterapkan guru dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut dapat diimplementasikan pada saat guru merancang desain pembelajaran.

Contoh implementasi UbD dalam Pembelajaran bahasa inggris materi teks recount.

Mata Pelajaran: Bahasa Inggris


MATERI : Recount Text

A. Tujuan Pembelajaran
- Memahami struktur dan unsur-unsur dalam teks recount
- Mampu menulis teks recount dengan baik

B. Kegiatan Pembelajaran
1. Aktivasi Konsep Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang recount text dengan menggunakan gambar dan media audio
visual. Guru juga menjelaskan tentang struktur dan unsur-unsur dalam teks recount.
2. Penyajian Konsep Guru memberikan contoh teks recount dan meminta siswa untuk membedakan struktur dan unsur-unsur
dalam teks recount. Siswa juga diminta untuk membuat catatan tentang struktur dan unsur-unsur dalam teks recount.
3. Aplikasi Konsep Guru memberikan tugas berupa membuat teks recount dengan menggunakan cerita yang telah diberikan.
Siswa diminta untuk menulis teks recount sesuai dengan struktur dan unsur-unsur yang telah dipelajari.
4. Refleksi Guru meminta siswa untuk berdiskusi tentang teks recount yang telah ditulis. Guru juga meminta siswa untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun tentang teks recount yang ditulis.

C. Penilaian
Penilaian yang dilakukan adalah penilaian kinerja, yaitu penilaian berdasarkan keterampilan siswa dalam membuat teks
recount. Penilaian ini meliputi kemampuan siswa dalam membuat teks recount sesuai dengan struktur dan unsur-unsur yang telah
dipelajari, serta kemampuan siswa dalam menyusun kalimat dengan tata bahasa yang benar.
B. Analisis implementasi UbD di Indonesia

Pengembangan kurikulum di Indonesia sudah terjadi. Hal tersebut terbukti bahwa terus berubahnya kurikulum seiring
dengan perkembangan zaman. Perubahan kurikulum dimaksudkan agar pendidikan menjadi lebih baik sesuai kebutuhan
pendidikan. Kurikulum model UbD yaitu sebuah pendekatan pembelajaran yang meningkatkan pemahaman secara mendalam
dan keterlibatan siswa, desain pembelajaran ini berorientasi dari hasil belajar atau cara berpikir tentang pembelajaran,
penilaian dan pengajaran yang menempatkan siswa di tengah proses pembelajaran.
Pengembangan UbD di Indonesia belum sepenuhnya diterapkan. Hal tersebut dikarenakan karena
minimnya literatur tentang UbD, kurangnya pemahaman tentang UbD sehingga para praktisi pendidikan belum
menerapkan UbD sebagai model pengembangan kurikulum.
Penerapan UbD di Indonesia mulai diterapkan dalam kurikulum merdeka. Dalam proses pembelajaran merdeka
belajar guru diberikan kebebasan untuk merancang proses pembelajaran. Guru merancang pembelajaran berdasarkan
kebutuhan peserta didik. Guru melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sehingga
guru akan lebih mudah merancang proses pembelajaran. Penerapan UbD dalam pembelajaran memiliki tujuan atau hasil yang
diharapkan dalam proses pembelajaran. Suatu pemahaman akan ditunjukkan melalui suatu bukti.

C. Hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka UbD

Berdasarkan kurikulum kerangka UbD maka diharapkan peserta didik mampu mengikuti rancangan proses
pembelajaran dengan baik sesuai kebutuhan peserta didik. Hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka
Ubd yaitu sesuai dengan kebutuhannya didalam proses pembelajaran, yang mana peserta didik berhasil dalam belajar.
Keberhasilan suatu pembelajaran menggunakan kerangka UbD bisa dilihat dari sejauh mana peserta didik memahami apa
yang guru ajarkan. Hal ini dapat kita lihat dari pemahaman yang ditunjukan melalui suatu bukti. Peserta didik memahami
dalam pendekatan kerangka UbD ditunjukan melalui beberapa aspek yaitu mampu menjelaskan, mempresentasikan,
mengaplikasikan, memiliki persepsi, empati dan memilki pengetahuan diri.

