Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan bidang pelajaran yang berperan penting dalam

pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dan kita buktikan dalam waktu belajar yang

lebih banyak dari mata pelajaran lain, serta semua jenjang pendidikan (seperti

SD, SMP / MTS dan SMA / sederajat) . Matematika bukan hanya alat, sejenis

ilmu, tetapi juga sangat penting untuk membentuk sikap dan menuntun pola

ideologis. Meski begitu, matematika masih dianggap mata pelajaran yang sulit,

menakutkan, dan membuat siswa enggan mempelajarinya.

“Penerapan pembelajaran matematika biasanya lebih menekankan siswa

pada teknik menghafal definisi maupun rumus matematika. Kesalahan yang

sering dilakukan siswa dalam mengerjakan soal matematika yaitu mengerjakan

soal matematika dengan cara menghafal dan tidak disertai dengan latihan”

Istiyanto (dalam Nurhikma, 2016:2). “Padahal dalam mempelajari matematika

siswa harus ditekankan pada pemahaman, penalaran dan pengaplikasian soal

dalam menyelesaikan suatu masalah agar siswa dapat berpikir kritis, logis

cermat, terstruktur, dan efektif” Depdiknas (dalam Nurhikma, 2016:2). Proses

pembelajaran siswa yang cenderung mengaji belum sepenuhnya berhasil dalam

mencapai prestasi akademik siswa yang baik. Hal ini dimungkinkan untuk

mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran matematika telah tercapai dari

pemahaman konsep matematika siswa dan keberhasilan penerapan pemahaman

1
2

tersebut untuk memecahkan masalah tertentu, dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan tes atau ujian untuk

mengetahui kemampuan siswa dan kesalahan siswa dalam menjawab soal.

Pemberian tes berguna untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Evaluasi

bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

yang telah diajarkan. Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk

memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh

terhadap proses dan hasil yang telah dicapai oleh siswa atau peserta didik”.

Sebagai calon guru matematika, penting untuk mempersiapkan seberapa

peka guru terhadap pemahaman siswa tentang apa yang dipelajari. Demikian

pula, guru matematika perlu memperhatikan kesalahan yang dilakukan setiap

siswa saat menggunakan konsep yang diajarkan untuk menyelesaikan masalah.

Ini berguna untuk mengukur sistem dan memilih cara yang baik untuk

mengajarkan konsep selanjutnya. Berhasil tidaknya seorang guru tidak hanya

bergantung pada tingkat ketakutan dan kemauan siswa untuk mendengarkan

bimbingan, tetapi juga bagaimana guru membuat siswa benar-benar memahami

materi yang diajarkan.

Dalam pemberian soal tes, guru juga harus memperhatikan bentuk tes

yang diberikan agar tes tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

tentunya ingin dicapai. Tes merupakan suatu suatu cara untuk mengadakan

penilaian suatu tugas atau rangkaian tugas yang harus diselesaikan oleh siswa

atau sekelompok siswa agar dapat menghasilkan nilai tentang tingkah laku atau
3

prestasi siswa tersebut. Ketika belajar matematika, tes yang tepat untuk

digunakan adalah tes komposisi atau tes essay, karena tes komposisi

membutuhkan guru dan siswa untuk bernalar dan mengungkapkan kemampuan

apa yang Anda miliki.

Secara definisi, tes komposisi adalah kebebasan untuk menjawab

pertanyaan seseorang, yang mengharuskan dia untuk memberikan jawaban

yang relatif bebas, bagaimana menyelesaikan soal, informasi apa yang

digunakan, bagaimana menyusun jawaban, dan seberapa besar tekanan untuk

memberikan jawaban. Oleh karena itu, hal ini sangat membantu guru dalam

memahami tingkat pemahaman siswa dengan memberikan soal-soal yang

diberikan siswa dengan pengetahuan dan wawasan.

Pada dasarnya setiap siswa maupun peserta didik mempunyai

pemahaman yang berbeda-beda sehingga menghasilkan hasil tes yang berbeda.

Ketidakpahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan menjadi sebab

utama terjadinya kesalahan-kesalahan maupun kekeliriuan yang tidak

diinginkan.

Rendahnya hasil belajar siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 1

UNISMUH Makassar pada poko bahasan integral, perlu dianalisis untuk

menemukan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga guru dapat

memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Menurut Umam

(dalam Cahyono, 2018), “dengan melakukan analisis kesalahan siswa, guru

mendapatkan gambaran yang jelas dan rinci atas kelemahan-kelemahan siswa


4

dalam menyelesaikan persoalan matematika. Kesalahan yang dilakukan siswa

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengajaran dalam usaha

meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar khususnya materi integral”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar pada hari selasa tanggal 18 maret 2020,

peneliti mendapatkan informasi bahwa masih banyak siswa yang melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal Matematika yang terkait dengan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yang sering dilakukan siswa pada

saat menyelesaikan soal matematika pada materi integral tak tentu fungsi

aljabar.

Jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal

matematika dapat ditinjau dari beberapa kriteria. Adapun untuk mengetahui

kesalahan yang dilakukan oleh siswa, peneliti menggunakan kriteria panduan

menurut kriteria Watson, (dalam Sugiarti 2015:2) yang terdiri dari Data tidak

tepat (inappropriate data), Prosedur tidak tepat (inappropriate procedure),

Data hilang (Omitted Data), Kesimpulan hilang (omitted conclusion), Konflik

level respon (response level conflict), Manipulasi tidak langsung (undirected

manipulation), Masalah hierarki keterampilan (Skills Hierarchy Problem), dan

Selain dari tujuh kategori di atas.

Untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal integral tak

tentu fungsi aljabar dapat dilakukan dengan cara menganalisis kesalahan

melalui respon siswa dalam menjawab soal. Salah satu cara mendeskripsikan
5

dan menganalisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal

integral tak tentu fungsi aljabar yaitu dengan menganalisis jawaban siswa

menggunakan kriteria Watson.

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti bermaksud untuk meneliti

tentang “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Integral Tak

Tentu Fungsi Aljabar Pada Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh

Makassar”.

B. Fokus Penelitian

Pada penelitian ini, masalah-masalah yang akan diteliti dibatasi pada

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan kriteria

watson pada materi integral tak tentu fungsi aljabar. Kesalahan yang dimaksud

pada penelitian ini hanya dibatasi pada kesalahan yang terlihat langsung dari

cara siswa menyelesikan soal integral tak tentu fungsi aljabar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Kesalahan apa yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal integral

tak tentu fungsi aljabar berdasarkan kriteria Watson ?

2. Apa penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal

integral tak tentu fungsi aljabar ?


6

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal tentang topik integral tak tentu fungsi aljabar

2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan – kesalahan yang

dilakukan siswa dalam kmenyelesaikan soal integral tak tentu fungsi

aljabar.

E. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pengembangan, penigkatan, dan perbaikan praktik pembelajaran

matematika. Dengan mengetahui kesalahan siswa dalam mengerjakan soal

berarti telah berupaya mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan

siswa dalam belajar sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah : Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang

bermanfaat bagi sekolah, dengan memberikan sumbangsih yang

berharga dalam meningkatkan kreatifitas dan presrasi belajar siswa


7

b. Bagi guru : penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi kepada guru matematika tentang kesalahan - kesalahan yang

dialami oleh siswa dalam menyelesaikan soal integral tak tentu fungsi

aljabar

c. Bagi siswa : penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada

siswa tentang kesalahan yang dilakukan siswa sehingga

menjadikannya lebih teliti dalam menyelesaikan soal integral tak tentu

fungsi aljabar

d. Bagi peneliti : penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan kajian

teori bagi peneliti yang akan mendalami kesulitan – kesulitan siswa

dalam belajar matematika, bisa pada materi matematika yang lain

maupun pada siswa yang lain.

F. BATASAN ISTILAH

Untuk menghindari salah sautu pengertian mengenai istilah yang di

gunakan dalam penelitian ini perlu adanya batasan istilah diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Analisis merupakan suatu tindakan mengetahui, menelaah,

mengklarifikasi, memahami, mendalami, menginterprestasikan,

melihat, dan mengamati suatu peristiwa yang ada (Avia, 2018:8).

“Peristiwa” dalam penelitian ini adalah kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal integral tak tentu fungsi aljabar pada siswa

kelas XII SMA Muhammadiyah 1 UNISMUH Makassar.


8

2. Kesalahan adalah ketidaksesuaian langkah-langkah penyelesaian

yang dilakukan oleh siswa dengan kaidah-kaidah atau aturan-

aturan serta konsep yang seharusnya. Jadi kesalahan yang di

maksud dalam penelitan ini adalah ketidaksesuaian langkah-

langkah yang dilakukan oleh siswa kelas XII SMA

Muhammadiyah 1 UNISMUH Makassar dalam menyelesaikan soal

matematika pada pokok bahasan integral.

3. Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang dilakukan oleh

peneliti yang meliputi: pengumpulan sampel, pengidentifikasian

kesalahan berdasarkan penyebab serta pengevaluasian atau

penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.

4. Masalah lingkaran adalah soal matematika yang bersifat non-rutin,

artinya tes diagnostik dalam penelitian ini adalah tes yang di

gunakan untuk menemukan jawabannya, tidak bisa di lakukan

dengan segera, di perlukan sebuah analisis kemampuan yang

lengkap dan seksama.

5. Faktor penyebab kesalahan dalam menyelesaikan masalah

matematika dalam penelitian ini adalah (1) siswa tidak mampu

mengabstrak apa yang di ketahui dan apa yang di tanyakan, (2)

siswa tidak teliti dalam perhitungan, (3) kurangnya pemahaman

siswa tentang konsep integral, (4) siswa tidak mengerti/memahami

maksud pernyataan.
9

6. Kriteria Watson adalah salah satu kriteria yang di gunakan untuk

menganalisis kesalahan yang di lakukan oleh siswa dalam

menyelesaikan masalah integral, dan terdiri dari 8 kategori antara

lain : yaitu Data tidak tepat (inappropriate data), Prosedur tidak

tepat (inappropriate procedure), Data hilang (Omitted Data),

Kesimpulan hilang (omitted conclusion), Konflik level respon

(response level conflict), Manipulasi tidak langsung (undirected

manipulation), Masalah hierarki keterampilan (Skills Hierarchy

Problem), dan Selain dari tujuh kategori tersebut.

Anda mungkin juga menyukai