Anda di halaman 1dari 11

Jurnal

MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


MATEMATIKA BERDASARKAN KRITERIA WATSON

Sarwoedi
Mahasiswa Pascasarjana S2 Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu

Email: sarwoedilisma@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal matematika dengan kriteria Watson dan
mengetahui jenis kesalahan apa yang sering dilakukan siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Dari 184 Orang siswa kelas XII
dipilih satu kelas yang mengikuti kegiatan Jam Tambahan atau Les untuk menghadapi
Ujian Nasional Tahun 2019.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 2 jenis kategori
kesalahan yang sama dan terbanyak pada sekolah SMA negeri 10 Rejang Lebong yang
dilakukan siswa yaitu kesalahan tipe rlc (mengerjakan tanpa konsep atau menjawab
langsung tanpa cara) dan ao (selain ketujuh kategori). Dan yang menjadi penyebab
terdinya kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita tersebut dikarena siswa tidak
memahami konsep yang diinginkan dari soal jadi mereka menyelesaikannya dengan
prosedur yang tidak tidak tepat.

Kata Kunci: Matematika, Kesalahan Siswa, Kriteria Watson

ABSTRACT
The purpose of this study is to identify and identify the types of errors made by students in
working on mathematical problems with Watson's criteria and find out what types of mistakes
students often make. This research is a descriptive quantitative research with survey method. Of
184 class XII students, one class was selected to take part in the Additional Hours or Tutoring
activities to face the 2019 National Examination. The results of the study showed that there were 2
types of the same category of errors and the most in the 10 Rejang Lebong state high school
students made by students namely the type of rlc (working without concepts or answering directly
without means) and AO (other than the seven categories). And the cause of error in completing the
problem of the story is because students do not understand the desired concept of the problem so
they solve it with incorrect procedures.

Keywords: Mathematics, Student Mistakes, Watson Criteria

12
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

PENDAHULUAN
Ilmu adalah pengetahuan siswa dalam mengerjakannya,
tentang suatu bidang yang disusun dibandingkan dengan siswa langsung
secara bersistem menurut metode diberikan dalam bentuk operasi
tertentu, yang dapat digunakan untuk matematika.
menerangkan gejala tertentu di Keterampilan menyelesaikan
bidang (pengetahuan) itu (Anonim, soal cerita juga memegang peran
2018). Ilmu sangatlah berpengaruh penting dalam jangka panjang karena
terhadap kehidupan kita, dengan aplikasi matematika di bidang lain
ilmu terciptalah benda-benda yang selalu berkaitan dengan pembuatan
dapat mempermudah pekerjaan kita, model matematika. Seperti yang
dengan ilmu kita dapat mengelola dikatakan oleh Davis dan Mc Killip
sumber daya alam yang ada disekitar, (Budiono:2008) “Walaupun
dengan ilmu pula kita beramal. keterampilan menyelesaikan soal
Matematika merupakan salah satu cerita memegang peran penting
ilmu yang penting untuk dipelajari, dalam jangka panjang, tetapi soal
karena matematika merupakan pilar cerita bukan hal yang mudah
utama dari ilmu pengetahuan. bagisiswa untuk mengerjakannya dan
Perkembangan ilmu pengetahuan juga bukan hal mudah bagi guru
dipengaruhi matematika. Matematika untuk
mengajarkan bagaimana cara mengajarkannya.”(Budiyono,2008)
berpikir secara logis, tersusun rapi “Soal cerita biasanya
dengan menggunakan konsep yang diwujudkan dalam kalimat
ada. Hal yang dibutuhkan dalam yang di
keseharian, yang perlunya dalamnyatersembunyi persoalan
menentukan langkah-langkah secara atau permasalahan yang
baik dan tersusun rapi. Dari penyelesaiannya menggunakan
matematika yang telah diajarkan keterampilan berhitung. Dengan
sangatlah penting juga untuk demikian, dilihat dari
mengevaluasi apa saja yang sudah bentuknya, soal cerita biasanya
dapat dicapai dan apa yang masih berbentuk tes uraian. Jika
menjadi kendala atau kesulitan dalam dikaitkan dengan taksonomi
mempelajari atau menyelesaikan Bloom, soal cerita yang
persoalan matematika, salah satunya berbentuk uraian tersebut
adalah dalam menyelesaikan soal berada pada ranah aplikasi.
cerita. Pada tahap-tahap tertentu, soal
Soal cerita mempunyai cerita yang berbentuk uraian
beberapa kelebihan selain biasanya dapat dikategorikan ke dalam
soal cerita menceritakan kasus ranah sintesis dan analisis.”
keseharian yang dekat dengan Menurut Lia (Asmita Ratih
keseharian sekitar, soal cerita juga Wibowo: 2013) “Soal cerita dalam
membutuhkan pemahaman bahasa matematika adalah soal yang
yang baik sehingga dapat disajikan dalam bentuk kalimat
mengubahnya kedalam bentuk sehari-hari dan umumnya merupakan
operasi matematikanya, bisa juga aplikasi dari konsep matematika
melihat bagaimana cara berfikir yang dipelajari.”

