Anda di halaman 1dari 8

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

METEMATIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA


KELAS V SDIT AL-MUMTAZ PONTIANAK

Syahruda, Bistari, Siti Halidjah


Program Studi PGSD FKIP Untan Pontianak
Email: f1081171051@student.untan.ac.id

Abstract
This research to describe student ability to solve math story problems in terms of the
learning independence class V student at SDIT Al-Mumtaz Pontianak. Research method
used is descriptive method. Subjects in this research are students of class V C. Subjects
taking is done by giving a learning independence questionnaire to students of class V C
which then from the results of the questionnaire selected 6 subjects purposive based on
the category of learning independence. Sources of data in this study consisted of the
results of a learning independence questionnaire, test results of story questions and
results of interviews. The results of this research indicate that students with high level
of learning independence are able to solve problems well and fulfill all problem solving
indicators. Students with moderate level of learning independence are able to solve
problems quite well and fulfill all problem solving indicators, but they are still not
thorough in doing calculations. Students with low levels of learning independence not
enough to solve the problems, students do not understand the question so wrong in
determining how to answer questions, students are also not able to carry out the correct
calculation procedure in counting fractions.

Keywords: Ability to Solve Math Story Problems, Learning Independece

PENDAHULUAN seseorang untuk menyelesaikan masalah


Matematika merupakan salah satu mata yang dihadapinya agar masalah itu tidak lagi
pelajaran yang sangat penting dipelajari menjadi masalah baginya (p.15). Sejalan
disetiap jenjang pendidikan hingga dengan pendapat tersebut, Polya (dalam
perguruan tinggi. Penerapan konsep Roebyanto, 2020) menyatakan bahwa,
matematika menyebabkan ilmu pengetahuan “pemecahan masalah adalah usaha untuk
eksak dan ilmu lainnya berkembang. menemukan jalan keluar dari suatu kesulitan
Teknologi tidak dapat berkembang jika tidak atau dengan kata lain pemecahan masalah
ada yang menguasai matematika. merupakan proses untuk mengatasi suatu
Dalam memecahkan suatu masalah persoalan”. Permasalahan matematika yang
dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita terkait dengan kehidupan sehari-hari
menggunakan konsep pemecahan masalah biasanya dituangkan dalam bentu soal cerita.
dalam matematika. Misalnya ketika kita Raharjo (2011) menyatakan bahwa,
ingin membeli suatu barang. Maka untuk “soal cerita matematika merupakan suatu
melakukan pembayaran terhadap barang soal yang berisi maupun memuat
tersebut kita harus menggunakan konsep permasalahan-permasalahan yang berkaitan
matematika. dengan kehidupan sehari-hari yang dapat
Hudaya (dalam Wahyudi, 2017) diselesaikan dengan menggunakan kalimat
menyatakan bahwa, “pemecahan masalah matematika” (p.8). Kalimat matematika
adalah proses yang harus dilalui oleh yang dimaksud disini adalah kalimat yang