D. Peran guru dalam implementasi UbD


Peran guru dalam implementasi UbD yaitu:
Guru merancang kegiatan pembelajaran dengan membuat RPP berdasarkan tahapan UbD
a. Guru melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
b. Guru melakukan pengamatan terhadap keaktifan peserta didik
c. Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rancangan kegiatan pembelajaran yang disusun
d. Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
3. Rumuskanlah lima hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman dalam UbD serta tentukan bukti
penilaiannya?

Aspek Skor Penilaian Peserta Didik


Pemahaman 1 2 3
Menjelaskan
Akurat Penjelasan materi kurang Penjelasan materi dengan akurat, Penjelasan materi dengan tepat.
akurat. namun ada bagian yang salah.
Koheren Penjelasan sulit dimengerti Penjelasan mudah dimengerti tapi Penjelasan mudah dipahami dan
kurang rinci dan tepat terperinci dan tepat
Dibenarkan Penjelasan materi bukan dari Penjelasan materi berasal dari diri Penjelasan berasal dari diri
diri sendiri sendiri namun tidak adanya sendiri dan di dukung oleh
sumber pendukung sumbernya.

Sistematis Penjelasan materi secara tidak penjelasan materi secara kurang Penjelasan materi secara
sistematis sistematis sistematis.
Prediktif Tidak mampu mengaitkan Kurang mampu mengaitkan Mampu mengaitkan dengan topik
dengan topik yang dibahas dengan topik selanjutnya. selanjutnya.
selanjutnya.
Menafsirkan
Bermakna Penafsiran tidak sinkron Penafsiran sedikit tidak sinkron Penafsiran sikron dengan makna
dengan makna sebenarnya. dengan makna sebenarnya. sebenarnya.
Berbagai wawasan Tidak menggunakan sumber Menggunakan sedikit sumber Menggunakan sumber penjelasan
penjelasan penjelasan lengkap
Signifikan Penjelasan tidak berdampak Penjelasan sedikit berdampak Penjelasan berdampak pada
dengan pemahaman. dengan pemahaman. pemahaman secara menyeluruh.
Ilustratif Penjelasan didukung oleh Penjelasan didukung oleh sketsa Penjelasan didukung oleh sketsa
sketsa yang tidak jelas. yang kurang jelas. yang jelas.
Jelas Defisini tidak jelas dan Definisi jelas namun Definisi jelas dan tidak
menimbulkan menimbulkan sedikit menimbulkan kesalahpahaman.
kesalahpahaman. kesalahpahaman.
Menerapkan
Efektif Berhasil Berhasil mengimplementasikan Berhasil mengimplementasikan
mengimplementasikan materi materi belajar secara sedikit materi belajar secara logis.
belajar secara kurang logis. kurang logis.
Efisien Menerapkan materi belajar Menerapkan materi belajar sedikit Menerapkan materi belajar sesuai
kurang sesuai dengan kurang sesuai dengan langkah- dengan langkah-langkahnya.
langkah-langkahnya. langkahnya.
Fasih Menginmlementasikan materi Menginmlementasikan materi Menginmlementasikan materi
dengan tidak lancar. sedikit tidak lancar. dengan lancar.
Adaptif Penerapan materi tidak sesuai Penerapan materi sedikit tidak Penerapan materi sesuai dengan
dengan keadaan lingkungan. sesuai dengan keadaan keadaan lingkungan.
lingkungan.
Anngun (graceful) Penerapan materi Penerapan materi disampaikan Penerapan materi disampaikan
disampaikan dengan kalimat dengan kalimat yang dapat dengan kalimat yang mudah
ambigu dipahami namun dimengerti dan tepat.
membingungkan.
Memiliki
perspektif
Kredibel Dapat menilai kemampuan Dapat menilai kemampuan diri Dapat menilai kemampuan diri
diri secara tidak akurat. sedikit akurat. secara akurat.
Mengungkapkan Penilaian diri dilakukan Penilaian diri dilakukan kurang Penilaian diri dilakukan secara