13
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

Soal cerita mempunyai yang kurang dari pelajaran lain


karakteristik sebagai berikut: terutama jika dibandingkan dengan
1. Soal dalam bentuk ini pelajaran UN yaitu IPA,
merupakan suatu uraian yang Bahasa Indonesia danlainnya. Siswa
memuat beberapa konsep juga jika diberikan soal cerita terlihat
matematika sehingga siswa merasa kesulitan dalam
ditugaskan untuk merinci mengerjakannya. Misalkan jika
konsep-konsep yang dalam operasi bilangan bulat siswa
terkandung dalam soal diberikan soal 4 x 15 : 6 akan
tersebut. lebih mudah jika dibandingkan
2. Umumnya uraian soal dengan soalnya dalam bentuk
merupakan aplikasi konsep cerita menjadi “Toni membeli 4
matematika dalam kehidupan kotak pensil, yang setiap pensil berisi
sehari-hari/ keadaan 15 buah pensil. Kemudian diberikan
nyata/real world, sehingga kepada 6 orang temannya sama rata,
siswa seakanakan berapa pensil yang di dapatkan
menghadapi kenyataan yang teman toni?”, Bisa saja siswa
sebenarnya. mengerjakannya 4 + 15 – 6 dll.
3. Siswa dituntut menguasai Sehingga hasilnya pun menjadi tidak
materi tes dan bisa tepat.
mengungkapkannya dalam Hasil evaluasi belajar siswa
bahasa tulisan yang baik dan merupakan salah satu cara untuk
benar. dapat mengetahui sejauh mana
4. Baik untuk menarik perkembangan siswa dan tercapainya
hubungan antara pengetahuan tujuan belajar terutama dalam
yang telah dimiliki siswa pelajaran matematika yang masih
dengan materi yang sedang dirasa sulit bagi siswa dibandingkan
dipikirkannya. materi yang lainnya. Sehingga
Soal cerita mempunyai peneliti merasa penting untuk
beberapa kelebihan selain biasanya menindaklanjuti evaluasi hasil
soal cerita menceritakan kasus belajar siswa dengan harapan dengan
keseharian yang dekat dengan menganalisis hasil belajar siswa
keseharian sekitar, soal cerita juga dapat diketahui kesulitan yang siswa
membutuhkan pemahaman bahasa alami dan pendidik dapat
yang baik sehingga dapat menentukan langkah perbaikan.
mengubahnya kedalam bentuk Hasil wawancara dengan Ibu
operasi matematikanya, bisa juga Yuniar Tri Kartikatika, S.Pd dan
melihat bagaimana cara berfikir Burhannudin, S.Pd guru Matematika
siswa dalam mengerjakannya, pada kelas XII SMAN 10 Rejang
dibandingkan dengan siswa langsung Lebong (Senin, 11 September 2018),
diberikan dalam bentuk operasi menuturkan bahwa masih terdapat
matematika. siswa kelas XII IPA 1 yang
Pengalaman peneliti selama mengalami kesulitan belajar
mengajar di SMA Negeri 10 Rejang matematika. Ibu Ira Rahmawati juga
Lebong dan sekarang, sebagian besar menambahkan bahwa terdapat
siswa mendapatkan nilai matematika beberapa siswa yang sulit dalam