1
mendukung pengertian matematis yang bahwa siswa belum mampu menyelesaikan
berisi bilangan, operasi hitung, dan relasi. soal cerita dengan benar. Siswa kurang
Salah satu penyebab siswa tidak dapat memahami soal yang diberikan sehingga
mengerjakan soal cerita dengan benar adalah salah dalam menentukan perencanaan untuk
siswa kurang memahami maksud dari soal. menjawab soal. Siswa juga kurang teliti
Jika tidak paham terhadap soal maka siswa dalam melakukan penghitungan sehingga
akan kesulitan untuk menentukan prosedur hasil hitung yang didapatkan salah.
penghitungan yang tepat untuk Kesalahan ini dikarenakan siswa tidak
menyelesaikan soal-soal cerita tersebut. memeriksa kembali jawabannya sehingga
Dalam menyelesaikan suatu soal tidak menyadari adanya kesalahan dalam
matematika yang berbentuk cerita, siswa menjawab soal tersebut.
diharuskan untuk mempelajari cara-cara Agar dapat menyelesaikan suatu soal
ataupun langkah-langkah dalam menjawab cerita dengan benar, seorang siswa harus
soal cerita yang diberikan agar hasil jawaban memiliki kemampuan dalam memecahkan
yang didapatkan benar. Polya (dalam masalah. Terdapat beberapa faktor yang
Kaprinaputri, 2017) menyatakan bahwa, mempengaruhi kemampuan siswa dalam
“terdapat beberapa cara ataupun langkah- memecahkan masalah salah satunya adalah
langkah untuk mnyelesaikan soal cerita, kemandirian belajar.
yaitu: (1) Understanding the problem Kemandirian belajar merupakan sebuah
(memahami masalah), (2) Defisiing out the kegiatan belajar siswa untuk mencapai
plan (membuat perencanaan), (3) Carrying tujuan belajar yang dilakukan tanpa
out the plan (melaksanakan perencanaan), bergantung dengan orang lain, baik teman
(4) Looking back (pemeriksaan kembali)” maupun gurunya sendiri (Suhendri, 2015,
(p.11). p.109). Kemandirian belajar yang
Tujuan dari memberikan soal cerita dimaksudkan disini bukanlah belajar tampa
adalah agar siswa dapat membiasakan diri bantuan orang lain sama sekali. Siswa boleh
untuk berpikir secara deduktif serta dapat untuk bertanya maupun meminta penjelasan
memperkuat pemahaman siswa terhdap kepada orang lain apabila sekiranya ada
konsep matematika. Dengan adanya soal yang tidak ia pahami.
cerita ini siswa juga dapat melihat hubungan Untuk mewujudkan kemadirian belajar
maupun keterkaitan matematika dalam dapat dilakukan dengan mengontrol atau
kehidupan sehari-harinya. memonitor sendiri segala sesuatu yang
Berdasarkan hasil wawancara yang dikerjakan. Siswa harus merencanakan
telah penulis lakukan dengan salah satu guru sesuatu yang lebih dalam pembelajaran.
di SDIT Al-Mumtaz Pontianak, beliau Siswa harus selalu aktif dalam kegiatan
mengungkapkan bahwa kemampuan siswa pembelajaran. Seorang siswa juga harus mau
dalam memecahkan masalah dalam soal untuk mealakukan evaluasi diri agar bisa
cerita masih belum cukup baik. Siswa lebih baik kedepannya.
kurang memahami soal yang diberikan Untuk mengetahui kemandirian belajar
sehingga salah dalam menentukan cara atau siswa, penulis melakukan prariset dengan
strategi yang digunakan untuk menjawab mewawancarai empat siswa. Berdasarkan
soal. Siswa juga masih kesulitan untuk hasil wawancara tersebut, diperoleh
melakukan penghitungan dengan benar informasi bahwa kemandirian belajar siswa
sehingga masih terjadi kesalahan dalam masih belum cukup baik. Siswa jarang
memperoleh hasil penghitungan. Untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk
memperkuat hasil wawancara ini, penulis belajar. Rasa ingin tahu yang dimiliki siswa
melihat hasil ulangan harian yang diberikan masih rendah. Masih ada beberapa siswa
kepada siswa. yang tidak bertanya jika tidak paham
Berdasarkan hasil ulangan harian siswa terhadap materi yang telah diberikan guru.
pada soal cerita materi pecahan, terlihat Beberapa siswa juga jarang untuk

