Abstrak
Salah satu tantangan besar masyarakat Indonesia pada abad ke-21 adalah globalisasi,
dimana globalisasi dapat menyebabkan persaingan di segala bidang kehidupan masyarakat
semakin besar. Kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung mutlak tidak lagi cukup
untuk dapat berkompetisi di abad 21 yang penuh dengan tantangan. Pendidikan yang
dilaksanakan harus mampu menyiapkan para siswa agar dapat berkompetisi di masyarakat
global. Setiap orang yang hidup di abad 21 ini, setidaknya harus memiliki 4 keterampilan
yaitu keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),
keterampilan komunikasi (communication), dan keterampilan kolaborasi (collaboration).
Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Matematika
memiliki sebuah kekuatan yang mampu diaplikasikan ke dalam beberapa aspek, termasuk
teknologi. Besarnya peranan matematika sebagai ilmu dasar, dapat dilihat pada besarnya
tuntutan keterampilan matematis yang harus dimiliki terutama dalam menghadapi abad 21.
pembelajaran matematika di era Abad 21 dituntut harus menekankan keempat aspek
keterampilan di atas. Aspek keterampilan tersebut dimaksudkan para siswa dapat
menggunakan berbagai teknik untuk membuat ide-ide baru yang bermanfaat, merinci,
memperbaiki, menganalisis, dan mengevaluasi ide-ide mereka guna mengembangkan dan
memaksimalkan usaha kreatif dan mendemonstrasikan keaslian temuan, baik secara individu
maupun kelompok
mengajar seseorang berpikir intensif dan Dari uraian di atas, dengan demikian
berpikir kritis. Berpikir kritis adalah siswa harus mampu mempunyai
kemampuan seseorang untuk menganalisis, kemampuan untuk mengembangkan dan
menginterpretasikan,mengevaluasi, dan menyampaikan gagasan baru kepada orang
mesistesakan informasi-informasi yang lain, bersikap terbuka untuk menerima
diperoleh (Sunardi, 2016). Trilling dan perubahan, saran, dan kritik serta responsif
Fadel menyatakan keterampilan berpikir terhadap perspektif yang baru dan berbeda.
kritis merupakan kemampuan individu Untuk mengembangkan karakter ini,
untuk menalar secara efektif, mengajukan seorang guru perlu membuka ruang dan
pertanyaan dan memecahkan masalah kebebasan kepada peserta didik untuk
secara tajam, menganalisis dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini
mengevaluasi alternatif pandangan, dan sebagai langkah untuk mengembangkan
melakukan refleksi proses dan keputusan. bakat dan minat peserta didik. Selain itu,
Dengan demikian, kemampuan berpikir budayakan apresiasi terhadap sekecil
kritis merupakan komponen penting dalam apapun peran dan prestasi peserta didik.
pembelajaran matematika. Masalah Langkah ini bertujuan untuk memberi
matematika dapat dihubungkan dengan motivasi untuk meningkatkan prestasinya
masalah dalam kehidupan sehari-hari. sehingga semangat untuk belajar semakin
Membiasakan siswa untuk memiliki sikap bertambah.
memahami masalah yang dihadapi terlebih
dahulu sebelum menyelesaikannya serta c. Keterampilan Komunikasi
kerja keras dan pantang menyerah dalam (Communication Skill)
menyelesaikan masalah. Komunikasi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari seluruh aktifitas manusia.
b. Keterampilan Berpikir Kreatif (Creative Sebagai makhluk sosial yang tidak bisa
Thinking Skill) hidup sendiri tanpa orang lain, komunikasi
Menurut Huda (2017: 383) kreatif menjadi hal yang sangatlah penting.
adalah kemampuan seseorang untuk Menurut Asikin (Ningrum dan Caswita,
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa 2016) komunikasi dapat diartikan sebagai
gagasan maupun karya nyata, baik dalam suatu peristiwa saling berhubungan atau
bentuk karya baru maupun kombinasi dari dialog yang terjadi dalam suatu lingkungan
hal-hal yang sudah ada. Sedangkan berpikir kelas dan menghasilkan pengalihan pesan
kreatif adalah berpikir terbuka dan dari satu orang ke orang lainnya. Aktifitas
menemukan banyak kemungkinan. LTSIN selama melakukan komunikasi antara lain:
secara khusus mendefinisikan berpikir tukar pikiran, bertanya, mendengar secara
kreatif adalah “creative thinking is the process aktif, menganalisa situasi masalah,
which we use when we come up with a new idea. berbicara, memilih media komunikasi,
It is the merging of ideas which have not been membaca, menulis, mengevaluasi pesan,
merged before”. LTSIN menyatakan bahwa dan menggunakan teknologi (Sunardi,
berpikir kreatif adalah proses (bukan hasil) 2016). Sedangkan keterampilan komunikasi
untuk menghasilkan ide baru dan ide itu merupakan kemampuan individu untuk
merupakan gabungan dari ide-ide yang berkomunikasi dengan jelas, menggunakan
sebelumnya belum disatukan (Izzati, 2014). lisan, tulisan dan bahasa nonverbal. Hal ini
Berpikir kreatif adalah kemampuan berarti komunikasi yang dilakukan seorang
berdasarkan data atau informasi yang tidak hanya berupa komunikasi lisan,
tersedia dalam menemukan banyak namun juga dapat berupa komunikasi
kemungkinan jawaban terhadap suatu tulisan. Komunikasi tulisan, khususnya
masalah, dimana penekanannya adalah dalam pembelajaran matematika dapat
pada kuantitas, ketepatgunaan, dan berupa tabel, grafik, atau diagram yang
keragaman jawaban. Sehingga, dapat menggambarkan proses berpikir siswa.