14
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

memahami materi mata pelajaran kategori di atas (above other)


matematika yang diajarkan. Hal ini disingkatao.
ditandai dengan adanya Kriteria pertama yaitu data
pengulangan-pengulangan dalam tidak tepat(innappropriate data), di
menjelaskan materi baru siswa manakesalahan siswa meliputi
mampu memahami materi yang penggunaan data yang kurang tepat
disampaikan. Hal ini juga dapat dengan kata lain salah dalam
dilihat dari rendahnya hasil belajar memasukan nilai ke variabel.
pada mata pelajaran matematika Misalnya dalam soal lingkaran, nilai
yang diperoleh siswa. yang seharusnya dimasukan adalah
Kesalahan dalam nilai jari-jari, tetapi siswa
menyelesaikan soal tentu tidak hanya memasukan nilai diameter, atau
dilakukan oleh siswa yang nilai sebaliknya. Kriteria kedua yaitu
ujiannya termasuk dalam kelompok prosedur tidak tepat (inappropriate
rendah saja, siswa yang nilai procedure), dalam kesalahan
ujiannya termasuk dalam kelompok prosedur ini dapat berupa siswa salah
sedang dan kelompok tinggi juga dalam menentukan rumus yang
melakukan kesalahan. Deskripsi dipakai, misalnya dalam menentukan
kesalahan dari masing-masing volume bola, tetapi rumus yang
kelompok siswa tersebut perlu dipakaikan adalah rumus
diketahui agarselanjutnya menentukan luas lingkaran, yang
dapatdiketahui kecenderungan dari seharusnya menjadi. Ataupun ada
kesalahan yang dilakukan siswa siswa yang salah dalam
kelompok tinggi, kelompok sedang, menjumlahkan atau mengurangkan
maupun kelompok rendah, sehingga atau mengalikan atau juga
nantinya dapat dijadikan sebagai membagikan bilangan. Siswa juga
bahan pertimbangan guru dalam salah dalam memberi tanda misalnya
menentukan kesalahan yang seharusnya tanda jumlah, yang
manayangperluuntuksegeradiatasi. ditulis kurang, kali atau bagi, begitu
Menurut Watson (Moh. juga sebaliknya.
Asikin:2003) terdapat 8 klasifikasi Kriteria ketiga yaitu data
atau kriteria kesalahan dalam hilang(ommited data), dalam data
mengerjakan soal yaitu”(i) data tidak hilang inisudah jelas berarti saat
tepat (innappropriate data) disingkat mengerjakannya ada data yang tidak
id, (ii) prosedur tidak tepat memang hilang yang seharusnya ada
(inappropriate procedure) disingkat menjadi tidak ada. Kriteria keempat
ip, (iii) data hilang (ommited data) yaitu kesimpulan hilang (omitted
disingkatod,(iv) kesimpulan hilang conclusion), dalam kesimpulan
(omitted conclusion) disingkatoc, (v) hilang berarti dalam menyelesaikan
konflik level respon (response level soal siswa belum sampai tahap akhir
conflict) disingkatrlc, (vi) manipulasi dari apa yang soal minta.
tidak langsung (undirected Kriteria kelima yaitu konflik
manipulation) disingkatum, (vii) level respon(response level
masalah hirarki keterampilan conflict).Dalam konflik respon ini
(skillshierarchy problem) siswa terlihat kurang memahami
disingkatshp,dan (viii) selain ke-7 bentuk soal, sehingga yang dilakukan