2
mempelajari kembali materi pelajaran yang HASIL PENELITIAN DAN
telah ia dapatkan di sekolah. kebanyakan PEMBAHASAN
siswa hanya menunggu bahan pelajaran atau Hasil
materi pelajaran dari guru dari pada mencari Angket kemandirian belajar yang
sumber pembelajaran sendiri. digunakan terdiri dari 18 pernyataan.
Menurut Prawiradilaga (2015, p.119) Berdasarkan hasil angket kemandirian
seseorang yang memiliki kemandirian belajar yang telah diberikan kepada 30 siswa
belajar terdiri atas beberapa indikator kelas V C, diperoleh data yang tertuang
diantaranya: (1) keadaan belajar secara dalam tabel 1 sebagai berikut:
berkesinambungan, (2) memiliki motivasi Tabel 1
atau keinginan pribadi yang lebih besar Data Hasil Angket Kemandirian Belajar
untuk mencapai proses penguasaan materi, Kemandirian Banyak
(3) melek teknologi (mengakses internet No Persentase
Belajar Siswa
untuk mencari sumber belajar), (4) rasa 1 Tinggi 6 20 %
ingin tahu yang tinggi, (5) melakukan 2 Sedang 19 63,3 %
refleksi diri atau evaluasi diri. 3 Rendah 5 16,7 %
Berdasarkan paparan di atas, peneliti Adapun hasil perhitungan rata-rata
merasa tertarik untuk melakukan penelitian setiap indikator kemandirian belajar adalah
dengan judul “Kemampuan Siswa dalam sebagai berikut:
Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tabel 2
Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa Data Hasil Hitung Rata-rata Setiap
Kelas V SDIT Al-Mumtaz Pontianak”. Indikator Kemandirian Belajar
No Indikator Persentase
METODE PENELITIAN Keadaan belajar secara
Jenis penelitian yang digunakan dalam 1 60,7 %
berkesinambungan.
penelitian ini adalah jenis penelitian
Memiliki motivasi atau
deskriptif.
keinginan pribadi yang
Dalam penelitian ini akan diambil
2 lebih besar untuk 66,7 %
siswa satu kelas sebagai subjek untuk
mencapai proses
diberikan angket kemandirian belajar
penguasaan materi.
dengan tujuan mengetahui tingkat
Melek teknologi
kemandirian belajar siswa. Selanjutnya
(mengakses internet
dipilih dua siswa dari masing-masing 3 62,2 %
untuk mencari sumber
tingkatan untuk diberikan tes soal cerita.
belajar).
Setelah itu akan dilakukan wawancara pada
Rasa ingin tahu yang
subjek yang telah menyelesaikan tes soal 4 63,1 %
tinggi.
cerita. Teknik penentuan subjek yang
digunakan adalah Sampling Purposive. Melakukan refleksi diri
5 76,8 %
Instrumen dalam penelitian ini terdiri atau evaluasi diri
dari angket, tes dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil hitung rata-rata
Angket digunakan untuk mengukur setiap indikator kemandirian belajar pada
kemandirian belajar siswa. Sedangkan tes tabel tabel 2, dapat dilihat bahwa indikator
dalam penelitian ini digunakan untuk yang memiliki rata-rata tertinggi yaitu
mengukur kemampuan siswa dalam melakukan refleksi diri atau evaluasi diri
menyelesaikan soal cerita dan wawancara dengan rata-rata 76,8 %. Sedangkan
digunakan untuk mengkonfirmasi hasil indikator yang memiliki rata-rata terendah
jawaban siswa agar hasil yang didapatkan yaitu keadaan belajar secara
benar-benar hasil jawaban siswa sendiri. berkesinambungan dengan rata-rata 60,7 %.
Siswa yang akan diberikan tes dipilih
berdasarkan tingkat kemandirian belajar.
Siswa yang dipilih untuk diberikan tes

