Literasi Digital
Literasi informasi, literasi media, dan literasi TIK merupakan salah satu dari
empat keterampilan luas yang diidentifikasi oleh P21 karena perlu diperoleh peserta
didik untuk menjadi masyarakat dan tenaga kerja yang efektif di abad 21. Akibat
adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), konsep literasi telah melampaui
gagasan tradisional literasi berbasis cetak, sehingga literasi digital juga dikenal dengan
istilah e-literacy, literasi multimedia, literasi informasi, atau literasi TIK.
Inti dari literasi digital adalah keterampilan membaca dan menulis. Tidak hanya
membaca atau menulis di kertas, tetapi juga di media elektronik. Pada satu sisi, literasi
digital berisi membaca layar dan menjelajah internet, namun disisi lain juga mengetik
pesan atau surat di media elektronik. Beberapa kemampuan yang termasuk bagian
dari literasi digital antara lain adalah: (1) memanfaatkan TIK untuk membuat dan
berbagi informasi, (2) mencari, menyaring, memindai dan memilah informasi, (3)
menavigasi melalui layar informasi, (4) mencari dan mengevaluasi informasi, (5)
menggunakan TIK untuk meneliti dan memecahkan masalah, (6) membuat presentasi
multimedia, (7) mengambil, mengatur, mengelola dan menciptakan informasi; serta (8)
mengirim dan menerima gambar (Anderson, 2010).
Pada dunia pendidikan, jenis teks yang berinteraksi dengan peserta didik saat
ini merupakan teks multimodal yang terdiri dari berbagai kode seperti ikon, simbol,
visual, grafik, animasi, audio dan video. Penggunaan teks multimodal dengan literasi
digital memungkinkan pendidik untuk menyosialisasikan langsung berbagai
keterampilan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Kedua keterampilan tersebut, yaitu
penggunaan teks multimodal dan literasi digital, dibutuhkan oleh peserta didik sebagai
masyarakat dan tenaga kerja untuk dapat disebut sebagai melek huruf di era digital.