15
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

adalah melakukan operasi sederhana proses belajar sehingga bisa menjadi


dengan data yang ada yang kemudian lebih baik.
dijadikan hasil akhir dengan cara
yang tidak sesuai dengan konsep METODE
yang sebenarnya, ataupun siswa Dalam penelitian ini
hanya langsung menuliskan merupakan penelitian kuantitatif
jawabannya saja tanpa ada alasan deskriptif. “Penelitian deskriptif
atau cara yang logis. adalah penelitian yang dilakukan
Kriteria keenam yaitu untuk menggambarkan atau
manipulasi tidak langsung menjelaskan secara sistematis,
(undirected manipulation). Dalam faktual dan akurat mengenai fakta
manipulasi tidak langsung ini ada dan sifat populasi tertentu, tidak
penyelesaianproses merubah dari untuk mencari ataupun menerangkan
tahap yang satu ke tahap selanjutnya keterkaitan antar variabel (Sugiyono,
terdapat halyang tidak logis, 2013).Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 34 siswa dari
misalnya . Contoh kelas XII IPA 2.
lainnya saat operasi bilangan bulat Instrumen yang yang
34 – 4 x 5 = 20 – 34 . Ada digunakan dalam penelitian ini
perpindahan/perubahan sehingga adalah soal-soal tes uraian atau soal
operasi tersebut menjadi kurang tepat cerita sebanyak 5 soal dan
karena tidak logis dalan dikerjakan dalam wakti 60 menit.
melakukannya. Siswa mengerjakan dalam bentuk
Kriteria ketujuh yaitu uraian Soal-soal yang diambil
masalah hirarki keterampilan (skills adalah soal-soal UN dari 5 tahun
hierarchyproblem ). Dalam masalah terakhir yang kemudian peneliti
hirarki keterampilan ini berkaitan pilih sebagai soal-soal yang akan
denganbagaimana siswa dapat dipakai untuk penelitian sebagai
merubah rumus dasar menjadi rumus bahan analisis. Tidak semua materi
yang diminta, misalnya dalam UN dijadikan referensi soal,
mencari panjang suatu balok, rumus alasannya karena tidak semua materi
dasarnya V = p x l x t menjadi p = V memiliki soal cerita yang dikerjakan
: (p x t) dan juga kreatifitas siswa dengan uraian semisal pencerminan,
dalam merubah bentuk-bentuk sitem kordinat dan lainya, sehingga
aljabar dan lain sebagainya yang hanya materi tertentu saja yang
membutuhkan keterampilan merubah dapat diambil seperti aljabar,
susunan. Terakhir kriteria kedelapan bangun datar, bangun ruang, dan
adalah selain ketujuh kategori di atas sebagainya.
(above other), salah satunya yaitu Pada hasil tes tertulis, data
tidak mengerjakan soal (Muhammad, yang dikumpulkan adalah kesalahan-
2003). kesalahan siswa dalam
Dari hasil test yang dilakukan menyelesaikan soal-soal. Analisis
akan terlihat jenis kesalahan mana yang digunakandalam penelitian ini
paling banyak dilakukan oleh siswa, adalah menggunakan data kuantitatif
ini sebagai bentuk evaluasi dalam statistik deskriptif. Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan

16
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

untuk menganalisis data dengan cara sudah memahami bahwa soal ini
mendeskripsikan atau merupakan konsep sitem persamaan
menggambarkan data yang telah linier. Akan tetapi pada
terkumpul sebagaimana adanya tanpa pengerjaannya mereka langsung
bermaksud membuat kesimpulan mengalikan umur Yudi dan Umur
yang berlaku umum atau Ali. Sehingga mereka mendapatkan
generalisasi. jawaban yang kurang tepat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil pekerjaan
siswa dalam mengerjakan soaltes
yang diberikan, didapatkan:
Soal No 1 Tentang Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel
Lima Tahun Lalu umur Ali sama
dengan 4 kali umur Yudi. Empat Gambar 2. Contoh Pengerjaan Soal 1
tahun yang akan datang, dua kali
umur Ali sama dengan 3 kali umur Soal 2 TentangSistem Persamaan
Yudi ditambah 1 tahun. Jumlah umur Linier dua Variabel
Ali dan Yudi saat ini adalah? Harga 2 kg apel dan 6 kg melon Rp
46.000,00, sedangkan harga 4 kg
apel dan 3 kg melon Rp 47.000,00.
Berapakah harga untuk 5 kg apel dan
3 kg melon?

Gambar 1. Analisis Soal No.1

Analisis Soal :
Berdasarkan gambar 1.
terlihat bahwa hampir seluruh siswa
(29 dari 34 siswa) tidak memahami Gambar 3. Analisis Soal No.2
konsep soal. Sebagian besar siswa
mengerjakan dengan cara yang Analisis Soal
sangat sederhana dengan Berdasarkan analisis gambar
menggunakan data yang ada 3. soal nomor 2 terlihat pula bahwa
kemudian dijumlah, dikurang, dibagi, hampir seluruh siswa sudah
atau dikali. Siswa belum mengerti menguasai materi dengan baik,
bahwa dalam soal ini perlu hanya 4 siswa yang masih masih
menggunakan konsep sistem melakukan kesalahan dan 2
persamaan linier. Seperti yang diantaranya yaitu Feri dan Syahrul
dilakukan Rahmat Apthree, Vivi ananta yang masih belum mengerti
agustina dan Tomi Berlian, mereka tentang konsep yang dipakai dalam