3
berjumlah 6 orang. Tes yang diberikan kesalahan dalam menjawab soal nomor 1
berupa lima soal cerita operasi hitung dan 2.
pecahan berbentuk uraian. Adapun rincian Subjek S19 dapat menyelesaikan soal
masing-masing subjek yang dipilih disajikan nomor 3 dengan benar. Subjek S19 mampu
pada tabel 3 berikut: memahami masalah yang ada pada soal,
Tabel 3 dapat memebuat perencanaan dengan benar,
Pengambilan Subjek Penelitian tetapi belum mampu melaksanakan
No Kode Siswa Kemandirian Belajar perencanaan yang dibuat dengan baik.
1 S13 Tinggi Subjek S19 belum mampu melakukan
2 S7 Tinggi penghitungan terhadap bilangan pecahan.
3 S17 Sedang Subjek S19 tidak melakukan pemeriksaan
4 S15 Sedang kembali.
5 S19 Rendah Subjek S8 belum dapat menyelesaikan
6 S8 Rendah semua soal dengan benar. Subjek S8 belum
Subjek S13 dapat menyelesaikan mampu memahami masalah sehingga salah
kelima soal dengan benar. Subjek S13 dapat dalam menentukan perencanaan untuk
memahami masalah, membuat perencanaan menjawab soal. Subjek S8 belum mampu
dengan benar, dapat melaksanakan rencana melakukan penghitungan bilangan pecahan.
yang telah dibuat dengan baik, serta Subjek S8 juga tidak melakukan
melakukan pemeriksaan kembali agar tidak pemeriksaan kembali.
terjadi kesalahan. Pembahasan
Subjek S7 dapat menjawab soal Kemandirian Belajar
nomor 1, 2, 4, dan 5 dengan benar. Subjek Kemandirian belajar merupakan
dapat memahami masalah, membuat aktivitas belajar siswa yang dilakukan
perencanaan dan dapat melaksanakan sendiri atau dengan bantuan orang lain dan
perencanaan yang telah dibuat. Hanya saja atas dorongan diri sendiri untuk mencapai
sujek S7 tidak melakukan pemeriksaan tujuan belajar. Selanjutnya akan
kembali pada soal nomor 3 sehingga tidak dideskripsikan setiap indikator kemandirian
menyadari adanya kesalahan dalam belajar berdasarkan hasil analisis angket
melakukan penghitungan. kemandirian belajar yang telah diselesaikan
Subjek S17 menjawab soal nomor 1, siswa.
4, dan 5 dengan benar. Subjek S17 mampu Keadaan belajar secara
memahami masalah, menentukan berkesinambungan merupakan indikator
perencanaan, dan dapat melaksanakan pertama kemandirian belajar. Keinginan
rencana yang telah dibuat. Subjek S17 siswa untuk selalu belajar masih belum
kurang teliti dalam melakukan cukup baik. Hanya sedikit siswa yang sering
penghitungan. Subjek S17 juga tidak dan selalu memanfaatkan waktu luangnya
melakukan pemeriksaan kembali dengan untuk belajar. Masih banyak siswa yang
benar sehingga tidak menyadari adanya jarang mempelajari kembali materi pelajaran
kesalahan dalam menjawab soal nomor 2 yang telah diberikan ia dapatkan di sekolah.
dan 3. Kurangnya minat terhadap pembelajaran
Subjek S15 menjawab soal nomor 3, dan rendahnya motivasi akan membuat
4, dan 5 dengan benar. Subjek S15 mampu siswa malas untuk belajar. Hal ini sejalan
memahami masalah, mampu menentukan dengan pendapat Warif (2019, p.51) yang
perencanaan, serta dapat melaksanakan menyatakan bahwa salah satu faktor yang
rencana yang telah dibuat. Subjek S15 menyebabkan siswa malas untuk belajar
kurang teliti dalam melakukan adalah rendahnya motivasi.
penghitungan. Subjek S15 belum dapat Indikator kedua adalah memiliki
melakukan pemeriksaan kembali dengan motivasi atau keinginan pribadi yang lebih
benar sehingga tidak menyadari adanya besar untuk mencapai proses penguasaan