ditarik kesimpulan bahwa berpikir kreatif Sedangkan komunikasi lisan, dapat terjadi
adalah proses untuk menghasilkan ide baru, melalui interaksi antar siswa seperti dalam
serta menemukan banyak kemungkinan pembelajaran dengan setting diskusi
jawaban dari suatu masalah. kelompok (Ningrum dan Caswita, 2016).
Komunikasi yang dilakukan oleh siswa disediakan agar tujuan kelompok tercapai
khususnya dalam matematika, dapat tepat waktu. Curah pendapat berarti setiap
mengeksplorasi dan mengonsolidasikan anggota kelompok dapat berperan aktif
pemikiran, serta pengetahuan dan menyampaikan pendapat yang bertujuan
pengembangan dalam memecahkan untuk keberhasilan kelompok, dan mampu
masalah. Dalam hal ini, komunikasi menyelesaikan konflik yang timbul selama
difokuskan pada dasar-dasar komunikasi kerja kelompok berlangsung baik itu konflik
yang baik yaitu berbicara, menulis, yang berasal dari dalam maupun dari luar
membaca sebagai kebutuhan hubungan kelompok.
sosial. Peserta didik dituntut untuk Peserta didik dituntut untuk
memahami, mengelola, dan menciptakan menunjukkan kemampuannya dalam kerja
suatu komunikasi yang efektif antar sesama sama secara berkelompok dan
baik dalam bentuk tulisan, lisan, dan kepemimpinan, mampu beradaptasi dalam
multimedia. Peserta didik diberi peran dan tanggung jawab, bekerja secara
kesempatan untuk menyampaikan ide, produktif dalam kelompoknya,
gagasan, dan pendapatnya baik dalam menghormati perspektif yang berbeda, serta
diskusi kelompok maupun dalam berdiskusi bersikap empati terhadap sesama.
dengan gurunya. Kegiatan pembelajaran Pembelajaran secara berkelompok melatih
merupakan sarana yang sangat strategis peserta didik melakukan kerja sama dan
untuk melatih, mengembangkan, dan berkolaborasi dalam bekerja. Hal ini
meningkatkan kemampuan komunikasi sebagai langkah untuk menanamkan
peserta didik, baik komunikasi antara kemampuan bersosialisasi dan
peserta didik dengan guru, maupun mengendalikan ego dan emosi sehingga
komunikasi antar sesama peserta didik. tercipta suasana kebersamaan, rasa
d. Keterampilan Kolaborasi memiliki, bertanggung jawab, dan
(Collaboration Skill) kepedulian antar sesama anggota.
Kolaborasi adalah kegiatan
bekerjasama dengan orang lain untuk Simpulan
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran Kemampuan dasar membaca, menulis,
matematika haruslah dikemas dalam dan berhitung tidak lagi cukup untuk dapat
bentuk kelompok (team work), agar siswa berkompetisi di abad 21. Pembelajaran
terbiasa dalam bekerja sama, yang dilaksanakan guru di kelas harus
mengemukakan gagasan, menghargai mampu menyiapkan para siswa agar dapat
pendapat orang lain, mengambil keputusan berkompetisi di masyarakat global. setiap
dengan tepat dan bijaksana, serta orang yang hidup di abad 21 ini, setidaknya
bertanggung jawab terhadap segala harus memiliki 4 keterampilan yaitu
keputusan yang telah diambil dalam keterampilan berpikir kritis (critical thinking),
kelompok. berpikir kreatif (creative thinking),
Menurut Sunardi, (2016) kegiatan yang keterampilan komunikasi (communication),
dilakukan dalam kolaborasi antara lain: dan keterampilan kolaborasi (collaboration).
halnya siswa, yang sama-sama mencari Pembelajaran matematika pada abad 21
pengetahuan. membangun kelompok, diharapkan dapat memberikan kontribusi
menyusun tujuan, mengelola waktu, curah signifikan terhadap pembangunan karakter
pendapat dan menyelesaikan konflik yang siswa yang siap menghadapi kehidupan
ada dalam kelompok.Membangun global yang terus berkembang pesat. Oleh
kelompok berarti bahwa bagaimana karena itu, pembelajaran matematika yang
seseorang mampu membangun kelompok sejalan dengan tujuan tersebut harus
agar setiap anggota kelompok berperan memiliki karakteristik keterampilan berpikir
aktif dalam kerja kelompok. Menyusun kritis (critical thinking), berpikir kreatif
tujuan berarti bagaimana kelompok mampu (creative thinking), keterampilan
menyusun tujuan yang akan dicapai selama komunikasi (communication), dan
proses kerja kelompok berlangsung. keterampilan kolaborasi (collaboration).
Mengelola waktu berarti bagaimana
kelompok mampu mengelola waktu yang
IEEE.
http://doi.org/10.1109/ITHET.
2014.7155689