17
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

soal ini. Menggunakan data yang diperoleh pedagang kue tersebut


ada, kemudian dioperasikan adalah....
matematik untuk menemukan
jawaban. Sedangkan Lisa Herlina
sudah paham tetang materi ini, tetapi
masih salah dalam operasi perkalian
pada persamaan pertama saat
mencari nilai Y dimana 46.000 x 2 =
82.000, hasil yang benar adalah
92.000 dan juga untuk persamaan
keduajumlah apelnya masih 2 kg Gambar 5. Analisis Soal No.3
sama seperti persamaan pertama,
yang seharusnya adalah 4 Analisis Soal :
Kg,sehingga Rizqon melakukan Analisis dalam soal nomer 3
kesalahan id dan ip. Untuk Izzaldin, pada gambar 5, hampir seluruh siswa
melakukan kesalahan oc, karena tidak menjawab soal ini, ada
sudah menemukan harga Apel dan kemungkinan mereka tidak cukup
melon tinggal memasukkan ke waktu mengerjakannya karena soal
persamaan saja. ini diangkap sulit dan berbelit
sehingga diakhirkan dan kehabisan
waktu. Terdapat 6 orang yang
mengerjakan dengan mengarang
tanpa menggunakan konsep yang
seharusnya dipakai, dalam hal ini
adalah system persamaan linier dua
variabel. Hanya satu yaitu Windi
Velinca yang sudah tepat dalam
mengunakan konsep yang
Gambar 4. Contoh Pengerjaan menunjukan ia paham, tetapi dalam
Soal 2
prosedurnya terdapat kesalahan yaitu
pada saat harus mengeliminasi
Soal 3 TentangProgram Linier
menghilangkan salah satu variabel,
Seorang pedagang kue akan
jika tandanya sama yang seharusnya
membuat dua jenis kue, setiap kue A
dilakukan adalah pengurangan,
menggunakan modal Rp. 2.000,00
sedangkan Deva melakukan hal
dan dijual memperoleh keuntungan
sebaliknya yaitu penjumlahan,
Rp. 1.000,00 per buah, sedang untuk
walaupun ketemu jawabannya, tetapi
kue B menggunakan modal Rp.
menjadi kurang tepat.
3.000,00 dan dijual memperoleh
keuntungan Rp. 1.500,00 per buah.
Modal yang disediakan adalah
Rp.1.200.000,00 dan kue dibuat
paling banyak 500 buah per hari. Jika
kue terjual habis tentukan
keuntungan maksimum yang
Gambar 6. Contoh Pengerjaan Soal 3

18
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

Soal 4 Tentang Deret Aritmetika Soal 5 Tentang Kombinasi


Tempat duduk gedung pertunjukkan Pada suatu tes penerimaan pegawai,
film diatur mulai dari baris depan ke seorang pelamar wajib mengerjakan
belakang dengan banyak baris di 6 soal diantara 14 soal. Soal nomor 1
belakang lebih 4 kursi dari baris sampai 3 harus dikerjakan. Banyak
didepannya. Bila dalam gedung pilihan soal yang dapat dilakukan
pertunjukan terdapat 15 baris kursi adalah?
dan baris terdepan ada 20 kursi.
Kapasitas gedung pertujukan tersebut
adalah?

Gambar 9. Analisis Soal No.5

Analisis Soal
Berdasarkan gambar 9.
Gambar 7. Analisis Soal No.4
terlihat bahwa siswa tidak
Analisis Soal : memahami konsep himpunan. Di
Berdasarkan dari gambar 7. mana beberapa siswa langsung
terlihat sebagian besar siswa tidak menjawab dan beberapa hanya
selesai mengerjakan terlihat dari melakukan operasi matematika
banyaknya ao, walaupun waktu 60 tanpa menggunakan konsep
menit merupakan waktu yang sangat kombinasi. Ada siswa sudah paham
cukup untuk mengerjakan 5 soal ini membuat konsep kombinasi untuk
dengan cara uraian. Untuk siswa membantu dalam mengerjakan, akan
yang masih berusaha mengerjakan, tetapi tidak sedikit siswa yang salah
siswa pun belum mengerti tentang meletakan. 3 soal yang harus
maksud dari soal, terlihat dari jenis dikerjakan tidak mereka lihat
kesalahan yang dilakukan adalah rlc, sehingga mereka langsung membuat
siswa mengerjakan dengan sangat kombinasi 14C6, sehingga mereka
sederhana. Ada yang mengalikan mendapatkan jawaban yang kurang
secara langsung dari keterangan yang tepat. Seharusnya siswa mencari
mereka dapat di soal. terlebih dahulu jumlah soal yang
harus dikerjakan yang selanjutnya
barulah mengurangi dengan
banyaknya soal untuk diselesaikan
sehingga ketemulah jawaban
banyaknya pilihan soal yang akan
dikerjakan. Hanya satu siswa yang
bias menyelesaikan soal ini yaitu
Sulis.
Gambar 8. Contoh Pengerjaan Soal 4