4
materi. Apabila siswa memiliki motivasi Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan
yang tinggi untuk belajar maka siswa Soal Cerita Ditinjau dari Kemandirian
tersebut akan melakukan sesuatu yang lebih Belajar
baik dari aktivitas sebelumnya. Keinginan 1. Kemampuan siswa dalam
siswa untuk mencapai proses penguasaan menyelesaikan soal cerita ditinjau
materi sudah cukup baik. Banyak siswa yang dari tingkat kemandirian belajar
belajar atas kemauannya sendiri tanpa tinggi
adanya paksaan. Siswa belajar agar bisa Roebyanto (2020) menyatakan bahwa,
memahami dan menguasai materi yang “pada langkah pemahaman masalah, siswa
diberikan di sekolah. Siswa juga mau untuk harus dapat menentukan dengan cermat apa
mencari materi dari berbagai sumber. yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari
Indikator ketiga adalah melek soal” (p.39). Berdasarkan analisis data data
teknologi. Dengan adanya teknologi dari kedua subjek yang dipilih yaitu subjek
informasi dan komunikasi mendorong S13 dan subjek S7, dapat dilihat bahwa
terjadinya evolusi atau perubahan pada kedua subjek dapat memahami masalah
siswa dalam mencari materi pelajaran. Siswa dengan menuliskan apa yang diketahui dan
dapat memanfaatkan internet dengan cukup apa yang ditanyakan dari kelima soal dengan
baik untuk mencari sumber pelajaran. Siswa benar.
menggunakan internet untuk belajar dengan Subjek dapat menentukan strategi atau
mencari tambahan materi yang sekiranya cara yang benar untuk menjawab kelima soal
belum ia pahami. Apabila siswa tidak terlalu yang diberikan. Dari hasil wawancara
suka membaca, siswa bisa menggunakan dengan subjek S13 dan S7, diperoleh
internet sebagai salah satu solusinya yaitu informasi bahwa kedua subjek dapat
dengan menonton video pembelajaran yang menyebutkan cara yang akan kedua subjek
terkait dengan materi yang ingin ia ketahui. tersebut gunakan dalam menjawab soal.
Indikator keempat adalah rasa ingin Subjek S13 dan subjek S7 dapat membuat
tahu yang tinggi. Seorang siswa harus perencaan dengan benar karena sebelumnya
memiliki rasa ingin tahu agar mendorongnya kedua subjek telah memahami masalah yang
untuk merasa tertarik dalam mempelajari, ada pada soal sehingga bisa menentukan
mengumpulkan, serta menggali informasi strategi yang tepat untuk menjawab soal.
dalam kegiatan belajar mengajar. Dari hasil Subjek S13 dan subjek S7 mampu
analisis indikatr ini diketahui bahwa rasa melaksanakan perencanaan yang telah
ingin tahu yang dimiliki siswa sudah cukup dibuat dengan baik. Subjek S13 dapat
baik. Apabila tidak paham terhadap materi melakukan penghitungan yang benar untuk
yang diberikan, siswa mau untuk bertanya menjawab kelima soal yang diberikan. Hasil
agar ia bisa paham terhadap materi tersebut. akhir penghitungan yang didapatkan dari
Siswa juga mau untuk mencari materi dari kelima soal yang telah diselesaikan juga
sumber lain selain dari buku paket untuk benar. Subjek S7 melakukan kesalahan saat
memperluas pengetahuannya. melakukan pembagian pecahan pada soal
Indikator kelima adalah melakukan nomor 3. Kesalahan yang dilakukan subjek
refleksi diri atau evalusi diri. Siswa dapat S7 dalam menjawab soal nomor 3
melakukan refleksi diri atau evalusi diri dikarenakan subjek S7 masih kurang teliti
dengan baik. Jika mendapatkan nilai tugas dalam melakukan penghitungan. Dari hasil
ataupun nilai ulangan yang tidak sesuai wawancara, kedua subjek mengatakan
harapan, siswa mau untuk terus belajar lebih bahwa tidak mengalami kesulitan dalam
giat agar nilai yang ia peroleh nanti bisa melakukan penghitungan. Berdasarkan hasil
lebih baik lagi. Siswa juga menguji tes dan wawancara dapat disimpulkan
kemampuan pemahaman materi pelajaran bahwa subjek S13 dan subjek S7 mampu
dengan mengerjakan latihan-latihan soal. melaksanakan perencanaan yang telah
dibuat, tetapi hanya subjek S13 yang dapat