secara tidak lazim lazim lazim
Wawasan Tidak mampu meningkatkan Kurang mampu meningkatkan Mampu meningkatkan wawasan
wawasan dan pengetahuan wawasan dan pengetahuan baru. dan pengetahuan baru.
baru.
Validitas Penjelasan tidak sesuai Penjelasan kurang sesuai dengan penjelasan sesuai dengan kondisi
dengan kondisi di lapangan kondisi di lapangan dan dapat di lapangan dan dapat dipercaya.
dan tidak dapat dipercaya. dipercaya.
Tidak biasa konsep yang disampaikan konsep yang disampaikan secara konsep yang disampaikan secara
tidak secara kreatif dan kurang kreatif dan inovatif. kreatif dan inovatif.
inovatif.
Berempati
Sensitif Sedikit tidak peka terhadap Peka terhadap teman yang belum Peka terhadap teman yang belum
teman yang belum memahami memahami materi tapi tidak memahami materi dan
materi dan tidak membantunya. membantunya.
membantunya.
Terbuka Jarang menerima argumen Sesekali menerima argument Selalu menerima argument teman
teman lainnya dalam teman lainnya dalam berdiskusi. lainnya dalam berdiskusi.
berdiskusi.
Reseptif Jarang menerima komentar Sesekali menerima komentar dan Selalu menerima komentar dan
dan saran. saran. saran.
Perseptif Pmahaman materi yang Pemahaman materi yang tinggi Pemahaman materi dengan cepat
rendah dan belum kompeten namun belum terlalu dan berkompeten dalam
dalam mengerjakan tugas berkompeten dalam mengerjakan mengerjakan tugas yang
yang diberikan. tugas yang diberikan. diberikan.
Taktis Hamper tidak pernah Sesekali memberikan kritikan Selalu memberikan kritikan yang
memberikan kritikan yang yang bersifat membangun dan bersifat membangun dan
bersifat membangun dan mengapresiasi teman lainnya. mengapresiasi teman lainnya.
mengapresiasi teman lainnya.
Pengetahuan diri
Sadar diri Tidak memahami perasaan Kurang memahami perasaan dan Memahami perasaan dan
dan kemampuan diri sendiri kemampuan diri sendiri namun kemampuan diri sendiri serta
serta mengungkapkannya mengungkapkannya dengan baik. mengungkapkannya dengan baik.
dengan kurang baik.
Metakognitif Tidak berkompeten Kurang berkompeten mengaitkan Berkompeten dalam mengaitkan
mengaitkan materi yang materi yang dipelajari dengan materi yang dipelajari dengan
dipelajari dengan materi materi lainnya. materi lainnya.
lainnya.
Penyesuaian diri Tidak berkompeten Berkompeten menyesuaikan diri Berkompeten menyesuaikan diri
sendiri menyesuaikan diri dan tidak namun tidak mengubah dan mengubah pandangan setelah
mengubah pandangan setelah pandangan setelah mempelajari mempelajari materi baru.
mempelajari materi baru. materi baru.
Reflektif Merefleksi apa yang telah Merefleksi apa yang telah Merefleksi apa yang telah
dipelajari namun tidak dapat dipelajari namun hanya dapat dipelajari dan dapat
mengungkapkannya baik mengungkapkannya secara lisan mengungkapkannya baik secara
secara lisan maupun tulisan. maupun tulisan. lisan maupun tulisan.
Bijak Tidak menerima masukan dari Hanya menerima masukan dari Menerima masukan dari teman
teman dan guru. teman atau guru. dan guru.
DAFTAR PUSTAKA

Wiggins, Grant and McTinghe, Jay. 2006. Understanding by Design. New Jersey : Pearson Education.

Abdullahi, Ibrahim, Curriculum Development: The Tyler Model,


(https://educationalresearchtechniques.com/2014/07/01/curriculum-developmentthe-tyler-model/ diakses tanggal
20 September)

Brainmass, The Taba Model Of Curriculum Development,


(https://brainmass.com/education/philosophy-of-education/592665 diakses tanggal 20 September)

Anda mungkin juga menyukai