19
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

menyelesaikan soal cerita tentang


kombinasi.
Secara keseluruhan ada 3
jenis kesalahan yang dominan
dilakukan, yaitu jenis kesalahan ip
dimana siswa melakukan prosedur
yang tidak tepat, selanjutnya yaitu
siswa banyak melakukan kesalahan
tipe ao di mana siswa tidak
Gambar 10.Contoh Pengerjaan Soal 5 mengerjakan soal tersebut ataupun
melakukan kesalahn lain selain
Pembahasan ketujuh kategori, dan yang paling
Pada soal 1 terlihat bahwa banyak dilakukan siswa adalah
kesalahan rlc merupakan kesalahan kesalahan jenis rlc di mana siswa
terbanyak yang dilakukan oleh siswa tidak memahami maksud soal
dibandingkan dengan kesalahan yang sehingga yang dilakukan hanya
lain.Sedangkan di soal no 2 operasi sederhana tanpa
kesalahan siswa lebih banyak pada menggunakan konsep yang
rlc yaitu sebesar 9,52%, sedangkan seharusnya dilakukan. Jika dilihat
yang lain merata pada kesalahan id, dari ketiga kesalahn terbesar yang
ip, dan oc.Pada soal 3 tentang system dilakukan siswa ini terlihat siswa
persamaan linier dua variabel. belum menguasai sepenuhnya materi
Kesalahan siswa terbanyak yaitu yang diajarkan oleh guru.
pada kesalahan ao, dengan Berdasarkan hasil wawancara
presentase cukup besar yaitu dengan 5 siswa, yang menjadi
persentase 78,95%. Memungkinkan penyebab terdinya kesalahan dalam
bawah soal ini masih belum menyelesaikan soal cerita tersebut
dipahami oleh siswa.Pada soal dikarena siswa tidak memahami
4tentang deret aritmatika kesalahan konsep yang diinginkan dari soal jadi
pengerjaan soal yaitu pada kriteria ao mereka menyelesaikannya dengan
yang dimana siswa tidak prosedur yang tidak tidak tepat.
mengerjakan soal ini baik belum Hal ini sejalan dengan
mengerti ataupun waktunya yang penelitian Miskatun Nuroniah,
kurang untuk mengerjakan dengan mahasiswa UNNES, 2013.
persentasi yaitu 73,53%. Kesalahan Berdasarkan hasil penelitian dan
yang cukup besar juga terjadi pada pembahasan dapatdisimpulkan jenis
kriteria rlc, walaupun anak kesalahan yang paling menonjol
menjawab tetapi jawabannya tidak adalah data tidak tepat (id), prosedur
menggunakan konsep yang tidak tepat (ip), kesalahan hierarki
seharusnya dipakai, dengan keterampilan (shp). Kesalahan
persentase yaitu 26,47%.Pada soal 5 tersebut disebabkan karena beberapa
tentang kombinasi kesalahan siswa hal diantaranya yaitu peserta didik
tersebut terdapat pada kesalahan rlc, tidak memahami konsep pada
dimana presentasenya yaitu 91,18%, lingkaran, peserta didik tidak
ini tetap menunjukan bahwa siswa memiliki keterampilan
kelas XII IPA 2 memiliki masalah menyelesaikan masalah matematika,