5
melakukan penghitungan yang benar untuk Subjek S17 dan subjek S5 dapat
menjawab kelima soal yang diberikan. melaksanakan perencanaan yang telah
Untuk menghindari terjadinya dibuat. Hanya saja kedua subjek masih
kesalahan dalam menjawab soal subjek kurang teliti dalam melakukan penghitungan
harus memeriksa kembali hasil kerjanya. sehingga hasil jawaban yang didapatkan
Subjek S13 melakukan pemeriksaan salah. Berdasarkan hasil wawancara, subjek
kembali terhadap hasil kerjanya dalam S19 dan subjek S15 mengatakan sedikit
menjawab kelima soal yang diberikan. kesulitan saat melakukan pengurangan dan
Subjek S13 melakukan pemeriksaan penjumlahan terhadap bilangan pecahan
kembali untuk memastikan jawaban yang ia karena harus disamakan penyebutnya
lakukan sudah benar. Berdasarkan hasil tes terlebih dahulu.
dan wawancara pada subjek S7, diperoleh Subjek S17 dan subjek S15 melakukan
informasi bahwa subjek S7 tidak melakukan pemeriksaan kembali terhadap hasil
pemeriksaan kembali pada hasil jawaban kerjanya dalam menjawab kelima soal yang
soal nomor 3. Oleh karena itu, subjek S7 diberikan. Subjek S17 dan subjek S15
tidak menyadari adanya kesalahan saat memeriksaan kembali dengan melihat hasil
melakukan penghitungan. jawabannya tetapi kedua subjek tidak
2. Kemampuan siswa dalam melakukan penghitungan lagi sehingga tidak
menyelesaikan soal cerita ditinjau menyadari adanya kesalahan dalam proses
dari tingkat kemandirian belajar menghitung. Subjek S17 dan subjek S15
sedang merasa yakin dengan jawaban yang ia
Berdasarkan hasil analisis tes tertulis peroleh, sehingga merasa tidak perlu untuk
yang telah diselesaikan subjek S17 dan menghitung jawabannya kembali. Subjek
subjek S15, didapatkan informasi bahwa S17 dan Subjek S15 belum mempu
kedua subjek dapat memahami masalah dari melakukan pemeriksaan dengan baik
soal dengan menuliskan apa yang diketahui sehingga kedua subjek tidak menyadari
dan apa yang ditanyakan dari kelima soal adanya kesalahan dalam menjawab soal.
dengan benar. Dari hasil wawancara dengan 3. Kemampuan siswa dalam
subjek S17 dan subjek S15, diperoleh menyelesaikan soal cerita ditinjau
informasi bahwa kedua subjek juga dapat dari tingkat kemandirian belajar
menyebutkan apa yang diketahui dan apa rendah
yang ditanyakan dari kelima soal dengan Berdasarkan hasil tes tertulis yang telah
benar sehingga dapat disimpulkan bahwa diselesaikan subjek S19 dan subjek 8, dapat
subjek bisa memahami masalah dari soal dilihat bahwa hanya subjek S19 yang dapat
tersebut. Subjek S17 dan subjek S15 menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
mengatakan bahwa mereka paham terhadap ditanyakan dari kelima soal dengan benar.
soal yang diberikan. Subjek S8 kurang lengkap dalam
Kedua subjek dapat menentukan menuliskan apa yang diketahui dari soal.
strategi atau cara yang benar untuk Berdasarkan hasil wawancara, subjek S8
menjawab kelima soal yang diberikan. Dari mengungkapkan bahwa ia tidak begitu
hasil wawancara dengan subjek S17 dan paham terhadap soal yang diberikan.
S15, diperoleh informasi bahwa kedua Subjek S19 dan subjek S8 dapat
subjek dapat menyebutkan cara yang akan membuat perencanaan untu menjawab soal.
digunakan dalam menjawab soal. Subjek Subjek S19 mampu memahami masalah
S17 dan subjek S15 dapat membuat sehingga dapat menentukan strategi atau
perencaan dengan benar karena sebelumnya cara yang benar untuk menjawab kelima soal
kedua subjek telah memahami masalah yang yang diberikan. Sedangkan subjek S8 hanya
ada pada soal sehingga bisa menentukan membuat perencanaan yang benar untuk
strategi yang tepat untuk menjawab soal. menjawab soal nomor 1 saja. Subjek S8
menggunakan cara yang salah karena subjek