20
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

dan peserta didik tidak memiliki SIMPULAN


keterampilan manipulasi numerik a. Kesimpulan
dan operasi hitung. Sedangkan dari
hasil perhitungan nilai rata-rata untuk Jika dilihat dari jumlah
soal pemecahan masalah level keseluruhan, kesalahan terbanyak
multistruktural sebesar 32.67, yang dilakukan siswa di sekolah
relasional 32.33, dan abstrak SMA Negeri adalah kesalahan tipe
diperluas 37.33. dari hasil tersebut rlc, ao, dan ip. Di mana selama
menunjukan kemampuan pemecahan peneliti menganalisis jawaban yang
masalah peserta didik masih rendah siswa buat, kedua tipe kesalahan rlc
(Husnul, 2012). dan ao ini yang menutunkan nilai
Sejalan juga dengan hasil siswa. Sehingga ini perlu diantisipasi
henelitian Husnul Istipham, guru yang menandakan kemungkinan
mahasiswa IAIN Mataram, 2012 mereka belum mengerti materi yang
dengan judul : “Identifikasi disampaikan untuk kesalahan tipe ip
Kesalahan Siswa dalam ini memang bermacam-macam,
Menyelesaikan Soal-Soal tetapi yang menjadi masalah jika
ProgramLinier Pada Siswa Kelas XII kesalahan siswa adalah salah
IPA MAN Gerung Tahun Pelajaran menentukan rumus yang harus
2011/2012”. Berdasarkan hasil dipakai yang seperti ini juga
penelitian dan pembahasan didapat menunjukan bahwa siswa belum
bahwasecara umum letak kesalahan paham maksud dari soal. Sedangkan
siswa dalam menyelesaikan soal tipe kesalahan shp ini siswa butuh
program linier ada pada penggunaan latihan dalam memanipulasi sebuah
data yang tidak tepat (id), siswa tidak rumus ataupun aljabar, sehingga jika
dapat melanjutkan penyelesaian soal bertemu soal yang mirip siswa sudah
(shp), prosedur yang digunakan tidak bias melakukan manipulasi yang
tepat (ip), siswa tidak merespon logis yang biasa dilakukan.Dari
sesuai data yang diberikan (ao), dan kedelapan tipe kesalahan, kesalahan
siswa gagal dalam menyimpulkan yang belum terjadi adalah kesalahan
(oc). Selain itu beberapa siswa belum tipe od atau kehilangan data.
paham dalam menyelesaikan soal Dan yang menjadi penyebab
cerita, dalam hal ini siswa kesulitan terdinya kesalahan dalam
dalam menenukan Selain itu menyelesaikan soal cerita tersebut
beberapa siswa belum paham dalam dikarena siswa tidak memahami
menyelesaikan soal cerita, dalam hal konsep yang diinginkan dari soal jadi
ini siswa kesulitan dalam menenukan mereka menyelesaikannya dengan
metode yang akan digunakan untuk prosedur yang tidak tidak tepat.
menyelesaikan soal program linier,
hal ini terjadi karena siswa kurang b. Saran
paham mengenai konsep program
linier dan penyelesaian soal program Untuk penelitian selanjutnya
linier (miskatun, 2013). sebaiknya ada tambahan wawancara
dalam penelitian seperti ini, supaya
lebih mendalam penelitiannya seperti
mengetahui kesalahan tipe ip yang

21
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol IV. No.1, September 2019, hlm. 12 - 22


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

siswa lakukan ataupun tipe ao yang


cukup menjadi kesalahan dominan

DAFTAR RUJUKAN
Asmita Ratih Wibowo, Pengaruh Kelas VIII SMP IT BinaAmal
Metode Role Play Terhadap dalam Menyelesaikan Soal
KemampuanMenyelesaikan Pemecahan Masalah
Soal Cerita, UIN Jakarta;2013 Matematika Pada Materi
Budiyono, Kesalahan Mengerjakan Pokok Lingkaran.
Soal Cerita Dalam UNNES:2013
Pembelajaran Matematika, Mohammad Asikin, Pengembangan
Paedagogia (jurnal penelitian Item Tes dan InterPretasi
pendidikan) Vol.11 Solo, Respon Mahasiswadalam
2008. Pembelajaran Geometri Analit
http://kbbi.web.id/ilmu, di akses Berpadu Pada Taksonomi
tanggal 15 oktober 2018. Solo. Jurnal Pendidikan dan
Husnul Istipham, Identifikasi Pengajaran IKIP Negeri
Kesalahan Siswa dalam Singaraja, No. 4 TH. XXXVI
Menyelesaikan Soal- Oktober 2003
SoalProgram Linier pada Sugiyono, Metode Penelitian
Siswa Kelas XII IPA MAN Manajement, (Bandung:
Gerung Tahun Pelajaran Alfabeta, 2013)
2011/2012. IAIN Wana Sanjaya, Penelitian
Mataran:2012 Pendidikan : Jenis, Metode,
Miskatun Nuroniah, Analisis dan Prosedur,
Kesalahan Peserta Didik (Jakarta:Kencana, 2013)

22

Anda mungkin juga menyukai