6
belum mampu memahami permasalahan melaksanakan rencana yang telah dibuat,
dari soal. tetapi belum mampu melakukan
Kedua subjek belum mampu pemeriksaan kembali dengan baik. Siswa
melaksanakan perencanaan yang telah dengan tingkat kemandirian belajar rendah
dibuat dengan baik. Subjek S19 dapat belum dapat menyelesaikan soal cerita
melakukan perhitungan yang benar untuk dengan baik, siswa belum mampu
menjawab soal nomor 3 saja. Subjek S19 memahami masalah, mampu membuat
dan subjek S8 belum mampu melakukan perencanaan tetapi belum mampu
prosedur penghitungan yang benar saat melaksanakan rencana yang telah dibuat
melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan benar dan tidak melakukan
pada bilangan pecahan. Saat akan pemeriksaan kembali.
mengurangkan dan menjumlahkan bilangan Saran
pecahan, subjek tidak menyamakan bilangan Beberapa saran yang dapat peneliti
penyebutnya terlebih dahulu sehingga hasil sampaikan berdasarkan hasil temuan dalam
akhir penghitungan yang iya dapatkan salah. penelitian yaitu siswa kurang rapi dan
Kesalahan yang dilakukan subjek S19 dan kurang lengkap dalam menulis jawaban dari
S8 dikarenakan kedua subjek belum cukup soal cerita oleh karena itu disarankan kepada
mampu dalam menghitung bilangan siswa untuk bersikap tenang dan tidak
pecahan. Berdasarkan hasil tes dan terburu-buru dalam menjawab soal, siswa
wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek mengobrol saat tes sedang berlangsung oleh
S19 dan subjek S8 belum mampu untuk karena itu disarankan untuk memberi jarak
melaksanakan perencanaan yang telah yang cukup jauh antara tempat duduk siswa
dibuat dengan benar. agar tidak saling menyontek dan
Subjek S19 dan subjek S8 tidak berkerjasama.
melakukan pemeriksaan kembali terhadap
hasil kerjanya dalam menjawab kelima soal DAFTAR RUJUKAN
yang diberikan. Subjek S19 dan subjek S5 Kaprinaputri, A.P. (2013). Kemampuan
tidak melakukan pemeriksaan kembali Menyelesaikan Soal Cerita
karena kedua subjek kesulitan dalam Matematika. Jurnal Ilmiah VISI P2TK
menyelesaikan soal. PAUD NI. 8(1), 10-15. Diunduh di
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ji
SIMPULAN DAN SARAN v/article/view/7695
Simpulan Prawiradilaga, D.S. (2015). Prinsip Desain
Kemandirian belajar yang dimiliki Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia
siswa kelas V di SDIT Al-Mumtaz sudah Grup.
cukup baik. Siswa dengan kemandirian Raharjo, M., & Waluyati, A. (2011).
belajar tinggi berjumlah 6 orang, siswa Pembelajaran Soal Cerita Operasi
dengan kemandirian belajar sedang Hitung Campur Di Sekolah Dasar.
berjumlah 19 orang dan siswa dengan Yogyakarta: Pustaka Pengembangan
kemandirian belajar rendah berjumlah 5 dan Pemberdayaan Pendidikan dan
orang. Siswa dengan tingkat kemandirian Tenaga Kependidikan Matematika.
belajar tinggi dapat menyelesaikan soal Roebyanto, G. & Harmini, S. (2020).
cerita dengan sangat baik, siswa mampu Pemecahan Masalah Matematika.
memahami masalah, menentukan rencana, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
dapat melaksanakan rencana yang telah Suhendri, H., & Mardalena, T. (2015).
dibuat, serta melakukan pemeriksaan Pengaruh Metode Pembelajaran
kembali. Siswa dengan tingkat kemandirian Problem Solving Terhadap Hasil
belajar sedang dapat menyelesaikan soal Belajar Matematika Ditinjau Dari
cerita dengan cukup baik, siswa mampu Kemandirian Belajar. Jurnal Ilmiah
memahami masalah, menentukan rencana, Pendidikan MIPA. 3(2), 105-114.

7
Diunduh di Wahyudi & Anugraheni, I. (2017). Strategi
https://journal.lppmunindra.ac.id/index Pemecahan Masalah Matematika.
.php/Formatif/article/view/177 Salatiga: Satya Wacana University
Warif, M. (2019). Strategi Guru Kelas Press.
Dalam Menghadapi Peserta Didik Yang
Malas Belajar. Jurnal Pendidikan
Agama Islam. 4 (1), 38-55. Diunduh di
https://journal.unismuh.ac.id/index.php
/tarbawi/aerticle/view/2130

Anda mungkin juga menyukai